Anda di halaman 1dari 7

CHAPTER 17: OPTION

PENGERTIAN OPSI
Opsi adalah suatu kontrak/perjanjian antara penjual opsi (seller atau
writer) dengan pembeli opsi (buyer), dimana penjual opsi menjamin adanya
hak untuk membeli atau menjual saham tertentu pada waktu dan harga yang
telah ditetapkan. Pihak-pihak yang terlibat dalam opsi adalah pihak investor
dengan investor lainnya, dan tidak melibatkan perusahaan penerbit sekuritas
saham yang dijadikan opsi. Jadi, opsi diterbitkan oleh investor untuk dijual
kepada investor lainnya. Dalam prateknya, jenis sekuritas yang bisa dijadikan
patokan dalam opsi tidak hanya saham, melainkan bisa berbentuk hal lainnya,
misalnya indeks pasar.
Berdasarkan bentuk hak yang terjadi, opsi dikelompokkan menjadi dua,
yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual (put option). Opsi beli (call option)
adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegang opsi untuk membeli
saham dalam jumlah tertentu serta pada waktu dan harga yang telah
ditentukan. Investor yang membeli opsi beli akan berharap harga saham akan
naik dan meraih keuntungan dari kenaikan harga saham tersebut.
Dengan membeli opsi, investor dapat melakukan spekulasi terhadap
kenaikan harga saham tanpa harus memiliki saham tersebut dan berharap bisa
memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham tersebut di masa
mendatang. Hal ini berarti jika tiba jatuh tempo, dan harga saham di pasar naik
di atas harga yang disepakati dalam kontrak opsi. Investor yang telah memiliki
call option akan bisa membeli saham tersebut dengan harga yang lebih murah
dibandingkan dengan harga pasar (sebesar yang disepakati dalam kontrak
opsi).
Bentuk sekuritas derivative lainnya, yaitu opsi jual (put option) opsi
yang memberikan hak kepada pemegang opsi untuk menjual saham dalam
jumlah tertentu serta pada waktu dan harga yang telah ditentukan. Investor
yang membeli opsi jual akan berharap harga saham akan jatuh di bawah harga
yang telah disepakati dan meraih keuntungan dari turunnya harga saham
tersebut.
Pemegang opsi jual akan berharap agar hal sahamnyarga pasar saham
saat jatuh tempo di bawah harga yang disepakati dalam kontrak opsi. Hal ini

MANAJEMEN INVESTASI DAN PORTOFOLIO

Page 1

CHAPTER 17: OPTION


berarti pemilik opsi jual akan bisa menjual sahamnya kepada penjual opsi jual
dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar saham yang bersangkutan.
TERMINOLOGI OPSI
Berikut ini adalah istilah-istilah yang terkait dengan sekuritas opsi antara lain:
1. Exercise (strike) price, yaitu harga per lembar saham yang dijadikan ptokan
pada saat jatuh tempo.
Exercise price untuk opsi beli (call option) berarti harga yang harus
dibayar pemilik opsi beli saat jatuh tempo.
Exercise price untuk opsi jual (put option) berarti harga yang akan
diterima oleh pemilik opsi jual dari penjual opsi jual.
2. Expiration date, yaitu batas waktu dimana opsi tersebut dapat dilaksanakan.
Ada dua model expiration date yang bisa diterapkan, yaitu:
Model Amerika Opsi dengan model ini dapat dilaksanakan kapan saja
hingga batas waktu yang telah ditentukan.
Model Eropa Opsi dengan model ini dilaksanakan hanya pada saat
expiration date.
3. Premi opsi, yaitu harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi kepada penjual
opsi.
MEKANISME PERDAGANGAN OPSI
Mekanisme

