Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
Sebelum ilmu pengetahuan berkembang seperti sekarang ini, ilmu
pengetahuan yang pertama kali muncul adalah ilmu filsafat. Kemudian oleh
karena perkembangannya muncul ilmu pengetahuan khusus seperti ilmu
alam, fisika, ekonomi, kimia, antropologi, biologi, dan ilmu-ilmu
pengetahuan lainnya yang memisahkan diri dengan ilmu filasafat.
Meskipun dalam perkembangannya masing-masing ilmu memisahkan
diri dari filsafat bukan berarti hubungan ilmu filsafat dengan ilmu-ilmu
khusus lainnya menjadi terputus, terdapat hubungan timbal balik antara ilmu
filsafat dan ilmu lainnya. Banyak masalah filsafat yang memerlukan
landasan pengetahuan ilmiah agar pembahasan bersifat rasional, mendalam,
runtut, dan tidak menimbulkan kesalahan.
Setiap ilmu memiliki konsep-konsep dan asumsi-asumsi yang bagi
ilmu itu sendiri tidak perlu dipermasalahkan. Maka sebaliknya peranan
filasafat terhadap ilmu-ilmu khusus lainnya terutama filsafat ilmu, secara
kritis filsafat menganalisis konsep-konsep dasar dasar dan memeriksa
asumsi-asumsi dari ilmu untuk memperoleh objektivitas dan validitasnya.
Interaksi antara ilmu-ilmu khusus dengan filsafat juga menyangkut
tujuan yang lebih jauh. Filsfat berusaha untuk mengatur hasil-hasil dari
berbagai ilmu-ilmu khusus ke dalam suatu pandangan dunia yang
tersatupadukan, komperhensif dan konsisten, artinya tidak ada suatu bidang
yang berada diluar jangkauan filasafat.
Selain itu filsafat juga berupaya untuk mengarahkan aspek aksiologis
ilmu pengetahuan yaitu bahwa ilmu pengetahuan betapapun
perkembangangannya harus didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan. Ilmu
pengetahuan hakekatnya demi kesejahteraan umat manusia dan bukan
sebaliknya.

BAB II
ISI
A. Pengertian Filsafat
Filsafat merupakan bentukan kata dari bahasa arab yaitu falasifa yang
diambil dari bahasa Yunani filosofia yang terbentuk dari kata filo/philein
yang artinya cinta atau ingin dan kata sofia yang artinya
bijaksana/pandai/tahu secara mendalam
Dengan demikian istilah filosofia itu berarti ingin tahu secara mendalam
atau cinta pada kebijaksanaan yang maksudnya adalah orang yang berfilsafat
itu akan menjadi orang yang arif bijaksana menjadi orang yang
mendambakan ilmu pengetahuan yang sedalam-dalamnya untuk
kesejahteraan manusia dan mahluk tuhan lainnya
B. Lingkup Pengertian Filsafat
Filsafat memiliki bidang bahasan yang sangat luas yaitu segala
sesuatu baik yang bersifat konkrit maupun abstrak. Maka untuk mengetahui
lingkup pengertian filasafat, terlebih dahulu dipahami objek material dan
objek formal ilmu filsafat
Objek material filsafat : yaitu objek pembahasan filsafat yang meliputi
segala sesuatu baik yang bersifat kongkrit seperti,
manusia, alam, benda, binatang dan lain-lain,
maupun segala sesuatu yang bersifat abstrak
misalnya ide-ide, nili, ideologi, moral pandangan
hidup dan lain sebagainya.
Objek formal filsafat : adalah cara memandang seorang peneliti terhadap
objek material tersebut.
Berikut ini akan dijelaskan berbagai bidang lingkup pengertian filsafat :
a.Filsafat Sebagai Suatu Kebijaksanaan Yang Rasional Dari Segala Sesuatu :
maksudnya adalah agar manusia dapat menyelesaikan secara arif bijaksana
agar memiliki dasar-dasar kebijaksanaan yang lazimnya bersumber pada
agama dan pandangan hidupnya
b.Filsafat Sebagai Suatu Sikap Dan Pandangan Hidup :
Dalam hal masalah ini manusia harus memliki prinsip-prinsip sebagai
suatu sikap dan pandangan hidup agar di dalam hidupnya tidak terombangambing bagaimanapun sulit dan rumitnya problema dalam hidup manusia.

