Anda di halaman 1dari 35

REFLEKSI DAN TRANSFORMASI POLA PERGERAKAN IPMAM DALAM

MENUJU RIDHO ALLAH SWT


OLEH: HARMIN SAMIUN, S.Pd., M.Pd

KATA PENGANTAR
Sebagai Insan yang Beriman,marlilah kita memanjatkan Puji dan Syukur
Kehadirat Allah SWT,atas segala nikmat dan karuniannya yang telah dilimpahkan
kepada kita semua terutama nikmat Iman dan Islam,sehingga kita bisa merasakan
manisnya,indahnya Iman dan Islam itu dalam relung kehidupan ini.Tak lupa pula
kita sampaikan Shalawat dan salam kepada junjunggan kita Nabi besar Muhammad
SAW,yang telah diutus oleh Allah untuk menyampaikan agama Tahuid ditengah
keganasan umat manusia,dari alam kegalapan menuju pancaran Islam yang terang
benerang.
Alhamdulillah Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan
kepada penulis dalam menyusun gagasan ini yang berkaitan tentang REFLEKSI
DAN TRANSFORMASI POLA PERGERAKAN IMPAM MENUJU RIDHO
ALLAH.Torbosan ini sangat penting dalam upaya menjembatani pola pergerakan
IPMAM pada

masa kepengurusan sebelumnya,sehingga menjadi embrio bagi

kepengurusan saat ini,agar mantang dalam melakukan perbaikan organisasi dan


mampu menginternalisasikan konsep IPMAM dalam gerakan pembaharuan
ditengah masyarakat melalui program ungulan yang berafliasi pada perbaikan
kualitas sumber daya manusia.
Penulis menyadari sungguh bahwa pola pergerakan organisasi IPMAM akan
eksis apabila pemimpinya adalah orang-orang yang amanah,kredibelitas yang
kuat,keperibadian(katakter)

yang

baik

serta

memiliki

komitmen

untuk

mengembangkan organisasi kearah yang lebih baik.


Berdasarkan

pengalaman empiris bahwa memimpin dalam sebuah

organisasi tidak telepas dari kemantangan para pemimpin dalam mendesaing


instrumen organisasi baik berupa pola komunikasi yang solid diantara pengurus
maupun internalisasi program kerja dilapangan.Kenapa hal itu sangat penting?
karena jantung organisasi yang baik terletak dari implikasi adanya progama

kerja.Untuk mengukur gagasan tersebut sangat diutamakan orang-orang yang siap


memikul tanggungjawab dalam organisasi,dan memiliki sikap kepedulian terhadap
kepentingan kolektif bukan kepentingan permodialisme atau kepentingan
egosentiris.Untuk Menjajaki paradigam tersebut perlu adaya sikap taransparansi
dari semua pengurus IPMAM yang akan terpilih,dalam mengelolah semua potensi
yang ada baik secara internal maupun eksternal sehingga tidak ada kecemburuan
dari setiap elemen.Tulisan ini sebagai koreksi terhadap pola pegerakan organisasi
pada masa sebelumnya.Semoga tulisan ini bisa bermamfaat bagi semua kalangan
terutama bagi kader pengurus IPMAM yang akan terpilih.Selamat beraktifitas
semoga ALLAH merahmati kita semua.Amin.
Bandung,19,Januari 2013
Penulis
Harmin Samiun

MUKADIMAH
PROFIL IPMAM PADA KEPENGURUSAN SEBELUMNYA
Dalam mencermati keberadaan IPMAM pada masa kepengurusan sebelumnya,
diperlukan adanya sikap integritas yang kuat dari setiap komponen pengurus yang
akan terpilih untuk merespon setiap dinamika kehidupan yang berkembang di
masyarakat. Sebagai upaya untuk mewujudkan pembaharuan terhadap tatanan pola
pergerakan organisasi ke arah yang lebih baik. Mengingat kompleksitas potensi
yang ada dari setiap individu menjadi terobosan utama untuk mengalang kekuatan
dalam menyusun agenda-agenda organisasi. Olehnya itu, keberadaan IPMAM sejak
berdirnya yang dipimpin oleh regenerasi saat itu, harus dimaknai dan disikapi
secara arif oleh semua kalangan. Bahwa pola pergerakan IPMAM saat itu, sebagai
instrumen untuk mengalang kekuatan dalam melakukan perubahan perilaku
dekonstruktif menuju perilaku yang konsturuktif (perilaku yang membangun)
dalam organisasi.
Eksistensi keberadaan pengurus IPMAM ditengah masyarakat menjadi
indikator dalam melakukan perbaikan dan pembinaan mentalitas generasi muda
baik dari kalangan pelajar maupun mahasiswa, agar mereka memiliki sikap
integritas keperibadian yang ungul dalam sisi akhalak. Karena hal itu sangat
penting dalam memahami esensi kehidupan. Pencitraan IPMAM ditengah
masyarakat dewasa ini, harus menjadi embrio dan perhatian khusus dari kalangan
pengurus yang akan terpilih untuk lebih proaktif dalam menyusun agenda
organisasi yang bermurah terhadap pengembangan sumber daya manusia. Sejak
berdirinya IPMAM tidak akan terlepas dari peran kontrol pelajar dan mahasiswa
sebagai masyarakat ilmiah untuk lebih sinergis dalam membangun komunikasi
yang sistemik dalam mewujudkan agenda organisasi.
Gambaran pola pergerakan IPMAM saat ini harus mencerminkan pola
pergerakan yang berorentasi tehadap peningkatan nilai-nilai keimanan dan

ketakwaan

kepada

Allah.

Potret

inilah

akan

melahirkan

insan

yang

jenius,kredibel,akuntabilitas (bertanggungjawab) serta siap dalam memimpin


organisasi.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, bahwa dalam mencermati pergerakan
organisasi pada periode kemarin masih ada kelemahan yang harus dibenahi secara
intensif oleh pengurus akan yang terpilh, dengan mengotimalisasikan peran sentral
dari masing-masing kabid (ketua bidang), dengan tetap bepegan teguh terhadap
eksitensi nilai-nilai keislaman (Al-Quran dan As-Sunnah) yang merupakan
landasan utama dalam melakukan gerakan pembaharuan umat.Dinamika organisasi
yang berkembang dalam kepengurusan saat itu terindikasi dari lemahnya
manajemen dan pola komunikasi diantara pengurus,sehingga hal ini menjadi
kendalan utama dalam mengintegrasikan program kerja.Berbagai alasan atau
prinsip logis yang tidak bisa dibantahkan secara hukum

yakni adanya sikap

dekonstruksi dari pengurus yang tidak mengindahkan aturan organisasi yang telah
disepakati secara kolektif.Semestinya hal itu menjadi proititas utama dari kalangan
pengurus untuk merekonstrukisi gerakan-gerakan organisasi saat ini.
Di sadari sungguh bahwa manajeman organisasi yang baikterletak dari fungsi dan
peran masing-masing bidang,namun hal itu tidak telepas dari peran kontorl dari
seorang pemimpin selaku nahkoda.Baiknya pemimpin dalam memimpin organiasi
terletak dari pola komunikasi yang dibangun dan konsistensi atau komitemen dari
pengurus dalam menjalangkan roda organisasi.Untuk membangun tatanan IPMAM
yang baik dan solid hendakanya setiap pengurus menjahui sikap hegomoni
kepentingan yang menyesatkan dan lebih mengedepankan kepentingan kolektif.
Karena hal itu merupakan ruang gerak bagi terjalinya hubungan yang baik diantara
semua pengurus dalam organisasi.
Oleh karenanya itu untuk menjajaki paradigma tersebut sangat dibutuhkan sosok
pemimpin yang religius,amanah,berani dalam mengambil sikap,tegas dalam

bertindak komitmen dalam setiap ucapan,santun dalam berkomunikasi,sinergis


dalam menjalin, ukuwah,transfaran ketika mengelolah keuangan dan tidak beriskap
promodial terhadap kelompok atau anggota tetentu.Andaikan prinsip tersebut
terpatri dalam diri seorang pemimpin dan pengurus,InsyAllah pasti roda organisasi
akan berjalan dengan baik.Goresan utama dalam mentransformasikan dan
merengksunstruksi pola organisasi IPMAM adalah dengan memadukan semuan
potensi dari kalangan pengurus baik pada tataran dalam mengambil sebuah
kebijakan maupun implementasi program kerja,sehingga suhu organisasi yang
diperankan oleh orang-orang didalamnya tidak bersifat dekonstuktif akan tetapi
bersifat konstruktif.
SIKAP KRITIS TERHADAP POLA PERGERAKAN IPMAM DALAM TIAP
REGKEGENERASI PENGURUS.
Dalam

menghadapi

dikotomi

dan

hegomoni

kepentingan

yang

memperhatinkan dikalangan pengurus menjadi santapan untuk disikapi secara


profesional oleh pemimpin yang bergeming dalam organisasi IPMAM saat ini.
Salah satu titik kelemahaman yang mengkikis pola regulasi dikalangan pengurus
pada dekade sebelumya adalah terletak adanya sikap kepentingan pribadi yang
lebih ditonjolkan daripada sikap kepentingan bersama.Sungguh ironis bahwa
kepentingan pribadi yang dikedepangkan dalam organisasi akan menjadi
futhurdalam mengelolah gerakan IPMAM.Sebab satu hal yang tidak bisa dipungkiri
terhadap organisasi yang akan solid yakni adanya sikap kepedulian dan
kebersamaan,baik pada tataran melontarkan argumentasi /pendapat

maupun

pengambilan keputusan atau kebijakan.


