Haryadi Wijaya
NPM
1406604992
Fakultas
Teknik
Program Studi
Teknik Lingkungan
Grup
Kawan Kerja
Haryadi Wijaya
Ibnu Thoriq Ramadhan
Khairunissa Liummah
Lydia Maulida
Mario Laurensus Samosir
Masrul Wisma Wijaya
Monica Agnes
Minggu Percobaan
Pekan 2
Tanggal Percobaan
Nama Asisten
Tujuan
Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.
II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
III.
Alat
Kawat pijar (hotwire)
Fan
Voltmeter dan Ampermeter
Adjustable power supply
Comcoder
Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
Dasar Teori
Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan
sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja.
Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan
pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber
tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat
menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan
tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik
mengalir.
P = V. i .
Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat
sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang
mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang
mengalir juga berubah.
Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio
yang dirumuskan sebagai :
Overheat ratio=
Rw
Ra
IV.
Cara Kerja
1. Untuk memulai praktikum, praktikan meng-klik link ke RLab pada bagian
bawah modul KR01!
2. Mengaktifkan Web Cam! (klik icon video pada halaman web r-lab)!
3. Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s, dengan mengklik pilihan
drop down pada icon atur kecepatan aliran.
4. Menghidupkan motor penggerak kipas dengan mengklik radio button pada icon
menghidupkan power supply kipas.
5. Mengukur tegangan dan arus listrik di kawat hotwire dengan cara mengklik
icon ukur.
6. Mengulangi langkah ke-3 hingga ke-5 untuk kecepatan 70, 110, 150, 190, dan 230
m/s!
V.
VI.
Waktu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kec Angin
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
Kec Angin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
V-HW
2.080
2.079
2.079
2.079
2.078
2.079
2.078
2.082
2.081
2.079
I-HW
54.2
54.3
54.5
54.7
54.9
55.0
55.1
54.9
54.6
54.4
V-HW
2.113
2.113
2.113
2.113
2.113
2.113
2.112
2.112
2.112
2.112
I-HW
54.3
54.3
54.2
54.2
54.2
54.2
54.2
54.2
54.2
54.2
Kec Angin
V-HW
I-HW
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
2.062
2.062
2.061
2.061
2.061
2.062
2.063
2.062
2.061
2.060
54.5
54.6
54.8
55.1
55.2
55.3
55.4
55.5
55.4
55.3
Kec Angin
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
V-HW
2.053
2.054
2.054
2.054
2.054
2.054
2.053
2.054
2.054
2.054
I-HW
55.5
55.5
55.5
55.6
55.6
55.6
55.6
55.6
55.6
55.6
5.
Waktu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kec Angin
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
V-HW
2.050
2.050
2.050
2.049
2.049
2.050
2.049
2.049
2.049
2.050
I-HW
54.8
54.5
54.4
54.4
54.6
54.9
55.3
55.6
55.7
55.7
Kec Angin
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
V-HW
2.047
2.047
2.047
2.047
2.047
2.047
2.047
2.047
2.047
2.047
I-HW
54.5
54.4
54.5
54.8
55.1
55.5
55.8
55.8
55.4
55.0
V-
u
1
2
HW
2,113
2,113
2,113
2,113
2,113
2,113
2,112
2,112
2,112
10
2,112
2.11
2.11
2.11
2.11
2.11
2.11
1
10
3.
10
Waktu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
2.05
2.05
2.05
2.05
2.05
2.05
2.05
1
10
V-HW
2.047
2.047
2.047
10
4
5
6
7
8
9
10
2.047
2.047
2.047
2.047
2.047
2.047
2.047
2.1
2.08
2.06
2.04
2.02
2
1
10
2.12
2.1
2.08
rata rata tegangan (V)
2.06
2.04
2.02
2
0
70
kecepatan angin(cm/s)
y = a + bx
Y= Tegangan
X = Kecepatan angin
No
1
2
3
4
5
6
Jumla
x (cm/s)
0
70
110
150
190
230
750
X2(cm2/s2)
0
4900
12100
22500
36100
52900
128500
y(V)
2,113
2,079
2,062
2,054
2,05
2,047
12,405
Y2(V2)
4,464769
4,322241
4,251844
4,218916
4,2025
4,190209
25,65048
x 2
n.
2
x . y x . (xy)
a=
xy
0
145,53
226,82
308,1
389,5
470,81
1540,76
a=
128500 .12,405750.1540,76
6.128500562500
a=
438472,5
=2,102985612
208500
x 2
n .
n . ( xy ) x . y
b=
b=
6.1540,76750.12,405
6.128500562500
b=
59,19
=0,00028388
208500
y=2,1-0,00028x
Apakah hot wire dapat digunakan dalam mengukur kecepatan angin?
Dengan memperhatikan percobaan dan hasil data yang diperoleh, dapat
diambil kesimpulan bahwa kawat hotwire bisa digunakan untuk mengukur
kecepatan angin, tetapi bukan nilai pasti dari kecepatannya. Hal ini dibuktikan
dari persamaan kecepatan angin terhadap tegangan hotwire. Jika ditelaah lebih
lanjut, dapat diketahui bila kecepatan angin meningkat maka tegangan di hotwire
akan berkurang. Penyebabnya adalah angin yang berhembus melalui hotwire
akan merubah resistansi dari hotwire tersebut sehingga arus yang mengalir juga
mengalami perubahan. Apabila kecepatan angin semakin tinggi, maka resistansi
kawat akan membesar dan mempengaruhi arus listrik. Sehingga pada akhirnya
dapat kita simpulkan bahwa kawat hotwire bisa digunakan untuk mengukur
kecepatan angin.
VIII. Analisis
Analisis Percobaan
Percobaan KR01 tentang Disipasi Kalor Hot Wire dilakukan secara online
melalui rLab dengan tujuan mengetehui apakah hotwire dapat sebagai sensor
kecepatan aliran udara.
Pada percobaan ini sumber udara yang digunakan adalah kipas angin.
Mekanisme kerja dari alat tersebut adalah, tegangan pada hotwire berasal dari kedua
ujung probe yang terhubung dengan sumber tegangan, sementara arus yang mengalir
terjadi karena resistansi atau hambatan dari kawat pijar. Energi listrik yang mengalir
pada probe, akan didisipasi oleh kawat pijar menjadi energy kalor. Energy kalor ini
sebanding dengan besarnya tegangan, kuat arus yang mengalir dan lamanya waktu
arus listrik mengalir.
Pada percobaan ini ada beberapa kecepatan yang digunakan yaitu
0m/s,
70m/s, 110m/s, 150m/s, 190m/s, 230m/s. Perubahan kecepatan pada hotwire akan
berpengaruh pada tegangan yang akan dihasilkan oleh hotwire tersebut. Perubahan ini
terjadi karena gejala-gejala fisis yang bekerja pada hotwire. Saat kipas angin
dihidupkan, angin mengalir pada probe dan menuju pada kawat pijar dengan
kecepatan (v) dan gaya (F). adanya aliran angin pada kawat pijar menyebabkan
terjadinya perubahan nilai resistansi kawat, dimana sifatnya berbanding lurus dengan
kecepatan angin yang mengalir pada probe. Apabila kecepatan aliran angin semakin
kencang maka tegangan akan semakin kecil, sementara kuat arus akan semakin besar.
Analisis Hasil
terjadi
perubahan
tegangan.
Dimana
perubahan
kecil.
Analisis Grafik
Pada pengolahan data grafik yang dihasilkan
1. Pada grafik tegangan terhadap waktu perubahan yang terjadi
pada grafik tidak konstan dimana hal tersebut menujukkan
bahwa tegangan dapat berubah ubah pad setiap waktunya.
2. Pada grafik tegangan terhadap kecepatan dapat terlihat suatu
penurunan grafik dimana tegangan berkurang atau menurun
Kesimpulan
1. Kawat hotwire dapat digunakan untuk memperkirakan besar kecilnya
kecepatan angin dengan perubahan tegangan yang terjadi pada grafik.
Tetapi hotwire tidak dapat digunakan dalam menentukan nilai kecepatan
angin karena persamaan yang dihasilkan tidak mutlak benar.
2. Kecepatan angin yang mengalir berbanding terbalik dengan besar
tegangan pada hotwire.
3. Energi listrik berbanding lurus dengan tegangan, kuat arus, dan waktu
X.
Referensi
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engineers, Third Edition, Prentice
Link Rlab
http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01