Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan
dari sektor perkebunan, karena sektor ini memiliki peran yang sangat penting dan
menentukan dalam pembentukan berbagai realitas sosial ekonomi masyarakat di
Indonesia. Perkebunan di satu sisi dianggap sebagai jembatan yang menghubungkan
masyarakat Indonesia dengan ekonomi dunia.
Perkebunan memberikan keuntungan finansial yang besar, serta membuka
kesempatan ekonomi baru, namun pada sisi lain perkebunan juga dianggap sebagai
kendala bagi diversifikasi ekonomi masyarakat yang lebih luas, sumber penindasan,
serta salah satu faktor yang menimbulkan kemiskinan struktural (www.ugm.ac.id).
Sumatera timur dahulunya sangat terkenal dengan perkebunan-perkebunan
besar (onderneming), salah satunya perkebunan tembakau deli dari Deli
Maatschappij

(Deli Company). Tembakau Deli merupakan patokan pertama

masuknya etnis jawa di Sumatera Timur (sebutan pada masa kolonial). Sejarah
perkebunan deli dimulai ketika langkah kerja Jacobus Neinhuys dan para prionir
pengusaha perkebunan yang pertama kali membuka wilayah perkebunan di Sumatera
Utara pada tahun 1863. Hasil ekspor tembakau deli menguasai pasar Eropa, maka
mulailah deli dibanjiri investasi besar-besaran dari para investor Eropa. Pada tahun
1874, penduduk Sumatera Utara hanya terdiri dari 20.000 orang Batak, dan 12.000
orang Melayu. Keadaan ini tidak menunjang bagi terciptanya iklim investasi yang

Universitas Sumatera Utara

kondusif untuk mendukung percepatan dan perkembangan penanaman modal di


sektor perkebunan tembakau. Oleh karena itu investor mulai mendatangkan tenaga
kerja dari Malaka (www.wordpress.com).
Usaha perkebunan yang terus berkembang membuat kebutuhan akan tenaga
kerja atau buruh semakin meningkat. Namun, pihak Belanda merasa tidak cocok
dengan buruh pribumi, sehingga mereka mencoba mendatangkan buruh dari China.
Tercatat pada tahun 1879, Belanda telah berhasil mendatangkan 4.000 kuli cina. Dan
semakin meningkat ( tahun 1888 ) menjadi 18.352 kuli cina. Pada bulan Maret 1916
telah tercatat ada sekitar 99.236 orang etnik cina di Sumatera Timur, diantaranya
sekitar 92.646 orang adalah laki-laki ( Lubis, 1995 ).
Kedatangan buruh cina pada akhir abad ke 19 diawali oleh krisis tenaga kerja
murah. Tuan-tuan kebun saat itu mendatangkan buruh Cina, Jawa, India, Boyan
(Suku Bawean), dan Banjar. Pada tahun 1890, tenaga kerja asal China berjumlah
40.662 orang lebih banyak jika dibandingkan dengan kuli asal jawa,india, boyan dan
banjar ( www.kompas.com ).
Kedatangan buruh dari China merupakan saingan baru bagi buruh yang
berasal dari Jawa dan India. Tenaga kerja yang datang pun melonjak drastis dari
tahun ke tahun. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah tenaga kerja/kuli kontrak
perkebunan yang berasal dari China, Jawa dan India di Sumatera Timur dapat dilihat
pada Tabel 1 :

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1 : Jumlah Kuli Kontrak ( China, Jawa, India ) di Sumatera Timur


