Anda di halaman 1dari 94

i

Judul Asli

: Key to Durus al-Lughat-al-Arabiyyah Li Ghairi Natiqina Biha


Part III

Penulis

: Dr. V. Abdur Rahim

Judul Terjemahan

: Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

Alih Bahasa

: Ummu Abdillah al-Buthoniyyah

Design Sampul

: MRM Graph

Disebarluaskan melalui:

Website:
http://www.raudhatulmuhibbin.org
e-Mail: redaksi@raduhatulmuhibbin.org

Januari, 2009

TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

ii

Catatan Maktabah

Segala Puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ,
keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikut mereka hingga hari
kemudian. Amma badu.
Alhamdulillah, setelah setahun lebih setelah Panduan Durus Lughah al-Arabiyyah 3
dipulbikasikan, kali ini anda dapat kembali melanjutkan pelajaran berikutnya dari
penjelasan kitab Durusul Lughah al-Arabiyyah jilid 4. Sebagaimana telah disinggung
pada pengantar Panduan 3 yang lalu, Pannduan jilid 4 ini memuat setengah bagian akhir
dari buku aslinya yang berbahasa Inggris (yakni bab 18 34) yang kami sesuaikan
dengan buku utama Durusul Lughah al-Arabiyyah 4.
Sebagaimana pada terjemahan Panduan Jilid 3 sebelumnya, pada panduan ini kami tidak
lagi menterjemahkan kata secara menyeluruh. Misalnya kata


  dia duduk

tidak

lagi kami terjemahkan dengan dia (lk) (telah) duduk, karena kami yakin sepenuhnya
setelah melewati dua bagian pelajaran sebelumnya, para pembaca sudah maklum bahwa
kata kerja (fiil) tersebut di atas berbentuk lampau (madhi) yang digunakan untuk orang
ketiga tunggal laki-laki (dhamir mudzakar mufrad), dan merupakan pola dasar yang
digunakan secara umum yang darinya kata-kata bentuk lain diturunkan. Demikian pula
halnya, tidak semua kata kami tuliskan harakatnya secara lengkap, khususnya bagi katakata yang telah sering kali diulang dari Buku Pertama.
Berbagai kritik maupun saran untuk perbaikan Panduan ini dapat anda layangkan kepada
kami ke redaksi@raudhatulmuhibbin.org.

Penerbit online:

Maktabah Raudhah al-Muhibbin


Taman Baca Pencinta Ilmu

http://www.raudhatulmuhibbin.org

iii

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Catatan Maktabah
Daftar Isi
Pelajaran 1: kalimat transitif, intransitif, dst.
Pelajaran 2 : Bab
   dll.

ii
iii
iv
1
9

Pelajaran 3 : Bab

 

14

Pelajaran 4 : Bab
   

18

   
6 : Bab
  
7 : Bab
   
8 : Bab
    
9:
       

Pelajaran 5 : Bab
Pelajaran
Pelajaran
Pelajaran
Pelajaran

Pelajaran 10: Jenis-Jenis Dhamir


Pelajaran 11: 

! " (obyek mutlak/absolut).


Pelajaran 12: $#   !#    atau $ 
 '&%  !#   
Pelajaran 13: (# )*)+
 

Pelajaran 14:  ,
Pelajaran 15: -& ./0
Pelajaran 16: 1)2!
 3!
Pelajaran 17:45

6" 7!.+

28
33
39
42
48
54
59
64
66
69
73
79
84

iv

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Pelajaran 1
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:
1. Fiil bisa berupa transitif atau intransifitif. Fiil transitif (891   

 ) membutuhkan

subyek yang melakukan pekerjaan, dan obyek yang dikenai pekerjaan, contoh:
Tentara membunuh mata-mata
pembunuhan, maka kata

:
 !#; 8
 1 .;  < Disini tentanra yang melakukan

8
 1 .;

adalah fail (subyek), dan yang dikenai pekerjaan

membunuh adalah mata-mata, maka kata

:
 !#; adalah maful bihi (obyek). Berikut

contoh lainnya:
Ibrahim (alaihis salam( membangun Kabah
Fiil intransitif (@# G* A

= >  ?  @# AB $) C# )DE F.

) hanya membutuhkan subyek yang melakukan pekerjaan.

Pekerjaan itu dibatasi pada subyek, dan tidak mempengaruhi yang lainnya, contoh:
Guru (itu) bahagia. :
# H1

I
 * 

Para siswa keluar

J
# A
 K  L
  M

Subyek untuk fiil tertentu mempengaruhi yang lain secara tidak langsung. Hal itu terjadi
dengan bantuan kata depan, contoh: Saya melihat kepadanya, Kami percaya kepada
Tuhan. Hal ini juga terjadi dalam Bahasa Arab, contoh:
Guru itu marah dengan siswa
yang malas

3 A
 NB?  O
* N F :
# H1 O
 P
 Q
F R
 B
   SE T
* U* N* V
# >DW

Saya membawa pasien ke rumah sakit

* >;
  SE X
#  Y 

Saya memandang ke gunung

Z." 
 ) .
# 6 O
 Q H 6+

Barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku


maka dia bukan dari golongaku (al-hadits)
Saya ingin melihat syllabus
sekolahmu
Saya tidak suka bersafar minggu ini

Perhatikan bahwa

` H 1 " \* ] ." F ^ _ [ 3 [ 1# U*H[


1

7
 !#>a' bD *  B

 c O
# Q H [ d

-f R c O
 Q H berarti menyukai sesuatu dan -f R 6*  O
 Q H berarti tidak menyukai

sesuatu.

1
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

g* U*5

 h# Q  !    (obyek tak langsung). Ia adalah majrur


karena adanya kata depan (harf jarr), akan tetapi ia berada dalam posisi nasb (
ij
 " c
O
k 5
 )
Obyek dari fiil ini disebut

2. Bagaimana membuat fiil intransitif @# G* A

 menjadi transitif 891      ?

Fiil lazim dapat dibuat menjadi fiil mutaaddi dengan mengubahnya menjadi:
a) Bab faala (

), contoh 

(  (nazala) dia turun :  (


 (nazzala) dia menurunkan.
  i  V
# (
 C
l m H 
)B

 6" V
# ( 

Saya turun dari mobil, kemudian


menurunkan anak itu

Proses merubah fiil lazim menadi fiil mutaaddi dengan menggandakan huruf kedua
disebut n
# ) P
 
 (penggandaan).
b) Bab ?afala (
   [), contoh:


 

(jalasa) dia duduk :

mendudukkan(nya)
Saya duduk di barisan pertama
dan mendudukkan anak itu
disebelahku


  [

(?ajlasa) dia

  i  V
# B
  [o p* o
' n
9 5

  V
# B
 
*>*q*

Hazah yang dilekatkan di awal fiil pada bab

   [ disebut = U1 r 
 m ! + D (hamzah

transitif)
Beberapa fiil tertentu dapat dirubah menjadi kedua abwab ini, contoh:

 (  : (


dan

 ( [ . Sebagian besar fiil dapat dirubah ke dalam salah satu dari keduanya. Seseorang
harus mempelajarinya dari buku-buku dan kamus.
Jika fiil mutaaddi ditransfer kedalam salah satu dari abwab di atas, dia menjadi transitif
ganda, dan mengambil dua obyek, Contoh:
Saya belajar Bahasa Arab Disini kata :
 H s
memiliki satu obyek yaitu

= )
*  = r V
#  H s

= r.

Saya mengajarimu Bahasa Arab Disini ia


memiliki dua obyek, yaitu t
 dan

= r.

= )
*  = r `
 # H
s
2

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

3 uv :
# H9 1   ^ + 

Guru mendengarkan Al-Quran


Para siswa membacakan Al-Quran kepada
guru (Secara harafiah: Para siswa
membuat guru mendengarkan Al-Quran)
2.

wH[

3 uv :
 H9 1  J
# A
   ^ +  [

(?ar) Dia memperlihatkan adalah bab ?afala ( r[

melihat;. Asalnya adalah


mudhari adalah

8*N#U

w[H [

J)

dari

w[H

dia

(?ar?) tetapi hamzah kedua telah dihapus. Bentuk

(yur), dan bentuk amr adalah

H* [ (?ari).

Berikut bagaimana

bentuk amr di-isnad-kan kepada dhamir lain pada dhamir mukhathab (kata ganti orang
kedua).

3 !NME U J
 ? bD *o#H[

  U J
 ? bD *H* [

X
# !M[ U J
 ? bD *.N.NU*H[

C# U" U J
 ? bD *.NU*H[

3. Kita baru saja melihat sebuah fiil ditransfer menjadi bab faala (

) dan menjadi

 (
 dari  (  . Jika fiil tersebut pada asalnya adalah bentuk transitif
dengan satu obyek, maka dia menjadi transitif ganda dengan dua obyek, contoh: :
 H
s
dari :
 H s .
transitif, contoh

Bab ini juga menandakan pekerjaan ekstensif atau intensif. Dalam Bahasa Arab, yang
pertama disebut

h# /? 
E dan yang kedua disebut = r > .

a) Perbuatan ekstensif adalah yang dilakukan dalam jumlah besar atau dilakukan
berulang-ulang. Contoh:
Orang jahat itu membunuh laki-laki itu
Tetapi:
Orang jahat itu membantai penduduk desa
Saya pergi keliling negeri ini, tetapi:
Saya telah bepergian keliling dunia.
Saya membuka pintu, tetapi:
Saya membuka pintu-pintu ruang kelas

A
x N#y  @# * q
    <
= U v   D [ @# * q
    
<
1 > bND c V
#  #
]*H* r" o z
* H ' {
* H* R" c V
# !

J
 > V
# j
 
* !#5   J
 ![ V
# j
 

3

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

$# "  # 
 1


Laki-laki itu menghitung hartanya

$# "  # 
 s 1


Laki-laki itu menghitung-hitung hartanya

b) Perbuatan intensif adalah sesuatu yang dikerjakan secara keseluruhan dan dengan
kekuatan besar, contoh:
Saya memecahkan gelas, tetapi:

J
 !? X
#  B
 2

Saya menghancurkan gelas

J
 !? X
#  B

2

Saya memotong tali , tetapi:

 >,
 V
#   <

Saya memotong-motong tali

 >;
 V
#   <
h# /? 
 mempengaruhi sejumlah obyek, atau
perbuatan intensif = r > mempengaruhi hanya

Perhatikan bawha dalam perbuatan ekstensif


satu obyek berulang-ulang, sedangkan

satu obyek sekali dengan kekuatan besar.


4.

J
 A
 ?o t 
UE

berarti Hati-hati terhadap anjing! Ini disebut

(peringatan). Perhatikan bahwa isim setelah waw adalah manshub.

# Ubj
 


t 
UE

tahdzir

adalah untuk

mufrad mudzakkar. Untuk jamak mudzakar adalah C


 2 
UE, untuk mufrad muanntas adalah

`

UE

dan untuk jamak muannats adalah

6
2 
UE.

Berikut ini adalah hadits:

O
  ,
  H# 
.  2 | + 2 X
 .B,
   2 | U 1 B
,
  3 }* p1B
,
 o C 2 
UE
Berhati-hatilah terhadap hasad, karena hasad memakan amal kebaikan sebagaimana api
melahap kayu bakar.
5.

:
~ H9 1 "# [ +E

berarti Saya hanyalah seorang guru, yakni saya seorang guru dan

+E adalah 3 E ditambah " . " ini disebut = ? " , yakni ma
pelindung karena ia melindung 3
 E dari merubah isim berikutnya menjadi manshub. Kita

bukan yang lainnya.

katakan:
Sesungguhnya amal itu hanya dengan niat

X
 N
).9*  N+ ' N+N
% 
E
4

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

3 E kata +E juga


digunakan dalam jumlatul filiyah. Contoh; Dia hanya berdusta J
# b ? U +E
* M  @* ! )o $ * 6 " u 6 " $  1 * B" # +#  U +
E*
Disini

 N+ '

adalah marfu dan bukan manshub. Tidak seperti

Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman


kepada Allah dan Hari kemudian, (QS At-Taubah [9] : 19)
6.

& o

Demi Allah adalah sumpah.2 Dalam Bahasa Arab disebut

yang mengikuti qasam disebut jawabul qasam (C


*B
 v 

C# B
 v  , dan kalimat

J
# ! ). Apabila jawabul qasam

diawali oleh madhi dan merupakan penegasan, maka ia harus mengambil kata penekanan

1 v . Contoh:
h/2 V
#  *  1 v 
& o

Demi Allah, saya sangat senang

Namun jika fiil madhi adalah bentuk ingkar (negatif), maka ia tidak mengambil huruf
yang menunjukkan penekakan. Contoh:

$# N#U[H "
& o

Demi Allah, saya tidak melihatnya

7. Fiil

FNB" [ adalah saudara 3 2. Artinya

Cuaca baik di waktu petang;


adalah khabar. Lihat
8.

Ia (lk) berada di waktu petang, contoh:

x )  ! ;

 " [. Disini ! ;


1U1  1# * 3 E* Saya menderita sakit kepala berat


O
 .UG U `
 * W"

waw yang digunakan untuk sumpah adalah huruf jarr (kata depan), itu sebabnya isim yang mengikutinya

adalah majrur. Hal ini jangan dipertukarkan dengan waw al-tf (n


   

x )  

g >
 [ dalam Pelajaran 17 (Buku Panduan 3).

Kamu sakit apa, Zainab?3

adalah isim-nya dan

o# o) yang berarti dan.

Lihat Pelajaran 2.

5
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

Perhatikan bahwa kata yang menunjukkan penyakit adalah dalam pola


Contoh

7
~ 1
# sakit kepala, @~ 2G#

9. Salah satu pola masdar adalah


sukses dari

demam, H~ os# vertigo,

 

(fal), contoh:

 # batuk.

J
~ DW pergi

dari

 

(ful).

O
 D W -- I
~ q

g q
  .

~ U*_ adalah {
~ # _ ; dan bentuk jamak {
# # _ adalah X
~ <# _ . Ini
disebut ^
* + ;
  ^# +  (jamak dari jamak). Beberapa isim memiliki ^* + ;
  ^# +  . Contoh :
3 ?" tempat  = .? " [  6# 2 "[ --- H~ ! gelang  mH !*  [  H~ o* [ -- 1~ U tangan 
1 NU[  s U[
Sebagian besar ^
* + ;
  ^# +  memiliki arti jamak. Tetapi dalam beberapa kasus ia
memiliki arti yang berbeda, contoh: 1
NU[ berarti tangan-tangan, tetapi s U[ berarti
karunia -- X
~ !#)# berarti rumah, tetapi X
~  !#)# berarti keluarga terhormat.
10. Bentuk jamak dari

11. wHs Dia (telah) mengetahui,wHs [ dia membuatnya (lk) mengetahui, yakni dia
memberitahukan-(kepada)-nya.
Dan apa yang menginformasikan
kepadamu kalau dia berdusta? =
Bagaimana kamu tahu dia berdusta?

J
# b ? U $# 
[ t Hs [ "o

Dalam Al-Quran (97:1-3):

k ]  n
 [ 6 "9 ~ )M H* 1 v  = )  H* 1 v  = ) " t Hs [ "o H* 1 v  = )  # .( [ 
E*
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan
tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu
bulan.
Ungkapan ini telah digunakan di dalam Al-Quran kurang lebih sebanyak tiga belas kali.

6
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


12. Arti dari syair berikut:

 )+ q
  $# N#] o "[o p~! j
# 

$# N<b" "[ : 4
 o#   2 H[ Co

Aku tidak pernah melihat sesuatu seperti amal baik, rasanya seperti manisan dan
wajahnya sangat indah4

 Latihan:
Umum:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
Fiil transitif (891   

 ) dan intransitif (@# G* A ):

Pisahkanlah fiil transitif dan intrasitif dalam kalimat-kalimat berikut.


Ubahlah fiil intransitif menjadi transitif:
1. Gunakanlah setiap fiil berikut ini ke dalam dua kalimat: pada kalimat pertama
sebagaimana adanya, dan kalimat kedua setelah merubahnya menjadi bab ?afala.
2. Gunakanlah setiap fiil berikut ke dalam kalimat: pada kalimat pertama sebagaimana
adanya, dan yang kedua setelah merubahnya menjadi bab faala.
3. Dengan proses apa fiil yang digarisbawahi dalam kalimat berikut dirubah ke dalam
bentuk transitif?
Fiil

wH[ (dia menunjukkan/memperlihatkan):

1. Latihan pengucapan: Salah seorang siswa mengatakan kepada yang lainnya

2.

*H* [

`
 2 dan yang lain menjawabnya dengan k )< 1  $# ? U*H| atau $# N?U*H[ d .5
Latihan pengucapan: Guru berkata kepada seorang siswa t N s *.NNUH [[
Apakah kamu telah menunjukkan bukumu kepadaku? Dia menajwab $# ?
 #UH [ pC  
Ya, Saya telah menunjukkan kepadamu6.

Bab faaala menunjukkan pekerjaan ekstensif (h


# /? 
E) dan intensif (= r >):
Garisbawahilah fiil yang termasuk dalam bab faala dalam ayat berikut dan jelaskan
maknanya.

)+  seharusnya memiliki tanwin, tetapi telah dihapuskan untuk alasan metris (keserasian)
5
Siswi berkata kepada siswi lainnya `
 2 *.NUH* [. Yang lain menjawab $ N?NUH* [ d / k )< 1  $ ? UH* | .
6
Guru berkata kepada siswi: t  s *.NNUH [[ (?a ?araitin daftaraki)
4

Kata

7
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

Tahdzir:
Bentuklah contoh-contoh tahdzir dengan bantuan kata-kata berikut.
Fiil

FB" [ .

Tulislah kembali kalimat berikut dengan menggunakan

1
# * 3 E*

FB" [.

1. Tulislah irab dari

1
# * 3 E* .

2. Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan menggunakan nama-nama penyakit yang


disebutkan di dalam kurung.
Umum:
1. Berikanlah masdar setiap fiil berikut.
2. Gunakanlah setiap kata berikut dalam kalimatmu sendiri.
3. Latihan pengucapan: Setiap siswa berkata kepada temannya sesuatu seperti

1 # U1 . Dan dia menjawab dengan mengatakan 1Q ^# *  U $# 


[ t Hs[ "o.

^# *  )

8
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Pelajaran 2
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:

   (faala): Dalam bab ini, alif ditambahkan setelah huruf pertama, contoh:
 < dia bertemu, 1   dia menolong,  o  dia mencoba,   H dia menulis
(surat), 1
 D  dia menyaksikan, F<d dia bertemu.
1. Bab

Mudhari : Karena fiil terdapat dalam empat huruf, =HP


contoh:

 *v#U (yu-qbil-u), 1#  B#U p  o* j#U p <A


 #U

4

mengambil dhamah,

=HP 4 dan harakat akhir dari  *v # kita mendapatkan


 *N< (tu- qbil-u : qbil). Ya dihapus dari fiil nqis. Maka bentuk amr dari <A
 #
adalah {
* d .
Amr : Setelah menghapus

Masdar : Bab ini memiliki dua masdar:

=    "# (mufalat-un), contoh: 1   : m 1  B"# pertolongan -  < : = v"# pertemuan --  o  : = o j"# hal mencoba.
Dalam fiil naqis, -aya- dirubah menjadi -, contoh: F<d
 "# (mulqt-un) dari
 : m N<A
bentuk asalnya = N)N<A
 "# (muqayat-un) -- wHN : m H>"# kontes, pertandingan
(mubrt-un) dari bentuk asalnya = UH >"# (mubrayat-un).
a) Satu mengikuti pola

  (fil-un), contoh: 1 D  : s~ ]* berjuang -- :  N


{
~  N* bersifat munafik. Dalam fiil naqis, ya dirubah menjadi hamzah, contoh: : ws 
- 1* memanggil (nid-un) untuk bentuk asal 8
~ 1* (nidy-un).
b) Yang lain dalam pola

9
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

Ismul Fail :

  #U :  "#

(mur sil-un) orang yang mengirim surat

: 1~ D R"#

1# D R#U orang yang menyaksikan <A


 #U : {
kA
 "# (mulqi-n) orang yang menemui
8s%N.#U : s N.#" (mundi-n) orang yang memanggil.

Ismul maful : Ini sama seperti ismul fail kecuali huruf kedua berharakat fathah.
Contoh:

O
# <#U : O
~ <"#

orang yang diawasi

O
~ _ "#

(murqib-un) orang yang mengawasi :

O
~ _ #U : O
~ _ "#

O
~ <"# (murqab-un)

(mukhtib-un) orang yang berbicara :

@~ H >"#
(mubrak-un) keberkahan 8s.#U : s .#" (mundi-n) orang yang memanggil : ws."#
(mkhtab-un) orang yang diajak bicara --

t~ H* >#U dia

memberkahi :

(munda-n) orang yang dipanggil.


Isim makan wa zaman: sama dengan ismul maful, contoh:

# * ]#U dia hijrah' #  ]#"

(muhjar-un) tempat hijrah.

 +  [ `
 #)>
Sungguh rumahmu lebih indah. Sekarang jika kita juga ingin menggunakan 3
 E dalam

2. Kita telah melihat lamul ibtida pada Pelajaran 17 (Buku 3), contoh:

kalimat ini, lam harus dipindahkan pada khabar karena dua huruf penekanan tidak boleh
terletak bersama dalam satu tempat. Maka kalimat di atas menjadi:

 +  '% `
 #) 3 E

Sungguh rumahmu lebih indah. Setelah dipindahkan dari tempat asalnya, lam tidak lagi
disebut lamul ibtda. Sekarang ia disebut
Sebuah kalimat dengan

= v  (   @# A
  (lam yang digantikan).

3 E dan lam lebih tegas daripada hanya dengan 3 E

atau dengan

lam. Berikut beberapa contoh:


Sesungguhnya rumah yang paling lemah
adalah rumah laba-laba (QS 29 : 41)
Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Esa.
(QS 37: 4)
Sesungguhnya rumah yang mula-mula
dibangun untuk (tempat beribadat) manusia,
ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah)
(QS 3:96)
Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah
suara keledai. (QS 31:19)

X
 !#>? .  V
# )> X
 !#)># 6 D o [ 3 E*
1~  ! C ? ] E* 3 E*
= ? >* 8b :
* 
. ^
 o# V
)  o
[ 3 E*
h* + j
  X
# ! 5
  X
 !
 |  ? [ 3 E*
10

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

1 < dilekatkan pada fiil madhi dan mudhari.


