Anda di halaman 1dari 97

ANALISIS PENGARUH DER, CR, ROE, DAN TAT

TERHADAP RETURN SAHAM


(Studi Pada Saham Indeks LQ45 Periode 2009 2011 Dan Investor

Yang Terdaftar Pada Perusahaan Sekuritas Di Wilayah Semarang


Periode 2012)

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro

Disusun oleh :
NUR FITA SARI
NIM. 12010110151019

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012

PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama Penyusun

: Nur Fita Sari

Nomor Induk Mahasiswa

: 12010110151019

Fakultas / Jurusan

: Ekonomi / Manajemen

Judul Usulan Penelitian Skripsi

: ANALISIS PENGARUH DER, CR,


ROE,

DAN

TAT

TERHADAP

RETURN SAHAM (Studi Pada Saham


Indeks LQ45 Periode 2009 2011 Dan
Investor
Perusahaan

Yang

Terdaftar

Sekuritas

Di

Pada
Wilayah

Semarang Periode 2012)

Dosen Pembimbing

: Prof. Dr. H. Sugeng Wahyudi, M.M.

Semarang, 20 September 20121 Juli 2012

Dosen Pembimbing,

(Prof. Dr. H. Sugeng Wahyudi, M.M.)


NIP. 195109021981031002

ii

PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN

Nama Penyusun

: Nur Fita Sari

Nomor Induk Mahasiswa

: 12010110151019

Fakultas / Jurusan

: Ekonomi / Manajemen

Judul Usulan Penelitian Skripsi

: ANALISIS PENGARUH DER, CR,


ROE,

DAN

TAT

TERHADAP

RETURN SAHAM (Studi Pada Saham


Indeks LQ45 Periode 2009 2011 Dan
Investor
Perusahaan

Yang

Terdaftar

Sekuritas

Di

Pada
Wilayah

Semarang Periode 2012)

Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 26 September 2012


Tim Penguji:
1. Prof. Dr. H. Sugeng Wahyudi, M.M.

(.)

2. Dr. Harjum Muharam, M.E.

(.)

3. Dra. Endang Tri W., M.M.

(.)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI


Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Nur Fita Sari, menyatakan
bahwa skripsi dengan judul : Analisis Pengaruh DER, CR, ROE, dan TAT
Terhadap Return Saham (Studi Pada Saham Indeks LQ45 Periode 2009 2011
dan Investor Yang Terdaftar Pada Perusahaan Sekuritas Di Wilayah Semarang
Periode 2012), adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan
dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau
sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan menyalin atau meniru dalam
bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat
atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya
sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin,
tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan
penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut
di atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi
yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa
saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah
hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh
universitas batal saya terima.

Semarang, 20 September 2012


Yang membuat pernyataan,

(Nur Fita Sari)


NIM : 12010110151019

iv

PERSEMBAHAN

Allah swt, pemilik nyawaku.


Terima kasih atas semua kesempatan terbaik dalam hidupku, terima kasih atas
keimananku, terima kasih selalu ada untukku, terima kasih memberikanku
manusia luar biasa di sekitarku. Terima kasih, biarkan aku terus mencintaiMu
hingga akhir nafasku.
Bapak (Sutarman) dan ibu (Siti Waluyojati) tercinta...
aku mencoba untuk memberikan yang terbaik
maaf jika selama ini aku belum bisa menjadi seperti yang kalian harapkan
betapa besar inginku membuat kalian bangga padaku
bapak ibuku tercinta.. betapa tak ternilai kasih sayang dan pengorbanan
kalian.. janjiku akan selalu menyayangi kalian
Ya allah, sayangi dan jaga mereka untukku
Adikku tercinta (Cintia Zelin), aku bisa seperti ini bukan tanpa doa dan usaha,,
aku berharap kelak kamu bisa seperti itu selalu berdoa dan usaha
jangan menyerah untuk berusaha membanggakan bapak ibu, kita adalah
harapan mereka
Alm. kakaku (Alfitri) dan Alm. adikku (Jati berliana)
Mbak fitri dan Ana,, semoga di surga Allah kalian tersenyum melihat usahaku
untuk membanggakan bapak ibu,,
Kelak kita akan berjumpa kembali
Sahabat sahabatku, Emomers, Eksman, Rebel jogja, Borjuis
biar nanti aku ceritakan kepada semua orang tentang persahabata kita..
dan dengan senyuman, aku sebut nama kalian,,

fita
v

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel Debt to
Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), dan Total
Asset Turnover terhadap Return Saham.
Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian yang
dikembangkan. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder dan
data primer sebagai pendukung. Sehingga Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu 8 Perusahaan Saham LQ45 periode 2009-2011 dan 30 investor
yang terdaftar pada perusahaan sekuritas di Wilayah Semarang. Data penelitian ini
merupakan data kuantitatif yang diperoleh dari laporan keuangan triwulanan
perusahaan saham LQ45 dan data dari penyebaran kuesioner. Analisis data
menggunakan analisis regresi linear berganda dan hipotesis diuji dengan t test dan
F test dengan tingkat signifikansi sebesar 5%.
Hasil uji t pada data sekunder menunjukkan bahwa variabel DER
berpengaruh positif signifikan terhadap Return Saham, CR berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap Return Saham, dan ROE berpengaruh negatif signifikan
terhadap Return Saham; ketiga variabel tersebut memiliki arah yang berbeda
dengan hipotesis yang diajukan. Berdasarkan hasil perhitungan, hanya variabel
TAT memiliki arah yang sama dengan hipotesis yang diajukan yaitu berpengaruh
positif signifikan terhadap Return Saham. Hasil uji t pada data primer juga
menunjukkan hanya variabel TAT yang memiliki arah yang sama dengan
hipotesis yang diajukan. Hasil uji F pada kedua data menunjukkan bahwa empat
varibel secara simultan berpengaruh terhadap Return Saham. Kemampuan
prediksi dari keempat variabel data sekunder terhadap Return Saham dalam
penelitian ini sebesar 7,5% sedangkan sisanya 92,5% dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian. Sedangkan pada data primer
kemampuan prediksi keempat variabel terhadap Return Saham dalam penelitian
ini sebesar 32,8% sedangkan sisanya 67,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak dimasukkan ke dalam model penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan
bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On
Equity (ROE), dan Total Asset Turnover (TAT) dapat dijadikan referensi, baik
oleh pihak manajemen perusahaan dalam pengelolaan perusahaan dan oleh para
investor dalam menentukan strategi investasi.
Kata kunci : Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Equity
(ROE), dan Total Asset Turnover, Return Saham

vi

ABSTRACT

This study aims to analyze influence of independent variables which


consist of variables Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On
Equity (ROE), dan Total Asset Turnover to Stock Return.
Selection of sample use purposive sampling technique. Purposive sampling
technique is the technique of determining the sample with a certain consideration that
adapted to the purpose or research problem developed. Data that used in this study
are secondary data and primary data as proponent. So the sample that used in this
study are 8 firms that included in LQ45 index for period 2009 to 2011 and 30
investors that listed on the companys securities in Semarang. Data that used in this
study is Quantitative data that get from quarterly financial report of firms that
included in LQ45 index and data from spreading questionnaires. The data were
analyzed by linear regression analysis and the hypothesis tested used t test and F test
at level of significance 5%.
The result of t test on secondary data shows that DER variable have
positive significant influence to Stock Return, CR variable have positive but not
significant influence to Stock Return,and ROE variable have negative significant
influence to Stock Return,that three variables have different direction with the
hypothesis. Based on the result of this count, only TAT variable that have same
direction with the hypothesis which have positive significant influence to Stock
Return. The result of t test on primary data also shows that only TAT variable have
sama direction with the hypothesis. The result of F test on both data shows that
simultaneously influence to Stock Return. Prediction capability from these four
variables of secondary data toward Stock Return is 7,5%, where the balance 92,5% is
affected to other factor which was not to be entered to research model. Whereas on
primary data the prediction capability from these four variables toward Stock Return
is 32,8%, where the balance 67,2% is affected to other factor which was not to be
entered to research model. This result is expected that variables Debt to Equity
Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), dan Total Asset
Turnover can be used as a reference,either use by company management and
investors in determining investment strategy.
Keyword : Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Equity
(ROE), and Total Asset Turnover, Stock Return

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya kepada kita semua. Tak
lupa Shalawat dan Salam senantiasa tercurah kepada suri teladan umat manusia
Nabi Muhammad SAW. Puji syukur Alhamdulillah atas segala kebesaran Allah
SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis
Pengaruh DER, CR, ROE, dan TAT Terhadap Return Saham (Studi Pada Saham
Indeks LQ45 Periode 2009 2011 Dan Investor Yang Terdaftar Pada Perusahaan
Sekuritas Di Wilayah Semarang Periode 2012) ini dengan baik. Penulis dengan
sekuat tenaga telah mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki untuk
menyusun skripsi ini dengan harapan dapat menjadi karya yang memenuhi syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1).
Penulis menyadari dalam penyusun skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, yang selalu memberikan semangat, dukungan, saran, dan masukan
yang sangat berarti hingga terselesaikannya skripsi ini, oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Mohamad Nasir, M.Si., Akt., Ph.D selaku Dekan Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang yang telah
membantu kelancaran pelaksanaan akademik selama ini.
2. Bapak Prof. Dr. H. Sugeng Wahyudi, M.M., selaku dosen pembimbing yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, memberi saran serta
arahan dan memberikan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
3. Bapak Drs. H. Mustafa Kamal, M.M., selaku dosen wali kelas Jurusan
Manajemen Reguler II/D III Lanjutan yang telah membimbing serta memberi
dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

viii

4. Bapak Drs. H. Prasetiono, M.Si., selaku dosen pengelola Reguler II yang telah
memberikan semangat dan bantuan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Dosen Penguji 1 dan 2, yang telah memberikan banyak ilmu, kritik, dan saran
yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.
6. Segenap staf Pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro Semarang yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat
bermanfaat bagi penulis.
7. Segenap staf Administrasi dan Perpustakaan Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro Semarang yang telah membantu baik selama kuliah
maupun proses penyusunan skripsi ini.
8. Ibu Rita dan Bapak Hendro selaku karyawan perusahaan sekuritas yang telah
membantu penulis dalam perolehan izin penelitian.
9. Para Investor Perusahaan PT. Valbury Asia Securties dan PT. Etrading
Securities, selaku responden dalam penelitian yang telah bersedia meluangkan
waktu untuk membantu penulis dalam pengumpulan data.
10. Bapak (Sutarman, S.E.), Ibu (Siti Waluyojati, S.Pd.) , dan Adik tercinta
(Cintia Zelin) yang selalu memberikan doa dan kasih sayang yang tiada henti,
serta motivasi agar terselesainya skripsi ini.
11. Seluruh keluarga besar penulis yang selalu memberikan semangat, perhatian
serta doa kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.
12. Johan yang selalu memberi semangat, doa, dan bantuan selama ini. Dan juga
anak Rebel jogja (Rofik, Adul, Ciput, Irfan, Nene, Angga, Nana, Sandy, Ana)
yang selalu bersama berbagi suka dan duka.
13. Sahabat-sahabat penulis (Viqa, Septi, Devi, Dani, Kiki, Okta, dan Suci) serta
seluruh penghuni Emomi yang selalu bersama berbagi suka maupun duka.
14. Teman-teman seperjuangan di Jurusan Manajemen Reguler II khususnya
program D III Lanjutan (eksman) angkatan 2010 (Rizka, Bima, Anggo, Fendi,
Ines, Ratih, Tata, Bangkit, Arif, Ani, Finis, Reni, Kiki, Ade, Anggit, Cecep,
Dion, Rosyid, Indah, Oktarisa, Susi, Hawik, Iguh, Mba Widha) yang telah
memberikan motivasi, persahabatan, dan kerjasama selama ini.

ix

15. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari di dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan baik dalam segi materi atau pun penulisan. Oleh karena itu, penulis
mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan
dimasa yang akan datang. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat
berguna bagi penulis pada khususnya dan para pembaca umumnya.
Semarang, 20 September 2012
Penulis

Nur Fita Sari

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN SRIPSI .................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN SRIPSI ......................................... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ....................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
ABSTRACT ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xx
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xxi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................18
1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian...............................................................19
1.4 Sistematika Penulisan ................................................................................21
xi

BAB II TELAAH PUSTAKA ............................................................................. 23


2.1 Landasan Teori ............................................................................................23
2.1.1 Pasar Modal .....................................................................................23
2.1.2 Investasi ..........................................................................................24
2.1.3 Saham ..............................................................................................25
2.1.4 Return Saham ..................................................................................26
2.1.5 Pemodal ( Investor) .........................................................................29
2.1.6 Perilaku dan Strategi Investor .........................................................29
2.1.7 Indeks LQ 45 ...................................................................................31
2.1.8 Arbitrage Pricing Theory....................................................31
2.1.9 Signalling Theory ................................................................32
2.2 Analisis Faktor Faktor Fundamental ........................................................33
2.2.1 . Debt to Equity Ratio ........................................................................34
2.2.2 Current Ratio ...................................................................................35
2.2.3 Return On Equity..............................................................................36
2.2.4 Total Asset Turnover ........................................................................37
2.3 Pengaruh Faktor Faktor Fundamental terhadap Return Saham ................38
2.3.1 Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham .................. 38
2.3.2 Pengaruh Current Ratio terhadap Return Saham ............................. 39
2.3.3 Pengaruh Return On Equity terhadap Return Saham ....................... 40
xii

2.3.4 Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Return Saham ................. 41


2.4 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 42
2.5 Kerangka Pemikiran ....................................................................................52
2.6 Hipotesis .....................................................................................................52
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 53
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................53
3.1.1 Variabel Terikat (dependent variabel) ...........................................53
3.1.2 Variabel Bebas (independent variabel) ...........................................54
3.2 Populasi dan Sampel ..................................................................................59
3.3 Jenis dan Sumber Data ...............................................................................62
3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................................63
3.5 Metode Analisis .........................................................................................64
3.5.1 Analisis Angka Indeks ......................................................................64
3.5.2 Uji Alat Ukur ....................................................................................65
3.5.2.1 Uji validitas .......................................................................... 65
3.5.2.2 Uji Reliabilitas ......................................................................66
3.5.3 Analisis Regresi Berganda ................................................................66
3.5.4 Uji Ketepatan Model (Goodness of Fit) ............................................68
3.5.4.1 Koefisien Determinasi (R2) ...................................................68
3.5.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ............................70
3.5.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ..........71
3.5.5 Uji Asumsi Klasik .............................................................................72
3.5.5.1 Uji Multikolinearitas .............................................................72
xiii

