Anda di halaman 1dari 86

BAB I

PROGRAM LINIER
A. Pengertian Program Linier.
Program Linier (PL) adalah bagian dari Matematika yang membahas masalah nilai
optimum(nilai Maksimum atau Minimum). Nilai optimum dari suatu persoalan, menyangkut
beberapa syaratantara lain bentuk pertidaksamaan berbentuk linierdan tidak negative, Masalah
optimum tersebut dikaitkan dengan keuntungan maksimum., atau andaikan terjadi kerugian
diharapkan kerugian

minimum. Di dalam masalah program linier disamping fungsi syarat

berbentuk persamaan linier. maka disyaratkan bentuk yang lain adalah tidak negatif dan fungsi
sasarannya juga dibutuhkan.
Dalam penyelesaian kasus P.L. maka kita tidak terlepas dari pengertian matriks.
Suatu persamaan dengan m persamaan dan n variabel bebas, maka untuk menyelesaikan
persamaan tersebut mempunyai solusi tunggal atau banyak.
Kita harus menyelesaikan rank matriks.
Ada beberapa cara untuk menyelesaikan persamaan dengan m dan n variabel, setelah kita tahu
rank matriks, antara lain dengan cara substitusi, eliminasi gauss dan sebagainya.
Rank Matriks:
( Ax) mxn Bmx1
Determinant terbesar yang tidak sama dengan 0 (nol) jika persamaan
Dengan A adalah matriks berukuran mxn dan B matriks kolom mx1, mka untuk menyelesaikan
persamaan tersebut kita harus menyelesaikan Rank (r) matriks tersebut.
( Ax) mxn Bmx1
Jika rA r AB , maka dikatakan persamaan tidak punya penyelesaian.
Jika rA= rAB= p, dengan p = n persamaan maka mempunyai solusi tunggal.
Jika p < n, perbesaran punya solusi banyak.
Contoh:
1. 2x + y = 10
4x + 2y = 20

2 1
rA
440
4 2

, Artinya rA = 1

2 10
rAB
40 40 0
4 20
Artinya rAB = 1
rA = rAB = 1, m = 2, n = 2

rA = 1, n = 2,

p<n
1<2

banyak solusi

(m-r) persamaan bisa dihilangkan


2-1 = persamaan dihilangkan
(n-r) variabel sebarang
2x + y = 10
4x + 2y = 20

ambil salah satu persamaan

Misal :
2x + y = 10, dimana y =
2x = 10 x=5-

jadi solusi (x,y) adalah (5 -

2. x + y = 5
2x y = 1

2 1
rA =

= (-1) 2

rAB = 2
rA = rAB = n = 2
m =2 , n = 2
(n-r) = 2-2 = 0

variabel sebarang

(m-r) = 2-2 = 0
P = n solusi tunggal

x+y=5

2=2

2x y = 1 +
3x = 6 ,
x = 2

dan dengan memasukkan nilai x = 2 ke salah satu

persamaan di atas diperoleh nilai y = 3, jadi solusi (x,y) adalah (2,3)


B. Mencari Invers Matrik dengan elininasi baris
Eliminasi baris akan digunakan untuk mendasari Penyelesaian Program Linier dengan
metode simpek. Berikut akan diberikan mencari invers matrik dengan eliminasi gauss
yourdan sebagai berikut:
Carilah invers matrik A =

( 42 78)
2

1 /4 0 b
( 42 78|10 01)b ( )( 12 27|10/4 01)b 2 b (10 23|1/2
1) ( )

Jawab:

1
4

1
3

(10 21|11/ 4/6

( |

7/12
(1/6

2/3
1/3

0 b 2 b 1 0 7 /12 2 /3
1/3 2 1 0 1 1/6 1/3

Jadi invers matrik A adalah A-1 =

C. Bentuk persamaan linier dalam program linier


Contoh :
1.

Minimumkan f = 4x + 6y dengan syarat


2x + 3y

2x + 1,5y
x

0, y

2.

120

80

0
maksimumkan f = 4x + 5y dengan syarat

2x + 3y

2x + 1,5y
x

0, y

120

80

Dari contoh 1 dan 2, fungsi f dikatakan sebagai fungsi sasaran dan fungsi syaratnya
berbentuk pertidaksamaan, juga vareabel x dan y harus

0, karena dalam program linier

disyaratkan tidak negatif sebab berhubungan dengan barang atau jasa.


Untuk menyelesaikan soal no 1 dan 2 maka kita harus mencari penyelesaian fisibel dan
mengoptimalkan fungsi sasaran. Penyelesaian fisibel : himpunan pasangan berurutan yang
memenuhi fungsi syarat.
Cara penyelesaian :
Ada dua cara untuk menyelesaikan masalah P.L. :
1. Cara grafik
Masalah PL dapat diselesaikan dengan cara grafik jika sistem pertidaksamaan pada
fungsi syarat memiliki 2 variabel dan fungsinya berbentuk linier .
Adapun langkah-langkah untuk menyelesaikan dengan cara grafik adalah sebagai berikut
a. Tentukan himpunan penyelesaian (himpunan fisibel)

b. Carilah harga fungsi sasaran f yang terbesar/ terkecil pada titik-titik perpotongan dari
himpunan fisibel atau dengan cara menggunakan garis selidik.
2. Dengan metode simplek
Masalah PL dapat diselesaikan dengan cara simplek jika banyaknya vareabel pada fungsi
syarat lebih atau sama dengan dua. Pembahasan lebih lanjut untuk cara simplek setelah
contoh-contoh berikut.
Contoh-contoh :
1. Minimumkan f = 4x + 6y , dengan fungsi syarat
2x + 3y

120

2x + 1,5y
x

0, y

80

Jawab : untuk menyelesaikan dengan cara grafik dicari himpuna fisibel dengan cara
mencari daerah yang memenuhi
Semua fungsi syarat.
4x + 6y = 0, x = 0, y = 0

54

* 2x + 3y =120

40

x = 0, y = 40

(20,80/3

y = 0, x = 60
* 2x + 1,5y = 80

Fs

x = 0, y = 54
y = 0, x = 40

40

60

* 2x + 3y =120
* 2x + 1,5y = 80 -

Fs = daerah yang memenuhi semua fungsi

syarat
1,5y = 40, sehingga y = 80/3 dan nilai x = 20
dari grafik di atas diperoleh titik-titik perpotongan dan nilai fungsi sasarannya adalah:
titik: (0,0), dengan nilai fungsi sasaran f = 4.0 + 6.0 = 0
(40,0), dengan nilai fungsi sasaran f = 44.40 + 6.0 = 160
(20,80/3), dengan nilai fungsi sasaran f = 4.20 + 6.(80/3) = 240
(0,40), dengan nilai fungsi sasaran f = 4.0 + 6.40 = 240
Karena kasus meminimumkan maka dicari harga fungsi sasaran f yang terkecil adalah
titik (0,0). Sehingga nilai minimum dari masalah di atas berada pada titik (0,0) denganh nilai
fungsui sasaran adalah 0
4

54

2. Maximumkan
f = 4x + 6y, dengan fungsi syarat
2x + 3y

2x + 1,5y
x

0, y

40
(20,80/3

120

80

Fs

40

60

Jawab :untuk menyelesaikan dengan


grafik dicari himpuna fisibel dengan
cara mencari daerah yang memenuhi
Semua fungsi syarat.
Titik

Fs daerah himpunan yang memenuhi semua fungsi syarat

(0,0), dengan nilai fungsi sasaran f = 0


(40,0), dengan nilai fungsi sasaran f = 160
(20,880/3),dengan nilai fungsi sasaran f = 213,33
(0,40), dengan nilai fungsi sasaran f = 200
Karena kasusnya

memaksimumkan, maka dicari nilai fungsi sasaran yang memilik

terbesar , yaitu pada titik (20,80/3), dengan nilai fungsi sasaran f = 213,33
D.

Penyelesaian nilai optimum cara grafik dengan menggunakan garis selidik


Untuk menyelesaikan nilai optimum dengan menggunakan garis selidik langkah-langkahnya
sebagai berikut:
a. Carilah daerah himpunan fisibel
b. Beri harga sama dengan k pada fungsi sasaran, dan biasanya nilai k hasil kali koefisien x
dan y ( misal untuk contoh di atas 4x + 6y = k = 24)
c. Geser nilai f ke paling kiri bila kasusnya minimum, geser ke paling kanan bila kasusnya
maksimum pada koefisien fisibel.
54
40
40 60
41
d. Nilai optimum dicapai pada titik paling kiri untuk kasus minimum, dan paling kanan
untuk kasusu maksimum.
e. Nilai f diperoleh dengan memasukan harga (x,y) pada butir d, jika kasus minimum nilai
fungsi sasaran f = 4x + 6y sama dengan 0, di titik (0,0)
Jawab :
5

