SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro
Disusun oleh :
NUR FITA SARI
NIM. 12010110151019
PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama Penyusun
: 12010110151019
Fakultas / Jurusan
: Ekonomi / Manajemen
DAN
TAT
TERHADAP
Yang
Terdaftar
Sekuritas
Di
Pada
Wilayah
Dosen Pembimbing
Dosen Pembimbing,
ii
Nama Penyusun
: 12010110151019
Fakultas / Jurusan
: Ekonomi / Manajemen
DAN
TAT
TERHADAP
Yang
Terdaftar
Sekuritas
Di
Pada
Wilayah
(.)
(.)
(.)
iii
iv
PERSEMBAHAN
fita
v
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel Debt to
Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), dan Total
Asset Turnover terhadap Return Saham.
Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian yang
dikembangkan. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder dan
data primer sebagai pendukung. Sehingga Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu 8 Perusahaan Saham LQ45 periode 2009-2011 dan 30 investor
yang terdaftar pada perusahaan sekuritas di Wilayah Semarang. Data penelitian ini
merupakan data kuantitatif yang diperoleh dari laporan keuangan triwulanan
perusahaan saham LQ45 dan data dari penyebaran kuesioner. Analisis data
menggunakan analisis regresi linear berganda dan hipotesis diuji dengan t test dan
F test dengan tingkat signifikansi sebesar 5%.
Hasil uji t pada data sekunder menunjukkan bahwa variabel DER
berpengaruh positif signifikan terhadap Return Saham, CR berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap Return Saham, dan ROE berpengaruh negatif signifikan
terhadap Return Saham; ketiga variabel tersebut memiliki arah yang berbeda
dengan hipotesis yang diajukan. Berdasarkan hasil perhitungan, hanya variabel
TAT memiliki arah yang sama dengan hipotesis yang diajukan yaitu berpengaruh
positif signifikan terhadap Return Saham. Hasil uji t pada data primer juga
menunjukkan hanya variabel TAT yang memiliki arah yang sama dengan
hipotesis yang diajukan. Hasil uji F pada kedua data menunjukkan bahwa empat
varibel secara simultan berpengaruh terhadap Return Saham. Kemampuan
prediksi dari keempat variabel data sekunder terhadap Return Saham dalam
penelitian ini sebesar 7,5% sedangkan sisanya 92,5% dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian. Sedangkan pada data primer
kemampuan prediksi keempat variabel terhadap Return Saham dalam penelitian
ini sebesar 32,8% sedangkan sisanya 67,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak dimasukkan ke dalam model penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan
bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On
Equity (ROE), dan Total Asset Turnover (TAT) dapat dijadikan referensi, baik
oleh pihak manajemen perusahaan dalam pengelolaan perusahaan dan oleh para
investor dalam menentukan strategi investasi.
Kata kunci : Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Equity
(ROE), dan Total Asset Turnover, Return Saham
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya kepada kita semua. Tak
lupa Shalawat dan Salam senantiasa tercurah kepada suri teladan umat manusia
Nabi Muhammad SAW. Puji syukur Alhamdulillah atas segala kebesaran Allah
SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis
Pengaruh DER, CR, ROE, dan TAT Terhadap Return Saham (Studi Pada Saham
Indeks LQ45 Periode 2009 2011 Dan Investor Yang Terdaftar Pada Perusahaan
Sekuritas Di Wilayah Semarang Periode 2012) ini dengan baik. Penulis dengan
sekuat tenaga telah mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki untuk
menyusun skripsi ini dengan harapan dapat menjadi karya yang memenuhi syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1).
Penulis menyadari dalam penyusun skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, yang selalu memberikan semangat, dukungan, saran, dan masukan
yang sangat berarti hingga terselesaikannya skripsi ini, oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Mohamad Nasir, M.Si., Akt., Ph.D selaku Dekan Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang yang telah
membantu kelancaran pelaksanaan akademik selama ini.
2. Bapak Prof. Dr. H. Sugeng Wahyudi, M.M., selaku dosen pembimbing yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, memberi saran serta
arahan dan memberikan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
3. Bapak Drs. H. Mustafa Kamal, M.M., selaku dosen wali kelas Jurusan
Manajemen Reguler II/D III Lanjutan yang telah membimbing serta memberi
dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.
viii
4. Bapak Drs. H. Prasetiono, M.Si., selaku dosen pengelola Reguler II yang telah
memberikan semangat dan bantuan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Dosen Penguji 1 dan 2, yang telah memberikan banyak ilmu, kritik, dan saran
yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.
6. Segenap staf Pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro Semarang yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat
bermanfaat bagi penulis.
7. Segenap staf Administrasi dan Perpustakaan Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro Semarang yang telah membantu baik selama kuliah
maupun proses penyusunan skripsi ini.
8. Ibu Rita dan Bapak Hendro selaku karyawan perusahaan sekuritas yang telah
membantu penulis dalam perolehan izin penelitian.
9. Para Investor Perusahaan PT. Valbury Asia Securties dan PT. Etrading
Securities, selaku responden dalam penelitian yang telah bersedia meluangkan
waktu untuk membantu penulis dalam pengumpulan data.
10. Bapak (Sutarman, S.E.), Ibu (Siti Waluyojati, S.Pd.) , dan Adik tercinta
(Cintia Zelin) yang selalu memberikan doa dan kasih sayang yang tiada henti,
serta motivasi agar terselesainya skripsi ini.
11. Seluruh keluarga besar penulis yang selalu memberikan semangat, perhatian
serta doa kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.
12. Johan yang selalu memberi semangat, doa, dan bantuan selama ini. Dan juga
anak Rebel jogja (Rofik, Adul, Ciput, Irfan, Nene, Angga, Nana, Sandy, Ana)
yang selalu bersama berbagi suka dan duka.
13. Sahabat-sahabat penulis (Viqa, Septi, Devi, Dani, Kiki, Okta, dan Suci) serta
seluruh penghuni Emomi yang selalu bersama berbagi suka maupun duka.
14. Teman-teman seperjuangan di Jurusan Manajemen Reguler II khususnya
program D III Lanjutan (eksman) angkatan 2010 (Rizka, Bima, Anggo, Fendi,
Ines, Ratih, Tata, Bangkit, Arif, Ani, Finis, Reni, Kiki, Ade, Anggit, Cecep,
Dion, Rosyid, Indah, Oktarisa, Susi, Hawik, Iguh, Mba Widha) yang telah
memberikan motivasi, persahabatan, dan kerjasama selama ini.
ix
15. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari di dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan baik dalam segi materi atau pun penulisan. Oleh karena itu, penulis
mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan
dimasa yang akan datang. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat
berguna bagi penulis pada khususnya dan para pembaca umumnya.
Semarang, 20 September 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN SRIPSI .................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN SRIPSI ......................................... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ....................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
ABSTRACT ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xx
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xxi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................18
1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian...............................................................19
1.4 Sistematika Penulisan ................................................................................21
xi
xv
DAFTAR TABEL
xvi
Tabel 4.13 Crosstab antara Return On Equity (ROE) dan Return Saham
(Data Sekunder) ................................................................................. 105
Tabel 4.14 Crosstab antara Return On Equity (ROE) dan Return Saham
(Data Primer) ...................................................................................... 106
Tabel 4.15 Crosstab antara Total Asset Turnover (TAT) dan Return Saham
(Data Sekunder) ................................................................................. 107
Tabel 4.16 Crosstab antara Total Asset Turnover (TAT) dan Return Saham
(Data Primer) ..................................................................................... 108
Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ................................................... 110
Tabel 4.18 Komparasi Tingkat Signifikansi ....................................................... 111
Tabel 4.19 Hasil Koefisien Determinasi Data Sekunder .................................... 113
Tabel 4.20 Hasil Koefisien Determinasi Data Primer ......................................... 113
Tabel 4.21 Hasil Uji Statistik F ........................................................................... 114
Tabel 4.22 Hasil Uji Statistik t ............................................................................ 115
Tabel 4.23 Hasil Uji Multikolinieritas Dengan Matriks Korelasi ....................... 116
Tabel 4.24 Hasil Uji Multikolinieritas Dengan Nilai Tolerance dan VIF........... 117
Tabel 4.25 Hasil Uji Autokorelasi ...................................................................... 119
xviii
xix
DAFTAR GAMBAR
xx
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Return is yield and capital gain (loss). (1) Yield, yaitu cash flow
yang dibayarkan secara periodik kepada pemegang saham (dalam
bentuk deviden), (2) capital gain (loss), yaitu selisih antara harga
saham pada saat pembelian dengan harga saham pada saat penjualan.
tidak
mencari informasi atau melakukan jual beli saham yang dapat menghasilkan
abnormal return. Sedangkan
investor dalam pemilihan dan jual beli saham, mencari informasi, mengikuti
waktu dan pergerakan harga saham serta tindakan aktif lainnya agar menghasilkan
abnormal return. Strategi aktif pada investasi dapat menggunakan pendekatan
fundamental
dalam
analisis
saham.
