Anda di halaman 1dari 3

Ujian Tengah Semester Toksikolgi

via email
Mochamad Fajar Rizki
1112096000031
Kimia 6A
1. Ada 2 orang mahasiswa UIN bernama A dan B yang mengalami keracunan melalui
makanan yang sama dengan gejala klinis yang berbeda. A mendadak mual, muntah,
pusing dan diare sehingga mengalami dehidrasi, tidak lama setelah makan. Sedangkan
B tidak terlihat ada gejala klinis.
a. Jelaskan pendapat saudara tentang kedua fenomena ini (kenapa terjadi perbedaan)
b. Menurut saudara apakah yang dimakan mahasiswa ini xenobiotik atau toksikan?
c. Jelaskan apakah keracunan ini disebabkan oleh agen biologis atau kimia
Jawab :
a). Fenomena terjadi karena pada saat memakan makanan yang sama kondisi
mahasiswa B lebih fit (sehat) daripada mahasiswa A, mahasiswa A lebih sensitif,
sehingga mahasiswa A mengalami gejala klinis seperti mual, muntah, pusing dan
diare.
b). Menurut saya zat yang dimakan adalah zat xenobiotik, karena xenobiotik bisa
bersifat merusak tubuh dan bisa tidak dan memberikan efek yang berbeda pada
mahasiswa A dan mahasiswa B.
c). Keracunan ini disebabkan oleh agen biologis, karena ada beberapa faktor biologis
yang mempengaruhi distribusi xenobiotik dalam tubuh diantaranya laju aliran darah di
organ dan jaringan, sifat membran biologis dan perbedaan pH antara plasma dan
jaringan.
2. Toksikan dan xenobiotik masuk ke dalam tubuh melalui cemaran atapun secara
sengaja. Jelaskan:
a. Bagaimana cara toksikan atau xenobiotik masuk ke dalam tubuh dan kapan
xenobiotik bersifat merusak tubuh.
b. Diantara jalur masuk toksikan atau xenobiotik tersebut mana yang paling tinggi
dan paling rendah efektifitas toksisitasnya.
Jawab :
a). Cara toksikan atau xenobiotika masuk ke dalam tubuh dapat melalui: kulit,
saluran cerna (oral) dan saluran pernafasan (inhalasi).
Melalui kulit absorbsi xenobiotik atau toksikan cenderung sulit karena ada
pengahalang seperti lapisan lemak, keringat dan folikel (rambut). Xenobiotik melalui
kulit berbentuk gas dan pelarut. Contohnya dimetil sulfoksida (DMS). Melalui
saluran cerna xenobiotik atau toksikan masuk ke dalam tubuh bersama makanan dan
minuman, jika tidak bersifat toksik maka tidak akan keluar dari saluran cerna.
Melalui saluran pernafasan xenobiotik atau toksikan masuk tubuh melalui
penghirupan xenobiotik atau toksikan yang berada diudara, partikel ukuran 0,25 m

akan diadsorbsi dengan mudah. Jika xenobiotik menimbulkan efek akut maka akan
merusak tubuh kurang dari 24 jam biasanya dalam jumlah besar, jika xenobiotik
menimbulkan efek kronis maka akan merusak tubuh 1 3 bulan biasanya dalam
jumlah kecil.
b). Diantara jalur masuk toksikan atau xenobiotik, yang paling tinggi efektifitas
toksisitasnya adalah melalui saluran pernafasan (inhalasi) karena dengan ukuran
partikel yang sangat kecil bisa mudah terserap masuk kedalam tubuh. Sedangkan yang
paling rendah efektifitas toksisitasnya adalah yang melalui mulut karena toksikan
atau xenobiotik sulit untuk diserap masuk ke dalam tubuh yang disebabkan
pengahalang seperti lapisan lemak, keringat dan folikel (rambut).
3. Bahan tambahan makanan merupakan bahan kimia yang ditambahkan ke dalam bahan
pangan dengan tujuan tertentu. Berdasarkan penjelasan pada kuliah toksikologi di
kelas, kesimpulan apa yang bisa saudara ambil tentang BTM ini?
Jawab :
Berdasarkan penjelasan pada kuliah toksikologi tentang bahan tambahan
makanan, bahan tambahan makanan buatan (sintetik) pada tubuh bahan memiliki efek
negatif walaupun efeknya baru diketahui setelah tubuh terpapar bahan tambahan
makanan dalam waktu yang lama. Adapun efek yang ditimbulkan kanker, gagal
ginjal, gangguan pada sistem pencernaan, sirkulasi darah, dan yang terlebih parahnya
lagi dapat menyebabkan kematian. Jadi sebaiknya kita menggunakan bahan tambahan
makanan alami salah satu contoh seperti gula tebu, gula merah madu sebagai pemanis
alami yang tentunya baik bagi tubuh.
4. Kasus alergi makanan dan keracunan histamin sering kita dengar dengan gejala klinis
yang sama yaitu: gatal-gatal dan bentol pada mulut dan permukaan kulit. Gejala alergi
juga hampir sama dengan keracunan histamin. Bagaimana saudara membeda antara
alergi makanan dengan keracunan histamin?
Jawab :
Cara membedakan antara makanan dengan keracunan histamin.
Alergi makanan adalah respon abnormal tubuh terhadap suatu makanan/bahan
makanan tertentu dengan reaksi spesifik pada sistem imun dengan gejala yg spesifik
pula. Makanan penyebab alergi disebut dengan Alergen. Intoleransi makanan adalah
respon abnormal dari tubuh terhadap makanan tertentu yang gejalanya mirip dengan
alergi makanan. Intoleransi berkaitan dengan histamin. Beberapa makanan yang kita
makan dapat mengandung histamin yg tinggi. Kadar histamin yang tinggi pada
makanan ini bila beredar dalam darah akan menimbulkan efek seperti alergi makanan,
terjadinya alergi makanan juga akibat dilepaskannya histamin. Bedanya, pada
keracunan histamin, histamin berasal dari luar tubuh sedangkan alergi makanan,
histamin berasal dari dalam tubuh. Makanan yang tinggi kadar histaminnya antara lain
keju, anggur, dan beberapa jenis ikan.

5. Setiap yang masuk ke dalam tubuh kita, baik makanan atau xenobiotik akan
dimetabolisme. Jelaskan bagaimana proses dari awal bahan ini masuk tubuh,
dimetabolisme dan dieksresi sampai dengan muncul manifestasi klinik keracunan
Jawab :
Proses makanan atau xenobiotik dalam tubuh.
Ketika makanan atau xenobiotik masuk kedalam tubuh, maka tubuh akan
mendeteksi apakah makanan atau xenobiotik itu metabolit nontoksik atau metabolit
reaktif. Jika metabolit nontoksik maka tubuh akan segera mengeliminasi. Sedangkan
metabolit reaktif akan didistribusikan dalam tubuh yang kemudian diikat dengan
molekul seluler seperti enzim, membran, reseptor setelah itu tubuh akan berusaha
mengeliminasi metabolit reaktif dengan mengekskresikan melalui ginjal dalam bentuk
urin, saluran pencernaan dalam bentuk feses, paru paru dalam bentuk gas, kelenjar
keringat dan kelenjar mamai. Metabolit rekatif yang tidak dieksresikan oleh tubuh
menyebabkan efek klinis atau efek toksik.

Anda mungkin juga menyukai