KESIMPULAN24
DAFTAR PUSTAKA...25
PENDAHULUAN
Kalor adalah energi termal yang mengalir dari satu benda ke benda lain karena adanya
perbedaan temperatur. Energi termal yang mengalir dari benda bertemperatur tinggi ke benda
bertemperatur rendah. Hukum I Termodinamika merupakan persamaan kekekalan energi
khususnya pada perubahan energi dalam sistem. Hukum I termodinamika merupakan salah satu
dari hukum fisika yang berhubungan dengan kekekalan. Di dalam fisika kita mengenal
bermacam macam hukum kekekalan seperti hukum kekekalan energi, hukum kekekalan
massa,hukum kekekalan momentum dll.
Seperti yang telah disebutkan di atas, Hukum hukum Termodinamika membahas
tentang kekekalan energi antara sistem dan lingkungan Hukum I termodinamika menyatakan
bahwa "Jumlah kalor pada suatu sistem adalah sama dengan perubahan energi di dalam sistem
tersebut ditambah dengan usaha yang dilakukan oleh sistem."
Energi dalam sistem adalah jumlah total semua energi molekul yang ada di dalam sistem.
Apabila sistem melakukan usaha atau sistem memperoleh kalor dari lingkungan, maka energi
dalam sistem akan naik. Sebaliknya energi dalam sistem akan berkurang jika sistem melakukan
usaha terhadap lingkungan atau sistem memberi kalor pada lingkungan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa perubahan energi dalam pada sistem tertutup merupakan selisih kalor yang
diterima dengan usaha yang dilakukan sistem.
Zeroth Problem :
Scientist and engineers, with careful measurements and analysis of non-nuclear processes, have
consistently observed that mass and energy are conserved. Due to its everall applicability and
generality, these observations have been known as the first law of thermodynamics, energy can
not be created nor destroyed, it can only transform from one form to another. Energy comes in
many forms. List all kind of energy and give real-life example of each.
Answer :
Ada berbagai macam jenis energi yang terdapat disekitar kita, tetapi pada termodinamika energi
hanya dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu energi kinetik dan energi potensial. Macammacam energi antara lain:
Energi Kinetik
Energi kinetik merupakan salah satu energi yang sangat penting pada termodinamika.
Energi yang biasa disebut energi gerak ini merupakan bagian dari energi mekanik. Energi
kinetik dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu massa dan kecepatan benda, sehingga benda yang
tidak memiliki kecepatan berarti tidak memiliki energi kinetik. Besarnya energi kinetik
berbanding lurus dengan kecepatan dan massa bendanya, secara matematis persamaan
energi kinetik dapat dituliskan sebagai berikut
_= 12 ^2
Energi kinetik terdiri dari 2 macam, yaitu energi kinetik rotasi (EKR) dan energi kinetik
translasi (EKT). Energi kinetik rotasi adalah energi kinetik yang terdapat pada benda
yang geraknya berputar, sementara energi kinetik translasi adalah energi kinetik yang
terdapat pada benda yang bergerak lurus.
Aplikasi atau contoh dari energi kinetik pada kehidupan sehari-hari antara lain:
Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda karena keadaan atau
kedudukannya. Energi potensial merupakan kebalikan dari energi kinetik. Energi
potensial biasa disebut sebagai energi diam karena dimiliki oleh benda yang diam. Energi
potensial merupakan energi yang dimiliki oleh sebuah benda namun belum digunakan
sehingga dengan begitu dapat dikatakan bahwa semua benda memiliki potensi untuk
melakukan pergerakan. Berbagai macam energi potensial antara lain adalah energi
potensial gravitasi, energi potensial pegas, energi potensial listrik, energi potensial
3
elastik, dan sebagainya. Namun energi potensial yang paling umum dikenal yaitu energi
potensial gravitasi, yaitu energi yang timbul akibat adanya gaya gravitas. Besarnya energi
potensial gravitasi ini dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu gaya gravitasi dimana benda
berada, ketinggian dan massa benda. Ketiga faktor tersebut berbanding lurus dengan
besarnya energi potensial. Persamaan matematis untuk energi potensial yaitu
_=
Aplikasi atau contoh dari energi potensial pada kehidupan sehari-hari antara lain:
Benda yang jatuh dari ketinggian tertentu (Selalu jatuh kebawah karena memiliki
energi potensial gravitasi)
Ketapel (Karet pada ketapel dapat melemparkan batu karena memiliki energi
potensial elastik)
Tali pada busur anak panah ketika digunakan memanjang dan memendek (Energi
potensial elastik)
Energi Magnet
Energi magnet merupakan energi yang menyebabkan dorongan dan tarikan. Contoh atau
aplikasinya misalnya pada catur yang menggunakan magnet, dompet yang menggunakan
magnet, penutup tas yang menggunakan magnet, dll.