Tahun

Cina
F

Jawa
%

India
%

Total
%

1884

21.136

87,00

1.771

7,00

1.528

6,00

24.435

100,00

1900

58.516

68,00

25.224

29,00

2.460

3,00

86.200

100,00

1916

43.689

23,00

150.392

77,00

194.081

100,00

1920

23.900

10,00

212.400

89,00

2.000

1,00

238.300

100,00

1925

26.800

13,00

168.400

86,00

1.500

1,00

196.700

100,00

1929

25.934

9,00

239.281

89,80

1.019

1,10

266.234

100,00

Sumber : http://khukus.multiply.com/journal/item/26
Keadaan cina di Medan pada saat itu berbeda status sosialnya dan sangat
marginal. Mereka hanya bekerja sebagai kuli perkebunan tembakau, tebu, dan karet.
Hanya sebagian kecil dari mereka yang menjadi pedagang dan membuka kebun
sayur. Pada akhirnya muncullah istilah cina kebun sayur. Cina kebun sayur sendiri
ditujukan untuk menyebut mereka yang masih sangat rendah penghasilannya dan
tidak kuatnya modal mereka bila berhadapan dengan pedagang pribumi ketika itu.
Namun, kini sejarah telah berubah para cina kebun sayur tersebut telah menjadi
pengusaha toko, pemilik sejumlah industri, surat kabar, pabrik, eksportir, pemilik
perkebunan, pasar swalayan, bank, sekolah bahkan sampai pemilik restoran. Ini
menunjukan sekitar 80% kegiatan bisnis di Indonesia telah dikuasai oleh cina (Lubis,
1995:36).

Universitas Sumatera Utara

Cina kebun sayur adalah orang-orang cina yang menjadi pedagang sayur atau
berkebun sayuran. Istilah ini untuk menyebutkan mereka yang masih memiliki
penghasilan yang sangat rendah. Pada awalnya, cina kebun sayur

menjadi kuli

kontrak perkebunan dan mendapatkan lahan/tanah untuk berkebun. Karena


banyaknya perkebunan yang dibuka di daerah kerajaan Serdang, Langkat dan ke
Selatan Sumatera Timur, banyak sekali diperlukan buruh perkebunan. Buruh Cina
yang didatangkan dari Malaya dan Tiongkok terhambat karena berbagai peraturan
yang memberatkan yang diterapkan Belanda masa itu. Disamping itu kuli Cina tidak
mau

menandatangani

perpanjangan

kontrak,

tetapi

meminta

kepada

Deli

maatschappij agar bisa meminjam tanah konsesi mereka yang tidak ditanami supaya
mereka bisa membuka Kebun Sayur dan memelihara ternak seperti babi, bebek, dan
lainnya.
Orang-orang cina merantau keluar daratan China bukanlah sebagai pengusaha.
Mereka terdiri dari petani, penjaga toko, dan buruh pabrik. Ditempat tujuan mereka
kebanyakan menjadi kuli atau buruh perkebunan ( terutama tembakau dan karet ).
Orang-orang cina meninggalkan tanah airnya merantau ke berbagai penjuru dunia dan
mendapatkan kesuksesan di tanah rantauanya (Wibowo, 2000).
Di Sumatera Utara sendiri, cina kebun sayur telah memperlihatkan
keberadaanya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa daerah di Sumatera Utara sebagai
tempat pemukiman komunitas cina kebun

sayur, antara lain di daerah Tandem

(Binjai), Sunggal, Tanjung morawa dan di Desa Bandar Klippa ( Tembung ). Selain
di daerah tersebut, masyarakat-masyarakat juga mengatakan bahwa cina kebun sayur

Universitas Sumatera Utara

banyak bermukim

di daerah Perbaungan, pemukiman di desa Tanjung Sari

(Kabupaten Deli Serdang) (www.kompas.com).


Walaupun para perantau cina, mendapatkan kesuksesan di tanah rantauannya.
Tanpa disangka, kehidupan buyut orang cina terdahulu dikatakan hampir 100%
adalah orang miskin. Mereka merantau keberbagai penjuru dunia, bahkan Indonesia
untuk mendapatkan penghidupan yang lebih layak baik secara ekonomi maupun
sosial dimasa depan (http://sevilla.wordpress.com).
Perubahan kehidupan ke arah yang lebih baik, disadari sebagai tujuan hidup di
masa depan. Dengan semakin ketatnya persaingan baik sosial, ekonomi, budaya,
maupun politik membuat orang-orang cina merantau ke berbagai wilayah di
Indonesia, khususnya Sumatera Utara untuk mengadu nasib. Hal inilah yang
membuat peneliti tertarik melihat bagaimana perubahan sosial pada komunitas cina
kebun sayur di Desa Bandar Klippa tersebut.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah
tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini, adalah Bagaimana perubahan
sosial ( aspek sosial dan aspek ekonomi ) pada komunitas cina kebun sayur di Desa
Bandar Klippa ?

Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini, adalah:
Untuk mengetahui bagaimana perubahan sosial ( baik aspek sosial maupun ekonomi )
yang terjadi pada komunitas cina kebun sayur di Desa Bandar Klippa tersebut.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini sekiranya dapat memberikan manfaat baik bagi peneliti sendiri,
orang lain, bahkan untuk ilmu pengetahuan. Maka, yang menjadi manfaaat penelitian
adalah :
1.

Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman serta
pengetahuan mengenai perubahan sosial pada komunitas cina kebun sayur,
sehingga dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan akademis
terutama ilmu sosiologi. Dan penelitian ini diharapkan dapat membuka
wawasan serta menjadi referensi bagi kalangan pemerintah desa maupun
instansi lainnya mengenai komunitas cina kebun sayur.

2.

Manfaat Praktis, yakni meningkatkan pengetahuan serta dapat menjadikan


hasil penelitian ini sebagai rujukan atau referensi bagi peneliti-peneliti
berikutnya.

3.

Manfaat bagi penulis, yakni sebagai

pembelajaran untuk semakin

meningkatkan kemampuan penulis serta memperluas wawasan penulis


mengenai perubahan sosial pada komunitas cina kebun sayur.

Universitas Sumatera Utara

1.5 Definisi Konsep


Untuk memudahkan penelitian ini serta membatasi pembahasan, maka
digunakan beberapa konsep, yaitu :
a.

Perubahan
Adalah suatu proses kerja untuk keluar dari keterpurukan, kegagalan
menuju kebangkitan dan keberhasilan.

b.

Perubahan Sosial
Adalah proses berubahnya suatu sistem didalam masyarakat atau
komunitas, dimana munculnya suatu keinginan dan harapan untuk merubah
kehidupan yang lebih baik lagi. Seperti halnya pada komunitas cina kebun
sayur yang mengalami proses perubahan dari seorang kuli kontrak menjadi
seorang pengusaha, bahkan pemegang perekonomian di Indonesia.
Perubahan dari aspek sosial diartikan sebagai proses perubahan yang
terjadi didalam sistem masyarakat, meliputi nilai-nilai sosial, norma sosial,
pola prilaku, organisasi, lapisan sosial didalam masyarakat serta interaksi dan
lainnya.
Sedangkan perubahan sosial dari aspek ekonomi, diartikan sebagai
proses dimana berubahnya kehidupan masyarakat cina kebun sayur yang
meliputi peningkatan perekonomian dari kuli kontrak menjadi pengusaha.

c.

Komunitas
adalah adanya sejumlah orang disuatu wilayah terbatas, dimana satu
dengan yang lain saling berinteraksi dan memiliki ikatan (sosial-psikologis)

Universitas Sumatera Utara

bersama

antar

sesamanya

maupun

dengan

wilayah

teritorinya

(www.blogspot.com).
d.

Cina kebun sayur


Adalah orang-orang cina yang pada masa lalu bekerja sebagai kuli
kontrak. Mereka diberikan tanah/lahan kontrakan. Namun, selesai kontrak
mereka mendapatkan lahan tersebut dikarenakan pihak Belanda tidak
mengambil alih. Istilah cina kebun sayur hanya dijumpai di Sumatera Utara,
Khususnya Medan.

e. Kuli kontrak
Adalah para pekerja/buruh yang bekerja kepada Belanda dengan
mengikatkan diri pada perjanjian kerja yang pada akhirnya membuat mereka
sengsara.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai