Anda di halaman 1dari 82

Dosen Mata Kuliah

Andhy Setiawan, M.Si

Menu Utama
Pendahuluan
Persamaan Maxwell
Persamaan Gelombang Elektromagnetik
Transversalitas Gelombang Elektromagnetik
Vektor Poynting dan Kekekalan Energi

Gelombang Elektromagnetik dalam Medium


Gelombang dalam Medium Konduktif
Elektron bebas dalam Konduktor dan Plasma

Pemantulan dan Pembiasan Gelombang


Elektromagnetik
Hukum Snellius
Persamaan Fresnel

Pandu Gelombang

Pandu Gelombang dengan Penampang Segi Empat


Pandu Gelombang Jalur Transmisi Koaksial

A. PENDAHULUAN
Energi dan Momentum gelombang elektromagnetik dibawa
oleh medan listrik E dan medan magnet B yang menjalar
melalui vakum.
Sumber gelombangnya berupa muatan-muatan listrik yang
berosilasi dalam atom, molekul, atau mungkin juga dalam
suatu antene pemancar radio.
Untuk medan listrik E dan medan magnet B yang berubah
dengan waktu, keberadaan E selalu disertai B, dan
sebaliknya. Keterkaitan antara E dan B dituangkan dalam
persamaan Maxwell yang mendasari teori medan magnetik.

B. PERSAMAAN MAXWELL
Persamaan Maxwell dirumuskan dalam besaran medan
listrik E dan medan magnet B. Seluruh persamaan
Maxwell terdiri dari 4 persamaan medan, yang masingmasing dapat dipandang sebagai hubungan antara medan
dan distribusi sumber, baik sumber muatan ataupun
sumber arus.

Persamaan-persamaan Maxwell

Medium

Vakum

1.

. D b

.E 0

2.

.B 0

.B 0

3.

B
xE
t

B
xE
t

4.

D
xH J b
t

E
xB o 0
t

Click angka untuk mengetahui penurunan rumus masing-masing


persamaan di atas

Persamaan Maxwell pertama merupakan ungkapan dari


hukum Gauss, yang menyatakan bahwa:
Jumlah garis gaya medan listrik yang menembus suatu
permukaan tertutup, sebanding dengan jumlah muatan yang
dilingkupi permukaan tersebut.
Secara matematis Hukum Gauss dituliskan dengan:

q
E . n dA o
.

1
E . n dA o dq
.

1
E n dA o dV
.

1
E . n dA o
.

1
E n dA o
.

b dV

P b dV

E n dA EdV
.

Dari teorema divergensi

1
EdV o P b dV


E o P dv b dV

o E P E D

D b

Persamaan Maxwell (1) dalam Medium

Untuk ruang vakum, karena tidak ada sumber maka


0 sehingga:

b
E
0

E 0
Persamaan Maxwell (1) untuk ruang vakum,
tanpa sumber muatan

Persamaan Maxwell kedua merupakan Hukum Gauss


magnetik, yang menyatakan fluks medan magnetik yang
menembus suatu permukaan tertutup sama dengan nol,
tidak ada sumber medan berupa muatan magnetik. Atau
dengan kata lain, garis gaya medan magnet selalu
tertutup, tidak ada muatan magnet monopole.
Melalui teorema Gauss, persamaan Maxwell kedua dapat
dituliskan dalam bentuk integral:

B B . n dA 0
Dari teorema divergensi

B . n dA . BdV

maka

. BdV 0

. B 0 Persamaan Maxwell (2) dalam medium dan vakum

Persamaan Maxwell ketiga merupakan ungkapan Hukum


Faraday-Lenz, yang menyatakan bahwa pengaruh medan
magnet yang berubah dengan waktu.
Secara matematis dituliskan:

dengan B. n dA

t

karena

E.dl

maka


E.dl t B. n dA

Dari teorema Stokes E .dl x E . n dA




x E . n dA t B . n dA

B
x E
t

Persamaan Maxwell (3) dalam medium


Dan vakum.