1. 2) 4x + 6y = k = 24
3) Geser ke kiri
4) Ketemu titik yang dicari, (0,0)
5) Memenuhi harga f = 4x + 6y pada titik (0,0)
2. 2) 4x 5y = k = 20
3) geser ke kanan
4) Ketemu titik yang dicari (20, 80/3)
5) Memenuhi / memasukan harga f = 4x -5y di titik (20,80/3) diperoleh nilai 240
Dalam kenyataan masalah PL selalu berhubungan dengan soal cerita, sehingga sebelum
persoalan PL diselesaikan , harus diubah dulu soal cerita tersebut ke dalam bentuk baku model
matematika masalah PL, baru setelah itu diselesaikan masalah PL tersebut secara grafik atau
model simplek. Tergantung dari banyaknya vareabel dari masalah PL yang sedang dibicarakan.
Jika jumlah vareabel pada fungsi syarat dan fungsi tujuan lebih dari 2 vareabel penyelesaiannya
dianjurkan menggunakan metode siplek, tetapi jika jumlah vareabel pada fungsi syarat dan
fungsi tujuan hanya dua vareabel disarankan menggunakan cara grafik

Contoh :
1. Seorang petani mempunyai 16 Ha tanah yang dapat ditanami padi atau jagung. Sarana
produksi adalah tanah, modal dan air yang ketiganya terbatas. data mengenai sarana
perkwintal padi dan jagung beserta persediaan masing-masing tertera sebagai berikut :
Sarana
Tanah

Padi
1/5

Jagung
2/5

Persediaan
16 Ha

Modal

$3000

$2000

$120.000

Air
Untung

12
$2000

0
$1000

360 jam

Untuk menyelesaikan soal cerita tersebut di atas

dapat dibuat model matematika yang

berbentuk program linier dengan cara memisalkan padi = x dan jagung = y sehingga diperoleh
model matematika PL sebagai berikut :
1/5x + 2/5y

16

3000x + 2000y
12x + 0y

0, y

120.000

360
0

f = 2000x + 1000y ( carilah keuntungan maksimum)


Setelah model matematika masalah PL diperoleh, akan diselesaikan dengan cara grafik. Yaitu
dengan cara mencari himpunan fisibel dengan cara mencari titik potong sumbu X dan sumbu Y
dari masing-masing fungsi syarat adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
* x + 2y = 80
3x + 2y = 120
-2x = -40

60

x = 20

40

y = 30

(20,30)

* x + 2y = 80
x = 0, y = 40
y = 0, x = 80
* 3x + 2y = 120

(30,15)
Fs
40

80

x = 0, y = 60
y = 0, x = 40

Fs daerah himpunan yang memenuhi semua fungsi syarat

* x + 0y = 30
x =0, y = 0
y = 0, x = 30

Untuk mementukan nilai maksimum, maka diuji semua titik potong pada daerah himpunan
fisibel. Adapun titik-titik yang perlu di uji adalah :
titik (0,0), diperoleh nilai fungsi sasaran f = 2000x + 100y = 2000. 0 +100.0 = 0
(30,0),diperoleh nilai fungsi sasaran f = 60.000
(20,30),diperoleh nilai fungsi sasaran f = 70.000
(0,40),diperoleh nilai fungsi sasaran f = 40.000
(30,15),diperoleh nilai fungsi sasaran f = 75.000
Karena kasusnya adalah maksimum maka dicari nilai fungsi sasaran yang terbesar yaitu
75.000 di titik (30,15). Jadi keuntungan maksimum adalah #75.000
2. Sebuah perusahaan menghasilkan 2 jenis barang 1 dan 2. kedua barang tersebut
dikerjakan dengan menggunakan mesin A dan mesin B. Untuk membuat barang 1
diperlukan waktu 3 jam di Mesin A dan 4 jam di Mesin B. Untuk barang 2 diperlukan
waktu 6 jam di Mesin A dan 3 jam di Mmesin B. Kedua mesin masing-masing bekerja
tidak lebih 24 jam seharinya. Jika barang 1 dijual dengan harga $2000 dan barang 2 dijual
dengan harga $3000 perbuah. Tentukan banyak Barang 1 dan Barang 2 agar penjualan
maksimum?
Untuk menyelesaikan soal cerita tersebut di atas dapat dibuat model matematika yang
berbentuk program linier dengan cara memisalkan mesin A= A dan mesin B = B, barang
1 = x, Barang 2 = y, sehingga diperoleh tabel sebagai berikut :
Waktu (1 hari = 24 jam)
A

Penjualan

3 jam

4 jam

2000

6 jam

3 jam

3000

Dari tabel tersebut dapat dibuat model matematika PL sebagai berikut :


3x + 6y
4x + 3y
x

0, y

24
24
0

Setelah model PL diperoleh akan diselesaikan dengan cara grafik. Yaitu dengan cara
mencari himpunan fisibel dengan cara mencari titik potong sumbu X dan sumbu Y dari
masing-masing fungsi syarat. adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
* 3x + 6y = 24

X1

3x + 6y = 24

4x + 3y = 24

X2

8x + 6y = 48 -

* 3x + 6y = 24
x
0
8
y
4
0

-5x = -24
x = 4,8
8

y = 1,6

* 4x + 3y = 24
x
y

0
8

6
0

dengan fungsi sasaran f = 200 x + 3000 y

Fs

(4,8;1,6)

di titik (4,8 ; 1,6), nilai f = 14.400


6

(0,0), nilai

f=0

(6,0), nilai

f = 12.000

(0,4), nilaif = 12.000

Fs daerah himpunan yang memenuhi semua fungsi syarat

Karena kasusnya memaksimumkan, sehingga

penghasilan maksimum dicapai

pada

Barang 1 = 4,8 dan Barang 2 = 1,6 dengan nilai keuntungan $14.400


3. suatu perusahaan radio membuat 2 jenis radio A dan B. Dalam pembuatan diperlukan 3
proses yaitu proses I, II, III. Setiap radio jenis radio A dan B membutuhkan proses dengan
perincian sebagai berikut :
Jenis
A
B

Proses I
1
1,2

Proses II
0,8
2

Proses III
0,5
0

Perusahaan tersebut mempunyai tenaga kerja sbb :


I. 1200 jam kerja
II. 1600 jam kerja
III. 500 jam kerja
Jika setiap radio dijual $10.000 jenis A dan $20.000 untuk jenis B. Sedangkan biaya
produksi akan tertutup jika dibuat 200 radio A dan 160 radio B. Tentukan banyaknya
radio A dan B harus dibuat agar memperoleh keuntungan maksimum.
Untuk menyelesaikan soal cerita tersebut di atas dapat dibuat model matematika yang
berbentuk program linier dengan cara memisalkan Radio A= xdan Radio B = y, ,
sehingga diperoleh tabel sebagai berikut :
Jenis
x
y

Proses I
1
1,2
1200

Proses II
0,8
2
1600

Proses III
0,5
0
500

Dari tabel tersebut dapat dibuat model matematika PL sebagai berikut :


9

- maksimumkan f = 10.000x + 20.000y


- dengan syarat x + 1,2y

0,8 x + 2 y
0,5 x + 0 y
x

200, y

1200

1600
500
160

Setelah model PL diperoleh akan diselesaikan dengan cara grafik. Yaitu dengan cara
mencari himpunan fisibel dengan cara mencari titik potong sumbu x dan sumbu y dari
masing-masing fungsi syarat. adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
* x + 1,2 y = 1200
x
0
1200
y
1000 0
* 0,8 x + 2 y = 1600
x
y

0
80

2000
0

* 0,5 x + 0 y

500

x = 0, y = 0
y = 0, x = 1000
* 0,8 x + 2 y = 1600
0,5 x = 500
x = 1000
y = 400
Garis selidik :
x

+ 1,2 y = 1200

0,8 x +

x5

5x

2 y = 1600 x 3

+ 6 y = 6000

2,4x + 6y = 4800 2,6 x = 1200


x = 461,54 dan y = 615

* 0,8x + 2y =1600
1200

= 200

800

= 720

(461,54;615)

* x + 1,2y = 1200
x

Fs
200

1000

2000

= 100, y = 1008
10

y = 106

Fs derah himpunan yang memenuhi semua fungsi syarat


Dengan fungsi sasaran f = 10.000x + 20.000y, untuk menentukan keuntungan maksimum ,kita
uji harga semua titik potong pada daerah himpunan fisibel.Adapun titik-titik yang perlu diuji
adalah :
Pada titik (200, 720), nilai

f = 16.400.000

(461,54 ;615), nilai f = 16.910.000


(1008, 160), nilai

f = 13.280.000

(1000, 100), nilai

f = 10.200.000

Jadi keuntungan maksimum = $16.910.000 di titk (461,54 ;615) atau dengan kata lain jumlah
radio yang diproduksi jenis radio A sebanyak 461,54 buah dan jenis radio B sebanyak 615
buah.
SOAL-SOAL LATIHAN
1.

Berikan beberapa contoh persoalan LP antara lain dalam bidang ekonomi,pemasaran,

distribusi, produksi. Berikan contoh pembatasan !


Sebutkan syaratnya agar persoalan dapat dipecahkan dengan teknik PL.
Cari x,y
Maksimumkan Z = 15x + 10y
Dengan syarat
: 2x + 3y 8
x + 2y 5
x 0, y 0
pecahkan dengan metode grafik.
4.
Cari x, y
Minimumkan Z = 8x +5y
Dengan syarat
: 2x + y 15
3x + 2y 10
x 0, y 0
pecahkan dengan metode grafik.
2.
3.

