Anda di halaman 1dari 6

Penyakit periodontal dapat didefenisikan sebagai proses patologis yang mengenai

jaringan periodontal.2 Bentuk umum dari penyakit ini dikenal sebagai gingivitis dan
periodontitis.5 Penyebab utama penyakit periodontal adalah bakteri. 2,3 Dalam bab ini akan
dibahas bakteri-bakteri patogen yang terlibat dan berbagai cara bakteri dalam menyebabkan
penyakit periodontal.
2.1. Jenis-jenis Bakteri pada Penyakit Periodontal
Lebih dari 400 spesies bakteri teridentifikasi pada plak subgingiva. 6 Bakteri yang terlibat
sebagai patogen pada penyakit periodontal didominasi spesies bakteri gram negatif dan
anaerob.5
Tabel 1. Spesies bakteri yang terlibat sebagai patogen pada
periodontitis (Lamont RJ, Lantz MS, Burne RA,
LeBlanc DJ, Washington DC:ASM Press, 2006:256) Spesies
gram negatif anaerob
Porphyromonas gingivalis
Tannerella forsythia
Fusobacterium nucleatum
Prevotella intermedia dan P. nigrescens
Campylobacter rectus
Treponema denticola dan Spirokheta yang lain
Spesies gram negatif fakultatif
Actinobaccilus actinomycetemcomitas
Eikonella corrodens
Spesies gram positif anaerob
Eubacterium nodatum
Peptostreptococcus micros
Streptococcus intermedia

Bakteri plak dental pada gingivitis kronis terdiri dari 56% spesies gram positif dan
44% gram negatif, 59% spesies yang fakultatif dan 41% spesies yang anaerob. Spesies gram
positif yang dominan meliputi Streptococcus sanguis, Streptococcus mitis, Streptococcus
intermedius, Streptococcus oralis, Actinomyces viscosus, Actinomyces naeslundii, dan
Peptostreptococcus micros.7
Pada periodontitis kronis ( periodontitis berkembang lambat) bakteri yang paling
sering ditemukan dalam level yang tinggi meliputi Porphyromonas gingivalis, Tannerella
forsythia, Prevotella intermedia, Campylobacter rectus, Eikonella corrodens, Fusobacterium
nucleatum, Actinobacillus actinomycetemcomitas, Peptostreptococcus micros, spesies
Treponema dan Eubacterium. 7,8,9
Periodontitis agresif, yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai periodontitis juvenile
(lokalisata dan generalisata), periodontitis berkembang cepat (rapidly progressive
periodontitis), early-onset periodontitis, dan periodontitis prapubertas, diperkirakan
berhubungan dengan keberadaan sejumlah besar Actinobacillus actinomycetemcomitans,
Capnocytophaga spp. dan Porphyromonas gingivalis.8,9
Penelitian menunjukkan bahwa ditemukan bakteri patogen periodontal dalam jumlah yang
signifikan pada abses periodontal. Mikroorganisme patogen tersebut meliputi Fusobacterium
nucleatum, Prevotella intermedia, Porphyromonas gingivalis, Peptostreptococcus micros,
dan Tannerella forsythia.7
Beberapa studi mikrobiologi menunjukkan mikroorganisme dominan pada GUNA (Gingivitis
Ulseratif Nekrosis Akut) meliputi Prevotelle intermedia, spesies Fusobacterium, dan
Spirokheta.7,9

Tabel.2 Mikroorganisme yang berkaitan dengan beberapa tipe penyakit periodontal


(Samaranayake

L. Mikroorganisme predominan

Keterangan

Philadelphia:Churchill
Livingstone,

2006;278)

Kondisi
Sehat

Streptococcus sanguis

Sebagian besar gram positif

Streptococcus oralis

dengan sedikit spirokheta dan

Actinomyces naeslundii

bakteri batang motil

Actinomyces viscosus
Gingivitis marginal kronis

Veillonella spp.
Streptococcus sanguis

Sekitar

55%

Streptococcus milleri

dengan

sesekali

Actinomyces israelii

dan bakteri batang motil

gram

positif

spirokheta

Actinomyces naeslundii
Prevotella intermedia
Capnocytophaga spp.
Fusobacterium nucleatum
Periodontitis kronis

Veillonella spp.
Porphyromonas gingivalis

Sekitar 75% gram negatif

Prevotella intermedia

(90%

Fusobacterium nucleatum

bakteri

Tannerella

Spirokheta

(sebelumnya

forsythia

anaerob).
batang

Terutama
motil

dan

Bacteroides

forsythus)
Actinobacillus
actinomycetemcomitans
Selenomonas spp.
Capnocytophaga spp.
Periodontitis agresif

Spirochaetes
Actinobacillus

Sekitar 65-75% bakteri basil

actinomycetemcomitans

gram

Capnocytophaga spp.

sedikit spirokheta dan bakteri

Porphyromonas gingivalis

batang motil. Penyakit ini

Prevotella intermedia

berhubungan dengan sistem

negatif.

