Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

Disipasi Kalor Hot Wire


Nama

Haryadi Wijaya

NPM

1406604992

Fakultas

Teknik

Program Studi

Teknik Lingkungan

Grup

Jumat Pagi B09

Kawan Kerja

Haryadi Wijaya
Ibnu Thoriq Ramadhan
Khairunissa Liummah
Lydia Maulida
Mario Laurensus Samosir
Masrul Wisma Wijaya
Monica Agnes

No. & Nomor Percobaan

KR01 Calori Work

Minggu Percobaan

Pekan 2

Tanggal Percobaan

Jumat, 17 Oktober 2014

Nama Asisten

Laboratorium Fisika Dasar


UPP IPD
Universitas Indonesia

KR-01 Disipasi Kalor Hot Wire


I.

Tujuan
Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
III.

Alat
Kawat pijar (hotwire)
Fan
Voltmeter dan Ampermeter
Adjustable power supply
Comcoder
Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
Dasar Teori
Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan

sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja.
Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan
pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber
tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat
menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan
tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik
mengalir.

P = V. i .

Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat
sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang
mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang
mengalir juga berubah.
Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio
yang dirumuskan sebagai :
Overheat ratio=

Rw
Ra

Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara)


Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan)

Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang


menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage, E) dengan kecepatan
referensi (reference velocity, U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi
kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut.
Persamaan yang didapat dalam bentuk persamaan linear atau persamaan polynomial.
Pada percobaan yang akan dilakukan, yaitu mengukur tegangan pada
temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan
kecepatan yang dihasilkan oleh fan.Kecepatan aliran udara akan divariasi melalui
daya yang diberikan ke fan, yaitu 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, dan 230 m/s.

IV.

Cara Kerja
1. Untuk memulai praktikum, praktikan meng-klik link ke RLab pada bagian
bawah modul KR01!
2. Mengaktifkan Web Cam! (klik icon video pada halaman web r-lab)!
3. Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s, dengan mengklik pilihan
drop down pada icon atur kecepatan aliran.

4. Menghidupkan motor penggerak kipas dengan mengklik radio button pada icon
menghidupkan power supply kipas.
5. Mengukur tegangan dan arus listrik di kawat hotwire dengan cara mengklik
icon ukur.
6. Mengulangi langkah ke-3 hingga ke-5 untuk kecepatan 70, 110, 150, 190, dan 230
m/s!
V.

Tugas dan Evaluasi


1. Berdasarkan data yang didapat, buatlah grafik yang menggambarkan hubugan
tegangan hotwire dengan waktu untuk tiap kecepatan aliran udara.
2. Berdasarkan pengolahan data diatas, buatlah grafik yang menggambarkan
hubungan tegangan hotwire dengan kecepatan aliran angin.
3. Buatlah persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire.
4. Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat menggunakan
hotwire sebagai pengukur kecepatan angin?
5. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

VI.

Data Hasil Percobaan


1. Pada kecepatan 0 cm/s
Waktu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Waktu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kec Angin
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70

Kec Angin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

V-HW
2.080
2.079
2.079
2.079
2.078
2.079
2.078
2.082
2.081
2.079

I-HW
54.2
54.3
54.5
54.7
54.9
55.0
55.1
54.9
54.6
54.4

V-HW
2.113
2.113
2.113
2.113
2.113
2.113
2.112
2.112
2.112
2.112

I-HW
54.3
54.3
54.2
54.2
54.2
54.2
54.2
54.2
54.2
54.2

2. Pada kecepatan 70 cm/s

3. Pada kecepatan 110 cm/s


Waktu

Kec Angin

V-HW

I-HW

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

110
110
110
110
110
110
110
110
110
110

2.062
2.062
2.061
2.061
2.061
2.062
2.063
2.062
2.061
2.060

54.5
54.6
54.8
55.1
55.2
55.3
55.4
55.5
55.4
55.3

4. Pada kecepatan 150 cm/s


Waktu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kec Angin
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150

V-HW
2.053
2.054
2.054
2.054
2.054
2.054
2.053
2.054
2.054
2.054

I-HW
55.5
55.5
55.5
55.6
55.6
55.6
55.6
55.6
55.6
55.6

5.