11

BAB II
METODE SIMPLEK (ALGORITMA SIMPLEK)
Algoritma simplek adalah Suatu prosedur iterasi untuk mendapatkan solusi dasar yang
fisibel dari sistem persamaan-persamaan dan sekaligus mengetes jawaban yang optimum.
Metode simplek dapat menyelesaikan persoalan dalam program linear dengan banyaknya beba,
artinya banyaknya vareabel dalam fungsi syarat 2variabel atau lebih. Macam-macam kasus yang
dapat diselesaikan dengan metode simplek antara lain :
1. kasus maximum
2. kasus minimum
3. kasus campuran
A.

Metode Simplek Kasus Maksimum


Adapun langkah-langkah untuk menyelesaikan kasus maksimum dengan metode simplek
adalah sebagai berikut :
1. Mengubah bentuk pertidaksamaan menjadi bentuk persamaan (bentuk kanonik) dengan
cara mengubah atau memasukan peubah semu (Slack).
2. Mencari kolom kunci
Dengan cara memilih nilai Cj Zj yang terbesar yang akan digunakan sebagi peubah
pengganti.
3. Mencari baris kunci
Yaitu hasil bagi antara kuantitas dengan bilangan dalam kolom kunci yang terkecil dan
bukan negatif atau nol
4. Mencari bilangan kunci
Yaitu bilangan yang diperoleh dari perpotongan antara baris kunci dengan kolom kunci.
5. Membuat bilangan baris baru
Caranya bilangan baris lama dikurangi hasil kali rasio dengan bilangan berkaitan baris
kunci. Untuk mencari rasio dirumuskan Bl r Br= 0, sehingga diperoleh harga rasionya
dan digunakan menentukan bilangan baris baru.
Kasus maksimum dicapai setelah semua Cj Zj 0.
Untuk memberikan gambaran akan diberikan contoh menerapkan masalah PL
dengan metode simplek.
Misalkan diberikan kasus masalah PL sebagai berikut:
Tentukan keuntungan maksimum dari fungsi sasaran f = 50x + 40y dengan syarat :
2x + y

80

x + 2y 90
12

Dengan menggunakan langkah-langkah metode simplek dapat diselesaikan sebagai


berikut :
1. mengubah fungsi syarat menjadi bentuk sama dengan ( bentuk kanonik), caranya
dengan menambah variabel Slack (S).
Jadi bentuk kanoniknya adalah :
2x + y + S1 = 80
x + 2y + S2 = 90
Atau bentuk kanonik dibawa ke bentuk kanonik sempurna seperti berikut
2x + y + S1 + 0S2 = 80
x + 2y + 0S1 + S2 = 90 dengan
f = 50x + 40y + 0S1 + 0S2
Bentuk tersebut merupakan bentuk kanonik yang sudah siap dimasukkan dalam tabel
simplek.
2. Memasukkan bentuk kanonik tersebut ke dalam table simplek. Adapun tabel simplek
yang dipersiapkan adalah:
Ci

Zj

50

Xi\ Xj
S1

x
2

S2
Zj
Cj-Zj

40

Bi

Ri

y
1

S1
1

S2
0

80

80/2

1
0

2
0

0
0

1
0

90
0

90/1

50

40

3 Mencari kolom kunci


Dengan cara memilih nilai Cj Zj yang terbesar yang akan digunakan sebagi peubah
pengganti. Sebelum mencari nilai Cj Zj yang terbesar. Terlebih dahulu dicari nilai Zj
dengan cara : Z1 = 0.2+0.1= 0 ; Z2 = 0.1+0.2 = 0 ;Z3 = 0.1 + 0.0 = 0 dan
Z4 = 0.0 + 0.1 = 0.
Setelah diperoleh nilai Zj langkah selanjutnya mencari nilai Cj Zj dengan cara :
C1-Z1 = 50 0 = 50 ; C2- Z2 = 40 0 = 40 ; C3 - Z3= 0 0 = 0 ; C4 Z4 = 0 0 = 0
Dari nilai Cj Zj yang memiliki nilai terbesar adalah C1 Z1 = 50 ( kolom satu), yang
dipilih sebagai kolom kunci, sekaligus x sebagai peubah pengganti
4.

Mencari baris kunci


Yaitu hasil bagi antara kuantitas dengan bilangan dalam kolom kunci yang terkecil dan
bukan negatif atau nol. Sebelum kita mencari kolom kunci dicari dulu nilai hasil bagi
antara kuantitas dengan bilangan dalam kolom kunci yang dilambangkan dengan Ri
dengan cara membagi kolom bi dengan elemen pada kolom satu yang telah dipilih
sebagai kolom kunci, sehingga diperoleh harga R1 = 80/2 = 40 dan R2 = 80/2 = 45. Dari
harga Ri yang dipilih sebagai baris kunci adalah nilai Ri yang terkecil yaitu R1 = 40.

13

Dengan kata lain yang terpilih sebagai baris kunci adalah baris pertama yang memiliki Ri
terkecil.
5.

Mencari bilangan kunci


Yaitu perpotongan antara baris kunci dengan kolom kunci. Dari hasil perhitungan di atas
yang menjadi bilangan kunci adalah perpotongan antara kolom satu dengan baris satu dan
diperoleh bilangan kuncinya adalah 2

6. Membuat bilangan baris baru.


Karena pada kolom Cj Zj masih ada harga yang positip, maka dilakukan perbaikan tabel
dengan cara membuat baris baru. Dalam membuat baris baru caranya:pada baris ke satu
elemen-elemen pada baris kunci di bagi dengan bilangan kunci, karena bilangan kunci
dua maka semua elemen-elemen pada baris satu dibagi dengan dua. Elemen baru pada
baris dua caranya: elemen-elemen beris dua dikurangi setengah kali elemen-elemen baris
pertama. Selanjutnya cara lebih rinci lihat contoh berikut
Contoh :
Tentukan keuntungan maksimum dari fungsi sasaran f = 50x + 40y dengan syarat :
2x + y
x + 2y
x

0, y

40
48

Sebelum diselesaikan dengan cara simplek terlebih dahulu diselesaikan dengan cara
grafik yang nantinya untuk dibandingkan hasilnya dengan metode simplek
Adapun penyelesaian secara grafik adalah sebagai berikut
a. Dengan cara grafik
2x + y = 40
x
y

0
40

40

20
0

24
(10 2/3, 18 2/3)

x + 2y = 48
x
y

0
24

48
0

Fs
20

48

2x + y = 40

x1

2x + y = 40

x + 2y = 48

x2

2x + 4y = 96
-3y = -56

Fs adalah himpunan yang memenuhi


semua fungsi syarat

y = 18 2/3
x = 10 2/3
dengan fungsi sasaran f = 50x + 40y
diperoleh nilai yang memaksimalkan persoalan adalah di titik (10 2/3,18 2/3)
dengan nilai fungsi sasaran f = 50.(10 2/3) + 40.(18 2/3) = 3760/3
14

Setelah cara grafik didapatkan , langkah selanjutnya akan diselesaikan dengan metode
simplek sebagai berikut
b. Dengan cara simplek
Dengan metode

simplek berarti mengubah fungsi syarat

menjadi bentuk sama

dengan ( bentuk kanonik), caranya dengan menambah variabel Slack (S).


Jadi bentuk kanoninya adalah :
2x + y + S1 = 40
x + 2y + S2 = 48
karena bentuk kanonik belim sempurna maka dibawa ke bentuk kanonik sempurna
seperti berikut
2x + y + S1 + 0S2 = 40
x + 2y + 0S1 + S2 = 48 dengan
fungsi sasaran f = 50x + 40y + 0S1 + 0S2
Bentuk tersebut merupakan bentuk kanonik yang sudah siap dimasukkan dalam tabel
simplek
Penyelesaian dalam bentuk tabel simplek
Ci

Zj

50

40

Xi\Xj
S1

x
2

S2
Zj

50
0

50
40

Bi

Ri

y
1

S1
1

S2
0

40

40/2

1
0

2
0

0
0

1
0

48
0

48/1

Cj-Zj
x

50
1

40
1/2

0
1/2

0
0

0
20

S2
Zj

0
50

1/2
25

-1/2
25

1
0

28
1000

Cj-Zj
x

0
1

15
0

-25
2/3

0
-1/3

10 2/3

y
Zj

0
50

1
40

-1/3
20

2/3
10

18 2/3
3760/3

Cj-Zj

-20

-10

40
18 2/3

Karena semua nilai Cj-Zj 0 maka kasus maksimum telah tercapai pada x = 10 2/3 dan
y = 18 2/3. Dengan nilai fungsi sasaran f = 50.10 2/3 + 40.18 2/3 = 3760/3
Ternyata dari contoh di atas, setelah diselesaikan dengan cara grafik dan dengan metode simplek
hasilnya sama. Artinya kita dapat menyelesaikan contoh di atas yang hanya terdiri 2 vareabel
dengan salah satu cara grafik atau metode simplek, tetapi bila banyaknya vareabel lebih dari dua
vareabel dianjurkan dengan metode simplek, karena cara grafik dengan demensi tiga kita akan
mengalami kesulitan dalam menggambar dan menentukan himpunan fisibel.
Contoh :
Tentukan nilai maksimum fungsi sasaran f = 2x + y
15

Dengan syarat :

