Anda di halaman 1dari 18

Tugas Akhir

PDB dan Kualitas Hidup:


Seberapa Bagus PDB Per Kapita
Sebagai Indikator
Pembangunan?

Oleh :

Adrianna Bella
1106013233

nation

Albania

gdp00

gdp
rank

hdi2000

50
12

0,94

48

0,773
0,40599
999
0,67000
002

48

105

13

74

80

37

50

12

43

24

115

11

114
84

1
19

10

110

34

65

14

51

87

96
37
107

52
40
26

75

96

Belize

373,19
8282,0
0
2760,4
0
30830,
00
3140,6
0

Benin

414,17

92

Bolivia

72

Bulgaria

951,61
3951,1
0
4624,4
0
1503,2
0

Burkina Faso

252,05

104

Burundi
Cambodia

140,70
296,53
22541,
00

115
103

217,84
5354,3
0

108

79

Colombia

824,04
2290,0
0

Comoros
Congo, Republic
of
Costa Rica
Cote D'Ivoire

435,79
3911,8
0
841,42
742,52

90

Argentina
Australia
Austria
Bangladesh
Barbados
Belarus
Belgium

Botswana
Brazil

Canada
Chad
Chile
China

Selisi
h

0,74000
001
0,69300
002
0,85399
997
0,94199
997
0,93099
999
0,49700
001
0,88800
001
0,77499
998

899,43
1605,9
0
7932,9
0
23838,
00
32763,
00

Algeria

hdi
rank

63
30
15
6

29

43
38
67

16

33

55

44
77
81

0,62
0,77100
003
0,79100
001
0,32300
001
0,32499
999
0,551
0,93900
001
0,36300
001
0,83499
998
0,72100
002
0,77100
003
0,52100
003
0,48699
999
0,829
0,40200

60

15

67

30

12

13

91

24

47

Croatia
Cyprus
Czech Republic
Denmark
Djibouti
Dominican
Republic
El Salvador
Equatorial
Guinea
Eritrea
Estonia
Ethiopia
Fiji
Finland
France
Gambia
Ghana
Greece
Guatemala
Guinea-Bissau
Guyana
Hungary
Iceland
India
Indonesia
Iran
Ireland
Israel
Italy

5145,6
0
14063,
00
5311,0
0
38521,
00

35
22
34
4

783,07
2061,8
0
1752,0
0
1598,6
0

80

155,05
4431,3
0
115,88
2394,9
0
32024,
00
29811,
00

114

370,48
413,25
13105,
00
1558,3
0
209,76

97
93

56
59
64

39
116
54
7
13

24
65
109

941,09
5425,2
0
31304,
00
459,37

73

993,71
1649,1
0
27741,
00
17067,
00
20885,

71

32
9
88

61
14
21
18

001
0,82300
001

38

0,88
0,85600
001
0,92900
002
0,45199
999
0,73100
001

26

29

15

11

99

19

62

0,713
0,67000
002
0,43000
001
0,83899
999
0,345
0,75099
999
0,93300
003
0,92900
002
0,44800
001
0,56
0,89399
999
0,64200
002
0,354
0,72399
998
0,83700
001
0,93900
001
0,579
0,68000
001
0,72299
999

66

73

102

12

32
112

7
4

56

10

16

101
83

4
10

22

78
111

13
2

63

10

33

5
82

4
6

71

64

17

21
20

0
2

0,926
0,90700
001
0,91500

Jamaica
Japan
Jordan
Kazakhstan
Kenya
Korea, Republic
Of

00
1785,5
0
44830,
00
1616,5
0
1512,4
0

58
3
62
66

328,20
13062,
00
13546,
00

99

450,16
2597,0
0
2890,6
0

89

85

Luxembourg

551,43
2056,0
0
56372,
00

Madagascar

245,80

105

Malawi

168,63
4796,6
0
10223,
00
495,68
4429,0
0
3819,1
0

113

635,58

82

428,27
1369,9
0

91

111

Namibia

191,08
2407,6
0

Nepal

241,30

107

Kuwait
Laos
Latvia
Lebanon
Lesotho
Lithuania

Malaysia
Malta
Mauritania
Mauritius
Mexico
Moldova,
Republic Of
Mongolia
Morocco
Mozambique

25
23

51
49

57
1

37
28
86
40
45

70

53

002
0,75199
997
0,93400
002

55

0,741
0,74400
002
0,49599
999
0,87800
002
0,83399
999
0,51999
998
0,80800
003
0,75199
997
0,51300
001

