Anda di halaman 1dari 7

Keutamaan orang-orang yang berilmu dan beriman sekaligus, diungkapkan Allah

dalam ayat-ayat berikut:


Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?
Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS. AzZumar [39] : 9).
Allah berikan al-Hikmah (Ilmu pengetahuan, hukum, filsafat dan kearifan) kepada
siapa saja yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al-Hikmah itu, benar-benar
ia telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang berakallah yang dapat
mengambil pelajaran (berdzikir) dari firman-firman Allah. (QS. Al-Baqoroh [2] : 269).
Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan. (QS Mujaadilah [58] :11)
Rasulullah SAW pun memerintahkan para orang tua agar mendidik anak-anaknya
dengan sebaik mungkin. Didiklah anak-anakmu, karena mereka itu diciptakan buat
menghadapi zaman yang sama sekali lain dari zamanmu kini. (Al-Hadits Nabi SAW).
Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap Muslimin, Sesungguhnya Allah mencintai para
penuntut ilmu. (Al-Hadits Nabi SAW).
Sebagai mukmin, kita harus menguasai Iptek. Ada 3 alasan mengapa kita harus
menguasai Iptek:
1. Ilmu pengetahuan yg berasal dari dunia Islam sudah diboyong oleh negara-negara barat.
Ini merupakan fakta yang tidak dapat dipungkiri.
2. Negara-negara barat mencegah berkembangnya Iptek di negara Islam. Ini jugamerupakan
fakta yang tidak dapat dipungkiri.
3. Adanya upaya untuk melemahkan umat Islam dar memikirkan kemajuan Ipteknya,
misalnya, umat Islam disodori persoalan-persoalan klasik, agar umat Islam sibuk sendiri
dan akhirnya bertengkar sendiri( adu domba).

Dalam menghadapi perkembangan Iptek, ilmuwan muslim dapat dikelompokkan


menjadi 3 kelompok: (1) Kelompok yang menganggap IPTEK moderen bersifat netral dan
berusaha melegitimasi hasil-hasil IPTEK moderen dengan mencari ayat-ayat Al-Quran yang
sesuai; (2) Kelompok yang bekerja dengan IPTEK moderen, tetapi berusaha juga
mempelajari sejarah dan filsafat ilmu agar dapat menyaring elemen-elemen yang tidak islami,
(3) Kelompok yang percaya adanya IPTEK Islam dan berusaha membangunnya.
Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan
beberapa derajat. (QS. Mujadillah [58] : 11 )
Jadi agama dan ilmu pengetahuan, dalam Islam tidak terlepas satu sama lain. Agama
dan ilmu pengetahuan adalah dua sisi koin dari satu mata uang koin yang sama. Keduanya
saling membutuhkan, saling menjelaskan dan saling memperkuat secara sinergis, holistik dan
integratif.
Maka dari itu, kita harus menguasai IPTEK, dan memanfaatkan perkembangan
IPTEK untuk meningkatkan martabat manusia dan meningkatkan kualitas ibadah kepada
Allah SWT. Kebenaran IPTEK menurut Islam adalah sebanding dengan kemanfaatannya
IPTEK itu sendiri. IPTEK akan bermanfaat apabila (1) mendekatkan pada kebenaran Allah
dan bukan menjauhkannya, (2) dapat membantu umat merealisasikan tujuan-tujuannya (yang
baik), (3) dapat memberikan pedoman bagi sesama, (4) dapat menyelesaikan persoalan umat.

I. Pengertian Ilmu
Al Ilmu ( Ilmu ) berasal dari kata alima - yalamu -ilman berarti mengetahui.1
Lawan katanya adalah al jahlu ( bodoh / tidak tahu ). Secara istilah ilmu adalah marifah
( pengetahuan ) tentang sesuatu yang diketahui dzat ( esensi ), sifat dan makna sebagaimana
adanya. Maksud dari sebagaimana adanya ( ma hua alaihi ) adalah sesuatu yang dalam
kenyataannya dan bentuk lahir dari sesuatu yang diketahui tersebut. 2
II. Dalil dari Al Quran dan Hadis

{9}
Artinya : Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui? Sesunguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. ( QS. Az
Zumar : 9 )
{28}
Artinya : Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya hanyalah
ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. ( QS. Fathir : 28 )

Artinya : niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. ( QS. Al Mujadilah : 11 )
Ayat-ayat di atas cukuplah bagi kita mengetahui bahwa orang-oarang yang berilmu
menempati posisi penting dalam kehidupan ini dan juga kelak di sisi Allah Swt.






( )

Artinya : .Barangsiapa meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan
jalan baginya menuju Jannah. ( HR. Ahmad )
Hadis di atas diriwayatkan juga oleh Imam Muslim ( 4867) , At Tirmidzi ( 2570,
2869 ), Ibnu Majah ( 219, 221 ), Ahmad ( 7118, 7965 ) dan Darimi ( 346 ).