2y - x
2y + x

2y + 2x
x

0, y

16

20
0

Jawab :
Ubah dulu bentuk di atas menjadi bentuk kanonik seperti bentuk berikut
f = y + 2x + 0S1 + 0S2 + 0S3
2y x + S1 + 0S2 + 0S3 = 8
2y + x + 0S1 + S2 + S3 = 16
2y + 2x + 0 S1 + S3 = 20
Setelah bentuk kanonik diperoleh. Siapkan tabel simplek seperti poses berikut. Lakukan proses
iterasi pada langkah-langkah simplek. Dengan mengikuti langkah berikut :
Ci

Zj

Bi

Ri

Xi/Xj
S1

x
2

y
-1

S1
1

S2
0

S3
0

8/-1=-8

S2

16

16/1=16

S3
Zj

2
0

2
0

0
0

0
0

1
0

20
0

20/2=10

Cj-Zj
S1

1
3

2
0

0
1

0
0

0
1/2

18

S2

-1/2

x
Zj

1
2

1
2

0
0

0
0

1/2
1

10
20

Cj-Zj

-1

Karena semua nilai Cj-Zj

0 maka maksimum tercapai pada x = 10, y = 0 dengan fungsi

sasaran f = 2.10 + 1.0 = 20


Contoh :
Tentukan nilai maksimum dari f = 2x + 4y + 3z
dengan syarat :

2y + x

80

4y + x + 2z
x

0, y

120

0, z

0
16

jawab :
Ubah dulu bentuk di atas menjadi bentuk kanonik seperti bentuk berikut
x + 2y + S1 + 0S2 = 80
x + 4y +2z + 0S1 + S2 = 120
dengan fungsi sasaran f = 2x + 4y + 3z + 0S1 + 0S2
Setelah bentuk kanonik diperoleh. Siapkan tabel simplek seperti poses berikut. Lakukan proses
iterasi. Dengan mengikuti langkah berikut :
Ci

Cj

Bi

Ri

Xi/Xj
S1

x
1

y
2

z
0

S1
1

S2
0

80

40

S2
Zj

1
0

4
0

2
0

0
0

1
0

120
0

30

0
-1/2

20

40

1/4

30

120

120

Cj-Zj
S1

1/4

1/2

Zj

2
4

Cj-Zj
x

2
1/2

4
0

3
-1

0
0
0

-1

-2

40

y
Zj

0
2

1
4

1
0

-1/2
2

1/2
4

20
160

Cj-Zj

-1

-2

-2

-4

Karena semua nilai Cj-Zj

0 maka maksimum dicapai pada x = 40 ; y = 20 ; z = 0 dengan nilai

fungsi sasaran f = 2.40 + 4.20 + 3.0 = 160


B. Metode Simplek Kasus Minimum
Untuk menyelesaikan kasus PL minimum dengan metode simplek diperlukan langkahlangkah sebagai berikut :

1. Mengubah fungsi syarat bentuk pertidaksamaan ( ) menjadi persamaan dengan


mengurangi peubah Slack, tetapi akibat mengurangi peubah Slack jika variabel pokok
dimisalkan 0 (nol) seperti pada program simplek kasus maksimum, maka akan
diperoleh nilai awal S1, S2 yang harganya negatif dan ini tidak memenuhi persyaratan
awal karena syarat tidak boleh negatif. Untuk itu agar tidak melanggar persyaratan
awal maka kita tambah peubah Artificial, sehingga nilai variabel bila diberi nilai0(nol)

17

maka sistem persamaan dari fungsi syarat memiliki nilai positif( tidak melanggar
syarat).
2. Mencari kolom kunci
Dengan cara mencari nilai Cj-Zj yang terkecil
3. Mencari baris kunci
yaitu hasil bagi dari kuantitas dengan bilangan dalam kolom kunci yang terkecil dan
bukan negatif.
4. Mencari bilangan kunci
yaitu perpotongan baris kunci dengan kolom kunci.
5. Membuat baris baru
yaitu bilangan baris lama dikurangi hasil kali rasio dengan bilangan berkaitan dengan
baris kunci. Untuk mencari rasio dirumuskan B l rBr = 0, sehingga diperoleh harga
rasionya dan digunakan untuk menentukan bilangan baris baru.
6. Kasus minimum dicapai bila semua nilai Cj-Zj

0.

Bila belum dicapai maka diulang kembali, untuk baris berikutnya sampai dicapai semua
nilai Cj-Zj

0.

Untuk memberikan gambaran akan diberikan contoh menerapkan masalah PL


dengan metode simplek.
Misalkan diberikan kasus masalah PL sebagai berikut:
Minimumkan f= 3x + 10y

Dengan syarat : 2x + 4y 80

4x + 5y 125
x

0, y

1. Mengubah fungsi syarat menjadi bentuk sama dengan ( bentuk kanonik), caranya
dengan menambah variabel Slack (S) dan menambah vareabel artificial A.
Jadi bentuk kanoniknya adalah :
2x +4 y - S1+ A1 = 80
4x + 5y - S2+ A2 = 125
Atau bentuk kanonik dibawa ke bentuk kanonik sempurna seperti berikut
2x + 4y - S1 + 0S2 +A1 + 0A2 = 80
4x + 5y + 0S1 - S2 + 0A1 + A2 = 125 dengan
Fungsi sasaran f = 3x + 10y + 0S1 + 0S2 + MA1 + MA2
Bentuk tersebut merupakan bentuk kanonik yang sudah siap dimasukkan dalam tabel
simplek.

18

Adapun tabel simplek yang dipersiapkan adalah:


Ci

Cj

10

bi

Ri

Xi/Xj

S1

S2

A1

A2

-1

80

20

-1

125

25

Zj

6M

9M

-M

-M

-M

Cj-Zj

3-6M

10 9M

3 Mencari kolom kunci


Dengan cara memilih nilai Cj Zj yang terkecil yang akan digunakan sebagi peubah
pengganti. Sebelum mencari nilai Cj Zj yang terbesar. Terlebih dahulu dicari nilai Zj
dengan cara : Z1 = 2.M +4. M= 6M ; Z2 = 4.M + 5.M = 9M ;Z3 = -1.M + 0.M = -M ;
Z4 = 0.M + -1.M = -M ;Z5 = 1.M +0.M = M ; Z6 = 0.M + 1.M = M
Setelah diperoleh nilai Zj langkah selanjutnya mencari nilai Cj Zj dengan cara :
C1-Z1 = 3- 6M; C2- Z2 = 10 - 9M; C3 - Z3= 0 - (-M) = M ; C4 - Z4 = 0 (-M)=M
C5 Z5= M-M = 0 ; C6 Z6= M -M=0
Dari nilai Cj Zj yang memiliki nilai terkecil adalah C2 Z2= 10 - 9M ( kolom dua), yang
dipilih sebagai kolom kunci, sekaligus y sebagai peubah pengganti
7.

Mencari baris kunci


Yaitu hasil bagi antara kuantitas dengan bilangan dalam kolom kunci yang terkecil dan
bukan negatif atau nol. Sebelum kita mencari kolom kunci dicari dulu nilai hasil bagi
antara kuantitas dengan bilangan dalam kolom kunci yang dilambangkan dengan Ri
dengan cara membagi kolom bi dengan elemen pada kolom satu yang telah dipilih
sebagai kolom kunci, sehingga diperoleh harga R1 = 80/4 = 20 dan R2 = 125/5 = 25. Dari
harga Ri yang dipilih sebagai baris kunci adalah nilai Ri yang terkecil yaitu R1 = 20.
Dengan kata lain yang terpilih sebagai baris kunci adalah baris pertama yang memiliki Ri
terkecil.

8.

Mencari bilangan kunci


Yaitu perpotongan antara baris kunci dengan kolom kunci. Sehingga yang menjadi
bilangan kunci adalah perpotongan antara kolom dua dengan baris satu dan diperoleh
bilangan kuncinya adalah 4

9.

Membuat bilangan baris baru.


Karena pada kolom Cj Zj masih ada harga yang positip, maka dilakukan perbaikan tabel
dengan cara membuat baris baru. Dalam membuat baris baru caranya:pada baris ke satu
elemen-elemen pada baris kunci di bagi dengan bilangan kunci, karena bilangan kunci
empat maka semua elemen-elemen pada baris satu dibagi dengan empet. Elemen baru

19

pada baris dua caranya: elemen-elemen beris dua dikurangi seperempat kali elemenelemen baris pertama. Selanjutnya cara lebih rinci lihat contoh berikut.
Contoh :
Dua buah makanan yang dibuat memerlukan 2 buah vitamin A dan B. Untuk membuat
makanan 1 diperlukan 2 unit vitamin A dan 3 unit vitamin B. Sedangkan untuk membuat
makanan 2 diperlukan 4 unit vitamin A dan 2 unit vitamin B. Bila keperluan sehari untuk vitamin
A dan vitamin B masing-masing paling sedikit 40 unit dan 50 unit. Sedangkan harga makanan
untuk makanan 1 adalah $ 3,- dan untuk makan 2 adalah $ 2,5,Berapa kebutuhan minimum?
Jawab :

25

Secara grafik
minimumkan f= 3x + 2,5y
Dengan syarat : 2x + 4y
3x + 2y
x

0, y

2x + 4y = 40
40

50

2x + 4y = 40

3x + 2y = 50

x = 0 , y = 10

x = 0, y = 25

y = 0, x = 20

y = 0, x = 16 2/3

16 2/3

20

3x + 2y = 50
Fs adalah himpunan yang memenuhi
Semua fungsi syarat

2x + 4y = 40 x 1

2x + 4y = 40

3x + 2y = 50 x 2

6x + 4y = 100
-4x = -60
x = 15
y = 2,5

f minimum pada (15 ; 2,5)


dengan nilai fungsi sasaran f = 3.15 + 2,5.2,5= 51, 25
Jadi kebutuhan minimum untuk membuat dua jenis makanan adalah $51,25.
Dengan metode simplek :
Jika diselesaikan dengan metode simplek maka diubah menjadi bentuk kanonik dulu sepwrti
berikut:
2x + 4y S1 + 0S2 + A1 + 0A2 = 40
3x + 2y + 0S1 S2 + 0A1 + A2 = 50

20

0S1
Dengan f = 3x + 2,5y +

0S 2

MA1

MA2

dengan M nilai yang sangat besar (

).

