TINJAUAN PUSTAKA
Tipe
Macrocarya
Tebal
:35
Tenera
Sedang
:23
Pisifera
Tipis
Dura
Minyak kelapa sawit dihasilkan dari buah kelapa sawit yang dinamakan
minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan inti sawit yang dinamakan minyak inti kelapa
sawit (Palm kernel Oil/PKO). (ketaren, 1986)
2.1.2 Inti Sawit
Inti sawit merupakan hasil olahan dari biji sawit yang telah dipecah menjadi
cangkang dan inti, cangkang sawit digunakan sebagai bahan bakar ketel uap, arang,
pengeras jalan dan lain-lain. Sedangkan inti sawit diolah kembali menjadi minyak inti
sawit (Palm Kernel Oil). Proses pengolahan inti sawit menjadi minyak inti sawit tidak
terlalu rumit bila dibandingkan dengan proses pengolahan buah sawit. Bentuk inti
sawit bulat padat atau agak gepeng berwarna cokelat hitam. Inti sawit mengandung
lemak,protein, serat dan air. Pada pemakaiannya lemak yang terkandung didalamnya
disebut minyak inti sawit dan ampas atau bungkilnya yang kaya protein digunakan
sebagai bahan makanan ternak. Kadar minyak dalam inti kering adalah 44 53%.
(Mangoensoekardjo.S., 2003)
Tabel 2.1.2.1. Komposisi Inti Sawit
Komponen
Jumlah
Minyak
47 52
Air
68
Protein
7,5 9,0
Selulosa
Abu
2.2 Minyak Inti Sawit (PKO) dan Bungkil Inti Kelapa Sawit (PKM)
Selain minyak sawit mentah (CPO), minyak kelapa sawit dapat dihasilkan dari
inti kelapa sawit yang dinamakan minyak inti kelapa sawit (palm kernel oil/PKO) dan
sebagai hasil samping ialah bungkil inti kelapa sawit (palm kernel meal/PKM).
Minyak inti sawit memiliki rasa dan bau yang khas. Minyak mentahnya mudah sekali
menjadi tengik bila dibandingkan dengan minyak yang telah dimurnikan. Titik lebur
dari minyak inti sawit adalah berkisar antara 25oC 30oC. (Sitinjak K, 1983).
Minyak inti sawit merupakan trigliserida campuran, yang berarti bahwa gugus
asam lemak yang terikat dalam trigliserida trigliserida yang dikandung lemak ini
jenisnya lebih dari satu. Jenis asam lemaknya meliputi C6 (asam kaproat) sampai C18
jenuh (asam stearat) dan C18 tak jenuh (asam oleat dan asam linoleat).
(Winarno,FG., 1991)
Bungkil inti kelapa sawit (PKM) adalah inti kelapa sawit yang telah
mengalami proses ekstraksi dan pengeringan. Bungkil inti kelapa sawit dapat
digunakan sebagai makanan ternak.
Di Indonesia pabrik yang menghasilkan minyak inti kelapa sawit dan bungkil
inti kelapa sawit adalah pabrik Ekstraksi minyak kelapa sawit di Belawan Deli.
Minyak inti kelapa sawit dan bungkil inti kelapa sawit tersebut hampir seluruhnya di
ekspor. Pada tahun 1973 jumlah minyak inti kelapa sawit yang di ekspor adalah
8.009.188 kg dengan nilai ekspor US $ 3.434.986,05 sedangkan bungkil yang
diekspor 6.200.068 kg dengan nilai US $ 540.005,05. Pada tahun 1974 bungkil inti
kelapa sawit yang diekspor adalah 17.657.583 kg dengan nilai ekspor US $
1.115.884,64
Asam kaprilat
34
Asam Kaproat
37
Asam laurat
46 52
Asam miristat
1,1 2,5
14 17
Asam palmitat
40 46
6,5 9
Asam stearat
3,6 4,7
1 2,5
Asam oleat
39 45
13 19
Asam linoleat
7 11
0,5 2
Yaitu bahan baku inti sawit yang berasal dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) lain,
Inti yang dihasilkan pun mengalami proses pengiriman yang cukup lama yang dapat
menimbulkan masalah-masalah pada inti tersebut, dan waktu penimbunan yang
dilakukan pun kita tidak tahu karena PKS di tempat lain menunggu jumlah inti yang
dihasilkan dalam jumlah banyak sebelum dikirim ke pengolahan inti di PPIS. (Tim
Penulis PS. 1998)
2.3.3 Standarisasi Bahan Dasar Pengolahan
Bahan untuk mendapatkan minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit adalah buah.
Buah yang baik berasal dari tandan buah yang sudah matang sempurna.
Tabel 2.3.3.1. Nilai Konversi buah kelapa sawit
Bagian buah
Jumlah (persen)
58 62
Buah sawit
Biji (nut)
37 43
Buah sawit
36 40
Daging buah
minyak
46 50
Daging buah
ampas
13 15
Daging buah
77 82
Daging
28,5 29,5
kering)
Air
27
Ampas (serat)
Tempurung
30
Inti
Biji : temprung
78 82
buah
(berat
Inti (kernel)
17 23
Berat biji
40 50
Berat biji
50 60
Berat inti
Berat inti
- Timbangan manual/digital
2. Loading Bay
1. Fungsi :
Sebagai tempat pembongkaran inti sawit yang masuk dan juga sebagai tempat
penyimpanan inti sawit sementara yang sebelum dikirim ke silo penyimpanan.