Persamaan Maxwell keempat merupakan Hukum Ampere:

B
B .dl I dengan H ; I J . ndA

H.
dl

I
dan J J b J f

H .dl J b J f n .dA

xH n .dA

E
Jb
n .dA
t

E
xH J b
t

D Persamaan Maxwell (4) dalam medium


xH J b
t

Untuk persamaan Maxwell (4) dalam vakum, yaitu:

B.dl I
0

Dari teorema Stokes B.dl x B. n dA maka

x B. n dA J . n dA
0

x B 0 J

E
x B 0 0
t

Persamaan Maxwell (4) dalam Vakum,


Tanpa sumber muatan

B.1. PERSAMAAN GELOMBANG


ELEKTROMAGNETIK
MEDAN LISTRIK
Dari persamaan Maxwell (3):

B
E
t
Ruas kanan dan ruas kiri dideferensialkan dengan
operasi rotasi, maka:

E B
t

Dari vektor identitas

E . E 2 E

Maka:

. E E B
t

Dengan . E 0 dan B 0 0 E sehingga

t
2

E
2
E 0 0 2
t

E
E 0 0 2
t
2

dengan c

0 0

1 E
E 2
0
2
c t
2

E
E 0 0
0
2
t
2

Sehingga persamaan gelombang medan listrik


dalam bentuk diferensial:
2
2
2
1 2
2 2 2 2 2 Ex 0
y
z
c t
x
2
2
2
1 2
2 2 2 2 2 Ey 0
y
z
c t
x

2
2
2
1 2
2 2 2 2 2 Ez 0
y
z
c t
x

Solusi paling sederhana:

E z , t E 0 cos kz t

MEDAN MAGNET
Dari persamaan Maxwell (4):

E
xB o 0
t
Dengan operasi rotasi:

( E )
B 0 0
t

E )
. B B 0 0
t

Karena vektor identitas B . B B

Dan persamaan Maxwell (2) serta (3):

. B 0 dan E B
t

sehingga

B
B 0 0 2
t
2

1 B
B 2
c t 2
2

1 B
B 2
0
2
c t
2

Maka persamaan gelombang medan magnet dalam


bentuk diferensial:
2
2
2
1 2
2 2 2 2 2 Bx 0
z
c t
x y
2
2
2
1 2
2 2 2 2 2 By 0
z
c t
x y

2
2
2
1 2
2 2 2 2 2 Bz 0
z c t
x y

Solusinya: B z , t B 0 cos kz t
Solusi persamaan gelombang elektromagnet untuk
medan Listrik dan medan magnet merupakan contoh
eksplisit dari gelombang datar (Plan Wave)
Bentuk umum: f (kz t )
Kecepatan: v

Bentuk muka gelombangnya


tegak lurus vektor satuan k,
maka:

k . z kons tan

Sifat-sifat gelombang datar:


1. Mempunyai arah jalar tertentu (dalam persamaan,
arah z).
2. Tidak mempunyai komponen pada arah rambat.
3. Tidak ada komponen E dan B yang bergantung pada
koordinat transversal (pada contoh, koordinat
transversalnya x dan y).
Sehingga solusi persamaan gelombangnya menjadi:

E i Ex ( z, t ) j E y ( z, t )

B i Bx ( z , t ) j B y ( z , t )

E j E y ( x, t ) k E z ( x, t )
B j B y ( x, t ) k Bz ( x, t )

B.2. TRANSVERSALITAS GELOMBANG


ELEKTROMAGNETIK
MEDAN LISTRIK
Untuk membuktikan sifat dari gelomabng datar yaitu
transversalitas,dari persamaan Maxwell (1) dan (4):

. E 0

E x ( z, t ) E y ( z, t ) E z ( z, t )

0
x
y
z

E z ( z, t )
0 Ez tidak bergantung pada z (sisi spatial)
z

E
B 0 0
t

B y Bz
Ez
E z ( z, t )

0 0
0 Sisi temporal
x
y
t
t

Yang berarti Ez tidak bergantung pada t


Jadi Ez (z,t) = konstan =0, yang berarti arah getar
dari gelombang medan listrik tegak lurus pada arah
rambatnya, karena medan listrik E hanya mempunyai
komponen-komponen pada arah yang tegak lurus
pada arah rambat.
MEDAN MAGNET
Dari persamaan Maxwell (2):

. B 0

B x ( z, t ) B y ( z, t ) B z ( z, t )

0
x
y
z

B z ( z, t )
0 Sisi spatial, yang berarti Bz tidak bergantung
z
pada z.