3.5.5.2 Uji Autokorelasi ....................................................................73


3.5.5.3 Uji Heterokedastisitas ...........................................................74
3.5.5.4 Uji Normalitas .......................................................................74
3.5.6 Pengujian Hipotesis ...........................................................................75
BAB IV HASIL DAN ANALISIS ........................................................................ 77
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ..........................................................................77
4.2 Analisis Data................................................................................................81
4.2.1 Statistik Deskriptif Variabel ............................................................81
4.2.2 Hubungan antara Masing Masing Variabel dengan Variabel
Dependen .........................................................................................88
4.2.2.1 Debt Equity Ratio (DER) dengan Return Saham ..................88
4.2.2.2 Current Ratio (CR) dengan Return Saham ..........................91
4.2.2.3 Return On Equity (ROE) dengan Return Saham...................94
4.2.2.4 Total Asset Turnover (TAT) dengan Return Saham .............97
4.2.3 Statistik Tabulasi Silang (Cross Tab) ............................................100
4.2.3.1 Debt Equity Ratio (DER) dengan Return Saham ................100
4.2.3.2 Current Ratio (CR) dengan Return Saham ........................102
4.2.3.3 Return On Equity (ROE) dengan Return Saham.................104
4.2.3.4 Total Asset Turnover (TAT) dengan Return Saham ...........107
4.2.4 Persamaan Regresi Linear Berganda .............................................109
4.2.5 Uji Ketepatan Model (Goodness of Fit) ........................................112
4.2.5.1 Koefisien Determinasi .........................................................112
4.2.5.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ..........................114
xiv

4.2.5.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)........115


4.2.6 Pengujian Asumsi Klasik...............................................................116
4.2.6.1 Uji Multikolinearitas ...........................................................116
4.2.6.2 Uji Autokorelasi ..................................................................118
4.2.6.3 Uji Heterokedastisitas .........................................................120
4.2.6.4 Uji Normalitas .....................................................................121
4.2.7 Pengujian Hipotesis .......................................................................124
4.3 Interprestasi Hasil Pengujian Statistik .......................................................127
4.3.1 Pengaruh DER terhadap Return Saham ..........................................127
4.3.2 Pengaruh CR terhadap Return Saham .............................................130
4.3.3 Pengaruh ROE terhadap Return Saham ..........................................132
4.3.4 Pengaruh TAT terhadap Return Saham ..........................................134
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 137
5.1 Simpulan ....................................................................................................137
5.2 Keterbatasan Penelitian .............................................................................141
5.3 Saran ..........................................................................................................143
5.3.1 Implikasi Kebijakan .......................................................................143
5.3.2 Saran Penelitian yang Akan Datang ..............................................145
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 146
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................. 150

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Ringkasan Research Gap .................................................................... 12


Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian ................................................................. 48
Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional (Data Sekunder).......... 57
Tabel 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional (Data Primer) .............. 58
Tabel 3.3 Sampel Penelitian................................................................................ 60
Tabel 4.1 Data Sampel Perusahaan ..................................................................... 78
Tabel 4.2 Data Perusahaan Sekuritas .................................................................. 81
Tabel 4.3 Analisis Statistik Deskriptif dari Masing masing
Variabel Penelitian .............................................................................. 82
Tabel 4.4 Analisis Statistik Deskriptif dari Masing masing
Variabel Penelitian (setelah outlier dihilangkan) ................................ 85
Tabel 4.5 Perkembangan Debt to Equity Ratio (DER) dan Return Saham
Perusahaan Saham Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009 - 2011 ............................................................................. 88

xvi

Tabel 4.6 Perkembangan Current Ratio (CR) dan Return Saham


Perusahaan Saham Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009 - 2011 ............................................................................. 91
Tabel 4.7 Perkembangan Return On Equity (ROE) dan Return Saham
Perusahaan Saham Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009 - 2011 ............................................................................. 94
Tabel 4.8 Perkembangan Total Asset Turnover (TAT) dan Return Saham
Perusahaan Saham Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009 - 2011 ............................................................................. 97
Tabel 4.9 Crosstab antara Debt to Equity Ratio (DER) dan Return Saham
(Data Sekunder) ................................................................................. 100
Tabel 4.10 Crosstab antara Debt to Equity Ratio (DER) dan Return Saham
(Data Primer) ..................................................................................... 101
Tabel 4.11 Crosstab antara Current Ratio (CR) dan Return Saham
(Data Sekunder) ................................................................................. 102
Tabel 4.12 Crosstab antara Current Ratio (CR) dan Return Saham
(Data Primer) ..................................................................................... 103
xvii

Tabel 4.13 Crosstab antara Return On Equity (ROE) dan Return Saham
(Data Sekunder) ................................................................................. 105
Tabel 4.14 Crosstab antara Return On Equity (ROE) dan Return Saham
(Data Primer) ...................................................................................... 106
Tabel 4.15 Crosstab antara Total Asset Turnover (TAT) dan Return Saham
(Data Sekunder) ................................................................................. 107
Tabel 4.16 Crosstab antara Total Asset Turnover (TAT) dan Return Saham
(Data Primer) ..................................................................................... 108
Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ................................................... 110
Tabel 4.18 Komparasi Tingkat Signifikansi ....................................................... 111
Tabel 4.19 Hasil Koefisien Determinasi Data Sekunder .................................... 113
Tabel 4.20 Hasil Koefisien Determinasi Data Primer ......................................... 113
Tabel 4.21 Hasil Uji Statistik F ........................................................................... 114
Tabel 4.22 Hasil Uji Statistik t ............................................................................ 115
Tabel 4.23 Hasil Uji Multikolinieritas Dengan Matriks Korelasi ....................... 116
Tabel 4.24 Hasil Uji Multikolinieritas Dengan Nilai Tolerance dan VIF........... 117
Tabel 4.25 Hasil Uji Autokorelasi ...................................................................... 119
xviii

Tabel 4.26 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov (K-S) ........................................... 123


Tabel 4.27 Hasil Uji Statistik t ............................................................................ 124

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................................ 52


Gambar 4.1 Perkembangan Debt Equity Ratio (DER) dan Return Saham
Perusahaan Saham Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Periode
2009-2011........................................................................................... 90
Gambar 4.2 Perkembangan Current Ratio (CR) dan Return Saham Perusahaan
Saham Indeks LQ45 di Bursa efek Indonesia Periode 2009-2011 .... 93
Gambar 4.3 Perkembangan Return on Equity (ROE) dengan Return Saham
Perusahaan Saham Indeks LQ45 di Bursa efek Indonesia Periode
2009-2011........................................................................................... 96
Gambar 4.4 Perkembangan Total Asset Turnover (TAT) dengan Return Saham
Perusahaan Saham Indeks LQ45 di Bursa efek Indonesia Periode
2009-2011........................................................................................... 99
Gambar 4.5 Grafik Scatterplot ............................................................................ 120
Gambar 4.6 Grafik Histogram............................................................................. 121
Gambar 4.7 Grafik Normal Plot .......................................................................... 122

xx

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Tabel Input Data Sekunder ........................................................ 150


LAMPIRAN B Tabel Return Saham .................................................................. 153
LAMPIRAN C Tabel Nilai Skor Outlier ............................................................ 154
LAMPIRAN D Output SPSS Analisis Regresi Linear Berganda
dan Uji Asumsi Klasik Data Sekunder ...................................... 157
LAMPIRAN E Tabel Input Data Primer ............................................................ 161
LAMPIRAN F Output SPSS Uji Validitas ......................................................... 162
LAMPIRAN G Output SPSS Uji Reliabilitas..................................................... 164
LAMPIRAN H Tabel Input Crosstab Data Sekunder ......................................... 167
LAMPIRAN I Tabel Input Crosstab Data Primer .............................................. 169
LAMPIRAN J Output SPSS Crosstab Data Sekunder........................................ 173
LAMPIRAN K Output SPSS Crosstab Data Primer .......................................... 177
LAMPIRAN L Output SPSS Analisis Regresi Linear Berganda
dan Uji Asumsi Klasik Data Primer .......................................... 181
LAMPIRAN M Kuisioner Penelitian.................................................................. 185
xxi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah


Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh

oleh perusahaan dalam meningkatkan laba. Kegiatan investasi merupakan suatu


kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih asset selama periode tertentu
dengan harapan dapat memperoleh pendapatan atau peningkatan atas nilai
investasi awal (modal) yang bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang
diharapkan dalam batas risiko yang dapat diterima untuk tiap investor (Jogiyanto,
2000). Pasar modal yaitu pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka
panjang yang biasa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas (saham),
instrumen derivatif, maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana
pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah) dan
sarana bagi kegiatan berinvestasi (Tjiptono dan Hendy, 2006). Sedangkan return
merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return
realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang
diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Return keseluruhan dari suatu
investasi dalam suatu periode tertentu disebut return total. Return total sering
disebut return saja. Return total terdiri dari capital gain dan yield. (Jogiyanto,
2000). Menurut Jones (dalam Suharli, 2005) bahwa :
1

Return is yield and capital gain (loss). (1) Yield, yaitu cash flow
yang dibayarkan secara periodik kepada pemegang saham (dalam
bentuk deviden), (2) capital gain (loss), yaitu selisih antara harga
saham pada saat pembelian dengan harga saham pada saat penjualan.

Pasar modal merupakan alternatif yang menarik bagi pihak yang


mengalami kelebihan dana untuk melakukan investasi dengan berbagai instrumen
investasi. Berinvestasi di pasar modal dapat lebih meningkatkan laba
dibandingkan jika menyimpan uang di bank, atau menggunakan instrumen
deposito, maupun berinvestasi pada barang barang berharga dan asset tidak
bergerak seperti properti dan tanah. Namun demikian, investasi di pasar modal
dapat lebih merugikan dan memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan dengan
investasi dalam bank maupun bentuk instrumen yang lain.
Investor perlu memilih saham-saham yang efisien, sehingga dapat
memberikan return maksimal dengan tingkat risiko tertentu atau return tertentu
dengan risiko yang seminimal mungkin. Namun, investor yang berinvestasi pada
saham ada kemungkinan akan dihadapkan pada resiko penurunan harga saham
dan kemungkinan dikeluarkannya perusahaan oleh bursa (delist) karena alasan
tertentu bahkan lebih jauh investor juga dihadapakan pada kemungkinan
perusahaan dipailitkan / bangkrut. Sementara itu investor pada obligasi akan
menghadapi resiko investasi yaitu dimana perusahaan tidak membayarkan bunga
(coupon) atau disebut default. Resiko lainnya yaitu kemungkinan perusahaan
dipailitkan atau bangkrut. Resiko investasi pada saham dan obligasi yang tinggi
dapat diminimalisir dengan melakukan analisis secara mendalam terhadap faktor
yang diperkirakan dapat mempengaruhi harga saham, risiko yang ditanggung

pemodal, dimana hal tersebut juga dapat mempengaruhi perkembangan pasar


modal.
Investor dalam menanamkan modalnya berharap untuk memperoleh
return saham yang sebesar-besarnya. Investor dalam menanamkan modalnya juga
menggunakan strategi investasi yang menggambarkan bagaimana perilaku
investor dalam mengatur investasinya. Strategi yang digunakan adalah strategi
pasif dan strategi aktif.
Strategi pasif merupakan tidakan pasif seorang investor dalam
melakukan investasi saham dan mendasarkan pergerakan sahamnya hanya pada
pergerakan indeks pasar, investor hanya mengikuti indeks pasar dan

tidak

mencari informasi atau melakukan jual beli saham yang dapat menghasilkan
abnormal return. Sedangkan

strategi aktif merupakan tindakan aktif seorang

investor dalam pemilihan dan jual beli saham, mencari informasi, mengikuti
waktu dan pergerakan harga saham serta tindakan aktif lainnya agar menghasilkan
abnormal return. Strategi aktif pada investasi dapat menggunakan pendekatan
fundamental

dalam

analisis

saham.

Pendekatan

fundamental

(analisis

fundamental) digunakan untuk menganalisis suatu saham berdasar kinerja


keuangan suatu perusahaan dengan melihat laba, deviden, penjualan dan lainnya.
Dengan menggunakan pendekatan fundamental, investor membutuhkan berbagai
jenis informasi sehingga investor dapat menilai kinerja perusahaan yang
diperlukan untuk pengambilan keputusan investasi.
Secara garis besar informasi yang diperlukan investor terdiri dari
informasi fundamental dan teknikal. Teknik analisis teknikal merupakan studi

yang dilakukan untuk mempelajari berbagai kekuatan yang berpengaruh di pasar


saham dan implikasi pada harga saham (Ang,1997). Analisis teknikal lebih
berorientasi pada jangka pendek sehingga lebih banyak digunakan oleh trader,
sedangkan analisis fundamental lebih berorientasi jangka panjang dimana analisis
ini menggunakan data yang berasal dari keuangan perusahaan (company analysis).
Ketika investor menggunakan strategi aktif, maka analisis fundamental yang
menjadi dasar pengambilan keputusan investasi. Selain itu analisis fundamental
juga lebih berkaitan dengan company analysis, sehingga analisis tersebut banyak
berkaitan dengan informasi yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan.
Dalam company analysis para investor akan mempelajari laporan keuangan
perusahaan dengan tujuan mengetahui kinerja perusahaan (Ang, 1997). Kinerja
perusahaan dapat ditentukan dengan indikator rasio rasio keuangan yang dapat
diperoleh dari adanya laporan keuangan perusahaan. Investor dapat terbantu
dengan adanya rasio keuangan yang memberikan indikator dalam melakukan
investasi saham dan akan sangat membantu dalam memperoleh keuntungan dan
melakukan keputusan investasi.
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi untuk
membuat keputusan ekonomi. Informasi ini tidak digunakan secara langsung
dalam kaitannya dengan kepentingan pemakai. Pihak yang memakai laporan
keuangan untuk mengetahui posisi keuangan maupun perkembangan suatu
perusahaan diantaranya : para pemilik perusahaan, manager perusahaan yang
bersangkutan, para kreditur, bankers, para investor dan pemerintah dimana
perusahaan tersebut berdomisili, beserta pihak yang lain (Munawir,1979)

Pemilik perusahaan dengan menggunakan laporan keuangan akan dapat


menilai sukses atau tidaknya manager dalam memimpin perusahaannya dan
kesuksesan seorang manager biasanya dinilai / diukur dengan laba yang diperoleh
perusahaan. Karena hasil hasil, stabilitas serta kontinuitas atau kelangsungan
perusahaannya tergantung pada cara kerja atau efisiensi manajemennya, maka
jika hasil yang dicapai tidak memuaskan maka para pemilik perusahaan dalam hal
ini adalah pemegang saham, mungkin akan mengganti manajemennya atau
bahkan menjual saham saham yang dimilikinya. Keputusan tersebut tergantung
dari hasil analisis mereka terhadap laporan keuangan perusahaan.
Manager atau pimpinan perusahaan dengan mengetahui posisi keuangan
perusahaan periode yang berjalan akan dapat menyusun rencana yang lebih baik,
memperbaiki sistem pengawasan dan menentukan kebijaksanaan yang lebih tepat.
Bagi

management,

laporan

keuangan

merupakan

alat

untuk

memper-

tanggungjawabkan kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah


diberikan.
Para bankers dan kreditur sebelum mengambil keputusan untuk memberi
atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan, perlu mengetahui terlebih
dahulu posisi keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Kreditur jangka
panjang di samping ingin mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar
utang dan beban bunga, juga untuk mengetahui jaminan kredit yang dilihat dari
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan
datang.