Olehnya itu dilema organisasi yang mengingikis pondasi keorganisasian
IPMAM dewasa ini yang kian melemah dan menjamur adalah konsolidasi pengurus
belum dioptimalisasikan dengan baik oleh pemimpin dan fungsionaris-fungsionaris
pengurus,sehingga hal semacam ini berimbas terhadap pola gerakan IMPAM secara

fundamental.Sikap kepekaan dan integritas pemimpin terhadap organisasi dan


pengurus tercermian dari sikap kepedulian,konsolidasi dan pembinaan mentalitas
kader.Kritik-kritik yang bersifat konstruksi dilontarakan dari masing-masing
pengurus terhadap pimpinan menjadi hal esensial untuk diintegrasikan dalam
gerakan-gerakan organiasisi IPMAM.Sebab dengan adanya sikap kritis yang
dilontarkan merupakan bagian elemen penting terjalinan hubungan pola konsolidasi
dan komunikasi dalam organisasi.
Gebrakan untuk mendesain sikap futhur dalam organisasi IPMAM agar tidak
melekat dikalangan pengurus yakni dengan tetap menjaga sikap ukhuwah antara
pemimpin dengan yang dipimpin,atau antara pembina dengan yang dibina.Karena
muatan utama dalam menompang gerakan organisasi yang solid

ditengah

masyarakat tercemin adanya sikap perhatian dikalangan internal pengurus.Oleh


karenanya perlu adanya penyegaran dan rekonstruksi gerakan-gerakan IMPAM saat
ini,terutama pembinaan internal pengurus harus dikedepankan sebagai bagian
dalam memperkuat agenda-agenda kerja organisasi sehingga hal tersebut menjadi
embrio dalam mentranspormasikan gerakan-gerakan IPMAM.
B. ALTERNATIF UTAMA POLA MANAJEMEN IPMAM DEWAS INI
Dalam memahami arus perkembangan IPMAM secara kolektif pada dekade
sebelumnya merupakan jembatan baru bagi pengurus saat ini untuk sinergis dalam
mengelolah organisasi kearah yang lebih baik.Tantangan besar yang dihadapi oleh
pengurus sebelumnya adalah terletak dari ketidak pahaman terhadap pola
komunikasi dan manajemen organisasi.Sehingga hal tersebut menjadi kendala
utama dalam menompang program kerja yang telah digagas.Namun dalam
kesempatan ini kami tidak akan membicarkan tentang perosalan tersebut karena
kami menyadari sungguh bahwa manajemen organisasi yang baik terletak dari
komitmen dan tanggungjawab dari semua pengurus bukan dari seorang pimimpin
semata.Peran pemimpin akan lahir andaikan koleganya setuju dan merespon setiap

kebijakan organisasi yang disepakati secara kolektif bukan kolegial.Selagi


kebijakan tersebut tidak mencedrai dan menyalahi prosedur atau ketentuan yuridis
dalam oraganisasi.Untuk membingkai semua itu peran sental dari masing bidang
hendaknya menyadari sungguh bahwa sebuah organisasi akan eksis dipermukan
andaikan orang-orang yang berkiprah didalamya memiliki jiwa membangun dan
sikap kepedulian tehadap IPMAM sehingga hal tersebut menjadi hal yang sangat
penting untuk diformulasikan dalam sebuah gerakan-gerakan yang nyata.
Seyogianya peran pemimpin dan pengurus dalam organisasi harus mampu
menyatukan presepsi dan pandangan dalam mewujudkan

gerakan IPMAM

dimasyarakat terutama pandangan yang kaitanya dengan pengambilan kebijakan


organisasi baik pada tataran penempatan struktural kepengurusan maupun
internalisasi program kerja masing-masing bidang.Sejalan dengan pola gerakan
IPMAM pada dekade sebelumnya menjadi hal penting untuk direkonstruksi dari
sisi penataan struktural kepengurusan yang dianggap menopoli peran dari masingmasing bidang,disisin lain disadari bahwa format kepengurusan hendkanya
dijadikan sebagai pola komunikasi sebagai upaya untuk memperkuat hubungan
kerja sama sebagai upaya dalam mewujudkan gerakan-gerakan organiasisi.
Peran strategis yang didesain sebagai instrumen dalam menetapakan
kebijakan kepengurusan saat ini dengan melihat kesungguhan dan komitmen dari
teman-teman

dalam

gerakan IPMAM.Manajemen atau tatakelolah IPMAM

menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh seluruh stekholder yang
berkepentingan

didalamnya

untuk

mewujudkan

tatanan

organisasi

yang

profesional,bersih dan akuntabilitas.Sehingga orentasi pelaksanaan program kerja


yang telah dijewatahkan dalam acuan angaran dasar dan anggaran rumaha tangga
bisa ditranspormasikan dalam bentuk kegiatan yang nyata.Kegiatan tersebut harus
berapliasi sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dalam setiap kerja-kerja masingmasing bidang dengan tetap memahami fungsi dan tanggungjawabnya sebagai
pengurus.

Dalam menghadapi arus globalisasi yang mendunia saat ini,dibutuhkan


transpormasi ide dan gagasan yang konstruktif dari tiap elemen untuk
mengkalaborasi dan mengaktualisasikan peran-peran masing-masing personal baik
dari kalangan pelajar maupun mahasiswa untuk giat dalam melakukan pembinahan
mentalitassesuai fungsinya masing-masing. Pembinaan tersebut sangat diperlukan
mengingat dekadensi moralitas yang kian mengikis sendi-sendi kehidupan sosial
kemasyarakatan akibat dari merosotnya pondasi keagaamaan.Peran generasi muda
dari tiap kalangan menjadi barometer utama untuk melakukan perubahan mentalitas
tersebut.Sehingga kemantangan dalam manajemen IPMAM menjadi hal yang
paling urgen untuk diintegrasikan.Untuk menjajaki semua itu sangat dibutuhkan
upaya kerja keras dari semua elemen dengan kesiapan-kesiapan yang memadai baik
dari sisi ilmu pengetahuan maupun kesiapan mentalitas.Olehnya itu pola
komunikasi yang dijalin dari masing pengurus harus diperhatikan.
Disini penulis akan mencoba menjelaskan peran sentral yang kaitannya
dengan fungsi atau tanggung jawab pengurus dalam memahami alur gerakangerakan organiasisi IPMAM dewasa ini.Sehingga IPMAM tidak diinterferstasikan
kedalam sebuah kepentingan yang menyesatkan oleh kelompok orang yang
memiliki pandangan yang sempit.
Perandan fungsi Ketua Umum
Tanpa disadari bahwa peran ketua umum dalam organsisi menjadi hal penting
untuk direndungkan bagi setiap jiwa yang terpilih,sebab dalam menata, mengelolah,
memahami dan menakhodai organisasi sangat diperlukan kesiapan dalam
memimpin, baik secara intrinsik/kesiapan diri( tanggung jawab)maupun kesiapan
ekstrinsik (mengelolah potensi pengurus berupa

perbedaan pendapat dan lain

sebagainya ).Olehnya itu peran ketua umum dalam oraganisisi IPMAM harus lebih
kedepangakn sikap kepedulian dan konsolidasi dan pembinaan kader.Ujung tombak
manejemen IPMAM yang baik terletak dari seberapa besar perhatian Ketua Umum

tehadap organiasi tersebut.Langkah strategis yang dilakukan oleh Ketua Umum


paling baik dalam menata organisasi IPMAM adalah menjaling keakraban dengan
pengurus,sebab dengan ini akan tercipta hubungan yang baik diantara kader.
Fungsi ketua umum dalam organisasi apapun harus memahami semua
perbedaan dari tiap fungsionaris baik itu perbedaan fisik,pendapat dan lain
sebagainya.Tanpa memahami perbedaan tersebut akan menjadi embrio bagi
munculnya penyakit futhur dalam organisasi.Apa sih sebenarnya yang dimaksudkan
dengan penyakit futhur?.Penyakit futhur yang diadopsi dalam bahasa agama yang
dikonotasikan oleh para ulama ahli bahasa diistilahkan dengan fathara indikasinya
bahwa diam yang tadinya kuat lunak yang tadinya keras.Kalau penyakit ini
mengorogoti sendi-sendi kehidupan keorganiasaian akan menyebakan hilangnya
kekuatan

dan

kekompakan

pada

jaringan

internal.Untuk

mengikis

dan

menghilangkan penyakit futhur ini dibutuhkan sosok pemimpin yang jenius,tajam


dalam memandang persoalan,komitmen, tanggung jawab yang kuat dan tegas
dalam bertindak.
IPMAM yang telah dipimpin oleh rekegenerasi sebelumnya menjadi
pelajaran yang sangat berharga bagi teman-teman yang mau memikul amanah kali
ini.Salah satu hal yang harus direndungkan oleh pemimpin IPMAM secara kolektif
adalah jadikan organisasi IPMAM ini sebagai ajang dalam membangun tali
silaturahmi dan mempererat persaudaraan diantara mahasiswa, pelajar dan
masyarakat.Karena hubungan ini akan menjadi harmonis dalam membentuk sebuah
gerakan-gerakan IPMAM dalam menuju ridho Allah.Bukankah hubungan dalam
menjalin persaudaraan diantara sesama muslim merupakan ibadah kepada Allah
SWT.Dan konsep harmoniasis secara struktural keorganisasian harus diwujdkan
dengan sikap integritas dari ketua Umum maupun ketua bidang-bidang yang lain
dalam membangun tatanan organiasasi yang solid dan baik.

