Anda di halaman 1dari 8

Kunjungan Rawat Jalan

: 19 November 2012

Tanggal Pemeriksaan

: 19 November 2012

Identitas

Nama
Umur
Pekerjaan
Agama
Alamat

: Ny. N
: 79 tahun
: IRT
: Islam
: Jl. Merdeka Gg. Otok Samarinda

Anamnesa

Keluhan Utama : benjolan pada bibir bawah sebelah kiri


Riwawat Penyakit Sekarang :
Keluhan ini dialami pasien 3 bulan sebelum berobat ke klinik kulit dan kelamin.
Awalnya pada tahun 2004 pasien merasa seperti ada sariawan pada mulut sebelah kiri
bagian dalam dan terasa sangat nyeri jika pasien menguap, berbicara ataupun makan,
empat tahun kemudian timbul bintil kecil sewarna dengan kulit pada bibir bawah sebelah
kiri. Bintil disertai dengan rasa nyeri sama seperti rasa nyeri pada bagian dalam mulut
pasien, namun tidak disertai rasa gatal maupun panas. Bintil tidak pernah mengeluarkan
cairan berupa darah ataupun nanah. Sejak 3 bulan yang lalu, bintil bertambah besar dan
nyeri. Pasien telah berobat ke spesialis kulit dan diberi salep serta obat makan tapi
keluhan tidak berkurang, lalu pasien berobat ke spesialis patalogi anatomi dan dilakukan
pemeriksaan terhadap benjolan di bibir pasien, dan didiagnosis sebagai jamur serta
disarankan untuk berobat kembali ke spesialis kulit. Pasien memiliki riwayat menginang
sirih sejak kecil dan baru berhenti pada tahun 2004 sebelum pasien berangkat haji.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya.
Tekanan darah tinggi
Gastritis

Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami hal serupa.

Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata

Keadaan umum
Kesadaran

: Sakit sedang
: Compos mentis

Tanda-tanda vital :
o Tekanan Darah
o Nadi
o RR

: 150/90 mmHg
: 80 x/menit
: 20 x/menit

Pemeriksaan Penunjang
FNAB (19/11/2012) :

Makroskopis : tumor bibir bawah diameter 2 cm berdungkul-dungkul, aspirat darah


Mikroskopis : sel-sel epitel squamous mature yang tersebar diffuse dengan latar

belakang sel-sel radang limfosit dan eritrosit.


Kesimpulan : Verruca Vulgaris

FNAB (04/12/2012) :

Makroskopis : diterima jaringan berdungkul-dungkul ukuran 3x2,5x1,5 cm

permukaan luar kasar putih abu-abu rapuh


Mikroskopis : potongan jaringan dilapisi epidermis papilomatik, hiperkeratotik,
akantotik stroma disebuki ringan sel radang mononuclear. Tidak ditemukan

keganasan.
Kesimpulan

: Verruca Vulgaris

Status Dermatologis

Lokalisasi

: regio labialis inferior Sinistra et buccal sinistra


Efloresensi : tampak tumor dengan permukaan verukosa warna
kuning kecoklatan dengan diameter 3 cm, batas jelas, tampak ulkus
dengan debris warna putih diatasnya

Diagnosa Banding

Verruca Vulgaris
Karsinoma sel skuamosa
Karsinoma sel basal

Diagnosa Kerja
Verruca Vulgaris
Penatalaksanaan

Cauterisasi
Post cauterisasi:
o Cefadroxil 500mg 2x1 tab
o Asam mefenamat 500mg 2x1 tab
o Ranitidine tab 2x1 pc

Advise

Menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan setelah melakukan aktivitas
Segera obati jika terdapat luka pada bagian tubuh

Prognosis

Quo ad vitam
Quo ad fungsionam
Quo ad cosmeticam

: ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam

PEMBAHASAN
Kasus ditelaah pada pasien Ny. N usia 79 tahun dengan keluhan benjolan pada bibir
bawah sebelah kiri sejak 3 bulan sebelum kunjungan ke klinik kulit dan kelamin RSUD A.
W. Sjahranie. Pasien didiagnosis menderita Verucca vulgaris.
Berdasarkan anamnesis, timbul benjolan pada bibir bawah yang awalnya berupa bintil
sesuai warna bibir yang tiba-tiba membesar dalam 3 bulan dan disertai nyeri. Menurut teori,
umumnya veruka berukuran kecil, permukaannya kasar, biasanya pada tangan dan kaki,
namun pada daerah lain dapat menyerupai cauliflower maupun solid blister. Veruka dapat
bertambah besar, tidak menimbulkan nyeri dan gatal. Dari anamnesis juga didapatkan bahwa
pasien memiliki riwayat menginang sirih untuk waktu yang cukup lama. Berdasarkan teori,
penyebaran virus HPV dapat berasal dari kontak kulit, autoinokulasi, maupun adanya trauma
minor pada epitel yang menyebabkan virus HPV dapat masuk ke lapisan sel basal1,2,3.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan bentukan tumor dengan permukaan verukosa warna
kuning kecoklatan dengan diameter 3cm, batas jelas, tampak ulkus dengan debris putih di
atasnya. Hal ini sesuai dengan manifestasi klinis dari veruka berupa papul hiperkeratotik
dengan permukaan kasar, dengan ukuran sampai 1 mm atau biasanya 1-10 mm dan dapat
tumbuh hingga >1 cm. Pada lesi mukokutan oleh HPV dapat ditemukan flat-topped papules /
plaques1,3.
Pemeriksaan penunjang pada pasien ini adalah dengan Fine Needle Aspiration Biopsy
(FNAB), dan didapatkan kesimpulan verucca vulgaris. Pemeriksaan penunjang yang