21

Tabel simpleknya

Ci

Cj

2,5

bi

Ri

Xi/Xj

S1

S2

A1

A2

A1

-1

40

10

A2

-1

50

25

Zj

5M

6M

-M

-M

-M

Cj-Zj

3-5M

2,5 6M

2,5

-0,25

0,25

10

20

A2

0,5

-1

-0,5

30

15

Zj

5/4+2M

2,5

5/8+0,5M

-M

5/8-0,5M

Cj-Zj

7/4-2M

5/8-0,5M

-5/8+1/2M

2,5

-3/8

3/8

2,5

-1/4

15

Zj

2,5

-3/16

-7/8

3/16

7/8

15

Cj-Zj

3/16

7/8

M-3/16

M-7/8

2,5

Jadi biaya minimumadalah = 3.$15 + 2,5.$ 2,5 = $ 51,25


CATATAN :
Dari contoh-contoh di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Kasus maksimum tercapai optimum apabila setiap Cj-Zj


2. Kasus minimum tercapai optimum apabila setiap Cj-Zj

3. Dalam kasus maksimum, fungsi syarat berbentuk pertidaksamaan lebih kecil atau sama

dengan ( ).
4. Dalam kasus minimum, fungsi syarat berbentuk pertidaksamaan lebih besar atau sama

dengan ( ).
5. Untuk kasus maksimum bila terdapat peubah artificial maka nilai M pada fungsi sasaran
dibei tanda negatif. Seperti gambaran berikut
Ci

Cj

Zj

...

...

...

-M

-M

-M

S1

S2

S3

A1

A2

A3

...

...

...

...

-M

-M

...

...

bi

Ri

-M

Cj-Zj

22

23

6. Untuk kasus minimum bila terdapat peubah artificial maka nilai M pada fungsi sasaran
diberi tanda positif. Seperti gambaran berikut.
Ci

Cj

Zj

...

...

...

S1

S2

S3

A1

A2

A3

...

...

...

...

...

...

bi

Ri

Cj-Zj

E. Metode Simplek Kasus Campuran


Untuk kasus campuran adalah suatu PL dimana fungsi syarat yang disamping memiliki
pertidaksamaan juga memiliki persamaan atau kombinasi dari bentuk pertidaksamaan lebih
kecil atau sama dengan,pertidaksamaan lebih besar atau sama dengan,persamaan. Jika fungsi
syarat berbentuk

Persamaan ditangani dengan melengkapinya dengan menambahkan

variabel articial yang tidak negatif.


Contoh : Minimumkan f = 7x + 15y, dengan syarat :
2x + 4y

20

5x + 8y = 30
Persamaan persamaan yang disiapkan untuk tabel simplek adalah:
2x + 4y S1 + A1 + 0 A2 = 20
5x + 8y + 0S1 + 0A1 + A2 = 30,
dengan fungsi sasaran f = 7x + 5y + 0S1 + MA1 + MA2
jika bentuk kanonik tersebut dimasukkan dalam tabel simplek dan diselesaikan maka
diperoleh solusi PL kasus campuran. silakan dicoba
Beberapa ketentuan lain yang sering ditemukan dalam masalah PL:
1. kasus tidak mempunyai solusi.
Kasus ini terjadi jika pada kolom kunci masih terdapat peubah artificial setelah solusi
optimum diperoleh ( semua Cj Zj 0 untuk kasus minimum dan semua Cj Zj 0 untuk
kasus maksimum)

24

Contoh :
Maksimumkan fungsi sasaran f = x + 2y,
dengan syarat :x + y
x+y
x

0, y

4
6

0
6
4

Fs tidak ada
4

Secara grafik mereka tidak memiliki himpunan fisibel, sehingga dikatakan tidak memiliki
solusi. Jika diselesaikan dengan cara simplek, setelah semua nilai Cj-Zj positip maka pada
kolom Cj masih terdapat A (artificial) yang berdampak pada nilai fungsi sasaran dengan
harga yang tidak terbatas. Dengan demikian dapat disimpulkan masalah PL tersebut tidak
memiliki solusi
2. Kasus terdapat banyak jawaban
Suatu program linier akan mempunyai banyak jawab jika solusi optimum sudah tercapai
tetapi pada tabel akhir baris Cj-Zj memuat bilangan 0 (nol) pada peubah dasar (bukan peubah
slack atau artificial) dengan cara memasukkan peubah dasar yang belum masuk, maka
dengan proses iterasi lagi akan diperoleh solusi kedua dengan nilai fungsi sasaran yang sama,
solusi yang lain dapat dilakukan dengan cara kombinasi linier dari dua solusi yang sudah
diperoleh.
Contoh :
maksimumkan f = 6x + 2y dengan syarat :

4x + 5y

3x + y
x

0, y

20

0,

dari kasus tersebut dapat dibuat bentuk kanonik sebagai berikut :


4x + 5y + 1S1+0S2 = 20
3x + y +0S1 +1S2 =6
Dengan fungsi sasaran f = 6x +2y + 0S1 +0S2
Setelah bentuk kanonik di peroleh dapat dimasukkan dalam tabel simplek sebagai berikut :
25

26

Tabel simplek yang sudah siap untuk dilaksanakan proses iterasi


Ci

Cj

Bi

Ri

Xi/Xj
S1

x
4

y
5

S1
1

S2
0

20

1
0

0
0

1
0

6
0

S2
Zj

Cj-Zj
S1

62
0

1/3

1/3

Zj

12

Cj-Zj

0
11/3

0
1

-4/3

12

-2

Karena semua Cj Zj 0, maka solusi maksimum tercapai dengan x = 2 ; y = 0 dan nilai


fungsi sasaran f = 12 yang merupakan solusi pertama.
Terlihat bahwa semua nilai Cj Zj pada peubah dasar semuanya nol ( Cj Zj pada peubah x
dan y harganya nol) maka kasus PL tersebut memiliki solusi banyak. Dengan memasukkan
peubah y, maka akan diperoleh solusi kedua dengan langkah simplek sebagai berikut :
Ci

Cj

Xi/Xj
S1

x
011/31

x
Zj

1
6

Cj-Zj
y

2
6

x
Zj

1
6

Cj-Zj

y
-4/3

S1

S2

1/3
2

0
0

1/3
2

0
3/11

-2
-4/11

0
1
0
2
0

-1/11
0
0

5/11
2

Bi

Ri

12

36/11

2
12

36/11
10/11
12

-2

Karena semua Cj Zj 0, maka solusi maksimum tercapai dengan x = 10/11 ; y = 36/11 dan
nilai fungsi sasaran f = 12 yang merupakan solusi kedua. Himpunan penyelesaian yang lain
dapat di rumuskan merupakan kombinasi linier dari dua buah solusi dengan rumus.
Xn= bx1 + (1-b)x2
Yn = by1 + (1-b) y2, dengan nilai b R ( bilangan real)
Disini diberikan contoh mencari solusi lain bila menggunakan solusi pertama x =2 ; y = 0
dan solusi kedua x = 10/11; y = 36/11 dan dengan mengambil nilai b =1/2 diperoleh solusi
ketiga yaitu:
x3 = . 2 + ( 1- ) 10/11 = 1 + 10/22 = 32/22 = 16/11
y3 = . 0 +(1- ) 36/11 = 0 + 36/22 = 18/11
dengan nilai f = 6x + 2y = 6. 16/11 + 2. 18/11 = 96/11 + 36/11 = 12
27

untuk sisitem PL yang memiliki 3 vareabel (x,y,z). untuk mencari solusi yang lain dengan
rumus sama yaitu :
xn = b x1+ (1-b) x2
yn = b y1+ (1-b)y2
zn = b z1+ (1-b)z2, dengan nilai b R ( bilangan real)
nilai tersebut dapat ditentukan dengan cara yang sama seperti halnya menentukan harga x dan
y seperti di atas
3. Konsep jawab yang tidak terbatas
Sistem Program linier dikatakan mempunyai jawab yang tidak terbatas apabila dalam proses
iterasi kolom kunci yang terpilih untuk dilakukan perbaikan tetapi semua unsur-unsur dalam
kolom kunci semuanya nilainya negatif.
Contoh :
Maksimumkan :
f = x + 2y dengan syarat:
-x + y
x

