Anda di halaman 1dari 3

Barit (BaSO4) termasuk kelompok mineral sulfat.

Pernyusun utama mineral ini


adalah barium (Ba). Menurut Doddy Setia Graha (1987:242) bahwa barit memiliki
karakteristik sebagai berikut: sistem kristal ortorombik; belahan sempurna {001};
kekerasan 3--3,5; berat jenis 4,5; kilap kaca (vitreous); warna putih atau bening;
gores/cerat putih. Mineral ini di alam ditemukan sebagai mineral gang dalam uraturat hidrothermal, berasosiasi dengan bijih perak, tembaga, mangan, dan antimon.
Barit juga bisa ditemukan dalam urat-urat batugamping dengan kalsit dan dalam
batupasir dengan bijih tembaga.
Sedang menurut Direktorat Pertambangan (1969:133) bahwa barit berbentuk
butiran atau kristal; warna putih, kuning muda, biru, abu-abu, merah, jingga, dan
jingga gelap; karakteristik tembus cahaya hingga jernih.
Persebaran barit di Indonesia ditemukan di Pasirangin/Ciseuti (Provinsi Jawa Barat)
dan di Sermo/Wates (Daerah Istimewa Yogyakarta).
Dalam kehidupan sehari-hari, barit digunakan untuk bahan cat, pewarna putih pada
pabrik karet, lak, bahan baku industri kimia, bahan poleh, tegel dalam suhu tinggi,
dan untuk mengatur berat jenis lumpur dalam industri minyak.

Warna
-

Segar
Lapuk

: Putih kemerahan
: Coklat

Cerat

: Abu-abu

Kilap

: Kaca

Belahan

: Sempurna

Pecahan

: Concoidal

Kekerasan

: 2,5 ( Kuku )

Kuku
(2,5)

Kawat Tembaga
(3)

Kaca
(5,5-6)

Pisau Baja
(6-6,5)

Berat Jenis

: 4,48 gr/cm3

Sifat Kemagnetan

: Diamagnetik

Reaksi dengan Asam

: Tidak bereaksi

Tenacity

: Rapuh ( Brittle )

Komposisi Kimia

: BaSO4

Sistem Kristal

: Orthorombik

Asosiasi Mineral

: Silver, antimony dan sulfida

Golongan Mineral

: Sulfat

Nama Mineral

: BARITE

Keterangan

Kikir Baja
(6,5-7)

Ciri dari mineral ini yaitu warna segar putih kemerahan, lapuk coklat,

cerat abu-abu,

kilap kaca, belahan sempurna, pecahan concoidal atau seperti kulit bawang, kekerasan 2,5 ( kuku
), berat jenis 4,48 gr/cm3, sifat kemagnetan diamagnetik karena tidak mengalami gaya tarik
menarik dengan magnet, tenacity rapuh atau mudah hancur, komposisi kimia BaSO 4, sistem
kristal orthorombik dan termasuk dalam golongan mineral sulfat karena terdiri dari anion sulfat (
SO42 ), berdasarkan ciri fisik mineral dapat kita namakan mineral ini adalah Barite.
Mineral ini terbentuk melalui proses hidrotermal bertemperatur sedang-rendah, proses
hidrotermal yaitu

salah satu cara kristalisasi bahan larutan melalui proses pemanasan dan

tekanan tinggi. Mineral ini berasosiasi dengan silver, antimony dan sulfida. Mineral ini terdapat
pada batuan beku.
Mineral ini digunakan dalam industri perminyakan, bahan baku dalam industri kimia
barium, sebagai bahan pengisi dan pengembang dan agregat semen.

3.2.2 Bahan Galian Barit


Keberadaaan bahan galian barit di daerah penyelidikan terekam sebanyak 4 jalur, berarah
relatif utara-selatan (N5E) dengan kemiringan relatif tegak, panjang masing-masing
antara 50 -100 m, dengan ketebalan 20-50 cm. Beberapa waktu yang lalu pernah dilakukan

penambangan barit oleh rakyat setempat bersamaan dengan eksploitasi barit oleh PT.
Baroid di daerah Buyasuri (Wai Puen dan Tanah Merah). Penggalian tersebut dihentikan
karena pasar barit yang tidak jelas. Dari dimensi urat barit yang ada sumber daya dan
cadangan barit di daerah ini relatif kecil dan cocok untuk dibuat pertambangan sekala kecil,
mengingat proses penambangannya sangat sederhana hanya penggalian dan pengangkutan
saja. Untuk pengembangan pertambangan barit di daerah ini perlu adanya evaluasi ekonomi
dan evaluasi pasar barit untuk mengantisipasi pasar yang tidak jelas sebelum penambangan
dimulai sehinggga hasil dari pertambangan barit yang ada bisa diserap pasar.

Anda mungkin juga menyukai