59

58

92

27

35

12

88

39

12

54

89

0,829
0,92900
002
0,46900
001
0,39500
001
0,78899
997
0,87300
003
0,449
0,77499
998
0,80000
001
0,67299
998
0,65799
999
0,60299
999
0,34200
001

36

21

14

13

98

108

44

28
100

0
14

46

41

72

10

75

16

81

11

113

79

26

95

12

0,625
0,48800
001

New Zealand

30966,
00
17548,
00

Nicaragua

465,60

87

Niger

202,80
37954,
00
3279,1
0

110

927,10
1700,2
0
4223,4
0
12794,
00
1459,7
0

74

241,77
6728,6
0

106

609,24
11659,
00
3985,1
0
17798,
00

84

319,08
1476,4
0
31206,
00
46737,
00

101

838,75

78

385,91
190,49
326,61
5122,7
0
2470,1
0

95
112
100

Netherlands

Norway
Panama Canal
Zone
Papua New
Guinea
Paraguay
Poland
Portugal
Romania
Rwanda
Saudi Arabia
Senegal
Slovenia
South Africa
Spain
Sudan
Swaziland
Sweden
Switzerland
Syrian Arab
Republic
Tajikistan
Tanzania
Togo
Trinidad &
Tobago
Tunisia

11
20

5
47

60
41
26
69

31

0,93800
002
0,921
0,64300
001
0,27900
001
0,954
0,79100
001
0,54000
002
0,75099
999
0,84299
999
0,89200
002
0,773
0,41299
999

18

77

10

116

42

86

12

57

31

10

23

49

20

104

52

21

103

19

27

0,764
0,42500
001
0,88300
002

25

42

0,69

68

26

19

0,917
0,49200
001
0,54799
998
0,94300
002
0,93199
998
0,68300
003
0,65499
997
0,403
0,491
0,80599
999
0,73400
003

19

93

85

17

11

70

76
106
94

19
6
6

40

61

68
10
2

36
52

Ukraine

76

Venezuela

895,99
21667,
00
31996,
00
3300,4
0

Viet Nam

355,74

98

Yemen
Zambia

313,93
392,38

102
94

Zimbabwe

620,70

83

United Kingdom
United States

17
8
46

0,76200
002
0,93199
998
0,935
0,77600
002
0,68599
999
0,46900
001
0,389
0,51099
998

