Anda di halaman 1dari 41

THE RAILWAY STATION IN

MAKASSAR
WHY
KONSEP

Experience Pengalaman

PERON Journey Perjalanan


Salah satu kebutuhan rg.
Pada stasiun kereta api
sebagai tempat menunggu.

Environment Lingkungan
KONSEP
Hidup selaras
Menunggu ,
Eco - Living dengan
Bertemu ENVIRONMENT
lingkungan

Senang ,
EXPERIENCE bahagia Mengurangi
Polusi Udara

Ikon kota Makassar :


Kapal Phinisi
Mengarah ke depan Kesatuan
Fleksibilitas &
kapabilitas Hubungan
Bangunan Arsitektur JOURNEY berkelanjutan
Futuristik Kontinuitas
Berkembang, antar stasiun
bergerak, dan dan fasilitas
berjalan penunjang
Dinamis
Estetis Bergerak,
Inovatif dalam Dinamis
Teknologi Bangunan
UUD RI N0.23 TAHUN 2007 TENTANG
Pasal 35 PERKERETAAPIAN
(1) Prasarana perkeretaapian umum dan perkeretaapian
khusus meliputi :
a. jalur kereta api;
b. stasiun kereta api; dan
c. fasilitas operasi kereta api.
(2) Jalur kereta api sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a diperuntukkan
bagi pengoperasian kereta api.

(3) Stasiun kereta api sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berfungsi
sebagai tempat kereta api berangkat atau berhenti untuk melayani :
a. naik turun penumpang;
b. bongkar muat barang; dan/atau
c. keperluan operasi kereta api.
(4) Fasilitas operasi kereta api sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
merupakan peralatan untuk pengoperasian perjalanan kereta api.
Pasal 54
(1) Stasiun kereta api untuk keperluan naik turun
penumpang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (3) huruf a paling rendah dilengkapi
dengan fasilitas:
a. keselamatan;
b. keamanan;
c. kenyamanan;
d. naik turun penumpang;
e. penyandang cacat;
f. kesehatan; dan
g. fasilitas umum.

(2) Stasiun kereta api untuk keperluan bongkar muat barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
35 ayat (3) huruf b dilengkapi dengan fasilitas:
a. keselamatan;
b. keamanan;
c. bongkar muat barang; dan
d. fasilitas umum.
(3) Untuk kepentingan bongkar muat barang di luar stasiun dapat dibangun jalan
rel yang menghubungkan antara stasiun dan tempat bongkar muat barang.

(4) Stasiun kereta api untuk keperluan pengoperasian kereta api sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 35 ayat (3) huruf c harus dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan dan kepentingan pengoperasian kereta api.
Klasifikasi Stasiun
Bangunan stasiun dapat digolongkan menjadi :

• Menurut fungsinya dibagi :


Stasiun Penumpang : yaitu stasiun yang berfungsi sebagai tempat menaikkan dan menurunkan penumpang serta
barang, baik itu barang penumpang maupun ekspedisi.
Stasiun Barang : adalah stasiun yang bertujuan sebagai tempat bongkar muat barang dan biasanya terletak
terpisah dengan stasiun penumpang.
Stasiun Langsiran : merupakan stasiun yang berfungsi untuk menyusun dan mengumpulkan gerbong-gerbong
yang mempunyai tujuan yang berbeda-beda.

• Menurut Bentuk antara lain :


Stasiun Kepala/ Kopstasiun : adalah stasiun yang terletak di akhir rel kereta api dan pada tempat tersebut terdapat peron.
Stasiun Sejajar/ Terusan/ Pararel merupakan stasiun yang letaknya di sisi rel kereta api.
Stasiun Pulau yaitu bangunan stasiun yang berada di tengah-tengah antara dua sepur dan sejajar.
Stasiun Semenanjung yang letaknya berada di sudut antara dua sepur yang bergandengan.