Pendekatan
fundamental
(analisis
management,
laporan
keuangan
merupakan
alat
untuk
memper-
pada masa mendatang, serta sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja
masa lalu dan masa mendatang.
Berdasar penelitian terdahulu, membuktikan bahwa terdapat pengaruh
dan hubungan yang kuat antara rasio keuangan dengan harga saham. Rasio
keuangan diharapkan dapat memprediksi harga saham karena rasio keuangan
merupakan perbandingan antar akun dalam laporan keuangan. Dengan informasi
yang tercermin pada laporan keuangan, para pemakai informasi akan dapat
menilai kinerja perusahaan dalam mengelola bisnisnya, yang berakhir pada
fluktuasi perubahan harga saham dan return saham. Pola perilaku harga saham
tersebut menentukan pola return yang diterima dari saham tersebut.
Rasio
keuangan
merupakan
faktor
internal
perusahaan
yang
mempengaruhi return saham. Faktor internal yang dipakai dalam penelitian ini
adalah Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE),
dan Total Asset Turnover (TAT).
Rasio solvabilitas yang sering dikaitkan dengan return saham yaitu Debt
to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh
seberapa besar dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar utang. Debt to
Equity Ratio (DER) juga memberikan jaminan mengenai seberapa besar utang
perusahaan yang dapat dijamin dengan modal sendiri. Informasi mengenai
seberapa besar dana pemilik perusahaan dapat digunakan kreditur sebagai dasar
penentuan tingkat keamanan kreditur. Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER)
menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan utang
terhadap ekuitas. Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan risiko
perusahaan yang relatif tinggi sehingga para investor berusaha menghindari
saham-saham yang memiliki nilai Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi. Jika
perusahaan menggunakan utang, maka akan meningkatkan risiko yang ditanggung
pemegang saham. Ketika jumlah utang mengalami peningkatan yang cukup besar
maka tingkat solvabilitas akan menurun, hal tersebut akan berdampak dengan
menurunnya nilai (return) saham perusahaan.
Likuiditas perusahaan mencerminkan kemampuan finansial dari suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial pada jangka waktu pendek.
Perusahaan dikatakan likuid jika mampu memenuhi kewajiban keuangannya pada
jangka waktu pendek. Sebaliknya jika perusahaan tidak mampu memenuhi
kewajiban finansial jangka pendek, maka perusahaan itu dalam keadaan tidak
likuid. Bagi perusahaan, likuid merupakan masalah yang sangat penting karena
mewakili kepentingan perusahaan dalam berhubungan dengan pihak lain, baik
pihak intern ataupun pihak ekstern. Rasio likuiditas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Current Ratio (CR). Current Ratio (CR) menunjukkan
hubungan antara kas dan aktiva lancar lainnya dari sebuah perusahaan dengan
kewajiban lancarnya (Brigham dan Houston, 2009). Semakin besar current ratio
yang dimiliki menunjukkan besarnya kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan operasionalnya terutama modal kerja yang sangat penting untuk
menjaga kinerja perusahaan yang pada akhirnya mempengaruhi harga saham. Hal
ini dapat memberikan keyakinan kepada investor untuk memiliki saham
perusahaan tersebut sehingga dapat meningkatkan return saham.
10
Tabel 1.1 Rata rata Retun Saham , DER, CR, ROE, dan TAT
Perusahaan Indeks LQ45 Periode 2009 2011
Tahun
Keterangan
Return Saham
Debt to Equity Ratio (DER)
Current Ratio (CR)
Return On Equity (ROE)
Total Asset Turnover (TAT)
Perubahan
2009
2010
2011
09-10
10-11
0.12
0.94
1.91
37.23
1.10
0.02
0.77
2.40
34.90
1.04
0.14
0.68
2.71
36.33
1.03
-0.10
-0.17
0.49
-2.33
-0.06
0.12
-0.09
0.31
1.43
0.01
11
saham. Suharli (2005) juga menunjukkan bahwa debt to equity ratio dan beta
saham tidak mempengaruhi return saham secara signifikan. Sedangkan Susilowati
dan Turyanto (2011) menyimpulkan hubungan debt to equity ratio dengan return
positif dan signifikan, begitu juga dengan Ratnasari (2003) menyimpulkan bahwa
debt to equity ratio menunjukkan hasil yang positif dan signifikan terhadap return
saham.
Prihantini (2009), Ulupui (2005), dan Astuti (2006)
menunjukkan
Total Asset Turnover dengan return saham memiliki hubungan negatif. Berikut
adalah tabel ringkasan research gap yang menunjukkan hubungan DER, CR,
ROE, dan TAT terhadap return saham:
12
Tabel 1.2
Ringkasan Research Gap
No
1.
Permasalahan
Pengaruh DER
terhadap Return
saham
Research Gap
Penulis (Tahun)
Ratna
Prihantini, SE
(2009)
Yeye Susilowati
Dan
DER berpengaruh
terhadap return
saham
Tri Turyanto
(2011)
Judul
Pengaruh Inflasi,
Nilai Tukar, ROA,
DER
dan
CR
terhadap
Return
Saham
industri
real estate and
property
yang
listed di Bursa
Efek
Indonesia
periode 2003
2006
Reaksi
Signal
Rasio Profitabilitas
Dan
Rasio
Solvabilitas
Terhadap Return
Saham Perusahaa
Eliza
Wahyu Analisis Pengaruh
Ratnasari (2003) Faktor
Fundamental,
Volume
Perdagangan dan
Nilai Kapitalisasi
Pasar
Terhadap
Return Saham di
BEJ (Studi Kasus
pada Perusahaan
Manufaktur
dan
Perbankan)
Metode
Regresi
linear
berganda
analisis
regresi
berganda
Regresi
berganda
13
Subekti
Puji Analisis Pengaruh regresi
Astuti, SE
Faktor-Faktor
berganda
(2006)
Fundamental,
EVA, Dan MVA
Terhadap
Return Saham
(Studi
Pada
Perusahaan
Manufaktur
Di
Bursa Efek Jakarta
Periode
20012003)
DER tidak
berpengaruh
terhadap return
saham
14
Pengaruh CR
terhadap Return
saham
Regresi
berganda
Subekti
Puji Analisis Pengaruh regresi
Astuti, SE
Faktor-Faktor
berganda
(2006)
Fundamental,
Positif
EVA, Dan MVA
Terhadap
Return Saham
(Studi
Pada
Perusahaan
Manufaktur
Di
Bursa Efek Jakarta
Periode
20012003)
15
CR berpengaruh
terhadap return
saham
IG. K. A.
Ulupui (2005)
Ratna
Prihantini, SE
(2009)
Regresi
linear
berganda
Andre
Hernendiastoro
(2005)
CR tidak
berpengaruh
terhadap return
saham
Pengaruh Inflasi,
Nilai Tukar, ROA,
DER
dan
CR
terhadap
Return
Saham
industri
real estate and
property
yang
listed di Bursa
Efek
Indonesia
periode 2003
2006.