c.Filsafat Sebagai Suatu Kelompok Persoalan


persoalan manusia yang termasuk persoalan filsafat adalah bersifat
fundamental, mendalam, hakiki serta memerlukan jawaban mendalam
hakiki sampai pada tingkat hakikatnya
d.Filsafat Sebagai Suatu Kelompok Teori Dan Sistem Pemikiran
perkembangan filsafat sampai periode abad pertengahan bahkan aliran
modern ditandai dengan munculnya sistem-sistem pemikiran dan teoriteori. Semua filsuf tersebut mengemukakan sistem pemikiran serta teorinya
masing-masing dengan ciri khasnya masing-masing
e.Filsafat Sebagai Suatu Proses Kritis Dan Sistematis Dari Segala
Pengetahuan Manusia
filsafat senantiasa berupaya untuk meninjau secara kritis segala pengtahuan
manusia terutama ilmu pengtahuan manusia dewasa ini. Maka filsafat
sentiasa memberikan tinjauan kritis terhadap paradigma ilmu pengetahuan.
f.Filsafat Sebagai Usaha Untuk Memperoleh Pandangan Yang Komperhensif
tujuan filsafat adalah berupaya menyatu padukan hasil-hasil pengamalan
manusia dalam bidang keagamaan, etika, serta ilmu pengetahuan yang
dilakukan secara menyeluruh
C. Ciri-Ciri Berpikir Secara Kefilsafatan
Suatu kegiatan berfikir secara kefilsafatan pada hakikatnya memiliki ciri-ciri
berikut :
1.Bersifat kritis
suatu kegiatan berfikir secara kefilsfatan senantiasa bersifat kritis yaitu
senantiasa mempertanyakan segala sesuatu, problema-problema, atau halhal yang lain yang sedang dihadapi oleh manusia oleh karena itu berfikir
kefilsafatan senantiasa bersifat dinamis.
2.Bersifat terdalam
suatu ciri yang sangat menonjol dalam berfikir secara kefilsafatan adalah
bersifat mendalam, yaitu bukan hanya sampai pada fakta-fakta yang
sifatnya sangat khusus dan empiris belaka namun sampai pada intinya yang
terdalam. Yaitu substansinya yang bersifat universal. Sifat yang demikian
ini juga sering disebut berfikir secara radikal, yang berarti sampai ke
radixnya, sampai ke akarnya sesuatu gejala yang hendak dipermasalahkan.

3.Bersifat konseptual

berfikir secara kefilsfatan bukan hanya sampai pada persepsi belaka namun
sampai pada pengertian-pengertian yang bersifat konseptual. Perenungan
kefilsafatan adalah merupakan kegiatan akal budi mental manusia yang
berusaha untuk menyusun suatu bagan yang bersifat konseptual yang
merupakan suatu hasil generalisasi serta abstraksi dari pengalaman tentang
hal-hal yang sifatnya khusus dan individual.
4.Koheren(runtut)
berfikir secara kefilsafatan bukanlah merupakan suatu pemikiran yang
acak, kacau dan fragmentaris. Pemikiran kefilsafatan berusaha menyusun
suatu bagan yang konseptual yang koheren(runtut)
5.Bersifat Rasional
yang dimaksud dengan bagan konsepsional rasioanal adalah bagan yang
bagian-bagiannya berhubungan secara logis diantara satu dengan yang
lainnya
6.Bersifat menyeluruh
pemikiran kefilsafatan berusaha menyusun bagan yang konseptual,
rasional, logis, dan bersifat menyeluruh. Hal ini berarti bahwa suatu
pemikiran filsafat bukan hanya berdasarkan pda suatu fakta yang khusus
dan individual saja yang kemudian sampai pada kesimpulan yang khusus
dan individual juga, namun pemikiran pemikiran kefilsafatan haruslah
sampai kepada suatu kesimpulan yang sifatnya paling umum
7.Bersifat Universal
sifat universal berarti sampai pada suatu kesimpulan yang bersifat umum
bagi seluruh umat anusia dimanapun, kapanpun dan dalam keadaan
apapun.
8.bersifat spekulatif
bersifat secara kefilsafatan juga dicirikan dengan sifatnya yang spekulatif
(perekaan) Tujuan dari perekaan adalah penyatupaduan dari semua ilmu
pengetahuan pengalaman manusia dan pemikiran manusia menjadi suatu
pandangan yang komperhensif.
9.Bersifat sistematis
hal ini dimaksudkan bahwa pemikran kefilsafatan senantiasa memiliki
bagian-bagian dan diantara bagian-bagian tersebut senantiasa berhubungan
antara satu dengan yang lainnya.
10.Bersifat bebas
sifat berfikir secara kefilsafatan adalah berfikir secara bebas untuk sampai
pada hakikat yang terdalam dan universal oleh karena itu ciri kreativitas
senantiasa ada dalam cara berfikir kefilsafatan.
C.Cabang-cabang Filsafat.

