Anda di halaman 1dari 53

ANALISIS IDIOM DALAM BAHASA ARAB

SKRIPSI SARJANA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

NURHASANAH ARDIATI NST

050704036

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA


FAKULTAS SASTRA
PROGRAM STUDI BAHASA ARAB
MEDAN
2009
Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

ANALISIS IDIOM DALAM BAHASA ARAB


SKRIPSI SARJANA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

NURHASANAH ARDIATI NST

050704036

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA


FAKULTAS SASTRA
PROGRAM STUDI BAHASA ARAB
MEDAN
2009

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

KATA PENGANTAR
Ahamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
Tuhan semesta Alam, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Salawat beriring salam penulis haturkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah
menegakkan ajaran Islam sehingga menjadi rahmat bagi semesta alam.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar
Sarjana Sastra pada Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera
Utara. Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis menyusun sebuah skripsi yang
berjudul Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab.
Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
kekurangan, hal ini tidak lain karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta
pengalaman penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi
ini bermanfaat bagi kita semua. Amin ya rabba al-alamin.

Medan..,.2009
Penulis

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

UCAPAN TERIMAKASIH

Berkat ridha dan rahmat Allah SWT, penulis banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu penulis
ingin sekali mengucapkan terimakasih kepada:

1. Teristimewa buat kedua orang tua tercinta ayahnda Drs. Dalkotsyah Nasution
dan Ibunda Nurdiatina Rambe yang begitu besar pengorbanannya dan
menaburkan kasih

sayang dan tak jemu-jemunya memberikan dukungan

moril maupun materil. Berkat do`a keduanya penulis dapat menyelesaikan


pendidikan di Perguruan Tinggi.
Allhummagfirl wa liwlidayya wa-irham hum kam rabbayn sagran.
2. Bapak Drs. Syafuddin, M.A. Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas
Sumatera Utara. Bapak Drs. Aminullah. M.A. Ph.D selaku Pembantu Dekan I.
Bapak Drs. Samsul Tarigan selaku Pembantu Dekan II dan Bapak Drs.
Parlaungan Ritonga. M,Hum. Selaku Pembantu Dekan III Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Khairawati, M.A, PhD selaku Ketua Jurusan Program Studi Bahasa
Arab dan Bapak Drs. Mahmud Khudri M.Hum selaku sekretaris Program
Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Kacar Ginting, M.Ag selaku dosen pembimbing I dan Bapak Ahmad
Fauzan Mahfuz Lubis, Lc. Selaku dosen pembimbing II yang dengan penuh
perhatian telah memberikan dorongan, bimbingan dan pengarahan bagi
penulis sehingga skripsi ini dapat penulis rampungkan.
5. Kepada seluruh Staf Pengajar Program Studi Bahasa Arab pada khususnya
dan staf pengajar Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara pada umumnya
yang telah mendidik dan menuangkan ilmunya kepada penulis selama masa
perkuliahan.
6. Buat bang Andika selaku Staf Administrasi Jurusan Bahasa Arab yang sudah
membantu penulis dalam hal keadministrasian.
Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

7. Dan tak lupa buat abang penulis Hardiansyah Perdana Nst, SH dan adek-adek
penulis aulia, arbiah dan angginta yang sangat memberikan semangat penulis
selama dalam menjalankan skripsi.
8. Buat teman-teman Stambuk 2005, Lira, Samsuria, fitri, Faisal, Ape, Yunita,
Aqmalia, Zubeir, Mukhlis, Tini, Reje, Kiky, Surya, Lia M, Putri, Putra, Hafni,
Fitra, Boim, Hafiz, penulis akan selalu ingat dengan perjuangan selama
perkuliahan kita selama lebih kurang 4 tahun. Itu tak kan terlupakan.
9. Seluruh Mahasiswa Jurusan Sastra Arab yang tergabung dalam Ikatan
Mahasiswa Bahasa Arab (IMBA)
10. Serta seluruh pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak terhingga
kapada penulis dan penulis tidak dapat menyebutkan satu-persatu tapi yang
pasti anda memberikan ruang memory tersendiri bagi penulis
Penulis tidak dapat membalas jasa yang telah diberikan, hanya kepada Allah
SWT penulis meminta semoga diberikan ganjaran dengan kebaikan yang berlipat ganda
pula. Amin!!!!.

Medan,

2009

Nurhasanah Ardiati Nst

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iv
ABSTRAKSI .......................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ...............................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................ ..
1.5 Metode Penelitian ................................................................................................. ..

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Unsur-unsur Pembentuk Idiom Dalam Bahasa Arab ...............................................
3.2 Bentuk-bentuk Idiom dalam bahasa Arab pada Kamus Idiom Arab-Indonesia .........
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...........................................................................................................
4.2 Saran .....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

ABSTRAKSI
NURHASANAH ARDIATI NASUTION. 2009. Analisis Idiom dalam Bahasa Arab.
: Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra USU Medan.

Idiom adalah : pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang
umum dan biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara
logis atau secara gramatikal, dengan bertumpu pada makna kata-kata yang
membentuknya.
Penelitian ini mengkaji tentang unsur-unsur idiom dalam bahasa Arab dan klasifikasi
idiom berdasarkan unsur pembentuknya.
Penelitian ini menggunakan teori Keraf
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan
metode analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur pembentuk idiom ada 3 yaitu: isim, fiil, dan
harf. Adapun klasifikasi idiom berdasarkan unsur pembentuknya yang terdapat dalam
Kamus Idiom Arab-Indonesia karangan Imamuddin ditemukan sebanyak 9 bentuk yaitu:
isim dan isim, fiil dan isim, fiil dan harf, harf dan isim, fiil isim dan harf, fiil harf dan
isim, fiil fiil dan isim, fiil isim dan isim, harf isim dan isim.

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

(library research)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab - Latin


Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.
158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

I. Konsonan Tunggal
Huruf Arab

Nama

Huruf Latin

Alif

b`

t`
`

Jm

h`

h dengan titik di bawahnya

kh`

kh

Dl

z dengan titik di atasnya

r`

Zai

sn

syn

sy

S dengan titik di bawahnya

ad

d dengan titik di bawahnya

t dengan titik di bawahnya

z`

z dengan titik di bawahnya

`ain

Koma terbalik

gain

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

Keterangan
Tidak dilambangkan
S dengan titik di atasnya

f`

qf

kf

lm

mm

nn

wwu

h`

hamzah

Apostrop, tetapi lambang ini


tidak di pergunakan untuk
hamzah di awal kata

y`

II. Konsonan Rangkap


Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah, ditulis rangkap.
ditulis Ahmadiyyah
III. T`marbutah di akhir kata
1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap
menjadi bahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya.
ditulis jamah
2. Bila dihidupkan ditulis t
ditulis karmatul-aliy`
IV. Vokal Pendek
Fathah ditulis a, kasrah ditulis i, dan dammah ditulis u.

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

V. Vokal Panjang
A panjang ditulis , i pajang ditulis , dan u panjang ditulis , masing-masing
dengan tanda hubung (-) di atasnya.

VI. Vokal Rangkap


Fathah + y` tanpa dua titik yang dimatikan ditulis ai, dan fathah + wwu mati
ditulis au.