Pengaruh Kinerja Regresi
Perusahaan
Dan berganda
Kondisi
Ekonomi Terhadap
Return
Saham
Dengan
Metode
Intervalling
(Studi Kasus Pada
Saham-Saham LQ
45)
16
Subalno (2009)
Pengaruh ROE
terhadap return
ROE berpengaruh
saham
negatif terhadap
return saham
ROE berpengaruh
positif terhadap
return saham
Pengaruh TAT
terhadap return
saham
Analisis Pengaruh
Faktor
Fundamental
Dan
Kondisi
Ekonomi Terhadap
Return Saham
(Study Kasus Pada
Perusahaan
Otomotif
Dan
Komponen Yang
Listed Di Bursa
Efek
Indonesia
Periode
20032007)
Yeye Susilowati Reaksi
Signal
Dan
Rasio Profitabilitas
Dan
Rasio
Tri Turyanto
Solvabilitas
(2011)
Terhadap Return
Saham Perusahaan
SanimanWidodo Analisis Pengaruh
(2007)
Rasio
Aktivitas,
Rasio
Profitabilitas, dan
Rasio
Pasar,
terhadap
Return
Saham
Syariah
Dalam Kelompok
Jakarta
Islamic
Index (JII) Tahun
2003 2005.
IG. K. A.
Ulupui (2005)
TAT berpengaruh
negatif terhadap
return saham
Regresi
berganda
analisis
regresi
berganda
Regresi
liner
berganda.
17
Subalno (2009)
TAT berpengaruh
positif terhadap
return saham
Analisis Pengaruh
Faktor
Fundamental
Dan
Kondisi
Ekonomi Terhadap
Return Saham
(Study Kasus Pada
Perusahaan
Otomotif
Dan
Komponen Yang
Listed Di Bursa
Efek
Indonesia
Periode
20032007)
Subekti
Puji Analisis Pengaruh
Astuti, SE
Faktor-Faktor
(2006)
Fundamental,
EVA, Dan MVA
Terhadap
Return Saham
(Studi
Pada
Perusahaan
Manufaktur
Di
Bursa Efek Jakarta
Periode
20012003)
Regresi
berganda
Regresi
berganda
18
Equity, dan Total Asset Turnover terhadap return saham. Penelitian yang telah
dilakukan menunjukkan kesimpulan yang berbeda beda.
Melihat fenomena return saham dalam kaitannya dengan rasio rasio
keuangan, serta adanya beberapa penelitian terdahulu yang saling bertentangan
hasil analisisnya maka memperkuat perlunya diajukan penelitian untuk
menganilisis pengaruh Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Return On Equity,
dan Total Asset Turnover terhadap return saham.
1.2
Rumusan Masalah
Pasar modal merupakan sarana investasi bagi pihak kelebihan dana atau
19
1.3
rasio-rasio keuangan (DER, CR, ROE, TAT) terhadap return saham serta
memberi jawaban atas pertanyaan penelitan yang ada, diantaranya :
1. Untuk menganalisis pengaruh dari Debt to Equity Ratio (DER) terhadap
return saham.
2. Untuk menganalisis pengaruh dari Current Ratio (CR) terhadap return
saham.
3. Untuk menganalisis pengaruh dari Return On Equity (ROE) terhadap
return saham
20
Sejalan dengan tujuan dari penelitian ini, maka kegunaan yang diperoleh
dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Bagi investor
Memberikan informasi rasio rasio yang perlu diperhatikan sebagai dasar
melakukan investasi saham di pasar modal sehingga dapat mencapai
return yang optimal.
2. Bagi emiten
Masukan akan pentingnya pengelolaan informasi dalam bentuk rasio
rasio keuangan sebagai dasar pengambilan kebijakan finansial guna
meningkatkan kinerja perusahaan untuk menarik minat investor sehingga
dapat memobilisasi dana dari pihak ketiga.
3. Bagi dunia akademik
Penelitian ini dapat dijadikan tambahan referensi dan mampu memberikan
kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan terutama pada bidang
manajemen keuangan khususnya teori yang berkaitan dengan analisis
fundamental. Selain itu juga penelitian ini dapat dijadikan landasan dan
informasi tambahan bagi penelitian yang sama di masa yang akan datang.
21
1.4
Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran utuh secara menyeluruh mengenai
penulisan penelitian ini, maka disusunlah suatu sistematika penulisan yang berisi
mengenai informasi materi serta hal-hal lain yang berhubungan dengan penelitian
ini, adapun sistematika penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah yang menjadi dasar
pemikiran atau latar belakang penelitian ini untuk selanjutnya disusun rumusan
masalah dan diuraikan tentang tujuan serta manfaat penelitian, kemudian diakhiri
dengan sistematika penulisan.
BAB II TELAAH PUSTAKA
Pada bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar dalam
perumusan hipotesis dan analisis penelitian ini. Setelah itu diuraikan dan
digambarkan kerangka pemikiran dari penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai variabel penelitian dan definisi operasional,
penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data,
serta metode analisis yang digunakan dalam menganalisis data yang telah
diperoleh.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum perusahaan, responden yang
menjadi obyek penelitian, analisis data dan pembahasan.
22
BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan berisi simpulan hasil penelitian dan saran-saran.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
I.1
Landasan Teori
2.1.1
Pasar Modal
Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi
perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli surat
berharga di pasar modal. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang biasa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang,
ekuitas (saham), instrumen derivatif, maupun instrumen lainnya. Pasar modal
merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah) dan sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal
memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait
lainnya (Darmaji dan Fakhrudin, 2008).
Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh perusahaan di jual di pasar
primer. Surat berharga yang baru dijual dapat berupa penawaran perdana ke
publik (Initial Public Offering atau IPO) atau tambahan surat berharga baru jika
perusahaan sudah going public. Selanjutnya surat berharga yang sudah beredar
diperdagangkan di pasar sekunder (Jogiyanto, 2008).
23
24
2.1.2
Investasi
Menurut Horne dan Wachowicz (2009), dalam manajemen keuangan
terdapat tiga fungsi keputusan, yaitu (1) keputusan investasi, (2) keputusan
pendanaan (3) keputusan manajemen aktiva. Keputusan investasi dimulai dengan
menetapkan total aktiva yang perlu dimiliki perusahaan kemudian aktiva tersebut
dialokasikan dalam berbagai bentuk investasi. Menurut Sartono (2001) keputusan
pendanaan atau pembiayaan investasi meliputi berbagai hal diantaranya: cara
menggunakan dana untuk kegiatan perusahaan yang optimal, cara memperoleh
kebutuhan dana untuk investasi yang efisien , dan menentukan komposisi sumber
dana optimal yang harus dipertahankan.
Horne dan Wachowicz (2009) menyatakan bahwa kebijakan deviden
juga merupakan bagian dari keputusan pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran
deviden menetapkan jumlah laba yang dapat ditahan dalam perusahaan. Semakin
tinggi laba ditahan maka semakin rendah uang yang tersedia bagi pembayaran
deviden. Laba yang ditahan digunakan sebagai pendanaan melalui ekuitas. Masih
menurut Horne dan Wachowicz (2009), keputusan manajemen aktiva dilakukan
ketika aktiva telah diperoleh dan pendanaan yang tepat telah tersedia, aktiva
tersebut harus dikelola secara efisien.
Dari ketiga keputusan tersebut, keputusan investasi merupakan hal
paling penting. Seseorang akan mengalokasikan dananya untuk investasi dengan
harapan akan menerima keuntungan di masa yang akan datang (Suharli, 2005).
25
2.1.3
Saham
Saham biasa merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling
dikenal. Saham biasa lebih umum disebut saham saja. Dengan adanya saham
investor dapat menikmati keuntungan yang diperoleh perusahaan. Saham adalah
surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi
dalam suatu perusahaan (Ang, 1997).