Alasan yang mendasar dari paradigma tersebut adalah untuk menghindari diri
dari sikap hegomoni atau kepentingan yang terselubung dari orang yang tidak
bertanggung jawab,sikap disintegrasi serta sikap disharmonisasi diantara sesama
pengurus.Disadari sungguh bahwa hal-hal yang menyebabkan lemahnya integritas
IMPAM pada kepengurusan sebelumnya terindiaksi dari adanya ketidak tegasnya
para ketua dalam memandang dinamika pergolakan internal pengurus yang berbeda
pandangan dalam menyikapi persoalan.Sehingga gejolak yang terjadi secara
internal kelembangan antara ketua umum dengan pengurus-pengurus harus
dihindari sejak dini.Dan kita semua tidak mengingingkan IMPAM hancur ditanggan
orang-orang yang tidak peduli dan tidak berpihak tehadap organisasi.Dinamika
IMPAM yang terjadi pada kepengurusan sebelumnya harus dievaluasi secara
totalitas mulai dari peran ketua Umum sampai peran ketua-ketua bidang.
1. Fungsi Ketua Umum
Seorang Ketua Umum dalam organisasi apapun memiliki andil dan perhatian
penuh tehadap organiasisi.Sebab dia adalah orang yang dianggkat secara legal oleh
sekumpulan orang dalam organisai.Dan pengangkatan tersebut dilakukan baik
secara aklamasi/penunjukan maupun secara musyawarah mufakat) yang sesuai
dengan mekanisme atau prosedur hukum dalam arganiasis yang berlaku.Sehingga
keabsahanya dia akui secara kelembagaan.Pengangkatan ketua Umum dalam
organisasi dengan tidak memandang profesinya,status sosialnya dan lain
sebagainya.Asalkanya yang bersangkutan

mampu menjalangkan tugas dan

tanggung jawabnya sebagaimana layaknya seorang pemimpin.


Untuk mewujudkan konsep aktualiasi diri dalam membangun hubungan
persaudaraan diantara semua jejaring hendaknya dimulai dan digagas oleh ketua
umum dalam menjalin ikatan persaudaraan tersebut dengan teman-teman pengurus
yang terpilih atau pun sebaliknya.Olehnya itu jangan jadikan IPMAM sebagai ajang
kompotisi/persaingan yang tidak sehat sehingga hal tersebut akan meretakan

pondasi hubungan antara satu dengan yang lain.Terutama bagi kalangan temanteman yang berkompetisi dalam merebut pangung kekuasaan.Gerakan-gerakan
semacam ini akan memunculkan penyakit futhur.Olehnya itu hindarilah penyakit
ini.Sebab hal ini akan membahayakan bagi gerakan organiasi IPMAM.
Secara organisatoris fungsi dan peran ketua umum sangat penting dalam
mengelolah organisasi tertutama mengontrol kebijakan yang telah diputusakan
secara kolektif.Yang dimaksudakan mengontrol kebijakan pengurus kaitanya
dengan program kerja masing-masing bidang yakni mengawasi dan mengevaluasi
program yang akan diinternaliasikan.Tanpa adanya kontrol diri dari ketua umum
akan menyebakan hilnganya integritas dalam oganisasi.Oleh karenanya peran
sentral dari ketua umum yang akan terpilih dalam ajang kompotensi kali ini harus
menjadi lokomotif utama dalam membina persatuan dan kesatuan diantara temanteman.Hubungan harmonisasi menjadi hal penting untuk diinternalisasikan dalam
setiap kehidupan.
Pada prinsipnya peran ketua umum dalam mendesain gerakan IPMAM
ditengah masyarakat menjadi perhatian menarik dalam melakukan gerakan
tersebut.Terutama bagiamana menyiapkan instrumen program kerja dan penetapan
kebijakan yang menyentuh aspirasi-aspirasi internal.Gagasan atau ide yang telah
direkonstruksi bersama melalui regualasi dalam menetapkan kerja IPMAM sangat
penting sebagai upaya dalam mentransformasikan konsepsi dari gerakan-gerakan
organisasi dewasa ini.
Pada kesempatan kali ini akan saya paparkan secara konseptual tentang
fungsi atau peran ketua umum dalam organisasi (IPMAM) diantaranya sebagai
berikut:
Menyiapakan rancangan program kerja organisasi secara keseluruhan
dengan mempertimbangkan masukan dari pengurus yang kaitannya dengan
program masing-masing bidang.

Meminotoring kekuatan anggota secara keseluruhan untuk mengefektifkan

fungsi dari penempatan anggota-anggota pada tiap-tiap bidang.


Mengevaluasi kehadiran anggota dan pengurus pada tiap pertemuan.
Menjaga hubungan baik dengan sesama anggota dan pengurus.
Menjaling tali silaturahmi dengan Pembina dan masyarakat setempat.
Membanguan mitra kerja sama dengan organiasi lain yang
seakaidah(muslim) kalau memungkingkan.

Uraian diatas hanya sekilas gambaran umum peran dari peran seorang ketua
umum.Silahkan diuraiakan secara mendalama apa-apa yang menjadi peran dari
ketua umum tersebut.
Secara pribadi saya menghimbau kepada kita semua khususnya para kader
maupun pengurus.Angkatlah seorang pemimpin diantara kalian adalah orang-orang
yang amanah,memiliki rasa tanggung jawab,perhatian dan komitemen dalam
menjaga dan menjalangkan organisasi dengan baik dan benar.Tapi jangan
mengabaikan unsur yang paling mendasar yakni kepribadiannya atau karakter
yang baik (Akhlak Qorimah) yang melekat pada dirinya.Sebab ini merupakan
acuan dan barometer dalam mencermati tingkah laku dan sikap sesorang.Apalah
artinya pemimpin yang hanya pintar beretorika dalam setiap ucapan tetapi
peringainya tidak mencemingkan seorang pemimpin.Pemimpin dengan karakter
yang baik ketika menjalangkan organiasisi.Insaya Allah senagtiasa disayangi oleh
anggota-anggotanya atau pun sebaliknya.Dan pemimpin atau ketua Umum yang
baik adalah pemimpin yang mengayomi orang lain dan tidak terkontaminasi dengan
isu-isu kepentingan paragmatisem yang mengatasnamakan organisasi.Oleh karena
itu handarilah katakter pemimpin seperti ini.Sebab hal ini akan berdampak pada
disharmonisasi dalam kepengursan organisasi terutama organisasi IPMAM.
2. Peran Sekertaris Umum
Keberadaan sekertaris umum dari tiap organisasi sangat penting.Sebab sekum
memilki peran yang seginifkan dalam mengelolah dan memenej organisasi

khususnya organiasis IPMAM.Kehadiran sekum pada prinsipnya adalah untuk


membantu peran ketua umum dalam menjalangkan organisasi.Oleh sebeb itu
kehadiran atau keberadaan sekum pada satuan organisais IPMAM harus mampu
menjalangkan fungsi dan tanggung jawabnya sebagaimana mestinya.
Peran dan tanggungjawab sekum secara umum diantaranya:
Membantu ketua umum menginfetaris aris-arsip dalam organiasisi baik itu
aturan dalam organisasi,surat menyurat maupun dokumen resmi yang

dianggap penting.
Menyediakan agenda rapat bersama ketua umum
Mencatat setiap agenda program kerja yang telah dilaksanakan
Menginfetarisir jumlah anggota dan pengurus yang aktif dalam organisasi.
Berhak menjaling hubungan kerja sama dengan baik dan meningkatakan
hubungan silaturahmi dengan sesama Pengurus,Pembina dan Masyarakat.Ini
hanya uraian singkat tentang peran sekum dalam organisasi