Para investor berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu


perusahaan dalam rangka penentuan kebijaksanaan penanaman modalnya,
memastikan perusahaan mempunyai prospek yang cukup baik dan akan
memperoleh keuntungan yang cukup baik. Pemerintah di mana perusahaan
tersebut berdomisili, membutuhkan laporan keuangan untuk menentukan besarnya
pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan selain itu juga diperlukan oleh Biro
Pusat Statistik, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja untuk
perencanaan pemerintah.
Laporan keuangan terdiri dari Neraca, Laporan Perhitungan Rugi Laba
serta laporan laporan keuangan lainnya. Pada Neraca, laporan laba rugi, laporan
arus kas masih belum bisa memberikan manfaat maksimal bagi para pemakainya
sebelum pemakai mengolah lebih lanjut dalam bentuk analisis laporan keuangan
seperti analisis rasio. Jenis analisis rasio tersebut bisa menyangkut analisis aspek
likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, leverage, dan produktivitas atau aktivitas.
Kegiatan yang paling mudah dalam analisis keuangan adalah menghitung rasiorasio keuangan suatu perusahaan. Tantangan analisis bukan melakukan
perhitungan rasio, melainkan melakukan analisis dan menginterpretasikan rasiorasio keuangan yang muncul. Analisis rasio merupakan analisis yang banyak
digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan, baik untuk pemberian kredit
maupun pembelian saham dan investasi. Horigan (dalam Tuasikal, 2001)
menyatakan bahwa rasio keuangan berguna untuk memprediksi kesulitan
keuangan perusahaan, hasil operasi, kondisi keuangan perusahaan saat ini dan

pada masa mendatang, serta sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja
masa lalu dan masa mendatang.
Berdasar penelitian terdahulu, membuktikan bahwa terdapat pengaruh
dan hubungan yang kuat antara rasio keuangan dengan harga saham. Rasio
keuangan diharapkan dapat memprediksi harga saham karena rasio keuangan
merupakan perbandingan antar akun dalam laporan keuangan. Dengan informasi
yang tercermin pada laporan keuangan, para pemakai informasi akan dapat
menilai kinerja perusahaan dalam mengelola bisnisnya, yang berakhir pada
fluktuasi perubahan harga saham dan return saham. Pola perilaku harga saham
tersebut menentukan pola return yang diterima dari saham tersebut.
Rasio

keuangan

merupakan

faktor

internal

perusahaan

yang

mempengaruhi return saham. Faktor internal yang dipakai dalam penelitian ini
adalah Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE),
dan Total Asset Turnover (TAT).
Rasio solvabilitas yang sering dikaitkan dengan return saham yaitu Debt
to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh
seberapa besar dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar utang. Debt to
Equity Ratio (DER) juga memberikan jaminan mengenai seberapa besar utang
perusahaan yang dapat dijamin dengan modal sendiri. Informasi mengenai
seberapa besar dana pemilik perusahaan dapat digunakan kreditur sebagai dasar
penentuan tingkat keamanan kreditur. Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER)
menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan utang

terhadap ekuitas. Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan risiko
perusahaan yang relatif tinggi sehingga para investor berusaha menghindari
saham-saham yang memiliki nilai Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi. Jika
perusahaan menggunakan utang, maka akan meningkatkan risiko yang ditanggung
pemegang saham. Ketika jumlah utang mengalami peningkatan yang cukup besar
maka tingkat solvabilitas akan menurun, hal tersebut akan berdampak dengan
menurunnya nilai (return) saham perusahaan.
Likuiditas perusahaan mencerminkan kemampuan finansial dari suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial pada jangka waktu pendek.
Perusahaan dikatakan likuid jika mampu memenuhi kewajiban keuangannya pada
jangka waktu pendek. Sebaliknya jika perusahaan tidak mampu memenuhi
kewajiban finansial jangka pendek, maka perusahaan itu dalam keadaan tidak
likuid. Bagi perusahaan, likuid merupakan masalah yang sangat penting karena
mewakili kepentingan perusahaan dalam berhubungan dengan pihak lain, baik
pihak intern ataupun pihak ekstern. Rasio likuiditas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Current Ratio (CR). Current Ratio (CR) menunjukkan
hubungan antara kas dan aktiva lancar lainnya dari sebuah perusahaan dengan
kewajiban lancarnya (Brigham dan Houston, 2009). Semakin besar current ratio
yang dimiliki menunjukkan besarnya kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan operasionalnya terutama modal kerja yang sangat penting untuk
menjaga kinerja perusahaan yang pada akhirnya mempengaruhi harga saham. Hal
ini dapat memberikan keyakinan kepada investor untuk memiliki saham
perusahaan tersebut sehingga dapat meningkatkan return saham.

Return on Equity (ROE) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang


dapat digunakan untuk mengukur seberapa efektif ekuitas yang diberikan oleh
para pemodal dan dikelola oleh pihak manajemen untuk beroperasi menghasilkan
keuntungan. Semakin tinggi nilai ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan
menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba. Dengan meningkatnya laba
perusahaan, maka harga saham pun akan meningkat dan dengan begitu return
yang didapat juga semakin besar.
Total Asset Turnover (TAT) mengukur perputaran dari seluruh aktiva
perusahaan, rasio ini dihitung dengan cara membagi penjualan dengan total aktiva
(Brigham dan Hauston, 2009). Perputaran total aktiva menunjukkan bagaimana
efektifitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan
penjualan dalam kaitannya untuk mendapatkan laba. Perusahaan dengan tingkat
penjualan yang besar diharapkan mendapatkan laba yang besar pula. Nilai TAT
yang semakin besar menunjukkan nilai penjualannya juga semakin besar dan
harapan memperoleh laba juga semakin besar pula. Dengan demikian dapat
berpengaruh terhadap return saham bagi para investor.
Terkait dengan hubungan antara return saham dengan Debt to Equity
Ratio (DER), Current Ratio (CR) , Return On Equity (ROE), Total Asset Turn
Over ( TATO )juga sangat menarik, seperti nampak dalam tabel berikut :

10

Tabel 1.1 Rata rata Retun Saham , DER, CR, ROE, dan TAT
Perusahaan Indeks LQ45 Periode 2009 2011
Tahun

Keterangan
Return Saham
Debt to Equity Ratio (DER)
Current Ratio (CR)
Return On Equity (ROE)
Total Asset Turnover (TAT)

Perubahan

2009

2010

2011

09-10

10-11

0.12
0.94
1.91
37.23
1.10

0.02
0.77
2.40
34.90
1.04

0.14
0.68
2.71
36.33
1.03

-0.10
-0.17
0.49
-2.33
-0.06

0.12
-0.09
0.31
1.43
0.01

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2011


Tabel 1.1 memperlihatkan adanya perbedaan kecenderungan antara
Retun SahaDER, CR, ROE, dan TAT Perusahaan Indeks LQ45 Periode 2009
2011. Return Saham pada tahun 2009 2010 mengalami penurunan, namun di
tahun 2011 mengalami peningkatan kembali. Sepanjang 2009 2011 DER
mengalami penurunan, sedangkan CR justru dari tahun 2009 2011 mengalami
peningkatan. Pergerakan ROE fluktuatif, pada tahun 2009 2010 mengalami
penurunan, namun pada tahun 2011 mengalami peningkatan kembali. Pergerakan
TAT menunjukkan arah yang semakin menurun.
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian mengenai hubungan rasio
keuangan dengan perubahan harga saham yang akan berdampak pada return
saham, dan kegunaan rasio keuangan dalam mengukur dan memprediksi kinerja
keuangan.
Faried (2008) meneliti bahwa variabel DER tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap return saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Demikian
juga Nathaniel (2008), Prihantini (2009), dan Hernendiastoro (2005) menemukan
bahwa variabel DER berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return

11

saham. Suharli (2005) juga menunjukkan bahwa debt to equity ratio dan beta
saham tidak mempengaruhi return saham secara signifikan. Sedangkan Susilowati
dan Turyanto (2011) menyimpulkan hubungan debt to equity ratio dengan return
positif dan signifikan, begitu juga dengan Ratnasari (2003) menyimpulkan bahwa
debt to equity ratio menunjukkan hasil yang positif dan signifikan terhadap return
saham.
Prihantini (2009), Ulupui (2005), dan Astuti (2006)

menunjukkan

bahwa CR berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Sedangkan


Subalno (2009) dan Hernendiastoro (2005) menunjukkan bahwa current ratio
memiliki pengaruh negatif terhadap return saham.
Penelitian mengenai Return On Equity (ROE) terhadap return saham
dilakukan oleh Widodo (2007), menunjukkan hubungan yang positif. Hasil yang
berbeda didapat dari penelitian Susilowati dan Turyanto (2011) menunjukkan
ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Pada kelompok rasio aktivitas yang digunakan adalah Total Asset Turnover
(TAT) hasil penelitian menunjukkan TAT mempunyai pengaruh yang signifikan
positif terhadap return saham sesuai dengan penelitian Astuti (2006) dan Widodo
(2007). Sedangkan

Ulupui (2005) dan Subalno (2009) ,menyimpulkan bahwa

Total Asset Turnover dengan return saham memiliki hubungan negatif. Berikut
adalah tabel ringkasan research gap yang menunjukkan hubungan DER, CR,
ROE, dan TAT terhadap return saham:

12

Tabel 1.2
Ringkasan Research Gap
No
1.

Permasalahan
Pengaruh DER
terhadap Return
saham

Research Gap

Penulis (Tahun)
Ratna
Prihantini, SE
(2009)

Yeye Susilowati
Dan

DER berpengaruh
terhadap return
saham

Tri Turyanto
(2011)

Judul
Pengaruh Inflasi,
Nilai Tukar, ROA,
DER
dan
CR
terhadap
Return
Saham
industri
real estate and
property
yang
listed di Bursa
Efek
Indonesia
periode 2003
2006
Reaksi
Signal
Rasio Profitabilitas
Dan
Rasio
Solvabilitas
Terhadap Return
Saham Perusahaa

Eliza
Wahyu Analisis Pengaruh
Ratnasari (2003) Faktor
Fundamental,
Volume
Perdagangan dan
Nilai Kapitalisasi
Pasar
Terhadap
Return Saham di
BEJ (Studi Kasus
pada Perusahaan
Manufaktur
dan
Perbankan)

Metode
Regresi
linear
berganda

analisis
regresi
berganda

Regresi
berganda

13

Subekti
Puji Analisis Pengaruh regresi
Astuti, SE
Faktor-Faktor
berganda
(2006)
Fundamental,
EVA, Dan MVA
Terhadap
Return Saham
(Studi
Pada
Perusahaan
Manufaktur
Di
Bursa Efek Jakarta
Periode
20012003)

DER tidak
berpengaruh
terhadap return
saham

Asbi Rachman Analisis Pengaruh Regresi


Faried
Faktor
berganda
(2008)
Fundamental Dan
Nilai Kapitalisasi
Pasar
Terhadap
Return
Saham
Perusahaan
Manufaktur Di BEI
Periode 2002 s.d
2006
Andre
Hernendiastoro
(2005)

Pengaruh Kinerja Regresi


Perusahaan
Dan berganda
Kondisi
Ekonomi Terhadap
Return
Saham
Dengan
Metode
Intervalling
(Studi Kasus Pada
Saham-Saham LQ
45)

14

Nicky Nathaniel Analisis


Faktor- regresi
SD, ST.
Faktor Yang Mem- linier
(2008)
pengaruhi Return berganda
Saham (Studi Pada
Saham-Saham Real
Estate
And
Property Di Bursa
Efek
Indonesia Periode
2004-2006)
Subalno (2009)

Analisis Pengaruh Regresi


Faktor
berganda
Fundamental
Dan
Kondisi
Ekonomi Terhadap
Return Saham
(Study Kasus Pada
Perusahaan
Otomotif
Dan
Komponen Yang
Listed Di Bursa
Efek
Indonesia
Periode
20032007)

Michell Suharli Studi Empiris Ter(2005)


hadap Dua Faktor
Yang Mempengaruhi Return Saham
Pada Industri Food
& Beverages Di
Bursa Efek Jakarta
2.

Pengaruh CR
terhadap Return
saham

Regresi
berganda

Subekti
Puji Analisis Pengaruh regresi
Astuti, SE
Faktor-Faktor
berganda
(2006)
Fundamental,
Positif
EVA, Dan MVA
Terhadap
Return Saham
(Studi
Pada
Perusahaan
Manufaktur
Di
Bursa Efek Jakarta
Periode
20012003)

15

CR berpengaruh
terhadap return
saham

IG. K. A.
Ulupui (2005)

Analisis Pengaruh Regresi


Rasio Likuiditas, berganda
Leverage,
Aktivitas,
Dan
Profitabilitas
Terhadap Return
Saham (Studi Pada
Perusahaan
Makanan
Dan
Minuman Dengan
Kategori Industri
Barang Konsumsi
Di BEJ)

Ratna
Prihantini, SE
(2009)

Regresi
linear
berganda

Andre
Hernendiastoro
(2005)
CR tidak
berpengaruh
terhadap return
saham

Pengaruh Inflasi,
Nilai Tukar, ROA,
DER
dan
CR
terhadap
Return
Saham
industri
real estate and
property
yang
listed di Bursa
Efek
Indonesia
periode 2003
2006.
Pengaruh Kinerja Regresi
Perusahaan
Dan berganda
Kondisi
Ekonomi Terhadap
Return
Saham
Dengan
Metode
Intervalling
(Studi Kasus Pada
Saham-Saham LQ
45)

16

Subalno (2009)

Pengaruh ROE
terhadap return
ROE berpengaruh
saham
negatif terhadap
return saham

ROE berpengaruh
positif terhadap
return saham

Pengaruh TAT
terhadap return
saham

Analisis Pengaruh
Faktor
Fundamental
Dan
Kondisi
Ekonomi Terhadap
Return Saham
(Study Kasus Pada
Perusahaan
Otomotif
Dan
Komponen Yang
Listed Di Bursa
Efek
Indonesia
Periode
20032007)
Yeye Susilowati Reaksi
Signal
Dan
Rasio Profitabilitas
Dan
Rasio
Tri Turyanto
Solvabilitas
(2011)
Terhadap Return
Saham Perusahaan
SanimanWidodo Analisis Pengaruh
(2007)
Rasio
Aktivitas,
Rasio
Profitabilitas, dan
Rasio
Pasar,
terhadap
Return
Saham
Syariah
Dalam Kelompok
Jakarta
Islamic
Index (JII) Tahun
2003 2005.