VII. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata


Dipisah dengan apostrof (`)
ditulis a`antum
ditulis mu`annas
VIII. Kata Sandang Alif + Lm
1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis alditulis Al-Qur`an
2. Bila diikuti huruf syamsiah, huruf l diganti dengan huruf syamsiah yang
mengikutinya.
ditulis as-syah
IX. Huruf Besar
Penulisan huruf besar disesuaikan dengan EYD

X. Kata dalam Rangkaian Frasa atau Kalimat


1. Ditulis kata per kata, atau
2. Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dalam rangkaian tersebut.
ditulis Syaikh al-Islam atau Syaikhul-Islam

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting dalam berkomunikasi khususnya
bagi manusia, sebab bahasa merupakan simbol yang mencerminkan jiwa dan keberadaan
manusia dalam masyarakat.
Bahasa dalam masyarakat sering digunakan dalam berbagai konteks dengan
berbagai macam makna. Dalam kalangan terbatas bahasa terbagi dalam bentuk tulisan,
bahasa lisan, bahasa tutur dan lain-lain.
Menurut Al-Ghulayaini (2007:7) mengemukakan bahwa bahasa adalah:

/Al-lugatu alfzun yuabbiru bih kullu qaumin an mqasidihim/.


Bahasa adalah lafaz yang digunakan oleh setiap kelompok (kaum) untuk
menyampaikan maksud mereka.
Fungsi bahasa merupakan suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan
bahasa sebagai sarana komunikasi dalam kehidupan. Oleh karena itu, bahasa mempunyai
peranan yang sangat penting. Bahsa mempunyai pengaruh yang luar biasa, karena
sebagai salah satu cirri pembeda utama umat manusia dengan makhluk lainnya yang ada
di dunia ini (Tarigan, 1987:4-5).
Mempelajari bahasa merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dibandingkan
dengan mempelajari berbagai ilmu lainnya, baik berupa ilmu eksakta, ilmu sosial, dan
berbagai macam ilmu lainnya. Selain itu bahasa mengandung peranan penting dalam
segala bidang, karena dengan bahasalah kita dapat mengungkapkan atau menyampaikan
apa yang kita maksudkan.
Jumlah bahasa di bumi Allah ini cukup banyak. Hal ini ditandai dengan adanya
idiolek, dialek, kelompok bahasa, dan rumpun bahasa. Sehingga untuk menyampaikan
maksud atau buah pikiran tertentu bermacam lafaz digunakan. Jadi untuk menyampaikan
makna atau buah pikiran yang sama lafaznya berbeda-beda.

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

Kesemua bahasa tersebut ada yang berkembang seperti bahasa Indonesia, bahasa
Arab, ada pula yang mengalami kepunahan seperti bahasa Mesir kuno dan bahasa Indian
kuno.
Bahasa Arab merupakan bahasa wahyu dan mendapat kemuliaan karena wahyu
allah yang ada di dalam kitab suci Al-Quran diterima manusia dengan menggunakan
bahasa Arab, sebagai yang tertera dalam firman Allah swt (al-quran 12:2) sebagai
berikut:

/inn anzalnhu qurnan Arabiyyan la`allakum taqilna/.


Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab,
agar kamu memahaminya.

Menurut Asy-syekh Mustafa Al-Ghulayaini (2007-7) batasan bahasa Arab adalah:

/al-lugatu al-Arabiyyatu hiya al-kalimtu al-lat yu`abbiru bih al`Arabu`an


agrdihim/
bahasa Arab ialah kalimat yang diungkapkan oleh bangsa Arab untuk
menyatakan maksud tertentu.

Jadi, bahasa Arab itu adalah bahasa yang dipilih oleh Allah SWT dari rumpun
semit untuk berkomunikasi dengan hamba-Nya melalui Al-Quran dan memiliki nilai
spiritual bersifat simbolik dan universal yang terdapat di Jazirah Ujung Asia Barat.
Gramatika bahasa Arab memiliki cabang-cabang, misalnya: bahasa Arab ada
/ilmu al-awat/ ilmu bunyi,
bentuk kata,

/ilmu al-arfi/ ilmu perubahan

/ilmu al-nahwi/ ilmu kalimat, dan

/ ilmu al-man/

ilmu tentang makna kata.


Idiom dalam bahasa Arab dikenal dengan
isilhiyyatu/, yang merupakan gabungan dari kata
Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

/al-tabrtu al/al-tabrtu

al-isilhiyyatu/. Kata

/al-tabiratu/ merupakan bentuk jamak dari kata

/tabiru/ yaitu masdar dari kata

--

berarti ungkapkan. Adapun

/al-isilhiyyatu/ merupakan bentuk masdar

dari kata
sifat bagi kata

/abbara - yuabbiru - tabiran/ yang

/istalaha/ yang mendapatkan tambahan

/ya/ nisbah yang menjadikan

/tabiru/ sedangkan arti dari kata

/istalaha/ itu sendiri adalah

kebiasaan, tradisi, konvensi, istilah , ungkapan, dan idiom. (kamus alasri 1998)

Menurut Al-Khuli (1982: 125), idiom dalam bahasa Arab adalah :

/tabru yukhtalifu manhu an al-mana al-kull liajzihi/


konstruksi kata yang maknanya secara keseluruhan berbeda dengan makna
masing-masing unsurnya.
Menurut keraf (2002 : 109) Biasanya idiom disejajarkan dengan pengertian
pribahasa dalam bahasa Indonesia. Sebenarnya pengertian idiom itu jauh lebih luas dari
pribahasa. Yang disebut idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidahkaidah bahasa yang umum, dan biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya tidak bisa
diterangkan secara logis atau secara gramatikal, dengan bertumpu pada makna kata-kata
yang membentuknya. Untuk mengetahui makna sebuah idiom, setiap orang harus
mempelajarinya sebagai seorang penutur asli, tidak mungkin hanya melalui makna dari
kata-kata yang membentuknya. Misalnya seorang asing yang sudah mengetahui makna
kata makan dan tangan, tidak akan memahami makna frasa makan tangan. Siapa yang
berpikir bahwa makan tangan sama artinya dengan kena tinju.

Teori Keraf inilah peneliti jadikan dasar dalam menganalisis idiom dalam bahasa
Arab.
Frase adalah gabungan dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi. Frase
terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Frase idiomatik : kelompok kata yang maknanya merupakan idiom atau ungkapan
yang memiliki arti konotatif.
Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

misalnya : bermental baja, membanting tulang.


2. Frase biasa : frase yang memiliki arti sebenarnya.
Misal : rumah Andi, sedang pergi.
(http://free.vlsm.org)
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (tt : 403) peribahasa adalah kalimat
dalam kelompok kata yang tetap susunannya. Contohnya, seperti anjing dan kucing yang
bermakna dikatakan ihwal dua orang yang tidak pernah akur. Makna ini memiliki
asosiasi, bahwa binatang yang namanya anjing dan kucing jika bersua memang selalu
berkelahi, tidak pernah damai.

Alasan peneliti memilih judul Analisis idiom dalam bahasa Arab adalah karena
peneliti memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap seluk beluk bahasa Arab, terutama
mengenai idiom dalam bahasa Arab yang menjadi objek penelitian. Disamping itu,
menurut pengamatan peneliti kajian tentang idiom dlm bhs arab tidak belum ada yang
membahas dalam Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera
Utara.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Apa saja unsur-unsur pembentuk idiom dalam bahasa Arab?
2. Bagaimana bentuk-bentuk idiom dalam bahasa Arab pada Kamus Idiom ArabIndonesia.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur pembentuk idiom dalam bahasa Arab.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk idiom dalam bahasa Arab pada Kamus Idiom
Arab-Indonesia.

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Untuk menambah wawasan peneliti dan pembaca mengenai idiom dalam bahasa
Arab.
2. Untuk menambah referensi bagi jurusan bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas
Sumatera Utara tentang idiom dalam bahasa Arab.
1.5 METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis,
yaitu menjelaskan dan memaparkan tentang hal yang diteliti. Penelitian ini merupakan
penelitian kepustakaan (library research) yang data penelitiannya diperoleh dari Kamus
Idiom Arab-Indonesia.
Adapun tahap-tahap yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan idiom.
2. Membaca kamus idiom berulang-ulang untuk menemukan data.
3. Data yang telah diperoleh diklasifikasi sesuai dengan bentuknya.
4. Data yang telah diklasifikasi disajikan dalam bentuk kalimat dan dianalisis.
5. Untuk tahap akhir data yang telah dianalisis disajikan dalam bentuk laporan.

