Anda di halaman 1dari 13

MODUL 3

Hukum Eksperimental
dan Rangkaian Sederhana (Bagian ke-2)
6. Kombinasi Tahanan dan Sumber
Beberapa penulisan pesamaan yang telah kita lakukan untuk rangkaianrangkaian seri dan paralel yang sederhana dapat dihindari. Hal ini dicapai dengan
mengganti kombinasi tahanan (resistor) yang relatif sukar dengan sebuah tahanan
ekivalen bila mana kita khususnya tak berminat menentukan arus, tegangan, atau
daya yang berkaitan dengan masing-masing tahanan di dalam kombinasi tersebut.
Semua hubungan yang menyangkut arus, tegangan, dan daya di dalam sisa
rangkaian tersebut akan sama.

vs

R1

R2

RN

+ v1 -

+ v2 -

+ vN -

+
_

vs

+
_

Req

(a)

(b)

Gambar 15: (a) Sebuah rangkaian yang mengandung kombinasi seri dari N tahanan.
(b) Rangkaian ekivalen yang lebih sederhana: Req R1 R2 R N .
Mula-mula kita tinjau kombinasi seri N tahanan, yang diperlihatkan secara
skematis dalam Gambar 15. Garis terputus-putus yang mengitari tahanan-tahanan
tersebut dimaksudkan untuk menyarankan bahwa tahanan-tahanan tersebut
dikurung di dalam sebuah kotak hitam, atau barang kali di dalam kamar lain, dan
kita ingin mengganti ke N tahanan tersebut dengan satu tahanan dengan besar
tahanan Req sehingga sisa rangkaian, yang hanya hal ini hanya sumber tegangan
tidak menyadari bahwa perubahan telah dilakukan. Arus sumber, daya, dan tentu
saja tegangan akan sama sebelum dan sesudah perubahan tersebut.
Kita pakai hukum tegangan Kirchhoff

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

vs v1 v2 vN

dan hukum Ohm


v s R1i R2 i R N i ( R1 R2 R N )i

dan kemudian membandingkan hasil ini dengan persamaan sederhana yang dipakai
kepada rangkaian ekivalen yang diperlihatkan di dalam Gambar 15b,
v s Req i

Jadi, harga dari tahanan ekivalen untuk N tahanan seri adalah


Req R1 R2 R N

(7)

Karena itu kita mampu menggantikan sebuah jaringan dua pintu yang terdiri
N tahanan dalam seri, dengan satu elemen Req berterminal dua, yang mempunyai
hubungan v-i yang sama. Tak ada pengukuran yang dilakukan terhadap kotak
hitam tersebut, dapat mengungkapkan yang mana dari jaringan yang asli.
Pemeriksaan persamaan tegangan Kirchoff untuk sebuah rangkaian seri juga
memperlihatkan dua penyederhanaan lain yang mungkin. Tak ada perbedaan dalam
urutan tempat elemen-elemen di dalam sebuah rangkaian seri, dan beberapa
sumber tegangan seri dapat diganti dengan sumber tegangan ekivalen yang
mempunyai tegangan sama dengan jumlah aljabar dari masing-masing tegangan
tersebut. Biasanya ada sedikit keuntungan mengikutsertakan sebuah sumber
tegangan tak bebas dalam sebuah kombinasi seri.

i
10

30 V

80 V

+
-

20 V

90 V

30

(a)

(b)

Gambar 16: (a) Sebuah rangkaian seri yang diketahui.


(b) Rangkaian ekivalen yang lebih sederhana.
Penyederhanaan ini dapat digambarkan dengan meninjau rangkaian yang
diperlihatkan di dalam Gambar 16a. Mula-mula kita pertukarkan kedudukan elemenelemen dalam rangkaian, dan dengan seksama mempertahankan arah yang wajar
dari sumber, dan kemudian menggabungkan ketiga tegangan tersebut ke dalam
sebuah sumber ekivalen 90-V dan keempat tahanan tersebut dalam sebuah tahanan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

ekivalen 30-, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 16b. Jadi, dari pada
menuliskan
-80 + 10i - 30 + 7i + 5i + 20 + 8i = 0
kita hanya mempunyai
-90 + 30i = 0
dan