IG. K. A.
Ulupui (2005)

TAT berpengaruh
negatif terhadap
return saham

Regresi
berganda

analisis
regresi
berganda

Regresi
liner
berganda.

Analisis Pengaruh Regresi


Rasio Likuiditas, berganda
Leverage,Aktivitas,
Dan Profitabilitas
Terhadap Return
Saham (Studi Pada
Perusahaan
Makanan
Dan
Minuman Dengan
Kategori Industri
Barang Konsumsi
Di BEJ)

17

Subalno (2009)

TAT berpengaruh
positif terhadap
return saham

Analisis Pengaruh
Faktor
Fundamental
Dan
Kondisi
Ekonomi Terhadap
Return Saham
(Study Kasus Pada
Perusahaan
Otomotif
Dan
Komponen Yang
Listed Di Bursa
Efek
Indonesia
Periode
20032007)
Subekti
Puji Analisis Pengaruh
Astuti, SE
Faktor-Faktor
(2006)
Fundamental,
EVA, Dan MVA
Terhadap
Return Saham
(Studi
Pada
Perusahaan
Manufaktur
Di
Bursa Efek Jakarta
Periode
20012003)

Regresi
berganda

Regresi
berganda

SanimanWidodo Analisis Pengaruh Regresi


(2007)
Rasio
Aktivitas, liner
Rasio
berganda.
Profitabilitas, dan
Rasio
Pasar,
terhadap
Return
Saham
Syariah
Dalam Kelompok
Jakarta
Islamic
Index (JII) Tahun
2003 2005.

Penelitian mengenai return saham telah banyak dilakukan. Penelitian


tersebut mengenai pengaruh Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Return On

18

Equity, dan Total Asset Turnover terhadap return saham. Penelitian yang telah
dilakukan menunjukkan kesimpulan yang berbeda beda.
Melihat fenomena return saham dalam kaitannya dengan rasio rasio
keuangan, serta adanya beberapa penelitian terdahulu yang saling bertentangan
hasil analisisnya maka memperkuat perlunya diajukan penelitian untuk
menganilisis pengaruh Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Return On Equity,
dan Total Asset Turnover terhadap return saham.

1.2

Rumusan Masalah
Pasar modal merupakan sarana investasi bagi pihak kelebihan dana atau

investor. Dalam menanamkan modalnya, investor berharap untuk memperoleh


return yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu, investor membutuhkan berbagai
jenis informasi agar dapat menilai kinerja perusahaan yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan investasi. Investor membutuhkan informasi bersifat
fundamental karena lebih berorientasi jangka panjang dimana analisis ini
menggunakan data yang berasal dari keuangan perusahaan (company analysis)
sehingga berkaitan dengan informasi yang diperoleh dari laporan keuangan
perusahaan. Para investor akan mempelajari laporan keuangan perusahaan dengan
tujuan mengetahui kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan dapat ditentukan
dengan indikator rasio rasio keuangan yang dapat diperoleh dari adanya laporan
keuangan perusahaan. Rasio keuangan akan dipandang mampu membantu
investor dalam mengambil keputusan investasi jika rasio keuangan tersebut
memiliki pengaruh terhadap return saham.

19

Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah yang telah dikemukakan,


maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil
penelitian antara satu peneliti dengan peneliti lainnya. Hal tersebut menjadi alasan
kuat perlunya penelitian lebih lanjut terhadap rasio-rasio keuangan, maka dapat
dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian (research question) sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh dari Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return
saham?
2. Bagaimana pengaruh dari Current Ratio (CR) terhadap return saham?
3. Bagaimana pengaruh dari Return On Equity (ROE) terhadap return
saham?
4. Bagaimana pengaruh dari Total Asset Turnover (TAT) terhadap return
saham?

1.3

Tujuan dan Kegunaan


Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

rasio-rasio keuangan (DER, CR, ROE, TAT) terhadap return saham serta
memberi jawaban atas pertanyaan penelitan yang ada, diantaranya :
1. Untuk menganalisis pengaruh dari Debt to Equity Ratio (DER) terhadap
return saham.
2. Untuk menganalisis pengaruh dari Current Ratio (CR) terhadap return
saham.
3. Untuk menganalisis pengaruh dari Return On Equity (ROE) terhadap
return saham

20

4. Untuk menganalisis pengaruh dari Total Asset Turnover (TAT) terhadap


return saham.
5. Untuk membandingkan hasil analisis perhitungan dari sisi investor yaitu
dengan menggunakan data primer dan hasil analisis perhitungan dari sisi
perusahaan yaitu dengan data sekunder.

Sejalan dengan tujuan dari penelitian ini, maka kegunaan yang diperoleh
dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Bagi investor
Memberikan informasi rasio rasio yang perlu diperhatikan sebagai dasar
melakukan investasi saham di pasar modal sehingga dapat mencapai
return yang optimal.
2. Bagi emiten
Masukan akan pentingnya pengelolaan informasi dalam bentuk rasio
rasio keuangan sebagai dasar pengambilan kebijakan finansial guna
meningkatkan kinerja perusahaan untuk menarik minat investor sehingga
dapat memobilisasi dana dari pihak ketiga.
3. Bagi dunia akademik
Penelitian ini dapat dijadikan tambahan referensi dan mampu memberikan
kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan terutama pada bidang
manajemen keuangan khususnya teori yang berkaitan dengan analisis
fundamental. Selain itu juga penelitian ini dapat dijadikan landasan dan
informasi tambahan bagi penelitian yang sama di masa yang akan datang.

21

1.4

Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran utuh secara menyeluruh mengenai

penulisan penelitian ini, maka disusunlah suatu sistematika penulisan yang berisi
mengenai informasi materi serta hal-hal lain yang berhubungan dengan penelitian
ini, adapun sistematika penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah yang menjadi dasar
pemikiran atau latar belakang penelitian ini untuk selanjutnya disusun rumusan
masalah dan diuraikan tentang tujuan serta manfaat penelitian, kemudian diakhiri
dengan sistematika penulisan.
BAB II TELAAH PUSTAKA
Pada bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar dalam
perumusan hipotesis dan analisis penelitian ini. Setelah itu diuraikan dan
digambarkan kerangka pemikiran dari penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai variabel penelitian dan definisi operasional,
penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data,
serta metode analisis yang digunakan dalam menganalisis data yang telah
diperoleh.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum perusahaan, responden yang
menjadi obyek penelitian, analisis data dan pembahasan.

22

BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan berisi simpulan hasil penelitian dan saran-saran.

BAB II
TELAAH PUSTAKA

I.1

Landasan Teori

2.1.1

Pasar Modal
Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi

perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli surat

berharga di pasar modal. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang biasa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang,
ekuitas (saham), instrumen derivatif, maupun instrumen lainnya. Pasar modal
merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah) dan sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal
memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait
lainnya (Darmaji dan Fakhrudin, 2008).
Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh perusahaan di jual di pasar
primer. Surat berharga yang baru dijual dapat berupa penawaran perdana ke
publik (Initial Public Offering atau IPO) atau tambahan surat berharga baru jika
perusahaan sudah going public. Selanjutnya surat berharga yang sudah beredar
diperdagangkan di pasar sekunder (Jogiyanto, 2008).

23

24

2.1.2

Investasi
Menurut Horne dan Wachowicz (2009), dalam manajemen keuangan

terdapat tiga fungsi keputusan, yaitu (1) keputusan investasi, (2) keputusan
pendanaan (3) keputusan manajemen aktiva. Keputusan investasi dimulai dengan
menetapkan total aktiva yang perlu dimiliki perusahaan kemudian aktiva tersebut
dialokasikan dalam berbagai bentuk investasi. Menurut Sartono (2001) keputusan
pendanaan atau pembiayaan investasi meliputi berbagai hal diantaranya: cara
menggunakan dana untuk kegiatan perusahaan yang optimal, cara memperoleh
kebutuhan dana untuk investasi yang efisien , dan menentukan komposisi sumber
dana optimal yang harus dipertahankan.
Horne dan Wachowicz (2009) menyatakan bahwa kebijakan deviden
juga merupakan bagian dari keputusan pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran
deviden menetapkan jumlah laba yang dapat ditahan dalam perusahaan. Semakin
tinggi laba ditahan maka semakin rendah uang yang tersedia bagi pembayaran
deviden. Laba yang ditahan digunakan sebagai pendanaan melalui ekuitas. Masih
menurut Horne dan Wachowicz (2009), keputusan manajemen aktiva dilakukan
ketika aktiva telah diperoleh dan pendanaan yang tepat telah tersedia, aktiva
tersebut harus dikelola secara efisien.
Dari ketiga keputusan tersebut, keputusan investasi merupakan hal
paling penting. Seseorang akan mengalokasikan dananya untuk investasi dengan
harapan akan menerima keuntungan di masa yang akan datang (Suharli, 2005).

25

2.1.3

Saham
Saham biasa merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling

dikenal. Saham biasa lebih umum disebut saham saja. Dengan adanya saham
investor dapat menikmati keuntungan yang diperoleh perusahaan. Saham adalah
surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi
dalam suatu perusahaan (Ang, 1997).
Sedangkan menurut Rusdin (2006) saham adalah sertifikat yang
menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki
hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Berdasarkan manfaat yang
diperoleh pemegang saham, dibedakan menjadi:
Saham biasa (common stock)
Merupakan efek yang paling sering digunakan oleh emiten dalam
memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan efek yang paling dikenal
di pasar modal. Saham biasa memiliki karakteristik seperti :
1. Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi
2. Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang
ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham
3. Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam RUPS
4. Hak tanggung jawab yang terbatas
5. Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada
masyarakat

26

Saham preferen (preferen stock)


Saham preferen adalah yang berbentuk gabungan antara obligasi dan
saham biasa. Jenis saham ini sering disebut dengan sekuritas campuran. Saham
preferen sama dengan saham biasa karena tidak memiliki tanggal jatuh tempo dan
juga mewakili kepemilikan dari modal. Di lain pihak saham preferen sama dengan
obligasi karena jumlah devidennya tetap selama masa berlaku dari saham,
memiliki klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, memiliki hak tebus, dan dapat
dipertukarkan dengan saham biasa (Rusdin, 2006).

2.1.4

Return Saham
Dalam kegiatan investasi, salah satu faktor yang memotivasi investor

yaitu adanya return saham yang merupakan imbalan atas keberanian investor
untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Jogiyanto (2008)
menyatakan bahwa return adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.
Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi
yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang.
Return total terdiri dari capital gain (loss) dan yield (Jogiyanto, 2008).
Dimana return total ini merupakan keseluruhan return yang diperoleh dari suatu
investasi pada periode tertentu. Return total dapat dinyatakan sebagai berikut:

Return Total = Capital gain (loss) + yield

.(2.1)

27

Capital gain (loss) merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan
harga periode lalu (Jogiyanto, 2008):
Capital gain (loss) = Pt Pt-1

(2.2)

Pt-1

Keterangan
Pt = Harga saham periode sekarang
Pt1 = Harga saham periode sebelumnya

Yield adalah persentase penerimaan kas periodik dari suatu investasi


terhadap harga investasi periode tertentu. Untuk saham biasa yang melakukan
pembayaran deviden periodik sebesar Dt rupiah per-lembarnya, maka yield dapat
dituliskan sebagai berikut (Jogiyanto, 2008):
Dt
Yield

(2.3)

=
Pt-1

Keterangan :
Dt = Dividen kas yang dibayarkan
Pt 1 = Harga saham periode sebelumnya

Yield disebut juga dengan current income yaitu keuntungan yang


diperoleh dari penerimaan kas periodik yang dapat diperoleh dari pembayaran
bunga deposito, dividen, bunga obligasi dan sebagainya disebut sebagai
pendapatan lancar, maksudnya adalah keuntungan biasanya diterima dalam bentuk
kas atau setara kas, sehingga dapat dikonversi dalam bentuk uang kas cepat seperti

28

bunga atau jasa giro dan dividen tunai. Serta yang setara kas adalah saham bonus
atau dividen saham yaitu dividen dibayarkan dalam bentuk saham-saham dan
dapat dikonversi menjadi uang kas.
Sehingga return total dapat dirumuskan sebagai berikut (Jogiyanto,
2008):

Pt Pt-1 + Dt
Return total

(2.4)

Pt-1

Keterangan :
Pt = Harga saham sekarang
P t 1 = Harga saham periode sebelumnya
Dt = Dividen kas yang dibayarkan

Namun mengingat tidak selamanya perusahaan membagikan dividen kas


secara periodik kepada pemegang sahamnya, maka dalam penelitian ini return
saham dapat dihitung sebagai berikut (Jogiyanto, 2008) :

Return total

Pt Pt-1
Pt-1

Keterangan
Pt = Harga saham periode sekarang
Pt1 = Harga saham periode sebelumnya

...(2.5)

29

2.1.5

Pemodal ( Investor)
Sejak

meningkatkan

pemerintah
pertumbuhan

mendorong
ekonomi

masyarakat

istilah

yang

(pengusaha)
berhubungan

untuk
dengan

penanaman modal semakin memasyarakat. Penanaman modal (investasi) adalah


melakukan penanaman modal secara langsung (direct investment) untuk
mendirikan dan mengoperasikan perusahaan yang dapat memproduksi barang atau
jasa yang diperlukan masyarakat. Orang atau badan yang melakukan penanaman
modal disebut investor atau pemodal (Rusdin, 2006)
Masih menurut Rusdin (2006) bahwa dalam perusahaan yang sudah
berdiri, pemodal utama adalah pemegang saham sendiri yang merupakan pionir
pemodal dalam perusahaan itu. Apabila mereka memerlukan modal untuk
perluasan perusahaan yang mereka sendiri tidak dapat memenuhinya, maka
datanglah kesempatan untuk menawarkan kepada pihak lain untuk ikut
menanamkan modalnya dalam perusahaan mereka. Pihak lain yang baru datang
menyerahkan modalnya untuk perluasan perusahaan itu juga dinamakan pemodal,
seperti halnya pemodal sendiri.