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian tentang idiom sebelumnya belum pernah dibahas di Program Studi Bahasa
Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Dalam penelitian ini, peneliti
membahas idiom dengan memakai objek Kamus Idiom ArabIndonesia karangan
Imamuddin, dalam kamus ini hanya membahas tentang contoh-contoh idiomnya saja,
sedangkan dalam penelitian ini peneliti membahas tentang unsur-unsur pembentuk idiom
dalam bahasa Arab dan klasifikasi idiom berdasarkan unsur pembentukannya.
Menurut Kridalaksana (1983 : 62) dalam Imamuddin (2005 : xiii) mendefinisikan
bahwa idiom adalah :
a.

Konstruksi dari unsur-unsur yang saling memilih, masing-masing anggota


mempunyai makna yang ada hanya karena bersama yang lain. Pengertian ini
mengacu pada gabungan kata dengan preposisi seperti

/yaqmu/ yang

bermakna berdiri. Ketika kata ini bergabung dengan preposisi


bermakna dengan dan menjadi

/yaqmu bi/ bukan lantas bermakna berdiri

dengan, tetapi bermakna melakukan atau melaksanakan. Ketika


bergabung dengan preposisi
menjadi

/bi/ yang

/yaqmu/

/al / yang bermakna di atas dan setelah

/ yaqmu al / bukan berarti bermakna berdiri di atas, tetapi

bermakna berdasakan.
b.

Konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggotaanggotanya. Pengertian ini mengacu pada gabungan kata dengan kata lain seperti
kata

/ qma/ yang bermakna berdiri, ketika bergabung dengan kata

/qaada/ yang bermakna duduk lalu menjadi

/ qma wa qaada/ bukan

berarti bermakna berdiri dan duduk tetapi bermakna bingung, resah, gundah
gulana. Begitu pula kata
bergabung dengan kata

/asla/ yang bermakna mengalirkan, ketika


/lubuhu/ yang bermakna air liurnya, kemudian

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

/ asla lubuhu/ bukan berarti mengalirkan air liurnya,

menjadi
tetapi menggiurkan.

Idiom adalah gabungan dua kata atau lebih yang susunannya terbentuk secara
tetap(baku)
maknanya

dan

saling

tidak

kebergantungan
sama

dengan

atau

gabungan

unsur-unsur

kata

yang

pembentuknya.

(www.wikipedia.com).
Menurut Alwasilah (1993 : 165) idiom adalah grup kata-kata yang mempunyai
makna tersendiri yang berbeda dari makna tiap kata dalam grup itu. Contohnya panjang
tangan yang bermakna pencuri, jantung hati bermakna kekasih atau orang yang
disayang.
Seidl (1978: 4) mengatakan bahwa idiom itu adalah a number of words which, taken
together, mean something different from the individual words of the idiom when
they stand alone. The way in which the words are put together is often odd,
illogical or even grammatically incorrect. Pernyataan ini berarti bahwa idiom
adalah kumpulan kata-kata yang ditempatkan bersama, yang mempunyai arti
berbeda dari makna kata idiom secara individual ketika kata itu berdiri sendiri.
Cara penempatan kata itu sering ganjil, tidak masuk akal, dan bahkan secara
gramatikal/tata bahasa tidak benar. (http://free.vlsm.org)
U

Menurut pendapat Chaer (2002 : 74-75) idiom adalah satuan-satuan bahasa (bisa
berupa kata, frase, maupun kalimat) yang maknanya tidak dapat diramalkan dari makna
leksikal unsur-unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut. Umpanya,
menurut kaidah gramatikal kata-kata ketakutan, kesedihan, keberanian, dan kebimbangan
memiliki makna hal yang disebut bentuk dasarnya. Tetapi kata kemaluan tidak memiliki
makna gramatikal, melainkan hanya memiliki makna idiomatikal.

Idiom dalam bahasa Arab dapat dibentuk dari unsur-unsur


benda,

/ al-filu / kata kerja,

/ al-ismu / kata

/ wa al-harfu / huruf. Unsur-unsur inilah

yang membentuk idiom dalam bahasa Arab. Berdasarkan unsur-unsur inilah maka akan

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

tampak bentuk-bentuk idiom. Idiom dalam bahasa Arab ada yang terbentuk dari dua kata
dan ada yang terbentuk dari tiga kata.

Adapun bentuk-bentuk idiom dalam bahasa Arab yang terdiri dari dua kata dan
tiga kata adalah :

/al-ismu wa al-ismu/ misalnya :


/ am/ buta,

buta hati. Yang terdiri dari

/ am al-qalbi/
/al-qalbi/ hati.

Maknanya bukan berarti buta hati, tetapi makna idiomnya adalah tidak mau
menerima kebenaran.
Contoh :
/yazallu al-kfiru am alqalbi illa iz hadhu Allahu/
orang kafir tetap buta hat i kecuali yang mendapat hidayah dari Allah.
U

/al-filu wa al-harfu/ misalnya :

/Itad ala/

/itad ala/ melanggar,

melanggar atas. Yang terdiri dari kata

/ala/ atas. Maknanya bukan berarti melanggar atas, tetapi makna idiomnya
adalah merampas.
Contoh :
U

/itad al-zalimu ala huqqihim/


orang zalim itu merampas hak-hak mereka
U

/al-filu wa al-ismu/ misalnya :


/afala najmu/ bintang terbenam. Yang terdiri dari kata
terbenam,

/afala/

/najmu/ bintang. Maknanya bukan berarti bintang terbenam,

tetapi makna idiomnya adalah tak terkenal lagi.


Contoh :
U

/afala najmu al-libi bada fasyalihi f tilka al-mubrti/


Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

pemain itu tak terkenal lagi

/al-filu wa al-ismu wa al-harfu / misalnya :


/agmada ainaihi an/ memjamkan kedua matanya dari,
yang terdiri dari kata

/agmada/ memejamkan, jika digabung dengan

/ainaihi/ kedua matanya dan

/an/ dari. Maknanya bukan berarti

memejamkan kedua matanya dari, tetapi makna idiomnya adalah melupakan.


contoh :
/iz lam tugmid ainaika an hafawti asdiqika khasiritahum/
Jika kamu tak melupakan kesalahan-kesalahan kawan-kawanmu, kamu akan
U

kehilangan mereka.

/al-filu wa al-harfu wa al-ismu/ misalnya :


/taana fi syarafihi/ mencemarkan dalam harga dirinya, yang
terdiri dari kata

/taana/ mencemarkan, jika digabung dengan

dalam, dan

/syarafihi/ harga dirinya. Maknanya bukan berarti

mencemarkan dalam

harga

dirinya,

tetapi

makna

/fi/

idiomnya adalah

mencemarkan citra
contoh :
U

/taana fulanun fi syarfi zalika al-syahsi/


si fulan mencemarkan citra orang itu
U

/al-filu wa al-filu wa al-ismu/ misalnya :


/wadihun wuduha al-syamsi/ jelas seperti matahari,
yang terdiri dari kata

/wadihun/ jelas, jika digabung dengan

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

/wuduha/ seperti, dan

/al-syamsi/ matahari. Maknanya bukan berarti

jelas seperti matahari, tetapi makna idiomnya adalah jelas sekali.


