Anda di halaman 1dari 5

4. An evacuated tank with 1 m3 capacity is initially empty with no fluid inside.

Water in the
amount 2 L and at 25oC is transferred into the tank. At midday, thermal equilibrium is assumed to
be attained and fluid temperature at 60oC is uniform throughout the tank. At this condition do we
find water in the tank as a mixture of a liquid and vapor or only as water vapor? If only as water
vapor, how much additional water we have to add so that water in the tank exist only as saturated
water vapor?

Berdasarkan diagram P-V diketahui dengan temperature 600C dengan spesifik volume sistem:
Spesifik Volume = Volume/massa = 0.5 m3/Kg
Massa 2 liter air 250C = 2 Kg (S.t)
Volume = 1 m3 (Terdapat hanya 1 m3 air pada kondisi setimbang, dan sisanya uap air)

Massa air yang masuk = 2 Liter air 250C = 2 kg

Volume Spesifik Air: Y =Yf + x( Yg Yf )

x=

y yf
5001.017
=
=0.064
yg yf 7678.51.017

Massa Vapour = x * massa sistem, massa liquid = x * massa sistem

Masssa vapour = 0.064 * 2= 0.128 kg , massa liquid = 0.935 *2 =1.87 kg


Sehingga yang perlu di keluarkan adalah 1.87 kg air bertemperatur 600C
5. Internal energy and enthalpy are two thermodynamics quantities or variables that are used in
energy balances equations. Thermal energy added to a gas of polyatomic molecules can appear
as rotational and vibrational, as well as translational energies of the gas molecules. Describe the
internal energy of a gas molecule in terms of its different modes of motion; translational,
rotational, vibrational modes, in addition to electronic contributions. Use the following diagram
showing the Boltzmann distribution of rotation, vibration, and electronic energy levels at room
temperature.
Jawab :
Molekul-molekul pada setiap zat tidak statis, namun selalu bergerak dengan beragam
jenis dan bentuk gerakan dan saling bertumbukan. Sebagian bergerak translasi dan rotasi,
sebagian lainnya bergerak dengan melakukan getaran. Hasil dari tumbukan molekul-molekul
tersebut adalah energy panas yang kemudian berdampak pada temperature permukaan zat. Selain
memiliki energy sebagai dampak gerakan dan getaran, molekul-molekul tersebut juga memiliki
energy kimia, dan listrik statis maupun dinamis. Dalam termodinamika energy total tersebut
disubut energy dalam suatu zat (energy yang dihasilkan oleh fenomena internal zat tersebut.

Gerak Translasi : Gerak pusat masa dari suatu tempat ke tempat yang lain. Gerak translasi
pada skala atomic merupakan gerak yang terjadi pada atom atau molekul yang
menyebabkan atom atau molekul tersebut berpindah tempat.

Tingkatan energy pada gerak translasi bersifat non-diskrit. Sehingga tingkatan energy
dapat dihitung dengan pendekatan klasik (sebagai energy kinetic) :
1
2
Etrans= m v
2

Gerak Rotasi : merupakan perputaran molekul yang selang energinya sangat kecil sekitar
10-3 eV. Spektrumnya di daerah gelombang mikro dengan panjang gelombang berkisar
antara 0,1 mm- 1 cm). Hal ini diperjelas oleh Kusminarto (1993) yang menyatakan

bahwa disamping mengalami gerak translasi, molekul melakuakan rotasi terhadap sumber
massanya.

Untuk menyederhanakan analisa, pada pembahasan ini ditinjau molekul dwi atom
(walaupun secara garis besar juga berlaku untuk molekul komplek).Tingkat energi
molekul terendah timbul dari rotasi di sekitar pusat massanya (Hidayat,2011) .
Momen inersia
Karena

I =m 1 r 21 +m2 r 22
m1 r 21=m2 r 22

maka

I=

m 1 m2 2 2
(r +r )
m1 +m2 1 2

Diketahui momentum sudut L pada gerak rotasi dirumuskan

L=I

Karena L terkuantisasi ( L= l(l +1) )


yang mana l=bilangan kuantum rotasional=0,1,2,3,4, .
Sehingga energi molekul yang berotasipun terkuantisasi dengan perumusan sebagai
berikut:

Gerak Vibrasi : Getaran molekul yang selang energinya lebih besar 0,1 eV dengan
spekrumnya di daerah infra merah ( berkisar 1 m0,1 cm .

Kusminarto (1993) memaparkan, jarak inti atom dalam molekul dianggap tetap. Bentuk
energi potensial molekul mengisyaratkan bahwa inti-inti atom penyusun molekul
melakukan gerak osilasi relative. Di sekitar jarak kesetimbangannya r o, bentuk energi

potensial dapat didekati dengan bentuk fungsi parabola

rr o
1
E= k sehingga gerak osilasi
2

relatifnya merupakan osilasi sederhana dengan frekuensi sudut

f=

dengan

adalah massa tereduksi molekul . Sehingga energi vibrasi molekul dwiatom adalah:

( 12 )hf v=0,1,2, .

Evib = v +
dengan

v adalah bilangan bulat


h adalah tetapan Planck dan
f adalah frekuensi getaran.

Dalam pendekatan distribusi tingkatan energy Boltzmann menurut tingkatan energy


berikut :

menunujukan bahwa enegi dalam akan terdistribusi pada setiap tingkatan dengan jumlah
yang berbeda-beda. Dan distribusi tingkatan energy transisi lebih banyak tingkatan
energy dibandingkan dengan rotasi, dan tingkatan energy gerak rotasi lebih banyak dari
vibrasi. Hal ini juga sesuai dengan penjelasan awal bahwa energy dalam timbul karena
adanya tumbukan molekul, ketika melakukan gerakan transisi akan lebih besar jumlah
tumbukan dibandingkan ketika melakukan gerak rotasi, dan tumbukan yang terjadi saat

melakukan gerak rotasi akan lebih banyak melakukan tumbukan dibandingkan dengan
gerak vibrasi.
Distribusi Boltzmann mengatakan bahwa rasio populasi bervariasi secara
eksponensial dengan perbedaan energi, semakin besar perbedaan tingkat energinya maka
semakin kecil populasi pada tingkat energi tersebut

=exp ij
nj
kT

Dengan k adalah nilai konstanta Boltzmann sebesar 1,381 x 10 -23 J/K. Dalam
pengaplikasiannya untuk tingkat energi, terdapat beberapa hal penting yang harus
diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
Semakin tinggi keadaan energi suatu molekul, semakin sedikit populasi molekul yang
menempati keadaan tersebut.
Semakin tinggi suhu suatu molekul, semakin banyak populasi molekul yang menduduki
keadaan energi tinggi,
Tingkat energi akan semakin banyak terpopulasi apabila perbandingan antara Ei Ej
dengan kT dekat (seperti dalam gerak translasi dan gerak rotasi).

Anda mungkin juga menyukai