Anda di halaman 1dari 4

Apa itu ISO 9001? ISO 9001 merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu.

Suatu lembaga/organisasi yang telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak lain yang independen) ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya. [sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/ISO_9001]

Apa itu Sistim Manajemen Mutu? Sistim Manajemen Mutu adalah sistem yang memuat garis besar kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk meningkatkan dan mengontrol berbagai proses menuju peningkatan business performance yang diaplikasikan pada seluruh kegiatan dan unit dalam suatu organisasi. Kunci utama dari kebijakan mutu adalah pencapaian kepuasan permanen dan kepercayaan stakeholders. Tujuan dicapai melalui identifikasi sistem, pengukuran dari seluruh proses yang mempengaruhi persepsi stakeholders terhadap mutu dari produk/pelayanan yang dihasilkan suatu organisasi Sistim Manajemen Mutu merupakan suatu pola manajemen yang berisi prosedur- prosedur kerja agar dalam organisasi setiap orang mau berusaha bekerja keras secara terus menerus memperbaiki jalan menuju sukses. Sistim ini bukanlah seperangkat peraturan dan ketentuan yang kaku dan yang harus diikuti, melainkan seperangkat prosedur dan proses untuk memperbaiki kinerja dan meningkatkan mutu kerja.

ISO SEKOLAH
ISO Sekolah adalah istilah yang kami gunakan untuk penerapan ISO 9001-2008 atau Sistim Manajemen Mutu berstandar Internasional di sekolah. Sebagai organisasi atau lembaga yang mengeluarkan produk berupa jasa layanan pendidikan, sekolah dituntut untuk memiliki standar manajemen mutu. Kementerian Pendidikan Nasional bahkan menggalakkan sekolah agar menggunakan ISO sebagai Standar Manajemen Mutu.

MANFAAT ISO 9001 DI SEKOLAH

1.Sekolah mampu mengendalikan dan mendokumentasikan mutu yang lebih baik dan sistimatik. 2.Mutu produk atau layanan sekolah menjadi lebih konsisten 3.Kepercayaan masyarakat akan bertambah terhadap sekolah. 4.Meningkatnya disiplin kerja seluruh civitas sekolah dari level tertinggi hingga yang terendah sehingga memberi peluang peningkatan kinerja.

5.Sekolah akan lebih dikenal dan kualitas layanannya diakui secara internasional sehingga memudahkan akses untuk mendapatkan asistensi dari lembaga-lembaga internasional.

STANDARISASI 8 BIDANG ISO SEKOLAH

Untuk memperoleh Sertifikat ISO, sekolah harus melakukan standarisasi atas delapan bidang berikut ini: 1.Manajemen mutu 2.Administrasi kelembagaan 3.Tata usaha 4.Kesiswaan 5.Kurikulum 6.Sarana dan prasarana 7.Kehumasan 8.K3 dan Lingkungan

Posted on | October 20, 2010 | No Comments Implementasi ISO 9001 pada Institusi Sekolah Ir. Rahmat Nurcahyo MEngSc, Ir. Santoso Joko Waluyo, Sik Sumaedi, ST

Seiring dengan berjalannya era globalisasi, SDM Indonesia semakin dituntut untuk memiliki keunggulan dan daya saing. Dunia pendidikan, sebagai institusi yang memiliki peran peningkatan SDM memegang fungsi penting dalam merealisasikan hal tersebut. Pemerintah yang merupakan stakeholder dominan dunia pendidikan, menyadari tentang pentingnya peran tersebut dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang bersifat peningkatan mutu dunia pendidikan. PP. No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan merupakan drivenutama bagi dunia pendidikan yang memaksanya untuk memperhatikan mutu secara terpadu dan komprehensif. PP. No. 19 Tahun 2005 berbicara mengenai 8 kriteria; yakni isi, proses, kompetensi, pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.

