Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Judul
: Esterifikasi
Tujuan
Hari/ Tanggal
Tempat
I.
DASAR TEORI
Suatu ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugus
CO2R dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril. Suatu ester dapat dibentuk dengan
reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol, suatu reaksi yang
disebut reaksi esterifikasi. Esterifikasi berkataliskan asam dan merupakan reaksi
reversibel. Persamaan reaksi :
H+ ,kalor
RCOOH + R'OH
RCOOR' + H2O
suatu asam
alkohol
suatu ester
karboksilat
Esterifikasi
195
O
-COH
+ CH318OH
H+
OH
-COH
18
OCH3
Ester adalah senyawa karbon yang mengandung gugus fungsi COO yang
terikat pada dua gugus alkyl, R dan R. Ester yang dianggap berasal dari senyawa
alkana yang disebut alkil alkanoat. Rumus umum dari alkil alkanoat dinyatakan
sebagai :
CnH2nO.
Ester dibuat dari asam karboksilat dan alkohol melalui reaksi esterifikasi
dengan bantuan katalis H2SO4 pekat. Reaksi esterifikasi sebenarnya merupakan reaksi
kesetimbangan.
Esterifikasi
196
ROH sekunder
ROH primer
CH2OH
Bertambahnya kereaktifan
CH3CO2H
HCO2H
Bertambahnya kereaktifan
Esterifikasi
197
OH
RC-OH
ROH
RC-OH
OH
OH
OH
-H
OH
OH
H
RC-OH
RC-OH
RC-OH
RO-H
RO
RO
-H2O
RC+
RO
O
-H+
RC
RCOR'
RO
R'OH
H+
RCOOR' + H2O
suatu ester
198
untuk katalisator dalam reaksi ini. Nama ester berasal dari Essig-Ather Jerman sebuah
nama kuno untuk menyebut etil asam cuka ester. (Anshori, 2003)
Ester dapat dibuat oleh suatu reaksi kesetimbangan anatara suatu alkohol dan
suatu asam karbon. Ester dinamai menurut kelompok alkil dari alkohol dan kemudian
alkanoat (bagian dari asam karbon). Sebagai contoh, reaksi antara metanol dan asam
butir menghasilkan ester metilbutir C3H7-COO-CH3. Seperti halnya air yang paling
sederhana adalah H-COO-CH3, metil metanoat. Karena ester dari asam yang lebih
tinggi, alkana menyebut dengan oat pada akhiran. Secara umum Ester dari asam
berbau harum meliputi benzoat seperti metil benzoat (Anonim, 1995). Reaksi
esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung antara suatu
asam karboksilat dengan suatu alkohol (Fessenden dan Fessenden,1982).
Ester yang terdiri dari asam-asm yang berat molekul rendah dan alkohol
merupakan senyawa-senyawa air yang tidak berwarna,sedikit larut dalam air dengan
bau semerbak dan mudah menguap. Ester dari beberapa asam karboksilat dengan
rantai panjang terdapat secara alamiah didalam lemak ,lilin dan minyak
(Keenam,1980).
II.
Esterifikasi
: 1 set
2. Peralatan refluks
: 1 set
3. Corong pisah
: 1 buah
199
4. Gelas ukur 10 mL
: 1 buah
: 1 buah
: 1buah
: 1 set
8. Batang Pengaduk
: 1 buah
9. Pipet tetes
: 1 buah
: 1buah
11. Termometer
: 1 buah
: 1buah
13. Hotplate
: 1 buah
: 1 buah
Esterifikasi
200
III.
PROSEDUR KERJA
A. Pembuatan Etil Asetat
1. Menempatkan 73,5 etanol absolute dan 24 ml HOAC glacial dalam labu
bundar 500 ml yang telah dilengkapi pendingin refluks. Menambahkan
2ml H2SO4 pekat. Merefluks campuran selama 2 jam dlam suhu 70 o C
kemudian mndestilasi.
2. Memasukan hasil destilasi kedalam corong piah menambakan 70 ml
aquades dan mengocok . Menambahkan 50 ml aquades dan 14 ml
NaHCO3 jenuh pada lapisan atas dan mengocok.
3. Mengeringkan dengan MgSO4 anhidrous selama 5-10 menit, kemudian
disaring.
Menimbang
filtrate
yang
diperoleh
dan
menghitung
rendemennya.
IV.
HASIL PENGAMATAN
No
Perlakuan
Pembuatan Etil Asetat
1.
Menempatksn
73,5
Hasil pengamatan
ml
2.
Esterifikasi
201
No
3.
Perlakuan
Mendestilasi larutan
Hasil pengamatan
Suhu konstan =72oC
-
4.
5.