Sedangkan menurut Rusdin (2006) saham adalah sertifikat yang
menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki
hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Berdasarkan manfaat yang
diperoleh pemegang saham, dibedakan menjadi:
Saham biasa (common stock)
Merupakan efek yang paling sering digunakan oleh emiten dalam
memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan efek yang paling dikenal
di pasar modal. Saham biasa memiliki karakteristik seperti :
1. Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi
2. Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang
ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham
3. Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam RUPS
4. Hak tanggung jawab yang terbatas
5. Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada
masyarakat
26
2.1.4
Return Saham
Dalam kegiatan investasi, salah satu faktor yang memotivasi investor
yaitu adanya return saham yang merupakan imbalan atas keberanian investor
untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Jogiyanto (2008)
menyatakan bahwa return adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.
Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi
yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang.
Return total terdiri dari capital gain (loss) dan yield (Jogiyanto, 2008).
Dimana return total ini merupakan keseluruhan return yang diperoleh dari suatu
investasi pada periode tertentu. Return total dapat dinyatakan sebagai berikut:
.(2.1)
27
Capital gain (loss) merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan
harga periode lalu (Jogiyanto, 2008):
Capital gain (loss) = Pt Pt-1
(2.2)
Pt-1
Keterangan
Pt = Harga saham periode sekarang
Pt1 = Harga saham periode sebelumnya
(2.3)
=
Pt-1
Keterangan :
Dt = Dividen kas yang dibayarkan
Pt 1 = Harga saham periode sebelumnya
28
bunga atau jasa giro dan dividen tunai. Serta yang setara kas adalah saham bonus
atau dividen saham yaitu dividen dibayarkan dalam bentuk saham-saham dan
dapat dikonversi menjadi uang kas.
Sehingga return total dapat dirumuskan sebagai berikut (Jogiyanto,
2008):
Pt Pt-1 + Dt
Return total
(2.4)
Pt-1
Keterangan :
Pt = Harga saham sekarang
P t 1 = Harga saham periode sebelumnya
Dt = Dividen kas yang dibayarkan
Return total
Pt Pt-1
Pt-1
Keterangan
Pt = Harga saham periode sekarang
Pt1 = Harga saham periode sebelumnya
...(2.5)
29
2.1.5
Pemodal ( Investor)
Sejak
meningkatkan
pemerintah
pertumbuhan
mendorong
ekonomi
masyarakat
istilah
yang
(pengusaha)
berhubungan
untuk
dengan
2.1.6
berekspektasi untuk mendapatkan return yang tinggi dengan tingkat resiko yang
30
lebih kecil. Pemilihan jenis investasi dan besarnya dana yang diinvestasikan
investor dipengaruhi oleh perilaku investor, yaitu sikap investor pada tingkat
risiko yang akan dihadapi, apakah pemodal menyukai risiko (risk seeker),
menghindari risiko ( risk aveter), atau mengabaikan risiko (risk indifference).
Kurniasari (2007) mengemukakan bahwa perilaku investor dalam
mengatur investasinya dapat digambarkan dengan strategi investasi. Strategi
investasi yang digunakan investor yaitu strategi pasif dan strategi aktif. Menurut
Wiksuana (2009), Strategi pasif merupakan tindakan pasif seorang investor dalam
melakukan investasi saham dan mendasarkan pergerakan sahamnya hanya pada
pergerakan indeks pasar. Dalam hal ini investor hanya mengikuti indeks pasar dan
tidak mencari informasi atau melakukan jual beli saham yang dapat menghasilkan
abnormal return. Sedangkan
investor dalam pemilihan dan jual beli saham, mencari informasi, mengikuti
waktu dan pergerakan harga saham serta tindakan aktif lainnya agar menghasilkan
abnormal return. Strategi aktif pada investasi dapat menggunakan pendekatan
fundamental dalam analisis saham.
Pendekatan fundamental (analisis fundamental) digunakan untuk
menganalisis suatu saham berdasar kinerja keuangan suatu perusahaan dengan
melihat laba, deviden, penjualan dan lainnya. Strategi aktif ini bertujuan untuk
mencapai kinerja yang lebih tinggi dibandingkan jika menggunakan strategi pasif.
Investor akan mencari informasi tambahan, meningkatkan kemampuan dalam
menganalisis informasi, bahkan ada investor yang membayar mahal jasa
konsultasi analisis saham yang terbaik sehingga seseuai dengan harapan investor.
31
2.1.7
Indeks LQ 45
Indeks ini dibentuk hanya terdiri dari 45 saham saham yang paling
2.1.8
yaitu adanya return saham yang merupakan imbalan atas keberanian investor
untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Pembahasan
mengenai tingkat keuntungan sekuritas dapat menggunakan teori Arbitrage
Pricing Theory (APT). Teori arbitrage pricing (APT) adalah teori yang
dicetuskan oleh Ross (dalam Suad Husnan 2005). Dalam teori ini menyatakan
32
bahwa ada dua kesempatan investasi yang karakteristiknya identik sama tidak
dapat dijual dengan harga yang berbeda (hukum satu harga). Jika dijual dengan
harga yang berbeda, maka terdapat kesempatan untuk melakukan arbitrage yaitu
dengan membeli dengan aktiva yang berharga rendah dan pada waktu yang sama
dijual dengan harga lebih tinggi sehingga diperoleh laba tanpa risiko.
APT mengasumsikan bahwa tingkat keuntungan dapat dipengaruhi
faktor dalam perkonomian dan dalam industri. Dalam teori APT tidak secara
eksplisit menyebutkan faktor faktor yang mempengaruhi expected return E (R),
namun faktor faktor tersebut dapat dirumuskan sendiri (Husnan, 2005). Secara
umum faktor-faktor yang berpengaruh terhadap return saham diantaranya faktor
fundamental, faktor pasar dan faktor makro. Faktor makro berpengaruh secara
lokal terhadap suatu obyek investasi, maka yang perlu dikaji lebih dalam adalah
faktor fundamental dan faktor pasar. Faktor fundamental berkaitan dengan kinerja
perusahaan emiten, sedangkan faktor pasar berkaitan dengan kinerja sahamnya
(Saniman, 2007).
2.1.9
Signalling Theory
Signalling theory merupakan penjelasan dari asimetri informasi.
33
2.2
yang berhubungan dengan keuangan suatu bisnis dengan maksud untuk lebih
34
memahami sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan publik yang
menerbitkan saham biasa (Ang, 1997).
Ang (1997) menambahkan bahwa dalam analisis fundamental, investor
akan mempelajari laporan keuangan perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan perusahaan, mengidentifikasi kecenderungan atau
pertumbuhan yang mungkin ada, mengevaluasi efisiensi operasional dan
memahami sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan tersebut.
Analisis faktor fundamental didasarkan pada analisis keuangan yang
tercermin dalam rasio-rasio keuangan yang terdiri dari lima rasio diantaranya
yaitu rasio likuiditas, rasio rentabilitas (profitabilitas), rasio solvabilitas
(solvency), rasio pasar dan rasio aktivitas.
2.2.1
dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Salah satu rasio solvabilitas yang
dapat dihitung adalah Debt to Equity Ratio (Hanafi, 2004). Menurut Horne dan
Wachowicz (dalam Suharli, 2005) Debt to Equity Ratio is computed by simply
dividing the total debt of the firm (including current liabilities) by its shareholders
equity. Debt to equity ratio merupakan perhitungan sederhana yang
membandingkan total utang perusahaan dengan modal pemegang saham. Brealy
et al. (dalam Suharli, 2005) juga mendukung pernyataan tersebut Debt to equity
is long term debt of the firm dividing equity. Dapat disimpulkan bahwa debt to
35
equity ratio merupakan rasio yang membandingkan total utang dengan total
ekuitas dari pemegang saham.
Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi total kewajibannya, dimana modal sendiri yang digunakan untuk
membayar utang. DER menunjukkan perbandingan antara beban utang
dibandingkan modal sendiri. DER juga
Total Debt
(2.6)
Total Equity
Total debt merupakan total utang jangka pendek dan total utang jangka
panjang. Sedangkan total equity merupakan total modal sendiri yang terdiri dari
total modal saham disetor dan laba ditahan yang dimiliki perusahaan (Ang, 1997).
Menurut Agus Sartono (2001), jika rasio DER tinggi, hal ini berarti bahwa
perusahaan menggunakan utang yang tinggi dibandingkan dengan modal sendiri.
Hal tersebut akan meningkatkan risiko dan investor akan meminta tingkat
keuntungan yang lebih tinggi.
2.2.2
Current Ratio
Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek
36
Current Ratio =
Current asset
...(2.7)
Current liabilities
Aktiva lancar (current asset) meliputi kas, sekuritas, piutang usaha, dan
persediaan. Utang / kewajiban lancar (current liabilities) terdiri atas utang usaha,
wesel tagih jangka pendek, utang jatuh tempo yang kurang dari satu tahun, akrual
pajak, dan beban beban akrual lainnya (Brigham dan Houston, 2009). Weston
dan Copeland (1999) berpendapat bahwa current ratio merupakan ukuran
mengetahui kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek, rasio tersebut juga
menunjukkan seberapa jauh tuntutan kreditor jangka pendek dipenuhi oleh aktiva
yang dapat dikonversikan menjadi kas dalam waktu sesuai dengan jatuh tempo
utang.
2.2.3
Return On Equity
Menurut Hanafi (2004) rasio profitabilitas rasio yang digunakan untuk
37
Return On Equity =
Laba bersih
.........(2.8)
Total Equity
Semakin tinggi nilai ROE menunjukkan semakin meningkatnya
profitabilitas / kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dengan
menggunakan modal sendiri (Hanafi, 2004).
2.2.4
melihat seberapa besar efisiensi penggunaan aset oleh perusahaan dan juga
seberapa besar dana tertanam pada aset perusahaan. Penempatan dana yang tidak
sesuai kebutuhan akan mengakibatkan profitabilitas perusahaan tidak sebaik yang
seharusnya. Penelitian ini menggunakan rasio Total Asset Turnover untuk
mengukur tingkat efisiensi penggunaan aset oleh perusahaan.
Total Assets Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa efisiennya seluruh aktiva perusahaan digunakan untuk menunjang
kegiatan penjualan (Ang, 1997). Besarnya TAT dapat dihitung dengan rumus :
Penjualan
(2.9)
38
2.3
2.3.1
rendah. Semakin rendah rasio tersebut maka semakin tinggi tingkat pendanaan
perusahaan yang berasal dari pemegang saham, dan perlindungan bagi kreditor
semakin besar jika nilai aktiva menyusut atau ketika terjadi kerugian pada
perusahaan (Horne dan Wachowicz, 2009).
Debt to equity ratio mengukur kemampuan modal sendiri perusahaan
untuk dijadikan jaminan semua utang. Perusahaan dengan Debt to Equity Ratio
rendah akan mempunyai resiko kerugian lebih kecil ketika keadaan ekonomi
merosot, namun ketika kondisi ekonomi membaik, kesempatan memperoleh laba
rendah. Sebaliknya perusahaan dengan rasio
leverage tinggi,
beresiko
39
dapat mengakibatkan tax saving yang dapat digunakan untuk meningkatkan arus kas
bagi perusahaan yang berdampak pada meningkatnya performance dan kinerja
perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori Modigliani dan Miller (teori MM) bahwa
perusahaan akan semakin baik apabila menggunakan utang semakin besar. Bila
performance dan kinerja perusahaan meningkat maka minat investor terhadap
perusahaan menjadi tinggi dan dampaknya terhadap return saham akan meningkat.
Berdasarkan konsep tersebut maka dimungkinkan adanya pengaruh DER terhadap
Return saham. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Susilowati
2.3.2
masalah dalam likuiditas perusahaan dan akan berakibat terjadinya penurunan harga
pasar dari saham perusahaan yang bersangkutan. Current Ratio terlalu tinggi juga
belum tentu baik, karena pada situasi tertentu hal tersebut menunjukkan adanya
dana perusahaan yang menganggur yang akhirnya dapat mengurangi laba
perusahaan. CR yang tinggi dapat disebabkan adanya piutang yang belum tertagih
dan persediaan yang belum terjual sehingga tidak dapat digunakan dengan segera
untuk membayar utang lancarnya
40
saham perusahaan dengan nilai aktiva lancar yang tinggi dibandingkan perusahaan
yang mempunyai nilai aktiva lancar yang rendah (Ang, 1997). Semakin tinggi
current ratio perusahaan juga menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan operasionalnya terutama modal kerja. Modal kerja tersebut
berperan dalam menjaga performance kinerja perusahaan yang kemudian
mempengaruhi performance harga saham. Dengan begitu investor semakin yakin
dan tertarik untuk membeli saham perusahaan sehingga berpengaruh juga pada
peningkatan return saham. Hasil ini didukung oleh penelitian Prihantini (2009),
Ulupui (2005), dan Astuti (2006) yang mengatakan bahwa CR berpengaruh
terhadap return saham.
H2 = Rasio Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap return saham
2.3.3
41
saham juga akan meningkat. Sesuai dengan teori pecking order, maka tingkat
ROE yang tinggi akan berdampak pada rendahnya tingkat penggunaan dana
eksternal. Hal ini disebabkan perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi
akan mempunyai dana internal yang besar. Penelitian yang dilakukan oleh
Widodo (2007) juga mendukung pernyataan bahwa Return On Equity
berpengaruh positif terhadap return saham
H3 = Rasio Return On Equity (ROE) berpengaruh positif terhadap return saham
2.3.4
42
2.4
Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian mengenai faktor fundamental yang mempengaruhi
return saham dari beberapa peneliti akan digunakan sebagai bahan referensi dan
perbandingan dalam penelitian ini, antara lain adalah sebagai berikut :
Suharli (2005) melakukan penelitian mengenai pengaruh DER dan
tingkat risiko (beta saham) terhadap return saham. Analisis data dengan
menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan program SPSS. Hasilnya
menunjukkan bahwa DER dan beta saham tidak mempengaruhi return saham
secara signifikan.
Ulupui (2005) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh
Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Return Saham :
Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang
Konsumsi di BEJ. Variabel yang digunakan adalah Current Ratio, Debt to Equity
Ratio, Total Asset Turnover, dan Return On Asset. Sampel diambil dari
perusahaan perusahaan yang masuk dalam industri konsumsi, khususnya
makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ tahun 1999 2005. Perusahaan
makanan dan minuman yang diambil sampel sebanyak 13 perusahaan. Data
dianalisis dengan teknik analisis regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan
bahwa variabel current ratio dan return on asset berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham. Sedangkan variabel debt to equity ratio
menunjukkan pengaruh positif, tetapi tidak signifikan. Dan variabel total asset
turnover menunjukkan pengaruh negatif dan tidak signifikan.
43
44
tidak signifikan terhadap return saham syariah, dan PBV mempunyai pengaruh
negatif yang signifikan terhadap return saham syariah.
Nathaniel (2008) melakukan penelitian pengaruh Debt to Equity Ratio
(DER), Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM) dan Price to Book
Value (PBV) terhadap return saham perusahaan real estate and property yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang periode tahun 2004-2006. Jumlah populasi
penelitian ini adalah 35 perusahaan dan setelah melewati tahap purposive
sampling jumlah sampel menjadi 23 perusahaan. Teknik analisa yang akan
dipakai dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hanya variabel Price to Book Value (PBV) yang berpengaruh
signifikan terhadap return saham, sedangkan Debt to Equity Ratio (DER),
Earning per Share (EPS) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh tidak
signifikan terhadap return saham.