Sebagaimana ilmu lainnya filsafat memiliki cabang-cabang yang


berkembang sesuai dengan persoalan filsafat yang dikemukakannya. Filsafat
timbul karena adanya persolan-persoalan yang dihadapi manusia. Persoalanpersoalan tersebut kemudian diupayakan pemecahannya oleh para filsuf
secara sistematis dan rasional kemudian munculah cabang-cabang filsafat.
Cabang-cabang filsafat itu berkembang sesuai dengan persoalan yang
dihadapi manusia. Pemahaman kita perlu diutarakan cabang-cabang filsafat
yang pokok yaitu :
1.Metafisika
metafisika berasal dari kata me ya physika yang berarti hal-hal yang
berada sesudah (dibalik) fisika. Istilah tersebut dapat diartikan sebagai
suatu ilmu tentang telaah tentang segala sesuatu secara mendalam atau sifat
terdalam dari kenyataan. Metafisika dapat dibagi menjadi dua yaitu :
ontologi dan kosmologi. Ontologi membahas tentang sifat dasar dari
kenyataaan yang terdalam. Kosmologi membahas tentang hakikat alam
semesta sebagai suatu sistem yang teratur.
a.aliran-aliran dalam metafisika
1.dari segi kwantitas
a.monisme : aliran filsafat yang menyatakan bahwa hanya ada satu
kenyataan yang terdalam
b.Dualisme : aliran yang menyatakan adanya dua substansi pokok yang
masing-masing berdiri sendiri
c.pluralisme : aliran yang menyatakan adanya banyak substansi
2.dari segi kwalitas
a.spiritualisme : aliran filsafat yang menyatakan bahwa yang terdalam
dalam alam semesta adalah roh
b.materialisme : aliran filsafat yang menyatakan bahwa tidak ada hal yang
nyata kecuali materi
3.dari segi proses
a.mekanisme : menurut aliran ini semua dapat diterangkan berdasarkan
pada asas mekanis (mesin)
b.telelogis
: aliran ini ini tidak mengingkari hukum sebab akibat, tetapi
berpendirian bahwa yang berlaku dalam kejadian alam
bukanlah sebab akibat
c.vitalisme : aliran ini menyatakan bahwa hidup tidak dapat dijelaskan
secara kimiawi, karena berbeda dengan segala sesuatu
yang tidak hidup
2.Epistimologi