Contoh :

/wa Allahi haza al-amru wadihun wuduha al-syamsa/


sungguh, masalah ini jelas sekali
U

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Unsur-unsur Pembentuk Idiom Dalam Bahasa Arab
Di dalam Kamus Idiom Arab-Indonesia karangan Imamuddin dijelaskan bahwa
unsur-unsur pembentuk idiom dalam bahasa Arab terdiri dari
benda,

1.

/al-filu/ kata kerja,

/al-ismu/ kata

/wa al-harfu/ huruf.

/al-ismu/ kata benda


Menurut Ghulayaini

/al-ismu/ kata benda yaitu :

/al-ismu : ma dalla ala mana fi nafsihi gaira muqtarinin bizamanin/


isim adalah sesuatu yang menunjukkan arti pada dirinya, tanpa disertai oleh
waktu.
/Ismun/ adalah kata yang menunjukkan atas nama diri seperti nama-nama
manusia, hewan, nama-nama negeri, gunung, sungai, pantai, serta benda-benda lain yang
ada di alam ini.
Nimah (tanpa tahun: 17) mengemukakan :

/Al-ismu huwa kalimatun tadullu ala insnin aw hayawnin aw nabtin aw jamdin, aw


sifatin aw mana mujarradin min al-zamani/
Ism adalah kata-kata yang menunjukkan atas nama manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan,
benda mati, sifat atau arti yang kosong dari waktu.
Contoh:
/Muhammadun/ si muhammad
/Jamalun/ unta
/jazarun/ wortel
Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

/kursiyyun/ sebuah kursi


/hasanun/ bagus

/Ismun/ menurut jenisnya dapat digolongkan menjadi dua antara lain:


a.
Contoh:

/al-ismu al-muakkaru/ ialah kata yang menunjukkan jenis laki-laki

/jamalun/ unta
/rajulun/ laki-laki
/badrun/ bulan purnama
/lailun/ malam
b.

Contoh:

/al-ismu al-mu`annasi/ ialah kata yang menunjukkan jenis perempuan.


/mar`atun/ anak perempuan
/syamsun/ matahari
/ftimatu/ si fatimah
/ummun/

ibu

/talhatu/ si tolha
/lail / si laila
Menurut Senali tanda-tanda isim dapat diketahui melalui huruf yang akhirnya di
jarkan, tanwin, adanya alif-lam dan huruf jar.
Menurut Senali bentuk-bentuk isim terbagi dua, yaitu :
1.
/ismun al-marifati/

/ismu al-marifati hia madalla ala muayyanin/


isim marifah adalah lafazh yang menunjukkan benda tertentu
/haza al-kitabu/ menunjukkan kitab yang ditentukan oleh mutakallim
(pembicara)
Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

/haza al-masjidu/ menunjukkan masjid yang ditentukan oleh


mutakallim (pembicara)
2.

/ismun al-nakirati/

/ismu al-nakirati hia kullu ismin sya`iin fi jinsihi la yakhtassu bihi wahidun duna
akhara wataqribuhu kullu ma salaha dukhulu al-alifi wa al-lami alaihi/
isim nakirah ialah setiap isim yang jenisnya bersifat umum yang tidak
menentukan sesuatu perkara dan lainnya, singkatnya ialah setiap isim yang layak
dimasuki alif dan lam.
Contoh :

2.

asalnya

/galamun/ menjadi

/al-gulamu/

asalnya

/rajulun/ menjadi

/al-rajulu/

/al-filu/ kata kerja


Menurut Ghulayaini

/al-filu/ kata kerja yaitu :

/al-filu :ma dalla ala mana fi nafsihi muqtarinin bizamanin/


fiil adalah kata yang menunjukkan arti pada dirinya yang bersamaan dengan
waktu.
Menurut Ghulayaini
/ filu al-madi/,

/al-filu/ terbagi menjadi tiga bagian, yaitu


/filu al-mudariu/,

Menurut Al-Ghulayaini (2003:27)

/filu al-amri/.

/ filu al-madi/ adalah :

/al-madiyu : ma dalla ala manan fi nafsihi muqtarinin bi al-zamani al-madiyyi/


fiil madi adalah kata yang menunjukkan arti dengan sendirinya, dikaitkan
dengan masa yang telah lampau (Ghulayaini,1991:63)
Contoh :
/daraba/ sudah memukul
Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

/jalasa/ sudah duduk

Menurut Al-Ghulayaini (2003:27)

/filu al-mudariu/ adalah :

/al-mudariu : ma dalla ala manan fi nafsihi muqtarinin bizamanin yahtamilu


al-hala wa al-istiqbala/
fiil mudari adalah kata yang menunjukkan arti dalam dirinya, yang dikaitkan
dengan waktu yang mengandung arti sekarang atau yang akan datang (AlGhulayaini, 1991:64)
Contoh :
/yadribu/ sedang atau akan memukul
/ yajlisu/ sedang atau akan duduk
Menurut Al-Ghulayaini (2003:27)

/filu al-amri/ adalah :

/al-`amru : ma dalla ala talabi wukui al-fili min al-faili ila al-mukhatabi
bikhairi lami al-amri/
fiil amar adalah kata yang menunjukkan tuntutan terjadinya perbuatan dari fail
ke mukhatab tanpa memakai lam amar (Al-Ghulayaini, 1991:64)
Contoh :
/idrib/ pukullah
/ijlis/ duduklah
Adapun fiil yang banyak digunakan dalam idiom adalah fiil madi dan fiil
mudari.

3.

/al-harfu/ huruf.
Menurut Ghulayaini

/ al-harfu/ huruf yaitu :

/al-harfu : ma dalla ala mana fi gairihi/


huruf adalah sesuatu yang menunjukkan arti di luar huruf itu.
Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

Ditinjau dari segi amilnya dalam kalimat huruf dapat dibedakan menjadi huruf
amilk dan ghairu amil. Huruf amil adalah huruf yang dapat mempengaruhi isim
sesudahnya. Di antara huruf amil adalah : huruf jar, huruf nasab dan huruf jazam.
Adapun huruf yang dapat membentuk idiom bahasa Arab adalah huruf jar.
Menurut Al-Ghulayaini (2007:463) huruf jar ada dua puluh :

(
/hurufu al-jarri isyruna harfan : wahia (al-ba`u, wa min, wa `ila, wa an, wa ala, wa fi,
wa al-kafu, wa al-lamu, wa wawu al-qasima, wa ta`uhu, wa muz, wa munzu, wa rubba,
wa hatta, wa khala, wa ada, wa hasya, wa kay, wa mata fi lugati huzailin, wa laalla fi
lugati uqailin)/
huruf jar ada dua puluh yaitu :
1.

/al-ba`u/ artinya dengan

2.

/min/ artinya dari

3.

/ila/ artinya ke

4.

/an/ artinya dari

5.
6.
7.
8.

/ala/ artinya atas


/fi/ artinya di
/al-kafu/ artinya seperti
/al-lamu/ artinya bagi

9.

/wawu al-qasamu/ artinya waw sumpah

10.

/tau al-qasamu/ artinya ta sumpah

11.

/muz/ artinya sejak

12.

/munzu/ artinya sejak

13.

/rubba/ artinya banyak kali

14.

/hatta/ artinya sehingga

15.

/khala/ artinya selain

16.

/ada/ artinya selain

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

17.
18.

/hasya/ artinya selain


/kay/ artinya supaya

19.

/mata/ menurut bahasa Huzail

20.

/laalla/ menurut bahasa Uqail (Al-Ghulayaini 1991:240)

Tidak setiap huruf jar dapat menjadi unsur pembentuk idiom yakni huruf :
/fi, ala, ila, min, an, bi/ di, atas, ke, dari, dari, dengan
3.2 Bentuk-bentuk idiom dalam bahasa Arab pada Kamus Idiom Arab-Indonesia

Adapun bentuk-bentuk idiom dalam bahasa Arab pada Kamus Idiom Arab-Indonesia
berjumlah sembilan bentuk, pengklasifikasian ini pada kata pembentuk idiom tersebut,
bentuk-bentuk tersebut adalah :
3.2.1.