Penelitian Astuti (2006) meneliti pengaruh economic value added (EVA)
dan market value added (MVA) dan kinerja keuangan konvensional dengan
variabel Current ratio, return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), price to
book value (PBV), dan Total Asset Turnover (TAT) terhadap return saham.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisis
yang digunakan adalah regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan
uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta
f statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan level
of significance 5%. Selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji
normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Dari
45
hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel current ratio, PBV dan TAT secara
parsial signifikan berpengaruh terhadap return saham perusahaan di BEJ periode
2001-2003 pada level of significance kurang dari 5% (masing-masing sebesar
0,8%, 4,4% dan 4,3%). Sedangkan secara bersama-sama terbukti signifikan
berpengaruh terhadap return saham perusahaan di BEJ pada level kurang dari 5%
(3,9%). Kemampuan prediksi dari kelima variabel tersebut terhadap return saham
sebesar 27,2%.
Sedangkan Faried (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis
Pengaruh Faktor Fundamental Dan Nilai Kapitalisasi Pasar Terhadap Return
Saham Perusahaan Manufaktur Di BEI Periode 2002 s.d. 2006. Variabel yang
digunakan adalah Return On Asset (ROA), Price to Book Value (PBV), nilai
kapitalisasi, Net Profit Margin (NPM), dan Debt to Equity Ratio (DER). Uji
hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji pengaruh variabel secara parsial
dan Uji f-statistik untuk menguji variabel secara bersama-sama terhadap return
saham dengan level of significance 5%. Selain itu dilakukan uji asumsi klasik
yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji
autokorelasi.Berdasarkan hasil penelitian secara simultan variabel bebas
berpengaruh terhadap return saham dengan nilai signifikansi F sebesar 0,000%.
Secara parsial hanya variabel Return on Asset (ROA), Price to Book Value (PBV)
dan nilai kapitalisasi pasar yang berpengaruh signifikan terhadap return saham
perusahaan manufaktur di BEI tahun 2002-2006 karena signifikansi kurang dari 5
% yaitu berturut-turut sebesar 1,2 % , 2,6 %, 0,8 % . Sedangkan Net Profit Margin
46
(NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER) tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap return saham.
Penelitian oleh Susilowati dan Turyanto (2011) dengan judul Reaksi
Signal Rasio Profitabilitas Dan Rasio Solvabilitas Terhadap Return Saham
Perusahaan menggunakan variabel NPM, ROA, ROE dan DER. Penelitian ini
menggunakan metode analisis regresi berganda. Hipotesis uji yang digunakan tstatistik dan f-statistik pada tingkat signifikansi 5%. Debt to Equity Ratio (DER)
berpengaruh signifikan terhada return saham . Dan Earning per Share (EPS), Net
Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Hernendiastoro (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh
Kinerja Perusahaan Dan Kondisi Ekonomi Terhadap Return Saham Dengan
Metode Intervalling (Studi Kasus Pada Saham-Saham LQ 45), menggunakan
variabel CR, DER, PER, inflasi dan kurs. Penelitian ini menggunakan analisis
regresi berganda. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode
multi-shape purposive sampling dari saham LQ-45 yaitu sebanyak 20 emiten.
Hasil temuan menunjukkan bahwa data telah memenuhi asumsi klasik seperti
terdistribusi normal, tidak terdapat otokorelasi, tidak terdapat multikolinieritas dan
bebas heterokedastisitas. Hasil penelitian ini adalah bahwa pada interval 3 bulanan
dan 6 bulanan ROA dan suku bunga berengaruh terhadap return saham, tetapi
pada interval 12 bulanan hanya sukubunga yang berpengaruh terhadap return
saham, sehingga untuk interval 3 bulanan dan 6 bulanan variabel-variabel CR,
DER, PER, inflasi dan kurs tidak berpengaruh terhadap return saham; untuk
47
interval 12 bulanan variabel-variael CR, DER ,ROA, PER, inflasi dan kurs tidak
berpengaruh terhadap return saham.
Ratnasari (2003) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengarug
Faktor Fundamental, Volume Perdagangan dan Nilai Kapitalisasi Pasar Terhadap
Return Saham Di BEJ (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur dan Perbankan).
Variabel yag digunakan ROA, NPM, DER, PBV, volume perdagangan, dan nilai
kapitalisasi pasar. Teknik analisis dengan menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa ROA, NPM, DER, PBV berpengaruh
signifikan terhadap return saham sedangkan volume perdagangan, dan nilai
kapitalisasi pasar tidak berpengaruh secara signifikan.
Subalno (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh
Faktor Fundamental dan Kondisi Ekonomi terhadap Return Saham (Studi Kasus
pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Yang Listed pada BEI 2003 2007).
Penelitian menguji pengaruh antara Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio
(DER), Return on Assets (ROA), Total Asset Turn Over (TATO), Nilai Tukar
Rupiah dan Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Return Saham. Hasil analisis uji t
menunjukkan bahwa secara parsial bahwa ROA, Nilai Tukar dan Suku Bunga SBI
berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan CR, DER dan TATO
pengaruhnya tidak signifikan.
48
Tabel 2.1
Ringkasan Hasil Penelitian
No
1.
Judul
Peneliti
Variabel Yang
Metode
Digunakan
Analisis
Regresi
DER
tingkat risiko berganda
(beta saham)
Hasil Penelitian
Michell
Suharli
(2005)
IG. K. A.
Ulupui
(2005)
CR
DER
TAT
ROA
Regresi
berganda
CR dan ROA
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap return
saham.
Sedangkan DER
menunjukkan
pengaruh positif,
tetapi
tidak
signifikan. Dan
TAT
menunjukkan
pengaruh negatif
dan
tidak
signifikan.
3.
Pengaruh
Inflasi,
Nilai Tukar, ROA,
DER
dan
CR
terhadap
Return
Saham industri real
estate and property
yang listed di Bursa
Efek
Indonesia
periode 2003
2006.
Ratna
Prihantini,
SE
(2009)
inflasi
nilai tukar
DER
ROA
CR
Regresi
linear
berganda
inflasi,
nilai
tukar dan DER
berpengaruh
negatif
dan
signifikan
terhadap Return
Saham.
Sedangkan ROA
dan
CR
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap Return
Saham
pada
industri
real
estate
and
property.
4.
Analisis
Rasio
TAT
ITO
Regresi
liner
TAT,
ITO,
ROA, ROE, EPS
2.
Pengaruh Saniman
Aktivitas, Widodo
49
ROA
ROE
EPS
PBV
5.
Analisis FaktorNicky
Faktor Yang
Nathaniel
Mempengaruhi
SD, ST.
Return Saham
(2008)
(Studi Pada SahamSaham Real Estate
And Property Di
Bursa Efek
Indonesia
Periode
2004-2006)
DER
EPS
NPM
PBV
6.
Analisis Pengaruh
Faktor-Faktor
Fundamental, EVA,
Dan MVA Terhadap
Return Saham
(Studi
Pada
Perusahaan
Manufaktur
Di
Bursa Efek Jakarta
Periode 2001-2003)
Subekti
Puji
Astuti, SE
(2006)
EVA
MVA
CR
ROA
DER
PBV
TAT
50
7.
Analisis Pengaruh
Faktor Fundamental
Dan
Nilai
Kapitalisasi
Pasar
Terhadap
Return
Saham Perusahaan
Manufaktur Di BEI
Periode 2002 s.d.
2006
Asbi
Rachman
Faried
(2008)
ROA
PBV
nilai
kapitalisasi
NPM
DER
Regresi
berganda
8.
Yeye
Susilowati
Dan
NPM
ROA
ROE
DER.
analisis
regresi
berganda
DER
berpengaruh
signifikan
terhada return
saham . Dan
EPS, NPM,
ROA dan ROE
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap return
saham.