Dan dari persamaan Maxwell (3):

B
x E
t

E y E x B z ( z, t )

x
y
t

B z ( z, t )
0 Sisi temporal, yang berarti Bz
t
tidak bergantung pada t.

Yang berarti arah getar gelombang medan magnet tegak


lurus terhadap arah rambatnya.
Dengan demikian maka gelombang
Elektromagnetik merupakan gelombang transversal.

Hubungan E dan B, misal menjalar dalam arah z:

E i Ex j Ey

E i E 0 x cos(kz t ) j E 0 y cos(kz t )

B i Bx j B y

B i B0 x cos(kz t ) j B0 y cos(kz t )

B
x E
t

k sin( kz t ) i Eoy jEox sin( kz t ) i Box jB0 y

k i Eoy jEox i Box jB0 y


k E B

EB

E B
k

E cB

Hubungan vektor propogasi k, medan listrik E,


dan medan magnet B ditunjukkan dengan gambar:

B.3. VEKTOR POYNTING DAN KEKEKAL


ENERGI
Energi medan elektromagnetik merupakan jumlah dari
Energi Medan listrik dan energi medan magnet.
u uB uE
1
1
2
u
B 0E2
2 0
2

Laju perubahan rapat energi atau perubahan rapat energi


terhadap waktu:

E
du 1 B

B
0 E
dt 0
t
t

Dari persamaan Maxwell (3) dan (4), maka:

E
B
dan B 0 0
x E
t
t

Sehingga

du 1
1

B E
E B
dt 0

du
1


B E E B
dt
0

Dari vektor identitas

E B B E E B
maka

du
1
du
EB
S 0 Hukum Kekekalan Energi
dt
0
dt

1
dengan S
E B disebut vektor poynting
0

mengungkapkan besarnya energi persatuan


waktu per satuan luas yang dibawa oleh
medan elektromagnetik

C. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
DALAM MEDIUM
Persamaan-persamaan Maxwell

.D b
.B 0
B
E
t

D
H Jb
t

C. 1 GEM DALAM MEDIUM KONDUKTIF


Dalam medium konduktif yang bebas sumber, dan dari
hubungan B = H dan D = E, persamaan
Maxwell 4 dapat ditulis:

D
H Jb
t
E
B J
t

E
B
( B ) ( J
), dengan E
t
t
t
t
J
2E
( E )
2 ,
t
t

( E ) (.E ) 2 E dan J E

maka

Dengan solusi :

E
2
((.E ) E )
2
t
t
2

E
2
0 E
2
t
t
2

E
E
2
E 2
0
t
t

E(z, t) = E0 cos (z - t)

Atau dalam bentuk kompleks :


E(z, t) = E0 e-i (z - t )

E(z, t) = E0 e-i (z - t )
Sehingga :

E
E
2
E 2
0
t
t

2 E 2 E0 e i (z t ) i 2 2 E0 e i (z t ) 2 E
z

E
i (z t )
i E 0 e
i E
t
2
E
2
2
i (z t )
2
i E0 e
E
2
t
-2E + 2E iE = 0
2E - 2E + iE = 0
2= 2 i

Misal : = a + ib
2 = (a + ib)2 = a2 b2 + 2abi
Dari pers 2= 2 i, maka :
a2 b2 = 2

dan

2
2
a (
)
2a
2
2
2
a (
)
2a
2

2ab = -

b
2a
kalikan dengan 4a2

4(a2)2 42a2 ()2 = 0

4(a2)2 42a2 ()2 = 0


Dengan menggunakan rumus akar kuadrat, diperoleh :
(a1, 2 ) 2

4 2

( 4 2 ) 2 4( 4)( ) 2
8

1
2
(a1, 2 )

( 2 ) 2 ( ) 2
2
2
1
1
2
2
(a1, 2 ) ( ) 2 2 2
2
2
1
1
2
2
2
2
(a1, 2 ) ( ) 1 (
)
2
2