Waktu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Pada kecepatan 190 cm/s

Kec Angin
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190

V-HW
2.050
2.050
2.050
2.049
2.049
2.050
2.049
2.049
2.049
2.050

I-HW
54.8
54.5
54.4
54.4
54.6
54.9
55.3
55.6
55.7
55.7

6. Pada kecepatan 230 cm/s


Waktu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kec Angin
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230

V-HW
2.047
2.047
2.047
2.047
2.047
2.047
2.047
2.047
2.047
2.047

I-HW
54.5
54.4
54.5
54.8
55.1
55.5
55.8
55.8
55.4
55.0

VII. Pengolahan Data


Hubungan Waktu dengan Kecepatan Angin
1. Pada kecepatan 0 cm/s
Wakt

V-

u
1
2

HW
2,113
2,113

2,113

Hubungan Waktu dengan V-HW

2,113

2,113

2,113

2,112

2,112

2,112

10

2,112

2.11
2.11
2.11
2.11
2.11
2.11
1

10

2. Pada kecepatan 70 cm/s


Waktu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

V-HW Hubungan Waktu dengan V-HW


2,08
2.08
2,079
2,079
2.08
2,079
2,078
2.08
2,079
2,078
2,082
2.08
2,081
2,079
2.08
2.07
1

3.

Pada kecepatan 110 cm/s

10

Waktu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

V-HW Hubungan Waktu dengan V-HW


2,062
2.05
2,062
2.05
2,061
2,061
2.05
2,061
2,062
2.05
2,063
2.05
2,062
2,061
2.05
2,06
2.05
1

4. Pada Kecepatan 150 cm/s


Waktu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

V-HW Hubungan Waktu dengan V-HW


2,053
2,054
2,054
2,054
2,054
2,054
2,053
2,054
2,054
2,054

10

2.05
2.05
2.05
2.05
2.05
2.05
2.05
1

10

5. Pada Kecepatan 190 cm/s


Waktu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

V-HW Hubungan Waktu dengan V-HW


2,05
2.05
2,05
2,05
2.05
2,049
2,049
2.05
2,049
2.05
2,049
2,049
2.05
2,049
2,05
2.05
2.05
1

6. Pada Kecepatan 230cm/s


Waktu
1
2
3

V-HW
2.047
2.047
2.047

Hubungan Waktu dengan V-HW

10

4
5
6
7
8
9
10

2.047
2.047
2.047
2.047
2.047
2.047
2.047

2.1
2.08
2.06
2.04
2.02
2
1

Hubungan Kecepatan Angin dengan Tegangan


1. Tabel perbandinagan kecepatan angin dengan tegangan
Kecepatan Angin (cm/s)
0
70
110
150
190
230

Rata rata tegangan(V)


2,113
2,079
2,062
2,054
2,05
2,047

2. Grafik perbandingan kecepatan angin dengan tegangan

10

2.12
2.1
2.08
rata rata tegangan (V)

2.06
2.04
2.02
2
0

70

110 150 190 230

kecepatan angin(cm/s)

Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire


menggunakan metode kuadrat terkecil, dimana

y = a + bx
Y= Tegangan
X = Kecepatan angin
No
1
2
3
4
5
6
Jumla

x (cm/s)
0
70
110
150
190
230
750

X2(cm2/s2)
0
4900
12100
22500
36100
52900
128500

y(V)
2,113
2,079
2,062
2,054
2,05
2,047
12,405

Y2(V2)
4,464769
4,322241
4,251844
4,218916
4,2025
4,190209
25,65048

x 2
n.
2
x . y x . (xy)
a=

xy
0
145,53
226,82
308,1
389,5
470,81
1540,76

a=

128500 .12,405750.1540,76
6.128500562500

a=

438472,5
=2,102985612
208500

x 2
n .
n . ( xy ) x . y
b=

b=

6.1540,76750.12,405
6.128500562500

b=

59,19
=0,00028388
208500

Maka dapat dicari persamaan angin sebagai berikut:

y=2,1-0,00028x
Apakah hot wire dapat digunakan dalam mengukur kecepatan angin?
Dengan memperhatikan percobaan dan hasil data yang diperoleh, dapat
diambil kesimpulan bahwa kawat hotwire bisa digunakan untuk mengukur
kecepatan angin, tetapi bukan nilai pasti dari kecepatannya. Hal ini dibuktikan
dari persamaan kecepatan angin terhadap tegangan hotwire. Jika ditelaah lebih
lanjut, dapat diketahui bila kecepatan angin meningkat maka tegangan di hotwire
akan berkurang. Penyebabnya adalah angin yang berhembus melalui hotwire
akan merubah resistansi dari hotwire tersebut sehingga arus yang mengalir juga
mengalami perubahan. Apabila kecepatan angin semakin tinggi, maka resistansi
kawat akan membesar dan mempengaruhi arus listrik. Sehingga pada akhirnya
dapat kita simpulkan bahwa kawat hotwire bisa digunakan untuk mengukur
kecepatan angin.

