Anda di halaman 1dari 4

Tanda dan gejala

Tanda dan gejala biasanya bergantung pada penyebab dari nyeri punggung bawah.
a. Back sprain or strain, biasanya memiliki gejala berupa:

Spasme otot, kram, dan kekakuan pada punggung


Nyeri pada punggung dan pantat yang dapat timbul secara tiba- tiba maupun
secara bertahap. Beberapa gerakan dapat memperparah nyeri , sedangkan
melakukan beberapa gerakan ringan seperti berjalan dapat memperingan
nyeri. Nyeri yang parah biasanya terjadi 48 72 jam yang kemudian dan
diikuti oleh nyeri yang lebih ringan.

b. Tekanan pada radix saraf, biasanya memiliki gejala berupa:

Saat nyeri menjalar hingga di bawah lutut, kemungkinan besar disebabkan


karena penekanan pada saraf. Nyeri ini dimulai pada pantat dan menjalar
pada punggung terus ke bawah pada pergelangan kaki dan telapak kaki.
Nyeri tipe ini disebut sciatica.

c. Arthritis pada tulang belakang, biasanya memiliki gejala berupa:

Nyeri memburuk pada punggung dan pinggang


Nyeri bertahap, menjadi bertambah parah, dan berlangsung lebih lama dari 3

hingga 6 bulan.
Nyeri biasanya memburuk pada pagi hari setelah periode inaktif yang cukup
lama. Nyeri karena arthritis membaik ketika kita bergerak.

d. Kondisi lain, diantara lain:

Nyeri yang memburuk karena perubahan pada tulang belakang (contohnya :

fraktur kompresi, tumor, atau infeksi)


Demam

Diagnosa
Inspeksi sebelum dan selama melakukan anamnesis dapat membantu pemeriksaan
klinis. Amatilah cara atau gaya berjalan, ekspresi wajah, sikap tubuh waktu akan dan
sedang duduk dan cara berbicara.
1. Anamnesa
Anamnesa nyeri pinggang mempunyai kerangka acuan tertentu, minimal
harus meliputi hal hal sebagai berikut:
Letak atau lokasi nyeri
Penyebaran nyeri
Sifat nyeri

Pengaruh aktivitas
Pengaruh posisi tubuh atau anggota tubuh
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi. Pada inspeksi didapatkan data tentang gaya berjalan pasien,
kesimetrisan, dan perubahan yang dirasakan penderita terkait dengan

rasa nyeri.
Perkusi dan palpasi. Palpasi harus hati hati karena akan
menimbulkan reaksi nyeri. Pada palpasi tuloang vertebra, perlu dicari
kemungkinan adanya deviasi ke arah lateral atau anteroposterior.

Perkusi dapat membantu menentukan vertebra yang terlibat.


Pemeriksaan Neurologis. Pemeriksaan neurologis meliputi:
o Pemeriksaan motorik
Kekuatan
Atrofi otot
Perlu diperhatikan adanya fasikulasi pada otot- otot
tertentu
o Pemeriksaan sensorik. Meliputi pemeriksaan rasa raba, rasa
nyeri, rasa suhu, rasa dalam, dan rasa getar. Bila terdapat
kelainan, maka tentukanlah batasnya sehingga dapat dipastikan
dermatom mana yang terganggu.
o Pemeriksaan refleks
Refleks lutut atau patella negatif pada HNP lateral di L4
L5.
Refleks tumit atau achilles negatif pada HNP lateral L5
S1.
o Pemeriksaan rentang gerakan
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan meminta pasien
melakukan gerakan fleksi-esstensi, rotasi dan gerakan ke arah
lateral dari sendi lumbal. Pemeriksaan ini menilai derajat nyeri,

functio lesa, dan penyebaran nyeri.


o Manuver
Manuver lasegue
Manuver lasegue menyilang
Manuver valsava
Manuver patrick
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang biasa dilakukan adalah:
Laboratorium : LED, CRP, darh lengkap, urine lengkap
Radiologis : foto polos, mielo CT, CT-scan, MRI

Mielografi umumnya dilakukan untuk pemeriksaan preoperasi, seringkali


digabungkan dengan CT scan. MRI memiliki sensitivitasyang tinggi untuk
diagnosis HNP.

Daftar Pustaka
http://www.webmd.com/back-pain/tc/low-back-pain-symptoms

Anda mungkin juga menyukai