3.Peran ketua-ketua Bidang


Manajemen organisasi yang baik teletak dari rekonsiliasi dan tekonstruksi
dari setiap elemen pengurus untuk sinergis dalam menjalangkan visi dan misi
IPMAM dengan baik sesuai dengan koridor organisasi.Visi dan misi tersebut harus
dijewathakan dalam bentuk kegiatan.Kaitannya dengan ini peran sentral dari
masing-masing menjadi hal yang paling penting dalam membentuk perdadaban dan
pembaharuan

dalam tataran gerakan

organisasi.Ketua-ketua

bidang perlu

dimantapkan kinerjanya dalam mengintegrasikan program-program IPMAM saat


ini. Oleh sebab itu kinerja masing-masing ketua dalam kepengurusan saat ini harus
didukung oleh semua komponen yang berkiprah dalam organisais IPMAM.Indikasi
yang paling menarik untuk dicermati dalam membentuk gerakan organisasi yang
solid dan sinergis adalah keterpaduan antara konsep toritis/gagasan-gagasan

(idealisme) teman-teman pengurus dengan ketua umum,diwujud nyatakan dengan


aktualisasi gerakan-gerakan pembaharuan organisasi secara sistemik.
Salah satu indikator yang bisa dijadikan tolak ukur dalam merokonstruksi
gerakan-gerakan IPMAM dalam dekade kepengurusan saat ini adalah dengan
memahami peran dan fungsi dari tiap bidang sebagi bagian dalam membingkai
program kerja.Bentuk program kerja yang akan direkonstruksi oleh elemen
pengurus adalah dengan melihat dan visi dan misi IPMAM.Karena disadari bahwa
visi dan misi dalam organisasi tersebut harus menyentuh aspirasi dan tuntuntan
masyarakat yang berkembang saat ini.Bentuk aspirasi yang harus direspon oleh
pengurus yakni mendata hal-hal yang kaitannya dengan penataan susansa
lingkungan masyarakat.Karena kami menyadari sungguh bahwa organisasi IPMAM
tidak akan eksis dipermukaan manakalah tidak didukung dari gagasan konstruksi
dari elemen siswa dan mahasiswa.
Pada prinsipnya masing-masing bidang dalam gerakan organisasi terletak
dari seberapa besar kontribusi dalam mengembagkan organisasi tersebut?.Oleh
sebab itu masing-masing bidang harus menyadari bahwa dalam meletakan dasar
organisasi terletak dari kesungguhan dan komitemen organisasi yang solid yang
dibangun dari seluluruh jejaring IPMAM baik dari kalangan pelajar maupun
mahasiswa.Peran pelajar dan mahasiswa merupakan unsur penting dalam
membentuk tatanan peradaban agama, masyarakat,bangsa dan negara.
Sesuai dengan gagasan yang diuraikan diatas disini penulis akan mencoba
menjabarkan secara sfesifik tentang fungsi dan wewenang dari masing-masing
bidang yang merupakan unsur penting dalam memberikan kontribusi bagi
perbaikan pola pergerakan IPMAM saat ini.Diantara fungsi tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bidang Organisasi

Bidang ini merupakan bidang yang sangat strategis dalam organisasi.Fungsi


dari bidang ini adalah mengotrol dari bidang-bidang yang lain dalam artian
memberikan masukan terhadap bidang-bidang yang lain yang searah dengan
prinsip dalam gerakan IPMAM.Disi lain bidang organisasi bisa memberikan
tanggapan tehadap ketua Umum dan prangkat lainya untuk sinergis dan
solid dalam menjalangkan tugas dan wewenag dari kepengurusan.Secara
yuridis formal bidang ini memiliki peran untuk memberikan penguatan yang
mendalam tentang mekanisme dan keutuhan terhadap program masingmasing agar tidak melenceng dari rambu-rambu organisasi yang telah
disepakati keabsahannya secara hukum.Yang termasuk wewenang tugas dan

fungi dari bidang ini diantaranya:


Menata dan memahami visi dan misi organisasi dalam bentuk meninjau halhal yang dianggap penting dalam butir-butir visi-misi.Agar masing-masing

bidang tidak keluar dari mekanisem dan prosudural dalam organisasi.


Memberikan masukan yang konstruktif dari masing-masing bidang apabila
melanggar kode etik dalam organisasi.Masukan tersebut harus meminta
tanggapa secara langsung kepada ketua Umum yang kaitannya dengan

kinerja masing-masing bidang.


Melaksanakan trening organisasi kepada masing-masing pengurus tentang

pentingnya dalam memahami prosudural dalam organisasi IPMAM.


Meninjau dan menyiapkan kebutuhan organisasi yang dianggap penting
dalam hal ini atribut organisasi berupa surat-menyurat dan lain sebagainya

yang dianggap perlu.


Memantau dan mengevaluasi anggota-anggota internal pengurus bidang
organisasi dan pengkaderan pada saat menjalangkan tugas dan program

kerja.
Berhak memberikan nasehat dan masukan terhadap ketua umum dan
prangkat-prangkat lainya apabila lalai dalam menjalangkan tugas dan
wewenangnya selaku pengurus IPMAM.

Menginfentarisir surat yang masuk dan keluar untuk menjaga kelengkapan


administrasi organisasi sebagai laporan pertanggung jawab pada masa

kepengurusan.
Mengidentifikasi dan merekonstruksi anggota-anggotanya yang kaitannya
dengan keaktifan pada saat menjalangkan tugas dan tanggung jawab sebagai

seorang pengurus IPMAM.


Menjaling hubungan komunikasi yang sistemik diantara sesama anggot-

anggota bidang sebagai upaya memperkuat jalinan persaudaraan.


Membangun garis koroordiansi yang baik diantara ketua bidang dengan
anggota-anggotanya sebagai upaya memperkuata hubungan kerja sama dan
menjaga keredibillitas atau pencitaan IPMAM dimata publik.

Diantara butir-butir pernyataan tersebut adalah merupakan hal yang paling


mendasar untuk disikapi secara bijak dan propesional oleh kalangan pengurus
khususnya bidang organisasi dan pengkaderan.Sebab mengacu pada pengalaman
sebelumya belum ada gagasan konstruktif yang didesain oleh pegurus dalam
menjaga keutuhan organisasi.Kalaupun ada, itu hanya sebatas opini dan wacana
tetapi tidak direspon secara mendalam oleh seluruh kalangan pengurus.Sehingga
hal tersebut berdampak terhadap mekanisme organisasi.Oleh karena itu saya secara
pribadi mengintruksikan bahwa pengangkatan pengurus kali ini yang akan
ditempatkan dalam struktural kepengurusan yang kaitannya dengan bidang
organisasi dan pengkaderan adalah orang-orang yang paham dan memahami
prosudur dan mekanisme organisasi,dan menghindari diri dari kepentingan yang
terselubung yang dianggap mencederai organisasi secara yuridis.Sebab bidang ini
adalah merupakan ujung tombak dalam pergerakan organisasi.
Selain hal yang dimaksud yang telah diuraikan sebelumnya.Perlu juga adanya
sosialiasi pengurus yang akan menempatakn diri sebagi ketua-ketua bidang.Apa
alasan

yang

mendasari

sosialisasi

tersebut?Pertama.Penempatan

struktural

pengurus dibidang organisaisi harus diminta kesediannya untuk menduduki jabatan

tersebut yang dianggap strategis.Kedua.Penempatan orang-orang dibidang ini tanpa


ada persetujuan yang bersangkutan dan belum memahami prosedural organisasi
mengkhawatrikan adanya ketidak seriusan dalam menjalangkan tugas dan tanggung
jawabnya sebagi seororang pengurus.
Seyogiannya orang yang diamanahkan untuk menduduki jabatan ketua bidang
organisasi adalah orang-orang yang betul-betul paham dan mengerti alur dan
mekanismen dalam menjalangkan tugas dan tanggung jawab sebagimana layaknya
seorang pengurus.Dan orang tersebut harus bisa memahami secara kompleks
tentang integritas atau kepribadian anggota-anggotanya.sebagai upaya untuk
menjaga kerdibilatas oraganisasi IPMAM.Paradigma tersebut merupakan pola
dalam membagun organisasi yang solid.Peran ketua bidang mampu mengakomodir
seluruh perbedaan dengan menjujung etika dan sopan santun dalam perbedaan
tersebut.Artinya ketua bidang harus bijak dan popesional dalam menjelaskan halhal menyangkut kinerja organisasi baik itu berupa program kerja maupun kebijakan
lainya yang berhubungan dengan organisasi IPMAM.
2. Bidang Kerohanian/Keagamaan
Bidang ini tidak kalah pentinganya dengan bidang-bidang lain.Sebeb ujung
tombak dalam memahami kerangka kerja organisasi telihat dari kontribusi pengurus
dalam menjalangkan misi agama yang baik dan benar.Bidang ini merupakan
representasi dalam menegakan konsep amar maaruf nahi mungkar dalam setiap
ruang kehidupan.Secara internal bidang ini memiliki andil dan porsi yang
mendalam dalam membentuk generasi bangsa dan negara ini.Kenapa demikian?
karena disadari bahwa salah satu hal yang tidak bisa ditawar-tawar adalah
bagaimana menjembatani dan mendidik manusia yang baik dan benar sementara
orang yang kita tempatkan pada komposis pengurus adalah orang yang tidak
memiliki komitemen dalam menegakan dakwah dijalan Allah.