Dengan madhi ia menunjukkan kepastian (1
# )2| 
). Contoh:

3. Harf
a)

 B  :
# H
1    M s 1 <

Guru telah memasuki ruang kelas

:
~ oH# s# `
 N  1 <

Kamu ketinggalan banyak pelajaran

b) Dengan mudhari ia menunjukkan salah satu dari yang berikut:


1) Keraguan atau kemungkinan (

N+ do `
 R

), contoh:

Kepala sekolah mungkin kembali besok


Hujan mungkin turun hari ini

1NQ # U1  s# !# U 1 <


@ ! ) #     (* .U 1 <

2) Jarang atau kurang (


 )v 
), yakni ia menyampaikan maksud kadang-kandang,
Contoh:
Siswa yang malas kadang-kadang lulul
ujian
Seorang pembohong kadang berkata benar

3 A
B
 ?  O
#  g# j
 .U 1 <
J
# ob?  {
# 1# 5
 U 1 <

3) Kepastian (
# )vj
 ), contoh:
sedangkan kamu mengetahui bahwa
sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu?" (QS 61:5)
4. Bentuk jamak dari

C ? )E* $   !#H 9[ 3 !#+   1 <o

oW adalah o#oW . Ia adalah mabni seperti jamak mudzakar salim,

yakni akhiran rafa-nya adalah waw dan nasb/jar-nya adalah ya. Contoh:
Rafa:
kerabat lebih berhak mendapatkan
`
 1  B#+*   [
pertolonganmu

F v  o#oW

Disini o#oW adalah marfu karena ia adalah mubtada dan akhiran rafa adalah waw (dzawu)
Nashab:
11
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

C*    8*oW 1  N

Tolonglah orang-orang yang berilmu


Disini

ooW adalah manshub karena ia adalah maful bihi dan akhiran nashab adalah ya

(dzawiy)
Jarr:
Saya bertanya tentang orang-orang yang
memiliki hajat

X
 N, 8*oW 6 N V
# |

Disini ooW adalah majrur karena ia didahului oleh harful jarr, dan akhiran jarr adalah ya
(dzawiy).
5. Kita telah mempelajari

6
?  dalam Buku 2 (Pelajaran 3). Ia adalah saudari 3 E dan

isim-nya adalah manshub. Contoh:


Bilal datang tetapi Hamid tidak datang

 q
* U 1"  6
?  p A* -% 

Nun-nya memiliki shaddah, akan tetapi ia juga digunakan tanpa shaddah yakni
(lakin), dan dalam keadaan ini ia kehilangan dua karakteristiknya:
a) Ia tidak mengubah isim yang mengikutinya menajdi manshub. Contoh:
Guru datang tetapi murid-murid tidak
o- " J
# A
   6& ? 
datang

6 ? 

p:
# H1 -% 

Disini J
# A
   adalah marfu.
Tetapi orang-orang yang zalim pada hari
ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang
nyata. (QS 19:38)
Perhatikan 3
 !#+Y bukan

k >*" k 
  @ ! ) 3 !#+Y 6* ? 

 + Y .

b) Ia juga dapat digunakan dengan jumlatul filiyah. Contoh:


Ali absen, tetapi Ahmad hadir

1# +  [  P
  6 ? o p J
 Q

tetapi mereka tidak sadar. (QS 212)

6.

t

dalam

3 o# # R
 U d 6?No

`
 No[ p`
 N  p`
 NW dapat digantikan dengan t pC 2 dan 6
2

sesuai

dengan orang yang anda ajak bicara. Contoh:

3 !ME U V
# )> C# ? NW 6 + 

 AN* U V
# )> `
 W 6 + 

X
# !M[ U V
# )> 6
? NW 6 + 

C# U " U V
# )> `
 W 6 + 

************************
12
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

Ini disebut

3!ME U = ) =B C# ? 

1" U = ) = B `
  

X
# !M[ U = ) = B 6
? 

# " U =  = B `
  

J
*  4
 2 4
#  5
  dan ia adalah pilihan.

Di dalam Al-Quran:
Itu lebih baik bagi kalian

C ?  h~ M C ? W

Apakah orang-orang kafirmu (hai kaum


musyrikin) lebih baik dari mereka itu (54:43)
Jibril berkata: "Demikianlah". (19:21)
Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga
yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa
yang dahulu kamu kerjakan." (7:43)

C ? o [ 6 "9 ~ )M C 2 H#  2 [


`
 b 2  <
D!#+#lH* o[ = .
q
  C# ?   3[ o#s!#o
3 !+   C #.2 +*

7. Mudhari kadang-kadang digunakan untuk amr sebagaimana dalam Al-Quran (51:11)

$ !#H o $ * 3 !#."  #. Disini 3 !#."  # adalah !#." u beriman. Itu sebabnya mengapa   r U
dalam ayat berikutnya adalah majzum.7
8. Salah satu pola masdar adalah

[ < : m -% <

=    (filat-un), contoh: s  : m s ) membesuk

hal membaca.

 P
 "# lewat, berlalu adalah masdar dari FP" . Ia mengikuti pola !#  dan asalnya
adalah 8
~ !#P"# (mudy-un), etapi karena ya yang terakhir, waw telah diubah menjadi ya.
dan dhammah dariz karenanya diubah menjadi kasrah, dan kata tersebut menjadi 
P
 "#
9.

(mudiyy-un).

# s p#{s ., disebut 7


* !#+;
  F].", dan
bentuk mufrad-nya memiliki empat huruf8 (~  s p~{1
# .#). Jika bentuk jamak dari sebuah
10. Pola jamak taksir

  

(falil-u) seperti

kata dengan lebih dari empat huruf mengikuti pola ini, hanya empat huruf yang
dipertahankan dalam bentuk jamak dan yang lainnya ditinggalkan. Contoh:

\~ " N

@(; lihat Pelajaran 13 (Panduan 3).


8
Pola jamak
 )  juga disebut 7
* !#+;
  F]./" contoh: 3 q. :
# * . 3 2s# :
# 2 2s
7

Untuk O
* 

13
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


program memiliki enam huruf. Bentuk jamak-nya adalah \
~ " . Perhatikan bahwa huruf

3 dan alif telah ditinggalkan.


Berikut contoh tambahan:
    buah quince : L
~ H*  

O
~ 2 . -- O
# )1 . burung bul-bul :  s .

--

X
~ !#>? . labar-laba :
F R
 B
 "# rumah sakit : 4
R" .9
--

= N)M adalah UM . Berikut beberapa contoh dalam pola ini: = N


U1 D
hadiah : U1D
 -- = )
.*" nasib, kematian : U.N" -- = Uo* G sudut, pojok : UoG .

11. Jamak dari

 Latihan:
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
2. Tunjukkanlah fiil yang tergolong dalam bab

  

yang terdapat dalam pelajaran

utama.
3. Tulislah bentuk mudhari, amr dan masdar setiap fiil berikut.
4. Berikanlah masdar setiap fiil berikut dengan pola

  .

5. Berikanlah isimul fail setiap fiil berikut.


6. Berikanlah ismul fail dan ismul maful setiap fiil berikut.
7. Tunjukkanlah dalam kalimat berikut fiil yang termasuk dalam bab
turunannya.10

  

dan

14. Tulislah masdar setiap fiil berikut dalam pola =   .

8*!] U w!D dengan tetap mengingat masdar P+ U FP" .


17. Berikanlah jamak setiap isim berikut dalam pola UM
 .
18. Berikanlah bentuk fiil yang darinya kata perbadingan 6
# D o [ diturunkan, dan berikan
15. Berikanlah masdar dari

bentuk mudhari dan masdar-nya.


Juga berikan empat ayat dimana terdapat fiil ini atau salah satu dari turunannya.
19. Berikan bentuk mudhari setiap fiil berikut.

9
10

F R
 B
 "# juga memiliki jamak muanntas salim X
~ N)N NRB
 "# :
Nomor yang dihilangkan bukan berupa pertanyaan.

14
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Pelajaran 3
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:


  . Bab ini dibentuk dengan melekatkan ta di awal bab 
 (ta + faala).
Contoh: C
    dia belajar -- C ?  dia berbicara -- w
1r  dia makan siang Fv dia
1. Bab

menerima.
Mudhari: Karena fiil dibentuk dari lima huruf, maka

=HP 4

mengambil fathah.

C# ? U (ya-takallam-u), FvU (ya-talaqq).


Bab ini diawali dengan ta, dan jika =HP 4 adalah ta, kedua ta datang bersamaan,
Contoh:

dan kombinasi sulit untuk diucapkan. Itulah sebabnya mengapa salah satu ta dapat
dihapus dalam tulisan. Berikut ini dua contoh dari Al-Quran:
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan
malaikat Jibril (97:4)
Perhatikan 

]) I
# oo = ? +   (
. 

(
.  untuk  (
.  .

Dan janganlah mencari-cari keburukan orang


(49:12)

!#BB

q
  d o

!#BB

q
  d untuk !#BB

q
   d.
Amr : Dibentuk dengan menghapus =HP 4 dan harakat akhir. Contoh: C
# ?  
: C ?  (ta-takallam-u : takallam). Fiil naqis membuang alif akhir (yang ditulis ya).
Contoh: w
1r   (ta-taghadd) : 1

r  (taghadda) makan siang.


Masdar : Masdar dari bab ini pada pola
   (tafaul-un), contoh:
 1
j
  dia berbicara
:
1 j
  hal berbicara --  2 b  dia mengingat : ~ 2K b  hal mengingat. Pada fiil naqis,

Perhatikan

karena huruf terakhir ya, dhammah pada huruf kedua berubah menjadi kasrah. Contoh:

Fv  dia menerima : (iv


) Z  

(talaqqi-n untuk talaqquy-un).

=HP 4 dengan mu-. Huruf kedua


berharakat kasrah dalam ismul fail dan fathah dalam ismul maful, contoh: C
#   U C~ i  "#

Ismul Fail : Dibentuk dengan mengganti

15
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

L
# o
( U : L
~ o9 ( "# (ya-tazawwaj-u : mutazawwij-un). Berikut contoh ismul maful : C# ? U
: C~ ? "# (mutakallam) orang yang diajak berbicara.
Ismul makan was-zaman : Sama dengan ismul maful. Contoh: |N
!
 "# tempat
wudhu,


~ N  N.N"# tempat bernafas.

Bab ini diantaranya menunjukkan mutawaah (= o) yang berarti bahwa obyek dari
kata kerja menjadi subyek. Contoh:

O
 .UG [ *. o
G Ayahku menikahkan aku dengan

Zainab. Disini ayahku adalah subyek. Terdapat dua obyek yaitu saya dan Zainab .
Sekarang jika bab tafala digunakan, saya berubah menjadi subyek, dan Zainab
menjadi obyek, dan kata ayahku tidak memiliki peran lagi :
menikahi Zainab
Berikut contoh yang lain:
Bilal mengajariku berenang

O
 .UG V
#  o
(  Saya
=  >B
9  A *.+ 
=  >9B V
# +   

Saya belajar berenang

1 qB SE V
# >DW 3 W' V
#  +  
+ Keika saya mendengar adzan, saya pergi ke
masjid Disini 
+ adalah zarf az-zaman berarti ketika. Fiil yang mengikutinya adalah
2.

jawab harus dalam bentuk madhi. Contoh:


Ketika Ruqayyah meninggal dia menikahi
saudarinya
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit
dia berkata: "Inilah Tuhanku". (QS 6:77)


+ ini

disebut

= )
N.*N)Nj
  
+

N]M [ L
 o
(  = )
<H# V
 )i!# # 
+
9H bND  < xQ*G  + v  w[H 
+

(lamma untuk waktu). Ia tidak boleh dipertukarkan

dengan 
+ yang berarti belum yang disebut

= "*G; 
+ .11

6# j kami terkadang membutuhkan pengkhususan, contoh: J


 A 6# j
 
kami para siswa, H q 6
# j kami para pedagang,
 + B
 "# 6 kami orang-orang
muslim. Proses ini disebut
!#5
  .
# N5M d  dan isim yang mengikuti 6 disebut
3. Kata

Sebagaimana yang anda lihat isim ini manshub, karena ia adalah maful bihi dari fiil

11

Lihat Buku 2 (Pelajaran 21)

16
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

yang semestinya

 M# [

saya mengkhususkan, saya maksudkan. Berikut beberapa

contoh:
Kami orang-orang India berbicara
(dalam) beberapa bahasa.
Kami muslim tidak makan babi
Kami siswa-siswa
menerima ijazah
Kami ahli waris
menyetujui hal itu.

X
r m 1
 C# ?  s !#.  6# j
 
* U*(.
  C j
   2  d
 + B
   6# j

yang

berprestasi

( ! F . 5


 M
 <!9    = >  6

yang

meninggal

`W F # !# F!   = lH o 6

 Latihan:
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
2. Tunjukkanlah fiil yang termasuk dalam bab


 

dan turunannya yang terdapat

dalam pelajaran utama.


3. Tulislah bentuk mudhari, amr, ismul fail dan masdar dari setiap fiil berikut.
4. Tulislan bentuk mudhari, amr dan masdar setiap fiil berikut.
6. Tunjukkanlah fiil yang termasuk dlaam bab tafaala dan turunannya pada kalimatkalimat berikut.
8. Tulislah kembali kalimat berikut dengan menggunakan bab tafaala sebagaimana
yang ditunjukkan dalam contoh.
10. Isilah bagian yang kosong dalam setiap kalimat berikut menggunakan

!5

yang

sesuai.

5Md dengan menggunakan


( )? 0 6 p3+' 6 p=<H* ' 6 ps!. 6

Latihan pengucapan: Setiap siswa memberikan contoh


nama kelompok/kaumnya, conoh:

11. Berikanlah bentuk mudhari untuk setiap fiil berikut.


12. Berikanlah bentuk mufrad setiap isim berikut.
13. Berikanlah bentuk jamak setiap isim berikut.

17
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Pelajaran 4
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:

    . Bab ini dibentuk dengan melekatkan ta di awal bab    (ta + faala).
Contoh:
 -% R  dia menguap  -%   dia optimis, #  R  mereka
  ?  dia malas, J
bertengkar satu sama lain, F2> dia pura-pura menangis.
Mudhari: Karena fiil dibentuk oleh lima huruf, maka =HP 4 mengambil fathah,
contoh: F2>U p#J-% RU p 
 ?U. Sebagaimana dalam bab 
  p =HP 4 ta
1. Bab

dapat dihilangkan dalam penulisan. Berikut beberapa contoh dari Al-Quran:


dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. (QS 49:13)
Disini !H   adalah untuk

!H  NN  .

"dan jangan memanggil dengan gelaran"


(QS 49:11)
Disni

!H    ><o x!# # C 2 .   o


J
* v|* o#(.  d o

o#(.  adalah untuk o#(.  .

"dan jangan tolong-menolong dalam


berbuat dosa dan pelanggaran" (QS 5:2)

3 o1 # o C* l0&  F !#o   d o

!#o   d adalah untuk !#o  NN  d .


Amr : Dibentuk dengan menghilangkan =HP 4 dan harakat akhir, contoh:
 o N.NN :  o N.N ambil! (tatanwal-u : tanwal). Dalam fiil naqis, huruf alif
terakhir (yang ditulis ya) dihilangkan, contoh: F2N>NN : t
 N>N berpura-puralah

Disini

menangis! (tatabk : tabka).

#   (taful-ul), contoh: o N.  dia


mengambil : o
# .  hal mengambil -- @ -% R  dia pesimis @~ # R  pesimis. Dalam fiil
naqis, dhammah pada huruf kedua berubah menjadi kasrah, contoh: F2>  : (2>
) t
> 
untuk 
2 >  (tabkuy-un).

Masdar: Masdar dari bab ini berada pada pola

18
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

Ismul fail dan ismul maful: Ini dibentuk dengan mengganti

=HP 4 dengan

mu-, Huruf kedua berharakat fathah pada ismul fail dan kasrah pada ismul maful,
contoh

 o .U : o* ."# orang yang mengambil o ."# yang diambil.

Ismul makan waz Zaman: Sama persis seperti ismul maful, contoh:
mengambil,

o N."# tempat

*  _' 81U[ * o "# c = Uo* s '%  t   # d 3 [ O


 q
* U Obat hendaknya tidak

ditinggalkan di tempat yang dapat dijangkau oleh anak-anak.


Bab ini menunjukkan diantaranya sebagai berikut:
a) Kegiatan timbal balik (saling) (= 2
 H R"# ), contoh: 

| dia bertanya


:
# 
.  [B 

Orang-orang saling bertanya satu sama


lain
Orang-orang saling tolong-menolong
(bekerja sama) satu sama lain

:
# . 3 o  

b) Kegiatan berpura-pura (
* _ >

c 
 ) " H# ]E), contoh: z
 H + 
F"  dia pura-pura buta.

sakit, @ o
 .  dia pura-pura tidur,
2,

V
 )

adalah saudari

3 E

dia pura-pura

dan digunakan untuk mengungkapkan harapan yang

mustahil atau sangat jauh dari kemungkinan. Contoh:


bintang itu dekat (mustahil), 
.*Q

= >U*< @ !q. V
 ) 

Seandainya

*.) Seandainya aku kaya (jauh dari kemungkinan).


Pada contoh pertama @ !q. adalah ism laita dan = >U*< adalah khabar. Berikut beberapa
contoh tambahan:
Seandainya masa muda kembali:

s# !# U J
 >
R V
 )

Seandainya ibu tidak melahirkanku

*1   C  9"[ V
 )

Seandainya aku memiliki banyak uang


sehingga aku dapat bersedekah12
12

Dalam {
 1y 5
 | mudhari-nya adalah manshub karena

{
 1y 5
 | ~h/2 dx "  V
 )

4
 yang disebut = )
N*>N>
B -  . Ia datang setelah

pengingkaran (penyangkalan) atau talab. Kita telah belajar dalam Pelajaran 15 (Panduan 3), bahwa amr,
nahy dan istihfam termasuk di dalam talab. Harapan juga termasuk talab. Maka jika fiil muhdari
dihubungkan dengan talab dengan

4


terlalu banyak agar engkau mengantukr

ia menjadi manshub. Contoh:

@ . h/2  2 |  d

Jangan makan

-% v   1  |  .*Q *.) Seandainya aku kaya niscaya aku akan

menolong orang-orang miskin.

19
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

dx " adalah isim dan  adalah khabar.


Kadang-kadang kata seru U dilekatkan di awal V
 ) , contoh:
Disini

x # V
# .2 *.) U

Alangkah baiknya sekiranya dahulu


adalah tanah". (QS An-Naba : 40)
3.

81. J
 2 d

Saya tidak memiliki buku apapun. d


 ini disebut


* .q
*   = )
. d

(la yang menafikan seluruh jenisnya). Dalam contoh di atas la menafikan segala sesuatu
yang termasuk buku. Isim dan khabar-nya harus berbentuk nakirah. Isim-nya adalah
mabni dan berakhiran a, Berikut beberapa contoh:
Tidak perlu takut

4
 !
    s d

Tidak ada paksaan dalam agama

6* U1  c  2 E d

Tidak ada keraguan di dalamnya

$ ) O
 UH d

a  d E $ E d

Tidak ada tuhan selain Allah


# + R

 J
 # r  F
 * 5
   1   m A

 d o p#+ R

 ^   F
 m 1r 1   m A

 d
Tidak ada shalat setelah fajar sampai matahari terbit, dan tidak ada shalat setelah
ashar sampai matahari terbenam.
4. Pada pelajaran sebelumnya kita telah mempelajari tahdzir, contoh:

 # 
 bDo `

UE

Berhati-hatilah terhadap laki-laki ini. Sekarang jika sesuatu yang diperingatkan darinya
adalah masdar muawwal13, maka waw dihilangkan. Contoh:

* 5
   c @ ! .
o t 
UE

Berhati-hatilah dari tidur di dalam kelas


Disini hal yang diperingatkan adalah isim

@!.
 dan

diikuti oleh waw. Tetapi apabila

digunakan masdar muawwal, waw dihilangkan. Contoh:

* 5
   c @ . 3[ t 
UE (bukan :

@ . 3 [o ).
(9 o C 2 yUE Berhati-hatilah terhadap zina : !#( 3 [ C 2 yUE
#j
  3 [ 6
2 
UE
1 B
,
 o 6
2 
UE Berhati-hatilah berhadap hasad : 3 1 B
13

Lihat Pelajaran 11 Buku 3 untuk masdar muawwal ( 

o
   H# 1 B
   )
20

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

3 )B.*o t yUE Berhati-hatilah terhadap kelalaian :  B


 .  3[ t yUE
 B
 .  adalah muannats. Bentuk mudzakar adalah FB.  ).
5. Bentuk muannats dari

L
#   [

(araj-u) pincang adalah

jamak baik mudzakar dan muannats adalah

(perhatikan bahwa

-a    (arj-u); dan bentuk

L
~  # (urj-un). Kaidah ini berlaku atas semua

   [ yang menunjukkan cacat dan warna. Berikut adalah contoh isim


yang menunjukkan warna: bentuk muannats dari # +
  [ adalah -a +  , dan jamak
keduanya adalah ~ +
 # . Perhatikan # + ,
  s# !#.  = Indian Merah. Bentuk jamak dari
T
# N)[ dan -a P) adalah T
~ N)N* (bd-un) yang asalnya adalah T
~ )# (buyd-un).
isim dengan pola

Dhammah telah berubah menjadi kasrah karena ya yang mengikutinya.


6. Fiil dengan waw sebagai huruf pertama memiliki dua masdar: satu dengan waw, dan
lainnya tanpa waw. Bentuk kedua mengambil

n
~
 o dan = 
 penggambaran
peringatan 
 lo : {
~ !lo dan = NvNl kepercayaan.

menggambarkan :

n

 o dia

 o dan = Y 

sebagai gantinya :
---

  o

m  q
 # huruf kedua memiliki sukun, tetapi dalam jamak X
~ q
# # memiliki
dhammah. Hal ini berlaku pada semua isim yang berada pada pola =    , seperti pm 
 M#
=  Q .
7. Dalam

& * W !#[


J
* b ?  6 " Aku berlindung kepada Allah dari mengatakan kebohongan. Kata depan 6 "
dapat dihilangkan jika diikuti oleh masdar muaawal, contoh: J
 b 2 [ 3 [
& * W !#[ .
Penghapusan ini adalah pilihan, dan kita juga dapat mengatakan: J
 b 2 [ 3 [ 6 "
& * W !#[
. Berikut contoh yang lain: m Ay5*
a  " [ :  i5
 # 3 [   " [ atau  i5
 # 3 |
a  " [.
8. Kata depan yang mengikuti masdar muawwal dapat dihilangkan. Contoh:

21
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


9. Kita telah mempelajari badal (

C~  D Dimana saudaramu Hasyim?