i=3A
Untuk menghitung daya yang diberikan kepada rangkaian oleh sumber 80 V

yang muncul di dalam rangkaian yang diketahui, maka kita perlu kembali kepada
rangkaian dengan mengetahui bahwa arusnya adalah 3 A. Daya yang ditanya adalah
240 W.
Adalah hal yang menarik bahwa tidak ada elemen dari rangkaian semula
yang tinggal di dalam rangkaian ekivalen, kecuali jika kita ingin menghitung kawatkawat penyambung sebagai elemen-elemen.
Penyederhanaan yang serupa dapat diterapkan kepada rangkaian-rangkaian
paralel. Sebuah rangkaian yang mengandung N konduktansi yang dipasang paralel,
seperti dalam Gambar 17a, menghasilkan persamaan hukum arus Kirchoff,

i1

i2
iN

G1

G2

is

Geq

(a)

(b)

Gambar 17: (a) Sebuah rangkaian yang mengandung N tahanan paralel


yang mempunyai konduktansi G1 G2 G N . (b) Rangkaian ekivalen
yang lebih sederhana: Geq G1 G2 G N .
is i1 i2 i N

atau

i s G1v G 2 v G N v (G1 G 2 G N )v

sedangkan ekivalennya di dalam Gambar 17b memberikan


i s Geq v

sehingga
Geq G1 G 2 G N

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

Dinyatakan dalam tahanan dan bukan di dalam konduktansi,


1
1
1 1
1


Req R1 R2 3
RN

Req

atau

1
1 R1 1 R2 1 R3 1 RN

(8)

Persamaan terakhir ini barangkali cara yang paling sering digunakan untuk
mengkombinasikan elemen-elemen penahan yang pararel. Kombinasi pararel sering
dinyatakan dengan tulisan R eq = R1 R2 R3, misalnya.
Hal khusus untuk hanya dua tahanan paralel

Req R1 R2

1
1 R1 1 R2

Req R1 R2
atau

R1 R2
R1 R2

(9)

seringkali diperlukan. Bentuk terakhir tersebut sangat baik untuk dihafal.


Sumber-sumber

arus

pararel

dapat

juga

dikombinasikan

dengan

menambahkan secara aljabar masing-masing arus tersebut, dan urutan elemenelemen pararel dapat diatur sesukanya.
Berbagai kombinasi yang diterangkan dalam bagian ini digunakan untuk
menyederhanakan rangkaian dari Gambar 18a. Misalkan bahwa kita ingin
mengetahui daya dan tegangan dari sumber tak bebas. Boleh saja sumber tersebut
kita biarkan sendirian, dan kemudian mengkombinasikan kedua sumber yang masih
tinggal menjadi satu sumber 2 A. Tahanan dikombinasikan mulai dengan kombinasi
paralel dari dua tahanan 6- menjadi sebuah tahanan 3-, diikuti oleh kombinasi
seri dari 3 dan 15 . Elemen-elemen 18- dan 9- berkombinasi paralel untuk
menghasilkan 6 , dan sampai sejauh inilah yang dapat diteruskan. Tentu yang 6
dalam susuna paralel dengan 3 menghasilkan 2 , tetapi arus i3, pada mana
sumber tergantung menjadi hilang.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

i3

15
4A

6A

v 3

9
0,9i3

(a)

0,9i3

i3

v2 A

(b)
Gambar 18: (a) Sebuah rangkaian yang diketahui,
(b) Rangkaian ekivalen yang disederhanakan.
Dari rangkaian ekivalen dalam Gambar 18b, kita peroleh
0,9i3 2 i3
dan

v 3i3

menghasilkan

i3

10
3

v
0
6

v = 10 V
10

Jadi, sumber tak-bebas menghasilkan v(0,9i3 ) 10 0,9 30 W kepada sisa


3

dari rangkaian.
Sekarang jika kita akhirnya ditanyakan mengenai daya yang hilang pada
tahanan 15-, maka kita harus kembali kepada rangkaian semula. Tahanan ini
adalah seri dengan tahanan ekivalen 3-; tegangan sebesar 10 V terdapat melintasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

tahanan total 18-, jadi arus sebesar

5
A mengalir melalui tahanan 15- dan daya
9

yang diserap oleh elemen ini adalah

15 , atau 4,63 W.