Pengaruh
Kinerja
Perusahaan
Dan
Kondisi
Ekonomi
Terhadap
Return
Saham
Dengan
Metode Intervalling
(Studi Kasus Pada
Saham-Saham LQ
45)
Andre
Hernendia
storo
(2005)
CR
DER
PER
Inflasi
Kurs
analisis
regresi
berganda
9.
Tri
Turyanto
(2011)
51
10.
Analisis Pengarug
Faktor Fundamental,
Volume
Perdagangan
dan
Nilai
Kapitalisasi
Pasar
Terhadap
Return Saham Di
BEJ (Studi Kasus
Pada
Perusahaan
Manufaktur
dan
Perbankan).
11.
2.5
Eliza
Wahyu
Ratnasari
(2003
ROA
NPM
DER
PBV
volume
perdagangan
nilai
kapitalisasi
pasar.
analisis
regresi
berganda
analisis
CR
regresi
DER
berganda
ROA
TATO
Nilai
tukar
rupiah
Tingkat suku
bunga SBI
ROA,
NPM,
DER,
PBV
berpengaruh
signifikan
terhadap return
saham
sedangkan
volume
perdagangan,
dan
nilai
kapitalisasi pasar
tidak
berpengaruh
secara
signifikan.
ROA, Nilai
Tukar dan Suku
Bunga SBI
berpengaruh
signifikan
terhadap return
saham,
sedangkan CR,
DER dan TATO
pengaruhnya
tidak signifikan.
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori yang telah dibahas sebelumnya yang
52
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
Current Ratio
H1
H2
Return Saham
H3 (+)
Return On Equity
H4 (+)
2.6
Hipotesis
Berdasarkan telaah pustaka dan kerangka pemikiran teoritis diatas, maka
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
3.1.1
P t -1
53
........(3.1)
54
Keterangan :
Pt = Harga saham periode sekarang
Pt1 = Harga saham periode sebelumnya
3.1.2
yang menjelaskan variabel yang lain (Indriantoro dan Supomo, 2002). Dalam
penelitian ini menggunakan empat variabel bebas (X1,X2,X3,X4), yaitu :
1. Debt to Equity Ratio (DER)
DER dalam penelitian ini digunakan sebagai alat untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka
DER
........(3.2)
Dimana :
Total Debt : total liabilities (baik hutang jangka pendek maupun
hutang jangka panjang).
Total Equity : total modal sendiri yang dimiliki perusahaan
Menurut Robert Ang (1997) total debt merupakan total hutang
jangka pendek dan total utang jangka panjang. Sedangkan total
55
equity merupakan total modal sendiri yang terdiri dari total modal
saham disetor dan laba ditahan yang dimiliki perusahaan
2. Current Ratio (CR)
Current Ratio (CR) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
likuiditas perusahaan, yaitu kemampuan untuk membayar hutang
yang segera harus dipenuhi (hutang jangka pendek) dengan aktiva
lancar. Rasio ini dihitung dengan cara (Hanafi, 2008) :
CR =
Current Asset
........(3.3)
Current Liabilities
Aktiva lancar (current asset) meliputi kas, sekuritas, pihutang usaha,
dan persediaan. Hutang lancar (current liabilities) terdiri atas hutang
usaha, wesel tagih jangka pendek, hutang jatuh tempo yang kurang
dari satu tahun, akrual pajak, dan beban beban akrual lainnya
(Brigham dan Houston, 2009).
3. Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan tingkat
kembalian perusahaan (efektivitas perusahaan) dalam menghasilkan
keuntungan dengan menggunakan ekuitas yang dimiliki oleh
perusahaan. Rasio ini dapat ditentukan dengan cara :
Return On Equity =
Laba bersih
Total Equity
........(3.4)
56
Total equity merupakan total modal sendiri yang terdiri dari total
modal saham disetor dan laba ditahan yang dimiliki perusahaan
4. Total Asset Turnover (TAT)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
efisiennya seluruh aktiva perusahaan digunakan untuk menunjang
kegiatan
penjualan
(Ang,
1997).
Perputaran
total
aktiva
.......(3.5)
Dimana :
Penjualan = Penjualan bersih perusahaan
Total Aktiva = Total Aset perusahaan pada periode laporan akhir
tahun
Secara ringkas definisi operasional dari variabel-variabel yang
digunakan didalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
57
Tabel 3.1
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional (Data Sekunder)
No
1
Variabel
Pengertian
Return Return saham merupakan
Saham hasil
investasi
surat
berharga (saham) yang
berupa capital gain (loss)
yaitu selisih antara harga
saham saat ini (closing price
pada periode t) dengan
harga
saham
periode
sebelumnya (closing price
pada periode t-1) dibagi
dengan harga saham periode
sebelumnya (closing price
pada periode t-1).
Debt to Debt to Equity Ratio (DER)
Equity merupakan
alat
untuk
Ratio mengukur
kemampuan
perusahaan
dalam
memenuhi kewajiban jangka
panjangnya
berdasarkan
perbandingan antara seluruh
kewajiban (hutang) dengan
modal sendiri yang dimiliki
emiten / perusahaan
Current Current
Ratio
(CR)
Ratio merupakan
alat
yang
digunakan untuk mengukur
likuiditas perusahaan, yaitu
kemampuan
untuk
membayar hutang yang
segera
harus
dipenuhi
(hutang jangka pendek)
dengan aktiva lancar.
Return Return On Equity (ROE)
On
merupakan
alat
yang
Equity digunakan untuk mengukur
kemampuan
perusahaan
dalam menghasilkan tingkat
kembalian
perusahaan
(efektivitas
perusahaan)
dalam
menghasilkan
keuntungan
dengan
Skala
Rasio
Pengukuran
Rt =
Pt Pt-1
Pt-1
Rasio
Total Debt
DER =
Total Equity
Rasio
Current Assets
CR =
Current
Liabilities
Rasio
Laba bersih
ROE =
Total Equity
58
Penjualan
TAT =
Total Aktiva
Tabel 3.2
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional (Data Primer)
No
1
Variabel
Pengertian
Return Persepsi mengenai Return
Saham saham sebagai hasil investasi
surat berharga (saham) yang
berupa capital gain (loss) yaitu
selisih antara harga saham saat
ini (closing price pada periode
t) dengan harga saham periode
sebelumnya (closing price
pada periode t-1) dibagi
dengan harga saham periode
sebelumnya (closing price
pada periode t-1).
Debt to Persepsi mengenai Debt to
Equity Equity Ratio (DER) sebagai
Ratio alat
untuk
mengukur
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka
panjangnya
berdasarkan
perbandingan antara seluruh
kewajiban (hutang) dengan
modal sendiri yang dimiliki
emiten / perusahaan
Current Persepsi mengenai Current
Ratio Ratio (CR) sebagai alat yang
digunakan untuk mengukur
likuiditas perusahaan, yaitu
Indikator
Penggunaan pertimbangan
Return saham
Pertimbangan proporsi rasio
utang dengan modal sendiri
Penggunaan Rasio CR
Pertimbangan proporsi rasio
aktiva lancar dengan utang
lancar
59
3.2
Return
On
Equity
laba
minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2007). Populasi dalam penelitian
ini adalah :
1. Perusahaan yang terdaftar sebagai saham Indeks LQ 45 pada tahun
2009 2011 yaitu 135 perusahaan
2. Investor yang terdaftar dalam perusahaan sekuritas di Semarang, Jawa
Tengah
60
kasus tidak mungkin meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu harus
membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel. Sampel dalam
penelitian ini adalah :
Data I :
Data utama yang digunakan merupakan data sekunder yaitu data laporan
keuangan yang diperoleh dari ICMD dan Bursa Efek Indonesia, criteria sampel
yang dipilih adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan yang berturut turut terdaftar sebagai saham Indeks LQ
45 di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009 2011
2. Data laporan keuangan triwulanan yang diperlukan untuk penelitian,
tersedia selama periode 2009 2011
Berdasarkan kriteria sampel, maka jumlah sampel pada penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.3
Sampel Penelitian
Kriteria
Jumlah populasi
Perusahaan yang tidak berturut turut
terdaftar sebagai saham LQ 45 di Bursa
Efek Indonesia selama periode 2009
2011
Perusahaan yang data laporan keuangan
triwulanannya diperlukan untuk penelitian
tidak tersedia berturut turut untuk tahun
2009 - 2011
Jumlah sampel
Sumber : BEI 2009 2011
Jumlah Sampel
135
(124)
(3)
61
Berdasar kriteria sampel tersebut, maka pada penelitian ini sampel yang
memenuhi syarat adalah sebanyak 8 perusahaan dengan periode waktu tahun 2009
2011 maka jumlah data dalam penelitian ini sebesar 96.