Sekolah baik SD, SLTP, maupun SLTA sebagai bagian dari intitusi pendidikan tentunya berkewajiban menerapkan PP tersebut dalam mengelola institusinya. Pertanyaan mendasarnya tentu saja bagaimana caranya? Sekolah membutuhkan sebuah sistem yang telah terbukti mampu (proven) memayungi kriteria serta kebijakan institusi sekolah serta menstandarisasi proses pengelolaan, pemeliharaan serta peningkatan mutu sekolah. ISO 9001 merupakan standar internasional tentang sistem manajemen mutu, telah terbukti sebagai sebuah sistem yang secara efektif dan efisien dapat menjaga dan meningkatkan mutu sebuah organisasi. Pengalaman kami sebagai konsultan ISO 9001 menunjukkan sekolah akan memperoleh manfaat peningkatan mutu setelah mengimplementasikan ISO 9001. Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana mengimplementasikan ISO 9001 pada institusi sekolah? BSP merupakan institusi yang menspesialisasi pada teknologi & manajemen sistem, dalam hal ini konsultan ISO 9001, menyadari bahwa sekolah memiliki karakteristik yang berbeda dengan jasa bisnis lainnya. Oleh karena itu, proses implementasi ISO 9001 pada sekolah harus menggunakan pendekatan khusus yang berbeda dengan pendekatan ISO 9001 pada institusi jasa atau manufaktur. Berdasarkan pengalaman konsultan BSP, berikut ini adalah sekilas langkah penerapan ISO 9001 pada institusi sekolah. Langkah awal, implementasi ISO 9001 harus dimulai dengan intrepretasi Klausal ISO 9001 pada proses bisnis sekolah. Langkah ini menjadi dasar yang menentukan apakah sebuah sistem akan berjalan secara efektif dan efisien atau tidak. Apabila konsultan ISO 9001 gagal secara jitu mengeksekusi langkah ini, maka institusi sekolah akan sulit memperoleh manfaat implementasi ISO 9001. Proses bisnis sekolah memiliki karakter yang unik. Baik konsultan ataupun institusi pendidikan terkait harus mampu menjawab beberapa hal yaitu: Apa produk institusi sekolah ? Siapa pelanggan institusi sekolah ? Bagaimana proses bisnis dalam merealisasi produk institusi sekolah ? bagaimana mengukur produk institusi sekolah ? bagaimana mengukur kebutuhan dan harapan pelanggan sekolah ?. Dengan dipahaminya proses bisnis institusi sekolah tersebut maka dapat dengan mudah melakukan business process mapping dengan klausal ISO 9001. Setelah intrepretasi standar ISO 9001 dilakukan dan diketahui titik peletakan persyaratan ISO 9001 pada proses bisnis sekolah, langkah selanjutnya adalah pengembangan Sistem Manajemen Mutu. Sistem Manajemen Mutu yang disusun akan mengatur mengenai tanggung jawab manajemen (dalam hal ini Kepala Sekolah dan para wakilnya), manajemen sumber daya yang meliputi SDM, sarana dan prasarana, serta lingkungan sekolah, proses realisasi jasa yang terdiri atas pengaturan proses bisnis akademik maupun non akademik, serta sistem Continual Improvement. Selain itu, Sistem Manajemen Mutu juga mengatur mengenai persyaratan dokumentasi atau pengarsipan yang harus dijalankan oleh Sekolah. Setelah pengembangan sistem dilakukan, langkah selanjutnya adalah implementasi sistem tersebut. Implementasi sistem harus dilakukan secara menyeluruh ke seluruh bagian sekolah mulai dari Tata Usaha, Guru, hingga Kepala Sekolah. Implementasi sistem manajemen mutu pada sekolah dapat dimulai dengan sosialisasi ke seluruh elemen sekolah melalui rapat kerja bulanan sekolah ataupun buletin sekolah. Diharapkan dengan adanya, sosialisasi tersebut semua elemen sekolah dapat aware terhadap implementasi ISO 9001. Seluruh elemen sekolah diharuskan menggunakan & menjalankan sistem yang telah dikembangkan pada tahap sebelumnya. Sebagai contoh, dalam penyusunan jadwal kegiatan belajar mengajar maka Wakil Kepala Sekolah Bidang Akademik dan Kurikulum harus berpedoman pada prosedur terkait. Begitu pula, elemen lainnya seperti Tata Usaha yang harus berpedoman pada prosedur yang ada dalam pelayanan administrasi sekolah.

Setelah implementasi dilakukan selama 3 bulan atau lebih, Sekolah harus melakukan kegiatan yang diberi nama audit internal. Kegiatan audit internal ini bertujuan untuk memastikan apakah sistem berjalan secara efektif atau tidak. Dalam hal ini, Sekolah diharuskan memiliki tim auditor internal yang dapat terdiri atas perwakilan kurikulum dan akademik, perwakilan sarana dan prasarana, perwakilan tata usaha, perwakilan pengelolaan program belajar, dan staff lainnya yang diperlukan sesuai dengan jenis aktivitas yang dijalankan sekolah. Manajemen sekolah yakni Kepala Sekolah kemudian melakukan rapat tinjauan manajemen yang membahas perkembangan ISO 9001 yang tengah diimplementasikan sekaligus realisasi pencapaian program-program peningkatan mutu sekolah. Tinjauan manajemen ini dapat dilakukan Kepala Sekolah berbarengan dengan rapat semester sekolah. Apabila seluruh proses telah dijalankan, maka Sekolah dapat melanjutkan ke tahap sertifikasi oleh badan sertifikasi independen untuk memperoleh sertifikat pengakuan implementasi ISO 9001. BSP Consultant, Auditor & marketer Team

Anda mungkin juga menyukai