1
1
2
2
2
(a1, 2 ) ( ) 1 (
)
2
2

(a1, 2 ) 2 ( 2 ) 1 1

2

Karena a bilangan riil, maka a2 harus positif


sehingga dipilih:

a 2 ( 2 ) 1 1

2

a2 b2 = 2
b2 = a2 - 2


2
2

a ( ) 1 1


2
b 2 2 1 1

1 1

2
2
b
1


2 2

1 1

2
2

b
1


2 2

2
2

2
1 1
b

2

Besarnya bilangan gelombang


2

* (a ib)(a ib)
2

a 2 b2

1
2 1
2
2
2
1 1 ( ) 1 1 ( )
2
2

2
1 ( )

merupakan fungsi dari . Dan karena k berkaitan


dengan cepat rambat, maka pada medium konduktif,
cepat rambat gelombang bergantung pada frekuensi.
Medium tersebut seperti medium dispersif.

Untuk medium yang berkonduktivitas tinggi, >>


maka

1
2
a 2 1
2

1
2
a 2 1
2

2
2
a
2

a

Sehingga :
b

2a

b
2
b

Jika

maka

1
a b

Dengan besaran disebut tebal kulit (skin depth)

Jadi

(1 i)
a ib

merupakan bilangan gelombang untuk medium


dengan konduktivitas tinggi, pada frekuensi rendah
maka solusinya :

E ( z , t ) E0 e
E ( z , t ) E0 e

i ( a ib ) z t
1i

i (
) z t

E ( z , t ) E0 e e

z
i ( t )

Untuk medium yang konduktivitasnya rendah


(konduktor buruk), jauh lebih kecil dari . Maka
Skin depthnya :
2

a2
2

2
1 1 ( )

Diuraikan dengan deret Maclaurin


2
3
x
x
(1 x) n 1 nx (n 1) n(n 1)(n 2)
2!
3!

jika

2
x(
)

1
2

1 1 1 1
(1 x) 1 x . ( 1) x 2 ..........
2 2! 2 2
1
2

2
1 2 1 1 4
1 ( ) 1 2 ( ) 4 ( 2 )( ) ......

1
2

2
1 2
1 ( ) 1 2 ( ) ........

maka :

Jadi,

a2
2

1 2
1 1 2 ( ) .......

1 2

2
a
2 ( ) .......

2
2

a2
4

a
2


a b
2

1
a b

2
4

2
dengan

yang disebut skin depth

Dari solusi persamaan gelombang pada medium


konduktif yaitu :

E ( z , t ) E0e e

z
i ( t )

yang dapat ditafsirkan setelah menempuh jarak


sebesar , maka amplitudo gelombang berkurang
menjadi
1 dari amplitudo semula.
e
1 i (1t )
Jika z = maka

E ( z , t ) E0 e e

E0 i (1t )
E ( z, t )
e
e


Medan Magnet : B E

E ( z , t ) E0 e

i ( a ib ) z t

a ib
B( z, t )
Eo e i ( a ib ) z t

Karena a ib re
maka

b
dengan r a b , dan tan
a
2

a 2 b2
i ( a ib ) z t
B( z, t )
Eo e

Jadi medan listrik (E) dan medan magnet (B)


tidak lagi mempunyai fase yang sama

Kecepatan fase:
2
1 1 ( )

2
1 1 ( )

a2
2
2

k
2
a

k
a
2

2
1 1 ( )

1
2

dengan kv = , dan karena a > k , maka kecepatan fase


pada medium konduktif < v di udara/non konduktif

Besarnya vektor poynting untuk medium


konduktif, yaitu :

1
S ( E B)

dengan

1
S E ( E )

S

E 2

1
2 2 i (z t )
S
(a ib) E0 e

B
E

(a ib) 2 2i ( a ib ) z t
S
E0 e

2
i
(
a

ib
)
z

a b
2
2

S
E0 e

1
Untuk medium konduktif a b

maka
a 2 b 2 2 2 z 2i z t 2

S
E0 e e

Faktor

merupakan faktor redaman dalam perambatan energi.