Mengocok
Menimbang filtrfat
148,1 gram
Jumlah keseluruhan = 282,2 g
Berat sampel = 134,1g
V. ANALISIS DATA
Pada percobaan ini membuat ester yang berasal dari asam karboksilat (asam
asetat) dan alcohol mau pun dari anhidridaasam dengan alcohol. Esterifikasi
merupakan suatu proses pembuatan ester yang terjadi jika asam karboksilat
dipanaskan bersama alcohol primer ataupun alcohol skunder dengan penambahan
sedikit asam mineral sebagai katalis.
Esterifikasi
202
Dalam percobaan ini, asam asetat glacial direaksikan dengan etanol yang
ditambahkan 3 buah batu didih. Kemudian ditambahkan H2SO4 ke dalam larutan
tersebut menghasilkan larutan bening homogen.Penambahan batu didih disini
berfungsi untuk menaikan suhu secara perlahan. Sedamgkan penambahan asam sulfat
ini berfungsi sebagai katalis asam dan juga berfungsi sebagai sumber proton untuk
terjadinya protonasi terhadap atom oksigen pada gugus karbonil. Adapun syarat
reaksi esterifikasi ini adalah adanya katalis asam (asam sulfat).
Reaksi esterifikasi antara asam asetat dengan etanol terjadi dengan proses
pemanasan melalui perefluksan selama 2 jam dengan suhu awal 27 oC dengan suhu
konstan 72oC. Tujuan dilakukan perefluksan yaitu agar senyawa-senyawa yang stabil
tidak keluar dari sistem maka diperlukan pendinginan untuk menjaga agar uap yang
terbentuk akan terkondensasi dan kembali lagi ke dalam campuran reaksi.
Esterifikasi asam asetat berlangsung melalui tahap protonasi dan deprotonasi.
Oksigen karbonil diprotonasi, alkohol nukleofilik menyerang karbon positif dan
eliminasi air akan menghasilkan ester yang dimaksud .
OH
H+
CH3CH3O
+
Esterifikasi
203
CH3C
OH
CH3C
OH
OH
OH
OH
+
CH3C
CH3CHCH2CH2 O
OH
-H+
+OH
-H+
-H2O
CH3C+
CH3CH2O
CH3CH2O
CH3
Esterifikasi
O
CH3COCH2CH3
CH3C
O
H2SO4
204
CH3CH2O
OH
OH2
CH3C
OH
CH3CH2O
CH3
CH3C
CH3COH + CH3CH2OH
Asam asetat
CH3C-OCH2CH3 + H2O
etanol
Alkohol yang digunakan dalam percobaan ini adalah etanol yang merupakan
alkohol primer. Dalam reaksi esterifikasi ini, ikatan yang terputus adalah ikatan C-O
dari asam karboksilat bukan ikatan O-H dari asam atau ikatan C-O dari alkohol. Bila
asam karboksilat diesterifikasikan digunakan alkohol berlebih, reaksi esterifikasi
dapat digeser kearah lebih sempurna
Setelah melakukan pereflukskan campuran kemudian didestilasi pada suhu
74oC. Pendestilasian bertujuan untukk memurnikan zat cair yang didasarkan atas
perbedaan titik didih cairan. Ester memiliki titik didih yang paling rendah
dibandingkan dengan semua zat yang ada dalam campuran (titik didih asam asetat
77,1oC ). Ester merupakan satu satunya zat dalam campuran yang tidak membentuk
ikatan hydrogen sehinga memiliki gaya antar moolekul yang lemah.
Pada proses esterifikasi imi bersifat reversible sehingga salah satu cara
menggeser reaksi kekanan (product) yaitu dengan cara pengambilan air terus menerus
melalui selang pada proses destilasi.Pada proses ddestilasi ini cairan berubah menjadi
uap. Tetapi ini adalah zat murni dari ester, kemudian zat ini didinginkan.pada
pendinginana ini uap mengembun menjadi cairan murni ester. Setelah itu
ditambahkan aquaades sebanyak 70 ml yang berfungsi dalam pembentukan ester.
Kemudian destilat yang telah ditambahkan aquadest tersebut dikocok dalam
corong pisah menghasilkan larutan keruh sehingga diharapkan larutan terpisah
menjadi dia lapisan. Setelahmendiamkan larutan campuran destilat selama beberap
Esterifikasi
205
ajm tidak membentuk dua lapisan. Hal ini dapat terjadi karenaa beberapa faktor,
diantarnaya:
1. Pada saat pereflukskan terjadi pemadaman listrik yang cukup lama
sehingga pompa air untuk mengondensasi menjadi terganggu.Campuran
dalam labu bundar mendidih dan menghasilkan uap yang tidak
terkondensasi. Jadi proses pereflukan menjadi terganggu.