Oleh sebab itu saya mengitruksikan kapada siapapun yang membidangi bidang
ini hendaklah yang berasngkutan harus bisa mewujdukan dan menegakan syiarsyiar Islam secara utuh dan kafah ditengah kehidupan.Dan jangan disalah tafsirkan
bahwa konsep menegakan syiar-syiar Islam bukan hanya sebatas kegiatan yang kita
lakukan pada momentum tertentu( misalkan pasantren kilat pada bulan romadhan
saja) dan lain sebagianya.Tetapi yang lebih menarik segala sesuatu yang
menyangkut tentang kebaikan atau berfastabikul ghorat(berlomba-lomba dalam
kebaikan) lakukanlah

selagi

hal itu

tidak

bertentangan dengan

kaidah

hukum.Dengan demikian bahwa orang yang ditempatkan dalam bidang ini adalah
orang yang siap menjalangkan misi dakwah dijalan Allah.Artinya mengajak
manusia untuk beribadah kepada Allah.Tidaklah kalian memahami bahwa visi dan
misi IPMAM dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga berasaskan ALQuran dan Hadist.
Peran bidang kerohanian
Menyiapakan program andalan yang kaitan dengan penigkatan iman dan
takwa kepada Allah SWT.
Mengajak semua pengurus untuk mendekatakan diri kepada Allah.Baik
pendekatan diri kepada Allah lewat shalat maupun amalan-amalan
sholehlainya yangberhubungan dengan ibadah kepada Allah.
Mengadakan kajian keislaman mingguan dengan membedah reverensi atau
sumber buku seperti syirah Nabawi (Sejarah Rasulullah SAW),sejarah NabiNabi yang lain yang diutus Oleh Allah SWT yang kaitannya dengan
penyampaian agama Allah,maupun sirah sahabat (sejarah sahabat).Hal
tersebut befungsi untuk mendalami tentang karakter yang baik yang melekat
pada diri-diri mereka.Dan menumbuhkan sifat kecintaan tehadap para Nabi
dan sahabatnya.
Mengadakan MABIT(malam bina Iman dan Takwa).Melalui pembinaan
keagamaan yang diselengarkan satu kali dalam seminggu.

Gambaran tersebut diatas merupakan bentuk keperihatinan kita semua terhadap


mentalitas generasi umat Islam khususnya internal pengurus yang saat ini belum
ada satu pun trobosan untuk membentuk program-program kerja yang beraflisasi
terhadap pembentukan jati diri muslim yang kafah.Jati diri muslim yang mampu
mengamalkan perintah Allah.Dan disadari sungguh bahwa bentuk kegiatan
keagamaan yang sering dilakukan hanya sebatas retorika,disuksi dan lain
sebagainya tanpa kemudian menghayati dan memaknai dari pelaksanaan kegiatan
tersebut.Artinya bahwa kegiatan yang dilakukan baik itu lawat kajian,diskusi
ataupun sejenisnya. Seyogiannya kegiatan yang dilakukan harus diwujudnyatakan
dengan perbuatan atau amal yang baik dalam kehidupan sehari-hari.Karena itu
merupakan bentuk komitmen kita tehadap Allah SWT.Apalah artinya retorika atau
kecerdasan intektual yang Allah anugrahkan kepada kita semua tanpa kemudian
diimbangi dengan kecerdasan spritual keagamaan(Tanpa mengamlkan syiar-syiar
Islam baik itu perintah Shalat lima waktu dan perintah yang lainya yang diwajibkan
kepada kita) sungguh menjadi hampa hidup ini.
Oleh karena itu saya menasehati diri ini dan sahabat-sahabtku.Jadilah kita
sebagai manusia yang sejati.Manusia yang sengtiasa dirindukan oleh Surga
Allah.Bagaiaman kita bisa mendapatkan surga solusinya hanya satu dan ini tidak
bisa ditawar-tawar yakni laksanakan perintah Allah dan jahui larangannya.Selagi
nyawa masih dikandung badan masih ada kesempatan untuk giat melakukan
ketaatan kepada Allah sebelum kita dipisahkan dengan kehidupan ini.Dalam
hadisnya Nabi mengingatkan kepada kita semua:Aksiru dkiri hazihi lazati yakni
maut:Perabanyakanlah mengingat hal yang akan memutskan seluruh kelezatan
hidup yakni kematian.Kemudian dikuatakan dengan keterangan ayat AlQuran:Yaayuhaldzina amanu takullah waltandzuru nafsu maqodamat ligodi
watakullah inallah ghobirun bima tamalun:Hai orang yang beriman
bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang ia perbuat untuk hari

esok(akhirat) dan bertakwalah kalian kepada Allah sesungguhnya Allah maha


mengetahui apa yang kalian kerjakan.
3. Bidang humas

Keberadaan bidang ini sangat strategi dalam membentuk pola komunikasi yang
sistemikdalam membangun hubungan yang sinergi antara pengurus internal
IPMAM dengan masyarakat sebagai upaya dalam memperkuat jalinan kerja sama
yang dapat mendorong terbentuknya pola gerakan-gerakan organisasi.Hubungan
yang dibangun oleh internal IPMAM dengan masyarakat dalam bingkai akidah
adalah merupakan wahana dalam membentuk ikatan iman hanya semata-mata
karena Allah.Pondasi gerakan yang terbangun dalam gerakan-gerakan organisasi
sebagaimana termaktum dalam angaran dasar dan anggaran rumah tangga IMPAM
yang berasakan Al-Quran dan Hadist harus diwujud nyatakan dengan sikap dan
tindakan yang dapat memperkuat persaudaraan hanya mengharapkan ridho Allah
SWT.Hubungan internal IPMAM dengan masyarakat harus dibentuk dan dijaling
dengan baik.Hal yang demikian akan mendatngkan rahmat dari Allah.Sebagaimana
Allah gambarkan dalam Al-Quran:walau anna ahlal qura amanu watakau
lafatha alahim barakatu minasamai warardi:Jika sekiranya penduduk negeri ini
beriman dan bertakwa kepada Allah,niscaya Allah akan melimphkan berkah
dari langit dan dibumi.
Keberadaan pengurus IPMAM dilingkungan masyarakat tidak bisa dilepas
pisahkan keberadaanya.Sebab pengurus IPMAM ditengah masyarakat adalah
elemen penting dalam membangun peradaban umat.Oleh karena itu IPMAM adalah
merupakan organisasi dakwah yang bisa bergerak dan membentangkan sayapnya
dalam kehidupan masyarakat dengan mengoptimaliasi gerakan-gerakan pembinaan
umat.Agar masyarakat menjadi manusia yang terangkat deratnya oleh Allah SWT
dan mereka terhindar dari segala peroblematika hidup.

Gambaran sefesifik tentang pola gerakan bidang humas dalam membangun


komunikasi dengan masyarakat diantaranya:
Mempererat jalinan persaudaraan antara pengurus dengan tokoh-tokoh
masyarakat sebagi upaya untuk menjalin hubungan keakraban.
Membantu atau ikut mengambil peran dalam membangun masyarakat
dengan program-progam kerja yang berapliasi tehadap perbaikan umat
melalui kegiatan-kegiatan kegamaan.Dengan mengkordinasikan kegiatan
tersebut dengan bidang syiar.
Menjadwalkan atau memperioritaskan agenda petemuan khusus dengan
pihak masyarakat yang kaitannya dengan program-program IPMAM.
Membantu masyarkat pada saat melakukan kegiatan-kegiatan sosial dan
kegiatan-kegiatan lainnya.
4. Bidang Sosial Dan Ekonomi
Bidang ini memilki andil dan porsi yang segnifikan dalam membentuk tatanan
gerakan-gerakan IPMAM.Keberadaan bidang Sosial dan ekonomi mampu
memberiakn torobasan dan pandangan tentang bagaimana membangkitan suasana
untuk mewujudkan transformasi nilai-nilai sosial dan ekonomi ditengah kehidupan
masyarakat.Pandangan dan langkah bijak dalam membentuk keutuhan organisasi
secara formal perlu adanya

keasamaan pandangan dan pola pikir semua

elemen.Kesamaan pandangan tersebut dimaksudkan adalah memahami struktut atau


status sosial masing-masing pengurus.Permasalahan sosial yang terjadi pada dekade
sebelumnya secara kelembagaan menjadi perbicangan dikalangan masyarakat
akibat ketidak pemahaman pengurus dalam memandang persoalan.Perosalan yang
paling mendasar yang tidak bisa dipungkiri adalah masalah kepekaan sosial yang
kaitannya dengan momen tertentu yang mengatasnamakan organisasi.Sehingga hal
tersebut menyebabkan lemahnya komitemen dan tanggung jawab dalam
menjalangkan tugas dan fungsi organisasi.

