Anda di halaman 1dari 30

KETEPATAN DALAM

PEMASANGAN TRAKSI
Kuliah D-3 Ilmu Keperawatan
10 Oktober 2006
Oleh
dr. Tri Asih Imroati

PENDAHULUAN
Traksi

salah satu pengobatan konservatif


dokter untuk mereduksi fraktur atau spasme
otot.
Menggunakan gaya yang bekerja pada
benda/tubuh manusia:
- vertikal
- horizontal
- bentuk sudut bidang horizontal/vertikal

TUJUAN OBYEKTIF

Didapatkan panjang ekstremitas, aligment


dan immobilisasi pada daerah fraktur.
Didapatkan mobile joint sambil
mempertahankan aligment dari fraktur.
Dihilangkan spasme otot pada penyakit sendi
dan tulang.
Menghilangkan/menguragi odem

MATERIAL UTAMA
Tempat

tidur yang kuat


Balok yang ditempatkan pada kaki tempat
tidur
Tempat tidur yang dapat dielevasikan pada
kepala atau kaki
Peralatan traksi: bar, pulleys, ropes, weight
hangar, skeletal traksi apparatus, plester, dll.

Skeletal traksi apparatus

MACAM TRAKSI
Traksi

menetap (fixation traction): untuk


fiksasi sekaligus traksi dengan Thomas
splint.
Traksi berimbang (sliding traction): traksi
bertahap untuk memperoleh reduksi tertutup
sekaligus immobilisasi pada daerah yang
dimaksud.

JENIS PEMASANGAN TRAKSI


Traksi
Taksi

kulit (skin traction)

skeletal (skeletal traction)

1. TRAKSI KULIT
Terapi

definitive atau terapi sementara


Kekuatan traksi kulit diteruskan pada tulang
melewati fasia superfisial, bagian dalam fasia
dan otot.
Berat beban maksimum 10 pounds
tergantung umur dan berat penderita.
Aman sampai 4-6 minggu.

Indikasi traksi kulit:


Fraktur

femur dan suprakondiler humeri pada anak.


Reduksi tertutup dimana manipulasi dan
immobilisasi tidak dapat dilakukan.
Pengobatan sementara sambil menunggu terapi
definitif.
Fraktur yang sangat bengkak dan tidak stabil
Traksi pada spasme otot atau kontraktur sendi lutut
dan panggul
Traksi kelainan tulang belakang seperti HNP atau
spasme otot

Teknik Pemasangan Traksi Kulit:


Cukur rambut ekstremitas, cuci dan keringkan pada
area yang disiapkan.
Hindari pemasangan plester pada tulang menonjol.
Jika harus diplester, beri bantalan sebelum diplester.
Gunakan adhesive straps yang baik atau unit traksi
kulit yang dijual secara paket.
Gunakan straps memanjang pada 2 sisi berlawanan
dengan kulit yang bebas diantaranya untuk cegah
efek torniquet.
Bantalan kaki untuk cegah odem dan iritasi nekrosis
pada tumit.

Jenis-jenis Traksi Kulit:


Traksi

ekstensi dari Buck


Traksi dari Dunlop
Traksi dari Gallow atau traksi dari Bryant
Traksi dari Russel

Gallow/Bryants

Bucks

Dunlops

Russels

2. TRAKSI SKELETAL
Traksi

skeletal adalah traksi yang dilakukan pada

tulang
Alat yang dibutuhkan:
1. K-wire: mudah, kerusakan jaringan minimal,
dapat rotasi, dapat mengiris tulang yng
osteoporosis.
2. Steinman pins: lebih besar, kuat, bisa
langsung traksi tanpa menegangkan seperti K-wire

K-Wire dan Steinmann pin

Indikasi traksi skeletal:


Bila

diperlukan traksi yang lebih berat


Pada anak yang lebih besar
Fraktur yang tidak stabil, oblik atau kominutif
Fraktur tertentu pada sendi
Fraktur terbuka dengan luka sangat jelek dimana
fiksasi interna tidak dapat dilakukan
Traksi langsung pada traksi yang sangat berat,
misalnya dislok panggul lama sebagai persiapan
terapi definitif.

Teknik pemasangan traksi skeletal

Informed consent
Pemeriksaan status neuro vaskuler, perlu pengetahuan
anatomi spesifik. Hukum: memasukkan pin harus dimulai
pada sisi yang mempunyai struktur penting.
Preparasi kulit, bebas infeksi, aseptik
Anestesi lidokain 1 %
Incisi kulit sebelum pin dimasukkan
Hand drill
Pin ditempatkan pada metafise
Jangan ganggu hematom yang ada pada fraktur
Jangan menembus sendi

Daerah Metafise Insisi kulit & drill

Daerah spesifik yang perlu diperhatikan:


Metacarpal

pin traksi: pd fr. kom. radius distal


Olecranon pin traksi: pd fr. Suprakondiler
humerus
Distal femur: pd dislok hip yang tidak
tereposisi, fr. Supratrochanter temur
Proksimal tibia: pd fr. Femur 1/3 tengah
Distal tibia: pd fr. Tibia plateu, fleksi kontraktif
lutut

Kalkaneal:

pd fr. Kalk. Dengan hilangnya


tuber-joint angle, open fr. Luas pd tibia dan
fibula, traksi lebih kuat pd fr. hip
Proksimal femur: dp fraktur dislokasi sentral
hip
Proksimal ulna dan distal forearm: pd fr.
Gabungan humerus, radius dan ulna

Calcaneal:

Proksimal Tibia:

Proksimal tibia:

Olecranon:

ANALISA GAYA: Gaya Vertikal


Apabila

seseorang berdiri di atas suatu


benda, maka orang tersebut memberi gaya
di atas benda tersebut, sedangkan benda
tesebut akan memberi gaya reaksi yang
besarnya sama dengan gaya yang diberikan
orang itu. HUKUM NEWTON III: aksi=reaksi
Contoh: traksi leher (berdiri)

ANALISA GAYA: Gaya Horizontal


Ada

2 gaya dengan arah yang sama yang


bekerja pada sebuah benda, maka total gaya
(S) = F1 + F2
Ada 2 gaya dengan arah berlawanan yang
bekerja pada sebuah benda, maka total gaya
(S) = F1 F2
Contoh: traksi leher (tidur), traksi femur
(traksi tulang dan traksi kulit)

ANALISA GAYA: Gaya yang


membentuk sudut
Sebuah

gaya membentuk sudut dengan


garis horizontal atau garis vertikal

.
Dua

gaya menarik sebuah objek, maka S =


penjumlahan vektor F1 dan F2

Contoh:

Traksi kepala dan traksi kaki.

Anda mungkin juga menyukai