C. 2 ELEKTRON BEBAS DI DALAM


KONDUKTOR
DAN
PLASMA
Elektron bebas di dalam konduktor tidak terikat
pada atom dan molekul sehingga dapat digunakan
persamaan Maxwell 3, yaitu :

B
E
t

E
J
E 0 0 2 0
t
t
2

E
J
E 0 0 2 0 0
t
t
2

(1)

Gerakan elektron :

dv
m
qe E dengan v = kecepatan elektron
dt
Ruas kiri dan ruas kanan dikalikan dengan Nqe

(vqe N )
m
N (qe ) 2 E dan J = vqeN, maka :
t

J
m
N ( qe ) 2 E........( 2)
t
Substitusi persamaan (2) ke persamaan (1)
2

( Nqe )
E
E 0 0 2 0
E0
t
m
2

Sehingga :
2
2
N
(
q
)

E
e
2 E 0 0 2 0
E0
t
m

dan

E ( z , t ) E0 e

i ( kz t )

2 E i 2 k 2 E0e i ( kz t ) k 2 E

E
iE0e i ( kz t ) iE
t
maka,

2 E 2 2 i ( kz t )
2
i E0e
E
2
t

N ( qe ) 2
k E 0 0 ( E ) 0
E0
m
2

N ( qe ) 2
k 0 0 0
m
2

N (qe ) 2
k2
1
2
0 0
0 m 2

1 k2
N ( qe ) 2
1
2
0 0
0 m 2

karena

1
c
0 0
2

dengan

k2
1
2
2

dan

c
p
1

v 2
2
2

maka

N ( qe ) 2
2
p
m

Berdasarkan definisi indeks bias :

p
n 1 2

p
1 2

c
n
v

Indeks Bias Plasma

Bila <p maka nilai indeks bias n


berupa bilangan imajiner yang berarti
gelombang di dalam plasma tsb akan
teredam.

Bila p, maka nilai indeks bias n


berupa bilangan nyata (real) sehingga
gelombang akan diteruskan.

D. PEMANTULAN DAN PEMBIASAN


GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
D.1 HUKUM
SNELLIUS
Tinjau untuk kasus Transverse Electric (TE)
B1 B2
Med1
Med2

E1 x

k2
x

k1

E2

1 2

11

22

B3

E3 x
k3

Dari gambar tersebut diperoleh persamaan


untuk gelombang medan magnet

B1 (r , t ) B01 cos(k1 r t ) B01e

i ( k 1 r t )

B2 (r , t ) B02 cos(k 2 r t ) B02ei ( k 2 r t )

Persamaan 1

B3 (r , t ) B03 cos(k3 r t ) B03ei ( k 3 r t )


dengan
k1 = k1 [ i sin (1) j cos (1)]
k2 = k2 [ i sin (2) + j cos (2)]
k3 = k3 [ i sin (3) j cos (3)]

Persamaan 2

Substitusi persamaan 1 ke persamaan 2:

B1 ( r , t ) B01e

i [ k1 ( x sin 1 ) ( y cos 1 ) t ]

B2 ( r , t ) B02 e i[ k 2 ( x sin 2 ) ( y cos 2 ) t ]

B3 ( r , t ) B03e

Persamaan 3

i [ k 3 ( x sin 3 ) ( y cos 3 ) t ]

Syarat batas di y = 0 ; maka


B1x B2x = B3x
B1 cos 1 B2 cos 2 = B3 cos 3
Dan persamaan 3 menjadi :

B01 cos 1.ei ( k1 x sin 1 ) B02 cos 2 .ei ( k 2 x sin 2 ) B03 cos 3 .ei ( k 3 x sin 3 )

Persamaan
B01 cos 1.ei ( k x sin ) B02 cos 2 .ei ( k
1

dapat dipandang sebagai

2 x sin 2 )

B03 cos 3 .ei ( k 3 x sin 3 )

Aeax + Bebx = Cecx

dengan menggunakan deret eksponensial:

a2 x2
b2 x2
c2 x2
A 1 ax
..... B 1 bx
..... C 1 cx
.....
2!
2!
2!

dengan mengabaikan suku ke tiga, diperoleh :