2.1.6

Perilaku dan Strategi Investor


Rr. Iramani dan Dhyka Bagus (2008) mengatakan bahwa pasar modal di

Indonesia digolongkan pada pasar yang berkembang, dimana beranggotakan


pelaku pasar yang masih dalam tahap belajar sehingga akan ditemukan banyak
fakta yang membuktikan ketidakrasionalan

investor. Pemodal yang rasional

berekspektasi untuk mendapatkan return yang tinggi dengan tingkat resiko yang

30

lebih kecil. Pemilihan jenis investasi dan besarnya dana yang diinvestasikan
investor dipengaruhi oleh perilaku investor, yaitu sikap investor pada tingkat
risiko yang akan dihadapi, apakah pemodal menyukai risiko (risk seeker),
menghindari risiko ( risk aveter), atau mengabaikan risiko (risk indifference).
Kurniasari (2007) mengemukakan bahwa perilaku investor dalam
mengatur investasinya dapat digambarkan dengan strategi investasi. Strategi
investasi yang digunakan investor yaitu strategi pasif dan strategi aktif. Menurut
Wiksuana (2009), Strategi pasif merupakan tindakan pasif seorang investor dalam
melakukan investasi saham dan mendasarkan pergerakan sahamnya hanya pada
pergerakan indeks pasar. Dalam hal ini investor hanya mengikuti indeks pasar dan
tidak mencari informasi atau melakukan jual beli saham yang dapat menghasilkan
abnormal return. Sedangkan

strategi aktif merupakan tindakan aktif seorang

investor dalam pemilihan dan jual beli saham, mencari informasi, mengikuti
waktu dan pergerakan harga saham serta tindakan aktif lainnya agar menghasilkan
abnormal return. Strategi aktif pada investasi dapat menggunakan pendekatan
fundamental dalam analisis saham.
Pendekatan fundamental (analisis fundamental) digunakan untuk
menganalisis suatu saham berdasar kinerja keuangan suatu perusahaan dengan
melihat laba, deviden, penjualan dan lainnya. Strategi aktif ini bertujuan untuk
mencapai kinerja yang lebih tinggi dibandingkan jika menggunakan strategi pasif.
Investor akan mencari informasi tambahan, meningkatkan kemampuan dalam
menganalisis informasi, bahkan ada investor yang membayar mahal jasa
konsultasi analisis saham yang terbaik sehingga seseuai dengan harapan investor.

31

Analisis faktor fundamental merupakan teknik kuantitatif yang dapat digunakan


untuk menentukan waktu yang paling tepat untuk jual beli saham. Dengan
menggunakan analisis fundamental ini, investor dapat meramalkan tingkat return
yang diterima di masa yang akan datang.

2.1.7

Indeks LQ 45
Indeks ini dibentuk hanya terdiri dari 45 saham saham yang paling

aktif diperdagangkan. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan likuiditas yang


tinggi dan kapitalisasi pasar. Berikut adalah kriteria indeks LQ 45 (Jogiyanto,
2008) :
1. Selama 12 bulan terakhir, rata rata transaksi sahamnya masuk dalam
urutan 60 terbesar di pasar reguler.
2. Selama 12 bulan terakhir, rata rata nilai kapitalisasi pasarnya masuk
dalam urutan 60 terbesar di pasar regular.
3. Telah tercatat di BEI paling tidak selama 3bulan.

2.1.8

Arbitrage Pricing Theory


Dalam kegiatan investasi, salah satu faktor yang memotivasi investor

yaitu adanya return saham yang merupakan imbalan atas keberanian investor
untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Pembahasan
mengenai tingkat keuntungan sekuritas dapat menggunakan teori Arbitrage
Pricing Theory (APT). Teori arbitrage pricing (APT) adalah teori yang
dicetuskan oleh Ross (dalam Suad Husnan 2005). Dalam teori ini menyatakan

32

bahwa ada dua kesempatan investasi yang karakteristiknya identik sama tidak
dapat dijual dengan harga yang berbeda (hukum satu harga). Jika dijual dengan
harga yang berbeda, maka terdapat kesempatan untuk melakukan arbitrage yaitu
dengan membeli dengan aktiva yang berharga rendah dan pada waktu yang sama
dijual dengan harga lebih tinggi sehingga diperoleh laba tanpa risiko.
APT mengasumsikan bahwa tingkat keuntungan dapat dipengaruhi
faktor dalam perkonomian dan dalam industri. Dalam teori APT tidak secara
eksplisit menyebutkan faktor faktor yang mempengaruhi expected return E (R),
namun faktor faktor tersebut dapat dirumuskan sendiri (Husnan, 2005). Secara
umum faktor-faktor yang berpengaruh terhadap return saham diantaranya faktor
fundamental, faktor pasar dan faktor makro. Faktor makro berpengaruh secara
lokal terhadap suatu obyek investasi, maka yang perlu dikaji lebih dalam adalah
faktor fundamental dan faktor pasar. Faktor fundamental berkaitan dengan kinerja
perusahaan emiten, sedangkan faktor pasar berkaitan dengan kinerja sahamnya
(Saniman, 2007).

2.1.9

Signalling Theory
Signalling theory merupakan penjelasan dari asimetri informasi.

Terjadinya asimetri informasi disebabkan karena pihak manajemen mempunyai


informasi lebih banyak mengenai prospek perusahaan. Untuk menghindari
asimetri informasi, perusahaan harus memberikan informasi sebagai sinyal kepada
pihak investor. Asimetri informasi perlu diminimalkan, sehingga perusahaan go
public dapat menginformasikan keadaan perusahaan secara transparan kepada

33

investor. Investor selalu membutuhkan informasi yang simetris sebagai


pementauan dalam menanamkan dana pada suatu perusahaan.
Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat
menjadi signal bagi pihak di luar perusahaan, terutama bagi pihak investor adalah
laporan tahunan. Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat
berupa informasi akuntansi yaitu informasi yang berkaitan dengan laporan
keuangan dan informasi non-akuntansi yaitu informasi yang tidak berkaitan
dengan laporan keuangan. Laporan tahunan hendaknya memuat informasi yang
relevan dan mengungkapkan informasi yang dianggap penting untuk diketahui
oleh pengguna laporan baik pihak dalam maupun pihak luar. Semua investor
memerlukan informasi untuk mengevaluasi risiko relatif setiap perusahaan
sehingga dapat melakukan diversifikasi portofolio dan kombinasi investasi dengan
preferensi risiko yang diinginkan. Jika suatu perusahaan ingin sahamnya dibeli
oleh investor maka perusahaan harus melakukan pengungkapan laporan keuangan
secara terbuka dan transparan. Rasio - rasio dari laporan keuangan seperti Current
Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Total Asset Turnover maupun
rasio-rasio lain akan sangat bermanfaat bagi investor maupun calon investor
sebagai salah satu dasar analisis dalam berinvestasi.

2.2

Analisis Faktor Faktor Fundamental


Analisis Fundamental merupakan suatu studi yang mempelajari hal hal

yang berhubungan dengan keuangan suatu bisnis dengan maksud untuk lebih

34

memahami sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan publik yang
menerbitkan saham biasa (Ang, 1997).
Ang (1997) menambahkan bahwa dalam analisis fundamental, investor
akan mempelajari laporan keuangan perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan perusahaan, mengidentifikasi kecenderungan atau
pertumbuhan yang mungkin ada, mengevaluasi efisiensi operasional dan
memahami sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan tersebut.
Analisis faktor fundamental didasarkan pada analisis keuangan yang
tercermin dalam rasio-rasio keuangan yang terdiri dari lima rasio diantaranya
yaitu rasio likuiditas, rasio rentabilitas (profitabilitas), rasio solvabilitas
(solvency), rasio pasar dan rasio aktivitas.

2.2.1

Debt to Equity Ratio


Rasio solvabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Salah satu rasio solvabilitas yang
dapat dihitung adalah Debt to Equity Ratio (Hanafi, 2004). Menurut Horne dan
Wachowicz (dalam Suharli, 2005) Debt to Equity Ratio is computed by simply
dividing the total debt of the firm (including current liabilities) by its shareholders
equity. Debt to equity ratio merupakan perhitungan sederhana yang
membandingkan total utang perusahaan dengan modal pemegang saham. Brealy
et al. (dalam Suharli, 2005) juga mendukung pernyataan tersebut Debt to equity
is long term debt of the firm dividing equity. Dapat disimpulkan bahwa debt to

35

equity ratio merupakan rasio yang membandingkan total utang dengan total
ekuitas dari pemegang saham.
Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi total kewajibannya, dimana modal sendiri yang digunakan untuk
membayar utang. DER menunjukkan perbandingan antara beban utang
dibandingkan modal sendiri. DER juga

memberikan jaminan seberapa besar

utang-utang perusahaan dijamin modal sendiri.

Debt to Equity Ratio =

Total Debt

(2.6)

Total Equity
Total debt merupakan total utang jangka pendek dan total utang jangka
panjang. Sedangkan total equity merupakan total modal sendiri yang terdiri dari
total modal saham disetor dan laba ditahan yang dimiliki perusahaan (Ang, 1997).
Menurut Agus Sartono (2001), jika rasio DER tinggi, hal ini berarti bahwa
perusahaan menggunakan utang yang tinggi dibandingkan dengan modal sendiri.
Hal tersebut akan meningkatkan risiko dan investor akan meminta tingkat
keuntungan yang lebih tinggi.

2.2.2

Current Ratio
Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek

perusahaan dengan melihat besarnya aktiva lancar terhadap utang lancarnya


(Hanafi, 2004). Untuk mengukur likuiditas perusahaan dalam penelitian ini
menggunakan rasio current ratio.

36

Hanafi (2004) mendefinisikan current ratio sebagai rasio yang


mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka pendeknya (jatuh
tempo kurang dari satu tahun) dengan menggunakan aktiva lancar. Sehingga
secara matematis Current Ratio (CR) dapat dirumuskan sebagai berikut :

Current Ratio =

Current asset

...(2.7)

Current liabilities
Aktiva lancar (current asset) meliputi kas, sekuritas, piutang usaha, dan
persediaan. Utang / kewajiban lancar (current liabilities) terdiri atas utang usaha,
wesel tagih jangka pendek, utang jatuh tempo yang kurang dari satu tahun, akrual
pajak, dan beban beban akrual lainnya (Brigham dan Houston, 2009). Weston
dan Copeland (1999) berpendapat bahwa current ratio merupakan ukuran
mengetahui kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek, rasio tersebut juga
menunjukkan seberapa jauh tuntutan kreditor jangka pendek dipenuhi oleh aktiva
yang dapat dikonversikan menjadi kas dalam waktu sesuai dengan jatuh tempo
utang.

2.2.3

Return On Equity
Menurut Hanafi (2004) rasio profitabilitas rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada tingkat


penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Return On Equity adalah salah satu
rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih berdasar modal tertentu. Besarnya rasio ini

37

menunjukkan ukuran profitabilitas dilihat dari sudut pandang pemegang saham.


Sedangkan Brigham dan Weston (1998) menyatakan bahwa Return On Equity
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian atas
investasi oleh pemegang saham biasa. Rasio ROE dapat dihitung sebagai berikut :

Return On Equity =

Laba bersih

.........(2.8)

Total Equity
Semakin tinggi nilai ROE menunjukkan semakin meningkatnya
profitabilitas / kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dengan
menggunakan modal sendiri (Hanafi, 2004).

2.2.4

Total Asset Turnover


Hanafi (2004) menyatakan bahwa rasio aktivitas dapat digunakan untuk

melihat seberapa besar efisiensi penggunaan aset oleh perusahaan dan juga
seberapa besar dana tertanam pada aset perusahaan. Penempatan dana yang tidak
sesuai kebutuhan akan mengakibatkan profitabilitas perusahaan tidak sebaik yang
seharusnya. Penelitian ini menggunakan rasio Total Asset Turnover untuk
mengukur tingkat efisiensi penggunaan aset oleh perusahaan.
Total Assets Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa efisiennya seluruh aktiva perusahaan digunakan untuk menunjang
kegiatan penjualan (Ang, 1997). Besarnya TAT dapat dihitung dengan rumus :
Penjualan
(2.9)

Total Asset Turnover =


Total Aktiva

38

Ketika penjualan pada posisi yang tinggi maka perusahan akan


mengharapkan laba yang tinggi pula. Nilai TAT yang semakin besar menunjukkan
nilai penjualannya juga semakin besar dan harapan memperoleh laba juga
semakin besar pula.

2.3

Pengaruh Faktor Faktor Fundamental terhadap Return Saham

2.3.1

Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham


Para kreditor secara umum akan lebih tertarik jika rasio DER lebih

rendah. Semakin rendah rasio tersebut maka semakin tinggi tingkat pendanaan
perusahaan yang berasal dari pemegang saham, dan perlindungan bagi kreditor
semakin besar jika nilai aktiva menyusut atau ketika terjadi kerugian pada
perusahaan (Horne dan Wachowicz, 2009).
Debt to equity ratio mengukur kemampuan modal sendiri perusahaan
untuk dijadikan jaminan semua utang. Perusahaan dengan Debt to Equity Ratio
rendah akan mempunyai resiko kerugian lebih kecil ketika keadaan ekonomi
merosot, namun ketika kondisi ekonomi membaik, kesempatan memperoleh laba
rendah. Sebaliknya perusahaan dengan rasio

leverage tinggi,

beresiko

menanggung kerugian yang besar ketika keadaan ekonomi merosot, tetapi


mempunyai kesempatan memperoleh laba besar saat ekonomi membaik. DER
yang terlalu tinggi mempunyai dampak buruk terhadap kinerja perusahaan, karena
tingkat utang yang semakin tinggi berarti beban bunga perusahaan akan semakin
besar dan akan mengurangi keuntungan. Namun sampai batas tertentu besarnya debt

39

dapat mengakibatkan tax saving yang dapat digunakan untuk meningkatkan arus kas
bagi perusahaan yang berdampak pada meningkatnya performance dan kinerja
perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori Modigliani dan Miller (teori MM) bahwa

perusahaan akan semakin baik apabila menggunakan utang semakin besar. Bila
performance dan kinerja perusahaan meningkat maka minat investor terhadap
perusahaan menjadi tinggi dan dampaknya terhadap return saham akan meningkat.
Berdasarkan konsep tersebut maka dimungkinkan adanya pengaruh DER terhadap
Return saham. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Susilowati

dan Turyanto(2011), Prihantini (2009) dan Ratnasari (2003) yang mengemukakan


bahwa rasio DER berpengaruh terhadap return saham.
H1 = Rasio Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Return Saham.