Energi Bunyi
Energi bunyi merupakan energi yang dapat didengar oleh telinga kita. Contohnya adalah
suara klakson kendaraan, pluit, alat musik, suara manusia, dll.
Energi Nuklir
Energi nuklir merupakan energi yang disimpan didalam inti partikel. Contoh energi
nuklir adalah bom atom, PLTN, kapal selam nuklir, dll.
Energi Cahaya
Energi cahaya memiliki 2 jenis, yaitu energi cahaya alami dan energi cahaya buatan.
Energi cahaya alami yaitu cahaya dari matahari yang dapat digunakan untuk berbagai
macam hal. Energi cahaya buatan yaitu energi cahaya yang dihasilkan dari buatan
4
manusia, misalnya lampu. Aplikasi energi cahaya yang lain misalnya kalkulator yang
dapat menyala dengan mengisi daya nya menggunakan energi dari cahaya matahari.
Energi Panas
Energi panas merupakan energi akibat partikel yang bergerak menyebabkan perbedaan
suhu antara 2 sistem. Contoh energi panas yaitu api, air hangat, dll.
Energi Listrik
Energi listrik merupakan energi dari partikel yang bergerak (berpindah) melalui kabel.
Contoh energi listrik yaitu TV, Radio, dan berbagai peralatan elektronik lainnya.
First Problem :
You are planning a birthday party for your niece and need to make at least 4 gallons of KoolAids, which you would like to cool down to 32oF (0Oc) before the party begins. Unfortunately,
your refrigerator is already so full of treats that you know there will be no room for the KoolAids. So, with a sudden flash of insight, you decide to start with 4 gallons of the coldest tap water
you can get, which you determine is 50oF (10oC) and then cool it down with 1-quart chunk of
ice you already have in your freezer. The owners manual for your refrigerator states that when
the freezer setting is on high, the temperature is -20oC. Will your plan work? State all of your
assumption!
Answer :
Diketahui :
Kool-Aid
Air keran
Es
Kulkas pada kondisi high
Ditanya:
Apakah dengan air keran yang ditambahkan dengan potongan es berhasil dalam mendinginkan
Kool-Aid hingga ?
Dimana
Dikarenakan
, maka:
Dengan mengasumsikan bahwa 1 quart es diambil dari freezer kulkas yang diatur pada
mode high dan seluruh es tersebut lebur dalam air 10 , maka:
Kalor air keran
=
Kalor es
Kalor lebur es
yaitu air es, digunakan untuk mendinginkan Kool-Aid hingga 0 . Namun dikarenakan
suhu air es sendiri yang berperan sebagai pendingin tidak mencapai 0 , yaitu 4,7168 ,
maka dapat disimpulkan bahwa cara tersebut tidak akan berhasil dalam mendinginkan
Kool-Aid hingga 0 .
Second Problem :
100%
Uap
7 bar
o
Vap
0.5bar
Liquid
Konversi:
7bar = 0.7 MPa
0.5bar = 0.05MPa
500 C
Kondisi 1
Kondisi 2
Pertanyaan:
1. Carilah suhu pada saat uap akan berkondensasi
2. Fraksi masa terkondensasi
3. Volume liquid terkondensasi
Answer :
Vspesifik total = Vliquid + x (Vgas-Vliquid) Pada saat P = 0.05 bar saturated steam
kualitas uap
Fraksi masa terkondensasi = 1-0.156 = 0.83438
c.
