Anda di halaman 1dari 21

1

Pemanfaatan ICT dalam Proses


Pembelajaran
Perkembangan ICT di dunia sangat cepat, dari waktu ke waktu.
Perkembangan ICT tersebut tentunya menjadi potensi yang sangat besar
untuk meningkatkan

kualitas pendidikan. Karena

teknologi informasi

menyimpan informasi tentang segala hal yang tak terbatas, maka hal ini
dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan pendidikan yang tidak
lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Tentunya hal tersebut akan menjadi
tantangan besar bagi guru karena dituntut untuk mengerti, memahami,
mengoperasikan, dan mengeksplor ICT dengan baik sehingga dapat
diaplikasikan dalam pembelajaran. Di samping itu, guru harus berpikir lebih
kreatif, inovatif, dan berwawasan luas sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Salah satu bentuk penerapan ICT dalam pembelajaran, yaitu sebagai
media presentasi pembelajaran. Untuk memenuhi tugas mata kuliah ICT,
saya memanfaatkan Program Flash untuk membuat media presentasi yang
dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
Kendati media presentasi yang sering digunakan pada umumnya
adalah menggunakan Program Microsoft Power Point, media presentasi yang
dibuat dari Program Flash juga tidak kalah menariknya. Tentu saja kedua
program tersebut mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Mengingat pengoperasian flash yang lebih rumit jika dibandingkan dengan

power point. Sementara power point merupakan program yang memang


diciptakan untuk membuat media presentasi dengan fitur-fitur yang lebih
mudah dipahami. Akan tetapi, media presentasi pembelajaran yang
dihasilkan jika disisipkan multimedia seperti video dan audio ke dalamnya
harus memperhatikan beberapa hal seperti file untuk audio dan video yang
disisipkan ke dalamnya harus berada dalam folder yang sama atau hanya
dapat diakses dari satu komputer saja (jika diletakkan di folder yang berbeda)
hal ini akan menyulitkan pengguna ketika ingin memindahkan file presentasi
yang telah dibuat tersebut. Berbeda dengan media presentasi yang dibuat
dari flash, media presentasi yang dihasilkan dari flash yang berisi file audio
maupun video telah menjadi satu kesatuan aplikasi

yang utuh, sehingga

tidak perlu memperhatikan beberapa aturan teknis penyimpanan file audio


maupun video yang disisipkan. Selain itu, dengan menggunakan flash,
presentasi yang sudah kita buat (sudah dipublish) tidak akan bisa diutak-atik
oleh orang lain. Sehingga dapat menjaga hak ciptaan kita tersebut.
Pada dasarnya aplikasi pembelajaran berbasis flash yang sering
digunakan

dalam

pembelajaran

biasanya

disertai

dengan

berbagai

penjelasan materi, animasi, tes kompetensi yang dilengkapi score atau nilai,
video dan lain-lain. Karena keterbatasan saya, saya di sini membuat aplikasi
pembelajaran berbasis flash yang sangat sederhana. Yaitu, berupa media
presentasi yang disisipkan video terkait materi yang diajarkan dan pokok
bahasan dari materi yang diajarkan. Untuk materi pembelajaran yang akan
saya

sampaikan

adalah

Pencemaran

Lingkungan

dan

Upaya

Pelestariannya. Video yang ditampilkan berguna untuk mengeksplor


pengetahuan dan menarik minat peserta didik sehingga peserta didik dapat

mengkaitkan dalam permasalahan lingkungan yang dihadapi di kehidupan


sehari-hari kemudian mendiskusikan bersama-sama ke dalam kelompok
kecil. Berikut merupakan kutipan RPP yang digunakan sebagai acuan proses
pembelajaran.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan

: SMA

Kelas/Semester

: X IPA/2

Mata Pelajaran

: Biologi

Materi Pokok

: Pencemaran Lingkungan dan Upaya Pelestariannya

Pertemuan Ke

: 1

Alokasi Waktu

: 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, peduli, santun,
responsif, dan pro aktif, sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menerapkan pengetahuan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis

pengetahuan

faktual,

konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingintahuannya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humanoira dengan


wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.
1.2 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga
dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran
agama yang dianutnya
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.

Mengidentifikasi perubahan lingkungan

2.

Menjelaskan pencemaran lingkungan

D. Tujuan Pembelajaran.
Peserta

didik

mampu mengidentifikasi

dan menjelaskan

pencemaran

lingkungan, mendeskripsikan dan membuat usulan pelestarian lingkungan.