Ditemukan

imun

seluler

dan

cacat

genetik.

Mekanisme Bakteri Patogenik dalam Penyakit Periodontal


Kemampuan

patogenik

bakteri

dalam

menyebabkan

penyakit

periodontal

sangat

kompleks.5Beberapa mekanisme patogenik yang penting yaitu :


1. Invasi.
Masuknya/invasi bakteri atau produk bakteri ke jaringan periodontal diperkirakan
penting bagi proses terjadinya penyakit. 10 Studi klinis menunjukkan bahwa Actinobacillus
actinomycetemcomitans dapat melakukan penetrasi ke epitel gingiva. 10,4
2. Memproduksi toksin.
Actinobacillus actinomycetemcomitans dan Campylobacter rectus memproduksi
leukotoksin yang dapat membunuh netrofil dan monosit. 4,7
3. Peran unsur sel/substansi sel.
Dinding bakteri gram negatif mengandung lipopolisakarida (LPS, endotoksin) yang
mana dikeluarkan setelah bakteri mati. 3,4 Selain sebagai pencetus terjadinya proses inflamasi,
LPS juga dapat menyebabkan nekrosis jaringan. 2
4. Memproduksi enzim.
Bakteri plak memproduksi enzim yang turut berperan pada penyakit periodontal.
Enzim tersebut antara lain yaitu kolagenase, hialuronidase, gelatinase, aminopeptidase,
pospolifase, dan posfatase basa dan asam. 4
Bakteri gram negatif subgingiva menggunakan protein sebagai nutrisi mereka dan
memiliki enzim proteolitik untuk memecah protein menjadi peptida dan asam amino agar
dapat diabsorbsi. Sejumlah patogen periodontal ditunjukkan mampumemproduksi protease
yang mampu mendegradasi struktur protein dan jaringan periodontal yang terlibat dalam
reaksi imun dan inflamasi pada periodontitis kronis.

Actinobacillus actinomycetemcomitans memproduksi enzim kolagenase yang dapat


merusak kolagen tipe 1. Hal ini dapat mendorong terjadinya degradasi kolagen dan gangguan
pada jaringan ikat periodontal. Porphyromonas gingivalis memproduksi beberapa faktor
virulensi termasuk kolagenase, endotoksin, fibrinolisin, posfolipase. 3
5. Menghindar dari pertahanan pejamu.
Untuk dapat bertahan di lingkungan periodontal, bakteri harus mampu menetralisir atau
menghindar dari mekanisme pejamu untuk menyingkirkan dan membunuh bakteri. 10
Sejumlah mekanisme yang dimiliki patogen periodontal dalam menghindar atau
menghancurkan pertahanan pejamu, meliputi :
a. Penghancuran langsung polimorponuklear leukosit (PMN) dan makropag.
Leukotoksin

yang

diproduksi

beberapa

strain

dari

Actinobacillus

actinomycetemcomitans dapat menghancurkan polimorfonuklear leukosit dan


makrofag. 3,4
b. Menghambat kemotaksis polimorfonuklear leukosit (PMN).
Sejumlah spesies bakteri termasuk Porphyromonas gingivalis, Actinobacillus
actinomycetemcomitan, dan spesies Capnocytophaga, dapat menghambat
kemotaksis PMN, dan mengurangi fagositosis dan pembunuhan intraselular.3
c. Degradasi imunoglobulin. Sejumlah bakteri gram negatif pigmen-hitam
anaerob dan spesies Capnocytophaga memproduksi protease yang dapat
menyebabkan degradasi Ig G dan Ig A. 3
d. Memodulasi fungsi sitokin. Sitokin adalah faktor utama yang mengontrol
sistem inflamasi dan imun. Ada bukti bahwa agen infeksi mampu memodulasi
fungsi

sitokin. Arginin

specific

trypsin-like

proteinase

(RgpA)

dari

Porphyromonas gingivalis dapat membelah dan mengaktifkan mediator tertentu


dari pro- dan anti- inflamatori. Keseimbangan antara kedua fungsi yang
berlawanan ini dapat mempengaruhi keadaan inflamasi lokal pada jaringan
periodontal. 3
e. Degradasi fibrin.
Beberapa gram negatif pigmen-hitam anaerob memiliki aktivitas fibrinolitik
yang mana akan mengurangi jeratan bakteri oleh fibrin untuk fagositosis.

f. Mengubah fungsi limposit. 3


Sejumlah bakteri gram negatif dan Spirokheta pada flora subgingiva dapat
mengubah fungsi limposit dan memproduksi imunosupresif. 3
Proses destruksi jaringan yang terjadi merupakan akibat dari interaksi bakteri
atau substansi bakteri dengan sel pejamu, yang mana secara langsung maupun
tidak langsung mengarah kepada degradasi jaringan periodontal.

10

Anda mungkin juga menyukai