perdagangan

opsi

dalam

pembahasan

ini,

lebih

menggambarkan mekanisme perdagangan opsi di Amerika. Sama halnya


sekuritas lainnya, sekuritas opsi bisa diperdagangkan pada bursa efek ataupun
bursa pararel (over the counter market). Pada perdagangan opsi, ada sejenis
lembaga kliring opsi (Option Clearing Corporation/OCC) yang berfungsi sebagai
perantara antara broker yang mewakili pembeli dengan pihak yang menjual
opsi. OCC bertugas untuk memastikan bahwa masing-masing pihak memenuhi
kewajibannya.
Dalam mekanisme perdagangan opsi, pihak penjual opsi beli melalui
broker yang ditunjuk, menyerahkan sejumlah saham kepada OCC yang
dijadikan patokan. Sedangkan pembeli opsi yang akan melaksanakan opsi beli,
membeli saham tersebut dari OCC, sehingga transaksi pelaksanaan opsi
dilakukan dengan perantara OCC. Jadi OCC menjadi pembeli untuk semua
penjual sekaligus menjadi penjual untuk setiap pembeli.
MANAJEMEN INVESTASI DAN PORTOFOLIO

Page 2

CHAPTER 17: OPTION


Investor yang akan melaksanakan opsi akan menghubungi broker
mereka, dan broker tersebut akan menghubungi OCC untuk melaksanakan
kegiatan tersebut. OCC secara random akan memilih broker yang menjual opsi
tersebut dan menunjuk mereka untuk melaksanakan kewajibannya.
STRATEGI PERDAGANGAN OPSI
Investor dapat menggunakan opsi untuk melindungi portofolio terhadap
risiko penurunan harga pasar (hedging), dan untuk melakukan spekulasi
terhadap pergerakan harga saham (speculation). Investor yang mempunyai
ekspektasi bahwa harga saham akan mengalami kenaikan, akan membeli call
option dan atau menjual put option. Sebaliknya, jika investor berharap bahwa
harga saham akan turun maka investor akan membeli put option dan atau
menjual call option. Investor dapat menggunakan opsi untuk melindungi
portofolio terhadap risiko penurunan harga pasar (hedging), dan untuk
melakukan spekulasi terhadap pergerakan harga saham (speculation). Investor
yang mempunyai ekspektasi bahwa harga saham akan mengalami kenaikan,
akan membeli call option dan atau menjual put option. Sebaliknya, jika investor
berharap bahwa harga saham akan turun maka investor akan membeli put
option dan atau menjual call option.
NAKED STRATEGY
Naked strategy merupakan strategi perdagangan opsi yang memilih satu
dari empat posisi di atas, yaitu sebagai pembeli call, penjual call, pembeli put,
atau penjual put option. Disebut dengan naked strategy karena strategi
tersebut tidak melakukan tindakan yang berlawanan atau mengambil posisi
lain yang dapat mengurangi kerugian dengan cara memiliki saham yang
dijadikan patokan. Pilihan posisi yang akan diambil investor akan tergantung
dari estimasi mengenai kondisi pasar di masa datang.
Perkiraan Kondisi Pasar
Sangat baik
Agak baik
Agak buruk
Sangat buruk

Strategi
Membeli call option
Menjual call option
Menjual call option
Membeli put option

HEDGE STRATEGY
MANAJEMEN INVESTASI DAN PORTOFOLIO

Page 3

CHAPTER 17: OPTION


Pada hedge strategy, investor selain mengambil satu posisi dalam
perdagangan opsi, ia juga mengambil posisi yang lain dalam perdagangan
saham yang dijadikan patokan dalam opsi tersebut. Tujuan mengurangi
kerugian jika terjadi pergerakan harga tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Dua jenis hedge strategy yang umum dikenal :
a. Covered call writing strategy
Strategi ini dimaksudkan untuk melindungi portofolio yang dimilki terhadap
penurunan harga saham dengan cara menjual call optionterhadap saham
yang telah dimiliki dalam prtofolio (investor menjual call option dan memiliki
saham yang dijadikan patokan secara fisik). Jika harga saham mengalami
penurunan, maka investor akan mengalami kerugian (pada posisi pemilikan
saham), tetapi ia masih mempunyai kesempatan untuk mendapatkan
keuntungan

dari

investasi

kembali

pendapatan

yang

diperoleh

dari

penjualan call option.


