Bak Teri
Bak Teri
ALAT
Mikroskop
Incubator
Objek glass
Labu erlenmeyer
Lampu spiritus/bunsen
Pinset
Koloni counter
Tabung reaksi dengan raknya
Lemari es
Botol steril
Pisau
Blender
Gelas ukur
Timbangan
F. CARA KERJA
1. PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN MELIPUTI
a. Pemeriksaan angka kuman
b. Pemeriksaan MPN
c. Pemeriksaan biak-biakan
E. Coli
Salmonella sp
Shigella sp.
Vibrio cholera
Staphylococcus aureus
Clostridium perfringen
Clostridium botulinum
Bacillus cereus
Enterococcus
Kapang dan khamir
2. PENYIAPAN BAHAN PEMERIKSAAN
A. Makanan padat
1. Spesimen yang diterima dihancurkan dengan blender, apabila tidak
ada blender bisa dengan mortir steril.
2. Masukkan 10 gr bahan tersebut ke dalam labu erlenmeyer/botol
steril.
3. Tuangkan 90 ml garam fisiologis atau aquades steril atau garam
buffer phospat
4. Untuk pemeriksaan bacillus cereus harus menggunakan garam
buffer phospat. Kocok sampai homogen.
5. Bahan dengan pengencer tersebut siap digunakan untuk
pemeriksaan angka kuman, MPN, dan pemeriksaan biakan. Kocok
sampai homogen.
B. Makanan Cair (termasuk minuman)
1. Masukkan 10 ml bahan ke dalam labu erlenmeyer atau botol steril
2. Tuangkan 10 ml air garam fisiologis atau aquades steril atau garam
buffer.
3. Kocok sampai homogen
4. Bahan dengan pengenceran tersebut siap dipergunakan untuk
pemeriksaan angka kuman, MPN, dan pemeriksaan biakan.
3. PEMERIKSAAN ANGKA KUMAN
a. Siapkan 6 buah tabung reaksi steril, susun dalam rak tabung. Masingmasing tabung secara berurutan diberi tanda 10 -1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5,
10-6 dan seterusnya sebagai kode pengenceran.
b. Siapkan pada buah petridish steril; pada 6 buah petridish diberi tanda
pada bagian belakangnya sesuai dengan kode pengenceran dan
tanggal pemeriksaan seperti butir a, satu petridish diberi tanda kontrol.
c. Pada tabung kedua sampai enam diisi 9 ml air garam fisiologis atau
aquades steril atau larutan buffer phosfat, untuk pemeriksaan Bacillus
cereus harus menggunakan buffer phosfat.
d. Kocok bahan diatas sampai homogen ( 25 kali) kemudian ambil 10 ml
masukkan pada tabung ke satu.
e. Pindahkan 1 ml bahan dari tabung kesatu ke tabung kedua dengan
pipet kemudian kocok hingga homogen.
f. Pindah 1 ml bahan dari tabung kedua ke tabung ketiga dengan pipet
kemudian dikocok sampai homogen
g. Demikian selanjutnya dilakukan hal yang sama sampai tabung keenam
sehingga diperoleh pengenceran tabung 10 -1, 10-2,....,10-6. Atau sesuai
kode pengenceran yang telah dibuat sebelumnya. Dari masing-masing
tabung diatas dimulai dari tabung keenam diambil 1ml. Dengan pipet
Pembacaan hasil
Pembacaan hasil dari tes penegasan dilakukan dengan cara
menghitung jumlah tabung yang menunjukkan adanya gas, baik
pada inkubasi 370C maupun pada suhu 440C. Angka yang diperoleh
dicocokkan dengan tabel MPN.
Contoh : Dari penanaman dengan volume 10 ml diperoleh 4 tabung
BGLBB 2% positif gas. Dari penanaman dengan volume 1 ml
diperoleh 1 tabung BGLBB 2% yang positif gas. Dari penanaman
dengan volume 0,1 diperoleh 0 tabung BGLBB 2% yang positif gas.
Sehingga angka yang diperoleh yang menunjukkan positif ialah : 41-0. Setelah dicocokkan dengan tabel MPN diperoleh index MPN/100
ml sebesar 21.
B.
C.
D.
E.
F.
Rectal swab merupakan apusan yang dilakukan pada daerah rectum (2-3
cm diatas lubang anus). Kuman-kuman patogen penyebab gastroenteritis
dapat diisolasi dari swab rectum. Kuman-kuman yang ditemukan dari swab
rectum juga terdapat dalam saluran pencernaan.
Tujuan
Untuk mengisolasi dan identifikasi kuman patogen (penyebab
gastroentritis) pada saluran pencernaan.
BAHAN/SPESIMEN
Feses/rectal swab
Reagen/media
Carry and Blair
SS Agar, MC Agar, TCBS Agar
Antisera Salmonella Typhi
Antisera Salmonella Typhi A
Antisera Salmonella Typhi B
Antisera Salmonella Typhi C
Antisera Coli Pathogen 1-5
Antisera Coli Pathogen 6-11
Antisera Shigella Disentriae
Antisera Shigella Fleximeri
Antisera Shigella Boydii
Antisera Shigella Sonnii
Alkali pepton 1%
Selenite Broth
Alkohol 70%
Gula-gula
TSI , SIM , Simon citrat
ALAT
Pinset
inkubator
lampu bunsen
jarum ose
kertas tabel
lidi kapas
objek glass
CARA KERJA
1. PENGAMBILAN SAMPEL
Orang yang diambil swabnya disuruh bersimpuh dan menungging di
atas tempat tidur. Tangan kiri petugas pengambil swab membuka
lubang anus dan tangan kanan memasukkan lidi kapas steril ke dalam
lubang anus dengan cara memutar sampai kurang lebih 2-3 cm ke
dalam lubang anus. Setelah itu, lidi kapas ditarik keluar dengan sambil
tetap diputar. Selanjutnya lidi kapas tadi dimasukkan ke dalam media
carry and blair sampai terbenam ke dalam media. Apabila lidi atau
tangkainya terlalu panjang kita potong sehingga botol bisa ditutup