Oleh sebab itu paradigma yang harus bibangun dalam gerakan-gerakan


organisasi secara struktural yang bisa menjaga eksistensi IPMAM yakni
menyatukan padangan dan gagasan antara pimpinan dengan pengurus dalam hal
menjalngkan fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing.Gagasan tersebut
dimaksudkan untuk mencegah gerakan-gerakan sosial yang mengatasnamakan
organisasi.Disisi lain para pimpinan IPMAM tidak dibenarkan mengmbil pandang
dalam hal mensikapi fenomen sosial berupa adanya proyek-proyek sosial sebelum
mendapat persetujuan secara kolektif dari internal pengurus.Hal ini harus disadari
oleh semua pengurus sehingga tidak menjadi ancaman bagi keutuhan organisasi.
Oleh karena itu antara bidang sosial dan ekonomi saling memilki hubungan
interdefendensi yang saling keterakaitan.Sebab orang yang diamanahkan dalam
bidang

ini

dapat

memberikan

kontribusipositif

bagi

pengembangan

organisasi.Berbicaraa tentang sosial sangat beragam untuk dijelaskan.Disini


diuraikan hanya sebatas pada kondisi internal IPMAM yang kaitannya dengan sikap
dan pandang pengurus dalam menjalangkan organisasi.Kondisi yang terjadi pada
episode kemarin menjadi rendungan dan evaluasi bagi pengurus kalin ini.Untuk
tidak terjebak dalam sikap paragmatisme dan hedonisme dari padangan orang lain
yang

mengatasnamakan

organisasi

yang

tujuan

hanya

menimbulkan

perpecahan.Paradigam semacam ini ada kaitannya dengan persoalan ekonomi alias


perut.Dengan demikian perlua adanya jiwa kemandirian dan etos kerja yang baik
dalam mewujudkan kondisi perekonomian kerorganisasi dengan mengotimalisasi
program-progaram yang telah dijewatahkan dalam renstra kerja organisasi.Dapat
digambarkan peran bidang Sosial Ekonomi diantaranya:
Memberikan

penguatan

terhadap

manajemen

organisasi

dengan

mengadakan pelatihan yang kaitannya dengan kegiatan sosial seperti


sunatan

missal

dan

kegiatan

lainya

yang

bisa

bermafaat

bagi

masyarakat.Dengan demikian kegiatan tersebut merupakan Ibadah kepada


Allah.Asalkan niatnya hanya semata-mata karena Allah.
Membantu atau melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang kaitannya dengan
program masyarakat berupa pemberisihan lingkungan mesjid dan tempattempat yang lain yang dianggap perlu.
Membangun kerja sama yang baik antara pengurus dengan masyarakat
dengan mengotimalisasi program-progaram mingguan yang kaitnnya
dengan kegiatan kemasyarakatan.
Memberikan trening dan pelatihan khusus bagi pengurus tentang
pentinganya membangun sekor-sektor ekonomi dimasyarakat berupa
pembuatan kriping singkong atau pun sejenisnya.Hal tersebut merupakan
elemen penting dalam pemberdayaan pengurus dan masyarakat.Uraian
diatas hanya padangan umum tentang peran dibidang sosila ekonomi.
5. Bidang Muslimah
Keberadaan bidang ini dalam organisasi menjadi elemen penting yang harus
direspon oleh internal pengurus.Sebab bidang ini hadir untuk memberikan
pencerahan tentang bagimana kaum perempuan atau akhwat kita harus
diberdayakan secara pribadi maupun secara kelembagaan.Peberdayaan tersebut
harus bisa membentuk perangaai seorang muslimah baik dari dimensi
intelektual,dimensi

spritualitas,dan

dimensi

sosial

kemasyarakatan.Dimensi

intelektual bibentuk lewat transformasi pengetahuan-pengetahuan umum dan


pengetahuan keagamaan yang bisa menjembatani terbentukan dimensi keimanan
dan ketakwaan kepada Allah SWT.Sebab yang bisa membedakan antara manusia
dengan manusia lain disi Allah hanya ketakwaan.Hal tersebut temaktum secara
gambalan didalam Al-Quran Surat Al-Hujurat Ayat 13.Yaayunnasu inna
khalknakum minzakari waunnsa wajaalnakum suuba waqabaila lataarafu
inna akramakum indallahi attqakum:Kata Allah wai manusia sesungguhnya
kami ciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang permpuan menjadikan
kamu

berbangsa-bangsa

dan

bersuku-suku

agar

kalian

saling

kenal

mengenal.Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian disi Allah


hanya orang yang paling bertakwa.
Kalau kita memahami secara mendalam kandungan ayat tersebut ada dua unsur
utama yang harus dijadikan pijakan.Pertama kata Taaruf dan yang kedua
Atqakum.Kata taaruf menujukan adanya konsep saling kenal mengenal antara satu
dengan yang lain sebagi makhaluk Allah.Ini menunjukan bahwa setiap jiwa
dilahirkan kedua ini sejatinya harus membangun ikatan ukhuwah persaudaraan
diantara sesama muslim yang dibagun diatas pondasi keimanan bukan dibagun
berdasarkan

sikap

egosentrisme

dan

promodialisme

kesukuan

atau

kedaerahan.Dengan demikian konsep perkenalan harus sesuai dengan batasan


syari.Artinya sseorang tidak dibenarakan berjabat tangan antara laki-laki dengan
permpuan yang bukan muhrimnya.Karena hal yang demikian merupakan anjuran
yang telah dijelaskan dalam hukum yang tekandung dalam nas-nas atau dalil yang
sahih.Sebelum saya nasehati antum antuna semua,sangtlah pantas diri ini untuk
dinasehati sebelum mensehati orang lain.
Oleh karena itu seorang pimpinan IPMAM secara kelembagaan terutama orang
yang diamanahkan membidangi bidang ini harus bijak dan profesioanl dalam
memahami batasan-batasan perkenalan sehingga kita tidak salah mentafsirkan apa
yang kita pahami dan tidak menimbulkan kerancuan dalam berfikir.Kata Atqakum
menunjukan adanya implementasi

ajaran Allah dalam kehidupan ini dengan

melaksankan segala perintahanya dengan menjahui segala larangnya.Indiktor untuk


membentuk jati diri muslim dan muslimah yang kaitannya dengan bidang tersebut
menjadi energi positif dalam mewujudkan perabadan atau kejayaan umat melalui
implementasi pelekasaan syiar-syiar islam secara kafah dan menyeluruh.
Peran bidang Muslimah secara umum dapat digambarkan:
Membentuk pola komunikasi dengan kaum ibu-ibu untuk mengadakan
kajian keislaman baik bersifat mingguan maupun bulan.Hal tersebut

dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan syiar-syiar Islam sebagai


bentuk wujud ketaatan kepada Allah SWT.
Membangkitakn kreatifitas muslimah dengan membedah atau mengkaji
reverensi-reverensi yang berhubungan dengan keislaman.Hal tersebut
dilakukan untuk memperdalam wawasan ilmu pengetahuan keagamaan
yang merupakan pondasi dasar dalam kehidupan ini.
Menjaga tali persaudaraan atau ukhuwah diantara sesama muslimah baik
dikalangan pengurus maupun dengan masyarakat.
Mendesain program kerja unggulan kemuslimahan dan lain sebagainya.

Kesimpulan
Dari uraian yang telah dipaparkan sebelumnya ada beberapa hal yang harus disikapi
dan direndukan dalam memandang paradigma kepengusan IPMAM sebelumnya
sehingga hal tersebut menjadi ibrah/perlajaran berharga bagi kepengurusan saat
ini.Apa sih paradigma kepengurusan sebelumnya?
Lemahanya garis koordianasi antara ketua dengan pengurus dalam
menjalangkan agenda-agenda organisasi yang telah dijewahatahkan dalam
surat keputuasan kerja.
Beragamnya pandangan pimpinan dan pengurus dalam menyikapai isu
pragmatisme atau kepentingan yang dilakuakan oleh pihak yang
mengatasnamakan organisasi.Sehingga hal tersebut menimbulkan ketidak
harmonisan antara ketua umum dengan yang lain.
Uraian diatas hanya gambaran umum paradigma manjemen IMPAM dewasa ini.
YAMUAQALABAL QULUBI SABIT KALBI ALADINI(WAHAI ZAT
YANG MEBOLAK BALIKAN HATI TATAPLAH HATI INI DIATAS
KETAAN KEPADAMU.YA ALLAH MAHAN PENGAMPUN.AMPULAH
SEGALA KESAHALAN DAN KEHIALAFAN KAMI PADA SAAT

KAMI

MENJALNGKAN

AMANAH.YA ALLAH

YANG

MAHA

RAHMAN RAMATILLAH KAMI DENGAN PANCARAN HIDAYAHMU


AGAR KAMI MENJALANGKAN HUDUP INI SENAGTIASA DIATAS
BIMBINGANMU DAN TUNJUKANLAH KAMI KEJALANMU YANG
LURUS SEBAGIMANA ENGAKU BERI PETUNJUK KEPDA ORANGORANG SEBELUM KAMI.YA ALLAH KOKOKANLH HATI-HATI
KAMI ATAS AGAMAMU INI YA ALLAH.KAMI MENYADARI
SEUNGGUHNYA AGAMA YANG ENGKAU RIDHOI HANYA ISLAM
DAN

BERILAH

KEMAMPAUN

KEPADA

KAMI

UNTUK

MENJANGKAN PERINTAHMU DAN MENJAHUI LARANGANMU.