Di awal pembelajaran, guru menampilkan video terkait materi


pembelajaran. Peserta didik diminta untuk memperhatikan video yang
disajikan. Setelah itu guru menyampaikan materi pembelajaran. Guru
kemudian membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk
mendiskusikan penyebab dan dampak pencemaran lingkungan serta solusi
pemecahan permasalahan lingkungan. Setelah mendapatkan hasil diskusi,
kelompok diskusi peserta didik melalui perwakilannya masing-masing
menyampaikan hasil diskusi di depan kelas. Kelompok peserta didik yang lain
diperbolehkan untuk memberikan pertanyaan, sanggahan ataupun masukan
kepada kelompok peserta didik yang maju di depan kelas. Guru memonitor
peserta didik dan memandu jalannya diskusi berlangsung. Setelah selesai,
guru menuntun peserta didik untuk membuat kesimpulan dari hasil diskusi
terkait materi dalam pertemuan pembelajaran.
Proses Pembuatan Media Presentasi dengan Program Flash
Macromedia Flash atau yang sekarang diganti namanya menjadi Adobe
Flash merupakan program yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi
dan animasi berbasis flash. Walaupun berbeda versi, di antara keduanya
tidak terdapat perbedaan yang mencolok. Di sini, Saya menggunakan
Macromedia Flash yakni versi lama dari Adobe flash. Berikut merupakan
tampilan dari Macromedia Flash.

Gambar 1. Macromedia Flash Professional 8.0


Untuk membuat file presentasi dari program ini, dapat digunakan dua pilihan
yakni flash document atau flash slide presentation. Di sini saya menggunakan
flash document. Pada saat kita membuka program flash untuk pertama kali
akan muncul pilihan seperti pada gambar. Kemudian pilih atau klik Flash
Document.

Gambar 2. Pilihan Membuat Dokumen Baru di Flash


Kemudian setelah kita memilih flash document akan muncul lembar kerja
seperti berikut;

Gambar 3. Lembar Kerja Flash Document

Terlebih dahulu kita membuat beberapa layer untuk meletakkan


komponen-komponen dalam file presentasi kita. Buatlah layer dengan
susunan sebagai berikut.

Gambar 4. Membuat Layer


Untuk mengganti nama layer, klik dua kali pada layer, kemudian ganti
nama layer sesuai yang kita inginkan. Buatlah empat layer dengan susunan
dan nama seperti gambar. Layer Background untuk meletakkan background,
layer tombol untuk meletakkan tombol navigasi, layer isi untuk meletakkan isi
slide presentasi dan layer action untuk memberi action pada file presentasi.
Kemudian pada layer-layer yang sudah disusun tadi, dapat kita
masukkan isi slide sesuai keinginan kita. Untuk memasukkan gambar
background, pastikan layer background aktif, kemudian klik file, pilih import to
stage, kemudian browse gambar yang diinginkan dari komputer kita.

Gambar 5. Memilih background


Lakukan hal yang sama untuk layer tombol. Kita dapat menggunakan
tombol yang disiapkan flash dengan cara klik window pada menu bar di pojok
kiri lembar kerja. Pilih common libraries, kemudian pilih tombol yang telah
disediakan. Untuk slide presentasi yang saya buat, saya menggunakan
tombol yang saya buat sendiri. Dengan cara mengkonversi gambar yang
saya buat menjadi symbol. Caranya dengan mengklik kanan pada gambar
tombol yang sudah dibuat kemudian pilih convert to symbol.
Untuk layer action akan kita isi pada akhir pembuatan, sedangkan
untuk layer isi, siapkanlah isi untuk tiap slide presentasi. Umpamanya kita
akan membuat 10 slide presentasi, maka kita membuat panjang frame
sampai 10 frame. Pada layer background dari frame 1 sampai 10 klik kanan
pilih insert frame. Pada layer tombol, klik kanan lalu insert key frame.

10

Lakukan hingga 10 frame. Kemudian pada layer isi klik kanan lalu pilih insert
blank key frame hingga 10 frame.

Gambar 6. Membuat kerangka presentasi.


Pada layer isi kemudian kita tambahkan isi presentasi yang akan kita
sampaikan. Kita dapat membuat dan memodifikasi isi dengan bantuan tool
bar di samping kiri lembar kerja. Isi seluruh layer isi dengan isi slide
presentasi yang kita inginkan. Sebagai contoh untuk halaman pertama atau
frame 1 dapat kita isi dengan slide judul, halaman kedua dengan slide menu,
dan halaman-halaman isi presentasi yang lain serta halaman akhir yang
dapat kita beri tombol exit atau quit. Berikut contoh isi presentasi yang saya
buat.

11

Gambar 7. Slide Judul

Gambar 8. Slide Menu

12

Gambar 9. Slide Isi Presentasi

Gambar 10. Slide isi Presentasi

13

Gambar 11. Slide Akhir


Untuk setiap tombol yang kita tambahkan ke dalam presentasi, agar dapat
memiliki fungsi hyperlink yaitu menghubungkan slide satu dengan slide
lainnya, maka tombol tersebut harus diberi action. Caranya yaitu dengan
mengklik kanan tombol kemudian pilih action. Kemudian beri rumus seperti
gambar di bawah ini.