Soal Contoh
6

Ohmmeter adalah sebuah alat yang mengukur nilai tahanan di antara kedua
terminalnya. Berapakah pembacaan yang benar jika alat tersebut dipasangkan
pada jaringan dari Gambar 19.

50

16
25

30

15

12

Gambar 19: Lihat Contoh Soal 6.


Jawab

50

25

30

15

16

12

Gambar 20: Bentuk lain dari Gambar 19.


Mula-mula kita serikan tahanan 12 dan 4 , menghasilkan tahanan 16 ,
kemudian diparalelkan dengan tahanan 16 menghasilkan tahanan 8 .
Tahanan 8 tersebut diserikan lagi dengan tahanan 7 menjadi 15 .
Langkah terakhir yaitu dengan memparalelkan tahanan 15 tadi dengan
tahanan 30 menjadi tahanan 10 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
sebagai berikut :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

RS1 12 4 16

RP1 16 16

16 16
8
16 16

RS 2 7 8 15

R P 2 30 15

30 15
10
30 15

Sehingga Gambar 20 dapat disederhanakan menjadi :

50

25

10

15

Gambar 21: Penyederhanaan Gambar 20.


maka
(a)

Req ( ab ) 25 (10 50 15)

25 75
18,75
25 75

25 75
(b)

Req ( ac ) ( 25 15) ( 25 50 10)

40 60
(c)

40 60
24
40 60

Req ( bc ) 15 ( 25 50 10)

15 85

15 85
12,75
15 85

7. Pembagian Tegangan dan Arus


Dengan mengkombinasikan tahanan-tahanan dan sumber-sumber, maka kita
telah mendapatkan satu metode untuk memperpendek kerja dalam menganalisis
sebuah rangkaian. Jalan singkat lain yang berguna adalah pemakaian ide
pembagian tegangan dan arus.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

+ v1 -

R1

R2

+
v2
-

Gambar 22: Gambaran pembagian tegangan, v 2

R2
v.
R1 R2

Pembagian tegangan digunakan untuk menyatakan tegangan melintasi salah satu di


antara dua tahanan seri, dinyatakan dalam tegangan melintasi kombinasi itu. Di
dalam Gambar 22, tegangan R2 adalah
v 2 R2 i R2

v2

atau

v
R1 R2

(10)

R2
v
R1 R2

dan dengan cara yang serupa, tegangan melintasi R1 adalah,

v1

R1
v
R1 R2

(11)

Bila jaringan pada Gambar 22 digeneralisir dengan menggantikan R2 dengan


R2, R3, ......, RN yang berhubungan seri, maka didapat hasil umum pembagian
tegangan melintasi suatu untaian N tahanan seri,

v1

R1
v
R1 R2 RN

Tegangan yang timbul melintasi salah satu tahanan seri tersebut adalah
tegangan total dikalikan rasio (perbandingan) dari tahanan dan tahanan total.
Pembagian tegangan dan kombinasi tahanan keduanya dapat digunakan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

i
+
v

i1

i2

G1

G2

Gambar 23: Gambaran pembagian arus, i2

G2
R1
i
i
G1 G2
R1 R2

Ganda (dual) dari pembagian tegangan adalah pembagian arus. Kita


sekarang diberi arus total yang masuk ke dalam dua konduktansi pararel, sebagai
yang digambarkan oleh rangkaian dari Gambar 23. Arus mengalir melalui G2 adalah
1
G1 G 2

i2 G2 v G2

i2

atau

G2
i
G1 G2
i1

dan, dengan cara yang serupa

G1
i
G1 G2

Jadi arus yang mengalir melintasi salah satu di antara konduktansi pararel
tersebut adalah arus total dikalikan perbandingan dari konduktansinya dengan
konduktansi total.
Karena kita lebih sering diberikan nilai tahanan daripada konduktansi, maka
bentuk yang lebih penting dari hasil terakhir didapatkan dengan menggantikan G1
dengan 1/R1 dan G2 dengan 1/R2,

i2

R1
i
R1 R2

dan

i1

R2
i
R1 R2

(12)

Kedua persamaan terakhir mempunyai sebuah faktor yang sangat berbeda


dari faktor yang digunakan dengan pembagian tegangan dan sejumlah usaha
diperlukan

untuk

menghindari

kesalahan-kesalahan.