YA ALLAH YANG MAHA MEMBERI RIZKI,BERKAILAH NEGERI
KAMI,NEGERI YANG PENUH DENGAN PANCARAN KEIMANAN
DAN

KETAKWAAN

BADA

KEPADAMU.RABANA

IZHADAITANA

LATUZIKULUBAN

WAHABLANA

MINLADUNGKA

RAHMAT.RABBANA ATTINA PIDDUNIA HASANA WAFIL AKHIRATI


WASANA WAKINA ADZABANNAR.

SEKUNTUM NASEHAT YANG AMAT BERHARGA BAGI JIWA-JIWA


YANG MERINDUNGKAN KASIH SAYANG ALLAH SWT
MEMBENTUK GENERASI QURANI
Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
menganugrahakan kepada kita akan berbagai kenikmatan baik menyangkut nikmat
hidup,nikmat sehat,waktu luang,dan nikmat yang lainnya.Andaikan kita hitung
nikmat yang Allah berikan kepada kita niscaya kita tidak sanggup menghitungnya
walaupun dengan mengunakan berbagai macam altenatif untuk menghitung nikmat
tersebut.Benar

apa

yang

Allah

gambarkan

didalam

firmanya

yang

mulia(walantaudu nim;atallahi latukhsuha:jika kalian menghitung nikmat


Allah,maka kalian tidak akan sanggup menghtungnya).berkenaan dengan
kenikmatan yang Allah berikan kepada kita pantaskan kita menjadi manusia yang
enggn bersyukur.Akan tetapi implikasi nikmat yang ada baik dialam jagat raya ini
maupun dalam tubuh kita,hendaklah dijadikan sebagai alternatif utama untuk lebih
giat mendekatkan diri kepada Allah sebagai wujud ketaatan kita kepada maha
pemberi nikmat (Allah SWT).
Orang yang terbiasa mensyukuri nikmat Allah,maka dia termasuk golongan
yang mendapatkan keberutungan dan kebahagian disisi Allah. Allah akan
memberikankebaikan bersifat duniawiya maupun ukrawiyah.Andaikan kebahagian
dan keberuntungan tersebut diukur

dengan deretan emas dan lain sebagainya

niscaya tidak akan sanggup untuk mengalahkannya.Karena prinsip hidup orang


yang beriman terletak dari kesungguhan dalam mengintegrasikan kenimkamtan
tersebut dengan tindakan amalan perbuatan yang baik yang dicintai dan diridhoi
oleh Allah.Allah telah mengabarakn didalam kitabnya/Al-Quran dalam surat
Ibrohim ayat 7(waidz tadzanna rabbukum lain syakartum ladzidannakum
walainkapartu inna adzabi lasyadid:Dan inggatlah juga tatakanlah tuhanmu
telah memaklumkan:sesungguhnya jika kamu bersyukur kata Allah nicaya kami
akan tambahkan nikmat kepadamu,dan jika kamu mengingkari nikmatku
niscaya adzabku sangat pedih.
Implikasi buah dari rasa syukur kepada Allah akan melahirkan jiwa yang
sehat(Qolbun Salim).Namun perlu disadari bahwa kenikmatan yang paling agung
dan dan istimewa di hadapkan kita,yang mana Allah tidak memberikan kenikmatan
tersebut kepada umat lain melainkan Allah hanya berikan kepada umatnya
Rasulullah SAW.Kenikmatan yang dimaksudkan disini adalah kenikmatan Iman
dan kenikmatan Islam.Dua kenimatan ini menjadi tolak ukur bagi sesorang untuk
mendapatkan jaminan kebahagian dan keselamatan dari Allah SWT.Apa yang
menyebabkan

hal yang demikian tidak lain karena ketaatan yang mereka

jalangkan.Implikasi dari ketaatan tersebut seorang hamba bisa lebih dekat Allah
SWT.
Pada edis kali ini saya akan mencoba menjelaskan tentang kenikmatan yang
Allah berikan kepada kita yakni nikmat adanya kitab petunjuk(Al-Quran) yang
merupakan kalamullah/perkataan Allah yang pantas untuk kiat baca dan dipelajari
secara mendalam tentang kandungan yang tetera didalamny.Dan Al-Quran ini
merupakn mujizat yang amat besar yang Allah anugrahkan kepada Nabinya yang
mulia(Muhammad binAbdilah selaku warasatul ambiya/pentup para Nabi) tidak ada
Nabi telah beliau.Dan kita umatnya juga pantas untuk mengikuti jejak beliau
sebagai pelopor pembaharu dan peletak dasar dalam menyampaikan ayat-ayat Allah
atau memberikan keterangan kepada manusia tentang Bagaiman mengenal Allah
lewat penjelasan-penjelasan menarik didalam Al-Quran tersebut.
Al-Quraan ini merupakan kitab petunjuk bagi orang-orang yang beriman
dan bertakwa kepada Allah SWT.Sebab orang-orang yang berimanlah yang
kemudian

mereka

tegerakan

hatinya

oleh

Allah

untuk

membaca,mempelajari,mentadaburi isi kandungnya dan diwujud nyatkan dengan


tindakan dan perbutan yang baik.Al-Quran ini tidak ada keraguan didalamnya
sedikit pun untuk kita menolaknya,karena dalam kandungan Al-Quran ini banyak
menyingung tentang kebenaran yang hakiki baik itu tentang adanya Allah,para
malaikata,kebenaran akan adanya hari akhir (hari kiamat),kebenaran adanya nikmat
dan azab kubur,kebenaran tentang mizan(timbangan amal manusia),kebenaran
tentang adanya azab neraka jahanan dengan segala isinya(berupa makan dan
maninumanya),kebenaran adanya kenikmatan surga (berupa makanan dan
minumnya).Dan kebenaran-kebenaran lainya yang terkandung didalamnya.Allah
berfirman dalam ayatnya yang mulia dalam surat Al-Bakorah ayat 2 :dzalikal
kitabula raibafil hudallil mutaqin:Al Quran ini tidak ada keraguan didalamnya
dan petunjuk bagi orang yang betakwa.Apa yang dikhabarkan oleh Allah adalah

benar adanya.Wajib kita beriman denganya dan ini merupakan salah satu diantara
rukun iman.
Kaitanya dengan sikap orang yang beriman dan bertakwa adalah senang
tiasa menjung tinggi dan mempercayai adanya kebenaran yang telah diuraikan
sebelumnya.Dan diantara sifat orang yang beriman adalah mengimani dan
membenarkan perkara ghoib hal ini dijelaskan oleh Allah dalam surat yang sama
( Al Bakorah ayat 3):Aladzina yukminuman bilghoibi wayukimuna sholata
wamimma radzakan hum yun fikun:Yaitu mereka beriman kepada yang
ghoib,kemudian mendirikan sholat dan menafkahkan rezki yang Allah
anugerahkan kepada mereka.
Orang yang menghiasi hidupnya dengan lantunan ayat suci Al-Qur'an
adalah merupakan sosok manusia yang amat disenangi dan disayangi oleh
ALLAH,sebab yang dibacanya adalah kalamullah atau perkataan ALLAH.Dan
membacanya merupakan ibadah yang sangat agung.Setiap huruf yang diucapkan
akan bernilai kebaikan disi Allah SWT.Rasulullah SAW,telah memberikan
ultimatum didalam hadisnya yang artinya:Aku tidak mengatakan bahwa alif lam
itu satu huruf,tetapi setiap alif,lam,dan mim itu satu huruf.dan setiap huruf
dibalas sepuluh kebaikan.walahu Alla missawab.Wahai saudara/saudariku,giatlah
membaca AL-Qur'an dengan itu,Allah akan memberikan kesejukan dan ketenangan
didalam dirimu,disebabkan engkau membaca ayat-ayatnya.Konsep membaca
hendaklah dijadikan alternatif untuk merendukan dan mentadaburi setiap-ayat yang
kita baca.Sehingga dengan itu kita bisa menemukan untaian kata hikmah yang
terkandung didalamnnya.Olehnya itu jadikan lisan-lisan kita sebagai wahana untuk
berdzikir kepada Allah.Potret manusia yang sejati adalah setiap harinya menjadikan
AL-Qur'an sebagai amalan untuk mendekatkan diri kepada Allah,sehingga dia
pantas mendaptkan julukan mutakin(orang yang bertakwa kepada ALLAH).Banyak
Ayat AL-Qur'an dan Hadist yang menjelaskan keutamaan orang yang membaca
ayat ALLAH.Salah satu hadist diantaranya:Orang yang membaca AL-Qur'an dan