b. Protective Put Buying Strategy
Stategi ini dilakukan oleh investor yang ingin melindungi portofolio yang
dimiliki terhadap risiko penurunan nilai pasar dengan cara membeli put
option terhadap saham yang ada dalam portofolio tersebut (investor
membeli put option dan memiliki saham yang dijadikan patokan).
STRADDLED STRATEGY
Straddle strategy dilakukan dengan cara membeli atau menjual, baik berupa
call option maupun put option yang mempunyai saham patokan, expiration
date dan strike price yang sama. Strategi ini dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu :
1. Strategi long straddle - Investor akan membeli put dan call option. Strategi
long straddle akan memberikan keuntungan jika terjadi pergerkan harga
saham yang memadai, baik untuk kenaikan harga maupun penurunan
harga.
2. Strategi short straddle - Investor menjual kedua opsi tersebut (put dan call
option). Strategi ini dilakukan oleh investor yang mempunyai estimasi
bahwa pergerakan harga saham (bukan arah pergerakannya) tidak terlalu
besar atau harga saham relatif tidak berubah.
COMBINATION STRATEGY
MANAJEMEN INVESTASI DAN PORTOFOLIO

Page 4

CHAPTER 17: OPTION


Strategi kombinasi sama seperti strategi straddle, yaitu mengkombinasikan call
dan put option dengan patokan saham yang sama, tetapi strike price dan/atau
expiration date masing-masing opsi tersebut berbeda. Strategi kombinasi juga
bisa dilakukan dengan cara membeli (long position) atau menjual (short
position) kedua jenis opsi (call dan put) secara bersama-sama.
SPREAD STRATEGY
Pada strategi spread, investor membeli satu seri dalam suatu jenis option dan
secara simultan menjual seri lain dalam kelas option yang sama. Opsi
dikatakan dalam satu kelas jika sekelompok opsi (put atau call) mempunyai
patokan saham yang sama. Strategi spread dapat digunakan oleh investor
dengan berbagai variasi, antara lain spread horisontal (spread waktu), spread
vertikal (spread harga), bull spread dan bearish spread.
PENILAIAN OPSI
Penilaian terhadap sebuah opsi perlu dilakukan untuk mengestimasi nilai
intrinsik suatu opsi, dan selanjutnya juga akan berguna untuk menentukan
harga sebuah opsi. Dalam penilaian opsi, terkadang kita menemui situasi di
mana harga premi opsi melebihi nilai intrinsiknya opsi. Kelebihan ini disebut
dengan nilai waktu atau premi waktu.
NILAI INRINSIK DAN PREMI WAKTU
Nilai intrinsik sebuah opsi adalah nilai ekonomis jika opsi tersebut
dilaksanakan. Jika tidak ada nilai ekonomis yang positif dari suatu opsi maka
nilai intrinsik opsi tersebut adalah nol. Jadi, call option akan mempunyai nilai
intrinsik yang positif jika harga saham lebih besar dari strike price. Besarnya
nilai intrinsik tergantung dari selisih antara harga saham yang sebenarnya dan
harga strike price. Tetapi, jika ternyata harga strike price lebih besar dari harga
saham, maka nilai intrinsik dari call option adalah nol.
Contoh:
Sebuah call option dengan strike price sebesar Rp950 dan harga saham saat ini
Rp1.000, maka nilai intrinsik dari opsi tersebut adalah Rp50. Investor yang
membeli opsi tersebut akan melaksanakan opsinya, yaitu membeli saham
MANAJEMEN INVESTASI DAN PORTOFOLIO

