Anda di halaman 1dari 11

Catatan Kuliah 3

Memahami dan Menganalisa Aljabar Matriks Tujuan: Materi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai definisi matriks dan dasar-dasar operasi matriks. Setelah pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan melakukan berbagai operasi dasar matriks.

Bacaan: Chiang, A. C. & K. Wainwright [ACKW] Fundamental Methods of Mathematical Economics, 4th edition, McGraw-Hill, Inc. 2005, Bab 4

1. Matriks dan Vektor Matriks Matriks adalah kumpulan bilangan, parameter atau variabel tersusun dalam baris dan kolom sehingga terbentuk segi empat. Susunan ini biasanya diletakkan dalam tanda kurung ( ) atau kurung siku [ ] . Bilangan, parameter atau variabel yang berada dalam kurung tersebut merupakan anggota atau elemen dari matriks. Notasi : huruf besar, misal : A Contoh matriks A dengan elemen aij :
A aij

i 1, 2,..., m j 1, 2,..., n

Amxn

a11 a21 am1

a12 a22

a1n a2 n

am 2 amn

atau Amxn

a11 a21 am1

a12 a22

a1n a2 n

am 2 amn

m n

: jumlah baris : jumlah kolom

m n : dimensi matriks
i

: baris ke-i : kolom ke-j

Contoh : 1

Matriks A berdimensi 3 3

6 3 4 A3 3 3 6 3 2 2 8

Vektor Susunan bilangan yang hanya terdiri dari satu baris (vektor baris) atau satu kolom (vektor kolom). Vektor baris
A(1xn ) a11 a12 a1n

Vektor kolom

A( mx1)

a11 a 21 a m1

Jenis-Jenis Matriks a. Matriks bujur sangkar Matriks yang memiliki jumlah baris (m) dan jumlah kolom (n) yang sama. Misal matriks A berdimensi 2 2 dimana m 2 dan n 2

A2 x 2

a11 a21

a12
22

b. Matriks diagonal Matriks A disebut matriks diagonal jika aij


0 untuk i

j.

a11 a12 a21 a22 a31 a32

a13 a23 a33

1 0 0 0 2 0 0 0 3

c. Matriks simetris Matriks bujur sangkar yang memiliki elemen di bawah diagonal merupakan cerminan dari elemen di atas diagonal sehingga transpose matriks A ( A ' atau

AT ) sama dengan matriks A

A'

AT

A . Atau dengan kata lain, matriks

A disebut matriks simetris jika aij

a ji untuk setiap i dan j.

a11 a12 a21 a22 a31 a32

a13 a23 a33

1 3 5 3 2 7 5 7 4

a12

a21 a31 a32

dimana a13
a23

d. Matriks skalar Matriks bujur sangkar yang memiliki elemen-elemen nilai yang sama pada diagonal utamanya.

a11 0 0

0 a 22 0

0 0 a33

dimana a11

a 22

a 33

Contoh :

3 0 0 0 3 0 0 0 3
e. Matriks Identitas (I atau In) Matriks bujur sangkar dengan elemen-elemen pada diagonal utama bernilai 1, sedangkan elemen yang lainnya bernilai nol.

I2

1 0 0 1

I3

1 0 0 0 1 0 0 0 1

Sifat-sifat :
AI AI A

IT I
1

I I

f. Matriks Nol Matriks yang seluruh elemen-elemennya terdiri dari bilangan nol.

02

0 0 , 0 0

0 03 1 0 0

g. Matriks segitiga Matriks dimana nilai semua elemen di atas diagonal utama atau di bawah diagonal utama bernilai nol.

Matriks segitiga atas

a11 0 0 a11 a 21 a31

a12 a 22 0 0 a 22 a32

a13 a 23 a33 0 0 a 23

Matriks segitiga bawah :

h. Matriks Idempoten Matriks bujur sangkar A disebut matriks idempoten jika memenuhi aturan
AA A.