1 >) pada pelajaran 1 (Panduan 3). contoh: t !#M[ 6 U[

Ada empat jenis badal :


1) Badal keseluruhan (
i ? 

6" i ?   1 ), contoh:


1~ +
j
 "# t !#M[ g 

Saudaramu Muhammad telah lulus

1~ +
j
 "# adalah sama dengan t !#M[.
Badal sebagian (
i ?  6"
*  >  1 ), contoh:
Disini

2)

]N 5
 * =  1
 V
#  2 [

Saya telah makan ayam, setengahnya

n
 5
 * adalah sebagian dari =  
1.
Badal umum (* +
 d  1 ), contoh:

Disini
3)

$# #! [ pJ
# ?  bD *.>q
  [

Saya menyukai buku ini, modelnya


Disini O
 [ tidak sama dengan

J? , dan bukan pula sebagiannya, akan tetapi ia

adalah sesuatu yang terkandung di dalamnya. Berikut contoh lainnya:


Kami saling bertanya satu sama lain
mengenai ujian itu, akan seperti apa
jadinya?
4) Badal yang tidak serupa (6
# U>

3 !?U n
 )2 3 j"d 6*   -% B

1>), contoh:
  1
 J
 ? *.  [

Berikan buku itu, maksudku buku tulis


itu
Disini, kata yang dimaksud adalah

1,

tetapi pembicara keliru menyebutnya

J? , kemudian ia meralatnya.


Isim yang digantikan oleh badal ( 1>) disebut mubaddal minhu ($." 1>). Dalam
A* `
 .# 6U[ kata A adalah badal dan `
 .# adalah mubadal minhu.
Badal tidak perlu sejalan dengan mubadal minhu dalam bentuk marifah atau nakirah.
Contoh:
Saya menguasai dua bahasa, Prancis dan
= )
*>'o = )
B
&     :
* r K 4
# *  [
Spanyol
Disini

6* )r  adalah nakirah dan =)>' p =)B  adalah makfirah.

Badal dan badal minhu dapat berupa:


22
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


a) Keduanya adalah isim Contoh:

$ ) k < @* j


  * ] R

 6*  `
 !|B
 U
Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. (QS AlBaqarah [2] : 217)
b) Keduanya adalah fiil, contoh:

J
# b   $#  n
  P#U x"l[   U `
 W    U 6"o
Barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat
(pembalasan) dosa(nya), yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya (QS AlFurqaan [25] : 69-69)
c) Keduanya adalah berupa kalimat, contoh:

 .*o @k  |* C21


" [ 3 !#+   +* C21
" [ 8b !v
o
Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang
kamu ketahui. Dia telah menganugerahkan kepadamu binatang-binatang ternak,
dan anak-anak, (QS Asy-Syuaraa [26] : 132-133)
d) Berbeda, yang pertama berupa kalimat dan yang kedua adalah isim, contoh:

V
 v M# n
 )2 * *0&  FE* 3 o#Y .U A
 [
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, (QS
Al-Ghatsiyah [88] : 17)
10.

@# !
."# $# 
[ o1# >U

Sepertinya ini membuat tidur Dalam kalimat ini masdar muawwal

adalah fail.
Anda telah mempelajari salah satu jenis masdar muawwal yang dibentuk dari

L
 # M [ 3[ 1# UkH[ Saya ingin keluar. Ada jenis
muawwal yang dibentuk dari 3
 [ + isim dan khabar-nya. Contoh:

mudhari, contoh:

X
 N" $# 
[

adalah fail dari fiil

lain dari masdar

X
 N" $# 
[ *.r 

Telah sampai berita kepadaku bahwa dia


sudah meninggal
Disini masdar muawwal

3 [ +

 

. Berikut beberapa contoh

lain:
Saya senang anda menjadi muridku
(secara harafiah: menyenangkan bagiku
bahwa engkau adalah muridku)
Sepertinya anda sedang terburu-buru

8b)+  `
 
[ * B
# U
q
*  B
 "# `
 
[ o#1>U

23
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Latihan:
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
2. Tunjukkanlah fiil yang termasuk dalam bab

    dan

turunannya yang terdapat

dalam pelajaran utama.


3. Tulislah bentuk mudhari, amr, dan masdar dari setiap fiil berikut.
4. Tulislah ismul fail dari setiap fiil berikut.
5. Tunjukkanlah fiili yang termasuk dalam bab

    dan

turunannya pada kalimat

berikut.
7. Tulislah kembali kalimat berikut dengan menggunakan

V
 ).

8. Buatlah kalimat dengan bantuan kata-kata berikut menggunakan


* .q =). d .

9. Gantilah isim dengan masdar muawwal pada setiap kalimat berikut.


10. Tulislah bentuk muannatas, dan jamak mudzakar muannats dari setiap isim berikut.
11. Berikanlah dua bentuk masdar dari setiap fiil berikut.
12. Tulislah bentuk jamak muannats salim dari setiap isim berikut.

Partikel (al-harfu) yang Menyerupai Kata Kerja

Terdiri dari enam:

   pV) p
6?  p3|2 p3[ p3E . Mereka disebut dengan ]# !M[o 3 E

(inna dan saudari-saudarinya). Kita telah memeplajarinya. Mereka menyerupai fiil dalam
dua hal:
a) Dalam arti, karena

3 E

dan

3 [

berartiSaya tekankan

3 |2

6
?  berarti saya mengoreksi, V
 ) berarti
(seandainya), dan
   berarti saya harap atau saya khawatir; dan

menyerupakan,

berarti Saya
Saya berharap

b) Dalam fungsi gramatikalnya, karena sama seperti fiil yang mengubah maful bihinya menjadi manshub, dengan cara yang sama pula partikel ini mengubah isim-nya
menjadi manshub.
Arti dari partikel-partikel ini:

3 [ p3E* : Menunjukkan penekanan (1# )2 !


), contoh:
Sesungguhnya Allah amat berat siksaNya. (QS Al-Maidah : 2)
Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras
siksaan-Nya. (QS Al-Anfal : 25)

J
* v   1# U1 $  3 E*
J
* v   1# U1 $  3 [ !#+ o
24

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

3 |2

menunjukkan penyerupaan ($# N)N*>R


 
), contoh:

H~ ! # C    3 |2

Seolah-olah ilmu itu seperti cahaya


Dapat juga menunjukkan keraguan (

6Y ) :
`
 *  [ *.
|2

Sepertinya saya mengenalmu

6
? 

menunjukkan pembetulan/koreksi (tH1


 0), contoh:

3 AB2 $# .
? o  2 G 1"

Hamid pandai, tetapi ia malas

V
 )

menunjukkan angan-angan ( 9.+


 
), contoh:

s# !# U J
 >yR V
 )

Seandainya masa muda bisa kembali

  

menunjukkan harapan atau kekhawatiran ({ 0o

9 
), contoh:
#  r U
%    

Semoga Allah mengampuniku

X
# ! +# U g U* ;
    

Saya khawatir yang terluka akan mati

Partikel-partikel ini digunakan dengan mubtada dan khawabr, dan merubah mubtada
menjadi manshub. Setelah penambahan partikel ini, mubtada disebut isim inna, dan
khabar disebut khabar inna.

H~ !NN Q
khabar inna

%  3 E

H~ !N Q

isim inna

khabar

a
mubtada

Tidak seperti mubtada, isim inna dapat berupa nakirah jika khabar inna adalah jumlatul
fiiliyah (kalimat verbal), contoh:
Seolah-olah tidak ada yang terjadi

 1# j
 U x) 3 |2

Sama seperti khabar, khabar inna dapat berbentuk mufrad, jumlah, atau syibul jumlah,
Contoh:
1) Mufrad:
Sesungguhnya
Allah
amat
cepat
perhitungan-Nya. (QS Al-Imran : 199)

J
* Bj
  ^# U* $  3 E*

2) Jumlah (kalimat)
a. Jumlatul Filiyah:
Sesungguhnya Allah mengampuni dosadosa semuanya. Sesungguhnya (QS AzZumar : 53)

x )+ J
 !#bK  #  r U $  3 E*
25

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

b. Jumlatul Ismiyah:
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan tentang Hari
Kiamat (QS Luqman : 34)

=  
B C#   # 1 . $  3 E*

3) Syibul jumlah:
a. Jarr wal majrur (H# oq o

 ;):

* 5
9  6 " `
 
|2

Sepertinya anda berasal dari Cina

b. Zarf:
Saya berharap guru berada bersama
kepala sekolah

* U1   1 . :
 H9 1     

Apabila khabar adalah syibul jumlah, ia dapat mendahului isim, contoh:

C ]# B .) 3 E* C
l C ]# UE* .)E* 3 E*
Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban
Kami-lah menghisab mereka. (QS Al-Ghasyiyah : 25-26)
Urutan asalnya adalah:

.) C ]# B 3 E* C
l .)E* C ]# UE* 3 E*
Disini, isim adalah marifah (C
 ]# B , C ]# UE*), maka perubahan susunan adalah pilihan.

Namun apabila isim adalah nakirah, maka hal itu adalah wajib, contoh:14
Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada
belenggu-belenggu yang berat dan neraka
yang menyala-nyala. (QS 73 : 12)
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan. (QS 94 : 6)
Disini keliru jika mengatakan
Jika isim dari

V
 )

x+)j o dx ?[ .U1  3 E*


xB#U * B
 #  ^ " 3 E*

.U1  dx ?[ 3 E* atau * B


 #  ^ " xB#U 3 E* .

adalah dhamir mufrad mutakallim (kata ganti orang pertama tunggal)

(N), maka harus menggunakan

=U<!*  3!

bersamanya15, contoh:

Seandainya aku seorang anak kecil

 _ *.)

 ? 
[ berarti belenggu, bentuk jamaknya adalah ? [
15
Untuk penggunaan =U<! 3! silahkan liat Buku II pelajaran 9.

14

26
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

6
?  p3|2 p3E* p3[ ini merupakan pilihan. Maka kita boleh mengatakan 9E atau
*.
E . Demikian juga dengan ketiga partikel lainnya =U<! 3! tidak digunakan dengan
   . Maka kita katakan
Dengan

Saya khawatir saya tidak akan bertemu


denganmu untuk waktu yang lama

=x U*!_ mx 1
"# t H[ d i  

27
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Pelajaran 5
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:
1. Bab (
   ). Dalam bab ini, 3 (-in) menjadi awalan   : infaala. Hamzah adalah
hamzah al-washl. Kita katakan:
Cangkir itu jatuh dan pecah
(wa nkasara bukan wa inkasara)
Mudhari. Huruf mudhari (=HP


R
 [ :  R
 .U

(untuk

 B
 ? o 3 q. 
 v 

4) berharakat fathah. Contoh:  B


 ?  : # B
& ? .U --

# v R
 .U )

Amr. Setelah penghilangan huruf mudhari (=HP

4) , fiil diawali dengan huruf


sukun, karenanya dia membutuhkan hamzah al-washl. Contoh: 4
# * 5
 .   4
# * 5
  
4
# * 5
  kembali! (tansharif-u  nsharif  insharif).
Masdar. Ia berada dalam pola
mematahkan;

   

(infial-un), contoh:

O
 v  : J
~ A
 v  hal membalikkan.

 B
 ?  : H~ B? 

Huruf-huruf yang berasimilasi menjadi terpisah dalam mashdar, contoh:

hal


R
  : {
~ vR
  

terbelah (insyaqqa : insyiqqun).


Pada fiil naqis, huruf terakhir ya berubah menjaadi hamzah, contoh:
untuk

8
~A
q
*  .

Isim al-fail: Dibentuk dengan mengganti =HP

4 dengan mu-

Fq
  E* : - A
q
* 

sebagaimana yang

kita baca pada abwab. Huruf kedua berharakat kasrah pada isim al-fail, berharakat
fathah pada isim al-maful. Contoh:

# B
& ? .U : # B
& ? ."#  R
 . U : ~ R
 ."

(untuk 
~ v R
 ."# ). Fiil

pada bab ini sebagian besar adalah intransitif, sehingga tidak dibentuk isim al-maful.
Isim zaman wa makan (keterangan waktu dan tempat): Ia serupa dengan isim al-maful,
contoh:

n
#   .U

dia berbelok,

n
~   . "#

tempat berbelok (tikungan). Kata

F.j
 . "#

(munhana-n) juga digunakan seperti ini.


28
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

Bab ini yang menunjukkan

=  o   16, contoh:

J
 !? X
#  B
 2 Saya telah memecahkan gelas : J
 !?  B
 ?  gelas telah pecah.
Catatan J!? pada kalimat pertama adalah maful bihi dan yang kedua adalah fail.
Berikut beberapa contoh tambahan:

J
 > V
# j
 

Saya telah membuka pintu

J
 > g   

Pintu telah terbuka


Orang-orang
Muslim
orang-orang kafir
Orang-orang kafir kalah

Perhatikan bahwa

   

adalah

mengalahkan

H  ?  3!+B @ ( D
H#  ?  @ (  

7
~ o* #" dari    ; dan 
 

adalah

7
~ o* #" dari 
 .

Contoh:
Saya telah memecahkan kaca

L
 (  X
#  B
 2
L
 (   B
 ? 

Kaca telah pecah


Saya telah menghancurkan kaca
Kaca pecah berkeping-keping

L
 (  X
#  B

2
L
 (   B

? 

2. Bila kata tanya hamzah (hamzah al-istihfam) dilekatkan di awal bab ini, maka
hamzahtul wasl dihapus, contoh:

 B
 ? [ :  B
 ? [ (a inkasara  ankasara)

Apakah pintu telah terbuka?


Apakah mobil terbalik?

16

Kita telah melihat

J
# > g    [
m H 
)B

 V
 >v  [

7o pada Pelajaran 3.


29

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

C# )DE X
 " @ ! U 
# + R

 V
  B
 ?  Gerhana matahari terjadi pada hari ketika Ibrahim
meninggal. Disini kalimat C
# )DE X
 " adalah mudhaf ilaihi, dan menempati kedudukan
jarr, dan @ !
 U adalah mudhaf. Berikut adalah beberapa contoh lainnya:

3.

Saya lahir pada hari ketika kakekku


meninggal
Saya pergi ketika hasilnya tampak

891 X
 " @ !U X
# 1 o#
\# .
 X
  ]  @ !U X
#  

4. d
 !  berarti jika bukan karena..., contoh:
Jika bukan karena matahari, bumi akan
binasa
Partikel

d !  ini disebut s !#!#  7


k ."  4

z
# H '%  V
 ? ]  
# + R

 d ! 
yang menunjukkan bahwa sesuatu tidak

terjadi karena keberadaan yang lainnya. Dalam contoh ini, bumi tidak binasa karena
adanya matahari,
Isim yang datang setelah d
 !  adalah mubtada yang khabar-nya dihapus.

Kalimat kedua disebut d!


  J
# ! . Ia adalah jumlahtul filiyah dan fiil-nya adalah madhi.
Huruf lam ditambahkan diawal jawab penegasan. Sedangkan jawab yang menafikan
(menjadikan kalimat negatif) tidak mengambil lam di awalnya.
Jika bukan karena ujian, saya tidak akan
datang (hadir) hari ini

@ !) X
#  P
  " H# >M d d!

Sebagai ganti mubtada, kita dapat juga menggunakan jumlatul ismiyyah dengan

3 [ ,

contoh:
Jika bukan karena cuaca panas, saya akan
mengikuti pelajaran
Jika bukan karena sakit, saya akan pergi
bersammu
Jika bukan karena anda terburu-buru,
saya pasti telah mengundangmu ke
rumahku

m 
 j
   X
#  P
 j
  H  !
; 3 [ d!
`
  " X
#  B
  T
~ U*" *.
[ d!
V
 )> SE `
 #!1  q
*  B
 "# `
 
[ d!

30
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

bD C# )DE 6 " Siapa Ibrahim ini? -- = )+  bD * U1  m H y) mobil kepala
sekolah ini bagus. Jika isim isyarah (kata penunjuk) seperti `W p bD pbD dll datang

5.

setelah isim alam atau mudhaf ilaihi, dia adalah nat.17Berikut beberapa contoh lainnya:

bD *  B

 G# ! 6 + 

Milik siapa paspor ini?


Perlihatkan kepadaku jam tangan
milikmu
Saya khawatir tidak akan melaksanakan
haji setelah tahunku ini
Pergilah dengan (membawa) suratku ini,
lalu jatuhkan kepada mereka, (QS 27:28)
6.

O
# )r 


bD `
   *H* [
18

bD " 1  \ # [ d i  

C ]* )E* $ v | bD *? * O


 D W 

menggunakan bentuk mudzakar untuk merunjuk pada kelompok yang terdiri

dari isim mudzakar dan muannats. Contoh:


Anak-anak laki-laki dan
perempuanku sedang belajar

anak-anak

3 !N#H# 1 U N .o .[

Di sini kita menggunakan bentuk mudzakar meskipun kata gantinya adalah anak lakilaki dan anak perempuan. Dalam hadits berikut:
Sesungguhnya matahari dan bulan adalah
dua tanda. Keduanya tidak (mengalami)
gerhana karena kematian atau kelahiran
seseorang
Di sini

3  B
& ? .U

d ... 3 NUu  + v o 


 + R

 3 E*
 ! +  3  B
& ? .U
$ )j
  do 1  [ X

adalah bentuk mudzakar dan kata ganti yang ditujukannya adalah


# + R

 yang berbentuk muannats dan # + v  yang berbentuk mudzakar. Berikut contoh


yang lain: 3
 >U* < =  H 1 +  o 1# q
*B
 + 

17
18

V
#  .
 (kata sifat)
$ v [ untuk $Nv[.
$Nv[
31

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Latihan:
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
2. Tunjukkanlah kata yang menunjukkan bab

    dan

keturunannya yang terdapat

dalam buku utama (Durus Lughah 4)


3. Tulislah bentuk mudhari, isim al-fail dan masdar dari setiap fiil berikut.
6. Tulislah kembali kalimat berikut dengan menggunakan hamzatul istihfam.
7. Tunjukkanlah fiil dalam kalimat berikut yang termasuk dalam bab

   

dan

keturunannya.
9. Lengkapilah setiap contoh

d! berikut dengan jawab yang sesuai.

15.Gunakanlah setiap kata berikut ke dalam kalimatmu sendiri.

32
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Pelajaran 6
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:
1. Bab

 N NN. Dalam bab ini, 

(i-) ditambahkan sebelum huruf pertama, dan

X


 Y  :  Y  (intazara) dia telah menunggu.


 Y  bukan termasuk bab     karena 3 adalah huruf pertama dari

(ta) ditambahkan setelahnya, contoh:


Perhatikan bahwa

fiil ini dan X adalah tambahan.

6 j
 " : 6 j
 " (imtahanna) dia telah memeriksa.
X Tambahan berubah menjadi s atau sebagaimana yang dijelaskan berikut ini:
a) Jika huruf pertama adalah G pW ps maka X ekstra berubah menjadi s . Contoh:
Fs  s  dia mengklaim untuk F s  (idta  idd)
 2 W   2 s W dia telah mengingat untuk  ? W  . Dengan asimilasi W kepada s ,
bentuk 2s W  juga menjadi  2
 s
 (idztakara  idzakara  iddakara)
C  G  C  s G  untuk C j
 G  (iztahama  izdahama)
b) Jika huruf pertama adalah p pz p, X ekstra berubah menjadi ,
contoh:

 >
   >
  dia memiliki kesabaran untuk  >
  (ishtabara  ishthabara)
J
 
 J
  
  dia dalam keadaan gelisah untuk J
  
  (idhtaraba 
idhtharaba)

^ _
C 

^ _  dia mengetahui untuk ^ _  (ithtalaa  ittalaa)


 C
    dia bertoleransi terhadap kesalahan. untuk C  
Jika huruf pertama adalah o , maka ia berasimilasi dengan X ekstra, contoh:
1  o  1 j

 ia bersatu untuk 1 j
 o  (iwtahada  ittahada)
F<o Fv
 dia takut, dia melindungi diri untuk Fv o  (iwtaqa  ittaqa)


33
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

=HP 4 mengambil harakat fathah, contoh:  Y  : # Y .U


menunggu C
& >U dia tersenyum ^ +   : ^# + B
 U
B
  : C# B
Mudhari:

dia
dia

mendengarkan

H M  : H# 
 U dia memilih untuk # )*
 U .
=HP 4, fiil dimulai dengan huruf sukun,
maka ditambahkan hamzahtul washl di awal. Contoh: # Y
 NN.N  :  Y NN

Amr: Setelah penghapusan

(ttantazir-u : ntazir : intazir).


Masdar: Ia berada dalam pola

   (iftal-un), contoh: H~ YNN menunggu,


7
~ + pengumpulan, H~ )M  pilihan. - v pertemuan untuk 8
~ v .
4

Ismul Fail dan Ismul Maful: Keduanya dibentuk dengan mengganti

=HP

dengan

@#

(mu). Huruf kedua mengambil harakat kasrah dalam ismul

fail dan fathah dalam ismul maful. Contoh:

6# j
 + U dia memeriksa, 6~ j
 + "#

(mumtahin-un) pemeriksa : 6
~j
 + "# (mumtahan-un) orang yang diperiksa.

Dalam fiil mudhaaf dan ajwab keduanya baik ismul fail dan ismul maful

 R
 U dia menyimpulkan R
 "#
mewakili 
~ v R
 "# untuk isimul fail dan ~ v R
 "# untuk ismul maful.

memiliki bentuk yang sama. Contoh:

yang

H# 
 U dia memilih : H~ 
 "# yang mewakili ~ )*
 "#
untuk ismul fail dan 
~ N)NN
 "# untuk ismul maful.

Dengan cara yang sama

Ismul makan waz zaman: Ia sama dengan ismul maful, contoh:


masyarakat, secara harafiah berarti tempat berkumpul --

@# (   

^~ + q
 "#
tempat

memegang. Ini adalah nama yang diberikan untuk bagian di Kabah yang terletak
antara Hajar Aswad dan pintu, karena sunnahnya adalah memeluk tempat
tersebut.

34
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


2. Sebagaimana dalam bab
   , hamzatul washl dihilangkan dalam bab ini jika hamzah
al-istihfam dilekatkan di awal kata kerja ini. Contoh:


  

Apakah anda


   (?a-intazarta-n : ?antazarta- n).

   
    
  Apakah Tuhan memilih (mengutamakan)

menungguku?(di wkt lampau-pent) untuk


Dalam al-Quran

anak-anak perempuan daripada anak laki-laki? (QS Ash-Shafaat [37]:153).