/al-ismu wa al-ismu/

Contoh :
1.
/yahrisu kullu syabbin ala an yakuna ibnu al-yaumi hatta la yattahimahu
al-annasu bi al-takhallufi/
setiap pemuda sangat ingin menjadi orang modern agar orang tak
menuduhnya terbelakang.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Kata

/ ibnu al-yaumi/ merupakan tarkib idhofi atau


/mudafun wa mudafun ilaihi/, secara harfiah kata

berarti anak adalah


hari adalah

/mudafun/ dan kata

/ibnu/

/al-yauimi/ berarti

/mudafun ilaihi/. Adapun kedua kata tersebut

jika diterjemahkan secara harfiah berarti anak hari, tetapi ketika kedua
kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu orang
modern.

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

2.
/zara al-hujaju ummu al-qura liadai al-hajji/
jemaah haji itu mengunjungi mekah untuk melaksanakan ibadah haji
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Kata

/ummu al-qura/ merupakan tarkib idhofi atau


/mudafun wa mudafun ilaihi/. Secara harfiah kata

berarti ibu adalah

/mudafun/ dan kata

kampung adalah

/ummu/

/al-qura/ berarti

/mudafun ilaihi/, adapun kedua kata

tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ibu kampung, tetapi


ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom
yaitu mekah.

3.

/sata ala al-mali ibnu al-laili fi al-barihati/


harta itu dicuri maling tadi malam
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Kata

/ibnu al-laili/ merupakan tarkib idhofi atau


/mudafun wa mudafun ilaihi/. Secara harfiah kata

berarti anak adalah


malam adalah

/mudafun/ dan kata

/ibnu/

/al-laili/ berarti

/mudafun ilaihi/, adapun kedua kata tersebut

jika diterjemahkan secara harfiah berarti anak malam, tetapi ketika kedua
kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu maling.
4.
/yajmau Allahu al-nasa liyaumi al-hisabi/
Allah mengumpulkan manusia pada hari kiamat
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

Kata

/yaumu al-hisabi/ merupakan tarkib idhofi atau


/mudafun wa mudafun ilaihi/. Secara harfiah kata

/yaumu/ berarti hari adalah


hisabi/

/mudafun/ dan kata

berarti perhitungan.

diterjemahkan secara harfiah

Adapun

kedua

/al-

kata tersebut

jika

berarti hari perhitungan, tetapi ketika

kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu hari
kiamat.

3.2.2.

/al-filu wa al-ismu/
Contoh :
1.
/indama daqat bihi al-hayatu fi wa tanihi rafaa asahu, wastaqarra fi
biladin wajada fiha kulla ma arada/
ketika kehidupan di negerinya sulit, ia mengembara dan menetap di suatu
negeri yang di situ terdapat semua yang dia inginkan.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


/rafaa asahu/ merupakan

Kata

ismu/. Secara harfiah adapun kata


/filun/ sedangkan kata

/al-filu wa al-

/rafaa/ mengangkat adalah

/asahu/ tongkatnya adalah

/ismun/.

Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti


mengangkat tongkatnya, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung
maka mengandung makna idiom yaitu mengembara.

2.
/kana yara al-najma bisabi ma alamma bihi min humumin/
Ia tak bisa tidur karena kegundahan yang dialami.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

Kata

/raa al-najmu/ merupakan

al-ismu/. Secara harfiah adapun kata


/filun/, sedangkan kata

/al-filu wa

/raa/ memperhatikan adalah

/al-najmu/ bintang adalah

/ismun/.

Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti


memperhatikan bintang, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung
maka mengandung makna idiom yaitu tak bisa tidur.

3.
/mata al-adibu, walam yara al-nura kasirun min amalihi/
sastrawan itu meninggal dan banyak karyanya yang belum terbit.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Kata

/ra`a al-nura/, merupakan

ismu/. Secara harfiah adapun kata

/al-filu wa al-

/filun/, sedangkan kata

/ra`a/ melihat adalah

/al-nura/ cahaya adalah

/ismun/.

Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti


melihat cahaya, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka
mengandung makna idiom yaitu terbit.

4.
U

/balaa al-muazzifu al-murtasyiu al-tuma hina akhaza al- risywata allati


aradaha alaihi rajulu al-mabahitsi/
pegawai yang menerima suap itu tertipu ketika menerima suap yang
ditawarkan petugas reserse.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Kata

/balaa al-tuma/ merupakan

ismu/. Secara harfiah adapun kata


/filun/, sedangkan kata
Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

/al-filu wa al-

/balaa/ menelan adalah

/al-tuma/ rasa adalah

/ismun/.

Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti


menelan rasa, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka
mengandung makna idiom yaitu tertipu.

/al-filu wa harfu al-jarri/

3.2.3.
Unsur idiom

/al-filu wa harfu al-jarri/ tidak hanya pada harf

saja, tetapi terdapat juga pada harf jar yang lainnya, yaitu :
/ala, ila, min, an, bi/ atas, ke, dari, dari, dengan.
Contohnya :
1.

/wala yasytagilu binaharin bigairi al-ilmi hatta yakhruja fi al-tabiati wa


al-riyadiyyati/
karena sepanjang hari disibukkan oleh ilmu, ibnu sina akhirnya unggul
dalam ilmu kedokteran dan matematika.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Kata

/kharaja fi/ merupakan

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


/filun/, sedangkan kata

/ al-filu wa
/kaharaja/ keluar adalah

/fi/ di adalah

/harfun/. Adapun

kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti keluar di,
tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makan
idiom yaitu unggul.

2.

/yaayyuha al-lazina amanu la takunu ka al-lazina kafaru wa qalu


liikhwanihim iza darabu fi al-ardi/
Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

hai orang-orang yang beriman janganlah kamu seperti orang-orang kafir


yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka mengadakan perjalanan
di bumi
Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.
Kata

/daraba fi/ merupakan

/ al-filu wa

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


/filun/, sedangkan kata

/daraba/adalah

/fi/ di adalah

/harfun/. Adapun kedua

kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti memukul di, tetapi
ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom
yaitu berjalan.
/ala/ adalah :

Contoh harf
1.
U

/ajmaa al-qaumu ala darurati al-musyawarati bainahum/


warga sepakat mengenai keutamaan bermusyawarah di antara mereka.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Kata

/ajmaa ala/ merupakan

/ al-filu wa
/ajmaa/ adalah

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


/filun/, sedangkan kata
kedua

kata

tersebut

/ala/ atas adalah


jika

diterjemahkan

/harfun/. Adapun

secara

harfiah

berarti

mengumpulkan atas, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka


mengandung makna idiom yaitu bersepakat.

2.
U

/zahaba alayya mauiduka/


aku lupa sama sekali akan janjimu.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Kata

/zahaba ala/ pergi atasmerupakan

al-filu wa harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

/
/zahaba/

pergi adalah

/filun/, sedangkan kata

/ala/ atas adalah

/harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah


berarti pergi atas, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka
mengandung makna idiom yaitu lupa sama sekali.

3.
U

/hamala al-jaisyu ala al-mutamarridina hamlatan farraqat jumuahum/


pasukan itu menyerang para pemberontak yang dapat menghancurkan
U

persatuan mereka.
Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.
Kata

/hamala ala/ merupakan

/ al-filu wa
/hamala/ membawa

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


adalah

/filun/, sedangkan kata

/ala/ atas adalah

/harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah


berarti membawa atas, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka
mengandung makna idiom yaitu menyerang.