2.3.2

Pengaruh Current Ratio terhadap Return Saham


Jika Current Ratio rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadi

masalah dalam likuiditas perusahaan dan akan berakibat terjadinya penurunan harga
pasar dari saham perusahaan yang bersangkutan. Current Ratio terlalu tinggi juga

belum tentu baik, karena pada situasi tertentu hal tersebut menunjukkan adanya
dana perusahaan yang menganggur yang akhirnya dapat mengurangi laba
perusahaan. CR yang tinggi dapat disebabkan adanya piutang yang belum tertagih
dan persediaan yang belum terjual sehingga tidak dapat digunakan dengan segera
untuk membayar utang lancarnya

Namun, dengan dimilikinya aktiva lancar yang tinggi maka akan


cenderung memiliki aset lain yang dapat dicairkan setiap waktu dengan tidak
berkurang nilai pasarnya sehingga investor lebih menyukai untuk membeli saham-

40

saham perusahaan dengan nilai aktiva lancar yang tinggi dibandingkan perusahaan
yang mempunyai nilai aktiva lancar yang rendah (Ang, 1997). Semakin tinggi
current ratio perusahaan juga menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan operasionalnya terutama modal kerja. Modal kerja tersebut
berperan dalam menjaga performance kinerja perusahaan yang kemudian
mempengaruhi performance harga saham. Dengan begitu investor semakin yakin
dan tertarik untuk membeli saham perusahaan sehingga berpengaruh juga pada
peningkatan return saham. Hasil ini didukung oleh penelitian Prihantini (2009),
Ulupui (2005), dan Astuti (2006) yang mengatakan bahwa CR berpengaruh
terhadap return saham.
H2 = Rasio Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap return saham

2.3.3

Pengaruh Return On Equity terhadap Return Saham


Return On Equity (ROE) merupakan ukuran kemampuan perusahaan

(emiten) dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal sendiri,


sehingga ROE ini sering disebut sebagai rentabilitas modal sendiri. Rasio ini
diperoleh dengan membagi laba setelah pajak dengan rata-rata modal sendiri.
(Susilowati dan Turyanto, 2011)
Prihantini (2009) menyatakan bahwa tingkat ROE yang tinggi
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi pemegang
saham. Jika perusahaan dapat menghasilkan laba yang tinggi, maka permintaan
akan saham akan meningkat dan selanjutnya akan berdampak pada meningkatnya
harga saham perusahaan. Ketika harga saham semakin meningkat maka return

41

saham juga akan meningkat. Sesuai dengan teori pecking order, maka tingkat
ROE yang tinggi akan berdampak pada rendahnya tingkat penggunaan dana
eksternal. Hal ini disebabkan perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi
akan mempunyai dana internal yang besar. Penelitian yang dilakukan oleh
Widodo (2007) juga mendukung pernyataan bahwa Return On Equity
berpengaruh positif terhadap return saham
H3 = Rasio Return On Equity (ROE) berpengaruh positif terhadap return saham

2.3.4

Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Return Saham


Total Assets Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

seberapa efisiennya seluruh aktiva perusahaan digunakan untuk menunjang


kegiatan penjualan (Ang, 1997). Ketika penjualan pada posisi yang tinggi maka
perusahan akan mengharapkan yang tinggi pula. Nilai TAT yang semakin besar
menunjukkan nilai penjualannya juga semakin besar dan harapan memperoleh
laba juga semakin besar pula. Dengan adanya peningkatan pada nilai penjualan
dan laba yang diperoleh perusahaan, hal tersebut menunjukkan kinerja perusahaan
yang semakin baik. Kinerja perusahaan yang semakin membaik akan berdampak
pada harga saham yang tinggi dan diharapkan akan meningkatkan return yang
semakin tinggi pula sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham
tersebut. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Astuti
(2006) dan Widodo (2007) yang mengatakan bahwa Total Asset Turnover
berpengaruh positif terhadap return saham.
H4 = Rasio Total Asset Turnover (TAT) berpengaruh positif terhadap return saham

42

2.4

Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian mengenai faktor fundamental yang mempengaruhi

return saham dari beberapa peneliti akan digunakan sebagai bahan referensi dan
perbandingan dalam penelitian ini, antara lain adalah sebagai berikut :
Suharli (2005) melakukan penelitian mengenai pengaruh DER dan
tingkat risiko (beta saham) terhadap return saham. Analisis data dengan
menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan program SPSS. Hasilnya
menunjukkan bahwa DER dan beta saham tidak mempengaruhi return saham
secara signifikan.
Ulupui (2005) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh
Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Return Saham :
Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang
Konsumsi di BEJ. Variabel yang digunakan adalah Current Ratio, Debt to Equity
Ratio, Total Asset Turnover, dan Return On Asset. Sampel diambil dari
perusahaan perusahaan yang masuk dalam industri konsumsi, khususnya
makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ tahun 1999 2005. Perusahaan
makanan dan minuman yang diambil sampel sebanyak 13 perusahaan. Data
dianalisis dengan teknik analisis regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan
bahwa variabel current ratio dan return on asset berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham. Sedangkan variabel debt to equity ratio
menunjukkan pengaruh positif, tetapi tidak signifikan. Dan variabel total asset
turnover menunjukkan pengaruh negatif dan tidak signifikan.

43

Prihantini (2009) melakukan penelitian mengenai pengaruh Inflasi, Nilai


Tukar, ROA, DER dan CR terhadap Return Saham industri real estate and
property yang listed di Bursa Efek Indonesia periode 2003 2006. Jumlah
populasi penelitian ini adalah 35 perusahaan dan jumlah sampel sebanyak 23
perusahaan dengan melewati tahap purposive sampel. Teknik analisa yang akan
dipakai dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda untuk memperoleh
gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan
variabel yang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel inflasi, nilai
tukar dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap Return Saham. Sedangkan Return On Asset (ROA) dan Current Ratio
(CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham pada industri real
estate and property.
Widodo (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh
Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Pasar, terhadap Return Saham
Syariah

Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2003 2005.

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan Multy Shapes Purpose


Sampling berdasarkan ketersediaan data selama periode penelitian dan jenis
datanya adalah data sekunder, adapun metode analisa yang digunakan adalah
model regresi liner berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa TAT, ITO,
ROA, ROE, EPS dan PBV secara bersama-sama memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap return saham syariah. Sedangkan Secara parsial pengaruhnya
berbeda-beda, TAT, ROA, ROE dan EPS masing-masing mempunyai pengaruh
positif yang signifikan terhadap return saham syariah, ITO berpengaruh positif

44

tidak signifikan terhadap return saham syariah, dan PBV mempunyai pengaruh
negatif yang signifikan terhadap return saham syariah.
Nathaniel (2008) melakukan penelitian pengaruh Debt to Equity Ratio
(DER), Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM) dan Price to Book
Value (PBV) terhadap return saham perusahaan real estate and property yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang periode tahun 2004-2006. Jumlah populasi
penelitian ini adalah 35 perusahaan dan setelah melewati tahap purposive
sampling jumlah sampel menjadi 23 perusahaan. Teknik analisa yang akan
dipakai dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hanya variabel Price to Book Value (PBV) yang berpengaruh
signifikan terhadap return saham, sedangkan Debt to Equity Ratio (DER),
Earning per Share (EPS) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh tidak
signifikan terhadap return saham.
Penelitian Astuti (2006) meneliti pengaruh economic value added (EVA)
dan market value added (MVA) dan kinerja keuangan konvensional dengan
variabel Current ratio, return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), price to
book value (PBV), dan Total Asset Turnover (TAT) terhadap return saham.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisis
yang digunakan adalah regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan
uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta
f statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan level
of significance 5%. Selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji
normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Dari

45

hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel current ratio, PBV dan TAT secara
parsial signifikan berpengaruh terhadap return saham perusahaan di BEJ periode
2001-2003 pada level of significance kurang dari 5% (masing-masing sebesar
0,8%, 4,4% dan 4,3%). Sedangkan secara bersama-sama terbukti signifikan
berpengaruh terhadap return saham perusahaan di BEJ pada level kurang dari 5%
(3,9%). Kemampuan prediksi dari kelima variabel tersebut terhadap return saham
sebesar 27,2%.
Sedangkan Faried (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis
Pengaruh Faktor Fundamental Dan Nilai Kapitalisasi Pasar Terhadap Return
Saham Perusahaan Manufaktur Di BEI Periode 2002 s.d. 2006. Variabel yang
digunakan adalah Return On Asset (ROA), Price to Book Value (PBV), nilai
kapitalisasi, Net Profit Margin (NPM), dan Debt to Equity Ratio (DER). Uji
hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji pengaruh variabel secara parsial
dan Uji f-statistik untuk menguji variabel secara bersama-sama terhadap return
saham dengan level of significance 5%. Selain itu dilakukan uji asumsi klasik
yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji
autokorelasi.Berdasarkan hasil penelitian secara simultan variabel bebas
berpengaruh terhadap return saham dengan nilai signifikansi F sebesar 0,000%.
Secara parsial hanya variabel Return on Asset (ROA), Price to Book Value (PBV)
dan nilai kapitalisasi pasar yang berpengaruh signifikan terhadap return saham
perusahaan manufaktur di BEI tahun 2002-2006 karena signifikansi kurang dari 5
% yaitu berturut-turut sebesar 1,2 % , 2,6 %, 0,8 % . Sedangkan Net Profit Margin

46

(NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER) tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap return saham.
Penelitian oleh Susilowati dan Turyanto (2011) dengan judul Reaksi
Signal Rasio Profitabilitas Dan Rasio Solvabilitas Terhadap Return Saham
Perusahaan menggunakan variabel NPM, ROA, ROE dan DER. Penelitian ini
menggunakan metode analisis regresi berganda. Hipotesis uji yang digunakan tstatistik dan f-statistik pada tingkat signifikansi 5%. Debt to Equity Ratio (DER)
berpengaruh signifikan terhada return saham . Dan Earning per Share (EPS), Net
Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Hernendiastoro (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh
Kinerja Perusahaan Dan Kondisi Ekonomi Terhadap Return Saham Dengan
Metode Intervalling (Studi Kasus Pada Saham-Saham LQ 45), menggunakan
variabel CR, DER, PER, inflasi dan kurs. Penelitian ini menggunakan analisis
regresi berganda. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode
multi-shape purposive sampling dari saham LQ-45 yaitu sebanyak 20 emiten.
Hasil temuan menunjukkan bahwa data telah memenuhi asumsi klasik seperti
terdistribusi normal, tidak terdapat otokorelasi, tidak terdapat multikolinieritas dan
bebas heterokedastisitas. Hasil penelitian ini adalah bahwa pada interval 3 bulanan
dan 6 bulanan ROA dan suku bunga berengaruh terhadap return saham, tetapi
pada interval 12 bulanan hanya sukubunga yang berpengaruh terhadap return
saham, sehingga untuk interval 3 bulanan dan 6 bulanan variabel-variabel CR,
DER, PER, inflasi dan kurs tidak berpengaruh terhadap return saham; untuk

47

interval 12 bulanan variabel-variael CR, DER ,ROA, PER, inflasi dan kurs tidak
berpengaruh terhadap return saham.
Ratnasari (2003) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengarug
Faktor Fundamental, Volume Perdagangan dan Nilai Kapitalisasi Pasar Terhadap
Return Saham Di BEJ (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur dan Perbankan).
Variabel yag digunakan ROA, NPM, DER, PBV, volume perdagangan, dan nilai
kapitalisasi pasar. Teknik analisis dengan menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa ROA, NPM, DER, PBV berpengaruh
signifikan terhadap return saham sedangkan volume perdagangan, dan nilai
kapitalisasi pasar tidak berpengaruh secara signifikan.
Subalno (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh
Faktor Fundamental dan Kondisi Ekonomi terhadap Return Saham (Studi Kasus
pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Yang Listed pada BEI 2003 2007).
Penelitian menguji pengaruh antara Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio
(DER), Return on Assets (ROA), Total Asset Turn Over (TATO), Nilai Tukar
Rupiah dan Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Return Saham. Hasil analisis uji t
menunjukkan bahwa secara parsial bahwa ROA, Nilai Tukar dan Suku Bunga SBI
berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan CR, DER dan TATO
pengaruhnya tidak signifikan.

48

Tabel 2.1
Ringkasan Hasil Penelitian
No
1.

Judul

Peneliti

Variabel Yang
Metode
Digunakan
Analisis
Regresi
DER
tingkat risiko berganda
(beta saham)

Hasil Penelitian

Studi Empiris Terhadap Dua Faktor


Yang Mempengaruhi Return Saham
Pada Industri Food
& Beverages Di
Bursa Efek Jakarta
Analisis Pengaruh
Rasio
Likuiditas,
Leverage, Aktivitas,
Dan
Profitabilitas
Terhadap
Return
Saham (Studi Pada
Perusahaan
Makanan
Dan
Minuman Dengan
Kategori
Industri
Barang Konsumsi Di
BEJ)

Michell
Suharli
(2005)

IG. K. A.
Ulupui
(2005)

CR
DER
TAT
ROA

Regresi
berganda

CR dan ROA
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap return
saham.
Sedangkan DER
menunjukkan
pengaruh positif,
tetapi
tidak
signifikan. Dan
TAT
menunjukkan
pengaruh negatif
dan
tidak
signifikan.

3.

Pengaruh
Inflasi,
Nilai Tukar, ROA,
DER
dan
CR
terhadap
Return
Saham industri real
estate and property
yang listed di Bursa
Efek
Indonesia
periode 2003
2006.

Ratna
Prihantini,
SE
(2009)

inflasi
nilai tukar
DER
ROA
CR

Regresi
linear
berganda

inflasi,
nilai
tukar dan DER
berpengaruh
negatif
dan
signifikan
terhadap Return
Saham.
Sedangkan ROA
dan
CR
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap Return
Saham
pada
industri
real
estate
and
property.

4.

Analisis
Rasio

TAT
ITO

Regresi
liner

TAT,
ITO,
ROA, ROE, EPS

2.

Pengaruh Saniman
Aktivitas, Widodo

DER dan beta


saham
tidak
mempengaruhi
return
saham
secara
signifikan.

49

Rasio Profitabilitas, (2007)


dan Rasio Pasar,
terhadap
Return
Saham
Syariah
Dalam
Kelompok
Jakarta
Islamic
Index (JII) Tahun
2003 2005.

ROA
ROE
EPS
PBV

5.

Analisis FaktorNicky
Faktor Yang
Nathaniel
Mempengaruhi
SD, ST.
Return Saham
(2008)
(Studi Pada SahamSaham Real Estate
And Property Di
Bursa Efek
Indonesia
Periode
2004-2006)

DER
EPS
NPM
PBV

6.

Analisis Pengaruh
Faktor-Faktor
Fundamental, EVA,
Dan MVA Terhadap
Return Saham
(Studi
Pada
Perusahaan
Manufaktur
Di
Bursa Efek Jakarta
Periode 2001-2003)

Subekti
Puji
Astuti, SE
(2006)

EVA
MVA
CR
ROA
DER
PBV
TAT

berganda. dan PBV secara


bersama-sama
memberikan
pengaruh yang
signifikan
terhadap return
saham syariah.
Secara
parsial
pengaruhnya
berbeda-beda,
TAT,
ROA,
ROE dan EPS
masing-masing
mempunyai
pengaruh positif
yang signifikan
terhadap return
saham syariah,
ITO berpengaruh
positif
tidak
signifikan
terhadap return
saham syariah,
dan
PBV
mempunyai
pengaruh negatif
yang signifikan
terhadap return
saham syariah.
regresi
PBV
yang
linier
berpengaruh
berganda signifikan
terhadap return
saham,
sedangkan DER,
EPS, dan NPM
berpengaruh
tidak signifikan
terhadap return
saham.
regresi
CR, PBV dan
berganda TAT secara
parsial signifikan
berpengaruh
terhadap return
saham level of
significance
kurang dari 5%
(masing-masing
sebesar 0,8%,

50

4,4% dan 4,3%).