3. Kita telah mempelajari

WE berarti jika atau ketika. Pada Pelajaran 14 (Buku 3) ia

juga digunakan untuk menunjukkan rasa kaget atau terkejut. Ketika mendengar suara
ketukan di pintu, anda keluar mengharapkan kedatangan seorang teman, namun ternyata
anda mendapati seorang polisi di depan pintu. Untuk menunjukkan sesuatu yang tidak
seperti yang diharapkan ini anda menggunakan

J
* >*

= )
q  WE. Contoh:  _  # W} V
#   M

Saya keluar dan terkejut mendapati seorang polisi di pintu. Jika seseorang

melempar tongkatnya, tidak ada yang terjadi kecuali posisi tongkat itu berubah dari
vertikal menjadi horisontal. Namun ketika Musa u menjatuhkan tongkatnya, sesuatu di
luar dugaan terjadi, tongkat itu berubah menjadi ular. Al-Quran menggunakan

WE

=
)q  untuk menggambarkan kejadian ini.
6 U* 
. -P)  D W}* # 1 U 7
 ( o
~ >*" 3 >  l  D W}* # 5 Fv|
Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular
yang sebenarnya. Dan ia mengeluarkan tangannya, maka ketika itu juga tangan itu
menjadi putih bercahaya (kelihatan) oleh orang-orang yang melihatnya. (QS Al-Araaf
[7] : 107-108)
Ada dua hal yang harus diperhatikan di sini:
a.
b.

4 biasanya dilekatkan di awal WE.


Mubtada yang datang setelah =
)q  WE dapat berbentuk nakirah. Contoh:
Saya masuk kamar dan terkejut
mendapati ular di atas tempat tidur

4. Kata kerja

* U* B
  F = )
 W} =  r#  V
# Ms

6
 mengambil dua obyek yang pada asalnya adalah mubtada dan khabar.

Contoh:
Saya kira ujian (sudah) dekat.

O
~ U*< 3 j"0 : >U*< 3 j" 0&  6  [

Di sini 3
 j" 0&  adalah obyek pertama, dan >U*< adalah obyek kedua.
35
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


Saya kira kepala sekolah akan datang
besok
Di sini  U1  adalah obyek pertama, dan 1Q


6
 dapat diikuti oleh 3 [ atau 3 [. Contoh:

  U

1Q   U # U1 : 1Q   U  U1  6  [


adalah obyek kedua.

a.
Saya kira (bahwa) ujian tersebut mudah

j
  3 j" 0&  3  6  [

Di sini 3
 j" 0&  adalah isim inna, dan j
  adalah khabar inna. Dalam al-Quran:
bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak
mengetahui kebanyakan dari apa yang
kamu kerjakan. (QS 41:22)
b.

1# +  [ O
# #  U Ahmad

akan gagal :


+" xh/2 C#   U d $  3 [ C #.. 6?o
3 !+  

1# [ O
 #  U 3 [ V
# .. " Saya

Ahmad akan gagal. Dalam al-Quran:


ia berkata: "Aku kira kebun ini tidak
akan binasa selama-lamanya, (QS 18:35)

tidak berpikir

x1[  b D 1 )*>  3[ 6  [ "  <

= Q / 1 qB" / V
 )> V
#  M s akan tetapi (kita katakan): c V
# Ms
@* A0 / 3 j"0 , yakni jika apa yang kita masuki tersebut adalah tempat seperti
rumah, masjid, jangan gunakan c dan yang lainnya gunakan c. Dalam al-Quran:
$# .
  M s o Dan dia memasuki kebunnya (QS 18:35). Akan tetapi:

5. Kita katakan

karena iman itu belum masuk ke dalam


hatimu. (QS 49:14)
Kita mendapat penggunaan keduanya dalam:
"Maka masuklah ke dalam jama'ah hambahamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.
6. Kita telah mempelajari
mempelajari pola

.
 M# s o 8s>  M# s 

dalam Pelajaran 4 Buku 3. Sekarang kita

(fal-un) yang menunjukkan intensitas dalam ismul fail.

H~  Q yang banyak mengampuni-- {


~ G* H yang
memberikan rizki dan {
~ 
GH yang banyak memberikan rizki 2 u yang makan dan
2[ yang banyak makan.

Contoh:

~ Q




  C

C ? *!<  3 }* * M# 1 U 


+o .

yang mengampuni, dan

36
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


Ada empat bentuk lain yang menunjukkan intensitas:

)   contoh: C~ ) yang banyak mengetahui, ^~ )+ yang banyak mendengar.


b. !#  contoh H~ ! Q
 yang banyak mengampuni, H~ !? yang banya bersyukur, :
~ !#>
yang banyak mengerutkan (dahi), !2[ yang banyak makan.
c.
  contoh: H~ b  sangat berhati-hati.
d.   " contoh: -   " yang banyak memberi.
Keempat pola ini disebut   C
*  = r >"  )
 yakni pola yang menunjukkan intensitas

a.

dari isim fail.


7.

H* > d 6" 1
# d

harus menjalani tes. Secara harafiah berarti tidak ada jalan


* .q
*   =). d yang telah kita pelajari pada
Pelajaran 4. Jika mashad muawwal digunakan 6" dapat dihapus, contoh: O
 #?  3 [ 1
# d
$#  anda harus menulis (surat) kepadanya),  NB# 3[ 1
# d kita harus melakukan
safar, J
* !# ,  )rR
  6 !#+    3[ 1
# d anda harus belajar bagaimana menjalankan
menghindari tes. Di sini

d

adalah

komputer.

 Latihan:
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
2. Tunjukkanlah kata yang menunjukkan bab

   

dan keturunannya yang terdapat

dalam buku utama (Durus Lughah 4)


3. Tulislah bentuk mudhari, isim al-fail dan masdar dari setiap fiil berikut.
4. Ubahlah fiil berikut ke dalam bab
   .
5. Ubahlah fiil berikut ke dalam bab
   .

6. Ubahlah fiil berikut ke dalam bab


   .

7. Tulislah bentuk asal yang darinya setiap kata kerja (fiil) berikut ini diturunkan
sebagaimana yang ditunjukkan dalam contoh, dan sebutkan bab-nya.
8. Tulislah kembali kalimat berikut dengan menggunakan bab

    sebagaimana yang

ditunjukkan dalam contoh.


37
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


9. Tunjukkanlah fiil yang termasuk ke dalam bab
    dan turunannya yang terdapat di
dalam kalimat-kalimat berikut.

6
 yang diisyaratkan
di dalam kalimat. Tulislah kembali dengan menggunakan 3
 [ setelah 6
 .

12.Tulislah kembali kalimat berikut dengan menggunakan bentuk

13. Berikanlah bentuk jamak setiap isim berikut.


14. Berikanlah bentuk mudhari dari setiap fiil berikut.
16. Buatlah bentuk intensif dari isimul fail berikut dengan pola

!#  p )  p 


dari

kata-kata kerja yang diberikan bersamanya.

38
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Pelajaran 7
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:
1. Bab

   . Dalam bab ini  (i-) diletakkan di awal huruf pertama, dan huruf ketiga

digandakan (ifalla). Bab ini hanya digunakan untuk warna dan cacat atau kekurangan,
contoh: 
+
  & ia menjadi merah L

!   ia menjadi bajingan.
Bentuk mudhari dari


+   adalah  + j
 U

, dan ismul fail adalah a +


j
 "# . Dia tidak

memiliki isimul maful. Mashdarnya adalah H~  +


   .

Bab ini memiliki bentuk lain dengan penambahan alif setelah huruf kedua, yakni
(iflla), contoh: H
+
  ia menjadi merah @
Ds ia menjadi hijau tua.

H
+ 
mashdarnya adalah Hh+
  .
Bentuk mudhari dari

Perhatikan bahwa fiil seperti

adalah

H +j
 U

. Ismul failnya adalah

1
  bukan dari bab    

H +j
 "#

akan tetapi dari bab

   
, dan

    dari

1
 : X dalam 1
  adalahh tambahan, akan tetapi kedua dal (s) adalah huruf asli, karena
huruf-huruf (kata tersebut) adalah: s ps p . Dalam menentukan bab kita harus
menemukan huruf asli (dari kata tersebut). Dalam kasus tertentu bentuk-bentuknya dapat
menipu.
2, Kata

wNU wH

memiliki dua arti: (a) melihat, dan (b) berpikir, mengira,

memutuskan. Dalam pengertian yang pertama disebut

=
U* 5
 > w[H (raaa penglihatan

= )
>* v  w[H (raaa penglihatan hati). Yang
pertama hanya mengambil satu obyek, contoh: C
# U[H . Yang kedua mengambil
 ) V

mata), dan pengertian yang kedua disebut

dua obyek, contoh:


Saya pikir Hamid adalah seorang ulama
Saya mengira anda lemah
"Sesungguhnya mereka memandang siksaaan
itu jauh (mustahil). Sedangkan Kami memandangnya dekat (mungkin terjadi). (QS 70:6-7)

+ 1" : + 1"  wH[


x )
 V[ : x )
 t H[
x>U*< # o x1)  $# o  U C ]# 
E*
39

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


3. FB
 adalah fiil yang menunjukkan harap dan cemas seperti    , contoh:
Mudah-mudahan Allah menerima taubat
mereka. (QS 9:102(
Boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu, (QS 2:216)

C ]* ) J
 !#U 3[ $#  FB
C ?  ~ )M ! D# o x) !#D ?  3[ FB o

FB dapat digunakan untuk fiil lengkap atau tidak lengkap19

# <y. r ) adalah saudara-sadara 3 2 yang mengambil

a. Fiil yang tidak lengkap (

isim dan khabar, contoh:


mudah-mudahan Allah mema'afkannya
(QS 4:99)
Di sini $#  adalah isim-nya, dan mashdar muawwal !
   U

C ]# . !   U 3[ $#  FB


3[ adalah khabarnya.

Ingat bahwa khabarnya harus mashdar muawwal. Isimnya dapat pula berupa dhamir:
Mudah-mudahan saya menikah tahun ini

@   bD L
 o
( [ 3 [ V
# )B

Di sini VN adalah isimnya.

b. Fiil lengkap (@# 

) diikuti oleh fail, contoh: :


# H9 1    M s . Jika FB digunakan

sebagai fiil lengkap, segera diikuti oleh mashdar muawwal, contoh:


Mudah-mudahan
Tuhanku
akan
9H 206* U1 ] U
memberiku petunjuk... (QS 18:23
Di sini mashdar muawwal 6
* U1 ] U

3[ FB

3[ adalah fail-nya.

O
 # H [ 3 [ V
# )B saya khawatir saya akan gagal FB tidak lengkap, dan dalam
O
 # H[ 3[ FB adalah lengkap.
Dalam

:
# H9 1    M s " 1   Setelah masuknya guru. Di sini " bersama dengan fiil yang
mengikutinya memiliki makna mashdar. Maka :
# H9 1    M s " 1   berarti * !#Ms# 1  
:
* H9 1   . Itulah sebabnya mengapa " ini disebut =
UH* 1 5 " (maa mashdariyyah). Fiil
4,

yang mengikuti maa mashdariyyah dapat berupa madhi atau mudhari. Berikut contoh
dalam bentuk mudhari:
Saya akan memperlihatkan kepadamu
:
# H9 1 L
# #
 U " 1   = q
   `
 U*H|
majalah itu setelah keluarnya guru
19
20

Lihat Pelajaran 10 Buku 3.


6* U1 j
 U 3 [ = *.U1 j
 U 3 [

40
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


Di sini :
# H9 1

L
# #
 U " 1   memiliki makna :
* H9 1 L
* o#M# 1   .

Berikut beberapa contoh lain:


(bagi mereka) akan mendapat azab yang
berat, karena mereka melupakan hari
perhitungan. (QS 38:26)
...Karena itu rasakanlah azab disebabkan
kekafiranmu itu". (QS 3:106)

@ ! U !#B +* 1~ U1 J


~ b C ]# 
J
* Bj
 
3 o#  ?  C #.2 +* J
 b   !<ob

5. Kita telah mempelajari pada Buku 2 (Pelajaran 11) bahwa khabar yang datang setelah


"[ harus mengambil 4 , contoh: = ";* :
# H# s | [ 
"[ = H1* :
# H# 1 U M[ . Dalam ayat
 s
!   6 Ub  
"| tidak terdapat 4, karena khabar telah
C ? *E* 1   C#   2 [ C ]# D# !#o# X
dihapus sebagaimana yang jelas dari konteksnya. Khabar yang dihilangkan adalah  v)#
C ]#  dan dikatakan kepada mereka. Berikut adalah terjemahan makna ayat: Adapun
orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): "Kenapa kamu
kafir sesudah kamu beriman? (QS 3:106).

 Latihan:
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
2. Tunjukkanlah fiil yang termasuk dalam bab

    dan     dan

turunannya yang

pent

terdapat dalam pelajaran utama (yakni buku durus lughah 4


).
3. Tulislah bentuk mudhari, mashdar dan ismul fail dari setiap fiil berikut.
4. Tulislah bentuk mudhari, mashdar dan ismul fail dari setiap fiil berikut.
5. Sebutkanlah bab setiap fiil berikut.
6. Tunjukkanlah fiil yang termasuk dalam bab

    dan     dan

turunannya yang

terdapat dalam kalimat berikut.


7. Tulislah kembali kalimat berikut dengan menggunakan = )
>* v 

w[H .

8a. Ubahlah a=5< 


.

FB menjadi = "



 FB pada kalimat berikut.
8b. Ubahlah = "

 FB
 menjadi =5<
. FB pada kalimat berikut.

8c. Gunakanlah FB ke dalam dua kalimatmu sendiri, harus berupa naqis pada kalimat
pertama, dan taammah pada kalimat kedua.
11. Berikanlah bentuk mudhari pada setiap fiil berikut.
12. Apakah arti kata = .
 !  dan apakah bentuk jamaknya?
41
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Pelajaran 8
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:
1. Bab
     . Dalam bab ini

V
   dilekatkan di awal huruf pertama (istafala), contoh:
  r   dia memohon ampunan,
  
 v )  dia bangun, 1
   dia bersiap-siap, C
j
dia mandi,  v
  dia mengundurkan diri, Fv   dia berbaring.
Bentuk mudhari :
  N  NB
 U , contoh: v B
 U p )v B
 U pCj
 B
 U p#  r B
 U .
Bentuk Amr : Ia diwali dengan huruf sukun, karenanya dia mengambil hamzatul washl,
contoh: #  r B
 

:   r   (tastaghfir-u : staghfir : istaghfir)  )vB


  :  v  
-- v B
  : *    C j
 B
  : C
j
   (Ini memiliki harakat fathah di akhirnya untuk
menghindari 6
* ).2 
B -a v ).
Mashdar : Berada dalam pola   
  (istifl-un), contoh: H~  r  . Dalam fiil ajwaf m
pengganti ditambahkan di akhir, contoh:  v
  : = v  -- H R  ia berkonsultasi :
m H R  . Dalam fiil naqis, huruf terakhir 8 berubah menjadi hamzah, contoh: - v  
untuk 8
~ v   .
Ismul fail dan ismul maful : Huruf kedua berharakat kashrah dalam ismul fail dan
fathah dalam isimul maful, contoh:

~  r B
 "# yang memohon ampun dan ~  r B
 "# yang

dimintai ampunannya (mustaghfir/mustaghfar).


Ismul makan waz zaman : Ini sama dengan ismul maful, contoh:

>v B
 "#

yang akan

datang, n
~  ! B
 "# klinik, F R
 B
 "# rumah sakit.

Bab ini menunjukkan, di antara hal-hal lainnya, makna mencari (meminta/memohonpent),

  r   dia memohon ampun, C  _ dia makan


C     dia meminta makanan, w1D dia menunjuki w1]   dia meminta petunjuk
contoh:

  Q

dia mengampuni :

2.
 * ? 

3 uv  C ]  [  ?  = )
*   = r K :
# H# s  Saya belajar Bahasa Arab agar supaya saya
memahami Al-Quranul Karim. 
 ?  adalah partikel infinitive, dan 3 uv  C ]  [  ? 
42
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

berarti

3 uv  C ]  | . Ia digunakan dengan mudhari yang merubahnya menjadi manshub.

* )   @# d 21 dilekatkan di awalnya yang kadang-kadang dapat dihapus, contoh:

xh/2 `
 j
 >9B
 #  2

supaya kami banyak bertasbih kepada


Engkau, (QS 20:33)

 2 adalah untuk  ?  .
 ?  digabungkan dengan =). d
Di sini

dalam tulisan. Contoh:

Bersungguh-sungguhlah agar supaya


kamu tidak gagal
Tulislah nomor teleponku dalam diari
agar engkau tidak lupa

O
 #   A
 )?  1 j
  
FB. A
 )?  m  ?i    c  D C 2 H O
 #2 

Berikut beberapa contoh lain dari 


 ?  :
Teman-temanku pergi ke pasar
untuk membeli keperluan
Maryam, bangunlah lebih awal
agar engkau ketinggalan kereta22

\ !, #o R


 U  ?  {
* !#B SE A
 " G# O
 D W
H# v `
 ! U A)? mx  ?i >"# Yv )  p#" U

3. 3
 W E adalah salah satu partikel nasb. Ia mendahului mudhari dan mengubahnya menjadi
manshub. Artinya kalau begitu. Ia digunakan hanya dalam menjawab sebuah
pernyataan. Jika teman anda memberitahu anda:
Kepala sekolah akan kembali hari
L
* H*  6" @ !) # U1  ^# *  U
ini dari luar negeri
Anda akan menjawab dengan mengatakan:
Kalau begitu kita akan menH*  c $# >*v B
  3 W E
jemputnya di bandara.
Perharikan bahwa fiil setelah partikel 3
 W E adalah manshub.

3 W E

merubah mudhari menjadi manshub hanya apabila tiga syarat berikut terpenuhi:
a)

3 W E

harus berada di awal kalimat, dan tidak boleh didahului oleh kata lain.

b) Fiil harus segera mengikutinya. Diperbolehkan diantarai oleh

=). d

atau

sumpah (qasam).
c) Fiil harus menunjukkan (masa) yang akan datang.

21
22

Untuk

)  @d lihat Buku 2 (Pelajaran 17)

Dalam Bahasa Indonesia kita katakan Saya ketinggalan kereta. Dalam Bahasa Arab, kita katakan:
Kereta meninggalkanku H# v *.N  .

43
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

Dalam contoh yang dinukil di atas, ketiga syarat terpenuhi.

3 W E

berada di awal kalimat,

$# >*v B
 , dan ia menunjukkan waktu yang akan datang. Akan tetapi
jika kita katakan $# >*v B
  fiil harus berbentuk marfu karena 3 W E tidak berada
  3 W E 6# j
di awal kalimat. Demikian juga jika kita katakan $# >*v B
  H*  c 3 W &E fiil harus
berbentuk marfu karena karena fiil tidak langsung mengikuti 3
 W E. Namun demikian,
kita dapat mengatakan H*  c $# >*v B
 
& o 3W kalau begitu demi Allah kita akan
menjeputnya di bandara, dan juga H*  c $# >*v B
  d 3W kalau begitu kita tidak akan
langsung diikuti fiil

menjeputnya di bandara. Fiil dalam kedua kasus ini adalah manshub.


Berikut ini beberapa contoh di mana fiil tidak menunjukkan waktu yang akan datang:
Bus tiba di bandara jam dua

= )*/ =  B

 H SE = ,  5
 
=   *. !  3[ 4
# M[ 3 W E

Jika demikian saya khawatir akan


ketinggalan penerbangan23

Di sini 4
# M[ adalah marfu karena ia tidak menunjukkan waktu yang akan datang.

4. Kita telah melihat bahwa fiil dalam bentuk madhi dibentuk menjadi negatif dengan "

V
#  2 [ " saya tidak makan. Akan tetapi jika kita menafikan dua fiil madhi
sekaligus, maka kita gunakan d , contoh: V
# *  do V
#  2 [ d Saya tidak makan dan
tidak minum F
 d o {
 1

 A
  Dan ia tidak mau membenarkan (Rasul dan Al Qur'an)
, contoh:

dan tidak mau mengerjakan shalat, (S 75:31)


5. Kita telah melihat waw al hal (

 oo) di awal jumlatul ismiyyah (kalimat isim).

Contoh:
Saya memasuki masjid ketika Imam
= jN   [ v U @# "0o 1 qB V
# Ms
sedang membaca al-Fatihah
Ia juga dapat mengawali jumlatul filiyyah (kalimat verbal) dengan fiil dalam bentuk
madhi, akan tetapi ia harus diikuti oleh 1
 < , contoh:
Saya memasuki masjid ketika Imam
telah selesai membaca al-Fatihah
Berikut contoh lainnya:
Kami keluar kelas ketika guru telah
selesai menerangkan pelajaran
23

= jN   @# "0 [ < 1 <o 1 qB V


# Ms
:
 H1 :
# Hy 1 I
   1<o * 5  6" . M

Yakni ketinggalan pesawat pent.

44
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


Dokter datang setelah pasien
meninggal
Saya tiba di bandara setelah pesawat
tinggal landas
6. Fiil

T
# U*  X" 1<o O
# )> -% 
m   V
  < [ 1<o H  V
# o

   memiliki empat arti:

a. Membuat, yakni membuat sesuatu terjadi atau menjadi sesuatu. Dalam pengertian ini,
ia mengambil dua obyek:
Saya akan membuat ruang ini
2s# =  r#  bD    |
menjadi toko
Di sini =   r#  adalah obyek pertama dan
Allah menjadikan khamr haram
Dan Allah menciptakan padanya
bulan
sebagai
cahaya
dan
menjadikan matahari sebagai pelita
(QS 71:16)
Jikalau Tuhanmu menghendaki,
tentu Dia menjadikan manusia umat
yang satu, tetapi mereka senantiasa
berselisih pendapat, (QS 11:118)

2s# adalah obyek kedua.


"  +
   

 + R

    o xH!# 6
]* )  + v     o
x
d o mx 1  o =x "
[ :
 
.   q
  `
 H - ! o

  
 "# 3 !(U

b. Mengira, menganggap.
Apakah anda menjadikanku kepala
U1" *.   [
sekolah?
Yakni apa kamu mengira aku kepala sekolah?
Dan mereka menjadikan malaikat6* +  
 s# > C D# 6 Ub = ? +  !   o
malaikat yang mereka itu adalah hambahamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai
xlE*
orang-orang perempuan (QS 43:19)
Yakni mereka meyakini bahwa malaikat-malaikat itu adalah perempuan.
c. Membuat, yakni menciptakan. Dalam pengertian ini, ia hanya mengambil satu obyek,
contoh:
Segala puji bagi Allah Yang telah
X
 o+B

  M 8b $  1# + j


 
menciptakan langit dan bumi dan
mengadakan gelap dan terang, (QS 6:1)

H !.o X
 +YK     o z
 H '% o

45
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

d. Memulai. Dalam pengertian ini, ia bertindak seperti

32,

dan memiliki isim dan

khabar. Khabarnya adalah jumlahtul filiyyah dengan fiil dalam bentuk mudhari.
Contoh:
Hamid mulai memukulku

*.#* P
 U 1~ "   

Di sini

1~ " adalah isimnya dan *.#* P


 U adalah khabarnya.

mR"# . Ia berada dalam pola =   


(fualat-un). Maka (musyt-un) asalnya adalah = )R
 "# (musyayat-un), di mana ayaberubah menjadi -. Berikut contoh lainnya: z
k < hakim  mP< 4
 telanjang
kaki  m 
# Hk  telanjang  m # k o penguasa  m d o# .

7. Bentuk jamak dari

k "

jalan setapak adalah

7
* H5 *  O
#
 !
Partikel-partiel yang merubah mudhari menjadi manshub disebut 7
* H5

*  O
#
 ! .

Ini ada empat, dan kita telah mempelajari semuanya. Mereka adalah:
a.

3 [ Contoh:
Dan Allah hendak menerima taubatmu,
(QS An-Nisaa : 27)
Partikel ini disebut

C ? ) J
 !#U 3[ 1# U*#U $# o

k >v  o O


k 5
 o =
UH* 1 5
 "# 4
#   , yakni mashdar yang merubah

mudhari menjadi manshub dan menunjukkan waktu yang akan datang.


b.

6 . Contoh:
Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu
sekali-kali tidak akan sanggup sabar
bersama aku. (QS Al-Kahfi : 67)
Partikel ini disebut

x>
   " ^ )B
  6 `
 
E*  <

k >v  o O
k 5
 o k   4
#   , yakni partikel negative yang merubah

mudhari menjadi manshub dan menunjukkan waktu yang akan datang.


c.

 2

Contoh:

Agar kami banyak bertasbih kepada-Mu


Partikel ini disebut

)/2 `
 j
 >9B
 #  2

k >v  o O


k 5
 o =
UH* 1 5
 "# 4
#   , yakni mashdar

yang merubah

mudhari menjadi manshub dan menunjukkan waktu yang akan datang.

46
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

3 W E*. Contoh:

d.

Saya akan mengunjungimu besok insya


Allah.
Kalau begitu aku akan menunggumu
Partikel ini disebut

a  -%  3 E 1Q t H# o#G|
t  Y N
% N[ 3 W E*

k >v  o O
k 5
 o -f ( o J
k ! 4
#   , yakni partikel jawaban yang

merubah mudhari menjadi manshub dan menunjukkan waktu yang akan datang.

 Latihan:
1.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.

2.

Tunjukkanlah fiil yang termasuk ke dalam bab

3.

terdapat dalam pelajaran utama.


Tulislah bentuk mudhari, amr dan mashdar setiap fiil berikut.

4.

    

dan turunannya yang

Tunjukkanlah fiil yang termasuk ke dalam bab


     dan turunannya yang terdapat
dalam kalimat-kalimat berikut.

5.

Isilah bagian yang kosong dari setiap kalimat berikut dengan

 2

atau

A
x )?  , dan

buatlah perubahan yang diperlukan.


6a. Gunakanlah 3
 W E* ke dalam tiga kalimatmu sendiri.
6b. Latihan pengucapan Setiap siswa mengatakan sesuatu dan temannya menjawab
dengan menggunakan 3
 W E*.
7.
8.
9.

Buatlah bentuk ingkar dari kedua fiil pada kalimat berikut.


Tulislah kembali kalimat berikut dengan merubah anak kalimat nominal (aljumlahtul ismiyyah) menjadi kalimat verbal (al-jumlatul filiyyah).
Sebutkanlah pengertian
   dalam setiap kalimat berikut.

11. Laatihan pengucapan: Setiap siswa bertanya kepada temannya :

6 " o VY v ) F"

`
 Y v U[
12. Tulislah bentuk mudhari untuk setiap kata fiil berikut.
13. Sebutkanlah bab dari setiap fiil yang terdapat dalam hadits Abu Dzar.

\ !, dan =a _R


 , dan bentuk jamak dari  v .
Tulislah bentuk asli dari !+
# Y  yang terdapat di dalam hadits.
Tulislah bentuk jamak dari setiap isim berikut dengan pola m  
# / Hk  .

14. Tulsilah bentuk mufrad dari


15.
16.

47
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Pelajaran 9
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:
1.

       

(fiil rubai) adalah fiil yang memiliki empat huruf, contoh: C


    dia

menterjemahkan,

 /   dia menghamburkan,  o  D dia berjalan cepat,  + B


  dia

membaca basmalah.
Sebagaimana fiil tsulatsi, fiil rubai dapat berupa mujarrad atau mazid.
Fiil rubai mujarrad hanya memiliki empat huruf tanpa tambahan huruf lainnya, seperti

C   

@ pL pH pX. Fiil rubai mujarrad hanya memiliki


satu bab, yaitu
    (falala). Bentuk mudhari-nya adalah     #U, contoh: C# *  #U. Karena
kata kerja ini terdiri dari empat huruf, maka =HP 4 berharakat dhammah.
Mashdar-nya berada dalam pola =    (falalat-un), contoh: = +
   . Ismul fail adalah
C~ *  "# penterjemah, di mana huruf ketiga berharakat kasrah, dan ismul maful
berkarakat fathah, contoh: C
~   "# J
~ 2 buku yang diterjemahkan.
yang terdiri dari huruf-huruf

Ar-Rubai mazid memiliki tiga abwab, yaitu:


a.

b.

     , di mana ta- (X ) dilekatkan di awal huruf pertama (tafalala). Contoh:


 + P
 +  dia berkumur-kumur.
7
     dia tumbuh, T
Bentuk mudhari-nya adalah 7
~ #    .
#    U dan mashdarnya adalah 7
    , di mana i- (  ) dilekatkan di awal huruf pertama dan huruf keempat
digadankan (diberi syaddah) (ifalalla). Contoh: 3
 |+ _  Dia merasa yakin, G
|+  
Dia membenci.
Bentuk mudharinya adalah

6 NN+  U ,

Dalam al-Quran:
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allahlah hati menjadi tenteram. (QS 13:27)
c.

 .   

dan mashdarnya adalah

3 .NN+ _  .

J
# !v  6 +   $  * 2 b * d [

di mana i- ( ) dilekatkan di awal huruf pertama, dan n (3) ditambahkan

setelah huruf kedua (ifanlala), contoh:

^ v    . Bentuk mudhari-nya adalah ^# v   U


48

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

dan mashdar-nya adalah

7
~ v*  .

Kalimat

:
# 
. ^ v   

berarti manusia (telah)

bubar.
2. Ini seorang laki-laki adalah

# H bD

dan Ini laki-laki tersebut

 # 
 bD .

Namun kalimat ini juga bisa berarti Laki-laki ini. Pendengar mungkin mengira maksud
anda adalah Laki-laki ini... dan menunggu khabar. Untuk menghindari kerancuan ini,

 # 
 !D bD
tersebut, D bD

dhamir yang sesuai dimasukkan di antara mubtada dan khabar, contoh:


Inila laki-laki tersebut

6 "# * q
   C# D# -D

Inilah para penjahat

maH)
B Inilah mobil tersebut, X
# +B
   6
D# -#D Ini lah para wanita Muslimah.
Dhamir yang digunakan disebut
*5
  

h# +


(dhamir yang membedakan)

Kerancuan juga muncul dalam kalimat di mana mubtada adalah isim alam dan khabarnya adalah kata sifat atau isim yang berawalan al, contoh;

O
#  A
  1~ " 

yang dapat

berarti Hamid si pemain atau Hamid adalah pemain (itu). Jika kita bermaksud
(mengatakan) Hamid adalah pemain (itu) kita katakan
Berikut contoh-contoh lain dari

* 5
   h# +
.

Dan merekalah orang-orang yang


beruntung. (QS Al-Baqarah [2] : 5)
itu adalah keberuntungan yang
besar. (QS At-Taubah [9] : 72)
Namun penggunaan
*5
  

O
#  A
  !D 1~ " .
3 !#j  +#  C# D# `
 No [o
C# )Y   G# !   ! D# `
 W

h# +
 tidak wajib. Jika menurut anda tidak terdapat kerancuan

(antara pembicara dan pendengar pent), anda tidak perlu menggunakannya. Kita melihat
di dalam al-Quran:

J
# ?  `
 W

Kitab (Al Quraan) ini... (QS 2 : 2),

C)Y   Itulah kemenangan yang besar. (QS 9 : 89).

G# !   `
 W

bD  2 , anda dapat


bD 6 "  2 , maka anda hanya

3. Jika anda ditawari sesuatu untuk dimakan dengan perintah


memakan seluruhnya. Akan tetapi jika perintahnya

mengambil sebagian darinya. Dengan cara yang sama kita katakan:

=
U(* )?0 4
# *  U d 6 " J
* A
 K  6 " Di antara siswa ada yang tidak mengenal Inggris.
 )  >
 6 " (min yang menyatakan sebagian). Beritkut beberapa contoh
6 " ini disebut = )
P
lainnya:
49
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


Anda adalah salah satu siswa
terbaik
Anda adalah siswa terbaik.

J
* A
 K  6* B
  [ 6" V
 [

dan menafkahkan sebahagian rezki


yang Kami anugerahkan kepada
mereka. (QS Al-Baqarah [2] : 3)
Di antara manusia ada yang
mengatakan: "Kami beriman kepada
Allah pada hal mereka itu
sesungguhnya bukan orang-orang
yang beriman. (QS al-Baqarah [2]: 8)

3 !v  .#U C D# .< G H 


+" o

O
*  6# B
  [ V[
* M  @* ! )*o $ * 
." u  !vU 6" *:
. 6 " o

 .*"  +# * C#D "o

# U1   -%   D o Dan apakah kepala sekolah telah datang?. Kata sambung o
datang terlebih dahulu, dan kemudian kata tanya D. Kata tanya hamzah al-istihfam [
datang sebelum kata sambung o , contoh: # U1
   -% o [ . Kita tidak dapat mengatakan
#U1  -% [o . Berikut beberapa contoh dari Al-Quran:

4. Dalam

Dan
apakah
mereka
tidak
memperhatikan kerajaan langit dan
bumi (QS al-Araaf [7] : 189)
Kemudian apakah setelah terjadinya
(azab itu), kemudian itu kamu baru
mempercayainya (QS Yunus : 51)

z
* H '% o X
 o+B

 X
 !?"  o#Y .U C o[
$ * C#." u ^ <o " WE* C
l[

5. Banyak ayat dimulai dengan kata W E, contoh:

W E

adalah obyek dari fiil

C# )D  < W E*o . Dalam keadaan demikian

o#2 W [ Ingatlah yang seringkali ditiadakan. Makna dari ayat

di atas adalah Ingatlah ketika Ibrahim berkata....

F  . Ia adalah 45 6" 7!.+ ,


dan tidak memiliki tanwin. Berikut beberapa contoh lainnya: ~ ) 
 [ tawanan : w [ ,
T
~ U* " pasien : F " , g~ U*  luka : F  .
6. Jamak dari

V
~ )9" mayat adalah F ! "

dengan pola

7. Jika munada adalah isim dengan dhamir mufrad mutakallim (kata ganti orang pertama
tunggal) sebagai mudhaf ilaih, ia memiliki lima bentuk yang berbeda:
a.

9H U

(yaa rabbii). Ini adalah bentuk aslinya.


50

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


b. J
9 H

U (yaa rabbi); di sini ya 8 dihilangkan


c. 
 9H U (yaa rabbiya), ya dipertahankan namun berharokat fathah.
d. J

H U (yaa rabba), ya dihilangkan dan huruf terakhir berharokat fathah.


e.


H U

(yaa rabbaa), ya dihilangkan dan huruf terakhir berharokat fathah dan

ditambahkan alif.
Bentuk terakhir mengambil

V
 ? B

 -a D di akhir :  
H U

(yaa rabbaah).

Saya telah menempatkan semua bentuk dalam urutan ini:

 9H p
H p
JH p9H pJ
9 H .

Bentuk pertama J
9 H yang paling sering digunakan di dalam Al-Quran.

8. Kita telah melihat pada pelajaran 14 pada Buku 3, bahwa jika jawabush-sharth adalah
jumlah ismiyah, dia harus mengambil 4 , contoh:
digantikan oleh =y)q  

6* )  R
 U ! ]#  V
#
 * " WEo. 4 ini dapat

WE . Conoh:

"dan apabila nama sembahansembahan selain Allah yang disebut,


tiba-tiba mereka bergirang hati. (QS
Az-Zumar : 49)
dan jika mereka tidak diberi
sebahagian dari padanya, dengan
serta merta mereka menjadi marah.
(QS At-Taubah : 58)

3 o#R
 >B
 U C D# WE* $ *o#s 6" 6 Ub  2 W WE*o
WE* ]." !   #U C  3*Eo !#H ]." ! [ 3 }*
3 !
B
 U C D#

9. Kita telah mempelajari fiil mudhaaf pada Buku 2 pelajaran 29. Dalam semua bentuk
mudhari, kecuali dua, huruf kedua kehilangan harokat vokalnya dan beraimilasi dengan

p3
qj
#  p\j
#  p6q
q
#j
 U p3
qj
#  p3!qj
# U p3
qj
# U p\j
# U
\ j
#  p\# [ p6q
q
#j
  p3
qj
# . Proses ini disebut @# Qs 0&  . Hanya
#  pq
9j
#  pp3 !qj
huruf ketiga, contoh:

kedua bentuk yang digarisbawahi tidak mengalami idgham, karena di-isnad-kan pada
dhamir mutaharrik.
Dalam mudhari majzum, keempat bentuk ini:

\ j
#  p\# [ p\j
#  p\j
# U

memiliki dua

kemungkinan, yang pertama dengan idgham, dan yang kedua tanpa idgham. Contoh:

C 

51
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

\
j
# U (lam yahujju) atau \ q
#j
 U C  (lam yahjuju). Ingat bahwa p\j
# U (yahujju) asalanya
adalah \
#q
#j
 U (yahjuj-u).
Dengan cara yang sama, \
#  [ C  --- C 

j
#  C  atau \ q
#j
  C  --- \
# [ C  atau \ q
\
j
# 

atau

\ q
#j
  C .

Bentuk amr dari orang kedua tunggal maskulin (dhamir mukhathab mufrad mudzakar)
juga memiliki kemungkinan ini:

\
# (hujja) kerjakanlah haji atau  \ q
#  

(uhjuj).

Bentuk amr dari kata ganti orang kedua jamak feminine (jamak mukhathab muannats)
tanpa idgham:

6 q
q
#  

. Ia tidak dapat memiliki idgham karena di-isnad-kan pada

dhamir mutaharik.
Proses menghilangkan idgham disebut @Qs 0
&

`
 

(fakk al-idghaam).

Berikut contoh dari Al-Quran mengenai hal tersebut:


Maryam berkata: "Bagaimana akan
ada bagiku seorang anak laki-laki,
sedang tidak pernah seorang
manusiapun menyentuhku (19:20)
Dan barangsiapa ditimpa oleh
kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya
binasalah ia. (20: 81)
Dan siapa yang disesatkan Allah
maka tidak seorangpun pemberi
petunjuk baginya. (39 : 36)
Katakanlah: "Jika kamu (benarbenar) mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu." (3:31)
dan lepaskanlah kekakuan dari
lidahku, (20 :27)

~ R
  *.B
B
 + U C o @~ Q  3 !?U F
[ V
 <
w!D 1 v  *>P
 Q $ )  j
 U 6"o
s D 6 " $#  + $#  * P
 #U 6"o
$#  C# ? >>*j
 #U *!# >*
 $  3 !>j
 # C#.2 3*E  <
C ? !#W C ?    r Uo

 i 69" mx 1 v #   o

 Latihan:
1.
2.
3.
4.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.


Tunjukkanlah fiil rubai dan turunannya yang terdapat dalam buku pelajaran utama
(kitab Durusul Lughah al-Arabiyah), dan sebutkanlah bab masing-masing darinya.
Tulislah bentuk mudhar dan amr setiap fiil berikut.
Tunjukkanlah fiil rubaI dan turunanya dalam kalimat berikut, dan sebutkanlah bab
masing-masing kata tersebut.
52

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

5a. Tunjukkanlah semua ontoh

5   h# +


yang terdapat dalam pelajaran utama

(Durusul Lughah).
5b. Tulislah kembali setiap kalimat berikut, membuat khabar marifah dengan al- dan
buatlah perubahan seperlunya.
7.

Tulislah kembali kalimat berikut dengan menggunakan waw al-athf ( n


  

9.

Tulislah bentuk jamak dari setiap isim berikut dengan pola falaa.

13. Sebutkanlah jenis dalam


14. Apa bentuk mufrad dari

oo ).

B  D[ C# ? U +2 .


s# !;
 ?

15. Termasuk dalam bab apa fiil berikut ini?

53
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Pelajaran 10
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:
1. Jenis-jenis dhamir.
Dhamir dapat terpisah (

5 . ) atau menyatu ( 5y ).

Dhamir munfashil berdiri sendiri dan tidak melekat pada kata lain. Ia juga mencul setelah

d E , contoh:
C~ B
 "# [

Saya seorang Muslim

V[ d E :
 H1 C ]*  "

Tidak
ada
yang
memahami
pelajaran itu selain anda
Anda lah yang saya lihat

V
# U[H t 
UE
t 
UE d E V
# U[H "

Saya tidak melihat melainkan anda

Dhamir muttashil tidak berdiri sendiri, akan tetapi selalu melekat pada kata lain, contoh:

dan

dalam

bermakna Saya dan

`
 N#UH

Saya melihatmu. Di sini

X
#

adalah dhamir muttashil

t adalah dhamir muttashil yang bermakna anda/engkau.

Kita mengetahui bahwa isim menunjukkan fungsinya di dalam kalimat dengan merubah
akhirannya, contoh:

1# !  M s

(al-walad-u),

1 ! V
# |

(al-walad-a),

1 !   V
#  <

(al-

walad-i). Akan tetapi dhamir tidak berubah akhirnnya, namun berubah keseluruhannya,
contoh

V
 [ 6" , tetapi `
 |[ . Maka V
 [ adalah bentuk marfu dan t adalah bentuk

manshub.
Maka ada dua kelompok dhamir (berdasarkan fungsinya dalam kalimat pent): pertama
adalah untuk rafa dan yang lainnya adalah untuk nashab dan jarr.
Dan setiap kelompok dhamir memiliki dua bentuk, yakni terpisah (munfashil) dan
menyatu (muttashil).
Dhamir Rafa
Bentuk munfashil:
Dhamir ghaib (kata ganti orang ketiga):

6
D# p+D# pD pCD# p+D# p!D#

6
#[ p+[ pV[ pC#[ p+#[ pV
 [
Dhamir mutakallim (kata ganti orang pertama): 6
#j
  p3 [

Dhamir mukhathab (kata ganti orang kedua):

54
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

Bentuk muttashil: Berikut ini adalah dhamir muttasil bentuk rafa:


1) ta mutaharrik, seperti dalam

6
#>D W pV> D W pC#>D W p+ #>D W pV
# >D W (-tu, -tuma, -

tum, -ti, -tunna)

>D W p3>Db p3>DbU p>DW p>DW (-)


waw dari jamak, seperti di dalam !#>DW p3!>Db p3!>DbU p!>DW (-)
ya dari dhamir mukhathab muannats, seperti dalam *>D
 W  p>*D b  (-).

2) alif dari mutsanna, seperti di dalam


3)
4)

5) nun dari jamak muannats, seperti di dalam


6) n dari jamak mutakallim, sepeeti dalam

6 >D W  p6>D b  p6>D b U p6>D W

(-na).

.>D W (-n).

Dhamir muttashil rafa tersembunyi pada bentuk berikut:


a) Bentuk madhi: pada kedua bentuk berikut:

dalam

O
 D W

dan

V
 >D W . Perhatikan bahwa

V
 >D W bukan dhamir. Ia adalah partikel yang menunjukkan bentuk

muannats.
b) Bentuk mudhari: pada keempat bentuk berikut:

O
# D b p#OD W [ p#OD b  p#OD b U.

Dhamir Nashb
Bentuk munfashil: Anda belum diperkenalkan dengan bentuk ini sebelumnya. Bentuk

N
UE* ditambah dhamir muttashil berbentuk nashab yang telah anda
ketahui. Contoh: t
 N
UE* (iyy-ka).

ini tersusun dari kata

Orang Ketiga : 6

D# 
UE*

p+D# 
UE* pD
UE* C D# 
UE* p+D# 
UE* p#
UE
Orang Kedua: 6

2 
UE* p+?
UE* pt
UE C 2 
UE* p+2 
UE* pt
UE*
Orang Pertama: 
UE* p8
UE*
Bentuk muttashil: Bentuk ini tidak dapat disebutkan secara terpisah. Mereka harus
dilekatkan kepada fiil atau atau salah satu saudarinya.
Orang Ketiga:
Orang Kedua:

6
]# | p+]# | p]| C#]| p+]# | p#$N|
6
? N| p+? N| p`N| C ? N| p+? N| p`N|
55

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

Orang Pertama:

.N| p24*.| .
Dhamir Jarr

Dhamir jarr hanya memiliki bentuk muttashil, dan bentuknya sama dengan dhamir
nashab. Contoh: 6

? ."

p`. " pC? ." p`."& p


6]# ." p]." pC]# ." p#$."

dst.

Kapan Penggunaan Dhamir Nashab Munfashil


Dhamir nashab harus berbentuk munfashil (terpisah) pada keadaan berikut:
1) Jika ia adalah maful bihi, dan mengikuti fiil. Contoh:
Mu. Akan tetapi (jika ditempatkan di depan): 1
# >#  
kami sembah. Kita tidak dapat mengatakan:

t 1# >#   Kami menyembah-

t N
UE* (Hanya) Engkau-lah yang
1# >#   t karena t adalah dhamir

muttashil, dan tidak dapat berdiri sendiri.


2) Jika ia adalah maful bihi dari mashdar. Contoh:

NN
UE* * U1   m H UG* # Y N.