• Menurut Ukuran
Stasiun Kecil yaitu stasiun yang menampung ± 30.000 penumpang per hari. Pada stasiun ini kereta api kilat biasanya tidak
berhenti.
Stasiun Sedang yaitu stasiun yang dapat menampung ± 80.000 penumpang per hari. Stasiun ini umumnya berada di kota
kecil, yang mana kereta api cepat biasanya berhenti di stasiun ini, bahkan kereta api ekspres.
Stasiun Besar adalah stasiun yang dapat menampung ± 200.000 penumpang setiap harinya. Umumnya stasiun ini bereda di kota
besar dan kota pelabuhan. Kereta api yang berhenti di sini biasanya banyak sekali oleh karena itu di buthkan banyak sepur dan
peron.
http://www.wikipedia.org (diakses 20 September 2014)
• Menurut Ukuran
Stasiun Kecil yaitu stasiun yang menampung ± 30.000 penumpang per hari.
Pada stasiun ini kereta api kilat biasanya tidak berhenti.
Stasiun Sedang yaitu stasiun yang dapat menampung ± 80.000 penumpang per
hari. Stasiun ini umumnya berada di kota kecil, yang mana
kereta api cepat biasanya berhenti di stasiun ini, bahkan kereta api
ekspres.
Stasiun Besar adalah stasiun yang dapat menampung ± 200.000 penumpang
setiap harinya. Umumnya stasiun ini berada di kota besar dan
kota pelabuhan. Kereta api yang berhenti di sini biasanya banyak
sekali oleh karena itu di butuhkan banyak sepur dan peron.
Posisi stasiun dan rel terhadap permukaan tanah
Stasiun di permukaan tanah (at grade station)
yaitu stasiun yang dibangun pada ketinggian lantai bangunan yang hampir sejajar dengan permukaan tanah.

Stasiun di atas tanah (elevated station)


merupakan stasiun yang dibangun di atas permukaan tanah. Biasanya jalur (terowongan bagian bawah) digunakan sebagai jalan raya.

Stasiun di bawah tanah (undergrated station)


yaitu stasiun yang dibangun di bawah tanah.

Posisi stasiun terhadap rel kereta api


Stasiun di atas rel (over track station)
yaitu stasiun yang dibangun di atas permukaan rel. Penumpang yang akan masuk ke kereta api terlebih dahulu naik ke bangunan stasiun.

Stasiun di bawah rel (under elevated station)


yaitu stasiun yang terletak di bawah rel. Penumpang diakumulasikan terlebih dahulu di bangunan stasiun baru kemudian didistribusikan ke Concourse (bagian atas bangunan).

Stasiun dan rel sejajar (ground level station)


yaitu posisi masuk ke bangunan stasiun dan ke concourse relatif sama tinggi.

Letak stasiun terhadap jalur rel kereta api


Stasiun akhir yaitu stasiun yang terletak di bagian awal atau akhir jalur kereta api.

Stasiun antara yaitu stasiun yang terletak pada jalur kereta api yang melingkar.

Stasiun hubungan/ peralihan adalah stasiun yang merupakan kombinasi antara stasiun akhir dan stasiun antara.

Stasiun persilangan merupakan stasiun yang terletak pada jalur kereta api yang saling bersilangan.
Studi Kasus . . .
Studi Kasus . . .
Studi Kasus . . .
Studi Kasus . . .
Studi Kasus . . .
Studi Kasus . . .
Studi Kasus . . .
Studi Kasus . . .
Studi Kasus . . .
Studi Kasus . . .
Studi Kasus . . .
Studi Kasus . . .
Studi Kasus . . .
Studi Kasus . . .
Studi Kasus . . .
Studi Kasus . . .
Kesimpulan....
ANALISIS KEGIATAN Makan/Minum
MAKRO
Istirahat

Menunggu/menjemput
penumpang
Kegiatan Bekerja
Penunjang (Kegiatan Pengelola)

Membeli karcis
Berjalan
Kegiatan Utama

Mendapatkan Informasi Bersih –


bersih/Buang air Berbelanja

Kegiatan
Pelengkap Wudhu
Menunggu kereta api

Sholat
ANALISIS PELAKU
MAKRO

PENUMPANG PENGELOLA
ANALISIS HUB. ANTAR BANGUNAN
MAKRO
STASIUN KERETA API
Hotel MALL
(Istirahat)
RESTAURANT

GALERI

HOTEL

Galeri Stasiun KA Mall


(Berjalan) (Menunggu) (Berbelanja)
Erat

Kurang Erat

Restaurant
(Makan
Minum)
ALTERNATIF TERPILIH :
ALTERNATIF A
Master plan

Anda mungkin juga menyukai