Massa =
measure heat capacity and enthalpy and fluids (An automated flow calorimeter for the
determination of liquid and vapor isobaric heat capacities. Test resulrs for water and n-petane,
J.A Sandrusi, K. Mulia and V.F. Yesafage, Rev. Sci. Instrum, 63, 2, (1992), 1810-1821). Please
read only the forst two pages (1810-1811) of the paper and then try to answer the following
questions:
1. One need to understand the concept of conservation energy and mass, in order to
understand how a calorimeter works. Start from the general formula of the first law of
thermodynamics and describe all of the terms in the equation using real-life examples.
Read the paper and try to simplify the general formula based on the information of the
calorimeter set up and the how the measurement is carried-out. If you work in systematic
way then you should obtain the first equation (equation 1) given in the paper. State all of
your assumptions clearly. Apperently heat loss term Qist is not included in the final
working equation for heat capacity measurement (equation 3). Consider all kind of heat
transfer modes that potentially contribute to this term and explain how they were
minimized in the experiment
2. The steam table listed in introductory chemical engineering thermodynamics books
contain data of enthalpy as a function od temperature and pressure. The data were
obtained using calorimeters such as the one reported in the paper by Sandarusi et al.
Describe how you carry our the experiment to determine h = h {T,P}
Answer :
A. First law equation for control volume:
..(1)
Heat capacity
(2)
Substitusi persamaan 2 ke 1
10
Persamaan ini hanya berlaku untuk gas ideal, namun untuk perhitungan gas nyata tidak
dapat menggunakan persamaan ini dan membutuhkan dua fungsi lainnya karena derajat
kebebasan bernilai 2. Fungsi yang tersedia antara lain temperature, pressure, internal energy,
entropi dan spesifik volum. Dalam kasus ini kita memilih parameter temperatur dan tekanan
Rumus kapasitas panas rata-rata untuk mengestimasi nilai cp yang sesungguhnya dengan
adanya suhu dan tekanan koreksi. Koreksi tekanan perlu diperhatikan, terutama pada fluida
dengan tekanan rendah karena efek Joule-Thomson yang besar. Digunakan pendekatan
menggunakan teknik koreksi yang sederhana yang dibutuhkan pada eksperimen ini dengan
blank determination dengan pengukuran penurunan tekanan dan perubahan suhu sepanjang
kalorimeter, dimana tidak ada panas yang masuk ke dalam fluida. Kapasitas panas yang
sebenarnya dapat dirumuskan sebagai:
di mana perbedaan suhu blank experiment (b) ditambahkan sesuai dengan perbedaan suhu
pada penambahan kalor (a).
(To - Ti)a = perbedaan temperatur kalorimeter dengan input panas.
(To - Ti)b = perbedaan temperatur pada blanks experiment.
Forth Problem :
An evacuated tank with 1 m3 capacity is initially empty with no fluid inside. Water in the amount
2 L and at 25oC is transferred into the tank. At midday, thermal equilibrium is assumed to be
attained and fluid temperature at 60oC is uniform throughout the tank. At this condition do we
find water in the tank as a mixture of a liquid and vapor or only as water vapor? If only as water
vapor, how much additional water we have to add so that water in the tank exist only as
saturated water vapor?
11
Answer :
Berdasarkan diagram P-V diketahui dengan temperature 600C dengan spesifik volume sistem:
12
showing the Boltzmann distribution of rotation, vibration, and electronic energy levels at room
temperature.
Answer :
Molekul-molekul pada setiap zat tidak statis, namun selalu bergerak dengan beragam
jenis dan bentuk gerakan dan saling bertumbukan. Sebagian bergerak translasi dan rotasi,
sebagian lainnya bergerak dengan melakukan getaran. Hasil dari tumbukan molekul-molekul
tersebut adalah energy panas yang kemudian berdampak pada temperature permukaan zat. Selain
memiliki energy sebagai dampak gerakan dan getaran, molekul-molekul tersebut juga memiliki
energy kimia, dan listrik statis maupun dinamis. Dalam termodinamika energy total tersebut
disubut energy dalam suatu zat (energy yang dihasilkan oleh fenomena internal zat tersebut.
