Anda di halaman 1dari 21

Sains Bangunan

Tropis

Kaitan Angin Terhadap Kenyamanan Termal

Niniek
Pratiwi
(P320021400

Kenyamanan Termal
Definisi Kenyamanan Termal
Kenyamanan termal, seperti yang
didefinisikan oleh Standar ISO
(Internasional Standard Organization) 7730,
adalah hubungan yang kompleks antara
temperatur udara, kelembaban udara, dan
kecepatan aliran udara, ditambah lagi
dengan jenis pakaian dan aktivitas serta
tingkat metabolisme penghuni yang
menghadirkan ungkapan perasaan
kepuasan terhadap kondisi udara di dalam
suatu lingkungan. Kondisi kenyamanan juga
diartikan sebagai kenetralan termal, yang
berarti bahwa seseorang merasa tidak
terlalu dingin atau terlalu panas.
(Sumber: http://atjenese.wordpress.com/2012/06/02/thermal-comfort-i/)

Kenyamanan Termal
Definisi Kenyamanan Termal
ASHRAE (1989)
mendefinisikan
kenyamanan termal
sebagai suatu
pemikiran di mana
kepuasan didapati dari
suatu persekitaran
termal. Kenyamanan
ruang dipengaruhi:
temperatur udara,
kelembaban udara,
radiasi matahari,
kecepatan angin, tingkat
terang dan distribusi
cahaya pada dinding

(Sumber: Dr.Ir.M.Syarif Hidayat,M.Arch)

Kenyamanan Termal
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenyamanan
Menurut
Termal Fanger (1982), kenyamanan termal

mengacu pada tingkat metabolisme manusia yang


dipengaruhi oleh kegiatan, insulasi pakaian,
temperatur udara, kelembaban, kecepatan angin,
Sementara
itu cahaya.
menurut Humphreys dan Nicol (2002),
dan intensitas
ada dua kelompok variabel yang mempengaruhi
kenyamanan termal, yaitu yang pertama adalah
variabel fisiologis atau pribadi manusia itu sendiri
yang meliputi metabolisme tubuh, pakaian yang
dikenakan, dan aktivitas yang dilakukan, dan yang
kedua adalah variabel iklim yang meliputi temperatur
kecepatan
kelembaban,
dan
radiasi.
udara,
Menurut
Auliciemsangin,
dan Szokolay
(2007),
kenyamanan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni temperatur
udara, pergerakan angin, kelembaban udara, radiasi,
faktor subyektif, seperti metabolisme, pakaian,
makanan dan minuman, bentuk tubuh, serta usia dan
jenis kelamin. Faktorfaktor yang mempengaruhi
kenyamanan termal yaitu, temperatur
udara,
(Sumber: http://atjenese.wordpress.com/2012/06/02/thermal-comfort-i/)

Kenyamanan Termal
Perbandingan Kenyamanan Termal Menurut Para
Ahli Auliciems dan Szokolay Fanger, ASHRAE 55- Humphreys dan Nicol
1992,Standar

Iklim:

Radiasi matahari

Suhu udara

Kecepatan angin

Kelembaban udara

Faktor Individu:

Pakaian

Metabolisme

Makanan

&

minuman

Bentuk tubuh

Usia

dan

Internasional (ISO)
Iklim:

Iklim:

Radiasi matahari

Radiasi matahari

Suhu udara

Suhu udara

Kecepatan angin

Kecepatan angin

Kelembaban udara

Kelembaban udara

Faktor Individu:

Faktor Individu:

Aktifitas

Aktifitas

Pakaian

Pakaian

Adaptasi individu

jenis

kelamin

Kenyamanan Termal
Standar Kenyamanan Termal
VARIABEL
Suhu (C)

Standar Kenyamanan Termal


Batas-batas kenyamanan untuk kondisi
khatulistiwa adalah pada kisaran suhu
udara 22,5C - 29C (Lippsmeir, 1994)

Kelembaban
(%)

Angin (m/s)

Intensitas
cahaya (lux)

Sementara kelembaban udara pada 2050% (Lippsmeir, 1994 )


Menurut

MENKES

NO.261/MENKES/SK/11/1998, laju angin


ruangan yaitu 0.15 sampai 0.25 m/s
Sesuai

dengan

SNI

03-6575-2001

menyatatakan bahwa standar iluminasi


yaitu

mencapai

200

lux

untuk

terangnya suatu ruang.


(Sumber: http://atjenese.wordpress.com/2012/06/02/thermal-comfort-i/)

Angin
Pengertian Angin
Menurut Wikipedia, angin adalah udara yang
bergerak akibat rotasi bumi dan perbedaan
tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak
dari tempat bertekanan udara tinggi ke
bertekanan udara rendah.
Menurut Buys Ballot, ahli ilmu cuaca dari
Perancis, angin adalah massa udara yang
bergerak dari daerah bertekanan maksimum
ke daerah bertekanan minimum. Gerakan
massa udara yang arahnya horizontal dikenal
dengan istilah angin.

(Sumber: wikipedia.com)

Angin
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan
angin sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Bentuk relief permukaan bumi.