Kami menunnggu kunjungan


Kepala Sekolah kepada kami
Di sini 
UE* adalah objek dari mashdar
Pertolonganmu kepadaku
mendahului pertolonganku
kepadamu

m H UG* . Berikut contoh lainnya:


t 
UE*  1  B"#  >< V
 2 8
 
UE* `
 #1  B"#

# 
UE*o `
 #UH Saya melihatmu dan dia.
Di sini kita tidak dapat mengatakan # o
 `
 #UH karena # adalah dhamir muttashil dan
tidak dapat berdiri sendiri. Dengan cara yang sama kita katakan 3
 j*  t yUE*o 9E*
Sungguh kamu dan saya telah lulus. Kita tidak dapat mengatakan t
 o 9E* dan juga
tidak dapat dikatakan V
 [o 9E* karena V
 [ adalah dhamir rafa.
Jika ia datang setelah d
 E* . Contoh:

3) Jika ia datang setelah isim maushul, contoh:

4)

24

Bentuk muttashil dari kata ganti orang pertama tunggal hanyalah ya

, Nun adalah =U<! 3!# . Lihat

Buku II Pelajaran 9.

56
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


Kita tidak beribadah kecuali kepadaNya
Saya tidak meminta kecuali kepadaMu
5) Jika ia datang setelah dhamir nashab. Contoh:
Dimana majalah kepala sekolah?

# 
UE* d E* 1# >#   d
t 
UE* d E* V
# | "
* U1   = q
 " 6 U[
D
UE* $# #)  [

Saya memberikan kepadanya


Di sini kita tidak dapat mengatakan

]]# #)  [ jika kedua dhamir adalah milik orang

yang sama. sebagaimana dalam contoh ini dhamir mukhathab (kata ganti orang
kedua) harus dipisahkan. Akan tetapi jika keduanya milik dari orang yang berbeda,
kita dapat menggunakan dhamir mutashil atau dhamir munfashil, meskipun lebih
baik menggunakan dhamir muttashil. Contoh:
Dimana bukuku?
Saya telah memberikannya
kepadamu
2. Salah satu pola mashdar adalah

6~ )*H

dering --

 
 dia bersiul,

*2 6 U[
# 
UE* `
 #)  [ / $# ? N#N)  [
)   (fal-un), contoh: :
#  ;
  3 H Bel berdering,
~ ) 
 siulan.

 Latihan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.


Tunjukkanlah semua dhamir yang terdapat dalam pelajaran utama (Buku Durus
Lughah) dan sebutkanlah termasuk kategori apa dhamir tersebut.
Tunjukkanlah semua dhamir nashab munfashil yang terdapat di pelajran utama, dan
sebutkanlah alasan mengapa ia berbentuk munfashil.
Tulislah kembali kalimat-kalimat berikut dengan menempatkan dhamir nashab pada
setiap fiil.
Tulislah kembali kalimat-kalimat berikut dengan menggunakan d
 E* sebagaimana yang
ditunjukkan dalam contoh.
Isilah bagian yang kosong dalam setiap kalimat berikut dengan jenis dhamir yang
disebutkan di dalam kurung.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan menggunakan dua dhamir nashab
sebagaimana yang ditunjukkan di dalam contoh.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan menggunakan dua dhamir nashab
sebagaimana yang ditunjukkan di dalam contoh.
57

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

9.

Latihan pengucapan: Setiap siswa mengatakan kepada yang lainnya

3 A
  1# U* #U

#
UE* $ )  |[ p`2 Si fulan menginginkan bukumu, bolehkah saya memberikan
kepadanya? Dan yang lain berkata # 
UE* $ 
  [ pC   Ya, berikan kepadanya atau pd
# 
UE* $   # d%

Tidak, jangan berikan kepadanya.

10. Tulislah mashdari setiap fiil berikut dalam pola fail.


11. Berikanlah bentuk jamak dari L
# H 1  dan

C# .

12. Tulislah bentuk mudhari dan amr setiap fiil berikut ini.

58
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Pelajaran 11
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:
1.

 ! "

(obyek mutlak/absolut). Ia adalah mashdar dari fiil yang terdapat di

dalam kalima yang digunakan bersama fiil untuk maksud penekanan. Ia berbentuk
manshub. Contoh:
Bilal memukulku dengan sebuah pukulan
Kalimat A

N
 A *.


*.
 menyampaikan maksud (pembicara), namun anda dapat mengatakan

ini meskpun Bilal tidak benar-benar memukul anda, namun hanya mengangkat tangannya
(dengan maksud memukul-pent) atau hanya menepuk tubuh anda dengan pelan. Namun
anda dapat mengatakan N


A *.


ketika Bilal benar-benar memukul anda.

Maful mutlaq memiliki emapt kegunaan:


a) Memberikan penekanan sebagaimana yang baru kita lihat. Berikut contoh lainnya:
Dan Allah telah berbicara kepada Musa
dengan langsung. (QS An-Nisa : 164)

x+)?  F!#" $#  C 2 o

b) Untuk menunjukkan jumlah. Contoh:

*   >_ J
# ?  ^ >*_

Buku itu dicetak dua kali


Saya lupa dan hanya melakukan satu kali
sujud

mx 1  o mx 1 q
  X
# 1 q
  o V
# ) B
& 

c) Untuk menunjukkan jenis perbuatan. Contoh:


Dia mati dengan mati syahid

-& 1j
R
  X
 !" X
 "

Tulislah dengan jelas

=x j

 o =x 2 O
 #2 

d) Sebagai pengganti dari fiil. Dalam keadaan ini hanya mashdar yang digunakan.

>
 Bersabarlah!. Disini mashdar adalah pengganti amr  >*
  -- ? #
terima kasih. Disini mashdar adalah pengganti mudhari # ?
  [ Saya berterima
Contoh:

kasih.
Kata yang mewakili Mashdar
1) Kata 8
y [
Saya
baik

pT  p 2

dengan mashdar sebagai mudhaf ilaihi-nya. Contoh:

mengenalnya

dengan

sangat

= *     2 $# N*  [
59

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

m b M   T
   # U1   *b M u

Kepala sekolah menghukumku dengan


hukuman
Seperti apa tidurmu?

@# .  @k !  8

[

Dan orang-orang yang zalim itu kelak


3 !#>v .U
akan mengetahui ke tempat mana
mereka akan kembali. (QS 26 : 227)
2) Jumlah, dengan mashdar sebagai tamyiz-nya25.

O
k v .#" 8

[ !#+ 6 Ub C#  ) o


X
N >_
 A
 l J
# N? ^ >*_

Buku tersebut dicetak tiga kali


maka deralah tiap-tiap seorang dari
keduanya seratus dali dera (QS 24:2)
maka deralah mereka (yang menuduh
itu) delapan puluh kali dera (QS 24:4)

m 1   = " +]# ." 1  o  2 o#1 


mx 1  
 *+l C D# o#1 

3) Sebagai sifat dari mashdar (mashdar-nya sendiri dihapus), contoh

1)9 :
 H 1
 V
# + ]*  Saya memahami pelajaran tersebut dengan baik. Ini untuk
 H 1
 V
# + ]*  yang secara hafariah berarti Saya memahami pelajaran
1)9 +]  :
dengan pemahaman yang baik.
4) Ismul mashdar (H15

C) : Ia adalah kata yang memiliki makna yang sama

dengan mashdar, akan tetapi memiliki huruf yang lebih sedikit darinya. Contoh:

@~ A2

berbicara adalah ismul mashdar dan

mencium adalah ismul mashdar, dan


Dia berbicara kepadaku
perkataan yang keras.

C~ )? 

adalah mashdar;

)>*v  adalah mashdar.

= ><

1U1  @ A
 2 *.+ 2

dengan

5) Keluarga mashdar: Ia adalah:


a) Mashdar dari fiil mujarrad, sedangkan fiil yang digunakan dalam kalimat
adalah mazid. Contoh:
Saya membeli mobil itu (secara)
langsung
Di sini

- 

R
9 >"# -  m H 
)B

 bD V
# U  

8*R
 U w membeli,
8*R
 U w  adalah -   . Berikut contoh dari

adalah mashdar dari fiil mujarrad

sedangkan mashdar dari


Al-Quran (89:20)

25

Tamyiz ())+ adalah kata untuk menetapkan sesuatu yang samar-samar. Tamqyiz dari bilangan dapat

berupa majrur atau manshub. Contoh:

2 3 o#R
  pkO#2 = lA
 l

60
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


...dan kamu mencintai harta benda
dengan kecintaan yang berlebihan

x+y  x>y#  + 3 !>j


 #o

x>y# adalah mashdar dari fiil mujarrad O


 j
 U O

 (a-i) yang sangat


jarang digunakan, sedangkan mashdar dari mazid O
 j
 #U O

 [ adalah J
~ > E*
Di sini

dan mashdar ini sangat jarang digunakan.


b) Mashdar bab mazid yang berbeda dari bab dari fiil. Contoh:

"B V
# + B

> 
C B
 N yang

"B adalah mashdar dari fiil


termasuk ke dalam bab
    sedangkan fiil C B

>  termasuk ke dalam bab



 , dan keduanya memiliki makna yang sama. Di dalam Al-Quran (73:8):
Saya tersenyum. Di sini

dan beribadatlah kepada-Nya dengan


penuh ketekunan

A
x )>  $ )E*  
> o

Di sini kata
 
>  termasuk dalam bab 
 , sedangkan mashdar dari bab


.

6) Isim Isyarah (kata petunjuk) dengan mashdar sebagai badal-nya. Contoh:


Apakah engkau menerimakuku dengan cara
 N>v E bD *.>*v B
 [
penerimaan ini?

bD adalah maful mutlaq oleh karena itu dia adalah O


* 5
 . k c , dan
 N>v E adalah badal-nya.

Di sini

7) Dhamir yang mengacu pada mashdar, contoh:


Saya bekerja keras dengan cara yang
orang lain tidak pernah melakukannya
Di sini dhamir # menggantikan

8*)Q # 1 ]* q
 U s]  X
# 1 ]  

s] .

8) Sinonim dari mashdar. Contoh:


Saya menjalani kehidupan yang bahagia
Di sini mx )
 adalah sinonim dengan

mx 1 )  mx ) V
# R
 

=x R
 ) yang diturunkan dari .
 

2. Terdapat berbagai jenis mashdar.


a)

m 
  H~ 1 B
 " . Mashdar ini menunjukkan berapa kali
satu kali, dua kali, tiga kali.... Ia berada dalam pola =   

Salah satu di antaranya adalah


suatu perbuatan terjadi;
(falat-un). Contoh:
Saya memukulnya
memukulku dua kali

sekali

dan

dia

6* )
 *.
 o 
 $# #

61

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

X
N >_ J
# ?  bD ^ >*_

Buku ini telah dicetak beberapa kali

X
N >_

(tab-at-un) adalah plural dari

=  >_ .

Dalam abwab mazid, masdhdar al-marrah dibentuk dengan menambahkan


mashdar aslinya. Contoh:

A_E* mengintip, = A_E*

h~ >*?  : m h >*? 

m pada

mengucapkan: Allahu Akbar satu kali,

mengintip satu kali. Contoh:

Kita mengucapkan Allahu Akbar


empat kali dalam shalat jenazah
Saya mengintip ke jendela dua kali

V
 ) F m A5 c X
h>*?  ^ H [# >9? #

* A_E m 1 
. 6" V
#  _ [

= NN)  H# 1 5
 " (mashdar of manner). Ia berada
=    (filat-un). Contoh: = B
  * cara duduk, = )R
 " cara berjalan. Kita

b) Bentuk lain dari mashdar adalah


pada pola
katakana:
Jangan berjalan seperti wanita

Duduklah sebagaimana duduknya siswa

-& B9. = )R


 " R+  d
Ck  O
* _ = B
  * 
  

Perhatikan bahwa huruf pertama berharrakat fathah dalam mashdar al-marrah, dan
kashrah dalam mashdar al-haiah.
Mashdar al-haiah tidak dibentuk dari bab mazid.
c) Jenis lain dari mashdar yaitu mashdar mm (

 + ) H15 ). Ia berada dalam

  " (mafal-un) dan =    " /  " (mafil-un / mafilat-un), contoh:


X
~ +" kematian, = *  " pengetahuan, m   r " ampunan. Dalam bab mazid, ia
sama dengan isim maful, contoh: {
 "# mengeluarkan,
~ (
+ " merobek, =  
O
~ v . "# kembali. Dalam Al-Quran:
pola

maka Kami jadikan mereka buah mulut dan


Kami
hancurkan
mereka
sehancurhancurnya. (QS Saba[34] : 19)

 2 C D# .< (
" o
 Us[ C D# .  q
 
{
k (
+ "#
62

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Latihan:
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
3a. Tunjukkanlah semua contoh maful mutlaq yang terdapat dalam (buku) pelajaran
utama, dan tunjukkanlah tanda-tandanya masing-masing.
3b. Tunjukkanlah kata yang mewakili mashdar dalam contoh maful mutlaq.
4. Sebutkanlah contoh maful mutlaq yang terdapat dalam kalimat berikut, dan
sebutkanlah tanda-tandanya masing-masing.
5. Tunjukkanlah kata-kata yang mewakili mashdar dalam contoh-contoh maful mutlaq
berikut.
6.

Lengkapilah kalimat

X
~ 1 q
 

dengan tiga contoh maful mutlaq. Dalam contoh

pertama harus menunjukkan jumlah, kedua jenis kegiatan dan yang ketiga harus
menandakan penekanan.
7. Sebutkanlah semua kata yang mewakili mashdar dalam maful mutlaq.
8. Berikanlah tiga contoh mashdar yang berfungsi sebagai pengganti dari fiil.
9. Bentuklah mashdar al-marrah dari setiap fiil berikut.
10. Bentuklah mashdar al-hai;a dari setiap fiil berikut.

63
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Pelajaran 12
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:
1.

$#   !#    atau $  '&%  !#   

Ini adalah mashdar yang memberitahukan kepada kita

alasan melakukan suatu perbuatan.


Saya tidak keluar karena takut hujan
Saya hadir karena suka terhadap tata
bahasa
Di sini mashdar
mashdar

>#

Nx! M

*    6" Nx! M L
 # M [
!* j
 .
 N># X
#  P
 

memberitahukan kepada kita alasan tidak pergi keluar, dan

memberitahukan kepada kita alsan menghadiri kelas (pelajaran). Mashdar

ini menunjukkan perbuatan mental seperti takut, cinta, nafsu, rasa hormat, dan
sebagainya. Ia berbentuk manshub.
Masdar maful lahu kebanyakan disertai tanwin, akan tetapi juga dapat berupa mudhaf.
Contoh:
Dan janganlah kamu membunuh anak{
k A"E* = )R
 M C 2 s do[ !#v  d o
anakmu karena takut kemiskinan. (17:31)
Nabi n melarang kaum Muslimin
SE 3 uv   B#U 3[ n  >*.
 F]
membawa al-Quran ke negeri musuh
karena takut musuh akan membakarnya.

* H [
o 1#   $# .U 3 [ = " o9 1#   z

2.

A
 D Partikel ini digunakan dalam jumlah ismiyyah. Digunakan dengan mudhari untuk

meminta atau mendesak seseorang melakukan sesuatu, dan dengan madhi untuk menegur
seseorang karena meninggalkan suatu perbuatan. Contoh:
Bukankah kamu seharusnya menemui
kepala sekolah?, yakni engkau harus
menemuinya
Apakah
tidak
sebaiknya
engkau
mengadukannya kepada kepala sekolah?,
yakni engkau harus mengadukannya

U1 SE # !?R
  A
 D
U1 SE $# ! ?  A
 D

T
* )Pj
 
 4
~   (huruf yang berfungi untuk desakan),
* 1 .
 4
#   (huruf teguran), Kata d !  p"!  pd[ pd[ juga digunakan

Dalam kalimat pertama disebut


dan yang kedua

sebagai tahdhidh dan tandim. Dalam Al-Quran (24:12)


64
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

Mengapa di waktu kamu mendengar berita


bohon itu orang-orang mu'minin dan
mu'minat tidak bersangka baik terhadap diri
mereka sendiri, dan (mengapa tidak)
berkata: "Ini adalah suatu berita bohong
yang nyata." (QS 24 : 12)

3 !#."  +#  6
 # !#+#  +  W E* ! 
bD !<o x)M C ]* B
&  |* X
# ."  +# o

~ >*" `
~  E*

3 j" 0&  6 " =x >D H d p*C   =x >Q H karena kecintaan terhadap ilmu, bukan karena
takut akan ujian. d ini adalah kata sambung. Ia dugnakan dalam kalimat yang

3.

menegaskan atau kalimat yang mengandung amr. Contoh:

1~ "  d A* L
  M

Bilal pergi, bukan Hamid

:
 H1 d  U1  * | E

Tanyalah kepala sekolah, bukan guru

G !   d I
   * 2

Makanlah apel, bukan pisang

 Latihan:
1.
3.
4.
5.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.


Tunjukkanlah semua contoh maful lahu yang terdapat dalam perjalanan utama.
Tunjukkanlah semua contoh maful lahu dalam kalimat-kalimat berikut.
Isilah bagian yang kosong dari setiap kalimat berikut dengan kata yang terdapat di
dalam kurung dan membuatnya menjadi maful lahu.
7. Berikanlah bentuk mufrad dari kata-kata berikut.
8. Latihan pengucapan: Setiap siswa menggunakann
9. Latihan pengucapan: Setiap siswa menggunakan

*1 Uso *[s di dalam kalimat.


A
 D di dalam dua kalimat, satu dalam

bentuk tahdhidh dan yang lain dalam bentuk tandim.

65
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Pelajaran 13
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:
1.

(# )*)+ 
 ini adalah isim yang digunakan untuk

mengkhususkan atau menggambarkan

sesuatu yang tidak tentu dalam kata sebelumnya, dalam seluruh kalimat. Contoh:
Saya minum seliter susu

>)  V
# * 

 (liter) mengacu pada jumlah, akan tetapi maknanya tidak sempurna kecuali kata

Kata

seperti air, susu, minyak, dan sebagainya disebutkan.


Ibrahim lebih baik daripada saya dalam
M 9." 6# B
  [ C)DE*
tulisan tangan
Ada banyak hal dimana sesuatu mungkin lebih baik dari yang lainnya. Dalam contoh ini,
kata M
 megkhususkan aspek tertentu tersebut.
Tamyiz berbentuk manshub. Terdapat dua jenis tamyiz:
a)

X
 b (# )*)+ . Ini datang setelah kata yang menunjukkan kuantitas. Ada empat jenis
kuantitas:
1.

s# 1  

(bilangan). Contoh:

"Wahai ayahku, sesungguhnya aku berx>2! 2  R


  1  [ V
# U[H 9E* V
 [ U
mimpi melihat sebelas bintang, (QS 12:4)
Tamyiz bilangan adalah manshub setelah 11 sampai 99. Setelah 3 sampai 10 adalah jamak
dan majrur
2.

=  B 

(ukuran linear)

Saya membeli satu meter sutra


3.

 )?

(ukuran kapasitas)

Berikan saya dua liter susu


4.

3 G ! 

U*  " V
# U 
>) 6* U *.  [

(timbangan berat)

Saya memiliki satu kilogram jeruk

dx v # # @~ Q!)2 81.

Kata-kata yang menunjukkan kuantitas juga dianggap sebagai tamyiz:

66
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

1. Kata

C 2 berapa banyak menunjukkan jumlah

` .* C 2

Berapa orang anak perempuanmu?


2. Tidak ada awan di langit sebesar telapak
tangan

=  H H# 1 <

Di sini kata

seukuran telapak tangan mewakili kata yang

menunjukkan ukuran linear.


3. Apakah anda memiliki satu sak tepung?
Di sini kata


~ )2

xv)<s 
~ )2 t1. D

sak mewakili kata yang menunjukkan ukuran kapasitas.

4. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan


seberat dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya
Di sini kata

j =  H H# 1 < -& +


B c "

m H
W  v/ "

#  U x)M m H
W  v/"  +  U 6+

seberat dzarrah mewakili kata yang menunjukkan

ukuran berat.

6" , atau karena


menjadi mudhaf ilaih. Contoh: U*
 " V
# U  dapat pula menjadi 6" " V
# U 
U* atau U*  " V
# U . Akan tetapi kaidah ini tidak berlaku untung tamyiz
Tamyiz adz-dzat dapat juga berupa majrur, baik karena huruf jarr

bilangan, yang juga memiliki kaidahnya sendiri.


b)

= >B.9 (# )*+ 

: digunakan untuk mengkhususkan atau menggambarkan topik tak

tentu yang terkandung dalam seluruh kalimat.


Siswa ini baik dalam hal akhlaknya.

xvM# O
#  6 B
# 

Tamyiz ini dapat dibentuk baik sebagai fail atau maful bihi dari kalimat kalimat
tersebut.
Bilal baik dalam hal akhlaknya

vx M# A 6 B
# 

Akhlak Bilal baik (fail)


Dan Kami jadikan bumi memancarkan
mata air-mata air (QS 54 : 12)
Dan kami memacarkan mata air bumi.
(maful bihi)

k A # M# 6 B
# 
x!#)# z
 H |  q

o
z
* H '%  3 !#)#  q

o

Tamyiz ini selalu berbentuk manshub dan tidak dapat menjadi majrur26.

26

Terdapat beberapa pengecualian yang dapat anda pelajari nanti.

67
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

2. Salah satu pola mashdar adalah

 

(ful-un). Contoh:

minum --  ?
  dia bersukur (berterima kasih) :
3. Kita telah mempelajari

Oq  
   

J
  

dia minum :

~ ? # syukur (terima kasih).

(kata kerja takjub) pada Buku 2 (Pelajaran 9).

Contoh:
Alangkah indahnya bintang-bintang!
Fiil ini memiliki bentuk lain. Bentuknya
Betapa banyaknya bintangbintang!
Alangkah miskinnya dia

! @ !#q.  +  [ "

$ *    [ . Contoh:
! @ !#q.  /2 [ "

!@* !#q.*  /2 [

! #  v  [ "

! $ *  v  [

Kedua bentuk ini digunakan di dalam Al-Quran:


Maka
alangkah
beraninya
mereka
menentang api neraka! (QS 2:175)
alangkah
tajam
penglihatan
dan
pendengaran-Nya (18:26)
Kata $ * telah dihapus setelah

J
~  #

H* 
. F C D#  >
 [ +
^ +  [o $ *  5
  [

^ +  [ untuk menghindari pengulangan.

 Latihan:
1.
3.
4.
5.
6.
7.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.