Epistimologi berasal dari kata epistime (pengetahuan) secara umum


epistimologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang hakikat
pengetahuan manusia, yaitu tentang sumber, watak, dan kebenran
pengetahuan.
aliran-aliran dalam epistimologi
a. rasionalisme : aliran ini menyatakan bahwa sumber ilmu pengetahuan
adalah akal pikiran.
b.empirisme : aliran ini menyatakan bahwa sumber ilmu pengetahuan
adalah pengalaman indra.
c.realisme
: suatu aliran yang menyatakan bahwa objek-objek yang kita
serap lewat indra adalah nyata dalam diri objek tersebut .
d.kritisme
: aliran ini menyatakan bahwa akal menerima pengetahuan
dari empiri (yang meliputi indra dan pengalaman).
e.positivisme : aliran yang menyatakan manusia dalam mencari ilmu
pengetahuan terdiri dari tiga tahap.
f.skeptisme : menyatakan bahwa penyerapan indra adalah bersifat
menipu atau menyesatkan.
g.pragmatisme : aliran ini lebih banyak menanyakan fungsi ilmu
pengetahuan tersebut.
3.Metodologi
cabang filsafat ini banyak membahas tentang metode terutama dalam
kaitannya dengan metode ilmiah.
4.Logika
Logika adalah ilmu yang mempelajari pengkajian yang sistematis tentang
aturan-aturan untuk menguatkan sebab-sebab megenai kesimpulan.
5.Etika
etika disebut juga filsafat moral yang membahas tentang moralitas. Etika
membicarakan tentang pertimbangan-pertimbangan tentang tindakantindakan baik atau buruk, susila atau tidak susila, etis atau tidak etis dalam
hubungan antar manusia.
etika dapat dikelompokan menjadi tiga
a.etika deskrptif : yaitu berusaha menjelaskan pengalaman moral secara
deskriptif.
b.etika normatif : yaitu membahas tentang pertimbangan yang dapat diterima
tentang apa yang harus ada dalam pilihan dan penilaian.
c.metaetika : yang menekankan pada analisis, istilah, bahasa yang dipakai
untuk membenarkan tindakan-tindakan dan pernyataan-pernyataan etika.
aliran-aliran dalam etika :

a.etika teologi
b.Hedonisme
c.utilitarianisme

d.intusionisme

: aliran ini menyatakan bahwa kebaikan suatu tindakan


sepenuhnya bergantung pada suatu tujuan.
: dalam aliran ini menyatakan bahwa kebahagiaan yang
didasarkan pada suatu kenikmatan dalah merupakan
suatu tujuan dari tindakan manusia.
: aliran ini menyatakan bahwa tindakan yang baik adalah
tindakan yang menimbulkan jumlah yang sebanyakbanyaknya kenikmatan atau kebahagiaan dalam dunia
ini.
: aliran ini menyatakan bahwa jenis-jenis tindakan dapat
diketahui baik atau buruk secara langsung tanpa
memikirkan nilai yang terdapat dalam akibat-akibat dari
tindakan tersebut.

6.Estetika
Estetika adalah cabang filsafat yang membahasa tentang keindahan.
Estetika membahas tentang definisi, susunan, dan peranan keindahan
terutama dalam seni.
D. Filsafat, Ilmu pengetahuan, dan Agama
1.Filsafat dan Ilmu pengetahuan
Terdapat suatu perbedaan yang prinsipal diantara ilmu Filsafat dengan
ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Ilmu filsafat bersifat refleksif yaitu
membahas dan mempertanyakan objek termasuk filsafat, adapun ilmu-ilmu
yang lainnya hanya membahas objek ilmu tersebut namun tidak pernah
mempertanyakan dirinya sendiri. Bahkan dalam perkembangan semua
prinsip ilmu termasuk prinsip metodisnya adalah hanya lewat filsafat.
Persamaan dan perbedaan ilmu pengetahuan dan filsafat :
Persamaan :
a.baik ilmu maupun filsafat keduanya merupakan pengetahuan manusia
b.baik ilmu maupun filsafat keduanya berpangkal pada akal manusia untuk
mencapai suatu kebenaran
c.filsafat sebagai suatu ilmu sengan ilmu pengetahuan keduanya memiliki
syarat-syarat ilmiah yaitu memiliki objek, metode, sistematis serta
memiliki kriteria kebenaran
d.baik ilmu pengetahuan maupun filsafat keduanya merupakan suatu sistem
pengetahuan manusia yang bersifat rasional dan sistematis
Perbedaan