Contoh :

0, 4 0,8 0,3 0, 6 0, 4 0,8 0, 4 0,8 0,3 0, 6 0,3 0, 6 0, 4 0,8 0,3 0, 6 A

AA

i. Matriks Partisi Suatu matriks yang dibagi menjadi dua atau lebih submatriks. Pembagiannya dapat dilakukan menurut baris dan (atau) kolom. Matriks partisi ini ditandai dengan garis horizontal dan (atau) garis vertikal secara terputus-putus. Kegunaannya adalah untuk memudahkan dalam operasi matriks. Misal matriks A berukuran m n :

A1 A2

A1 | A2 ,

A11 | A12 A21 | A22

j. Matriks Transpose Matriks yang barisnya saling dipertukarkan menjadi kolom atau sebaliknya kolom menjadi baris. Notasi : A ' atau AT

Contoh : A

3 7 9 2

maka AT

3 9 7 2

Sifat-sifat Transpose : Transpose dari transpose suatu matriks adalah matriks itu sendiri atau matriks aslinya.

AT

Transpose dari suatu jumlah atau selisih matriks adalah jumlah atau selisih matriks masing-masing transpose.

Transpose dari suatu hasil kali matriks adalah perkalian dari transposetranspose dalam urutan yang terbalik.
AB
T

BT AT atau

ABC

C T BT AT

2. Operasi Matriks a. Penjumlahan dan pengurangan matriks Matriks dapat dijumlah atau dikurang jika memiliki dimensi (ukuran) yang sama.
Am
n

Bm

Cm

Sifat-sifat penjumlahan (atau pengurangan) : Komutatif : Asosiatif : A B

B C

b. Perkalian matriks Matriks dapat dikalikan jika hanya jika ukuran kolom suatu matriks sama dengan ukuran baris matriks lainnya.
Am
n

Bp

Cm

dimana n

Sifat-sifat :

A 0 0
AI A

Perkalian scalar (k) : kA


AB BA

Ak

Asosiatif : AB C Distributif : A B C

A BC AB AC

B C A BA CA

3. Determinan dan Sifat Dasar dari Determinan Determinan suatu matriks adalah suatu bilangan skalar yang diperoleh melalui operasi tertentu dari elemen-elemen matriks tersebut. Determinan hanya dapat diperoleh pada matriks bujur sangkar. Penulisan suatu determinan matriks ditandai dengan kurung , misalkan determinan matriks A ditulis A .

Metode penghitungan determinan: a) Determinan tingkat dua (second-order determinant)

a11 a 21
a11 a21

a12 a 22
a12 a22

(a11a22 ) (a12 a21 )

Contoh :

10 4 8 5

{(10)(5)} {(8)(4)} 18

b) Determinan tingkat 3 (third-order determinant)

a11 a 21 a31

a12 a 22 a32

a13 a 23 a33

Metode sarrus

a11
|A| = a 21 a31

a12 a 22 a32

a13 a11 a 23 a 21 a33 a31

a12 a 22 a32
a13 a 21a32 ) (a31a 22 a13 a32 a 23 a11 a33 a 21a12 )

= (a11a 22 a33 Contoh :

a12 a 23 a31

2 1 3 4 5 6 7 8 9

(2)(5)(9) (1)(6)(7) (3)(8)(4) (2)(8)(6) (1)(4)(9) (3)(5)(7)

Metode Laplace expansion


n

A
i 1

aij Cij

dimana :
Cij ( 1) i
j

M ij

aij : elemen matriks A ke-ij

Cij : co-factor matriks ke-ij Mij : minor matriks ke ij, merupakan nilai submatriks dengan menghilangkan baris ke-i dan kolom ke-j Dengan demikian, nilai determinan dari matriks A berdimensi 3x3 :