53

23

12

45

69

29

97
109

5
15

90

Hubungan GDP dan HDI


5.000
4.500

R = 0.84

4.000
3.500
3.000
Log GDP 2000

2.500
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
0.200

0.300

0.400

0.500

0.600

0.700

0.800

0.900

1.000

HDI 2002

Hubungan GDP dengan Angka Harapan Hidup


5.00
4.50

R = 0.72

4.00
3.50
3.00
Log GDP 2000

2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
35

40

45

50

55

60

65

Life Expectancy

70

75

80

85

Hubungan GDP dan Angka Kematian Bayi


5.00
4.50
R = 0.67

4.00
3.50
3.00
Log GDP 2000

2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
0.000

0.500

1.000

1.500

2.000

2.500

Log Infant Mort. 2000

Hubungan GDP dan Angka Kematian Balita


5.00
4.50
4.00

R = 0.65

3.50
3.00
GDP 2000

2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
0.000

0.500

1.000

1.500

2.000

Log Child Mort 2000

2.500

3.000

Hubungan GDP dengan Tingkat Partisipasi Pendidikan


5.00
4.50
4.00

R = 0.6

3.50
3.00
Log GDP 2000

2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
0

20

40

60

Education 2000

80

100

120

A. Analisa Tabel dan Scatter Plot


Berdasarkan tabel perbandingan selisih antara ranking GDP dan
ranking HDI, mayoritas negara memiliki selisih rangking di atas 10. Dari
116 negara yang memiliki data GDP dan HDI, 45 diantaranya memiliki
selisih ranking 0-4, 30 negara memiliki selisih ranking 5-9, dan 41 negara
yang memiliki selisih ranking 10 ke atas.
Pada regresi antara GDP dan HDI, terdapat hubungan yang
eksponensial yang cenderung memiliki hubungan positif antara keduanya
(bentuk kurva yang memiliki bentuk mirip dengan kurva MC yang memiliki
slope positif). Hal ini berarti, semakin tinggi GDP, semakin tinggi HDInya.
Pada regresi antara GDP dan life expectancy, terdapat hubungan yang
eksponensial, yaitu pada awalnya life expectancy cenderung menurun
seiring meningkatnya GDP, kemudian setelah titik tertentu life expectancy
akan naik seiring dengan naiknya GDP. Namun, data pada regresi ini
cenderung berpusat pada sisi sebelah kanan, dimana life expectancy yang
tinggi, sedangkan GDP lebih menyebar. Sehingga pada sisi yang terpusat
ini, tingginya life expectancy tidak terlalu dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya GDP.
Regresi antara GDP dengan child mortality dan infant mortality
memiliki bentuk hubungan yang serupa, yaitu hubungan linear negatif,
dan nilai R2 yang hampir sama. Child mortality dan infant mortality
semakin meningkat seiring dengan GDP yang menurun. Hubungan GDP
dengan child mortality dan infant mortality cukup kuat, ditandai dengan
nilai R2 -nya, yaitu 0,6477 untuk child mortality dan 0,6704 untuk infant
mortality.
Pada regresi antara GDP dan tingkat partisipasi pendidikan,
terdapat hubungan yang linear positif. Korelasi di antara keduanya tidak
cukup kuat jika dibandingkan dengan korelasi GDP dengan variabel
lainnya, yaitu dengan nilai R2 hanya sebesar 0,5984.
Berdasarkan hasil analisa data di atas, GDP cukup menunjukkan
hubungan yang positif dengan HDI yang disinyalir sebagai salah satu
alternatif terkuat sebagai pengganti GDP. Nilai R 2 dari regresi ini juga
paling tinggi di antara hasil regresi yang lain. Hal ini tidak terlalu

mengherankan, karena salah satu unsur penghitungan HDI adalah serupa


dengan GDP, yaitu GNI (value added+product taxes+primary income
from abroad). Namun, berdasarkan tabel selisih peringkat GDP dan HDI,
masih banyak negara yang memiliki selisih 5 dan seterusnya. Terlebih
lagi, masih banyak negara yang memiliki selisih peringkat 10 ke atas. Hal
ini berarti, berdasarkan data tabel, masih banyak gap yang terjadi antara
penilaian HDI dan GDP. Berdasarkan regresi GDP dengan variabel life
expectancy, child mortality, infant mortality, dan education, terdapat
hubungan yang cukup kuat. Life expectancy dan education yang turut
dimasukkan ke dalam penghitungan HDI, terbukti memiliki hubungan
yang cukup kuat dengan GDP.

B. PDB Sebagai Indikator Pembangunan


Sebelum membahas HDI sebagai alternatif dari GDP, saya
ingin mengulas hal-hal yang digambarkan, kelebihan, serta kekurangan
dari GDP itu sendiri.
GDP merupakan

total

produksi

barang

dan

jasa

yang

diperdagangkan di pasaran. Menurut William Nodhaus 1, GDP merupakan


sebuah penemuan yang sangat berguna, terutama di masa awal
kemajuan ekonomi dunia pada tahun 1930, dimana tidak ada tolak ukur
kemajuan ekonomi dan pembangunan, sehingga tidak diketahui seberapa
jauh keberhasilan ekonomi suatu negara. Meskipun demikian, GDP
sebagai indikator kemajuan ekonomi dan pembangunan juga memiliki
berbagai kekurangan jika dikaitkan dengan relevansinya pada kehidupan
dunia saat ini. Inequality among countries yang meningkat setelah perang
dunia II menyebabkan GDP dipertanyakan kembali sebagai indikator
pembangunan dan kesejahteraan.
Salah satu kekurangan GDP adalah

adanya

barang-barang

yang

diproduksi namun tidak dihitung dalam GDP, misalnya barang donasi,


produksi rumah tangga, serta produksi barang hasil bumi tanah pribadi
untuk konsumsi pribadi. Hal ini membuat produksi suatu negara yang
terpancar bukanlah produksi sebenarnya dari masyarakat, atau dapat
1 Gertner, Jon. 2010. The Rise and Fall of the G.D.P. www.NYTIMES.com.

dikatakan GDP meng-underestimates hasil produksi yang sebenarnya


dihasilkan oleh masyarakat, yang sebenarnya mempengaruhi tingkat
kesejahteraan rakyat.
Hal lain yang disayangkan tidak ada dalam perhitungan GDP
adalah tidak dimasukkannya unsur sosial seperti kesehatan, pendidikan,
kemiskinan, dan keadaan lingkungan. Seperti dikatakan Steve Landefeld
(American statistician)2, GDP tidak lebih dari deskripsi akan produksi
nasional yang digunakan untuk membuat kebijakan ekonomi. GDP kini
bukan hanya digunakan sebagai indikator pembuatan kebijakan ekonomi,
namun juga sebagai indikator kesejahteraan yang digunakan oleh seluruh
negara

di

dunia.

