Aromatisitas adalah sebuah sifat kimia dimana sebuah cincin terkonjugasi yang
ikatannya terdiri dari ikatan tidak jenuh, pasangan tunggal, atau orbit kosong menunjukan
stabilitas yang lebih kuat dibandingkan stabilitas sebuah sistem yang hanya terdiri dari
konjugasi. Aromatisitas juga bisa dianggap sebagai manifestasi dari delokalisasi siklik
dan resonansi. Aromatisitas pun dapat diartikan sebagai sifat suatu
Pembuatan Benzena
a. Memanaskan natrium benzoat kering dengan natrium hidroksida
berlebih akan menghasilkan benzena. Contoh :
b. Mereaksikan asam benzenasulfonat dengan uap air akan menghasilkan
benzena. Contoh :
c. Mereduksi fenol dengan logam seng akan menghasilkan benzena.
Contoh:
d. Mengalirkan gas asetilena ke dalam tabung yang panas dengan katalis
Fe-Cr-Si akan menghasilkan benzena. Contoh :
Secara umum orang dapat mencium bau benzena mulai dari konsentrasi
60 ppm sampai dengan 100 ppm, dan untuk dapat merasakan benzena di
ari pada konsentrasi 0.5 4,5 ppm (Fessenden, 1991). Metode yang
tersedia untuk penentuan benzena di udara, sedimen air, asam rokok, dan
minyak bumi sebagian besar melibatkan pemisahan dengan Gas
Chromatography (GC) yang dideteksi melalui Flame Ionization nyala (FID)
atau Photoionization (PID) atau dengan Mass Spectometry (MS). Atomic
Line Molecular Spectrometry (ALMS) telah dikembangkan untuk
memantau benzena dan senyawa organic lainnya pada udara ambien
dengan batas deteksi 800 g/m3 (250 ppb).