( )
Artinya : ..Barangsiapa yang Allah menghendaki suatu kebaikan pada dirinya, maka Dia
memberinya pemahaman dalam masalah din.( HR. Bukhari )
Hadis yang sama juga terdapat dalam Bukhari ( 2884, 5213, 6768 ), Muslim ( 1719,
1721, 3549 ), At Tirmidzi ( 2569 ), Ibnu Majah ( 216, 218 ), Ahmad ( 2654, 6896, 16234,
16236, 16243, 16246, 162447, 16257, 16273, 16290, 16299, 16305, 16321, 16323 ), Malik
( 1400 ) dan Darimi ( 226, 227, 228, 2590 ).
III. Keutamaan Ilmu
Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu berkata, Orang-orang yang berilmu mempunyai
deajat, sebanyak tuju ratus kali derajat di atas orang-orang mukmin. Jarak di antara dua
derajat ini terbentang sejauh perjalanan selama lima ratus tahun.1
Dari Abu Umamah Radhiyallahu Anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi
wa Sallam pernah ditanya tentang dua orang, yang satu ahli ibadah, dan satunya lagi orang
yang berilmu. Maka beliau menjawab, Kelebihan orang yang berilmu atas ahli ibadah
sama dengan kelebihanku atas orang yang paling hina di antara kalian.
Dalam hadis lain disebutkan :



( )
Artinya : Baransiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah akan
memberikan jalan menuju Jannah. Sessungguhnya para malaikat benar-benar meletakkan
sayapnya kepada orang yang mencari ilmu, karena ridha terhadap apa yang dicarinya. Para
penghuni langit dan bumi sampai hewan-hewan laut memohonkan ampunan dan rahmat
baginya. Kelebihan orang yang berilmu atas ahli ibadah ialah seperti kelebihan rembulan
pada malam purnama atas seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya orang yang berilmu
( ulama ) adalah pewaris para nabi. Sedangkan para nabi tidak mewariskan dinar dan
dirham, tetapi hanya mewariskan ilmu. Maka barangsiap yang mengambilnya ( ilmu ),
berarti ia telah mengambil bagian yang banyak ( melimpah ). ( HR. At Tirmidzi )
Kelebihan-kelebihan atau keutamaan orang yang berilmu itu banyak disinggung
dalam Al Quran, sebagaimana tertulis dalam buku Buah Ilmu di antaranya :
1.

Tidak sama antara kebodohan dengan Ilmu.

Allah SWT menolak mensejajarkan orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang
tidak berilmu, sebagaimana Dia juga menolak mensejajarkan pennghuni jannah dengan
penghuni neraka. Allah berfirman :
( 9 : )
Artinya : Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang
yang tidak mengetahui?

( 20 : )


Artinya : Tidak sama para penghuni jannah dengan penghuni neraka.
Orang yang bodoh itu seperti orang yang buta.
( 19 : )
Artinya : Adakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan kepadamu
dari rabbmu itu benar sama dengan orang yang buta?
Jadi manusia itu hanya ada dua tipe : orang yang berilmu dan orang yang tidak
berilmu atau diumpamakan dengan orang yang buta.
O

Orang yang berilmu adalah orang-orang yang takut kepada Allah .


{28}
Artinya : Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya hanyalah
ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. ( QS. Fathir : 28 )

4.

Ilmu adalah nikmat Allah yang paling mulia


(113)
Artinya : Dan Allah telah menurunkan Al Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah
mengajarkan kepadamu apa yang belum engkau ketahui, dan adalah karunia Allah itu
sangat besar kepadamu. ( QS. An Nisa : 113 )

5.

Kebaikan Dua Kekuatan : Ilmu dan Pengamalan.


{ 2}
{3}





{ 1}
Artinya : Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati
supaya mentaati kebenaraan dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.( Q.S.
Al-Ashr: 1-3 )

6.

Ilmu Seperti Hujan.


Disebutkan dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim,bahwa Rasulallah bersabda yang
artinya kurang lebih:
Sesungguhnya perumpamaan petunjuk dan ilmu yang diutus Allah kepadaku seperti hujan
yang membasahi bumi. Ada bumi yang subur yang menerima air kemudian menumbuhkan
rumput yang banyak. Ada bumi yang keras yang menahan air kemudian dengannya Allah
memberi manfaat kepada manusia. Mereka meminum dari air tersebut, memberi minum
hewan ternaknya, dan bercocok tanam. Hujan juga membasahi bumi yang lain, yaitu lembah
yang tidak mampu menahan air dan menumbuhkan rumput. Demikianlah perumpamaan
orang yang memahami agama Allah kemudian mendapat manfaat dari apa yang aku utus
dengannya . Ia belajar dan mengajar . Dan itulah perumpaan orang yang tidak bisa diangkat
kedudukannya oleh petunjuk Allah, dan tidak menerima petunjuk Allah yang aku diutus
dengannya. (H.R Bukhari-Muslim).

7.

Ilmu adalah Ibadah


Ungkapan di atas maksudnya ialah bahwa cara terbaik untuk menyembah Allah ialah
dengan mengetahui agama. Jadi upaya mempelajari ilmu adalah ibadah, seperti dikatakan
Muadz bin Jabal ra, Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mancari ilmu karena
Allah adalah ibadah.
Dalam beribadah kepada Allah tiadalah yang lebih baik daripada ibadah yang didasari
ilmu tentang agama, karena orang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, yang
membatalkan ibadah, ibadah-ibadah wajib, sunnah, dan apa saja yang menyempurnakan
ibadah, dan apa saja yang menguranginya

KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU


Sesungguhnya keutamaan menuntut ilmu sangat banyak, di sini cukuplah kami sebutkan
beberapa faedah dari hadits di atas yang telah kami sampaikan:
1. Allah memudahkan jalan ke sorga bagi orang yang menuntut ilmu.
2. Malaikat membentangkan sayap-sayap mereka karena ridha terhadap thalibul ilmi.

3. Seorang alim dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi, dan
oleh ikan-ikan di dalam air.
4. Keutamaan seorang alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada
seluruh bintang-bintang.
5. Para ulama itu pewaris para Nabi.

http://chosyi.edublogs.org/files/2007/09/bab-i.pdf

Anda mungkin juga menyukai