4.
U

/mada al-syakhsu ala ra`yihi/


orang itu melaksanakan pendapatnya.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Kata

/mada ala/ merupakan

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


/filun/, sedangkan kata

/ al-filu wa
/mada/ berlalu adalah

/ala/ atas adalah

/harfun/.

Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti


berlalu atas, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka
mengandung makna idiom yaitu melaksanakan.

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

Contoh harf

/ila/ adalah:

1.
/kana launuhu yadribu ila al-sufrati min asari al-maradi/
warna kulitnya hampir kuning akibat sakit.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


/daraba ila/ memukul ke merupakan

Kata

/ al-filu wa harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


/daraba/ memukul adalah
adalah

/filun/, sedangkan kata

/ila/ ke

/harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan

secara harfiah berarti memukul ke, tetapi ketika kedua kata tersebut
bergabung maka mengandung makna idiom yaitu hampir.

2.
U

/zahaba al-maridu ila rabbihi/


orang sakit itu meninggal.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


/zahaba ila/ merupakan

Kata

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


/filun/, sedangkan kata

/ila/ ke adalah

/ al-filu wa
/zahaba/ pergi adalah
/harfun/. Adapun

kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti pergi ke,
tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna
idiom yaitu meninggal.
Kata

/zahaba ila/ pergi ke dapat berubah artinya menjadi

meninggal apabila ada kata

/rabbun/ sesudahnya. Hal tersebut terjadi

karena tidak mungkinnya seseorang menjumpai Tuhannya (datang


keTuhan) kecuali jika orang tersebut sudah meninggal. Jadi kata
/zahaba ila/ menjadi berarti meninggal tergantung pada konteks kalimat.

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

3.
U

/nazartu ila al-tilifiziyuni/


Aku menonton televisi.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Kata

/nazara ila/ merupakan

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


/filun/, sedangkan kata

/ al-filu wa
/nazara/ melihat adalah

/ila/ ke adalah

/harfun/. Adapun

kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti melihat ke,
tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna
idiom yaitu menonton.

4.
/yarjiu bina`u haza al-masjidi ila al-qarni al-sani/
pembangunan mesjid ini bermula pada abad kedua
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah idiom.


Kata

/rajaa ila/ merupakan

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


/filun/, sedangkan kata

/ al-filu wa
/rajaa/ kembali adalah

/ila/ ke adalah

/harfun/. Adapun

kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti kembali ke,
tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna
idiom yaitu bermula.

Contoh harf

/min/ adalah:

1.
/wa `an yabra`a min haqqi sahibiha/
di antara syarat taubat dari perbuatan dosa sesama manusia adalah
mengembalikan hak pemiliknya.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

Kata

/bara`a min/ merupakan

/ al-filu wa

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


adalah

/filun/, sedangkan kata

/bara`a/

menjadikan

/min/ dari adalah

/harfun/.

Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah

berarti

menjadikan dari, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka


mengandung makna idiom yaitu mengembalikan.

2.
U

/jarradahu min kulli al-qabihi/


dia mencopot semua gelarnya.
Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.
U

/jarrada min/ merupakan

Kata

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


adalah

/filun/, sedangkan kata

/ al-filu wa
/jarrada/ mengupas

/min/ dari adalah

/harfun/.

Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti


mengupas dari, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka
mengandung makna idiom yaitu mencopot.

3.
U

/hama al-syakhsu ibnahu min al-safari/


orang itu melarang anaknya bepergian.
Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.
U

Kata

/hama min/ merupakan

/ al-filu wa

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


adalah

/filun/, sedangkan kata

/hama/ melindungi

/min/ dari adalah

/harfun/.

Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti


melindungi dari, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka
mengandung makna idiom yaitu melarang.
Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

4.
/hata tadumma adadan mina al-maktabati al-kabirati/
hingga mencakup sejumlah perpustakaan megah.
Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.
U

Kata

/damma min/ merupakan

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


adalah

/filun/, sedangkan kata

/ al-filu wa
/damma/ mengumpulkan

/min/ dari adalah

/harfun/.

Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti


mengumpulkan dari, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka
mengandung makna idiom yaitu mencakup.

Contoh harf

/an/ adalah:

1.
/iblisa yaqtau al-zahaba ani al-nasiki/
iblis menghentikan (pemberian) emas untuk Nasik.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Kata

/qataa an/ memotong dari merupakan


/ al-filu wa harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata

memotong adalah

/filun/, sedangkan kata

/qataa/

/an/ dari adalah

/harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara


harfiah berarti memotong dari, tetapi ketika kedua kata tersebut
bergabung maka mengandung makna idiom yaitu menghentikan.

2.
U

/bahasa al-qadi ani al-jarimati/


hakim itu menyidik kejahatan itu.
Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.
U

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

Kata

/bahasa an/ mempelajari dari merupakan


/ al-filu wa harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata

mempelajari adalah

/filun/, sedangkan kata

/bahasa/

/an/ dari adalah

/harfun/. Adapun kedua kata tersebutjika diterjemahkan secara


harfiah berarti bahasa dari, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung
maka mengandung makna idiom yaitu menyidik.

3.
/waqad akhaza al-garbiyyuna an mudarrisi al-andalusi ziyyihim/
orang Eropa mencontoh guru-guru di Andalusia dalam berpakaian.
Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.
U

/akhaza an/ merupakan

Kata

/ al-filu wa

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


adalah

/filun/, sedangkan kata

/akhaza/ mengambil

/an/ dari adalah

/harfun/.

Secara harfiah adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara


harfiah berarti mengambil dari, tetapi ketika kedua kata tersebut
bergabung maka mengandung makna idiom yaitu mencontoh.

4.
/walamma sakata an musa al-gadabu akhaza alalwahi/
setelah amarah Musa mereda dikumpulkan kembali kepingan-kepingan
U

batu taurat itu.


Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.
Kata

/sakata an/ merupakan

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


/filun/, sedangkan kata

/ al-filu wa
/sakata/ diam adalah

/an/ dari adalah

/harfun/.

Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

diam dari, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka


mengandung makna idiom yaitu mereda.

Contoh harf
1.

/bi/ adalah :

/kharaja al-rai biganamihi/


penggembala itu membawa pergi kambingnya.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Kata

/kharaja bi/ merupakan

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


/filun/, sedangkan kata

adalah

/ al-filu wa
/kharaja/ keluar

/bi/ dengan adalah

/harfun/.

Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti


keluar dengan, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka
mengandung makna idiom yaitu membawa pergi.

2.
U

/zahaba fulanun bi al-syai`i/


si fulan menghilangkan benda itu.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Kata

/zahaba bi/ merupakan

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


/filun/, sedangkan kata

/ al-filu wa
/zahaba/ pergi adalah

/bi/ dengan adalah

/harfun/.

Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti


pergi dengan, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka
mengandung makna idiom yaitu menghilangkan.

3.
U

/qama zaidu bnusabitin biamalin azimati/


Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

Zaid bin sabit melaksanakan pekerjaan mulia.


U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Kata

/qama bi/ merupakan

al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


/filun/, sedangkan kata

/ al-filu wa harfu
/qama/ berdiri adalah

/bi/ dengan adalah

/harfun/. Adapun

kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti berdiri


dengan, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung
makna idiom yaitu melaksanakan.

4.
U

/marartu bi al-suqi/
aku melewati pasar.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


/marra bi/ merupakan

Kata

al-jarri/. Secara harfiah adapun kata


/filun/, sedangkan kata

/ al-filu wa harfu
/marra/ berlalu adalah

/bi/ dengan adalah

/harfun/. Adapun

kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti berlalu


dengan, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung
makna idiom yaitu melewati.

3.2.4.