a.filsafat merupakan induk ilmu pengetahuan. Maka pertumbuhan dan


perkembangan ilmu sangat ditentukan oleh filsfat, prinsip metodenya
aksioma maupun dalil-dalil yang diturunkan pada ilmu dikembangkan
oleh filsafat, adapun ilmu tidak membahas tentang prinsip metode serta
dalilnya sendiri.
b.filsafat bersifat refleksif yaitu mempertanyakan dan membahas tentang
objek termasuk filsafat itu sendiri adapun ulmu pengetahuan tidak bersifat
refleksif.
c.filsafat membahas segala sesuatu secara menyeluruh dan universal
sedangkan ilmu hanya membahas pada gejala-gejala yang sangat khusus.
d.filsafat bersifat spekulatif artinya mengajukan dugaan-dugaan yang
rasional yang melampaui batas fakta, adapun ilmu pengetahuan hanya
menjelaskan fakta, mendeskripsikan fakta dengan segala hubungannya
e.ilmu hanya menjelaskan fakta terutama fakta empiris, sedangkan filsafat
memahami, meginterprestasikan dan menafsirkan fakta secara rasional
f.filsafat membahas objek secara menyeluruh baik meliputi gejala empiris
maupun non empiris, adapun ilmu hanya menerangkan gejala-gejala
empiris saja dan bersifat khusus
2.Filsafat dan Agama
sebagaimana dalam hubungan dengan ilmu pengetahuan, hubungan filsafat
dengan agama juga memiliki persamaan dan perbedaan. Dalam masalah ini
untuk mendapatkan suatu kejelasan tentang pengertian filsafat dan agama
maka perbedaan yang terpenting adalah dengan agam wahyu. Hal ini
berdasarkan pada suatu kenyataan bhwa terdapat banyak hasil pemikiran
filsafat yang kemudian menjadi suatu agama, misalnya filsafat india.
Persamaan dan perbedaan Filsafat dengan Agama :
1.Filsafat merupakan suatu usaha manusia untuk mendapatkan suatu
kebenaran yang hakiki melalui akal budinya, agamapun demikian pula
yaitu untuk mengemukakan suatu kebenaran hakiki tentang segala sesuatu,
inilah persamaan agama dan filsafat.
2.filsafat dengan persamaaan tersebut memiliki perbedaan yaitu filsafat
berpangkal tolak pada akal budi besrta seluruh potensi batiniah manusia.
Adapun agama kebenarannya bersumber pada wahyu Tuhan, adapun
manusia hanya menerima dengan suatu iman dan ketaqwaannya

3.filsafat bersifat rasional, komperhensif dan sistematis yang terbatas pada


kebenaran secara akal budi manusia. Adapun agama tidak dapat dikenakan
sistem kebenaran yang menggunakan hukum-hukum akal manusia. Maka
agama hanya mampu dipahami hanya dengan hukum Tuhan
4.Berdasarkan caranya untuk mendapatkan kebenaran hakiki maka antara
agama dan filsafat terdapat perbedaan yaitu : filsafat dalam upaya untuk
mendapatkan kebenaran yang hakiki tersebut dengan cara
mempertanyakan dan mempermasalahkan segala yang dihadapi manusia.
Adapun agama berbeda dengan filsafat yaitu untuk sampai pada kebenaran
yang hakiki maka manusia tidak dibenarkan untuk mempertanyakan dan
mempermasalahkan wahyu yang diberikan oleh Tuhan.
E.manfaat penggunaan Filsafat
1.sebagai induk pengetahuan, maka filsafat berfungsi menentukan prinsipprinsip metodis serta objek dari ilmu pengetahuan.
2.dengan filsafat setiap ilmu pengetahuan dapat memiliki sifat dan ciri
khasnya masing-masing.
3.secara umum semua metode ilmu pengetahuan berkembang dan pertamatama ditentukan oleh filsafat karena kedudukan filsafat sebagai induk ilmu
pengetahuan.
4.filsafat dapat mengarahkan ilmu pengetahuan kearah tujuan demi
kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia.
5.dengan filsafat setiap ilmu pengetahuan akan mampu menyelesaikan
masalahnya yang bersifat terdalam.

Daftar Pustaka :
Kaelan, 1996, Filsafat Pancasila,Yogyakarta : Paradigma

Anda mungkin juga menyukai