A + B =C
Aax + Bbx = Ccx
Aax + Bbx = (A + B) cx

Dalam bentuk matriks :

ax
B
A

bx

diperoleh
maka

cx
B

cx

a=b=c

k1 sin 1 = k2 sin 2

Karena gelombang datang dan gelombang pantul


berada dalam medium yang sama yaitu medium 1
maka :
k1 = k2
sehingga 1 = 2
Dari a = c maka

k1 sin 1 = k3 sin 3

c
c
k
n
v
v
v
n
k

c
n

n
c

k n

maka k1 dan k3 sebanding dengan n1 dan n3


sehingga

n1 sin 1 = n2 sin 3

Persamaan Snellius

D.2. PERSAMAAN
SetelahFRESNELL
memahami tentang hukum Snellius, selanjutnya

akan ditunjukkan perbandingan Amplitudo gelombang


pantul dan gelombang bias terhadap amplitudo gelombang
datang yang disebut dengan persamaan Fresnell
Kasus Transverse Magnetik (TM)
E1
B1
1
2

k1

B2
x

k2
E2

11
22

E3

B3*
k3

Dengan memasukkan batas di y = 0 (berdasarkan gambar)


Untuk medan listrik :
E1x + E2x = E3x

E1 E2 cos E3 cos

Untuk medan magnet :


B1 B2 = B3
Dengan B=E/c di Vakum atau B= E/v di medium
1
1
sehingga
E1 E2 E3 dan n=c/v maka 1/v ~ n
v1
v2
maka

n1 (E1-E2) = n2 E3

2.1

n1 E1 E 2
E3
n2

2.2

Persamaan 2.2 disubstitusikan kedalam


persamaan 1,maka akan diperoleh :
E1 E2 cos n1 E1 E2 cos
n2

n1

n1
E2 cos cos E1
cos cos
n2

n2

Maka diperoleh koefisien refleksi yaitu


perbandingan antara medan pantul terhadap medan
datang (E2/E1).
n1
cos cos
E
n
r TM 2 2
E1 n1 cos cos
n2

dikali n2

E2 n1 cos n2 cos
maka r TM
E1 n1 cos n2 cos

Dari persamaan 2.1 kita peroleh persamaan


n1 (E1-E2) = n2 E3

n1 E1 n2 E3
E2
n1

Persamaan 4 disubstitusikan ke persamaan 1, maka :

n1 E1 n2 E3
E1
cos E 3 cos
n1

n
2 E1 cos 2 E3 cos E3 cos
n1

maka

dikali n1

2n1 E1 cos n2 E3 cos n1 E 3 cos


2n1 E1 cos E3 n1 cos n2 cos

Dari persamaan diatas dapat dicari koefisien transmisi,


Yaitu perbandingan antara E3/E1
E
2n1 cos
tTM 3
E1 n1 cos n2 cos

Kasus Transver Elektrik (TE)


B2

E1

B1

k1

x
E2

11
22

k2

E
3
B3

k3

Berdasarkan gambar diatas apabila digunakan syarat


batas di y=0 Maka akan diperoleh hubungan :
Untuk meda magnet
B1x-B2x = B3x

B1 B2 cos B3 cos

Untuk medan listrik


E1 + E2 = E3

; EB ; v ; n c
Dari hubungan B E
;

maka

E1 + E2 = E3
v1 (B1 + B2) = v2 B3

1
1
B1 B2 B3
n1
n2
n2
B3 B1 B2
n1

v ~ 1/n
....... 2.1

....... 2.2

Persamaan 2.2 disubstitusikan ke pesamaan 1


Sehingga diperoleh :

B1 B2 cos n2 B1 B2 cos
n1

n2
n2
cos cos
B2 cos cos B1
n1

n1

maka RTE

n2
cos cos
B2
n

1
B1 cos n2 cos
n1

n2
cos cos
B
n1
rTE 2
B1 cos n2 cos
n1

n1 cos n2 cos
rTE
n1 cos n2 cos

Dari persamaan 2.1 kita peroleh


1
1
B1 B2 B3
n
n2
n1
B2 B3 B1
n2

....... 3

Persamaan 3 disubstitusi ke persamaan 1

n1

B1
cos B3 cos
B

B
3
1

n
2

n1
2 B1 cos B3 cos B3 cos
n2
2n2 cos B1 cos B3 n1 cos n2 cos

tTE

B3
2n2 cos

B1 n1 cos n2 cos

Apabila sudut bias 900

maka,

Dari hukum Snellius diperoleh hubungan


n1 sin 1 n2 sin 3
n1 sin 1 n2 sin 90 o
n2
sin 1
n1

maka n1 > n2

sudut kritis

Sudut datang yang menghasilkan sudut bias 900


Bila sudut datang lebih besar dari sudut kritis,
maka terjadi pemantulan total.