VIII. Analisis

Analisis Percobaan

Percobaan KR01 tentang Disipasi Kalor Hot Wire dilakukan secara online
melalui rLab dengan tujuan mengetehui apakah hotwire dapat sebagai sensor
kecepatan aliran udara.
Pada percobaan ini sumber udara yang digunakan adalah kipas angin.
Mekanisme kerja dari alat tersebut adalah, tegangan pada hotwire berasal dari kedua
ujung probe yang terhubung dengan sumber tegangan, sementara arus yang mengalir
terjadi karena resistansi atau hambatan dari kawat pijar. Energi listrik yang mengalir
pada probe, akan didisipasi oleh kawat pijar menjadi energy kalor. Energy kalor ini
sebanding dengan besarnya tegangan, kuat arus yang mengalir dan lamanya waktu
arus listrik mengalir.
Pada percobaan ini ada beberapa kecepatan yang digunakan yaitu

0m/s,

70m/s, 110m/s, 150m/s, 190m/s, 230m/s. Perubahan kecepatan pada hotwire akan
berpengaruh pada tegangan yang akan dihasilkan oleh hotwire tersebut. Perubahan ini
terjadi karena gejala-gejala fisis yang bekerja pada hotwire. Saat kipas angin
dihidupkan, angin mengalir pada probe dan menuju pada kawat pijar dengan
kecepatan (v) dan gaya (F). adanya aliran angin pada kawat pijar menyebabkan
terjadinya perubahan nilai resistansi kawat, dimana sifatnya berbanding lurus dengan
kecepatan angin yang mengalir pada probe. Apabila kecepatan aliran angin semakin
kencang maka tegangan akan semakin kecil, sementara kuat arus akan semakin besar.

Analisis Hasil

Pada percobaan dihasilkan bahwa


1. Bahwa pada saat V0 atau kecepatan angin sama dengan 0cm/s
ditemukan 0.001V perubahan tegangan. Hal ini menunjukkan
bahwa saat v sama dengan 0cm/s hampir tidak ditemukan
peningkatan tegangan. Hal ini bahwa hotwire tidak bekerja pada
0cm/s.
2. Pada kecepatan V1-V6 atau berkisar dari 70cm/s sampai
230cm/s

terjadi

perubahan

tegangan.

Dimana

perubahan

tersebut tidak konstan. Ini menunjukkan bahwa hotwire bekerja


3.

pada saat diberikan kecepatan.


Pada percobaan ini dihasilkan bahwa semakin besar kecepatan
angin yang berhembus pada hotwire menyebabkan semakin
besar kuat arus yang mengalir pada hotwire tersebut. Sehingga

tegangan yang dihasilkan oleh kawat tersebut akan semakin

kecil.
Analisis Grafik
Pada pengolahan data grafik yang dihasilkan
1. Pada grafik tegangan terhadap waktu perubahan yang terjadi
pada grafik tidak konstan dimana hal tersebut menujukkan
bahwa tegangan dapat berubah ubah pad setiap waktunya.
2. Pada grafik tegangan terhadap kecepatan dapat terlihat suatu
penurunan grafik dimana tegangan berkurang atau menurun

dengan peningkatan kecepatan angin yang diberikan.


Analisis Perhitungan
Pada percobaan ini akan dihasilkan suatu persamaan garis
yang diperoleh dari gradien atau turunan pertama dari kurva
hubungan tegangan dengan kecepatan angin.
Persamaan yang dihasilkan tidak mutlak benar karena
persamaan yang dihasilkan merupakan pendekatan yang dihasilkan
dari data yang diperoleh dari
praktikan.

percobaan yang dilakukan oleh

Pada praktikum rLab ini ini munculnya suatu

kesalahan yang terjadi merupakan human error, karena


semua prosedur yang dilakukan sudah terkomputerisasi
IX.

Kesimpulan
1. Kawat hotwire dapat digunakan untuk memperkirakan besar kecilnya
kecepatan angin dengan perubahan tegangan yang terjadi pada grafik.
Tetapi hotwire tidak dapat digunakan dalam menentukan nilai kecepatan
angin karena persamaan yang dihasilkan tidak mutlak benar.
2. Kecepatan angin yang mengalir berbanding terbalik dengan besar
tegangan pada hotwire.
3. Energi listrik berbanding lurus dengan tegangan, kuat arus, dan waktu

X.

Referensi
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engineers, Third Edition, Prentice

Hall, NJ, 2000.


2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamental of Physics, 7th Edition, Extended
Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
XI.

Link Rlab

http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01

Anda mungkin juga menyukai