0, y

2 ,x+y

Untuk menyelesaikan kasus ini dapat diselesaikan dengan cara grafik atau dengan metode
simplek, dalam kasus ini akan diselesaikan dengan metode simplek sebagai berikut :
Ci

Cj

-M

Bi

Ri

6
S

x
-1

y
1

S
1

S
0

A
0

A
Zj

1
-M

1
-M

0
0

M
M

-M
-M

-4M
-4M

1+M
-1

2+M
0
1
1

-M

Cj-Zj
y

-2

-M

-1

-2

2M

2M

-M

Zj
2
1

-2

-M

Cj-Zj
y

3+2M
0

0
1

-2M
-1/2

-2M
-1

0
1/2

x
Zj

1
1

0
2

-1/2
-1,5

-1
-3

1/2
1,5

Cj-Zj

1,5

-M-1,5

4-2M
3

-3

-1

Karena Cj Zj pada kolom kunci harganya 3 (pada kolom empat), yang akan dijadikan
peubah pengganti bilangan-bilangan semuanya negatif, akibatnya akibatnya ketika kita akan
mencari baris kunci diperoleh nilai Ri semuanya negatif seperti yang terlihat pada tabel di atas,
sehigga tidak mungkin kita bisa mencari baris kunci. Kesimpulannya PL tersebut mempunyai
solusi yang tidak terbatas.
28

SOAL-SOAL LATIHAN
1. Maksimumkan f = x + 2y
Dengan syarat x + 3y 10
x+y6
xy3
x,y 0
2. Minimumkan f = 5x + 2y 4z
Dengan syarat 3x + 2y + 4z 18
2x y + 3z 40
y+z7
x, y ,z 0
3. Pemilik perusahaan mempunyai persediaan 3 macam bahan mentah yang masing-masing
tersedia 24, 18 dan 36 satuan. Dengan memproduksi dua macam barang dengan menggunakan
3 macam bahan mentah tersebut. Satu unit (satuan) barang pertama memerlukan 4,2 dan 3
unit bahan mentah pertama, kedua ketiga. Satu unit barang kedua memerlukan 6, 1 dan 9 unit
bahan mentah pertama, kedua dan ketiga. Apabila semua hasil produksi dijual, satu unit
barang pertama laku Rp 5 ribu dan satu unit kedua laku Rp 8 ribu dan barang ketiga Rp 10
ribu. Berapa produksi masing-masing barang agar jumlah penerimaan hasil penjualan
maksimum dengan pembatasan bahwa bahan mentah yang dipergunakan tidak melebihi
persediaan yang ada dan produksi tidak mungkin negatif (xj 0, j = 1,2, 3, xj = jumlah
produksi barang j). Pergunakan metode simpleks.
4. Tiga macam produksi masing-masing harus diproses melalui tiga macam mesin. Mesin
pertama, mesin kedua, mesin ketiga hanya bisa dipakai masing-masing selama 60 jam, 40 jam
dan 80 jam selama satu minggu. Barang pertama harus diproses malalui mesin pertama, kedua
dan ketiga, masing-masing memerlukan waktu selama 3 jam, 2 jam dan 1 jam. Barang kedua
selama 2 jam, 1 jam dan 3 jam dan barang ketiga selama 2 jam, 2 jam dan 2 jam. Satu satuan
barang pertama, kedua dan ketiga, apabila dijual dapat menghasilkan keuntungan masingmasing sebesar Rp 2 ribu, Rp 4 ribu dan Rp 3 ribu. Berapa produksi masing-masing barang
selama satu minggu agar dapat dicapai jumlah keuntungan yang maksimum dengan
memperhatikan pembatasan bahwa mesin tidak bisa bekerja lebih lama dari waktu yang
disebutkan diatas. Pergunakan metode simpleks.

BAB III
PRIMAL DAN DUAL
Primal dan Dual adalah masalah program linier yang saling berhubungan. Misalnya ada model
program linier seperti dibawah ini:
Katun

Baju I
2

Baju II
1

Tersedia
16

Sutera

11
29

Teteron
Harga

1
$30

3
$50

15

Berapa banyak baju I dan II harus dibuat, agar keuntungan maksimum !


Dari contoh diatas maka model matematika dari program linier adalah:
2x + y
x + 2y
x + 3y
x

16
11
15

0, y

Dengan fungsi sasaran memaksimumkan f = 30x + 50y. Bila model matematika dijadikan
persamaan 1 maka persamaan 1 sebagai primalnya. Sedangkan untuk menentukan dualnya
adalah:
2p + q + r

p + 2q + 3r
p,q,r

30

50

0, dengan fungsi sasaran minimum f = 16p + 11q + 15r

Jika persamaan ini sebagai persamaaan 2, maka persamaan 2 sebagai dualnya, atau sebaliknya.
Soal:
Dari contoh di atas tentukanlah solusi primal dan dualnya:
Jawab:

10
3,5
3

(3,4,7,2)
Fs
8

11

15

Fs himpunan yang memenuhi semua fungsi syarat.


x + 2y = 11............(1)

x + 3y = 15

x + 3y = 15............(2)

x = 15

3y = 15-x

y =3

y = (15-x)/3
x + 2(15 - x)/3 =11
x + 10- (2x)/3 = 11
x =3

Setelah diperoleh harga x dan y dan diperoleh

y=4

melaluai garis selidik , maka nilai fungsi sasarannya


30

(0,5), nilai fungsi sasaran f = 0 + 5.50 = 250


(3,4),nilai fungsi sasaran f = 90 + 200 = 290
2x + y = 16............(3)

(7,2),nilai fungsi sasaran f = 210 + 100 = 310

x =8,y = 16

(8,0),nilai fungsi sasaran f = 240 + 0 = 240

Dari (3) dan (1) diperoleh:

Nilai optimum dicapai pada x = 7, y = 2

2x + y = 16

dengan nilai fungsi f = 310, atau dengan bahasa lain

2x + 4y = 22 -

Baju I = x = 7

-3y = -6

Baju II = y = 2, dengan keuntungan

y=2

maksimum $310 , sebagai solusi primalnya

x=7
Setelah solusi primal diperoleh untuk menetukan solusi dualnya:

x =7 >0
y = 2> 0

p>0

q>0

r=0

= 30

= 50

2
=11

=16

<15

Dari tabel tersebut dapat ditentukan solusi dualnya sebagai berikut.


2p + q + r = 30
p + 2q + 3r = 50, dengan r = 0
2p + q = 30

Jadi fungsi sasaran dicapai pada

2p + 4q = 100

p = 70/3, q = 10/3, r = 0

-3q = -70

dengan nilai g = 16.10/3 + 11.70/3 + 0

q = 70/3

= 930/3 = 310

p = 10/3
r=0
Contoh:
Tentukan solusi primal dan dual dari
x + 2y

3x + 2y

12, x

0, y

0, dengan fungs sasaran f = 3x + 4y

31

Dari model PL tersebut dapat dibuat tabel berikut


p

13

22

3
4

812
Dengan model primalnya adalah :
Maksimalkan fung sasaran f = 3x + 4y
Dengan fungsi sasaran x + 2y
3x + 2y
x

0, y

8
12,
0,

bila diselesaikan dengan cara grafik diperoleh solusi primal x = 2 dan y = 3


dengan nilai f = 3x + 4y = 3.2 + 4. 3 = 18
Sedangkan untuk menyelesaikan solusi dualnya dengan cara memasukkan harga x dan y dalam
persamaan kebawah sehingga peramaan pertama diperoleh sama dengan 8, yang berakibat harga
p > 0 dan persamaan kedua sama dengan 12, yang berdampak harga q > 0 dan bentuk tabelnya
seperti di bawah ini.
p>0 q>0
x = 2>0
y =3 > 0

13
22
=8=12

=3
=4

Dari data tabel tersebut untuk menyelesaikan solusi dual dengan memperhatikan harga x > 0 dan
y > 0, diperoleh persamaan ke kanan sehingga diperoleh persamaan dualnya adalah :
p+3q=3
2p+2q=4
Bentuk tersebut merupakan sistema persamaan dengan dua vareabel dan memiliki solusi tunggal
dengan nilai p = 1,5 dan q = 0,5
Jadi solusi dualnya pada p = 1,5 dan q = 0,5.
Dengan nilai fungsi sasaran g = = 8p + 12q
g = 8.1,5 + 12.0,5
= 12 + 6 = 18
Ciri khas solusi primal dan dual betul mana kala harga funsi sasaran solusi primal dan solusi dual
sama. Dalam cintoh di atas solusi primal adalah 18, sedangkan solusi dual juga 18 sehingga
solusi primal dan dual hasilnya sama. Dengan kata lain penyelesaian primal dan dual betul.