Apabila 90o
dari hukum Snellius diperoleh hubungan:

n1 sin n2 sin
n1 sin n2 sin(90 )
o

n2
sin cos
n1

n2
tan
n1

Sudut Brewster

90
Sudut datang yang menghasilkan

E. PANDU GELOMBANG
Selubung konduktor kosong yangujung-ujungnya
dibatasi oleh permukaan disebut rongga (cavity).
Sedangkan bila ujung-ujungnya tidak dibatasi
oleh permukaan disebut dengan pandu gelombang

Diasumsikan bahwa pandu gelombang benar-benar


konduktor sempurna, Sehingga bahan material
tersebut berlaku E = 0 Dan B = 0
Misalkan gelombang elektromagnetik merambat dengan
Bentuk fungsi sebagai berikut :
E x, y, z , t Eo y, z ei kx t
B x, y, z , t Bo y, z ei kx t

Persamaan ini disubstitusikan ke dalam persamaan Maxwell 3


dan 4 ,Maka akan diperoleh :
E x
E z E y

2.1
ikE y iBz 2.3

i B x
y
z
z
E x
ikE z iBy 2.2
z

Bz By
i

2 Ex
y
z
c

2.4

Bx
i
ikBz 2 E y 2.5
z
c

Bx
i
2.6
ikBy 2 E z
y
c
Dari persamaan 2.1, 2.2, 2.3, 2.4, 2.5, 2.6, akan menghasilkan
Solusi Untuk Ey, Ez, By, dan Bz sebagai berikut
Ey

/ c
2

E x
Bx 3.1
k

2
z
k y

E x
Bx

2
2
/ c k z
y

3.2

Bx E x
k

By
2
2
2
/ c k y c z

3.3

Ez

Bx E x 3.4

Bz
k
2
2
2
/ c k z c y

Dari persamaan 3 tampak bahwa bila komponen


Longitudinal Ex dan Bx diketahui, maka komponen
lainnya dapat diketahui.
Dengan mensubstitusikan persamaan 3 ke dalam
Persamaan Maxwell, kita akan peroleh persamaan
Differensial dari komponen longitudinal sebagai
Berikut :
2
2
2 2
z c
y

2
2
2 2
z c
y

k E x 0 4.1

k Bx 0 4.2

Dengan menggunakan syarat batas pada permukaan


konduktor sempurna, yaitu :

n B 0

n B 0

Dengan

adalah vektor satuan normal pada

konduktor, maka akan kita peroleh


Ex = 0

Di permukaan

6.1

Bx
0
n

Di permukaan

6.2

Bila Ex = 0, disebut gelombang TE (Transverse elektrik


Bila Bx = 0, disebut gelombangTM (Transverse MAgnetik),
Dan Ex = 0 dan Bx = 0, disebut gelombang TEM (Transverse
Electric Magnetik)
Pada pandu gelombang yang terselubung, kasus TEM tidak
pernah terjadi hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut :

Bila Ex = 0, maka menurut hukum gauss haruslah berlaku hukum


E y Ez
7

0
y
z

Dan bila Bx = 0, maka menurut hukum Faraday


Berlaku hubungan
E x E y
8

0
y
z
Karena E = 0 di permukaan logam, maka potensial listrik
V = konstan pada permukaan logam. Menurut hukum Gauss
Atau persamaan Laplace untuk V, berlaku pula V = konstan
Didalam rongga. Ini berarti E = 0 didalam rongga. Dari
Persamaan
B

E
t
Berarti B tidak bergantung waktu, dengan demikian tidak
ada gelombang didalam rongga

E.1 PANDU GELOMBANG DENGAN


PENAMPANG SEGI EMPAT

Persamaan differensial dari komponen longitudinal


2
2
2 2
z c
y

k Bx 0

Dan syarat batas n B 0 dan n B 0


Maka dengan pemisalan : Bx (y,z) = Y (y) Z(z)
Substitusikan ke persamaan 1, maka :
2
2