disebutkan dalam kepustakaan yaitu dengan pemeriksaan histopatologi jika gambaran klinis
tidak jelas. Gambaran histopatologis dapat membedakan bermacam-macam papiloma4.
Diagnosis banding dari kasus ini adalah karsinoma sel skuamosa dan karsinoma sel
basal. Diketahui bahwa karsinoma sel skuamosa paling sering berasal dari radiasi UV dan
infeksi HPV dengan effloresensi makula soliter atau multiple, papula, atau plak, yang
mungkin hiperkeratotik atau scaling. Pada lesi mukokutan, gambarannya dapat berupa
leukoplaki- like plaque. Lokasi yang paling sering adalah lokasi yang paling banyak terpapar
matahari seperti wajah, telinga, bibir bawah, tangan dan tungkai bawah5,6.
Diagnosis banding lainnya (disesuaikan dengan bentuk dan lokasi lesi) adalah karsinoma
sel basal. Distribusi dari karsinoma sel basal tersering pada wajah, batang tubuh, penis, vulva
atau kulit perianal. Bentuk klinis yang banyak ditemukan adalah bentuk nodulus, kistik,
superficial, siktarik, atau berpigmen5. Bentuk nodul yang berukuran cukup besar, pada
perabaan teraba keras dan berbatas tegas, dapat melekat ke dasarnya bila telah berkembang
lebih lanjut. Dengan trauma ringan atau bila krustanya diangkat, mudah terjadi perdarahan.
Sedangkan pada verucca vulgaris merupakan penyakit infeksi HPV tipe 1,2,4, 26, 27, 29, 41,
57, 65, 77. Manifestasi klinis berupa papul hiperkeratotik dengan permukaan kasar, dengan
ukuran sampai >1mm atau biasanya 1-10 mm dan kadang berukuran lebih besar. Tempat
predileksinya terutama di ekstremitas bagian ekstensor, walaupun demikian, dapat menyebar
ke bagian tubuh lain termasuk mukosa hidung dan mulut1.
Pada pasien ini dilakukan kauterisasi. Berdasarkan teori, sebagian veruka dapat
mengalami involusi/sembuh secara spontan dalam 1-2 tahun. Pengobatan dapat berupa
tindakan bedah maupun non bedah. Pengobatan veruka dapat berupa terapi topical dengan
pemberian bahan kaustik seperti larutan AgNO3 25%, asam trikloroasetat 50% dan fenol
likifaktum. Selain itu untuk tindakan pembedahan dapat dilakukan bedah beku, bedah skapel,
bedah listrik dan bedah laser yang dapat dipetimbangkan sebagai pilihan terapi4.
Prognosis penyakit ini sering residif walaupun telah diterapi secara adekuat. Walaupun
residif, prognosisnya baik.

DAFTAR PUSTAKA
1. K. Pandurengan, N. R.M, R. Chidambaram, S. T.K: Giant Verruca Vulgaris-Rare
Presentation. The Internet Journal of Dermatology. 2011 Volume 8 Number 2. DOI:
10.5580/1cdf 2. Murtiastutik, D et al. 2010. Veruka vulgaris. Terdapat dalam: Penyakit Kulit dan
Kelamin. Departemen/SMF Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNAIR Surabaya Hal.
20.
3. Wolff K. & Johnson RA. 2009. Human Papilloma Virus: mucosal Infections. In:
Fitzpatricks Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology 6th Edition. New
York: Mc Graw Hill. Page: 900-10.
4. Djuanda, A; Hamzah; Aisah S. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi
keempat, cetakan pertama, Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Halaman 125-125.
5. Wolff K. & Johnson RA. 2009. Human Papilloma Virus: Cutaneous Infections. In:
Fitzpatricks Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology 6th Edition. New
York: Mc Graw Hill. Page: 788-94.
6. Partogi, Donna. Karsinoma Sel Skuamosa. Departemen/SMF Kesehatan Kulit dan
Kelamin FK USU: Medan. 2008.

Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin


Fakultas Kedokteran Umum
Universitas Mulawarman

Verruca Vulgaris

Oleh

Oleh :
Giena Tiara Werdhianti
06.55389.00332.09

Pembimbing
dr. Daulat Sinambela, Sp.KK

Refleksi Kasus

Lab/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN
RSUD AW SJAHRANIE
SAMARINDA
2012

Anda mungkin juga menyukai