Anda di halaman 1dari 4

Course Outline Imunologi Lanjutan

Program Studi : Magister Kesmavet


Mata Kuliah
: Imunologi Lanjutan
Beban
: 3 (2 1)
Silabus Ringkas
: Prinsip umum Imunologi Lanjutan
Semester
: Genap
Tahun akademi 2013/2014
Hari
: Sabtu Jam: 10.30
Ruang: Seminar FKH
Dosen
: 1. Dr. drh. Darmawi, M.Si. (DAR)
2. Dr. drh. Ummu Balqis, M.Si. (UB)
3. Dr. drh. Mahdi Abrar, M.Sc. (MA)
4. Dr. drh. Safika, M.Kes. (SAF)
Tanggal
Pertemuan
08-03-2014

Waktu
(menit)
100

15-03-2014

100

22-03-2014
29-03-2014
05-04-2014

100
100
100

12-04-2014

100

19-04-2014

100

26-04-2014
03-05-2014

100
100

10-05-2014
17-05-2014

100
100

24-05-2014
31-05-2014

100
100

07-06-2014

100

14-06-2014

100

21-06-2014

100

Materi

Dosen

Pendahuluan Imunitas Non-Spesifik : Respons Imun :


Perbedaan dan Membran Mukosa (Faktor Mekanik, Faktor
Kimia). Fagositosis : Aksi Sel Fagositik, Mekanisme
Fagositosis
Inflamasi: Vasodilatasi Peningkatan Permeabilitas Buluh
Darah, Migrasi Fagosit dan Fagositosis, Perbaikan Jaringan,
Demam (Endotoksin Bakteri dan Interleukin I)
Senyawa Antimikroba : Sistem Komplement,
Interferon (IFNs), Evaluasi I
Imunitas Spesifik : Respons Imun. Imunitas Dapatan
(Alamiah dan Dapatan), Dualisme Sistem Imn. Antigen dan
Antibodi (Antigen Alami dan Antibodi Alami)
Sel B dan Imunitas Humoral (Berperantara Antibodi) Aktivasi
Produksi Antibodi Melalui Seleksi Klonal Sel B. Ikatan
Antigen-Antibodi, Memori Imunologik, Molekul Dasar dari
Diversitas Antibodi, Penggunaan Antibodi Monoklonal.
Sel T dan Imunitas Berperantara Sel : Komponen dari
Imunitas Berperantara Sel, Jenis Sel T, Sitokin
Sitokin, Evaluasi II
Kelainan yang Berkenaan dengan Sistem Imun.
Hipersensitivitas, Reaksi Anafilaksis (Tipe I)
Reaksi Sitotoksik (Tipe II), Reaksi Kompleks Imun (Tipe III)
Reaksi Berperantara Sel (Tipe IV), Tipe V dan Penyakit
Autoimun, Penyakit dan Reaksi yang Berkenaan dengan
Kompleks Antigen Leukosit Manusia, Defisiensi Imun
AIDS, Evaluasi III
Aplikasi Praktis Imunologi. Vaksin : Prinsip dan Efek Vaksin,
Jenis dan Karakreistik Vaksin, Pengembangan Vaksin
Imunologi Diagnostik : Reaksi Presipitasi, Reaksi Aglutinasi,
Reaksi Netralisasi, Reaksi Fiksasi Komplemen,
Radioimmunoassay, Imunofloresen dan Teknik Antibodi
Fluorescent, Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
Vaksin Masa Depan : Pengembangan Vaksin Genetic
Engineering, Subunit, Aseluler, Vaksin Konjugat.
Penggunaan Antibodi Monoklonal pada Uji Diagnostik,
Evaluasi IV

DAR

DAR
DAR
DAR
SAF
SAF

SAF
SAF
UB
UB
UB
UB
MA
MA

MA
MA

Koordinator Mata Kuliah


Dr. drh. Darmawi, M.Si.