2. Mesin dan Peralatan :
- Loding Bay
- Blower Hisapan
- Timba-timba Inti Sawit (elevator)
- Conveyor Inti Sawit.
3. Silo Inti
1. Fungsi :
Sebagai tempat penyimpanan inti sawit sementara sebelum dikirim ke bunker inti
untuk diolah.
2. Mesin dan Peralatan :
- Silo inti
- Conveyor
4. Bunker Inti
1. Fungsi :
Sebagai tempat pengumpanan inti sawit ke kempa.
2. Mesin dan Peralatan :
- Bunker inti sawit
Bak screning
Scraper
9. Niaga Filter
1. Fungsi :
Memisahkan minyak kasar dengan ampas sehingga diperoleh minyak bersih siap ke
tangki timbun.
2. Mesin dan Peralatan :
- Saringan niagara
- Buffer tank
- Pompa minyak bersih
- Compressor
Tempat pengambilan contoh buangan ampas eks filter Niagara. Titik sampel,
contoh diambil dari corong pembuangan akhir. Dilakukan setiap 4 jam sekali untuk
dianalisa (kadar air, kadar minyak)
Tempat pengambilan contoh dari kran pipa Oil Filter Niagara ke tangki
timbun. Titik sampel, contoh diambil dari corong pembuangan akhir.Dilakukan setiap
4 jam sekali untuk dianalisa (ALB, kadar air, kadar kotoran).
10. Tangki Timbun
1. Fungsi :
Untuk penimbunan sementara PKO sebelum dikirim ke pabrik pengolahan selanjutnya
atau di eksport ke luar negeri.
2. Mesin dan Peralatan :
- Tangki timbun
- Pompa
Pengambilan contoh PKO dilakukan setiap hari apabila pabrik mengolah yang
dianalisa:
- Asam |Lemak Bebas (ALB)
- Kadar air
- Kadar kotoran
BAB
III
TIMBANGAN
Sistem digital
LOADING INTI
SILO INTI
BUNKER INTI
NIAGA FILTER
BUNKER CAKE
SCREW PRESS -I
TANGKI
TIMBUN
KE
BELAWAN
PKM
DIGUDANGKAN
Sifat Fisiko-Kimia
Sifat fisiko-kimia minyak kelapa sawit meliputi warna, bau dan flavor,
kelarutan, titik cair, titik didih (boiling point), titik pelunakan, bobot jenis, indeks bias,
titik kekeruhan, titik asap, dan titik nyala.
Beberapa sifat fisiko-kimia dari kelapa sawit nilainya dapat dilihat pada tabel 2.4
Tabel 2.5 Nilai Sifat Fisiko-Kimia Minyak Sawit
Sifat
Bobot jenis pada suhu kamar
Indeks bias D 40o C
Bilangan Iod
Bilangan penyabunan
0,900
0,900 0,913
1,4565 1,4585
1,495 1,415
48 56
14 20
196 205
244 254
2.5 Manfaat Kelapa Sawit dan Minyak Sawit Serta Produk Turunannya
Kelapa sawit merupakan tanaman tropis penghasil minyak nabati yang hingga
saat ini diakui paling produktif dan ekonomis dibandingkan tanaman penghasil
minyak nabati lainnya, misalnya kacang kedelai, kacang tanah, kelapa, bunga
matahari, dan lain-lain.
Kegunaan dari kelapa sawit tersebut adalah :
- Minyak kelapa sawit merupakan bahan baku untuk kebutuhan pangan (minyak
goreng, margarin, vanaspati, lemak, dan lain-lain) tetapi juga untuk memenuhi
kebutuhan non pangan (gliserin, sabun, deterjen, BBM, dan lain-lain).
- Inti sawit yang menghasilkan minyak inti sawit digunakan sebagai bahan sabun,
minyak goreng, kosmetik, dan sebagainya.
- Cangkang atau tempurungnya dapat digunakan sebagai bahan bakar/sumber
energi.
- Tandan kosong untuk bahan bakar ketel uap, mulsa dan abu sebagai pupuk kalium.
- Ampas lumatan daging buah untuk bahan bakar ketel uap. (Hadi, M.M., 2004)
Bagi industri kimia, CPO menjadi bahan dasar detergen, sabun, minyak, bahan
fermentasi anggur, lapisan cat, minyak pelumas, lilin, bahan semir furniture, bahan
peledak, minyak bahan tekstil, hingga biodiesel yang dicanangkan akan menjadi
sumber energi alternatif.(Hilditch, 1960)
Minyak inti sawit (PKO) mempunyai produk turunan yang relatif lebih sedikit
dibandingkan dengan CPO. Tiga produk turunan PKO yakni fatty acid, lauric acid,
dan myristic acid. Selain tiga zat ini, yang biasa ditemui adalah margarin, pengganti
mentega, lemak khusus, es krim, krim kopi, gula-gula, krim buatan, sabun, deterjen,
sampo, dan kosmetik. Karena jumlahnya yang lebih sedikit maka minyak inti sawit
lebih tinggi nilai jualnya dibandingkan dengan minyak kelapa sawit
http://sawitkalbar.blogspot.com/2009/produk-dan-standarisasi.html/.