32

33

CATATAN:
Bila kasus maksimum dianggap primal dan syarat pertidaksamaan belum memenuhi kasus
maksimum, maka pertidaksamaan harus diubah dahulu sebelum menentukan dualnya yang
merupakan kasus minimum.
Contoh: maksimumkam f = 4U+ 3V + W,
dengan fungsi syarat:
U + 2V + W

2U V + 5W
5U + 2V + W
U,V,W

6
7

0,

Model PL tersebut belum berbentuk baku, sehingga bila ditemukan model PL belum berbentuk
baku, maka untuk menentukan solusi primal maupun dualnya, ubah dulu bentuk pertidaksamaan
menjadi bentuk baku.adapun bentuk baku model primal dan dual adalah:
Misalkan Primalnya Maksimumkan f = f(x,y,z)
Dengan syarat AX B
Maka bentuk baku dualnya adalah minimalkan g = g (p,q,r,s)
Dengan syarat CY D
atau sebaliknya bila model primalnya minimalkan f = f(x,y,z)
dengan syarat AX B
maka model dualnya maksimalkan g = g(p,q,r,s)
dengan syarat CY D
Bentuk di atas adalah bentuk kasus maksimum yang belum baku karena fungsi syarat berbentuk
lebih besar atau sama dengan ( ) , maka sebelum menentukan dualnya diubah dulu kebentuk
baku kasus maksimum yaitu fungsi syarat diubah ke bentuk lebih kecil atau sama dengan.
Adapun hasil ubahannya adalah :
maksimumkan f = 4U + 3V + W
dengan fungsi syarat -U 2V W

-2

-2U + V 5W
-5U 2V W
U,V,W

-6
-7

sedangkan model dualnya adalah


Minimalkan g = -2x - 6y - 7z
dengan fungsi syarat -x 2y 5z 4
34

-2x + y 2z 3
-x 5y z 1
x,y,z

dari model tersebut baru dapat diselesaikan solusi primal dan dual dengan langkah-langkan yang
sudah dijelaskan.
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Tentukan solusi primal dan dual dari maksimumkan f = 3x + 5y + 2z
Dengan syarat 2x y + 3z 6
x + 2y + 4z 8
x 0, y 0, z 0
2. Tentukan solusi primal dan dial dari minimumkan f 2x +6y + 7z
Dengan syarat x + 2y + 5z 4
2x y + 2z 3
3x + 5y +z 1
x 0, y 0, z 0
3. Tentukan solusi primal dan dual dari maksimumkan f = 10u +12v + 12w
Dengan syarat 5u +2v + w 3
u + 2v + 4w 3
u 0, v 0, w 0
4. Cari x, y yang memaksimumkan f = 2x + y
Dengan syarat : 3x + 5y 15
6x + 2y 24
x 0, y 0
rumuskan persoalan rangkap (dual problem) berdasarkan persoalan utama tersebut. Kemudian
pecahkan persoalan utama dan rangkap dengan menggunakan metode simplek! Tunjukan
bahwa fmaks = f min
5. Cari x, y, z yang memaksimumkan f = 10x + y + 2z
Dengan syarat : x + y 2z 10
4x + y + z 20
x 0, y 0, z 0
rumuskan persoalan rangkap berrdasarkan persoalan utama diatas! Dengan menggunakan
metode simplek pecahkan persoalan utama dan persoalan rangkap tersebut!

6. a. Dengan menggunakan metode grafik, pecahkan persoalan LP berikut :


cari x, y
yang memaksimalkan f = 2x + y
dengan syarat : x + 3y 1500
x + y 700
x 2y 200
3x 4x 1200
x 0, y 0

35

b. kemudian rumuskan persoalan tersebut menjadi persoalan rangkap dan pecahkan


dengan metode simpleks.

36

BAB IV
KEMROSOTAN(degeneracy)
Kasus degenerasi timbul karena adanya 2 hal:
1. Tabel program simplek awal dapat sedemikian rupa bahwa satu atau lebih variabel
bernilai 0 (dalam kolom kwantitas). Jika hal ini terjadi, maka nilai hasil pembagian yang
menentukan minimum pergantian adalah 0. maka akan terjadi bahwa proses pergantian
tidak dapat dilaksanakan karena variabel yang harus diganti sudah bernilai 0.
2. Nilai hasil pembagian yang tidak negatif yang menentukan baris kunci mungkin sama
untuk 2 atau lebih variabel yang sedang dalam baris. Jika ini terjadi maka akan terjalin
adanya suatu keterkaitan dalam pemilihan terhadap baris kunci. Dalam hal ini,
penghapus terhadap salah satu variabel yang terikat akan mengakibatkan bahwa variabel
terikat lainnya akan susut menjadi 0. Sebagai akibat dari tindakan ini maka satu atau
lebih vektor basis akan memiliki nilai 0.
Usaha untuk menyelesaikan kasus ini akan menunjukan bahwa:
1. Setelah berkali-kali Iterasi, penyelesaian optimal akan diperoleh. Atau
2. Masalah mulai menjalani suatu siklus, sehingga menghalangi tercapainya suatu
penyelesaian optimal.
Contoh masalah: Maksimumkan: 22x + 30y + 25z, dengan syarat:
2x + 2y

100 ; 2x + y + z

Ci

Cj

100 ; x + 2y + 2z

22

30

25

x
2

Xi/Xj
S1

S2

S3
Zj

22

100 ; x

0, y

S1
1

S2
0

1
0

2
0

2
0

Cj-Zj
x

22
1

30
0

S2

30

y
Zj

0, z

0
bi

Ri

S3
0

100

50

100

100

0
0

0
0

1
0

100

50

25
-2

0
1

0
0

0
-1

-3/2

50

50/3

0
15

1
30

2
30

-1/2
0

0
0

1
15

50

50/2

22

Cj-Zj
x

0
1

0
0

9
0

-7
0

0
2/3

-8
-1/3

100/3

25

-1/2

1/3

1/3

50/3

30

y
Zj

0
22

1
30

0
25

1/2
5/2

-2/3
3

1/3
11

50/3

Cj-Zj

-5/2

-3

-11

Cj-Zj 0 maka sudah mencapai nilai maksimum dengan x = 100/3, y = 50/3, z = 50/3.
Catatan :
37

1. Pemilihan salah satu variabel terikat secara Semarang dapat menyebabkan langkah dan
proses yang lebih panjang untuk mencapai solusi yang optimal.
2. Suatu situasi yang lebih gawat lagi, jika pemilihan variable terikat secara sebarang
mengakibatkan suatu proses siklus.
Untuk lebih mudahnya di dalam menyelesaikan masalah dengan bentuk kemerosotan dalah
dengan prosedur sebagai berikut:
1. Tentukan variable-variabel terikat atau barisnya.
2. Untuk setiap kolom identiti (dimulai kolom paling kiri dalam identiti dengan memproses
satu demi satu dari kanan), hitunglah suatu perbandingan dengan membagi angka setiap
baris terikat dengan bilangan kolom kunci yang ada di dalam baris tersebut (jadi matrik
satuan).
3. Bandingkan hasil bagi ini, kolom demi kolom, diproses ke kanan. Untuk perbandingan
pertama kali tidak sama, ikatan sudah putus.
4. Diantara barisan-barisan yang terikat, yang satu dimana perbandingan aljabarnya lebih
kecil ditunjuk sebagai baris kunci.
5. Jika perbandingan dalam identiti tidak mematahkan ikatan bentuklah perbandinganperbandingan untuk kolom-kolom dari badan utama, dan pilih baris kunci sebagai
dijelaskan dalam langkah 3 dan 4.
SOAL-SOAL LATIHAN
1. BULOG bermaksud mengangkut beras dari 3 gudang beras ke daerah minus (daerah
kekurangan beras). Beras tersedia dalam 3 gudang beras, masing-masing sebanyak 120,
160 dan 160 satuan. Tiga daerah minus tesebut memerlukan beras masing-masing
sebanyak 140, 200 dan 80 satuan. Biaya angkut beras dalam satuan, dinyatakan dalam
ribuan rupiah adalah sebagai berikut : dari gudang pertama ke daerah minus 1,2,3sebesar
1, 2 dan 3 ribuan rupiah. Dari gudang kedua kedaerah minus 1,2,3 sebesar 4, 3 dan 5
ribuan rupiah. Dari gudang ketiga ke daerah minus 1,2,3 sebesar 1, 2 dan 3 ribuan rupiah.
Buatlah pengaturan distribusi beras tersebut sehingga tercapai jumlah biaya transportasi
minimum.ingat suplai > permintaan.

BAB V
MODEL TRANSPORTASI
38

Model transportasi merupakan model khusus dari PL dengan tujuan untuk mengangkut
barang tunggal dari berbagai asal (Origin) ke berbagai tujuan (Destination), dengan biaya angkut
serendah mungkin. Banyaknya barang yang tersedia di berbagai asal dan jumlah barang yang
diminta oleh berbagai asal dengan berbagai tempat tujuan tersirat dalam masalah yang harus
ditangani.
Model transportasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Fungsi obyektif yang linier.
n

c x
j 1

f(x) = cx + cx + cx + ... =
2. Struktur persyaratan linier.
n

a
j i i 1

ij

x j bi

i 1,2,3,........., m

j 1,2,3,..........., n

Dengan aij merupakan koefisien struktural yang mencerminkan spesifikasi teknik yang
akan dibahas dan ia tampil sebagai variabel struktural dalam persyaratan struktural.

bi

adalah sekumpulan konstanta yang menggambarkan kapasitas maksimum atau minimum


dari fasilitas yang ada maupun sumber-sumber yang tersedia.
Bentuk persyaratan strukturalnya:
a11x1 + a12x2 + a13x3 + a14x4 + ........ + a1nxn
a21x1 + a22x2 + a23x3 + a24x4 + ........ + a2nxn

b1
b2

.........................................................................

am1x1 + am2x2 + am3x3 + am4x4 + + amnxn bm


3. Persyaratan tidak negatif.
Variabel struktural variabelSlack buatan dari masalah program linier terbatas
pada nilai-nilai tidak negatif, ditulis:
Xj> 0

j = 1,2,3,......,n

Si > 0

i = 1,2,3,......,m

Masalah program linier dapat susut menjadi maslah transportasi jika:


aij
1. koefisien dari variabel struktural yaitu

terbatas pada nilai nol atau satu.

