Pembuatan Emulsi
1.
Memasukkan 1 ml minyak goreng dan 5 ml air ke dalam tabung reaksi. Menggoncangkan tabung
reaksi dengan keras. Meletakkan tabung itu di rak tabung reaksi dan memperhatikan yang terjadi.
2.
Menambahkan 25 tetes larutan sabun. Menggoncangkan tabung reaksi dengan keras. Kemudian
meletakkan tabung itu dalam rak dan memperhatikan yang terjadi. Kemudian, hasil pencampuran
tersebut merupakan koloid jenis emulsi
Pencampuran air dan minyak
goreng
permukaan air.
Minyak dan air adalah emulsi (cair bertemu cair namun bersifat antagonis/ tolak
menolak) sehingga tidak bisa larut dalam air. Kedudukan minyak berada di permukaan air,
hal ini disebabkan oleh massa jenis minyak yang lebih kecil dari pada massa jenis air.
Agar minyak larut dalam air maka ditambahkan emulgator yaitu larutan sabun.
Kemudian air dan minyak tersebut dapat bercampur. Sabun disebut sebagai emulgator karena
dapat menggabungkan dua buah fese yang tidak bisa bersatu.
Pertanyaan
:
:
melapisi partikel koloid sehingga melindungi muatan koloid. Misalnya pada pembuatan es
krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukkan kristal besar es atau gula dan cat dan
tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung.
5. Yang termasuk proses fisika adalah cara mekanik, peptisasi, dan busur Bredig.
Yang termasuk proses kimia adalah reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau
dengan pergantian pelarut.
6. Pembuatan koloid dengan cara peptisasi ini dilakukan menggunakan zat kimia untuk
memecah partikel besar menjadi partikel koloid.
7. Cara pembuatan sol belerang yang termasuk cara kondensasi dan cara dispersi
a.
Cara Kondensasi: Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan
belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2.
2 H2S(g) + SO2(aq) 2 H2O(l) + 3 S (koloid)
b. Cara Dispersi: Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersamasama
dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.
X.
Kesimpulan