Page 5

CHAPTER 17: OPTION


dengan harga Rp950 dan kemudian ia dapat menjual saham tersebut di pasar
dengan harga Rp1.000. Ketika sebuah opsi mempunyai nilai intrinsik yang
positif maka opsi itu dikatakan in the money.
Jika strike price suatu call option lebih besar dari harga saham maka opsi
dikatakan out of the money. Bila strike price besarnya sama dengan harga
saham maka opsi itu dikatakan at the money. Opsi yang berada pada posisi
baik at the money maupun out of the money akan mempunyai nilai intrinsik
sebesar nol karena kedua posisi tersebut tidak memberikan keuntungan
kepada pembeli opsi jika opsi tersebut dilaksanakan.
Jumlah harga opsi yang melebihi nilai intrinsiknya disebut dengan premi
waktu. Premi waktu dapat dihitung dengan:
Premi waktu = Harga opsi Nilai intrinsik
Contoh: sebuah call option dengan strike price Rp1.000, dijual dengan harga
opsi Rp125 pada saat harga saham sebesar Rp1.100. Premi waktu = Rp 125
Rp 100 = Rp 25
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA OPSI
1. Harga underlying asset dan exercise price (harga pelaksanaan).
Jika suatu call options dilaksanakan pada suatu waktu di masa yang akan datang,
pembayarannya sebesar selisih lebih dari harga underlying asset yang melebihi
dari exercise price. Suatu call options akan bernilai jika harga underlying asset
meningkat dan kurang bernilai jika exercise price meningkat. Sementara pada put
options, pembayaran atas pelaksanaan hak adalah sebesar selisih dari exercise
price terhadap harga underlying asset-nya.
2. Tanggal jatuh tempo.
Untuk tipe Amerika, dari kedua jenis options baik call options mau pun put options
menjadi lebih berharga jika jatuh temponya meningkat.

3. Volatility atas underlying asset

Adalah sebagai ukuran tingkat ketidakpastian mengenai pergerakan underlying


tersebut di masa mendatang. Jika volatility semakin meningkat maka akan semakin
meningkat pula peluang underlying asset mengalami peningkatan atau malah
mengalami penurunan. Pemilik call options memperoleh manfaat kenaikan harga
tetapi dibatasi oleh resiko penurunan harga. Sebaliknya pemilik put options
memperoleh manfaat dari penurunan harga tetapi dibatasi oleh resiko kenaikan
harga.
4. Risk Fee Interest Rate.

MANAJEMEN INVESTASI DAN PORTOFOLIO

Page 6

CHAPTER 17: OPTION


Risk fee interest rate mempengaruhi harga suatu options, jika tingkat suku bunga
dalam perekonomian mengalami kenaikan harga atas underlying asset (saham).

5. Deviden

Deviden yang diharapkan selama options masih berlaku akan mempunyai


pengaruh terhadap pengurangan harga underlying asset (dalam hal ini, stock
option) pada tanggal pembagian deviden. Tanggal pembagian deviden dapat
memberikan sentimen negatif bagi call options, tetapi bagus buat meningkatkan
nilai put options.

MODEL BLACK SCHOLES


Salah satu model yang terkenal untuk menghitung nilai pasar dari opsi adalah
model harga opsi Black-Scholas (Blacks-Scholas Option Pricing Model) yang
dikembangkan oleh Fisher Black dan Myron Scholes di tahun 1973. Penilaian
opsi dari Black-Scholas ini dimaksudkan untuk opsi Eropa.
Asumsi model Black-Scholas adalah sebagai berikut:
1. Saham yang dihubungkan dengan opsi tidak pernah membayar dividen
selama umur dari opsi.
2. Tidak ada biaya transaksi untuk membeli dan menjual opsi dan
sahamnya.
3. Tingkat suku bunga bebas risiko (risk free interest) konstan selama umur
opsi.
4. Pembeli saham dapat meminjam pinjaman jangka pendek dengan tingkat
suku bunga bebas risiko.
5. Penjualan pendek (short-selling) diijinkan dan penjual pendek akan
menjual sahamnya dengan harga pasar saat itu.
6. Opsi hanya dapat digunakan (excercise) pada saat jatuh tempo.
7. Pasar likuid dan perdagangan semua sekuritas dapat terjadi terus
menerus.
8.

Harga pasar saham-saham bergerak secara acak.

MANAJEMEN INVESTASI DAN PORTOFOLIO

Page 7

Anda mungkin juga menyukai