2. Terjadi kesalahan pada percobaan ini yaitu tidak teliti dalam melihat suhu
didalam eksitasi. Seharusnya suhu dalam proses destilasi harus konstan
74oC tidak boleh rendah ataupun lebih dari suhu tersebut. Hal ini
mengakibatkan tidak stabilnya proses destilasi dalam menghasilkan
tetesan-tetesan ester.
3. Waktu yang diberikan dalam proses pendestilasian dan perefluskan
terbilang kurang karena semakin lama waktu reaksi maka rendemen yang
didapat akan semakin besar. Selain itu bisa juga disebabkan karena
kurangnya ketercapaian kesetimbangan dalam reaksi. Jika kesetimbangan
dalam reaksi tercapai maka dengan bertambahnya waktu reaksi akan
mengguntungkan karena tidak memperbesar hasil.
4. Pengadukan atau pengocokan masih kurang. Dengan adanya pengocokan
akan menambah frekuensi tumbukan antara molekul pereaksi dengan zat
yang bereaksisemakin baik, sehingga mempercepat reaksi dan reaksi yang
terjadi sempurna.
5. Suhu yang distabilkan mungkin masih terbilaang rendah karena semakin
tinggi suhu yang dioperasikan maka semakin banyak lapiosan campuran
yang dihsilkan.
Esterifikasi
206
Esterifikasi
207
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.1995.Farmakope Indonesia Edisi ke IV. Departemen Kesehatan REP.
Indonesia: Jakarta
Anshory,H.Irfan.2003.Acuan Pelajaran Kimia. Jakarta: Erlangga
Clark, Jim.2002(modified 2004). The mechanism For the Esterification Reactive.
http://www.chemguiide.co.us/organicpros/estermenu.html#Tp (diakses
pada 22 November 2014)
Fessenden, Raplhj dan Fessenden Joan S. 1982. Kimia Organik, Jakarta: Erlangga
Heart,Harold.1983.Kimia Organik Jakarta:Erlangga
Keenam,C.W.D.C Klein Feller dan J.H.Wood.1980.General CollageChemistry.Now
Syahmani dan Rilia Iriani.2011.Petunjuk Praktikum Kimia Organik Banjarmasin:
FMIPA FKIP Unlam
Esterifikasi
208
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
Diketahui : Mr HOAc Glasial
Ditanya
: 60 g/mol
Mr Etanol
: 46 g/mol
: 0.79 g/ml
V Etanol
: 73,5 ml
: 134,1 gram
: % rendemen ?
Jawab :
Massa jenis Etanol
= m/V
massa Etanol
= massa jenis .V
= 0.79 g/mL . 73,5 mL
Esterifikasi
209
= 58,065 g
Mol Etanol
= massa/Mr
= 58,065 g
46 g/mol
= 1,26 mol
% rendemen
= berat nyata
x 100%
berat teoritis
= 134,1 gram
x 100%
110,88 gram
= 120,94 %
Esterifikasi
210
Jawaban :
1. Mekanisme reaksi percobaan ini :
CH3OCOH + CH3CH2OH
H2SO4
CH3C-O-CH
2CH3 + H2O
O
2. Reaksi
yang terjadi dalam esterifikasi adalah reaksi reversible (bolak-balik),
Asam asetat
Etil asetat
etanol
terjadi pada asam karboksilat yang dipanaskan dengan alkohol primer/sekunder
dengan menambahkan asam mineral sebagai katalis, dimana terjadi protonasi dan
deprotonasi oksigen karbonil untuk mendapatkan ester.
3. Fungsi asam sulfat adalah sebagai katalis untuk mempercepat protonasi atom O
pada gugus karbonil sehingga ikatan C=O menjadi lebih dan alcohol dapat
menyerang gugus karbonil tersebut,yang diikuti dengan diprotonasi hingga
menghasilkan ester.
4. Asam sulfat dapat diganti dengan zat lain , yaitu bias menggunakan senyawa
basa, sehingga reaksi berlangsung dalam keadaan basa. Dalam larutan basa, C
karbonil suatu ester dapat diserang oleh suatu nukleofil yang baik tanpa protonasi
sebelumnya. Reaksinya :
:O:
:O:
OR +
adisi
Nu
C
Nu
Esterifikasi
211
OR
eliminasi
:O
OR
R
C +
Nu
LAMPIRAN FOTO
Esterifikasi
212
Proses Pereflukskan
Memasukkan ke dalam labu 500 mL yang telah dilengkapi pendingin refluks
Campuran + 2 mL H2SO4 pekat
Merefluks selam 2 jam
Mendestilasi
Destilat + 70 mL akuadest
Memasukkan ke dalam corong pisah
Megeringkan
Mendiamkan selama 5- 10 menit
Campuran
FLOW CHART
Memisahkan
Residu
Esterifikasi
Filtrat
213
Filtrat
Menimbang filtrat
Menghitung Rendemen