Sedangkan
secara bersamasama terbukti
signifikan
berpengaruh
terhadap return
saham
variabel bebas
berpengaruh
terhadap return
saham .Secara
parsial hanya
ROA ,PBV dan
nilai kapitalisasi
pasar yang
berpengaruh
signifikan.
Sedangkan NPM
dan DER tidak
mempunyai
pengaruh
signifikan
terhadap return
saham.

7.

Analisis Pengaruh
Faktor Fundamental
Dan
Nilai
Kapitalisasi
Pasar
Terhadap
Return
Saham Perusahaan
Manufaktur Di BEI
Periode 2002 s.d.
2006

Asbi
Rachman
Faried
(2008)

ROA
PBV
nilai
kapitalisasi
NPM
DER

Regresi
berganda

8.

Reaksi Signal Rasio


Profitabilitas
Dan
Rasio Solvabilitas
Terhadap
Return
Saham Perusahaan

Yeye
Susilowati
Dan

NPM
ROA
ROE
DER.

analisis
regresi
berganda

DER
berpengaruh
signifikan
terhada return
saham . Dan
EPS, NPM,
ROA dan ROE
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap return
saham.

Pengaruh
Kinerja
Perusahaan
Dan
Kondisi
Ekonomi
Terhadap
Return
Saham
Dengan
Metode Intervalling
(Studi Kasus Pada
Saham-Saham LQ
45)

Andre
Hernendia
storo
(2005)

CR
DER
PER
Inflasi
Kurs

analisis
regresi
berganda

CR, DER, PER,


inflasi dan kurs
tidak
berpengaruh
terhadap return
saham;

9.

Tri
Turyanto
(2011)

51

10.

Analisis Pengarug
Faktor Fundamental,
Volume
Perdagangan
dan
Nilai
Kapitalisasi
Pasar
Terhadap
Return Saham Di
BEJ (Studi Kasus
Pada
Perusahaan
Manufaktur
dan
Perbankan).

11.

Analisis Pengaruh Subalno


Faktor Fundamental (2009
dan
Kondisi
Ekonomi terhadap
Return Saham (Studi
Kasus
pada
Perusahaan Otomotif
dan
Komponen
Yang Listed pada
BEI 2003 2007)

2.5

Eliza
Wahyu
Ratnasari
(2003

ROA
NPM
DER
PBV
volume
perdagangan
nilai
kapitalisasi
pasar.

analisis
regresi
berganda

analisis
CR
regresi
DER
berganda
ROA
TATO
Nilai
tukar
rupiah
Tingkat suku
bunga SBI

ROA,
NPM,
DER,
PBV
berpengaruh
signifikan
terhadap return
saham
sedangkan
volume
perdagangan,
dan
nilai
kapitalisasi pasar
tidak
berpengaruh
secara
signifikan.
ROA, Nilai
Tukar dan Suku
Bunga SBI
berpengaruh
signifikan
terhadap return
saham,
sedangkan CR,
DER dan TATO
pengaruhnya
tidak signifikan.

Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori yang telah dibahas sebelumnya yang

menyangkut perilaku investor dengan menggunakan faktor fundamental


diantaranya : Debt Equity Ratio, Current Ratio, Return On Equity, Total Asset
Turnover dan juga Return saham

serta penelitian terdahulu yang membahas

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Return Saham, maka dapat disusun


suatu kerangka pemikiran teoritis yang dapat digambarkan sebagai berikut :

52

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis

Debt to Equity Ratio

Current Ratio

H1

H2

Return Saham
H3 (+)

Return On Equity

H4 (+)

Total Asset Turnover

2.6

Hipotesis
Berdasarkan telaah pustaka dan kerangka pemikiran teoritis diatas, maka

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :


1. H1: Rasio Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap return saham.
2. H2: Rasio Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap return saham.
3. H3: Rasio Return On Equity (ROE) berpengaruh positif terhadap return
saham.
4. H4: Rasio Total Asset Turnover (TAT) berpengaruh positif terhadap return
saham.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.1.1

Variabel Terikat ( dependent variabel )


Menurut Indriantoro dan Supomo (2002) yang dimaksud dengan variabel

terikat (dependent variable) adalah variabel yang dijelaskan / dipengaruhi oleh


variabel bebas (independent variable). Dalam penelitian ini variabel terikatnya
yaitu return saham.
1. Return Saham
Adalah laba / keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas
investasi yang dilakukannya pada perusahaan tertentu. Return saham
merupakan hasil investasi surat berharga (saham) yang berupa
capital gain (loss) yaitu selisih antara harga saham saat ini (closing
price pada periode t) dengan harga saham periode sebelumnya
(closing price pada periode t-1) dibagi dengan harga saham periode
sebelumnya (closing price pada periode t-1). Berikut cara
menghitung return saham (Jogiyanto, 2000) :
Pt Pt-1

Rumus Return Saham =

P t -1

53

........(3.1)

54

Keterangan :
Pt = Harga saham periode sekarang
Pt1 = Harga saham periode sebelumnya
3.1.2

Variabel Bebas (independent variabel)


Yang dimaksud dengan variabel independent adalah variabel-variabel

yang menjelaskan variabel yang lain (Indriantoro dan Supomo, 2002). Dalam
penelitian ini menggunakan empat variabel bebas (X1,X2,X3,X4), yaitu :
1. Debt to Equity Ratio (DER)
DER dalam penelitian ini digunakan sebagai alat untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka

panjangnya berdasarkan perbandingan antara seluruh kewajiban


(hutang) dengan modal sendiri yang dimiliki emiten / perusahaan.
Rasio ini secara sistematis dapat diformulasikan sebagai berikut :

DER

........(3.2)

Dimana :
Total Debt : total liabilities (baik hutang jangka pendek maupun
hutang jangka panjang).
Total Equity : total modal sendiri yang dimiliki perusahaan
Menurut Robert Ang (1997) total debt merupakan total hutang
jangka pendek dan total utang jangka panjang. Sedangkan total

55

equity merupakan total modal sendiri yang terdiri dari total modal
saham disetor dan laba ditahan yang dimiliki perusahaan
2. Current Ratio (CR)
Current Ratio (CR) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
likuiditas perusahaan, yaitu kemampuan untuk membayar hutang
yang segera harus dipenuhi (hutang jangka pendek) dengan aktiva
lancar. Rasio ini dihitung dengan cara (Hanafi, 2008) :
CR =

Current Asset

........(3.3)

Current Liabilities
Aktiva lancar (current asset) meliputi kas, sekuritas, pihutang usaha,
dan persediaan. Hutang lancar (current liabilities) terdiri atas hutang
usaha, wesel tagih jangka pendek, hutang jatuh tempo yang kurang
dari satu tahun, akrual pajak, dan beban beban akrual lainnya
(Brigham dan Houston, 2009).
3. Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan tingkat
kembalian perusahaan (efektivitas perusahaan) dalam menghasilkan
keuntungan dengan menggunakan ekuitas yang dimiliki oleh
perusahaan. Rasio ini dapat ditentukan dengan cara :
Return On Equity =

Laba bersih
Total Equity

........(3.4)

56

Total equity merupakan total modal sendiri yang terdiri dari total
modal saham disetor dan laba ditahan yang dimiliki perusahaan
4. Total Asset Turnover (TAT)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
efisiennya seluruh aktiva perusahaan digunakan untuk menunjang
kegiatan

penjualan

(Ang,

1997).

Perputaran

total

aktiva

menunjukkan bagaimana efektifitas perusahaan menggunakan


keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dalam kaitannya
untuk mendapatkan laba. Total Asset Turnover secara matematis
dirumuskan sebagai berikut :

Total Assets Turnover

.......(3.5)

Dimana :
Penjualan = Penjualan bersih perusahaan
Total Aktiva = Total Aset perusahaan pada periode laporan akhir
tahun
Secara ringkas definisi operasional dari variabel-variabel yang
digunakan didalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

57

Tabel 3.1
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional (Data Sekunder)

No
1

Variabel
Pengertian
Return Return saham merupakan
Saham hasil
investasi
surat
berharga (saham) yang
berupa capital gain (loss)
yaitu selisih antara harga
saham saat ini (closing price
pada periode t) dengan
harga
saham
periode
sebelumnya (closing price
pada periode t-1) dibagi
dengan harga saham periode
sebelumnya (closing price
pada periode t-1).
Debt to Debt to Equity Ratio (DER)
Equity merupakan
alat
untuk
Ratio mengukur
kemampuan
perusahaan
dalam
memenuhi kewajiban jangka
panjangnya
berdasarkan
perbandingan antara seluruh
kewajiban (hutang) dengan
modal sendiri yang dimiliki
emiten / perusahaan
Current Current
Ratio
(CR)
Ratio merupakan
alat
yang
digunakan untuk mengukur
likuiditas perusahaan, yaitu
kemampuan
untuk
membayar hutang yang
segera
harus
dipenuhi
(hutang jangka pendek)
dengan aktiva lancar.
Return Return On Equity (ROE)
On
merupakan
alat
yang
Equity digunakan untuk mengukur
kemampuan
perusahaan
dalam menghasilkan tingkat
kembalian
perusahaan
(efektivitas
perusahaan)
dalam
menghasilkan
keuntungan
dengan

Skala
Rasio

Pengukuran
Rt =

Pt Pt-1
Pt-1

Rasio
Total Debt
DER =
Total Equity

Rasio

Current Assets
CR =
Current
Liabilities

Rasio

Laba bersih
ROE =
Total Equity

58

menggunakan ekuitas yang


dimiliki oleh perusahaan.
5

Total Total Asset Turnover (TAT) Rasio


Asset Merupakan
rasio
yang
Turnover digunakan untuk mengukur
seberapa efisiennya seluruh
aktiva
perusahaan
digunakan untuk menunjang
kegiatan penjualan.

Penjualan
TAT =
Total Aktiva

Secara ringkas definisi operasional dari variabel-variabel data primer


yang digunakan didalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 3.2
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional (Data Primer)
No
1

Variabel
Pengertian
Return Persepsi mengenai Return
Saham saham sebagai hasil investasi
surat berharga (saham) yang
berupa capital gain (loss) yaitu
selisih antara harga saham saat
ini (closing price pada periode
t) dengan harga saham periode
sebelumnya (closing price
pada periode t-1) dibagi
dengan harga saham periode
sebelumnya (closing price
pada periode t-1).
Debt to Persepsi mengenai Debt to
Equity Equity Ratio (DER) sebagai
Ratio alat
untuk
mengukur
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka
panjangnya
berdasarkan
perbandingan antara seluruh
kewajiban (hutang) dengan
modal sendiri yang dimiliki
emiten / perusahaan
Current Persepsi mengenai Current
Ratio Ratio (CR) sebagai alat yang
digunakan untuk mengukur
likuiditas perusahaan, yaitu

Indikator
Penggunaan pertimbangan
Return saham
Pertimbangan proporsi rasio
utang dengan modal sendiri

Penggunaan Rasio DER


Pertimbangan proporsi rasio
utang dengan modal sendiri

Penggunaan Rasio CR
Pertimbangan proporsi rasio
aktiva lancar dengan utang
lancar

59

3.2

Return
On
Equity

kemampuan untuk membayar


hutang yang segera harus
dipenuhi
(hutang
jangka
pendek) dengan aktiva lancar.
Persepsi mengenai Return On
Equity (ROE) sebagai alat yang
digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan
tingkat
kembalian
perusahaan
(efektivitas perusahaan) dalam
menghasilkan
keuntungan
dengan menggunakan ekuitas
yang dimiliki oleh perusahaan.

Total Total Asset Turnover (TAT)


Asset Merupakan
rasio
yang
Turnover digunakan untuk mengukur
seberapa efisiennya seluruh
aktiva perusahaan digunakan
untuk menunjang kegiatan
penjualan.

Penggunaan Rasio ROE


Pertimbangan proporsi
bersih

laba

Penggunaan Rasio TAT


Pertimbangan
proporsi
penjualan

Populasi dan Sampel


Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal

minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2007). Populasi dalam penelitian
ini adalah :
1. Perusahaan yang terdaftar sebagai saham Indeks LQ 45 pada tahun
2009 2011 yaitu 135 perusahaan
2. Investor yang terdaftar dalam perusahaan sekuritas di Semarang, Jawa
Tengah

Ferdinand (2006) menyatakan bahwa sampel adalah subset dari populasi,


terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak

60

kasus tidak mungkin meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu harus
membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel. Sampel dalam
penelitian ini adalah :
Data I :
Data utama yang digunakan merupakan data sekunder yaitu data laporan
keuangan yang diperoleh dari ICMD dan Bursa Efek Indonesia, criteria sampel
yang dipilih adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan yang berturut turut terdaftar sebagai saham Indeks LQ
45 di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009 2011
2. Data laporan keuangan triwulanan yang diperlukan untuk penelitian,
tersedia selama periode 2009 2011
Berdasarkan kriteria sampel, maka jumlah sampel pada penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.3
Sampel Penelitian
Kriteria
Jumlah populasi
Perusahaan yang tidak berturut turut
terdaftar sebagai saham LQ 45 di Bursa
Efek Indonesia selama periode 2009
2011
Perusahaan yang data laporan keuangan
triwulanannya diperlukan untuk penelitian
tidak tersedia berturut turut untuk tahun
2009 - 2011

Jumlah sampel
Sumber : BEI 2009 2011

Jumlah Sampel
135
(124)

(3)

61

Berdasar kriteria sampel tersebut, maka pada penelitian ini sampel yang
memenuhi syarat adalah sebanyak 8 perusahaan dengan periode waktu tahun 2009
2011 maka jumlah data dalam penelitian ini sebesar 96.
Data II
Data pendukung yang digunakan merupakan data primer yaitu data yang
diperoleh dari penyebaran kuisioner. Responden yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah sebagian dari investor yang terdaftar dalam dua (2)
Perusahaan Sekuritas di wilayah Semarang yaitu PT Valbury Asia Securities dan
PT Etrading Securities.
Syarat sampel pada data II adalah sampel merupakan investor yang
tercatat dalam 2 (dua) Perusahaan Sekuritas di wilayah Semarang. Sampel yang
digunakan adalah 30 investor yang tercatat dalam Perusahaan Sekuritas di wilayah
Semarang pada tahun 2012.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
melalui pendekatan non probability sampling yaitu purposive sampling.
Berdasarkan purposive sampling, peneliti memilih sampel purposif secara
subjektif dan dalam pemilihan sampel digunakan pertimbangan tertentu yang
disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian yang dikembangkan
(Ferdinand 2006). Peneliti memilih menggunakan metode sampling ini karena
telah memahami bahwa informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu
kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan informasi yang dikehendaki,
karena mereka memang memiliki informasi seperti yang diharapkan dan mereka
memenuhi syarat dan kriteria yang ditentukan oleh peneliti.