/al-harfu wa al-ismu/

Contoh :
1.
U

/fi raqabati duyunun katsiratun, la arifu kaifa usaddiduha/


aku punya hutang banyak dan tak tahu bagai mana membayarnya.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Kata

/fi raqabatihi/ merupakan

al-majruru/. Secara harfiah adapun kata


Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

/al-jarru wa
/fi/ di adalah

/harfun/.

sedangkan kata

/raqabatihi/ lehernya adalah

/ismun/. Adapun

kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti di lehernya,


tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna
idiom yaitu punya hutang.

2.
/khuz ma turiduhu min bidaatin ala al-husabi/
ambillah barang yang kamu sukai dengan cara berhutang.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Kata

/ala al-hisabi/ merupakan

wa al-majruru/. Secara harfiah adapun kata


/harfun/. sedangkan kata

/al-jarru
/ala/ atas adalah

/al-hisabi/ perhitungan adalah

/ismun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah


berarti atas perhitungan, tetapi ketika kedua kata tersebut betgabung
maka mengandung makna idiom yaitu dengan cara berhutang.

3.
/arada an yaksaba magnaman min wara`i zalika al-amali/
dia ingin mendapat keuntungan sebagai hasil dari pekerjaan itu.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Kata

/min wara`i/ merupakan

majruru/. Secara harfiah adapun kata


/harfun/ sedangkan kata

/al-jarru wa al/min/ dari adalah

/wara`i/ belakang adalah

/ismun/.

Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti dari
belakang, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung
makna idiom yaitu hasil.

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

4.

/hatta yutu al-jizyata an yadin wahum sagiruna/


sampai mereka membayar jizyah dengan patuh dan mereka tunduk (atU

Taubah : 29)
Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.
Kata

/an yadin/ merupakan

majruru/. Secara harfiah adapun kata

/al-jarru wa al/an/ dari adalah

/yadin/ tangan adalah

/harfun/ sedangkan kata

/ismun/. Adapun

kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti dari tangan,
tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna
idiom yaitu patuh.

3.3.5.

/al-filu wa al-ismu wa al-harfu/

1.
/kullama qallabta al-nazara fi makhlukati Allahi, azdadta marifatan bihi/
setiap anda merenungkan makhluk (ciptaan) Allah, bertambahlah
U

pengetahuan anda tentangnya.


Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.
Kata

/qalaba al-nazara fi/ merupakan


/al-filu wa al-ismu wa al-harfu/. Secara harfiah adapun kata

/qalaba/ membalik-balikan adalah


/al-nazara/ penglihatan adalah

/filun/ sedangkan kata


/ismun/ dan kata

/fi/ di adalah

/harfun/. Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara


harfiah berarti membalik-balikan penglihatan di, tetapi ketika ketiga kata
tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu merenungkan.

2.
Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

/kullama haqqaqa najahan, madda unuqahu ila najahin abada minhu/


semakin dapat mewujudkan keberhasilan, dia semakin berambisi untuk
U

menghasilkan yang lebih besar dari itu.


Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.
Kata

/madda unuqahu ila/ merupakan

/al-filu wa al-ismu wa al-harfu/. Secara harfiah adapun kata


memanjangkan adalah
lehernya adalah

/filun/ sedangkan kata

/ismun/

dan kata

/madda/
/unuqahu/

/ila/ ke adalah

/harfun/. Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah


berarti memanjangkan lehernya ke, tetapi ketika ketiga kata tersebut
bergabung maka mengandung makna idiom yaitu berambisi.

3.
U

/madda al-kha`ini yadahu ala huquqi al-akharina fi kulli makanin/


pengkhianat itu mencuri hak-hak orang lain di setiap tempat.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Kata

/madda yadahu ala/ merupakan

/al-filu wa al-ismu wa al-harfu/. Secara harfiah adapun kata

/madda/

memanjangkan adalah

/yadahu/

tangannya adalah

/filun/ sedangkan kata

/ismun/ dan kata

/ala/ atas adalah

/harfun/. Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah


berarti memanjangkan tangannya atas, tetapi ketika ketiga kata tersebut
bergabung maka mengandung makna idiom yaitu mencuri.

3.3.6.

/al-filu wa al-harfu wa al-ismu/

Contoh :
1.

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

/tuaqibu al-daulatu kulla man yakhruju ala al-qaanini uqubatin


radiatin/
negara itu menghukum setiap orang yang melawan hukum dengan
U

pencekalan.
Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.
Kata

/kharaja ala al-qanuni/ merupakan


/al-filu wa al-harfu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun

kata

/kharaja/ keluar adalah

atas adalah

/filun/ sedangkan kata

/al-jarru/, dan kata

adalah

/ala/

/al-qanuni/ undang-undang

/al-majruru/. Adapun ketiga kata tersebut jika

diterjemahkan secara harfiah berarti keluar atas undang-undang, tetapi


ketika ketiga kata tersebut bergabung mengandung makna idiom yaitu
melawan hukum.

2.
/ama kada al-kitabu yakhruju ila al-nuri, hatta tanawulihi al-nuqadu bi
al-dirasati wa al-taqwimi/
begitu buku itu terbit, para kritikus mengkaji dan menilainya
Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.
U

Kata

/kharaja ila al-nuru/ merupakan


/al-filu wa al-harfu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata
/kharaja/ keluar adalah

adalah

/al-jarru/, dan kata

/filun/ sedangkan kata

/ila/ atas

/al-nuru/ cahaya adalah

/al-majrura/. adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah


berarti keluar ke cahaya, tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung
maka mengandung makna idiom yaitu terbit.

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

3.
U

/daraba al-sabbahu fi al-ma`i maa zumalaihi/


perenang berenang di air bersama kawan-kawannya.
Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.
U

Kata

/daraba fi al-ma`i/ merupakan


/al-filu wa al-harfu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata
/daraba/ memukul adalah

adalah

/al-jarru/, dan kata

/filun/ sedangkan kata

/fi/ di

/al-ma`i/ air adalah

/al-

majrura/. Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah


berarti memukul di air, tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung maka
mengandung makna idiom yaitu berenang di air.

4.
/kana hakiman habbaran, la yastatiu ahadun an yaqifa fi tariqihi/
ia adalah penguasa diktator yang tak seorangpun menentangnya.
Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.
U

Kata

/waqafa fi tariqihi/ merupakan


/al-filu wa al-harfu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata

/waqafa/ berdiri adalah


/al-jarru/, dan kata

/filun/ sedangkan kata

/fi/ di adalah

/tariqihi/ jalannya adalah

/al-

majrura/. Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah


berarti berdiri di jalannya, tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung
maka mengandung makna idiom yaitu menentang.

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

3.3.7.

/al-filu wa al-filu wa al-ismu/

Contoh :
1.
/alqa alaina qasidatan, harrakat autara qulubina/
dia membacakan puisi kepada kita yang mempengaruhi jiwa kita.
Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.
U

Kata

/harraka autara al-qulubi/ merupakan


/al-filu wa al-filu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata
/harraka/ menggerakkan adalah

/autara/ mengikat adalah


hati adalah

/filun/ sedangkan kata

/mudafun/ dan kata

/al-qulubi/

/mudafun ilaihi/. Adapun ketiga kata tersebut

jika diterjemahkan secara harfiah berarti menggerakkan mengikat hati,


tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung maka mengandung makna
idiom yaitu mempengaruhi jiwa.

3.3.8.

1.