Gerak Translasi : Gerak pusat masa dari suatu tempat ke tempat yang lain. Gerak
translasi pada skala atomic merupakan gerak yang terjadi pada atom atau molekul yang
menyebabkan atom atau molekul tersebut berpindah tempat.
Tingkatan energy pada gerak translasi bersifat non-diskrit. Sehingga tingkatan energy dapat
dihitung dengan pendekatan klasik (sebagai energy kinetic) :
Gerak Rotasi : merupakan perputaran molekul yang selang energinya sangat kecil sekitar
10-3 eV. Spektrumnya di daerah gelombang mikro dengan panjang gelombang berkisar antara 0,1
mm- 1 cm). Hal ini diperjelas oleh Kusminarto (1993) yang menyatakan bahwa disamping
mengalami gerak translasi, molekul melakuakan rotasi terhadap sumber massanya.
Untuk menyederhanakan analisa, pada pembahasan ini ditinjau molekul dwi atom
(walaupun secara garis besar juga berlaku untuk molekul komplek).Tingkat energi molekul
terendah timbul dari rotasi di sekitar pusat massanya (Hidayat,2011) .
Momen inersia
Karena
maka
yang mana
Sehingga energi molekul yang berotasipun terkuantisasi dengan perumusan sebagai berikut:
13
Gerak Vibrasi : Getaran molekul yang selang energinya lebih besar 0,1 eV dengan
spekrumnya di daerah infra merah (
.
Kusminarto (1993) memaparkan, jarak inti atom dalam molekul dianggap tetap. Bentuk energi
potensial molekul mengisyaratkan bahwa inti-inti atom penyusun molekul melakukan gerak
osilasi relative. Di sekitar jarak kesetimbangannya ro, bentuk energi potensial dapat didekati
dengan bentuk fungsi parabola
sehingga gerak osilasi relatifnya merupakan
osilasi sederhana dengan frekuensi sudut
dengan
v adalah bilangan bulat
h adalah tetapan Planck dan
f adalah frekuensi getaran.
Dalam pendekatan distribusi tingkatan energy Boltzmann menurut tingkatan energy berikut :
menunujukan bahwa enegi dalam akan terdistribusi pada setiap tingkatan dengan jumlah yang
berbeda-beda. Dan distribusi tingkatan energy transisi lebih banyak tingkatan energy
dibandingkan dengan rotasi, dan tingkatan energy gerak rotasi lebih banyak dari vibrasi. Hal ini
juga sesuai dengan penjelasan awal bahwa energy dalam timbul karena adanya tumbukan
molekul, ketika melakukan gerakan transisi akan lebih besar jumlah tumbukan dibandingkan
14
ketika melakukan gerak rotasi, dan tumbukan yang terjadi saat melakukan gerak rotasi akan lebih
banyak melakukan tumbukan dibandingkan dengan gerak vibrasi.
Distribusi Boltzmann mengatakan bahwa rasio populasi bervariasi secara
eksponensial dengan perbedaan energi, semakin besar perbedaan tingkat energinya maka
semakin kecil populasi pada tingkat energi tersebut
Dengan k adalah nilai konstanta Boltzmann sebesar 1,381 x 10-23 J/K. Dalam
pengaplikasiannya untuk tingkat energi, terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan,
yaitu sebagai berikut:
Semakin tinggi keadaan energi suatu molekul, semakin sedikit populasi molekul yang
menempati keadaan tersebut.
Semakin tinggi suhu suatu molekul, semakin banyak populasi molekul yang menduduki
keadaan energi tinggi,
15
Pendekatan kapasitas kalor secara teoritis didasari oleh perkiraan kasar. Pada kenyataannya
Cp(T) didapatkan melalui percobaan dan hasilnya dihitung dengan rumus :
Dari persamaan baru diplot sebuah grafik dengan T sebagai x dan Cp sebagai y
x
300
350
400
450
500
550
600
650
700
750
800
4.23154
4.61526
4.98816
5.35024
5.7015
6.04194
6.37156
6.69036
6.99834
7.2955
7.58184
16
Data yang didapatkan dari percobaan dapat dilihat pada Tabel A-21E dari buku Moran and
Saphiro (7th Ed.) :
Methana
17
sebagai y
300
350
400
450
500
550
600
650
700
750
800
4.407663
4.596603
4.805424
5.031949
5.274101
5.5299
5.797469
6.075028
6.360897
6.653495
6.951343
Seventh Problem :
Reproduce Figure 4.2b shown in Morans book (7th Ed.) using data for water and benzene.