Deskripsi Mata Kuliah


IMUNOLOGI LANJUTAN
Deskripsi dan Tujuan Mata Kuliah
Mata kuliah Imunologi Lanjutan ini membahas topik-topik lanjutan mata
kuliah Imunologi Veteriner pada tingkat S1. Topik yang dibahas secara
mendalam adalah sistem imunitas hewan yang meliputi imunitas bawaan dan
imunitas yang didapat serta fungsi dan efek yang ditimbulkannya. Selain itu,
juga dibahas secara lebih mendalam aplikasi praktis uji-uji imunologi yang
berdasarkan interaksi antara antibodi dan antigen untuk menentukan kehadiran
antibodi atau antigen pada suatu sampel. Tujuan pengajaran mata kuliah ini
adalah menyiapkan mahasiswa pascasarjana yang dapat memahami dan
menjelaskan mekanisme imunitas dari respons imun hewan, serta mampu
mengaplikasikan secara praktis teknik-teknik imunologi untuk diagnostik
antibodi atau antigen maupun untuk riset.
Metode Perkuliahan
Agar teori yang diajarkan dapat dikuasai secara lebih mendalam oleh
mahasiswa, dosen akan menggunakan berbagai metode perkuliahan seperti
memberi kuliah (lecture), pekerjaan rumah, diskusi (dengan atau tanpa
presentasi), dan latihan membahas topik-topik yang terkait dengan imunitas
hewan yang mengacu pada jurnal internasional.
Bahan Acuan yang Digunakan
Bahan acuan yang disarankan agar dipelajari oleh mahasiswa adalah:
Kresno S.B. 2001. Immunologi: Diagnosis dan Prosedur Laboratorium. Edisi
keempat, Pen. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Roitt I.M., and P.J. Delves. 2001. Roitts Esential Immunology. Tenth Edition,
Blackwell Science Ltd. Osney Mead Oxford OX2 OEL.
Tizard IR. 1996. Veterinary Immunology an Introduction. Fifth Edition, WB
Sounders Company, a Division of Harcourt Brace and Company. The
Curtis Center Independence Square West, Philadelphia, Pennsylvania.
Wibawan IWT., dan RD. Soejoedono. 2013. Intisari Imunologi Medis. Pen. FKH
IPB, Bogor.
Metode Penilaian
Penilaian didasarkan pada kemampuan mahasiswa dalam menyiapkan
pekerjaan rumah, mengangkat persoalan dan atau menjawab soal-soal yang
didiskusikan (lisan atau tulisan) dan diberi bobot nilai pada evaluasi I (20%), II
(20%), III (20%), dan IV (20%), serta keterampilan praktek laboratorium (20%).

Uraian Rinci Materi Kuliah


Minggu
ke
1
2

4
5
6

9
10
11

12

13

Topik

Sub Topik

TIK

Imunitas Non-Spesifik:
Pendahuluan
Kulit dan Membran Mukosa
(Faktor Mekanik, Faktor Kimia).
Fagositosis : Aksi Sel Fagositik,
Mekanisme Fagositosis
Inflamasi: Vasodilatasi
Peningkatan Permeabilitas Buluh
Darah, Migrasi Fagosit dan
Fagositosis, Perbaikan Jaringan,
Demam (Endotoksin Bakteri dan
Interleukin I)
Senyawa Antimikroba : Sistem
Komplement, Interferon (IFNs)
Imunitas Spesifik : Respons
Imun
Imunitas Dapatan (Alamiah dan
Dapatan), Dualisme Sistem Imn.
Antigen dan Antibodi (Antigen
Alami dan Antibodi Alami)
Sel B dan Imunitas Humoral
(Berperantara Antibodi) Activasi
Produksi Antibodi Melalui Seleksi
Klonal Sel B. Ikatan AntigenAntibodi, Memori Imunologik,
Molekul Dasar dari Diversitas
Antibodi, Antibodi Monoklonal dan
Penggunaannya.
Sel T dan Imunitas Berperantara
Sel : Komponen dari Imunitas
Berperantara Sel, Jenis Sel T,
Sitokin
Aplikasi Praktis Imunologi
Vaksin : Prinsip dan Efek
Vaksinasi, Jenis dan Karakreistik
Vaksin, Pengembangan Vaksin
Imunologi Diagnostik : Reaksi
Presipitasi, Reaksi Aglutinasi,
Reaksi Netralisasi, Reaksi Fiksasi
Komplemen, Radioimmunoassay,
Imunofloresen dan Teknik
Antibodi Fluorescent, Enzyme
Linked Immunosorbent Assay
(ELISA)
Vaksin Masa Depan :
Pengembangan Vaksin Genetic
Engineering, Subunit, Aseluler,
Vaksin Konjugat. Penggunaan
Antibodi Monoklonal pada Uji
Diagnostik
Kelainan yang Berkenaan
dengan Sistem Imun

14
15
16

Hipersensitivitas, Reaksi
Anafilaksis (Tipe I), Reaksi
Sitotoksik (Tipe II)
Reaksi Kompleks Imun (Tipe III),
Reaksi Berperantara Sel (Tipe IV)
Penyakit Autoimun, Penyakit dan
Reaksi yang Berkenaan dengan
Kompleks Antigen Leukosit
Manusia, Defisiensi Imun, dan
AIDS

Anda mungkin juga menyukai