Anda di halaman 1dari 2

1.

Aromatisitas adalah sebuah sifat kimia dimana sebuah cincin terkonjugasi yang
ikatannya terdiri dari ikatan tidak jenuh, pasangan tunggal, atau orbit kosong menunjukan
stabilitas yang lebih kuat dibandingkan stabilitas sebuah sistem yang hanya terdiri dari
konjugasi. Aromatisitas juga bisa dianggap sebagai manifestasi dari delokalisasi siklik
dan resonansi. Aromatisitas pun dapat diartikan sebagai sifat suatu

senyawa yang cukup distabilkan dengan delokasi elektron-pi dengan


syarat molekul tersebut harus siklik, berbentuk datar, dan tiap atom
cincin harus memiliki orbital p yang tegak lurus bidang cincin.
Ciri-ciri senyawa siklis yg memiliki sistem ikatan ganda dua
terkonjugasi dengan jumlah elektron = (4 n + 2) n = bilangan bulat
= 0, 1, 2, 3, . . .,

Pengaruh aromaticity pada kestabilan benzena yaitu pada energi


resonansinya. Benzena sebagai salah satu senyawa aromatic memiliki
energi resonansi yang menstabilkan cincin benzena. Energi resonansi
adalah enegi yang hilang (kestabilan yang diperoleh) dengan adanya
delokalisasi penuh elektron-elektron sistem pi. Arti resonansi benzena
dalam reaktiviras kimia adalah diperlukan lebih banyak energi untuk
suatu reaksi dalam dimana hilang karakter aromatic dari cincin itu.

Dalam industry sepatu, salah satu bahan pelengkap yang dibutuhkan


adalah lem. Berdasarkan penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa
terdapat pelarut organik dalam lem berupa toluena lebih dari 70% dan
pelarut benzena sekitar 1-2% (Hendra, 2008). Untuk bahan- bahan
lateks karet, benzena merupakan pelarut solven yang sangat baik dan
telah digunakan secara besarbesaran dalam industri karet sepanjang
abad ke-19 (Ester, 2006). Karena alasan tersebutlah benzene sangan
penting di pabrik tersebut.

Benzena menjadi beracun karena memiliki sifat karsinogenik, yaitu zat


yang dapat membentuk kanker dalam tubuh manusia jika kadarnya
berlebih. Beberapa peneitian menunjukkan bahwa benzena merupakan
salah satu penyebab leukemia, penyebab kanker darah yang telah
menyebabkan kematian. Paparan benzena dapat menyebabkan
depresi pada sistem saraf pusat hingga kematian.

Pembuatan Benzena
a. Memanaskan natrium benzoat kering dengan natrium hidroksida
berlebih akan menghasilkan benzena. Contoh :
b. Mereaksikan asam benzenasulfonat dengan uap air akan menghasilkan
benzena. Contoh :
c. Mereduksi fenol dengan logam seng akan menghasilkan benzena.
Contoh:
d. Mengalirkan gas asetilena ke dalam tabung yang panas dengan katalis
Fe-Cr-Si akan menghasilkan benzena. Contoh :

Secara umum orang dapat mencium bau benzena mulai dari konsentrasi
60 ppm sampai dengan 100 ppm, dan untuk dapat merasakan benzena di
ari pada konsentrasi 0.5 4,5 ppm (Fessenden, 1991). Metode yang
tersedia untuk penentuan benzena di udara, sedimen air, asam rokok, dan
minyak bumi sebagian besar melibatkan pemisahan dengan Gas
Chromatography (GC) yang dideteksi melalui Flame Ionization nyala (FID)
atau Photoionization (PID) atau dengan Mass Spectometry (MS). Atomic
Line Molecular Spectrometry (ALMS) telah dikembangkan untuk
memantau benzena dan senyawa organic lainnya pada udara ambien
dengan batas deteksi 800 g/m3 (250 ppb).

Anda mungkin juga menyukai