Anda di halaman 1dari 3

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Minuman ringan berkarbonasi atau soft drink banyak dikonsumsi oleh
semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang dan pendidikan. Soft drink
dalam bahasa sehari-hari dapat diartikan sebagai minuman ringan berkarbonasi.
Minuman ringan berkarbonasi adalah minuman yang tidak mengandung alkohol
(non-alkohol), namun mengandung asam, salah satunya adalah asam bikarbonat,
bahan pemanis, bahan perasa alami maupun buatan (Robert, 1986).
Minuman yang bersifat asam seperti minuman bersoda merupakan salah
satu faktor eksternal penyebab erosi. Soda yang mengandung CO2 sehingga
memberi efek segar saat diminum, juga mempunyai efek samping menciptakan
suasana asam di mulut. Suasana asam ini pada keadaan normal akan dinetralisir
oleh saliva dalam beberapa saat. Bila soda dikonsumsi secara berlebihan, maka
saliva tidak memiliki waktu untuk menetralisir suasana asam rongga mulut
sehingga asam akan melarutkan mineral enamel gigi dan terjadilah erosi gigi
(Larsen, 2008).
Erosi gigi dan karies gigi mempunyai kesamaan dalam jenis kerusakannya
yaitu terjadi demineralisasi jaringan keras yang disebabkan oleh asam. Asam
penyebab erosi berbeda dengan asam penyebab karies gigi. Erosi gigi berasal dari
asam yang bukan sebagai hasil fermentasi bakteri. Karies gigi berasal dari asam
yang merupakan hasil fermentasi karbohidrat dari sisa makanan oleh bakteri
dalam mulut. Erosi terjadi secara merata di permukaan gigi. Hal ini mungkin
karena terjadi suatu kelarutan dari elemen anorganik elemen gigi secara perlahanlahan atau kronis (Budi, 1989).
Sebuah penelitian menemukan adanya korelasi positif antara minuman
berkarbonasi terhadap tingkat keparahan kerusakan gigi. Penelitian tersebut
menyatakan bahwa minuman berkarbonasi dapat menyebabkan kerusakan pada

gigi. Zat asam yang terkandung dalam minuman berkarbonasi yaitu asam fosfat
dan asam sitrat bersifat asidogenik dan dapat mengakibatkan demineralisasi.
Minuman ringan (Coca cola,Indonesia) merupakan minuman yang bersifat asam
(pH<7) karena mempunyai pH2,5 yang merupakan pH terendah (Kannan, 2014).
Demineralisasi dapat terjadi apabila enamel berada dalam suatu
lingkungan pH di bawah 5,5, saat ini banyak minuman ringan dengan pH di
bawah 5,5 yang dikonsumsi oleh masyarakat. pH berperan pada demineralisasi
karena pH yang rendah akan meningkatkan konsentrasi ion hidrogen dan ion ini
akan merusak hidroksiapatit enamel gigi. Produksi berbagai jenis minuman ringan
yang dipasarkan dan dikonsumsi secara global diketahui secara pasti dapat
menyebabkan demineralisasi enamel yang secara langsung dikenal sebagai erosi.
Bila melalui fermentasi karbohidrat dalam hubungannya dengan aktivitas bakteri
dikenal sebagai karies gigi. Demineralisasi secara langsung yang diakibatkan oleh
kandungan asam dalam suatu jenis minuman ringan, kemungkinan lebih
bermakna dibanding kerugian yang diakibatkan kandungan gulanya (Jarvinen,
1990).
Mengingat bahwa kalsium merupakan komponen utama dalam struktur
gigi, dan demineralisasi enamel terjadi akibat lepasan ion kalsium dari enamel
gigi, maka pengaruh asam pada enamel gigi merupakan reaksi penguraian.
Demineralisasi yang terus-menerus akan membentuk pori-pori kecil atau porositas
pada permukaan enamel yang sebelumnya tidak ada (Prasetyo, 2005).
Untuk mengetahui sampai seberapa jauh keasaman (pH) yang terdapat di
dalam minuman ringan menyebabkan kelarutan dari elemen gigi, sehingga dapat
menurunkan kekerasan permukaan enamel gigi, maka peneliti merasa perlu untuk
melakukan penelitian.
1.2

Rumusan Masalah
Apakah keasaman minuman ringan berkarbonasi menurunkan kekerasan

permukaan gigi

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1

Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek keasaman minuman

ringan berkarbonasi menurunkan kekerasan permukaan gigi.


1.3.2

Tujuan Khusus
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai seberapa jauh penurunan

kekerasan permukaan enamel gigi setelah direndam dalam minuman ringan


berkarbonasi selama 60 menit, 90 menit, dan 120 menit, oleh karena keasaman
(pH) yang ada di dalam minuman ringan.
1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1

Manfaat Teoritis
Sebagai sumber acuan yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya

bagi perkembangan ilmu pengetahuan.


1.4.2

Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bukti ilmiah

tentang efek keasaman minuman ringan berkarbonasi terhadap kekerasan


permukaan gigi.

Anda mungkin juga menyukai