62

3.3

Jenis dan Sumber Data


Berdasarkan sumbernya, data pada penelitian ini dapat dibagi menjadi

dua jenis, yaitu:


1. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya
Ferdinand (2006:146). Data diperoleh dari responden melalui kuesioner
yang diisi oleh responden secara langsung. Dalam penelitian ini,
menggunakan data primer dari investor yang berinvestasi dalam
Perusahaan Sekuritas wilayah Semarang. Alasan dipilih sampel di Kota
Semarang karena Kota Semarang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa
Tengah yang tingkat perekonomiannya sudah cukup maju karena
didukung oleh banyaknya perusahaan industri di wilayah Semarang.
2. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan adalah data yang bersifat
kuantitatif berupa data rasio keuangan yang merupakan data faktor
fundamental dan harga saham yang berasal dari laporan keuangan
triwulanan sampel yang terdapat pada Bursa Efek Indonesia tahun 2009
2011. Pemilihan tahun penelitian 2009 2011 karena itu merupakan
data terbaru yang ada.

63

3.4

Metode Pengumpulan Data


1. Kuesioner

Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan dari


pengisian kuesioner yang ditujukan kepada responden tentang tanggapan
atau pandanganya terhadap variabel - variabel yang mempengaruhi
return saham yaitu Debt Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR),
Return On Equity (ROE), dan Total Asset Turnover (TAT).
Pengumpulan data dengan menggunakan kombinasi pertanyaan tertutup
dan pertanyaan terbuka, yang diberikan kepada responden di mana di
dalam kuesioner tersebut menyajikan sebuah pertanyaan yang harus
ditanggapi oleh responden secara terstruktur diikuti dengan pertanyaan
mengenai tanggapan yang telah diberikan dengan bentuk pertanyaan
terbuka yang harus diungkapkan dengan tulisan. Pernyataan terstruktur
tersebut menggunakan tekhnik anchoring dalam menjaring tanggapan
responden, yaitu cara memperoleh data melalui pernyataan yang
dijangkar kiri dan kanan dengan tingkatan jawaban yang peneliti
harapkan, cenderung bersifat interval. Interval pernyataan dalam
penelitian ini adalah 1-10 dengan pernyataan jangkarnya sangat tidak
setuju (STS) hingga sangat setuju (SS).

STS
1

SS
2

10

64

Hasil pertanyaan terstruktur ini nantinya digunakan untuk


mendapatkan jawaban kuantitatif sesuai dengan skala yang dikehendaki
serta sesuai dengan desain penelitian. Sedangkan pertanyaan terbuka
dugunakan untuk mendapat jawaban kualitatif guna mengkonfirmasi
jawaban

kuantitatif

dalam

pernyataan

terstruktur

serta

untuk

memberikan fakta empiris bagi jawaban kuantitatif yang diberikan.


2. Studi pustaka

Studi pustaka yaitu pengumpulan data atau informasi dengan


menggunakan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian dan
berujuan untuk menemukan teori, konsep, dan variabel lain yang dapat
mendukung penelitian. Di dalam metode studi pustaka ini, peneliti
mencari data melalui referensi - referensi, jurnal dan artikel di internet.
3. Metode dokumentasi

Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, yaitu


pengumpulan laporan keuangan sampel yang tercatat pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2009 2011.

3.5

Metode Analisis

3.5.1

Analisis Angka Indeks


Angka indeks digunakan untuk mendapatkan gambaran mengenai

derajat persepsi responden atas variabel yang akan diteliti (Ferdinand, 2006). Nilai
indeks dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Nilai indeks = ((%F1x1)+(%F2x2)+(%F3x3)+(%F4x4)+(%F5x5)+(%F6x6)

65

+(%F7x7)+(%F8x8)+(%F9x9)+(%F10x10))/10
Di mana :
F1 = frekuensi responden yang menjawab 1
F2 = frekuensi responden yang menjawab 2
Dan seterusnya F10 untuk menjawab 10 dari skor yang digunakan dalam
daftar pernyataan.
Angka jawaban responden tidak berangkat dari angka 0, tetapi mulai 1
hingga 10, maka angka indeks yang dihasilkan akan berangkat dari angka 10
hingga 100 dengan menggunakan kriteria tiga kotak (three-box Method).
Setelah nilai indeks tiap indikator variabel ditemukan, maka selanjutnya
adalah mencantumkan fakta empiris tiap indikator yang didapat dari jawaban
responden yang diberikan pada pertanyaan terbuka kuesioner untuk setiap item
pertanyaan. Dengan begitu didapat data dari responden mengenai persepsinya
terhadap tiap indikator yang digunakan untuk menjelaskan orientasi pasar
manajemen.

3.5.2

Uji Alat Ukur

3.5.2.1

Uji Validitas
Valid berarti instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang

hendak diukur (Ferdinand, 2006). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini
(contentvalidity) menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa
yang akan diukur (Ferdinand, 2006). Biasanya digunakan dengan menghitung
korelasi antara setiap skor butir instrumen dengan skor total. Jika suatu alat ukur

66

mempunyai korelasi yang signifikan antara skor item terhadap skor totalnya maka
dikatakan alat skor tersebut adalah valid (Ghozali, 2011).
Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masing
- masing item dalam kuesioner dengan total skor yang ingin diukur yaitu
menggunakan Coefficient Corelation Pearson dalam SPSS. Jika nilai signifikansi
(P Value) > 0,05 maka tidak terjadi hubungan yang signifikan. Sedangkan apabila
nilai signifikansi (P Value) < 0,05 maka terjadi hubungan yang signifikan.

3.5.2.2

Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

alat pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011). Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan
suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala atau kejadian. Semakin tinggi
reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Dalam
pengambilan keputusan reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai
cronbach alpha lebih besar dari 0,7 (Ghozali, 2011).

3.5.3

Analisis Regresi Berganda


Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini, maka

digunakan analisis regresi linear berganda (multiple regression). Analisis regresi


pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat)
dengan satu atau lebih variabel independen (variabel bebas), dengan tujuan untuk

67

mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai-nilai variabel


independen yang diketahui (Ghozali, 2011).
Untuk regresi yang variabel independennya terdiri atas dua atau lebih
regresinya disebut juga regrasi berganda. Oleh karena variabel independen dalam
penelitian ini mempunyai variabel yang lebih dari dua, maka regresinya disebut
regresi berganda.
Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu Current Ratio
(CR), Debt Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), dan Total

Asset

Turnover (TAT) terhadap variabel independen atau terikat yaitu Return Saham.
Rumus regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Return Saham = 1 CR + 2 DER + 3 ROE +4 TAT + e
Keterangan :
CR

= Current Ratio

DER

= Debt to Equity Ratio

ROE

= Return On Equity

TAT

= Total Asset Turnover

= koefisien regresi variabel Current Ratio

= koefisien regresi variabel Debt to Equity Ratio

= koefisien regresi variabel Return On Equity

= koefisien regresi variabel Total Asset Turnover

= standard of error

68

Koefisien variabel independen dalam persamaan regresi berganda


tersebut akan diinterpretasikan dengan menggunakan

standardized beta

coefficient. Hal ini disebabkan unit ukuran dari variabel independen tidak sama.
Keuntungan

menggunakan

standardized

beta

coefficient

adalah

dapat

mengeliminasi perbedaan unit ukuran pada variabel independen (Ghozali, 2001).

3.5.4

Uji Ketepatan Model (Goodness of Fit)


Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat

dinilai dengan goodness of fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari
nilai koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistif t. Perhitungan
statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada
dalam daerah kritis di mana H0 ditolak, sebaliknya disebut tidak signifikan bila
nilai uji statistiknya berada dalam daerah di mana H0 diterima.

3.5.4.1

Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menggambarkan kemampuan

model menjelaskan variasi yang terjadi dalam variabel dependen. Koefisien


determinasi ditunjukkan oleh angka R-Square dalam model summary yang
dihasilkan oleh program (Ferdinand, 2006). Koefisien determinasi ini diperoleh
dengan rumus :
R2 = ( TSS SSE ) TSS = SSR / TSS
Keterangan :
TSS = Total Sum Square

69

SSE = Sum Square of Error


SSR = Sum Square of Regression
Nilai R2 adalah antara nol dan satu. Model yang baik menginginkan R2
yang tinggi. Jika nilai R2 mendekati satu ini berarti hampir seluruh variasi variabel
dependen dapat dijelaskan oleh variabel penjelas yang dimasukkan ke dalam
model. Kelemahan penggunaan koefisien determinasi adalah terjadinya bias
terhadap jumlah variabel independen yang digunakan, karena setiap tambahan
variabel independen akan meningkatkan R2 walaupun variabel itu tidak signifikan.
Oleh karena itu dianjurkan menggunakan koefisien determinasi yang telah
disesuaikan yaitu yang disebut adjusted R2 yang diperoleh dengan rumus :

Adjusted R2 =

1 (n 1)

TSS

= 1 (1- R2)

n -1
n - k

Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila sebuah variabel independen


ditambahkan dalam model. Implikasi Gujarati, 1995; Kuncoro, 2003 (dalam
Ferdinand, 2006) dari adjusted R2 ini adalah :
a. Adjusted R2 dapat bernilai negatif kendati R2 selalu positif. Bila adjusted R2
bernilai negatif, maka nilainya dianggap nol.
b. Secara umum bila tambahan variabel independen merupakan predictor
yang baik, maka akan menyebabkan nilai varians naik dan pada gilirannya
adjusted R2 meningkat. Sebaliknya, bila tambahaan variabel baru tidak
meningkatkan varians, maka adjusted R2 akan menurun. Artinya tambahan

70

variabel baru tersebut bukan merupakan prediktor yang baik bagi variabel
dependen.

3.5.4.2

Uji Signifikansi Simultasn (Uji Statistik F)


Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama


terhadap variabel tergantung (Kuncoro, 2003). Uji keseluruhan dapat dilakukan
dengan menggunakan statistik F :
R2 / k
F=

1 R2/ (n k 1)

Statistik uji ini mengikuti distribusi F dengan derajat kebebasan k dan (n-k
1) (Malhotra, 2006). Jika hipotesis nol keseluruhan ditolak, satu atau lebih koefisien
regresi majemuk populasi mempunyai nilai tak sama dengan nol.
Nilai F juga dapat dilihat dalam model summary, di mana hasilnya merupakan
perbandingan antara mean square dari regresi dan mean square dari residual.

MS Regresi
F =

MS Residual

Tahapan pengujian hipotesis secara simultan dapat dilihat, sebagai

berikut :
1. Merumuskan hipotesis statistic
a. H0 : 1 = 2 = 3 = 4 = 0

71

Variabel independen yaitu Curret Ratio, Debt to Equity Ratio,


Return On Asset, dan Total Asset Turnover secara simultan tidak
berpengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu Return Saham
investor Perusahaan Sekuritas di wilayah Semarang.
b. H1 : 1, 2, 3, 4 > 0
Variabel independen yaitu Curret Ratio, Debt to Equity Ratio,
Return On Asset, dan Total Asset Turnover secara simultan berpengaruh
positif terhadap variabel dependen yaitu Return Saham investor
Perusahaan Sekuritas di wilayah Semarang.
2. Mengukur taraf signifikansi
Pada tahap ini mempunyai kesamaan pada pengujian hipotesis
secara simultan yaitu dengan menggunakan probabilitas sebesar 0,05 (5%)
dengan kriteria sebagai berikut :
a. Probabilitas < 0,05 = H0 ditolak dan H1 diterima
b. Probabilitas > 0,05 = H0 diterima dan H1 ditolak

3.5.4.3

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)


Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen


(Ghozali, 2011). Perhitungan nilai t-hitung dapat dilakukan dengan rumus sebagai
berikut :

b
t=

Sb

72

Keterangan :
b = koefisien regresi
Sb = standar eror regresi
Dalam model summary nilai t-hitung dihitung dari perbandingan antara
koefisien b dengan standard of error estimate.
Koefisien b

t hitung =

Standard error of estimate


1. Merumuskan hipotetis statistik
a. H0 : i = 0
Variabel independen secara parsial tidak berpengaruh positif
terhadap variabel dependen.
b. H1 : i > 0
Variabel independen secara parsial berpengaruh positif terhadap
variabel dependen.
2. Mengukur taraf signifikansi
a. Probabilitas < 0,05 = H0 ditolak dan H1 diterima
b. Probabilitas > 0,05 = H0 diterima dan H1 ditolak

3.5.5

Uji Asumsi Klasik

3.5.5.1

Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel-variabel bebas atau tidak (Ghozali,


2001). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

73

independan. Jika variabel bebas saling berkolerasi, maka variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar
sesama variabel bebas sama dengan nol.
Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikoliearitas di dalam model regresi adalah melihat dari nilai Varience
Inflation Factor ( VIF ) dan nilai tolerance , di mana nilai tolerance mendekati 1
atau tidak kurang dari 0,10, serta nilai VIF disekitar angka 1 serta tidak lebih dari
10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas
dalam model regresi.

3.5.5.2

Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang
baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, salah satunya adalah
uji Durbin Watson (D-W test). Dimana analisis dilakukan dengan
membandingkan nilai statistik hitung Durbin-Watson (D-W) pada perhitungan
regresi dengan data statistik pada Tabel Durbin-Watson. Jika nilai DW yang
dihasilkan > du (batas atas) dan nilai DW < (4-du), maka dapat dikatakan bahwa
tidak terjadi autokorelasi (Ghozali, 2011).

74

3.5.5.3

Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan


yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model
yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali,
2011). Pada penelitian ini cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel
terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) di mana sumbu Y adalah Y yang
telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang
telah di-standardized (Ghozali, 2011).
Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji heterokedastisitas
adalah (Ghozali, 2011) :
a. Jika ada pola tertentu seperti titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.5.5.4

Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

75

mendekati normal, sedangkan distribusi normal dapat diketahui dengan melihat


penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal
(Ghozali, 2011).
Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat
normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data
sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Sedangkan dasar
pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali, 2011).
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.5.6

Pengujian Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian (Sugiyono, 2008). Kebenaran hipotesis harus dapat dibuktikan melalui


data yang terkumpul dan dianalisis melalui proses pengujian data. Untuk
pengujian hipotesis dilakukan dengan melihat hasil uji signifikansi parameter
individual (uji statistik t). Dimana keputusan diambil berdasarkan probabilitas
(signifikansi). Jika probabilitas signifikansi lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan
bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan. Begitu juga sebaliknya, jika
probabilitas signifikansi kurang dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel
tersebut berpengaruh signifikan.

76

Selain itu pengujian hipotesis juga dilihat berdasarkan arah tanda nilai t
pada tabel uji statistik t, jika arah tanda sejalan dengan hipotesis, maka hipotesis
tersebut diterima. Begitu juga sebaliknya, jika arah tanda berlawanan dengan
hipotesis, maka hipotesis ditolak.

Anda mungkin juga menyukai