Sanitary Landfill
DISUSUN OLEH
KELAS B KELOMPOK C
SEMESTER 4 / DIII
Nama
NIM
Tanda Tangan
Rizqi Putri H
P27833113062
M. Rizal Aisyudin
P27833113089
Luthfan Ghali
P27833113054
Hasrini Indri
P27833113086
Siska Desti
P27833113070
Fariani Pratiwi
P27833113085
Antika Puspita
P2783311309
M. Ridho Dzulkarnain
P27833113052
Suraida Agil
P27833113093
10
Khusnul Nadifa
P27833113074
11
Anisyah Sepfi
P27833113058
12
Marifatur Rohmah
P27833113081
13
Bella Zieta P.
P27833113076
14
Gita Bunga
P27833113066
Judul praktikum
: Sanitary Landfill
1.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
A. Tujuan Praktikum
B. Dasar Teori
1. Pendahuluan
Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) tidak dapat begitu saja
ditimbun, dibakar atau dibuang ke lingkungan, karena mengandung bahan
yang dapat membahayakan manusia dan makhluk hidup lain.
Terdapat dua cara penimbunan sampah yang umum dikenal, yaitu
metode penimbunan terbuka (open dumping) dan metode sanitary landfill.
Pada metode penimbunan terbuka, sampah dikumpulkan dan ditimbun
begitu saja dalam lubang yang dibuat pada suatu lahan, biasanya dilokasi
tempat pembuangan akhir (TPA). Gas metan yang dihasilkan oleh
pembusukan sampah organic dapat menyebar ke udara sekitar dan
menimbulkan bau busuk serta mudah terbakar. Cairan yang tercampur
dengan sampah dapat merembes ke tanah dan mencemari tanah serta air.
Berbagai permasalahan yang ditimbulkan oleh metode open
dumping menyebabkan dikembangkan metode penimbunan sampah yang
lebih baik, yaitu sanitary landfill. Pada landfill yang lebih modern lagi,
biasanya dibuat system lapisan ganda (plastic lempung plastic
lempung) dan pipa-pipa saluran untuk mengumpulkan cairan serta gas
metan yang terbentuk dari proses pembusukan sampah. Gas tersebut
kemudian dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.
Kelemahan utama penanganan sampah dengan cara penimbunan
adalah cara ini menghabiskan lahan. Sampah akan terus terproduksi
sementara lahan untuk penimbunan akan semakin berkurang, meskipun
telah menggunakan sanitary landfill, masih ada kemungkinan terjadi
kebocoran lapisan sehingga zat-zat berbahaya dapat merembes dan
mencemari tanah serta air.
Namun, sebelum kita membuat atau merencanakan membangun
Tempat Pambuangan Akhir Sampah, terlebih dahulu harus dilakukan
STUDY ANDAL. Dengan melalui STUDY ANDAL maka beberapa
pun tumbuh menjadi sentra keuntungan. Yang penting harus dijaga agar
sampah tidak merusak lingkungan, merembes dan mencemari air tanah.
Ini merupakan salah satu metode pengolahan sampah terkontrol
dengan sistem sanitasi yang baik dan juga Sanitary landfill adalah jenis
TPA yang diakui secara internasional. Sampah dibuang ke TPA (Tempat
Pembuangan Akhir), kemudian sampah dipadatkan dengan traktor dan
selanjutnya ditutup tanah. Bila tempat pembuangan sudah mencapai
kapasitas maksimum dan setelah semua kegiatan operasi selesai maka
lapisan tanah terakhir adalah 2 ft (60 cm) atau lebih. Cara ini akan
menghilangkan polusi udara. Pada bagian dasar tempat tersebut dilengkapi
system saluran leachate yang berfungsi sebagai saluran limbah cair
sampah yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai atau
ke lingkungan. Di sanitary landfill tersebut juga dipasang pipa gas untuk
mengalirkan gas hasil aktivitas penguraian sampah.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sanitary landfill,
antara lain yaitu :
a. Semua landfill adalah warisan bagi generasi mendatang
b. Memerlukan lahan yang luas
c. Penyediaan dan pemilihan lokasi pembuangan harus memperhatikan
dampak lingkungan
d. Aspek sosial harus mendapat perhatian
e. Harus dipersiapkan instalasi drainase dan system pengumpulan gas
f. Kebocoran ke dalam sumber air tidak dapat ditolerir (kontaminasi
dengan zat-zat beracun)
g. Memerlukan pemantauan yang terus-menerus
h. Lokasi landfill harus dipilih secara teliti dari lokasi yang tersedia
yaitu basah dan berlumpur dapat digunakan sebagai tempat yang
baik dan cukup luas bagi sanitary landfill
Persyaratan teknis sanitary landfill:
a. Pemadatan sampah setiap hari (Daily Cell of refuse)
b. Penimbunan tanah setiap hari setebal 15 CM setelah dipadatkan
(Daily earth cover)
b. Trench methods
Metode trench disebut sebagai metode pemotongan dan pengisian.
Metoda ini digunakan jika lokasi landfill lebih tinggi dari tempat lain
yang ada disekitarnya
DAFTAR PUSTAKA
Soemirat,J. 2007. Kesehatan Lingkungan, Gadjah Mada University Press.
Lamonce, Sophia. https://www.academia.edu/4928719/Landfill. (diakses pada 22
September 2014, 12.30)
Iskandar, Agus. 2006. Daur Ulang Sampah. Jakarta : Azka Press
Sudarso. 1985. Pembuangan Sampah. Surabaya : Proyek Pengembangan
Pendidikan Tenaga Sanitasi Pusat, Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
Departemen Kesehatan
Titisari. 2011. Sistem Pembuangan Landfill.
http://titisari04.wordpress.com/2013/05/11/sistem-pembuangan-landfill/.
(diakses pada 22 September 2014, 12.30)
Chairil, Nizar. 2013. SISTEM SANITARY LANDFILL.
http://www.ilmusipil.com/sistem-sanitary-landfill.
September 2014, 12.30)
(diakses
pada
22