Sayangnya,

indikator

kesejahteraan

ini

tidak

mengandung unsur sosial, sehingga hal yang diperlombakan oleh negaranegara hanya berupa jumlah produksi, tanpa diimbangi unsur sosial yang
mencerminkan keadaan masyarakat sebenarnya. Hal ini akan membuat
negara-negara berpacu untuk meningkatkan produksi setinggi-tingginya;
dengan

harapan

produksi

setinggi-tingginya

pasti

meningkatkan

kesejahteraan setinggi-tingginya; bukan berpacu dalam pembangunan


ekonomi yang diimbangi dengan peningkatan indikator sosial yang
langsung berdampak pada kesejahteraan. Atas analisa ini pula, indikator
GDP kurang relevan untuk membandingkan kesejahteraan di antara
negara-negara miskin dan berkembang. Negara-negara tersebut masih
sangat membutuhkan perbaikan rezim dan institusi. Maka, GDP yang
hanya mencerminkan hasil produksi akan kurang relevan dengan keadaan
masyarakat negara-negara miskin dan berkembang. Pada analisa grafik di
atas, GDP memang memiliki korelasi yang cukup signifikan dengan
pendidikan, life expectancy, angka kematian bayi, dan angka kematian
balita. Namun, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sebuah indikator
yang diperlombakan menjadi acuan kesejahteraan GDP tidak akan
memicu

negara-negara,

terutama

negara

berkembang,

untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.


Hal yang menjadi juga menjadi perdebatan saat ini adalah Apakah pienya yang diperbesar atau pemerataan pembagian pie yang diutamakan?.
Berdasarkan hal tersebut, bagi sebagian kalangan ekonomi, distribusi
2 idem

pendapatan menjadi penting dalam sebuah negara. Sayangnya, GDP tidak


memasukkan unsur distribusi pendapatan dalam perhitungannya. Seperti
yang dikemukakan Stiglitz (2012), Amerika Serikat yang merujuk pada
GDP sebagai tolak ukur kesejahteraan ternyata memiliki ketimpangan
yang cukup besar. Sebanyak 40% kekayaan nasional USA dikuasai oleh
hanya 1% penduduk, sedangkan 99% penduduk lainnya hanya menikmati
60% kekayaan yang ditampilkan dalam nilai GDP 3. Oleh karena itu, sebuah
tolak ukur dari human well-being di seluruh dunia hendaknya dapat
mencerminkan kesejahteraan sesuai dengan distribusi pendapatannya,
sehingga nilai yang tercermin bukanlah nilai semu yang terlalu dibanggabanggakan. Hal ini pula yang diperdebatkan oleh ekonom Amerika, karena
walaupun GDP mereka berada pada 5 terbesar 4, namun Gini Index
Amerika masih sebesar 0,455.

C. HDI Sebagai Alternatif Indikator dari GDP


Salah satu indikator yang menjadi kandidat kuat sebagai alternatif dari
GDP adalah HDI. HDI merupakan sebuah indikator kesejahteraan yang
memasukkan unsur standard of living (dihitung dengan gross national
income (GNI) per capita PPP), pendidikan (dihitung dengan years of
schooling dan expected years of schooling), dan kesehatan (yang dihitung
dengan angka harapan hidup)6. Berdasarkan data tabel dan scatterplot,
GDP juga dapat mencerminkan unsur-unsur yang dimasukkan dalam HDI.
Namun, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jika GDP menjadi tolak
ukur kesejahteraan yang diperlombakan negara-negara di dunia, maka
tidak ada motivasi bagi pemerintah suatu negara untuk memperbaiki
aspek sosial yang mempengaruhi kesejahteraan rakyat. Tingkat GDP
tinggi yang menjadi tujuan suatu negara hanya akan membuat suatu
negara berlomba-lomba melakukan produksi yang sebenarnya, tanpa
3 Stiglitz, Joseph. 2012. The Price of Inequality.
4 http://www.tradingeconomics.com
5 2007. www.cia.gov
6Crafts, Nick. 1992. The Human Development Index: A better way of measuring welfare?