Tunjukkanlah semua contoh tamyiz yang terdapat di dalam pelajaran utama dan
sebutkanlah jenisnya masing-masing.
Tunjukkanlah tamyizi pada kalimat berikut dan sebutkanlah jenisnya.
Lengkapilah setiap kalimat berikut dengan tamyiz yang sesuai.
Ubahlah tamyiz menjadi bentuk majrur dalam kalimat berikut.
Tulislah mashdar setiap fiil berikut dengan pola .

8.

Latihan pengucapan: Setiap siswa mengucapkan

9.

menggunakan tamyiz yang sesuai.


Tulislah kembali setiap kalimat berikut dengan menggunakan kedua bentuk

10. Gunaknlah

.....

J
* A
 K  6# B
  [ )"G

- " dalam lima kalimat dengan pola ? # n


9 2 -%  " 1# U*H[

Saya ingin

segenggam gula/

68
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Pelajaran 14
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:
1.

 ,

: Ini adalah isim yang digunakan untuk mengekspresikan keadaan sahibul hal

ketika sebuah perbuatan tengah berlangsung. Contoh:


Bilal datang
(berkendaraan)

(dengan)

mengendarai

>2 H A -% 

A adalah sahibul hal yaitu orang yang disebutkan keadaannya, >2 H adalah
hal dan -%  adalah perbuatan. Hal adalah jawaban dari pertanyaan n
 )2 bagaimana.
Dalam menjawab pertanyaan A -%  n
 )2 bagaimana Bilal datang?Seseorang
menjawab: >2
 H . Berikut beberapa contoh:

Di sini

Anak itu datang kepadaku sambil


menqangis dan kembali sambil tertawa

=x ?   V
   H o =x )2  =   i  *.

Saya menyukai daging panggang, ikan


goreng dan telur rebus.

)v " `
 + B

o U!* R
 " C j
  O
  [
x<!B
 " T
 )>o

Hal adalah manshub.


Sahibul hal adalah salah satu dari yang berikut:
a) Fail: Contoh:
Orang itu berbicara kepadaku sambil
tersenyum
b) Naibul fail, contoh:
Adzan terdengar jelas
\c) Maful bihi, contoh:
Saya membeli ayam (yang telah disembelih
d) Mubtadal, contoh:
Anak itu ada di dalam kamar (sedang)
tidur
e) Khabar, contoh:
Inilah bulat (sdang) terbit

+     *.+ 2


j
 o 3 W '%  ^# + B
 #U
=x N!#b " =  
1
 V
# U 
+ =  r#  c   i 
 _  A
  bD

Sebagian besar sahibul hal adalah marifah sebagaimana yang ditunjukkan dalam contoh
di atas. Ia dapat berbentuk nakirah jika:
a) Disifati oleh kata sifat.
69
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


Siswa yang rajin itu datang kepadaku
W | B
 "# 1~ j
 q
 " O
~ _ *.
(untuk) meminta izin
b) Atau dia berupa mudhaf dari mudhaf ilaihi yang berbentuk nakirah, contoh:
Anak guru itu bertanya dengan marah
>
 Q :
k H9 1 "# 6#  *.|
kepadaku
Jika salah satu dari persyaratan di atas tidak terpenuhi, maka hal :
a) harus mendahului sahibul hal yang berbentuk nakirah. Contoh:
Seorang siswa datang kepadaku sambil
>_
bertanya , atau:

dx }* *.

b) harus berupa jumlah ismiyyah yang dihubungkan dengan kalimat utama dengan
waw hal. Contoh:
sambil

?>U !Do 1~ o *.

Atau apakah (kamu tidak memperhatikan)


orang yang melalui suatu negeri yang
(temboknya) telah roboh menutupi atapnya
(QS 2 : 259)

= Uo* M  D o = U < F 


" 8b2 o [
] o## F

Anak itu
menangis

datang

kepadaku

Kadang-kadang sahibul hal dapat berupa nakirah meskipun tidak memenuhi syaratsyarat tersebut, sebagaimana dalam sebuah hadits:
Nabi n shalat sambil duduk, dan
beberapa orang di belakangnya shalat
dengan berdri.

# -% H o F
 o 1 < n *>.
 F

")< H*

Macam-macam Hal:
Hal dapat berupa sebuah kata ( s#    
a)

s#     ,

, ) atau kalimat ( = + ;


  , ).

Kita telah melihat beberapa contohnya. Berikut contoh lainnya:

Pak Guru memasuki ruangan membawa


banyak buku
b)

= + ;
  ,

mx h /2 >2 A
x "   5  :
# H9 1    M s

. Kalimat dapat berupa jumlah ismiyyah atau jumlah filiyyah. Contoh:

Jumlah fiilyyah:
Saya duduk mendengarkan bacaan AlQuran dari radio.Di sini fiilnya adalah
mudhari.
Saya masuk universitas setelah saudara
laki-lakiku lulus. Di sini fiilnya adalah
madhi.
Jumlah ismiyah:

3 uv m o A SE ^# +  [ V
# B
 
=  W&0 6" * ?
M[ L
 

  1 <o =  " ; V
# v j
 
70

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

# Y  
h~ r
 [o 3 uv V

Saya menghafal Al-Quran ketika masih


kecil.
Orang yang terluka datang dengan
berlumuran darah.

= + ;
  ,

# <1 U $# "# s# g# U; -% 

harus mengandung kata (


 *
 ) yang menghubungkannya dengan kalimat

pertama. Kata ini dapat berupa dhamir atau waw atau keduanya. Contoh:
a. Saudari-saudari itu datang (sambil)
6 ? j
P
 U X
# !M'
tertawa.
Di sini 3 dalam

V
 

6 ? j
P
 U adalah dhamir yang menghubungkan hal dengan sahibul hal.

b. Saya masuk ke Makkah ketika matahari


J
# # r  
# + R

 o = ? " V
#  M s
terbenam.
Di sini hal tidak memiliki dhamir yang menghubugkannya dengan sahibul hal. Satusatunya kata penghubung adalah waw.
c. Para siswa kembali dengan kelelahan.

3 !#>  "# CDo J


# A
  ^  H

Kesesuaian antara hal dan sahibul hal.


Hal sejalan dengan sahibul hal dalam jumlah dan jenisnya. Contoh:
Siswa itu datang (sambil) tertawa.

x?  O
#  -

Kedua siswa itu datang (sambil) tertawa.

* ?   3 > -

Para siswa itu datang (sambil) tertawa.

 ?   J
# A -

Siswi itu datang (sambil) tertawa.

=x ?   = > V
 

Kedua siswi itu datang (sambil) tertawa.

* ?   3 > V

Para siswa itu datang (sambil) tertawa.

X
?  X
# > V
 

2. Salah satu pola mashdar adalah

  (fail-un).

Contoh:

O
  

dia bermain:

O
~  

bermain.
3. Berikut ini dua pola jamak taksir:
a)

 

jamak dari
b)

!# 

jamak dari

(fial-un) contoh: bentuk jamak dari

C~ < dan = + <

adalah

@~ )< .

C~ 

(ful-un), contoh: bentuk jamak dari


~  dan = B
 

adalah

:
~ !# .

dan

= + 

adalah

@~ )*

-- bentuk

1~  < dan m1  < adalah s~ !# < -- bentuk

71
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


(yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadan berbaring (QS 3 : 191)

F  o xs!# <o x")< $  3 o#2 b U 6 Ub


C ]* *!#.#

Rasulullah n keluar dan para wanita


sedang duduk

:
~ !# m !% B
 * W}* n
&   !#H L
  M

 Latihan:
1.
3.
4.
5.
6.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.


Tunjukkanlah semua contoh hal yang terdapat dalam pelajaran utama.
Tunjukanlah hal dan sahibul hal dalam kalimat-kalimat berikut.
Lengkapilah setiap kalimat berikut dengan hal yang digunakan dalam contoh setelah
membuat perubahan seperlunya.
Tunjukkanlah jumlah hal dan rabit dalam setiap kalimat berikut.

8.

Latihan pengucapan: Setiap siswa berkata:

# ?  [ / O
# #2 [ / [ < [ V
# B
 

Saya

duduk (sambi) membaca/menulis/berpikir.


9. Berikanlah mashdar setiap fiil berikut dengan pola fail-un.
10. Tulislah bentuk mudhari setiap fiil berikut.
11. Berikanlah bentuk jamak dari V
~ )  (dalam bentuk bait syair) dan
12. Berikanlah bentuk mufrad dari @~ H [ dan

wH?# .

C~  .

72
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Pelajaran 15
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:
1. Semua siswa lulus kecuali Khalid

1M d E C]K2 J
# A
 K  g q
 

Ini adalah contoh -& ./0 (pengecualian). Istitsna memiliki tiga elemen:
a)
b)

c)

N/NNB  : yakni hal yang dikecualikan, dan dalam contoh di atas adalah 1M
$# ." N/NNB  : yakni sesuatu dimana pengecualian dibuat, dan dalam contoh di
atas adalah J
# A
 K  .
-a N.N/N 0&  m s[

: yakni seusatu yang digunakan untuk membuat pengecualian,

dalam contoh di atas adalah

d E . d E

adalah

4
~  

harf. Terdapat juga partikel

yang lain, yaitu:


---

~ )Q dan w! . Ini adalah isim.


A
 M dan 1 " . Ini adalah fiil.

Jenis-jenis istitsna:
1) Jika mustatsna dari jenis yang sama dengan mustatsna minha, maka istitsna disebut
sebagai

5
 
"#

. Dalam contoh di atas

1M adalah siswa. Berikut adalah contoh

lainnya.
Saya telah mengunjungi semua negeri
3!#) d E* C ]# K2 = )
9H# 'a  s A
 >* X
# H G#
Eropa, kecuali Yunani.
2) Jika mustatsna seluruhnya berbeda jenisnya dengan mustatsna minha, maka istitsna
disebut sebagai

^~  v . "# . Contoh:

Para tamu telah tiba kecuali bagasinya.

C ]#   " [ d E 4
# !#)P
  
 o

Jelas bahwabagasi sangat berbeda jenisnya dengan tamu. Makna kalimat di atas
adalah para tamu telah tiba, akan tetapi bagasi atau barang-barang mereka belum.
Dalam Al-Quran, Ibrahim berkata mengenai berhala:
karena sesungguhnya apa yang kamu
sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan
Semesta Alam (QS 26 : 77)

 +   J

H E* i o 1#  C ]# 
}*

Sangat jelas bahwa Tuhan Semesta Alam tidak sama dengan berhala.
73
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

Dari sudut pandang lain, istitsna berupa

@ 

atau


 "#

. Jika mustatsna minha

@  (tamm), sebagaimana dalam contoh sebelumnya. Dan jika


tidak disebutkan, maka dia adalah

 "# (mufarragh). Contoh:

disebutkan, maka ia adalah

1~ "  d E -%  "

Tidak ada yaang datang kecuali Hamid

1"  d E* V
# U[H "

Saya tidak melihat seorang pun kecuali


Hamid

Dalam istitsna mufarragh, kalimat selalu berbentuk negatif, larangan atau pertanyaan.
Kalimat yang mengandung istitsna juga terdiri dari dua jenis:
a) Kalimat yang pernyataan, disebut O
~  ! "# . Contoh:
Bukalah jendela-jendela
paling akhir

kecuali

m h M '%  d E b !.
 g  

yang

b) Kalimat negatif, larangan atau pertanyaan, disebut


Para siswa tidak absen kecuali
Ibrahim (negatif)
Tidak ada yang boleh keluar kecuali
orang-orang yang baru (larangan)
Apakah semua orang gagal kecuali
yang malas? (pertanyaan)

O
k  !#" # )Q . Contoh:

C# )E / C )E* d E J
# A
  J
 Q "
s# 1# ;
  / s 1# ;
  d E 1~  [ L
 #
 U d
3A
B
 ?  / 3 A
B
 ?  d E 1~  [ O
# #  U  D

Irab Mustatsna
Mustasna setelah illa
1) Dalam istitsna munqati :
Setiap penyakit ada obatnya, kecuali
X
 !   d E - os -f s i ? 
kematian
2) Dalam istitsna muttasil :
a) Jika kalimatnya adalah mujab, maka mustatxhna adalah manshub. Contoh:
Allah mengampuni semua dosa kecuali
t  R
9  d E ]2 J
 !#bK   #  r U
syirik.
b) Jika kalimatnnya ghairu mujab maka ada dua kemungkinan: (1) mustatxna bisa
berbentuk manshub, atau (2) dapat memiliki irab yang sama dengan mustatsna
minha. Contoh:
Negatif (  .
 )
Para siswa tidak datang kecuali Hamid

1~ "  / 1"  d E J
# A  P
  "
74

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


Saya tidak bertanya kepada para siswa
kecuali Hamid
Saya tidak menghubungi para siswa
kecuali Hamid

1" / 1"  d E* J
 A V
# | "
1 "  1"  d E J
* A V
#  5
 
 "

Laranga ( 
# ] .
 )
Tidak ada yang boleh keluar kecuali
Hamid
Jangan bertanya kepada siapapun kecuali
Hamid
Jangan hubungi sisapapun kecuali Hamid

1~ "  / 1"  d E* 1~  [ L
 #
 U d
1"  / 1" d E 1 [  |B
 U d
1"  / 1 "  d E 1  |*  5

  d

Tanya ( @] 


 0 )
Apakah semua absen kecuali Hamid?
Apakah anda melihat seseorang kecuali
Hamid?
Apakah anda melihat seseorang kecuali
Hamid?

1~ " / 1"  d E 1~ [ J
 Q  D
1" / 1" d E 1 [ V
 U[H  D
[1"  / 1 "  d E 1  |* V
  5

  D

3) Dalam istitsna mufarragh:


Disini mustatsa tidak memiliki irab yang tetap. Ia mengambil irab yang sesuai
dalam kalimat. Contoh:
Tidak ada yang gagal kecuali Bilal

A
 * d E* O

 H "

Di sini mustatsna (

A
 *

) adalah fail. Untuk mengetahui irab yang sesuai, hapuslah

d E maka akan menjadi jelas bagi anda. Contoh: jika kita menghapus d E* di atas, kita
mendapatkan kalimat A
 * O

 H ", dan di sini A
 * adalah fail. Ini dilakukan
hanya untuk mengetahui Irab. Maknanya tentu saja bertentangan dengan makna
kalimat asalnya.

dx A
 * d E* V
# U[H " saya tidak melihat siapapun kecuali Bilal.
dx A
 * Adalah maful bihi, karena jelas terlihat pada kalimat dx A
 * V
# U[H " .
Dan dalam kalimat

Tidak ada masalah dengan majrur karena didahului oleh huruf jarr. Contoh:
Saya tidak mencari siapapun kecuali
1 M 6  d E V
# / j
 
Khalid
Kami tidak belajar kecuali di Universitas
= )
+ B
   = ";* d E .H s
Islam.

"
"
75

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


Catatan: Kita telah melihat pada Pelajran 10 bahwa hanya dhamir munfashil yang
digunakan setelah

d E . Berikut beberapa contoh mengenainya:

Kami tidak beribadah melainkan kepadaNya (bukan

#% d E

Pak guru bertanya kepada semua siswa


kecuali anda (bukan

Mustatsna setelah

# )Q

dan

t d E

).

w!

# 
UE d E 1 >#   d
t 
UE d E C#]K2 J
 A
  :
# H9 1     

Mustatsna setelah kata-kata ini berbentuk majrur karena ia merupaka mudhaf ilaihi. Irab
aslinya ditunjukkan oleh kedua kata ini.

1 "  )Q JA g q


 . Di sini  )Q adalah manshub sebagaimana 1" juga
manshub dalam 1" d
 E* JA g q
  .
1 "  )Q JA g q
  " . Di sini  ) Q dapat berupa manshub atau marfu sebagaimana
dapat berberntuk manshub atau marfu dalam 1
~ " / 1" d E* JA g q
  " .
1 " # )Q g q
  " . Di sini # )Q adalah marfu sebagaimana 1" marfu dalam g q
  "
1~ " d E*.
1 "  h Q V
# | " . Di sini )Q adalah manshub sebagaimana 1" manshub dalam
1 "  d E V
# | ".
Irab w!
 persis seperti )Q namun dia tersembunyi karena w! adalah maqsur27
Mustatsna setelah

A
 M " dan 1 " .

Setelah dua kata pengecualian ini maka mustasna adalah manshub. Contoh:
Saya telah menguji para siswa kecuali tiga
=x lA 1 " J
 A
(orang)

X
#  >M 

Penyair berkata:

27

Lihat Pelajaran 1 Panduan III.

76
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


Ketahuilah, segala sesuatu kecuali Allah
adalah batil
Di sini

N seharusnya

 N
%  AM " -f  A
K 2 d [

memiliki tanwin, akan tetapi telah dihapus dengan alasan

irama.
2. d
 [ adalah partikel yang digunakan untuk menarik perhatian akan sesuatu yang penting.
Contoh:
Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah
orang-orang yang membuat kerusakan,
tetapi mereka tidak sadar. (QS 2:12)
Partikel ini disebut

$ )>*.  o I
k   4

d 6?No 3 o#1B
&  +#  C# D# C ]# 
E* d [
3 o# # R
 U

yakni huruf istiftah (pembuka) dan tanbih

(peringatan).
3. Salah satu bentuk mashdar adalah

  (fal-un), contoh: I
   dia menjelaskan :

I
~   penjelasan.

4. Bentuk jamak dari H~ N.Us (diinaar-un) adalah h


# *N.Us (dinaaniir-u). Perhatikan bahwa

3 , namun dalam bentuk jamak terdapat dua 3.


:
~ s ph< p3!Us yang bentuk jamaknya seperti

dalam bentik mufrad hanya terdapat satu


Terdapat beberapa kata lain seperti

H~ N.Us .

5. Jika kahabar khana adalah dhamir, ia dapat berupa muttashil atau munfashil. Contoh:
Apakah anda ingin menjadi seorang
1# U*H[ " pd )
 < 3 !?  3 [ 1# U* #[
hakim? Tidak, saya tidak ingin menjadi
(seorang hakim).

# 
UE* 3 !2[ / $# !2[ 3[

Baik

$# !2[ dan # 
UE* 3 !2[ , keduanya adalah benar.

 Latihan:
1.
3.
4.
5.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.


Tunjukkanlah semua contoh istitsna yang terdapat dalam buku pelajaran utama dan
sebutkanlah jenisnya dalam setiap contoh tersebut (muttasil, munqati, mufarragh).
Tunjukkanlah mustatsna dan mustatsna minha, dan sebutkanlah jenis istitsna-nya
dalam contoh-contoh berikut.
Isilah bagian yang kosong dalam setiap kalimat berikut dengan kata yang terdapat di
dalam kurung, dan buatlah perubahan seperlunya.
77

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


6.

Isilah bagian yang kosong dalam setiap kalimat berikut dengan kata yang terdapat di
dalam kurung, dan buatlah perubahan seperlunya.
7. Isilah bagian yang kosong dalam setiap kalimat berikut dengan kata yang terdapat di
dalam kurung, dan buatlah perubahan seperlunya.
8. Isilah bagian yang kosong dalam setiap kalimat berikut dengan kata yang terdapat di
dalam kurung, dan buatlah perubahan seperlunya.
9. Lengkapilah setiap kalimat berikut dengan mustatsna yang sesuai.
11. Tulislah bentuk jamak dari setiap kata berikut.
12. Tulislah mashdar dari setiap fiil berikut dengan pola fal-un.
13. Apakah arti

= " '% [ ? Dan apa bentuk jamaknya?

14. Tulislah bentuk jamak dari setiap isim berikut dengan pola

h# *N.U%s .

78
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Pelajaran 16
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:
1 Demi Allah, saya akan mendakwahkan
Islam di negaraku.
Ini disebut 1)2!


3!

81N c @ A
 N0&  3  R
#  '%
& o

(nun penekanan). Ia terdiri dari dua jenis:

a) Dengan nun ganda, contoh: 6

 # M  keluar!. Ini disebut


b) Dengan nun tunggal, contoh:

6  # M  . Ini disebut

=)v/ 1)2!
 3! .
= )  1)2!
 3!. Ia lebih

jarang digunakan dibandingkan dengan tsaqila.


Nun ini menunjukkan penekanan. Ia hanya digunakan dengan mudhari dan amr, dan
tidak dengan madhi.

Bagaimana Menambahkan Nun?


a) Mudhari marfu :
(1) Dalam bentuk yang empat: O
# #? 
dengan fathah. Maka

p#O#2 [ p#O#?  p#O#? U, dhammah akhir digantikan


O
# #? U berubah menjadi 6
>#? U (yaktub-u : yaktub-a-nna).

Proses yang sama juga berlaku untuk ketiga bentuk yang lain.
(2) Dalam ketiga bentuk berikut ini, nun akhir beserta waw atau ya ditinggalkan.

6 )>*#?  p3!>? p3!#>#? U. Maka 3!#>#? U

berubah menjadi 6

>##? U. Setelah penghapusan

-na dari yaktubuu-na dan menambahkan nna kita mendapatkan yaktubnna.


Karena huruf hidup panjang tidak diikuti oleh yang bukan huruf hidup dalam Bahasa
Arab, maka yang panjang dipendekkan. Sehingga kita mendapatkan yaktubunna.
Dengan cara yang sama dari 3
 !>? dibentuk menjadi 6
>#? (taktubna : taktubnna
: taktubunna). Perhatikan bahwa perbedaan antara (penggunaan nun) tunggal
dan ganda

6
>#? U

6
>##? U. adalah a- pada yang pertama dan u- pada yang kedua (yaktub-

a-nna, yaktub-u-nna).
Dhamir mukhathab mufrad muannats (kata ganti orang kedua feminin tunggal)

6 )>*#? 

menjadi

6
>*#? .

Setelah penghapusan na dan menambahkan nna, kita

mendapatkan taktubnna.
(3) Dalam kedua bentuk mutsanna

3 >#?  p3>#? U

nun terakhir dihapus, namun alif

dipertahankan, karena penghapusannya menyebabkan bentuk mutsanna sama dengan


79
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


bentuk mufrad-nya. Perbedan penting dengan bentuk mutsanna yaitu nun berharakat
kasrah dan bukannya fathah. Maka hasilnya adalah

3i >#?  pi3>#? U

. Setelah

penghapusan ni dari yaktubni dan penambahan nna kita mendapatkan


yaktubnna. Harakat akhir a (fathah) berubah menjadi i (kasrah) untuk proses deasimilasi (pemisahan).