Gambar 12. Memberi Action pada Tombol

14

On menyatakan tombol yang diberi acton akan aktif, (release) artinya


apabila tombol diklik akan menghubungkan ke suatu tempat. Semisal tempat
yang dituju adalah frame kedua, maka berikan rumus {gotoAndStop(2);}
setelah (release). Berikan rumus sedemikian rupa untuk seluruh tombol yang
ada jika ingin dihubungkan dari satu frame ke frame yang lain dengan
mengganti angka sesuai dengan angka frame yang ingin kita tuju. Setelah
selesai, berikan action pada layer action dengan cara klik kanan pada layer,
kemudian pilih action dan masukkan rumus sebagai berikut:

Gambar 13. Action Stop


Apabila kita menambahkan video ke dalam media presentasi, maka
video tersebut haruslah berada di scene yang berbeda dari scene tempat
presentasi kita buat. Agar memudahkan kita untuk membuatnya. Kita dapat
menambahkan scene dengan cara pilih menu insert pada menu bar.
Kemudian insert scene.

15

Gambar 14. Insert scene


Lakukan hal yang sama seperti yang kita lakukan pada scene
presentasi tadi. Akan tetapi pada layer isi kita tambahkan video yang kita
inginkan. Dengan cara klik menu file. Pilih import video. Pilih video yang kita
inginkan, klik next untuk tahap berikutnya. Kemudian akan muncul window
Deployment seperti gambar, Pilih stream from flash video streaming service
lalu klik next.

Gambar 15. Import Video

16

Berikut scene tempat video yang telah kita buat tadi. Jangan lupa
berikan action stop pada layer action dan berikan pula tombol menu untuk
kembali ke scene presentasi.

Gambar 16. Scene 2


Untuk menghubungkan scene 1 (scene presentasi) dengan scene 2
(scene video) begitu pula sebaliknya, maka diperlukan action dengan
memberikan rumus pada tombol navigasi. Pada presentasi saya, tombol
navigasi berada pada frame ke dua di slide menu.
Pada slide tersebut terdapat tombol video, tombol ini digunakan untuk
menghubungkan scene 1 dengan scene 2. Berikut rumus yang dapat
digunakan untuk tombol.

17

Gambar 17. Rumus untuk menghubungkan scene


Goto And Play menyatakan bahwa di tempat yang dihubungkan akan
langsung memainkan isi dari tempat yang dituju. Scene 2, 1 berarti tempat
yang dituju adalah scene 2 pada frame 1. Nah, untuk tombol menu yang
digunakan pada scene 2 untuk kembali ke scene 1 dapat kita beri rumus
sebagai berikut.

Gambar 18. Rumus untuk kembali ke scene 1


Lalu untuk tombol quit atau keluar dari aplikasi yang sudah dibuat di akhir
slide atau pada frame 10 dapat kita beri rumus sebagai berikut.

18

Gambar 19. Rumus untuk tombol Quit


Media presentasi yang kita buat sudah jadi, sekarang kita akan mengetes
aplikasi dengan cara klik file kemudian pilih publish preview. Kemudian akan
muncul aplikasi presentasi yang sudah kita buat. Tes semua tombol apakah
berfungsi dengan sempurna. Apabila tidak ada rumus yang salah maka tidak
ada peringatan error.

Gambar 20. Publish Preview

19

Hal yang dilakukan selanjutnya adalah mempublish aplikasi dengan cara klik
file kemudian pilih publish setting. Pada pilihan kemudian centang windows
projector. Lalu klik ok.

Gambar 21. Publish Setting


Aplikasi yang kita buat sudah jadi dengan ekstensi .exe (Application) di
tempat penyimpanan file flash pada komputer kita.

20

Gambar 22. Aplikasi yang sudah jadi

Gambar 23. Tampilan Aplikasi

21

Demikian proses pembuatan media presentasi yang menggunakan


program flash. Dalam pembuatan terdapat berbagai kendala yakni kerumitan
pengoperasian sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama, serta
keterbatasan saya sebagai pembuat media tersebut. Tapi hal ini bukan jadi
penghalang untuk belajar membuat aplikasi pembelajaran yang lebih
kompleks

lagi.

Diharapkan

untuk

ke

depannya

kita

sudah

tidak

memanfaatkan flash untuk membuat media presentasi lagi. Tapi lebih dari itu,
kita dapat bersama-sama membuat aplikasi pembelajaran menggunakan
flash yang berisi video, animasi, tes kompetensi, materi dan lain-lain yang
dapat menunjang proses belajar mengajar. Sehingga lewat aplikasi tersebut
peserta didik tidak hanya belajar di sekolah tapi juga dapat belajar secara
mandiri di rumah.

Anda mungkin juga menyukai