Data II
Data pendukung yang digunakan merupakan data primer yaitu data yang
diperoleh dari penyebaran kuisioner. Responden yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah sebagian dari investor yang terdaftar dalam dua (2)
Perusahaan Sekuritas di wilayah Semarang yaitu PT Valbury Asia Securities dan
PT Etrading Securities.
Syarat sampel pada data II adalah sampel merupakan investor yang
tercatat dalam 2 (dua) Perusahaan Sekuritas di wilayah Semarang. Sampel yang
digunakan adalah 30 investor yang tercatat dalam Perusahaan Sekuritas di wilayah
Semarang pada tahun 2012.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
melalui pendekatan non probability sampling yaitu purposive sampling.
Berdasarkan purposive sampling, peneliti memilih sampel purposif secara
subjektif dan dalam pemilihan sampel digunakan pertimbangan tertentu yang
disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian yang dikembangkan
(Ferdinand 2006). Peneliti memilih menggunakan metode sampling ini karena
telah memahami bahwa informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu
kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan informasi yang dikehendaki,
karena mereka memang memiliki informasi seperti yang diharapkan dan mereka
memenuhi syarat dan kriteria yang ditentukan oleh peneliti.
62
3.3
63
3.4
STS
1
SS
2
10
64
kuantitatif
dalam
pernyataan
terstruktur
serta
untuk
3.5
Metode Analisis
3.5.1
derajat persepsi responden atas variabel yang akan diteliti (Ferdinand, 2006). Nilai
indeks dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Nilai indeks = ((%F1x1)+(%F2x2)+(%F3x3)+(%F4x4)+(%F5x5)+(%F6x6)
65
+(%F7x7)+(%F8x8)+(%F9x9)+(%F10x10))/10
Di mana :
F1 = frekuensi responden yang menjawab 1
F2 = frekuensi responden yang menjawab 2
Dan seterusnya F10 untuk menjawab 10 dari skor yang digunakan dalam
daftar pernyataan.
Angka jawaban responden tidak berangkat dari angka 0, tetapi mulai 1
hingga 10, maka angka indeks yang dihasilkan akan berangkat dari angka 10
hingga 100 dengan menggunakan kriteria tiga kotak (three-box Method).
Setelah nilai indeks tiap indikator variabel ditemukan, maka selanjutnya
adalah mencantumkan fakta empiris tiap indikator yang didapat dari jawaban
responden yang diberikan pada pertanyaan terbuka kuesioner untuk setiap item
pertanyaan. Dengan begitu didapat data dari responden mengenai persepsinya
terhadap tiap indikator yang digunakan untuk menjelaskan orientasi pasar
manajemen.
3.5.2
3.5.2.1
Uji Validitas
Valid berarti instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang
hendak diukur (Ferdinand, 2006). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini
(contentvalidity) menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa
yang akan diukur (Ferdinand, 2006). Biasanya digunakan dengan menghitung
korelasi antara setiap skor butir instrumen dengan skor total. Jika suatu alat ukur
66
mempunyai korelasi yang signifikan antara skor item terhadap skor totalnya maka
dikatakan alat skor tersebut adalah valid (Ghozali, 2011).
Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masing
- masing item dalam kuesioner dengan total skor yang ingin diukur yaitu
menggunakan Coefficient Corelation Pearson dalam SPSS. Jika nilai signifikansi
(P Value) > 0,05 maka tidak terjadi hubungan yang signifikan. Sedangkan apabila
nilai signifikansi (P Value) < 0,05 maka terjadi hubungan yang signifikan.
3.5.2.2
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
alat pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011). Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan
suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala atau kejadian. Semakin tinggi
reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Dalam
pengambilan keputusan reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai
cronbach alpha lebih besar dari 0,7 (Ghozali, 2011).
3.5.3
67
Asset
Turnover (TAT) terhadap variabel independen atau terikat yaitu Return Saham.
Rumus regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Return Saham = 1 CR + 2 DER + 3 ROE +4 TAT + e
Keterangan :
CR
= Current Ratio
DER
ROE
= Return On Equity
TAT
= standard of error
68
standardized beta
coefficient. Hal ini disebabkan unit ukuran dari variabel independen tidak sama.
Keuntungan
menggunakan
standardized
beta
coefficient
adalah
dapat
3.5.4
dinilai dengan goodness of fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari
nilai koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistif t. Perhitungan
statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada
dalam daerah kritis di mana H0 ditolak, sebaliknya disebut tidak signifikan bila
nilai uji statistiknya berada dalam daerah di mana H0 diterima.
3.5.4.1
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menggambarkan kemampuan
69
Adjusted R2 =
1 (n 1)
TSS
= 1 (1- R2)
n -1
n - k
70
variabel baru tersebut bukan merupakan prediktor yang baik bagi variabel
dependen.
3.5.4.2
1 R2/ (n k 1)
Statistik uji ini mengikuti distribusi F dengan derajat kebebasan k dan (n-k
1) (Malhotra, 2006). Jika hipotesis nol keseluruhan ditolak, satu atau lebih koefisien
regresi majemuk populasi mempunyai nilai tak sama dengan nol.
Nilai F juga dapat dilihat dalam model summary, di mana hasilnya merupakan
perbandingan antara mean square dari regresi dan mean square dari residual.
MS Regresi
F =
MS Residual
berikut :
1. Merumuskan hipotesis statistic
a. H0 : 1 = 2 = 3 = 4 = 0
71
3.5.4.3
b
t=
Sb
72
Keterangan :
b = koefisien regresi
Sb = standar eror regresi
Dalam model summary nilai t-hitung dihitung dari perbandingan antara
koefisien b dengan standard of error estimate.
Koefisien b
t hitung =
3.5.5
3.5.5.1
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi
73
independan. Jika variabel bebas saling berkolerasi, maka variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar
sesama variabel bebas sama dengan nol.
Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikoliearitas di dalam model regresi adalah melihat dari nilai Varience
Inflation Factor ( VIF ) dan nilai tolerance , di mana nilai tolerance mendekati 1
atau tidak kurang dari 0,10, serta nilai VIF disekitar angka 1 serta tidak lebih dari
10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas
dalam model regresi.
3.5.5.2
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang
baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, salah satunya adalah
uji Durbin Watson (D-W test). Dimana analisis dilakukan dengan
membandingkan nilai statistik hitung Durbin-Watson (D-W) pada perhitungan
regresi dengan data statistik pada Tabel Durbin-Watson. Jika nilai DW yang
dihasilkan > du (batas atas) dan nilai DW < (4-du), maka dapat dikatakan bahwa
tidak terjadi autokorelasi (Ghozali, 2011).
74
3.5.5.3
Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
3.5.5.4
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
75
Pengujian Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
76
Selain itu pengujian hipotesis juga dilihat berdasarkan arah tanda nilai t
pada tabel uji statistik t, jika arah tanda sejalan dengan hipotesis, maka hipotesis
tersebut diterima. Begitu juga sebaliknya, jika arah tanda berlawanan dengan
hipotesis, maka hipotesis ditolak.