2
2
2 2 k Y ( y)Z ( z) 0
z c
y

2Y
2 Z
Z 2 Y 2
c
y
z

k YZ 0

1 2Y 1 2 Z
2

k 0
2
2
Y y
Z z k

Sehingga


2
k Y k Z k2 0
c

Solusi dari persamaan 3 :


Y A sin k y y B cos k y y

dibagi YZ
2

1 2Y
2
dengan

k
y
2
Y y

1 2Z
2

k
z
2
Z z

Syarat batas

dY
0
dy

di y = 0 dan di y = a

dY
k y A cos k y y k y yB sin k y y
dy

0 k y B sin k y a

atau

ky

m
a

Untuk solusi
Syarat batas
maka

0 = ky A, maka A = 0

maka, k y a m dengan m = 0, 1, 2,.


1 2Z
2

k
z
2
Z z
dZ
0
dz

yaitu Z A sin k z Z B cos k z Z

di z = 0, z = b

dZ
k z A cos k z Z k z B sin k z Z
dz

dZ
Untuk dz k z B sin k z Z
k z z n
Sin kzz = 0 maka
k z b n

n
kz
b

untuk

dZ
k z A cos k z Z
dz
0 kz A

k z B 0 dan kzz = 0

dengan n = 0, 1, 2, .
z=b

cos k z Z 0

maka untuk

Z A sin k z Z B cos k z Z

Y A sin k yY B cos k yY

Sehingga

nz
0 B cos

nz
B cos

m
0 B cos
y
a

my
B cos

my
nz
Bx y, z B cos

B
cos

a
b

Untuk mendapat bilangan gelombang k, maka dari


persamaan yang sudah didapat
2
n
m


2
2
k

dan z b
k Y k Z k 0 dengan k y
a

maka

m
n

2

k 0
a
b
c
2


m
n
k

c
a
b


m
n
k

c
a
b

1
2
c

mm c

mm

Untuk mengetahui kecepaatan grup maka dapat


diperoleh dari persamaan
d
vg
dk

Dari persamaan :

vg

1
d / dk

1
2
c

dk
d 1

2
2

mm

d d c

1
dk 1 d

2 2 mm 2
d c d
1

dk 1 1 2

2 mm 2 2
d c 2
1

dk 2
2
mm 2
d c
dk

d c 2 2 mm

mm

c 2 2 mm
vg

2 2 mm
vg
2
2

mm
vg 1

E.2

PANDU GELOMBANG JALUR


TRANSMISI KOAKSIAL

Gambar diatas memperlihatkan pandu gelombang berupa


jalur trandmisi koaksial (coaxial) transmition line),
terdiri dari kawat panjang yang diselimuti konduktor
silinder. Kawat panjang itu terletak pada sumbu silinder
Dari persamaan Maxwell 3 dan 4 diperoleh :
Bx
i
ikBy 2 Ez
y
c

Bx
i
ikBz 2 E y
z
c

Untuk medan listrik :


E y

E z

0
y
z

E x E y

0
y
z

Untuk medan magnet :


By

Bz

0
y
z
Bx B y

0
y
z

Maka cBz = Ey dan cBy = -Ez


Solusi dengan menggunakan koordinat silinder
1
Eo Eo r
r

dan

Eo 1
Bo

c r

Diasumsikan dalam pandu gelombang benar-benar


konduktor sempurna, berlaku E = 0 dan B = 0
Sehingga fungsi gelombangnya
E x, y, z , t Eo y, z e i kx t
B x, y, z, t Bo y, z ei kx t

Untuk persamaan :
E x, y, z , t Eo y, z e i kx t

Eo cos kx t iEo cos kx t

Substitusikan
diperoleh

1
Eo Eo r
r

Eo
E
cos kx t r
r

Untuk persamaan

B x, y, z , t Bo y, z e i kx t

Bo cos kx t iBo cos kx t


yang diambil bagian realnya maka,dengan mensubstitusi
Eo 1
Bo
maka
c r

Eo cos kx t
B

c
r

Anda mungkin juga menyukai