b.
Syirkah Mudharabah
Secara muamalah, syirkah mudharabah
mengharuskan ada dua pihak, yaitu pihak
pemilik modal (rabbul maal) dan pihak
pengelola (mudhorib). Pihak pemodal
menyerahkan (mengamanahkan) modalnya
dengan akad suatu akad kepada seseorang
sebagai pengelola untuk dikelola dan
dikembangkan menjadi sebuah usaha yang
menghasilkan keuntungan (profit).
c.
Syirkah Wujuh
Adalah syirkah antara dua orang
dengan modal dari pihak lain diluar
kedua orang tersebut. Dimana dua
orang yang menerima modal itu
disebut sebagai pengelola dan yang
memberikan modal adalah pemodal.
Syirkah ini dapat terjadi karena
adanya kedudukan, profesionalisme,
atau kepercayaan dari pihak lain
untuk membeli secara kredit
kemudian menjualnya secara kontan.
Syirkah wujuh dibolehkan menurut
syara karena pada dasarnya
termasuk syirkah mudharabah atau
syirkah abdan yang juga
diperbolehkan.
d.
Syirkah Abdan
Syirkah abdan merupakan kerjasama
bisnis antara dua orang atau lebih yang
mengandalkan tenaga atau keahlian
orang-orang yang melakukan akad
syirkah. Misalnya syirkah antara insinyur
dan arsitek tanpa modal dana dalam
sebuah usaha konsultan bangunan,
semua akan berkerja sesuai keahlian
masing-masing dan hasilnya
(keuntungan) akan dibagi sesuai
kesepakatan.
e.
Syirkah Mufawadhah
Syirkah ini merupakan gabungan dari
berbagai jenis syirkah, baik Inan,
abdan, mudharabah, maupun wujuh.
Semua orang yang berkedudukan
sebagai pemodal juga berkewajiban
untuk mengelola modal secara
bersama-sama. Kemudian pemilik
modal juga melakukan akad syirkah
mudharabah dengan para pemodal
lainnya.
SYARAT SYIRKAH
1).Mengeluarkan
kata-kata
yang
menujukkan
izin
masing-masing
anggota serikat kepada pihak yang
akan mengendalikan harta itu.
2).
Anggota
serikat
itu
saling
mengpercayai, sebab masing-masing
mereka adalah wakil yang lainnya.
3).Mencampurkan harta sehingga tidak
dapat dibedakan hak masing-masing,
baik berupa mata uang maupun bentuk
yang lainnya
MUDARABAH
A.
PENGERTIAN
HADITS
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwasanya
Sayidina Abbas jikalau memberikan dana ke
mitra usahanya secara mudharabah, ia
mensyaratkan agar dananya tidak dibawa
mengarungi lautan, menuruni lembah yang
berbahaya, atau membeli ternak yang
berparu-paru basah, jika menyalahi peraturan
maka yang bersangkutan bertanggungjawab
atas dana tersebut. Disampaikannya syaratsyarat tersebut ke Rasulullah saw. Dan diapun
memperkenalkannya (Hadist dikutip oleh
imam Alfasi dalam Majma Azzawaid 4/161 )
Jenis Al Mudharabah
1.
Al Mudharabah Al Muthlaqah
(Mudharabah bebas).
Pengertiannya adalah sistem mudharabah
dimana pemilik modal (investor/Shohib Al
Mal) menyerahkan modal kepada pengelola
tanpa pembatasan jenis usaha, tempat dan
waktu dan dengan siapa pengelola
bertransaksi. Jenis ini memberikan
kebebasan kepada Mudhorib (pengelola
modal) melakukan apa saja yang dipandang
dapat mewujudkan kemaslahatan.
2. Al Mudharabah Al Muqayyadah
(Mudharabah terbatas).
Rukun Al Mudharabah
Al Mudharabah memiliki tiga
rukun:
1. Adanya dua atau lebih pelaku
yaitu investor (pemilik modal)
dan pengelola (mudharib)
2. Objek transaksi kerja sama yaitu
modal, usaha dan keuntungan.
3. Pelafalan perjanjian.
Manfaat Al-Mudharabah
yaitu dapat memberi manfaat dan keringanan kepada
manusia. Karena ada sebagian orang yang memiliki
harta, tetapi tidak mampu untuk membuatnya menjadi
produktif. Dan ada pula orang yang tidak memiliki harta
tetapi ia mempunyai kemampuan untuk memproduktifkan
nya. Dengan demikian, dapat tercipta kerjasama antara
modal dan kerja demi kemashlahatan dan kesejahteraan
umat manusia.
TERIMAKASIH