A A
A

a11C11 a11 M 11
a11 a 22 a32

a12 C12

a13C13 a13 M 13
a 21 a31 a 23 a33 a13 a 21 a31 a 22 a32 a13 a 21 a32 a13 a 22 a31

a12 M 12
a 23 a33 a12

a11 a 22 a33

a11 a 23 a32

a12 a 23 a31

a12 a 21a33

Sifat-sifat determinan : 1. Pertukaran baris dengan kolom tidak mempengaruhi nilai determinan. Dengan kata lain, nilai determinan suatu matriks sama dengan nilai determinan transpose matriks tersebut.
A A'

a b c d
Contoh:

a c b d 4 3 5 6

ad bc 4 5 3 6

2. Pertukaran dua baris (atau dua kolom) manapun akan mengubah tanda, tetapi nilai dari determinannya tidak berubah.

a b c d

ad bc

pertukaran kedua baris menghasilkan :

c d a b
Contoh:

cb ad

(ad bc) ,

0 1 3 2 5 7 3 0 1
pertukaran kolom pertama dengan kolom ketiga menghasilkan:

26 ,

3 1 0 7 5 2 1 0 3

26

3. Perkalian dari satu baris (atau satu kolom) manapun dengan bilangan skalar k akan mengubah nilai determinan sebesar k kali.

ka kb c d

kad kbc

k (ad bc)

Perlu diingat bahwa: kA

kA

Jika mengalikan suatu matriks A dengan bilangan konstan k, maka semua elemen dalam A dikalikan oleh k. Tetapi, bila mengalikan determinan A dengan k, hanya satu baris (atau kolom) yang dikalikan oleh k.

a b c d a b c d

ka kb kc kd ka kb c d ka b kc d

4. Penambahan (atau pengurangan) dari suatu kelipatan baris atau kolom manapun, ke baris atau kolom yang lain akan menyebabkan nilai determinannya tidak berubah.

a b c ka d kb

a(d

kb) b(c ka)

ad bc

a b c d

5. Apabila satu baris atau kolom adalah identik atau kelipatan dari baris atau kolom lainnya, maka nilai determinannya akan menjadi nol

2a 2b a b

2ab 2ab

4. Kombinasi Linier dan Rank Kombinasi Linier Suatu vektor W dikatakan sebagai kombinasi linier dari himpunan vektor-vektor
u1 , u2 ,..., un apabila W dapat dinyatakan dalam bentuk :
n

W
i 1

ki ui

k1u1 k2u2 ... knun

; ki

Kebebasan Linier (Linearly Independent) Suatu himpunan vektor-vektor u1 , u2 ,..., un bebas linier jika dan hanya jika
n

ki ui
i 1

k1u1 k2u2 ... knun

hanya untuk k1

k2

... kn

0 , dimana 0

adalah vektor nol.

Terpaut Linier (Linearly Dependent) Suatu himpunan vektor-vektor u1 , u2 ,..., un bebas linier jika dan hanya jika
n

ki ui
i 1

k1u1 k2u2 ... knun

0 dengan k i tidak semuanya bernilai nol.

Rank Rank digunakan untuk menentukan singularitas suatu matriks dan linear independent pada suatu sistem persamaan linear.

Cara menentukan rank : a. Determinan jika nilai determinan suatu matriks tidak sama dengan nol maka matriks tersebut memilik rank penuh. b. Operasi baris elementer Seandainya determinan suatu matriks itu nol, nilai rank masih bisa ditentukan dengan cara operasi baris elementer. Ketentuan proses operasi baris elementer: 9

Pertukaran antara 2 baris pada matriks Perkalian atau pembagian dari suatu baris dengan suatu skalar Penjumlahan dari k kali suatu baris dengan baris yang lain

Contoh :

1 A 0

5 1 3 9

1 0 0

Cara determinan :

1 0

5 1 3 9

42

rank

1 0 0
Cara operasi baris elementer :

1 0

5 1 1 5 1 1 5 3 9 E3.1 1 0 3 9 E3.2 5 0 3 0 5 1
2

1 9 14

rank

1 0 0

0 0

Soal : Apakah matriks A mempunyai full rank? Berapa rank dari matriks A? Lakukan analisis determinan dan operasi baris elementer.

a) A

1 0 2 1 0 2 4 2 0 2 2 1
1 0 2 1 2 2 4 2 3 1 6 3

b) A

c) A

1 0 2 0 2 4 0 2 2 1 2 1

10

11

Anda mungkin juga menyukai