mengamalkan isi kandunganya Allah akan memasangkan maha kota dikepala


kedua orang tuanya pada hari kiamat yang sinarnya lebih terang dari sinar
matahari,yang menerangi rumah didunia,dan bagaimankah sangkaan kalian
terhadap orang yang sungguh mengamalkan.Dalam hadist yang lain Rasulullah
menjalaskan:ghairukum mantaalamal quran waalmah:Sebaik-baik kalian
adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya.Kemudian juga
diingtkan dalam keterangan hadist yang lain:Ada empat golongan manusia yang
dirindukan

surganya

Allah

yakni:orang

yang

gemar

membaca

Al-

Quran,memberi makan orang yang kelaparan (anak yatim,pakir miskin),orang


yang melaksanakan puasa dibulan romadahn,dan orang yang menjaga lisannya.
SUBUHANNLLAH.
Untaian kata yang mengabarkan tentang orang yang membisakan diri denganm
membaca AL-Quran akan mendaptkan kebahagiaan hakiki disi Allah berupa
surgayang mengalil sungai didalamnya yang Allah sediakan bagi orang-orang yang
sungguh-sungguh mempelajari ayat-ayatnya.

Pada dasarnya manusia menginingkan adanya kebahgiaan yang biasa


mencapai kedudukan termulia disisi Allah berupa rasa syukur akan kenikmatan
yang Allah anugahkan.Dengan demikian jadilah ia manusia sejati,yang pantas
merasakan kebahagiaan.Yang memunkinkan sesorang meraih manisnya,dan
indahnya hidup,yang penuh dengan makna dan nilai-nilai yang tidak bisa diukur
dengan deretan banyaknya harta dan lain sebagainya.Saya mengajak kita semua
merenungkan orang-orang yang hidupnya penuh dengan kelimpahan materi,namun
sedikit mensukuri akan nikmat yang ia dapatkan dari yang maha kuasA(Allah
swt),apakah akan merasakan kebahagiaan yang terpatri dalam sanubarinya,atau
justru kegaluan hidup yang tiada arti.Sunguh berbeda dengan orang yang sederhana

namun hidupnya bersahaja.Hal-hal yang melandasi semua itu adalah kesukurannya


akan nikmat yang Allah anugrahkan kepadanya,sehinga jiwanya merasa bahagia,
tentram, aman dan nyaman.
Dengan demikan sebagai manusia yang merupakan makhaluk ciptaan
Allah hendaklah berusaha untuk meraih apa yang menjadi faktor kebahagiaan
sesorang dalam menompang kehidupan yang lebih baik untuk menuju pada tataran
manusia yang paling mulia.Yakni manusia mengisi hidup dan kehidupanya didunia
ini dengan memamfatkan segala kenikmatan yang dia perolah untuk meningkatan
rutinitas ibadah kepada Allah SWT.Sehinga bisa menghantarkan pelakunya menuju
insan yang mulia disi Allah.Mengapa demikian karena manusia tidak selamanya
berada dimuka bumi,suatu saat pasti akan berjumpa dengan sang khalik yakni
pemilik alam ini(ALLAH SWT).Oleh karena itu kencenderungan sesorang kepada
dunia yang bergelimang kenikmatan didalmnya.Allah jadikan sebagai perhisan
sementara,di mana manusia bisa memamfatkan pada hal-hal yang positif,dengan
pengertian selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.Yang menjadi pokus
perhatian kita semua adalah apa yang harus di persiapkan untuk menyongsong
kehidupan ini setalah kematian.Sehingga meraih apa yang menjadi impian kita
kelak yakni kebahagian negeri akhirat yang Allah telah janjinkan di dalam
firmanya,berupa adanya kenikmatan surga,yang Allah sediakan bagi orang-orang
yang mengisi hidupnya dengan ketaatan.Seyoginya manusia harus menginkan akan
kenikmatan tersebut dengan mengkonsetrasikan ibadah kepada Allah SWT.
Sebagai orang yang bijak ia akan berusaha untuk meraih apa yang telah di
janjikan oleh Allah,dengan memafaatkan segala kenikmatan untuk melakukan
ketaatan kepada Allah,sesuai dengan ajaran yang di pahaminya.Oleh sebab itu
dalam meraih kebahagian yang hakiki diperlukan kesunguhan,kesabaran dan
keiklasan dalam beramal kepada Allah sehingga ia mendapatakan pahala yang telah
dijanjikan.Dalam menelusuri pejalanan umat manusia

mulai dari Nabi Adam

As,sampai umat di zaman sekarang ini semuanya di berikan tanggung jawab besar

oleh Allah swt untuk melaksanakn tugas yang mulia yakni beribadah kepada
Allah.Namun sebagian manusia membiarakan atau mengabaikan akan perintah
tersebut,sehingga tidak mengetahui posisi dia sebagai makhaluk ciptaan Allah
SWT.Bukankan demikian sesorang bisa di selamatkan oleh Allah dari segala
rintihan dan deretan hidup yang akan dulalinya setelah mengalami fase-fase
kehidupanya.
Berapa kehancuran umat-umat sebelum zaman ini di binasakan Allah karena
persoalan kewajiban dan tanggung jawab yang harus di pikul,sehingga tidak bisa
merasakan akan nikmatnya hidup.Oleh sebab itu dengan adanya tanggung jawag
terhadap Allah SWT.Kita bisa mengerti akan arti kehidupan sebenarnya di
dunia.Tidak ada alternatip lain untuk meraih puncak kebahagian yang hakiki
kecuali dengan mengkosentrasian ibadah hanya kepada Allah swt.Allah tumpuan
harapan kita,dialah yang akan menyelamatkan sorang hambah dari segalan deretan
hidup ini,lebih-lebih di akhirat.
Dalam mengarungi samudra kehidupan ini.Perlu ada penanaman nilainilai keagamaan sebagai pondasi dalam menompang kemajuan peradaban manusia
dalam menuju kehidupan yang penuh kedamaian,ketenangan dan kebahagian yang
merupakn esensi dan pitra manusia sebagai makhaluk Allah swt.Sejatinya manusia
bisa merasakan kehidupan ini dengan menghadirkan nuansa agama sebagai wahana
untuk meraih puncak kebahagiaan sebagaimana di paparkan sebelumnya.Dalam
memasuki

gerbang

kehidupan

ini

manusia

di

harpkan

mampu

untuk

mengintegrasikan prinsip keagamaan sebagai solusi dalam memecahkan permasalahan-permasalahn sosial yang sangat memungkinkan untuk di selesaikan.Dengan
pemahaman agama secara sempurna dan mendalam yang mudah di cerna oleh akal
yang sehat,sekaligus menjadi responitas bagi kalangan generasi-generasi atau umat
sekarang ini.Oleh sebab itu kebahagian akan terwujud andaikan setiap manuisa
mampu mentransformasikan nilai keagaman dalam bentuk ketaatan kepada Allah

SWT sehingga dengan itu permasalahan sosial bisa diatasi dengan bijak dan
profesionl.
Sejalan dengan perkembangan zaman dan tuntutan kebutuhan manusia
semakin kompleks.Manusia dituntun untuk melakukan kajian teoritis dalam
memahami bidang ilmu,yang erat kaitanya dengan aspek keagaman baik mengenai
syariat,akhlak maupun muamalah,yang mengharuskan manusia untuk mengetahui
ektensi keberadannya.Tujuan dalam melakukan pembedahan tersebut manusia di
harapkan mampu mengamalkan syariat ini dengan baik dan benar.Oleh karena itu
indikator untuk mengamalkan nilai-nilai spiritual keagaman di perlukan keikhlasan
hanya kepada

Allah swt.Sehingga manusia bisa memahami betapa pentingan

beramal.Pada hakikatnya amalan yang di lakukan oleh seorang hambah pasti akan
dibalas oleh Allah SWT.
Dalam mencermati lajunya transpormasi ilmu pengetahuan dan teknologi
dewasa ini.Manusia di harapkan

terus meningkatkan ilmu keagamaan untuk

membentengi diri dari dinamika-dinamika kehidupan melalui pengayatan


pengamalan nilai syariat yang baik dan benar sesuai dengan kapasitas dan
kemampuan masing-masing yang di miliki.Karena hal tersebut sangat berpengaruh
positif terhadap watak dan keprbadian manusia sebagai makhaluk Allah
SWT.Mengapa demikian karena manusia pada hakikatnya meningingkan adanya
kebahagian dan keselamatan dalam mengarungi hidup dan kehidupanya baik di
maupun di akhirat.
Penyusun.
Harmin Samiun.

Anda mungkin juga menyukai