Ada tidaknya tekanan
Ketinggian angin bertiup di muka bumi
Besar kecilnya gradien barometric

Sifat Sifat Angin


1. Angin menyebabkan tekanan terhadap
permukaan yang menentang arah angin
tersebut.
2. Angin mempercepat pendinginan dari benda
yang panas.
3. Kecepatan angin sangat beragam dari
tempat ke tampat lain, dan dari waktu ke
waktu.
(Sumber: wikipedia.com)

Angin

Kecepatan Angin
Kecepatan angin ditentukan oleh perbedaan tekanan
udara antara tempat asal dan tujuan angin dan
resistensi medan yang dilaluinya.
Jenis-Jenis Angin
Angin Laut Dan Angin Darat
Angin Laut
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut
ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang
hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00.
Angin ini bisa dimanfaatkan para nelayan untuk
pulang dari menangkap ikan di laut.
Angin Darat
Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah
darat ke arah laut, yang pada umumnya terjadi
saat malam hari, dari jam 20.00 sampai dengan
06.00. Angin jenis ini bermanfaat bagi para
(Sumber: wikipedia.com)

Angin

Angin Laut dan Angin Darat


Angin Lembah dan Angin Gunung
Angin Lembah
Angin Lembah adalah angin yang bertiup dari
arah lembah ke puncak gunung dan biasa
terjadi pada siang hari.
Angin Gunung
Angin Gunung adalah angin yang bertiup dari
puncak gunung ke lembah gunung dan terjadi
pada malam hari.
(Sumber: wikipedia.com)

Angin

Angin Lembah dan Angin Gunung


Angin Fohn (Angin Jatuh)
Angin Fohn (Angin Jatuh) adalah angin yang terjadi
sesuai hujan Orografis. Angin yang bertiup pada suaatu
wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang
berbeda. Angin Fohn terjadi karena ada gerakan massa
udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari
200 meter , naik di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin
Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas
dan kering , karena uap air sudah di buang pada saat
hujan orografis.
(Sumber: wikipedia.com)

Angin dan Kenyamanan Termal


1. Desain Bangunan
Orientasi terhadap arah angin juga dapat
mempengaruhi kenyamanan termal, karena
orientasi tersebut dapat mempengaruhi laju
angin ke dalam ruangan (Boutet, 1987)

Orientasi Bangunan Persegi Terhadap


Arah Angin

Dimensi dan bentuk dari suatu bangunan


juga dapat mempengaruhi lebar bayangan
angin (Boutet, 1987).
(Sumber: Tesis Universitas Sumatera Utara)

Angin dan Kenyamanan Termal

Pengaruh Dimensi Dan Bentuk Dari Bangunan Terhadap


Ukuran Bayangan Angin

Perletakan massa bangunan yang berpola


seperti papan catur akan membuat aliran
udara lebih merata. Perletakan massa
bangunan yang berpola sejajar akan
menciptakan pola lompatan aliran udara
yang tidak biasa dengan kantung
(Sumber: Tesis Universitas Sumatera Utara)

Angin dan Kenyamanan Termal

Pengaruh Perletakan Massa Bangunan Terhadap Aliran


Udara

2. Desain Bukaan

Perletakan dan orientasi inlet berada pada zona


bertekanan positif, sedangkan outlet berada pada
zona bertekanan negatif. Inlet dapat mempengaruhi
kecepatan dan pola aliran udara di dalam ruangan,
sedangkan pengaruh outlet hanya pengaruh kecil saja
(Mclaragno, Michele, 1982 dalam Latifah, N.L., Harry
Perdana, Agung Prasetya, dan Oswald P.M. Siahaan,
(Sumber: Tesis Universitas Sumatera Utara)

Pengaruh Perletakan Dan Orientasi Bukaan Terhadap


Angin

Bukaan berfungsi untuk mengalirkan udara


ke dalam ruangan dan mengurangi tingkat
kelembaban di dalam ruangan. Bukaan yang
baik harus terjadi cross ventilation, sehingga
udara dapat masuk dan keluar ruangan

Pengaruh Lokasi Bukaan Terhadap Pola Aliran Udara Dalam


Ruang

(Sumber: Tesis Universitas Sumatera Utara)

Angin dan Kenyamanan Termal


3. Pengaruh Luar
Perletakan vegetasi di area sekitar bangunan
dapat mengurangi radiasi panas matahari ke
bangunan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Menurut White R.F (Egan,
1975).
Semakin jauh jarak pohon dari suatu
bangunan, maka pergerakan udara di dalam
bangunan yang tercipta akan menjadi lebih
baik

Jarak Pohon Terhadap Bangunan Dan Pengaruhnya


Terhadap Ventilasi Alami (Egan, 1975)
(Sumber: Tesis Universitas Sumatera Utara)

Studi Kasus
1. Proyek Rumah Simbiosis dengan Lingkungan,
Nara, Jepang
Negara Jepang terdiri dari banyak pulau,
terletak antara 25 dan 45 lintang utara
dan memanjang dari zona subtropis ke zona
subarctic. Panjang negara ini sekitar 3000
km :
Profil
Negara : Jepang
Kota : Nara
Tipe Bangunan : Rumah Terpisah
Masa Pembangunan : 1994
Nama Proyek : Proyek Rumah
Simbiosis dengan Lingkungan
Arsitek : Yoshinori Saeki, Daiwa
House Industry Co.Ltd
(Sumber : Yoshinori Saeki)

Studi Kasus

Perangkap
Angin

Potongan
(Sumber: Bioclimatic Housing, 2008)

Studi Kasus
2. Proyek Apartemen di Tehran
Tehran merupakan negara yang memiliki
iklim panas kering dan memiliki empat
musim. Berikut contoh bangunan di Tehran
yang memanfaatkan angin pada iklim
tersebut.

Potongan yang Menunjukkan Pemanfaatan Angin pada


Apartemen
(Sumber: Bioclimatic Housing, 2008)

Studi Kasus
3. Proyek Apartemen di Malaysia
Malaysia memiliki iklim yang kurang lebih
sama dengan Indonesia, yakni iklim tropis
basah. Dengan suhu 23-32C dan curah
hujan rata-rata 190 mm. Malaysia juga
dipengaruhi oleh 2 musim,yakni musim
hujan dan kemarau

Denah Apartemen

Potongan Apartemen
(Sumber: Bioclimatic Housing, 2008)

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai