Waqaf menurut bahasa ialah alhabs (-='' ) yang artinya menahan.
Waqaf menurut istilah waqaf adalah memutuskan suara pada suatu kalimat dalam waktu tertentu, tidak terlalu lama, kemudian mengambil nafas satu kali dengan niat untuk memulai kembali bacaan al-quran. Dilihat dari sebabnya, secara umum waqaf terbagi menjadi empat bagian, yaitu :
Idl-tirari secara bahasa berasal dari kata dlarara ( - ) yang berarti darurat. Waqaf idltirori menurut istilah ialah berhenti mendadak karena terpaksa, seperti kahabisan nafas, batuk, dan lupa.
Contoh : seorang karena lasan darurat berhenti pada lafadz --= dalam ayat :
+- --= ,'= ) ............. -,-'' : ^ ( Maka wajib baginya memulai kembali bacaanya dari lafadz ,'=
II. Waqaf Intizhori
Intizhori secara bahasa artinya menunggu. Waqaf Intizhori menurut istilah adalah berhenti ( menunggu ) pada suatu kalimat guna dihubungkan dengan kalimat lain, ketika ia menghimpun beberapa qiraat dan ada beberapa perbedaan riwayat.
Contoh : Dari ayat yang berbunyi
............. ,''' ---=' -'=='', '-'' '-,, _-'' '-'' ',--' ) ---'' : `' ( Menurut pendapat sebagian ulama qiraat dalam kalimat ( -'=='' )seorang qori boleh bernehti atau boleh terus. Untuk mempertemukan dua pendapat tersebut, bacaan dihentikan pada lafadz ( -'=='', ) baru kemudian mengulanginya dari lafadz sebelumnya yang cocok dan baik.
III. Waqaf Ikhtibari
Ikhtibari secara bahasa artinya memberi keterangan, berasak dari kata ( -= ). Waqaf Ikhtibari menurut istilah ialah berhenti pada suatu kalimat untuk menjelaskan ( _,=--'' ) kalimat yang terpotong dan ( .,-,-'' ) kalimat yang bersambung, atau karena pertanyaan seorang penguji kepada seorang qori yang sedang belajar bagaimana cara mewaqafkannya.
Contoh : pada yat yang berbunyi -,=' ,--,-'' '--' ........... ) -'=='' ( : Waqaf pada lafadz ,-'' ,-- dalam ayat diatas tidak diperbolehkan, kecuali untuk kepentingan pengajaran atau ujian.
IV. Waqaf Ikhtiari
Ikhtiari berasal dari kata ( ,= ) yang berarti memilih. Waqaf Ikhtiari menurut istilah ialah waqaf yang disengaja ( atau dipilih ) bukan karena alasan Idltirari ( darurat ), Intizhori ( menunggu ), Ikhtibari ( menguji ). Waqaf Ikhtiari terbagi menjadi empat bagian, yaitu :
Waqaf Taam Yaitu waqaf pada suatu kalimat yang sudah sempurna maknanya dan kalimat itu tidak ada hubungannya dengan kalimat sesudahnya. Seperti waqaf pada akhir ayat yang tidak ada hubungannya dengan ayat sesudahnya. Atau bisa juga waqaf pada pertengahan ayat seperti :
. ' ` , , ` - ., , . ` ` , = . ` , . - ` , . Kedua kalimat diatas, meskipun dalam satu ayat, namun masing-masing punya makna sendiri-sendiri yang sudah sempurna.
Waqaf Kafi Yaitu waqaf pada suatu lafadz yang sudah sempurna susunan kalimatnya, tetapi masih ada hubungan makna dengan kalimat atau ayat sesudahnya. Contoh :
` ,` ` ,` . Kemudian berhenti ( waqaf ), kemudian memulai pada lafadz :
.` ,` - ` , , . ` ` ,` ` , Kedua lafadz pada ayat diatas masih mempunyai hubungan makna, namun apabila dibaca waqaf tidak sampai merusak makna dari keduanya.
Waqaf Hasan Yaitu waqaf pada suatu kalimat yang sempurna yang masih ada hubungan lafadz dan makna dengan kalimat sesudahnya. Waqaf Hasan ini meskipun bagus namun tidak sebagaimana Waqaf Taam dan Kafi. Hendaknya sedapat mungkin untuk dihindari. Contoh :
` , ' ` . _ = ` ` -
Kemudian waqaf pada lafadz : = dan ibtida dari : ` . _ hendaknya waqaf seperti ini tidak dilakukan dan lebih baik menyambung kedua lafadz tersebut menjadi satu tanpa waqaf.
Waqaf Qabih Yaitu waqaf pada kalimat yang tidak sempurna susunan kalimatnya, karena masih berkaitan erat antara lafadz dan makna dengan lafadz sesudahnya. Contoh : Membaca waqaf pada lafadz : ` ` - Kemudian ibtida dari : = pembacaan seperti ini merusak makna dan susunan kalimat, karena keduanya merupakan kalimat yang sudah sempurna, antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Waqaf Qabih yang paling buruk adalah yang menyimpang dari makna ayat, seperti waqaf pada bacaan : , ,` ` ` _ ' , ,` , Yang artinya : Tidaklah kami mengutusmu ( Muhammad ), kecuali sebagai pembawa berita gembira dan berita ancaman Atau waqaf pada bacaan :
yang artinya :tidak ada tuhan. Padahal lengkapnya adalah : =
Yang artinya :Tidak ada tuhan kecuali Allah. Dan banyak lagi contoh-contoh serupa lainnya. Kalau waqaf ini dilakukan dengan sengaja dan mengerti maka hal itu dapat menjadikan kemurtadan bagi pembacanya.
TANDA WAQAF Untuk menjaga agar dalam hal waqaf dan ibtida ketika membaca Al Quran dapat tercapai dengan sempurna, para ulama telah membuat tanda-tanda waqaf. Tanda-tanda tersebut menunjukkan dimana harus waqaf, tidak boleh waqaf, lebih baik washal, dan lain-lain, serta menunjukkan pula ibtidanya. Tanda-tanda waqaf ini dapat dijumpai pada mushaf-mushaf ( Al Quran ) pada umumnya. Adapun tanda-tanda waqaf tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
No Tanda Waqaf Artinya Keterangan 1 Waqaf Lazim Wajib berhenti 2 Waqaf Muthlaq Lebih baik berhenti 3 _ Waqaf Jaiz Boleh berhenti, boleh tidak 4 . Washal/Waqaf Fiih Boleh berhenti tetapi harus mengulang, kecuali pada akhir ayat boleh tidak mengulang 5 _ Waqaf Al Aula Boleh berhenti, terus lebih baik 6 Waqaf Murakhash Boleh berhenti, terus lebih baik 7 _. Washal Al Aula Boleh berhenti, terus lebih baik 8 Qiila Alaihi waqfu Sebagian ulama membolehkan berhenti 9 _ Waqaf Mujawwaz Boleh berhenti, terus lebih baik 10 Saktah Berhenti sejenak tanpa mengambil nafas 11 . Waqaf Mustahab Baik berhenti, tidak salah kalau terus 12 Waqaf Muanaqah Hanya boleh berhenti pada salah satu tanda 13 _ Ruku Boleh berhenti/tanda pembagian setiap hari bagi orang yang ingin menghafal Quran dalam 2 tahun
MALUMAT PENTING Beberapa catatan tanda baca suatu kalimat dan cara membacanya dapat diperhatikan sebagaimana tersebut dalam kolom contoh berikut :