mementingkan aspek sosial dari produksi besar-besaran tersebut, ataupun


aspek sosial lainnya.
HDI juga merupakan sebuah ukuran yang lebih relevan untuk menjadi
indikator kemakmuran negara berkembang, sedangkan GDP lebih relevan
diperbandingkan di antara negara maju7. Hal ini dikarenakan, negaranegara maju telah dapat mengakomodasi pendidikan dan kesehatan demi
kesejahteraan rakyatnya. Sedangkan, negara-negara berkembang masih
dalam tahap mencapai pendidikan dan kesehatan yang setara dengan
negara maju. Namun, hal ini bukan berarti HDI kurang relevan untuk
negara

maju.

Seperti

yang

disebutkan

sebelumnya,

HDI

yang

mengandung unsur-unsur sosial di dalamnya, jika dijadikan tolak ukur


negara-negara di dunia akan lebih menggambarkan kesejahteraan rakyat
dan juga memotivasi negara-negara agar tidak hanya terpaku untuk
meningkatkan produksi sebesar-besarnya.
Kekurangan dari HDI adalah tidak dimasukkannya unsur distribusi
pendapatan di dalamnya. Kekurangan ini sama seperti dalam perhitungan
GDP.

7 Commission on The Measurement of Economic Performance and Social Progress.2008. Survey of Existing
Approaches to Measuring Socio-Economic Progress. http://www.stiglitz-sen-fitoussi.fr/en/documents.htm

D. Kesimpulan dan Saran


GDP telah sangat berguna dalam mengetahui kemampuan
ekonomi suatu negara, terutama pada masa-masa awal kemunculannya.
Namun,

semakin

lama

peran

GDP

sebagai

indikator

ekonomi,

pembangunan, dan kesejahteraan semakin dipertanyakan. Di antara


kedua indikator ini, berdasarkan analisa yang telah dipaparkan di atas,
HDI kiranya lebih baik untuk menjadi tolak ukur kesejahterann dan
pembangunan, bukan hanya tolak ukur ekonomi yang digunakan dalam
pembuatan kebijakan ekonomi.
Sayangnya,

kedua

indikator

ini

tidak

memasukkan

unsur

distribusi pendapatan yang menjadi salah satu unsur yang diperdebatkan


dalam penggunaan GDP. Kini, terdapat beberapa indikator sebagai
alternatif

GDP

yang

memasukkan

distribusi

pendapatan,

misalnya

Fordham Index of Social Health (FISH). Namun, indikator FISH ini


memerlukan data yang cukup banyak, sehingga penghitungannya cukup
memakan
masyarakat

waktu.
masih

HDI

bukanlah

menantikan

satu-satunya
indikator

yang

alternatif
lebih

GDP,
baik

dan
untuk

mengambarkan kesejahteraan yang digunakan sebagai tolak ukur negaranegara.


Dalam hal pembuatan kebijakan, jika tolak ukur GDP masih
belum dapat tergantikan oleh indikator yang lebih baik, pemerintah
sebaiknya menetapkan kebijakan tidak hanya berdasarkan pertumbuhan
GDP, tetapi berdasarkan tingkat kemakmuran negara maupun tingkat
kemakmuran daerah-daerah bagian dalam negara tersebut.

Referensi
Gertner, Jon. 2010. The Rise and Fall of the G.D.P. www.NYTIMES.com.
Stiglitz, Joseph. 2012. The Price of Inequality.
http://www.tradingeconomics.com
www.cia.gov
Crafts, Nick. 1992. The Human Development Index: A better way of measuring welfare?
Commission on The Measurement of Economic Performance and Social Progress.2008.
Survey of Existing Approaches to Measuring Socio-Economic Progress.
Delhey,Jan. Kroll,Christian. 2012. A Happiness Test for the New Measures of National
Well-Being: How Much Better than GDP are they?. Social Science Research Center Berlin
(WZB).
Al-Hilani, Hasan. 2012. HDI as a Measure of Human Development: A Better Index than the
Income Approach?. IOSR Journal of Business and Management (IOSRJBM).

Anda mungkin juga menyukai