Banyak

mahasiswa

memandang pernyataan pembagian tegangan sebagai yang jelas dan pembagian


arus sebagai sesuatu yang berbeda. Akan menolong juga untuk menyadari bahwa
tahanan yang lebih besar selalu mengangkut arus yang lebih kecil.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

Bisa juga kita generalisir hasil ini dengan menggantikan G2 pada Gambar 23
dengan kombinasi pararel G2, G3, .... , GN. Jadi, bagi N konduktansi pararel,

i1

G1
i
G1 G2 G N

Dinyatakan dalam harga-harga tahanan, hasilnya adalah

i1

1 / R1
i
1 / R1 1 / R2 1 / R N

Soal Contoh
7.

Dalam rangkaian pada Gambar 24: (a) pakailah metode kombinasi tahanan
untuk mencari Req; (b) pakailah pembagian arus untuk mencari i1; (c) pakailah
pembagian tegangan untuk mencari 2; (d) pakailah arus untuk mencari i3.

+
i1
50

2A

2
i3

9
75

Req

70

30

Gambar 24: Lihat Contoh Soal 7.


Jawab
(a)

Req didapat dengan memparalelkan tahanan 70 dan 30 yang


menghasilkan tahanan 21 , kemudian diserikan dengan tahanan 9
yang menghasilkan tahanan 30 .
Req 70 30 9

(b)

70 30
9 21 9 30
70 30

Req, 30 diparalelkan dengan tahanan 75 menghasilkan 21

kemudian dengan mempergunakan pembagian arus akan didapat,

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

10

i1

21

3
7

2
3
21 50
7
3
21
6
3
7 2 2 0,6 A
3
10
5
71
7

i1

i1
50

2A

75

30

21

50

2A

(b)

(a)
Gambar 25: (a) Penyederhanaan dari Gambar 24.
(b) Rangkaian ekivalen yang disederhanakan
(c)

tahanan 50 , 75 dan 30 memiliki tegangan yang sama karena


satu simpul (paralel) yaitu,

50 75 30 i1 50 0,6 50 30 V
Dengan mempergunakan pembagian tegangan, 2 dapat dihitung
9
30
9 21
9

30 9 V
30

2 9

(d)

arus di tahanan 9 adalah

i9

2 9
1 A
9 9

maka i3 dapat dihitung dengan mempergunakan pembagian arus,


i3

70
1 0,7 A
70 30

Soal Latihan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

11

4. Carilah Req bagi jaringan yang ditunjukkan pada Gambar 26.

Req

100

25

30

30

15

20

Gambar 26: Lihat Latihan Soal 4.


5. (a) Tulis ungkapan satu baris dengan menggunakan kombinasi tahanan dan
pembagian tegangan, untuk mendapat 57 dalam rangkaian pada Gambar
27a. (b) Tuliskan ungkapan satu baris dengan menggunakan kombinasi
tahanan dan pembagian arus, untuk mendapat i57 bagi rangkaian pada
Gambar 27b.

151
13

60 V

207

23

57

_ 57

(a)

23
10 A

151

i57

111

57

112

207

(b)
Gambar 27: Lihat Latihan Soal 5.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

12

6. Rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar 28 berisi jaringan tangga tahanan


tiga seksi. (a) Misalkan iO = 1 A dan setiap kali satu langkah dari kanan ke kiri
jaringan kea rah sumber, tentukan VS. (b) Berapakah VS bila iO = 0,4 A ? (c)
Bila VS = 100 V, carilah iO.

20

30

io

Vs

16

10

20

Gambar 28: Lihat Latihan Soal 6.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

13

Anda mungkin juga menyukai