Dasar Teori
Gel silika adalah butiran seperti kaca dengan bentuk yang sangat berpori,
silika dibuat secara sintetis dari natrium silikat. Walaupun namanya, gel
silika padat. Gel silika adalah mineral alami yang dimurnikan dan diolah menjadi
salah satu bentuk butiran atau manik-manik. Sebagai pengering, ia memiliki
ukuran pori rata-rata 2,4 nanometer dan memiliki afinitas yang kuat untuk
molekul air.
Silika gel merupakan suatu bentuk dari silika yang dihasilkan melalui
penggumpalan sol natrium silikat (NaSiO2). Sol mirip agar agar ini dapat
didehidrasi sehingga berubah menjadi padatan atau butiran mirip kaca yang
bersifat tidak elastis. Sifat ini menjadikan silika gel dimanfaatkan sebagai zat
penyerap, pengering dan penopang katalis. Garam garam kobalt dapat diabsorpsi
oleh gel ini.
Silika ditemukan didalam berbagai bentuk kristal (contoh : quarsa, trimidit dan
kristobalit) selain itu juga sebagai silika amorf. Silika amorf tersebut mempunyai
daya adsorpsi yang besar. Silika amorf dapat dipreparasi dengan cara
mengendapkan larutan natrium silikat dengan menambahkan asam misalnya HCl,
sehingga terbentuk silika hidrat. Jika silika hidrat tersebut dipanskan sehingga
terbentuk anhidratnya, maka anhidrat tersebut akan berpotensi sekali sebagai zat
pengering.
Kaolin atau Kaolinite termasuk jenis mineral clay dengan formula
Al2O3.2SiO2.2H2O. Nama kaolin berasal dari bahasa Cina Kau-Ling yaitu
suatu daerah di Cina yang banyak mengandung mineral ini. Kaolin mengandung
SiO2 sekitar 50 %, oleh karena itu kaolin dapat digunakan sebagai sumber SiO2
untuk pembuatan silika gel. Silika gel berupa padatan amorf dan berpori yang
terbentuk dari proses polimerisasi asam silikat dan mempunyai sifat inert, netral,
luas permukaannya besar, dan memiliki daya adsorpsi besar. Oleh karena itu silika
gel banyak digunakan sebagai adsorben anorganik, penyerap air, dan sebagai fasa
diam
pada
kromatografi
lapisan
tipis
dan
kromatografi
gas
[1-4].
Pada umumnya hampir semua logam transisi dapat digunakan untuk katalis,
karena logam transisi kaya akan elektron, telah mengisi orbital 3d dan memiliki
elektron tidak berpasangan sehingga mudah berikatan dengan atom lain. Salah
satunya adalah logam Ni yang mempunyai konfigurasi elektron [Ar] 3d84s2 yang
banyak digunakan sebagai katalis hidrogenasi alkena [5-9]. Katalis logam nikel
mempunyai aktivitas dan selektivitas yang baik dalam suatu reaksi, namun fasa
aktif katalis nikel sendiri tidak memiliki permukaan yang luas, sehingga reaksi
menjadi tidak efektif dan efisien karena tidak seluruh pusat aktifnya dapat
mengadakan kontak dengan reaktan. Oleh karena itu logam nikel perlu
didistribusikan pada suatu permukaan padatan penyangga yang memiliki luas
permukaan besar, dan pada penelitian ini telah berhasil dibuat katalis Ni/SiO2,
dengan cara impregnasi logam Ni pada matriks silika gel yang disintesa dari
kaolin [1-2, 6-12]. Katalis Ni/SiO2 yang dihasilkan juga telah dikarakterisasi
dengan XRD, IR, dan BET.
II.
Tujuan Percobaan
Untuk mempelajari cara pembuatan silika gel dari limbah kaolin.
III.
Metodelogi
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas kimia 250 ml, corong
buschner, erlenmeyer, pengaduk gelas, dan gelas arloji.
Bahan yang digunakan adalah kaolin yang sudah dikalsinasi, larutan asam
sulfat 1M, larutan natrium hidroksida 5M, larutan HCl 1:1 dan larutan KSCN 1 M.
Cara Kerja
Kaolin hasil kalsinasi sebanyak 2 g ditimbang dan dimasukkan ke dalam gelas
kimia 250 ml dan ditambahkan dengan 50 ml asam sulfat 1M. Kemudian, diaduk
selama 15 menit. Setelah itu, endapannya disaring dan dicuci menggunakan
aquadest. Padatan tersebut dipindahkan ke gelas kimia plastik lalu ditambahkan
larutan natrium hidroksida sedikit demi sedikit sampai terbentuk endapan.
Diteruskan penambahan sampai larut. Kemudian. Disaring dengan saringan
Buchner, dicuci samapai netral kemudian tes cuciannya dengan kertas lakmus
biru. Setelah itu dikeringkan padatan tersebut dalam oven pada temperatur 100 0C.
Setelah dingin ditimbang padatan yang diperoleh. Lakukan uji impuritis dengan
cara mengambil sedikit demi sedikit padatan hasil sintesis dengan ditetesi dengan
larutan KSCN.
IV.
sedikit dan menempel dikertas saring, jadi uji tidak dilakukan oleh pratikan.
Kesimpulan
1. Silika gel dapat dibuat dengan kaolin.
2. Silika gel hasil percobaan sebesar 0,21 gram.
Daftar Pustaka
Buckley, A.M. and Greenblatt, M. 1994. The sol Gel Preparation of Silica Gels. J.
Chem. Ed. 7,71 : 599-602
Scott,R.P.W. 1993. Silica Gel and Bhonded Phases. John Wiley & Sons Ltd : New
York.
Simanjuntak, H. Dkk. 1994. Penelitian Pemanfaatan Abu Sekam Padi Sebagai
Kebutuhan Rumah Tangga. Balai Penelitian dan Pengolahan Industri : Manado