/al-filu wa al-ismu wa al-ismu/

/waqafa syaru ra`sihi wahuwa yara zalika al-masyhada al-mufzia/


dia takut sekali ketika melihat pemandangan yang menakutkan itu.
Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.
U

Kata

/waqafa syaru ra`sihi/ merupakan


/al-filu wa al-ismu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata

/waqafa/ berdiri adalah


rambut adalah
adalah

/filun/ sedangkan kata

/mudafun/ dan kata

/syaru/

/ra`sihi/ kepalanya

/mudafun ilaihi/. Adapun ketiga kata tersebut jika

diterjemahkan secara harfiah berarti berdiri rambut kepalanya, tetapi

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

ketika ketiga kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom


yaitu takut sekali.
2.
U

/yalbasu al-intihaziyyu misuha al-ruhbani fi sabili tahqiqi maslahatihi alsyakhsiyyati/


orang oportunis itu pura-pura bersih dan baik untuk meraih kepentingan
pribadinya.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


/labisa musuha al-ruhbani/ merupakan

Kata

/al-filu wa al-ismu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun


kata

/labisa/ memakai adalah

/musuha/ jubah adalah


pendeta adalah

/filun/ sedangkan kata

/mudafun/ dan kata

/al-ruhbani/

/mudafun ilaihi/. Adapun ketiga kata tersebut

jika diterjemahkan secara harfiah berarti memakai jubah pendeta, tetapi


ketika ketiga kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom
yaitu pura-pura bersih dan baik.

/al-harfu wa al-ismu wa al-ismu/

3.3.9.
Contoh :
1.

/hawala al-tabibu an yunqiza al-marida walakin la yaqdiru hatta yakuna


fi zimmati allahi sabaha al-yaumi/
dokter berusaha menyelamatkan pasien itu tetapi tak mampu sehingga ia
meninggal pagi hari ini.
U

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.


Kata

/fi zimmati allahi/ merupakan

harfu wa al-ismu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata


adalah

/al-jarri/ sedangkan kata

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

/al/fi/ dalam

/zimmati/ tanggungan adalah

/al-majrura/ dan
adalah

/mudafun/, dan kata

/allahi/ Allah

/mudafun ilaihi/. Adapun ketiga kata tersebut jika

diterjemahkan secara harfiah berarti dalam tanggungan Allah, tetapi


ketika ketiga kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom
yaitu meninggal.

2.
/safara sadiqi ala janahi al-surati liyahdura zafafa akhihi/
kawanku bepergian dengan tergesa-gesa untuk menghadiri pesta
U

perkainan saudara laki-lakinya.


Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.
/ala janahi al-surati/ merupakan

Kata

/al-harfu wa al-ismu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata


/ala/ atas adalah
sayap adalah

/al-jarri/ sedangkan kata


/al-majrura/ dan

/janahi/

/mudafun/, dan kata

/al-surati/ kecepatan adalah

/mudafun ilaihi/.

Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti atas
sayap kecepatan, tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung maka
mengandung makna idiom yaitu tergesa-tergesa.

3.
/yahfazu tullabu al-madarisi al-anasyida al-wataniyyata an zahri qalbin/
murid-murid sekolah menghafal lagu-lagu nasional tanpa melihat teks.
Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.
U

Kata

/an zahri qalbi/ merupakan

/al-harfu wa al-ismu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata


dari adalah

/al-jarri/ sedangkan kata

/al-majrura/ dan
Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

/an/

/zahri/ tengah adalah

/mudafun/, dan kata

/qalbi/ hati

adalah

/mudafun ilaihi/. Adapun ketiga kata tersebut jika

diterjemahkan secara harfiah berarti dari tengah hati, tetapi ketiga kata
tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu tanpa melihat
teks.

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan tentang Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, maka penulis
dapat mengambil kesimpulan yaitu :
/al-tabrtu al-

Idiom dalam bahasa Arab dikenal dengan


isilhiyyatu/, yang merupakan gabungan dari kata
al-isilhiyyatu/. Kata

/al-tabiratu/ merupakan bentuk jamak dari kata

/tabiru/ yaitu masdar dari kata

/abbara - yuabbiru - tabiran/ yang

berarti ungkapkan. Adapun


dari kata
sifat bagi kata

/al-tabrtu

/al-isilhiyyatu/ merupakan bentuk masdar

/istalaha/ yang mendapatkan tambahan

/ya/ nisbah yang menjadikan

/tabiru/ sedangkan arti dari kata

/istalaha/ itu sendiri adalah

kebiasaan, tradisi, konvensi, istilah , ungkapan, dan idiom. (kamus alasri 1998)
Idiom adalah gabungan dua kata atau lebih yang susunannya terbentuk secara
tetap

(baku)

dan

saling

kebergantungan

atau

gabungan

kata

yang

maknanya tidak sama dengan unsur-unsur pembentuknya.


Idiom dalam bahasa Arab dapat dibentuk dari unsur-unsur :
1.
2.
3.

/ al-ismu / kata benda


/ al-filu / kata kerja
/ wa al-harfu /

Berdasarkan unsur-unsur inilah maka akan tampak bentuk-bentuk idiom. Idiom


dalam bahasa Arab ada yang terbentuk dari dua kata dan ada yang terbentuk dari tiga
kata.
Adapun bentuk-bentuk idiom dalam bahasa Arab pada Kamus Idiom ArabIndonesia berjumlah sembilan bentuk, bentuk-bentuknya antara lain adalah :
1.

/al-ismu wa al-ismu/

2.

/al-filu wa al-ismu/

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

3.

/al-filu wa al-ismu/

4.

/al-harfu wa al-ismu/

5.

/al-filu wa al-ismu wa al-harfu /

6.

/al-filu wa al-harfu wa al-ismu/

7.

/al-filu wa al-filu wa al-ismu/

8.

/al-filu wa al-ismu wa al-ismu/

9.

/al-harfu wa al-ismu wa al-ismu/

4.2 SARAN.
Untuk mengembangkan pengetahuan Mahasiswa di Program Studi Bahasa Arab,
penulis menyarankan beberapa hal :

1.

Penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan masukan terhadap


pemahaman tentang idiom di dalam bahasa Arab.

2.

Bagi Mahasiswa di Program Studi Bahasa Arab, penulis mengharapkan


untuk dapat melanjutkan penelitian tentang idiom dalam bahasa Arab.

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

setelahPUSTAKA
kegagalannya dalam pertandingan
DAFTAR

Al-Ghulayaini, Syekh Mushtafa. 2007. Jamiud durusi Al-Arabiyyati. Beirut Libanon:


Maktabul Asasyyah.

-------------------------------------- 1991. Terjemah Jamiu Al-Durusi Al-Arabiyyati jilid 1


& 3. Semarang: CV. Asy-Syafira.

Al-Khuli, Ali Muhammad. 1982. A Dictianory Of Theoretical Linguistics (EnglishArabic). Lebanon : Libraire Du Liban

Al-Wasilah, A.Chaedar. 1993. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung : Angkasa

Bisri, K.H Adib. 1999. Kamus Indonesia Arab Al-bisri. Surabaya: Pustaka Progresif.

Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Asdi


Mahasatya.

-------------------2007. Linguistik Umum. Jakarta : PT Rineka Citra.

Imamuddin, Basuni, dan Nashiroh Ishaq. 2005. Kamus Idiom Arab-Indonesia Pola Aktif.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Keraf, Gorys. 2002. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Mendikbud. 1998. Ejaan yang Disempurnakan. Bumi Aksara

Sujarwo, Mul. tt. Kamus Idiom Bahasa Arab. Tangerang : Kawan Pustaka
Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

Tarigan, Henry Guntur. 1962. Pengajaran Semantik. Bandung : Angkasa

Wirartha, I Made. 2005. pedoman Penelitian Usulan Penelitian, Skripsi, dan Tesis.
Yogyakarta : ANDI

WS, Indrawan. Tt. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jombang : Lintas Media

(http://free.vlsm.org)

(www.wikipedia.com).

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

Anda mungkin juga menyukai