Compare the two plots you obtain.
Answer :
Air masuk dan keluar dari barel yang awalnya kosong, sehingga laju alir massa masuk adalah
konstan. Sementarai laju alir massa keluar berubah sesuai ketinggian liquid dalam barel.
18
Analisis
Untuk satu jalur masuk dan satu jalur keluar pada volume control, rumusnya dapat ditulis :
Keterangan:
: massa jenis
A : luas dari dasar tong
L(t): tinggi liquid pada waktu tertentu
Persamaan diatas dapat disubtitusi dengan kesetimbangan laju massa sehingga :
Karena massa jenis dan luas konstan, persamaan ini dapat ditulis dengan :
dimana C adalah konstanta integral. Solusi dapat ditemukan dengan mensubtitusi persamaan ke
dalam persamaan differensial. Untuk mengetahui nilai C, digunakan kondisi awal t = 0, L=0.
Sehingga C = -3.33, dan solusi dapat ditemukan dengan :
Dengan mensubtitusi
19
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
1.269451305
2.05496669
2.541030564
2.841798816
3.027909216
3.14307124
3.214331588
3.258426308
3.285711388
3.302594942
3.313042205
3.319506798
Benzena
, A = 3ft2 maka
Benzena memiliki
10
20
1.406065508
2.218431252
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
2.687782146
2.958953429
3.115624836
3.206143011
3.258440621
3.288655989
3.306113162
3.316199186
3.322026468
3.325393227
Dari kedua grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa ketinggian suatu liquid akan terus meningkat
seiring berjalannya waktu kemudian mencapai keadaan steady-state pada waktu tertentu. Setelah
100 sekon, tinggi air konstan. Sementara tinggi benzena telah konstan setelah 90 sekon. Hal ini
menunjukkan bahwa benzena mencapai keadaan steady state lebih cepat daripada air. Pada
keadaan konstan, laju alir air dan benzena yang masuk pada tong sama dengan laju alir dan
benzena yang keluar tong. Dari grafik dapat diketahui bahwa nilai limit L adalah 3.33 ft yang
juga dapat diambil dari solusi limit analitik t menuju .
21
Eight Problem :
Karena massa keluar = massa masuk maka energy balance dapat disusun:
Subtitusi persamaan diatas dengan spesifik kalor diambil dengam menggunakan table Properties
of Selected Solid and Liqiud didapat cp = 4.2 kJkg-1K-1 maka
268
23
KESIMPULAN
Ada berbagai macam jenis energi yang terdapat disekitar kita, tetapi pada termodinamika
energi hanya dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu energi kinetik dan energi potensial.
Hukum I termodinamika menyatakan bahwa "Jumlah kalor pada suatu sistem adalah
sama dengan perubahan energi di dalam sistem tersebut ditambah dengan usaha yang dilakukan
oleh sistem."
Kapasitas kalor adalah kemampuan atom atau molekul untuk menyerap energi saat suhu
naik. Energi yang diserap dapat berbentuk energi dalam dari atom atau molekul yang
menyerapnya, contohnya energi kinetik atau potensial. Untuk setiap atom pada fasa solid atau
gas, posisi atom didefinisikan dengan 3 koordinat atau dengan kata lain suatu atom memiliki 3
degress of freedom atau derajat kebebasan untuk gerakannya. Suatu molekul solid atau gas yang
terdiri dari N atom memiliki derajat kebebasan sebesar 3 N.
24
DAFTAR PUSTAKA
https://highered.mcgraw-hill.com/sites/dl/free/0073529214/395307/appdxs1_2.pdf
Himmelblau, David Mautner. 1996. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering
3th ed. New Jersey : Prentice Hall PTR.
25