6 >#? p6>#? U, nun terakhir dipertahankan dan

(4) Dalam kedua bentuk jamak muannats

ditambahkan nni. Sebagaimana dalam bentuk mutsanna, nun tersebut berharakat


kasrah dalam bentuk jamak ini. Hasilnya adalah

3i .>#?  pi3.>#? U. Perhatikan bahwa

alif ditambahkan antara nun dhamir dan nun taukid (yaktubna : yaktubn--nni)
b. Mudhari Majzum
Prosesnya sama dengan mudhari marfukecuali nun pada fiil yang lima telah dihapus
dalam mudhari majzum. Berikut beberapa contoh:
Jangan duduk di kursi ini karena ia
patah
Saudara-saudara, jangan
meninggalkan kelas sebelum pukul
satu
Zainab, jangan mencuci pakaianmu
dengan sabun ini
Saudari-saudari, jangan minum air
ini

H~ !#B?" $# }* 9 ? bD c 6


B
 q d
=
B  ><  5  6
# #
 d p3!ME U
m 1  !
3!5 b]* `
 !l 6
B
& r d p#O.UG U
-%  bD 3i  R
  d pX!M[ U

Perhatikan bahwa dalam fiil naqis, huruf ketiga yang telah dihilangkan dikembalikan
lagi sebelum menambahkan nun. Contoh:


 .  d : 6
)B
 .  d 7
# 1  d : 3 ! # 1  d

* +  d : 6
)R
 +  d . Hal ini juga terjadi pada bentuk amr.

c, Amr
Proses ini juga sebagian besar sama dengan bentuk amr. Contoh:

O
 #2 [ :

6
>#2 [

Uktub

: Uktuba-nna

%N>#2 [ : 3i %N>#2 [

Uktub : Uktub-nni

!#>#2 [ : 6
N#>#2 [

Uktub : Uktubu-nna

*>#2 [ : 6
N*>#2 [

Uktub

6 >#2 [ : 3i %N.N
>#2 [

: Uktubi-nna

Uktubna : Uktubn--nni
80

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


Kapan Menggunakan Nun Ini
Penggunaannya baik berupa pilihan, wajib atau mendekati wajib.
a. Pilihan. Penggunaannya merupakan pilihan dalam keadaan berikut:
(1) Dalam bentuk amr, contoh:
Ayo, keluarlah dari mobil, nak!

1# o U m Hy)B 6" 6


(* 

(2) Dalam bentuk mudhari ia menunjukkan thalab (O


#   ), yaitu amr nahi atau

istifham.28 Contoh:
Jangan pernah makan ketika kamu
3  > V
 [o 6
2 |  d
kenyang
Apakah kamu bersafar sedangkan kamu
T
~ U*" V
 [o 3  B #  D
sedang sakit?
Jika pembicara merasa perlu memberi penekanan maka dia dapat menggunakannya.

b. Wajib : Ia wajib digunalan dalam mudhari jika dia merupakan jawab al-qasam.
Contoh:
Demi Allah, saya akan menghafalkan Al ? 3 uv 6
Y   '
& o
Quran
Di sini bentuk mudhari

   [

merupakan jawab al-qasam karena ia didahului oleh

& o , Perhatikan bahwa fiil ini tidak saja ditambahkan nun di akhirnya akan
tetapi juga diawali dengan lam (la-afhazh-anna). Lam ini disebut C
*& Bv iv  @# d .
qasam

Namun demikian terdapat tiga syarat dalam penggunaannya dalam jawab al-qasam,
yaitu:
Fiil harus berupa penegasan sebagaimana dalam contoh di atas. Baik lam atau nun
tidak digunakan dalam kalimat ingkar. Contoh:
Demi Allah, saya tidak keluar

L
# # M [ d
& o

Fiil harus menunjukkan waktu yang akan datang. Jika dalam waktu sekarang, hanya
lam yang digunakan dan tidak nun. Contoh:
Demi Allah, saya mencintaimu

`
 > 'a
& o

Demi Allah, saya mengira dia dapat


dipercaya
Perhatikan bahwa:
Demi Allah, saya akan menolongnya
Demi Allah, saya sedang menolongnya

28

xvU1
 $# N.N'%
& o
$# N
1  'a
& o
# 1#  'a
& o

Untuk thalab, lihat Pelajaran 15 Panduan 3.

81
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

Lam harus dilekatkan dengan fiil. Jika dilekatkan dengan selain fiil, nun tidak dapat
digunakan. Contoh:
Demi Allah, ke Makkah saya akan pergi

O
# DW[ = ? " F0&
& o

Di sini lam dilekatkan dengan

FE* . Akan tetapi jika dilekatkan dengan fiil, maka

nun harus digunakan. Contoh:


Demi Allah, saya akan pergi ke Makkah

= ? "y FE 6
N>DW'%
& o

Berikut contoh lainnya:


Demi Allah, saya akan mengunjungimu

t H# o#G[ 4
 !B
& o

Dalam Al-Quran:
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan
karunia-Nya kepadamu (QS 93:5)

`
 H `
 )  #U 4
 ! B
 o

Ini adalah jawab al-qasam. Dan qasam-nya adalah FjP


 o.
c. Mendekati wajib: Penggunaan nun mendekati wajib setelah partikel syarat
dibentuk dari

3 E* ditambah "

untuk penguatan. Nun pada

". Berikut beberapa contoh lainnya:


Jika kamu pergi ke Makkah, saya (pun)
akan pergi
Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah
kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia . (QS 17:23)

3 E*


"E*

yang

telah digabungkan dengan

`
  " O
 D W [ = ? " S*E 6
>D b  
"E*
o [ +D# 1#  [  >?  t 1 . 6
r >U 
"E*
d o 4
Z [ +]#  v  A
  +D# A
 2
x*2 dx ! < +]#  <o +D#  ] . 

4
Z [ ; ini adalah isim fiil bermakna saya jengkel atau saya kesal. Ia adalah mabni.
3. Di dalam Al-Quran (3:169): - )
 [   . Di sini mubtada dihilangkan. Kalimat
selengkapnya adalah - )
 [ C D#   bahkan mereka itu hidup. Ketika   mendahului
sebuah kalimat, ia disebut -& 1 d 4
#   , yakni partikel pendahuluan, ia menunjukkan
2.

penyimpangan, yakni perubahan subyek. Perubahan ini menunjukkan satu dari dua hal
berikut:
a)

 N0 yakni pembatalan pernyataan sebelumnya sebagaimana dalam ayat berikut:


82

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


Janganlah kamu mengira bahwa
orang-orang yang gugur di jalan
Allah itu mati; bahkan mereka itu
hidup disisi Tuhannya dengan
mendapat rezki (QS 3: 169)

 

x !" [ $  * )*>  !< 6 Ub 6


>B
j
  d o
3 !<G  #U C ]* 9H 1 . - ) [  

Digunakan di sini untuk membatalkan pendapat bahwa mereka telah mati dan

untuk menegaskan bahwa mereka hidup.


b)

 vd 

yakni transisi dari satu ide kepada ide lainnya tanpa membatalkan (ide)

yang pertama. Contoh:


Ibarahim malas, bahkan dia lalai
Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka
berkata: "Sesungguhnya kita benar-benar orangorang yang sesat (jalan), bahkan kita dihalangi
(dari memperoleh hasilnya) ". (QS 68 : 26-2)

+ ] "# !D   3 A
 B2 C)DE
  3 !KP 
E* !< Do [H 
+
3 !#"o#j
 " 6# j
 

 Latihan:
1.
2.

Buatlah fiil berikut ini menjadi bentuk penegasan dengan menggunakan nun attaukid al-tsaqilah
(1) Tunjukkanlah semua contoh nun at-taukid yang terdapat dalam pelajaran utama.
(2) Latihan pengucapan:
a. Setiap siswa berkata kepada yang lainnya:
menjawab:

b2 6
   '%
& o .

b2     d

dan yang lain

b2     dan yang lain menjawab:


b2    '%
& o . Fiil yang sebenarnya seperti g  p g    d , 
   p 
 q
  d

b. Setiap siswa berkata kepada yang lainnya:

harus digunakan.
(3) Tulislah kembali kalimat berikut dalam bentuk jawab al-qasam dan buatlah
perubahan seperlunya.
(4) Tulislah bentuk mudhari dan amr setiap fiil berikut ini.

83
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

 Pelajaran 17
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:

45 6" 7!.+ . Ia adalah isim


-a A
 " G# p#1* B" p#+  [ p=+_ p#C)D
1.

murab yang tidak dikenai tanwin. Contoh:

Ia terdiri dari dua jenis:


a. Isim yang tidak dikenai tanwin karena satu alasan.
b. Isim yang tidak dikenai tanwin karena dua alasan.
A, Kata yang tidak dikenai tanwin karena hanya satu alasan
Alasannya adalah salah satu dari yang berikut:
a)

)| n
# [

yakni alif yang menunjukkan jenis muanntats. Ia berupa

mH!5v"

m s o1# + " (dipanjangkan). Yang pertama adalah panjang yang dalam


bahasa Arab ditulis dengan ya ( FN ), dan yang kedua adalah panjang yang dalam
bahasa Arab ditulis dengan hamzah ( - ), dan keduanya harus ditambahkan pada
(pendek) atau

huruf ketiga. Contoh:

mH!5v" )| n
# [ :wo pU1D pF># p)s# pF" 29. Perhatikan bahwa kata
seperti F anak muda, FH batu gerinda, 5 tongkat bukan termasuk
45 6" 7!.+ karena alif pada kata-kata ini adalah huruf ketiga dan bukan
alif tambahan.

m s o#1+ " )| n


# [ : -a v  pa-<1
 [ pa-+  pa-j

 30. Perhatikan bahwa kata
seperti - Nj[ p-du p-Nu p-+[ bukan 45 6" 7!.+ karena mereka
seperti @~ ?[ p~sd
 o [ p~@A
 < [ dalam pola   [ dan hamzah adalah huruf ketiga, dan
bukan ekstra atau tambahan.

F" Adalah bentuk jamak dari T


~ U* " -- )#s dunia -- F> hamil -- U1 hadiah -- wo adalah
bentuk jamak dari w! fatwa.
30
 [ jamak dari {
~ s --a  desert (makanan penutup) -- -a  merah, bentuk muannats dari # +  [ -- -a <1
-a v jamak dari h~ v  .
84
29

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

D. ^# + ;
  31 adalah jamak dengan pola   " dan ) ". Contoh: p#1B"
 s ." p#* l p#* . p#^)*[ p#g)  " p#Us. p " [ p  A
  p#1 p#Ho* [ :
# H* 1"
Kata dalam pola = 
  " (yakni m +    " ) bukan 45 6" 7!.+ . Contoh: pmb [

b)

m  2s pm( " A . Kata-kata ini dikenai tanwin.


Bahkan kata mufrad dalam pola ini adalah


# _  kentang32, h#  >_

45 6" 7!.+ . Contoh: C# _ +_ tomat,

kapur,
 U*o celana panjang.

B. Kata yang tidak dikenai tanwin karena dua alasan


Ia dapat berupa isim alam ( C  ) atau sifat ( n
# !).

C  C

Isim Alam

Isim alam tidak dikenai tanwin ketika ia memiliki satu dari dua sebab berikut:
(1) Jika ia adalah muanntas, contoh:

m ( + D p#O.UG p=."u. Perhatikan bahwa m ( + D

adalah

nama laki-laki, namun jenis katanya adalah muannats karena ia berakhiran ta


marbutho (m ).
Jika isim alam muannats dibentuk dari tiga huruf yang huruf keduanya adalah sukun,
maka dapat digunakan sebagai 45

6" 7!.+ atau triptote33 kata biasa yang dapat

dimasuki tanwin, akan tetapi lebih baik bila digunakan sebagai triptote. Contoh:

C~ UH* p~1 s
(2) Jika bukan dari bahasa Arab (

p1~ .D

 + q
  [ ), contoh: 3 B2  p#@)o* pC)D . Jika isim

alam yang bukan dari bahasa Arab adalah mudzakar, dan terdiri dari tiga huruf yang

D. ^# + ;
  artinya adalah jamak yang paling tinggi. Beberapa bentuk jamak dapat dirubah ke dalam
bentuk ini untuk mendapatkan apa yang disebut ^* + ;
  ^# + . Contoh: = .? " [ adalah bentuk jamak dari 3 ?" ,
dan = .?
 " [ sendiri dapat dirubah menjadi 6# 2 "[ . Akan tetapi bentuk yang terakhir ini tidak dapat dirubah
31

menjadi bentuk jamak lebih lanjut. Itulah sebabnya disebut jamak paling terakhir.
32
Kedua kata ini termasuk ke dalam kelas 
  + ;
 
* .; C seperti O
# .   p#+ 


dst. Kata-kata ini

diperlakukan sebagai kata tunggal (mufrad), meskipun maknanya adalah jamak.


33
Triptote adalah isim yang dapat dimasuki tanwin.

85
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

huruf keduanya adalah sukun, maka ia dapat dimasuki tanwin, contoh:

3 M p~L # p)

34

p! p~I!

. Namun apabila dia adalah muannats, ia tetap sebagai al-

mamnu minash sharf, contoh:

x   p p#! "# p#)* p#+  p#g 

35

. Jika kata

yang bukan Bahasa Arab diserap dalam Bahasa Arab menjadi isim biasa dan
kemudian digunakan sebagai isim alam, maka ia dapat dimasuki tanwin, contoh:

~ D !  yaitu kata dari Bahasa Persia yang berarti pertama, dan juga digunakan sebagai
nama.
3) Jika mereka adalah

 >D# p  G#

36

o#1  "

yakni memiliki pola

   (fual-u), contoh: p#G# p#+ #

p3o" p3P"H
3 +/# p3> . Kata 3 
B dapat dimasuki tanwin karena ia memiliki pola 

dari 6
~B
 # , maka 3 adalah huruf ketiga dan bukan nun tambahan.
Jika menyerupai fiil dalam bentuknya, contoh: 1
# +  [ yang mengikuti pola O
# D W [
Saya pergi, 1
# U*(U yang mengikuti pola ^# )*>U dia menjual.
Jika terdiri dari dua isim, contoh: X
# !" P
  p#J* ? U1  " .

4) Jika berakhir dengan alif tambahan dan nun tambahan, contoh:

5)

6)

Kata Sifat
Kata sifat tidak memiliki tanwin dalam keadaan sebagai berikut:

   [ selama ia tidak dijadikan muannats dengan ta


marbutho. Contoh: # +
  [ # >2 [. Bentuk muaanntas dari # >2 [ adalah w>2 dan # +  [
adalah -a +
  . Kata " H [ duda dimasuki tanwin karena bentuk muannatsnya
adalah = " H [ janda.

1) Jika ia berada dalam pola

I
~ !# dan
! adalah nama-nama Nabi,
) adalah nama salah satu anak Nabi Adam alaihis salam. L
~  #
adalah George, 3
M adalah nama di India dan Pakistan.

34

35

Nama-nama kota di Australia, Inggris, Turki, Prancis, Syria, dan Afghanistan. Perth, Bath, Mus, Nice,
Homs, Balkh
36

# + # dan # G# adalah nama-nama orang.  G# adalah planet Saturnus dan >D# adalah nama berhala.
86

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

2) Jika berada dalam pola

3 A , contoh: 3 A" p3R  p3>   p3!  .

o1 ". Kata sifat madul adalah salah satu di antara yang berikut:
a. Bilangan yang memiliki pola    dan
   " , contoh
 Al tiga-tiga, 7
# H#

3) Jika ia adalah

empat-empat; F./ " dua-dua, tiga-tiga. Dalam al-Qran:


Dan jika kamu takut tidak akan dapat
berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan
yang
yatim
(bilamana
kamu
mengawininya), maka kawinilah wanitawanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga
atau empat. (QS An-Nisa : 3)

F")  !B


& v # [ C #  M 3 E*o
 _ " !#j? 
-& B.9 6 " C ?  J
7
 H# o
 lo F./"

b. Kata # M
 [ adalah jamak dari wM [. Dalam al-Quran:
Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu
ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa),
sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada harihari yang lain. (QS Al-Baqarah : 185)

o [ PU*" C ? ." 3 2 6 + 


 M [ @k 
U[ 6 " m 1
  k   F

Irab 45 6" 7!.+


Kita telah mempelajari Irab al-mamnu minash sharf pada Pelajaran 6, dan di bagian
awal buku Panduan ini. Akhiran jarr dari al-mamnu minash sharf adalah fathah dan
bukannya kashrah. Contoh:
Saya belajar di banyak sekolah
Saya bepergian dari London ke Berlin

m h /2 :
 H* 1" c V
#  H s
6 )  SE 3 1 . 6" X
#   
O
 .UG O
# #2  bD

Ini adalah buku Zainab

Akan tetapi ia berharakat kashrah dalam dua keadaan berikut:


a. Apabila kata tersebut memiliki

 sebagai tanda marifah. Contoh:

Saya tinggal di hotel-hotel ini

{
* s .   bD c V
# ( 

Tulislah dengan pulpen merah

* +  ' C* v * O


 #2 [
87

http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


Saya memberikan roti kepada anak yang
lapar itu

3 !; 1 !   n
 )Q
 V
# + 

Dalam Al-Quran:
Maka aku bersumpah dengan Tuhan Yang
memiliki timur dan barat, sesungguhnya
Kami benar-benar Maha Kuasa.
(QS Al-Maaarij : 40)
b.

J
* H* r+ o {
* H* R+  J
9  * C# B
& < [ 
3 o#Hs v 
E*

Ketika kata tersebut merupakan mudhaf.


Saya belajar di sekolah-sekolah Madinah

= .U1  :
* H1" c V
#  H s
k A -& <1
 |* V
#  5
  [

Saya menghubungi teman Bilal

J
* A 6# B
  [ 6" !D

Dia salah satu siswa terbaik


sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
(QS At-Tiin : 4)

k !* v  6* B
  [  3 B}* .v M 1 v 

3  " adalah jamak dari F.  " arti/makna, Hk ! adalah jamak dari = UH* 
s ! jamak dari s  klub. Kata-kata ini adalah dalam wazan (pola)    "

Perhatikan kata:
anak gadis;

dan pada saat yang sama kata-kata tersebut adalah manqus karena huruf ketiganya adalah

8 y, yang akan terlihat jika kata tersebut mendapat  marifah: 8H!;


  *  
8s!
.. Ini disebut manqus dari D. ^+;, dan mereka diperlakukan sebagaiman
manqus dalam irab. Kata-kata tersebut mendapat tanwinn dalam bentuk rafa, dan jarr,
akan tetapi tidak dalam bentuk nashab. Contoh:
Marfu :
Di sini

3  "

Kata ini
mankna

memiliki

banyak

m h /2 3  " ] = +? bD

adalah mubtada dan ia adalah marfu. Dalam hal ini ia mendapat tanwin.

Saya
mengetahui
banyak
= +? b] m h /2 * " 4
# *  [
makna dari kata ini
Di sini ia adalah maful bihi, oleh karena itu kata tersebut adalah manshub. Di sini kata
ini tidak dimasuki tanwin.
Kata ini digunakan dalam
Majrur:
m h/2 3   =+? bD V
#  +  B
 #
banyak makna
Di sini kata tersebut adalah majrur karena didahului oleh harful jarr. Di sini kata
tersebut juga memiliki tanwin.
Manshub :

88
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4

Berikut ini beberapa contoh tambahan:


Marfu :
Manshub :
Majrur:

=  
 "# s ! .#D 1#  ! #

Berbagai macam klub dijumpai


di sini
Orang-orang mendirikan
berbagai macam klub
Ia adalah anggota berbagai
macam klub

=x  
 "# 8s! :
# 
. 
 
[
=  
 "# s ! c !~ P
 # !D

 Latihan:

45 6" 7!.+ yang terdapat dalam buku utama,


dan sebutkan alasannya mengapa ia termasuk 45 6" 7!.+.
7!.+
Tunjukkanlah 45 6" 7!.+ yang terdapat dalam buku utama yang berharokat

1. Tunjukkanlah semua contoh

2.

kashrah pada keadaan jarr, dan sebutkan alasannya mengapa demikian.


3. Tunjukkanlah

45 6" 7!.+ dalam kalimat berikut ini, dan sebutkan alasannya

mengapa demikian. Jika ia berharokat kashrah pada bentuk jarr, jelaskan mengapa
demikian.
4. Tulislah kembali kalimat berikut ini dengan

45 6" 7!.+

yang berharokat

kashrah.
5. Gunakanlah kata

Hk !

dalam tiga kalimat dengan bentuk marfu pada kalimat

pertama, manshub pada kalimat kedua, dan majrur pada kalimat ketiga.
6. Dalam kalimat = R
  = R
  kata yang pertama (di kanan) tidak memiliki tanwin dan
kata kedua berharokat tanwin. Mengapa demikian?
7. Mengapa kata O
~ H [ bukan
8.

45 6" 7!.+padahal ia a memiliki pola verbal?


Berikan contoh 45 6" 7!.+ yang berharokat kashrah dalam kedudukan jarr

karena memiliki marifah.


9. Berikanlah contoh

45 6" 7!.+

yang berharokat kashrah pada posisi jarr

karena kata tersebut adalah mudhaf.


10. Berikanlah contoh masing-masing dari yang berikut ini:
a. Kata sifat yang berupa madul.
b. Isim alam yang bukan dari Bahasa Arab.
c. Kata sifat dengan wazan (pola) 3
 A .
89
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4


d. Isim alam muanntas.
e. Isim alam madul.
f. Kata sifat dengan wazan
   [.
g. Isim alam yang berakhiran dengan tambahan alif dan nun.
h. Isim alam majemuk.
i.

D. ^+,.

j. Isim yang berakhiran alif tanits mamdudah.


k. Isim yang berakhiran alif tanits maqsurah.
l. Manqus dari D. ^+,.
m. Isim alam muanntas yang dapat berharokat tanwin.
n. Isim alam yang bukan Bahasa Arab yang dimasuki tanwin.

C# )DE

11. Kedua isim alam

dan

!

adalah bukan Bahasa Arab, akan tetapi yang

pertama tidak berharokat tanwin, sedangkan yang kedua berharokat tanwin.


Mengapa demikian?
12. Kedua isim alam

I
~  # dan g#   bukan dari Bahasa Arab, dan keduanya terdiri dari

tiga huruf yang huruf keduanya adalah sukun. Namun yang pertama berharokat
tanwin sedangkan yang kedua tidak. Mengapa demikian?
13. Isim alam yang mana yang dapat diperlakukan sebagai

45 6" 7!.+

dan

sebagai isim biasa?

90
http://www.raudhatulmuhibbin.org

Anda mungkin juga menyukai