2. terdapat adanya kehomogenan antara unit-unit dalam persyaratan.

39

Model transportasi mempunyai bentuk:


D1

D2

.............

Dn

bi(Kapasitas)

O1

C11

C12

.............

C1n

O2

C21

C22

.............

C2n

.............

.............

.............

.............

.............

On

Cn1

Cn2

.............

Cnn

bi

di
permintaan

di

Cara menetukan tabel awal transportasi:


Cara menentukan tabel awal harus memenuhi (m + n 1) sel harus diisi, adapun caranya tabel
awal bisa disusun menurut cara-cara:
1. Aturan NWC (North West Corner)
Diisi mulai dari sudut kiri atas.
2. Aturan VAM (Vogel Aproximation Method)
Diisi berdasarkan beda kolom atau beda baris dari dua ongkos termurah. Nilai tinggi atau
penalti tertinggi yang diisi hingga memenuhi syarat : ( m + n 1 ) tempat yang harus
diisi.
3. Mengisi sel dari semua sel yamg mempunyai ongkos termurah diisi terlebih dulu baru
dilanjutkan dengan nilai diatasnya atau inspeksi.
Contoh cara I: NWC
Cara NWC adalah cara mengisi sel simulai dari sudut kiri atas. Dalam hal ini dimulai diri
sel O1D1 baru dilanjutkan ke sel yang lain.
O1

D1
40

12

O2

O3

D2
15

D3
4

D4

5
12

D5
5

bi
55

40

45

10

20

30

40

50

7
10

O4

15

10
9

di

40

20

50

30

40

180
180

Dari tabel tersebut diperoleh banyaknya Origin = 4, Distination = 5, maka jumlah sel yang
harus diisi sebanyak (4 + 5 1) sel = 8 sel
Syarat pertama terpenuhi, sedangkan nilai awal fungsi tujuan adalah:
f =12.40 + 1.5 + 4.10 + 7.20 + 9.10 + 1.40 = 1095

40

Nilai fungsi tujuan f= 1095 di atas diperoleh dengan cara menjumlahkan hasil kali harga cij
dengan kapasitas pada sel terisi
Cara II: VAM
Cara VAM adalah cara mengisi sel tabel transportasi dengan memperhatikan beda kolom dan
beda baris. Yang masuk sebagai sel terisi adalag sel dengan ongkos termurah pada beda kolom
atau beda baris terbesar.
Berdasarkan pada hasil hitungan beda kolom dan beda baris dari dua ongkos terendah, maka
dapat dilihat bahwa nilai beda kolom dan beda baris pada tabel transportasi yang terbesar adalah
7 yang berada pada kolom D1, sehingga sel yang perlu disi dulu adalah sel O3D1 dengan jumlah
dengan ongkos termurah pada kolom D1 dan kuantitas D1 sebesar 40 akan diisi O3 sebesar 30,
berdampak kapasitas O3 sebesar 30 habis untuk memenuhi kebutuhan D1 sementara kebutuhan
D1 sebesar 40 baru terisi 30 dari O3 dan masih kekurangan 10.
Secara rinci dapat dilihat tabel transportasi berikut.
D1

D2

D3

D4

D5

Beda
kolom

O1

12

O2

O3

301

12

O4

10

15

Beda baris
0

40 10

20

1
50

55
45
30

0
5

6
30

40

Dari tabel di atas terlihat bahwa pada sel O 3D1 telah terpenuhi, maka berakibat baris pada O3
dapat dihilangkan, sehigga ukuran tabel trasportasi yang semula berukuran (4x5) berubah
menjadi (3 x 5).
D1

D2

D3

D4

D5

Beda kolom

O1

12

O2

40 7

O4

10

15

Beda baris

2
10

3
20

0
50

1
30

55
45
50 10

40 0

Dari tabel di atas terlihat bahwa pada sel O2D5 telah terpenuhi, maka berakibat kolom pada
D5 dapat dihilangkan, sehigga ukuran tabel trasportasi yang semula berukuran (3x5) berubah
menjadi (3 x 4).
41

D1

D2

D3

D4

Beda kolom

O1

12

O2

20 1

O4

10

15

Beda baris

45 25

20 0
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada sel O2D2 telah terpenuhi, maka berakibat kolom pada
D2 dapat dihilangkan, sehigga ukuran tabel trasportasi yang semula berukuran (3x4) berubah
menjadi (3 x 3). Dengan cara yang sama diperoleh tabel transportasi berikut yang pada
akhirnya akan diperoleh tabel awal dengan cara VAM
D1

D3

D4

Beda kolom

O1

12

305

55 25

O2

25

O4

10

Beda baris

10

1
10

50

30 0
D1

D3

Beda kolom

O1

12

O2

O4

10

106

Beda baris

25
25
10 0

.
10

D1

D3

Beda kolom

O1

12

O2

10 8

Beda baris

50 40

25
25 15

0
.
10 0

D3
O1

25 9

O2

156

Beda baris

40

Beda kolom
25
15
42

.
40
Secara keseluruhan tabel menggunakan metode VAM adalah sbb:
ORIGIN

DESTINATION
D1

D2

D3

D4

O1

12

259

O2

10

O3

301

12

O4

10

15

40

20

Beda baris

20

TOTAL
D5

Biaya
total

45

30

1.30 +

401

50

1.20 +

50

30

40

15

10

30

55

180

8.10 +

180

9.25 +
6.15 +

6.10 + 5.30 1.40


= 80 + 30 + 20 + 225 + 90 + 60 + 150 + 40 = 695
Dari sini terlihat jelas bahwa biaya total yang diperoleh dengan metode VAM jauh lebih rendah
dari pada yang diperoleh dengan metode NWC.
Cara III : inspeksi
Untuk mengsi tabel awal dengan cara inspeksi adalah dengan mengisi sel dengan ongkos
termurah dulu, baru dilanjutkan pada ongkos yang lebih mahal. Dalam tabel di bawah, sel yang
pertama diisi adalah sel dengan angkos 1 yaitu sel O3D1, O4D5, O2D2, lalu ongkos selanjutnya
adalah sel dengan ongkos 5 yaitu O1D4,lalu ongkos selanjutnya adalah sel dengan ongkos 6 yaitu
O2D3 ,O4D3, lalu ongkos selanjutnya adalah sel dengan ongkos 9 yaitu O1D3, lalu ongkos
selanjutnya adalah sel dengan ongkos 12 yaitu O1D1 secara rinci dapat dilihat table transportasi
berikut.

43

ORIGIN

DESTINATION

TOTAL

D1

D2

D3

D4

O1

1012

159

30

O2

201

O3

301

O4
40

256
12

10

D5

15

20

10

40

50

30

40

10

55 25 0

45 25 0

30 0

50 10 0

180

25

180

Biaya total : f = 12.10 + 1.30 + 20.1 + 9.15 + 6.25 + 6.10 + 5.30 + 1.40 = 705
Terlihat bahwa biaya yang diperlukan dari tabel awal dengan menggunakan tiga model
diperoleh: tertinggi NWC sebesar 1095 , selanjutnya Inspeksi sebesar 705 dan terendah adalan
VAM sebesar 695 . Sehingga timbul pertanyaan bagaimana menentukan biaya minimum?
Menguji nilai minimum
Setelah tabel awal sudah diperoleh dengan menggunakan salah satu cara (NWC,VAM dan
Inspeksi), untuk mengetahui apakah model transportasi sudah mencapai minimum, maka dapat
dilakukan dengan 3 cara yaitu:
A. Coba-coba

B. Steeping Stone

Dari ketiga cara tersebut

C. Modi

masing-masing cara memilik keunggulan dan kelemahan.

Seseorang ketika akan menyelesaikan kasus transportasi dapat memilih salah satu cara,
dalam pembahasan selanjutnya buku ini akan banyak menggunakan cara Modi.

Tahap

selanjutnya akan dijelaskan masing-masing cara mencari nilai minimum sebagai berikut:
A.

Metode Coba-coba

Metode ini adalah metode yang paling sederhana dengan cara coba-coba mengisi sel yang
ada dengan aturan sel terisi sebanyak (m + n 1) . Metode ini tidak mungkin digunakan
untuk nilai m dan n yang besar, karena kurang efektif.

Cara coba-coba model satu


44

O1

D1

D2

20 3

30 5

50

O2

20
40

20

30

70
70

Sel yang diisi O1D1, O1D2 , O2D1, dengan ongkos f = 20.3 + 30.5 + 20.1 = 230 (cara yang
baik karena hasil yang minimum). Sedangkan bila menggunakan model dua nilai f = 330
yang lebih tinggi dari model satu yang model penjabaranya seperti berikut.
Cara coba-coba model dua
D1

D2

O1

40 3

105

O2

20

40

30

50
8

20
70
70

dengan ongkos f = 40.3 + 10.5 + 20.8 = 330


Jika metode coba-coba ini dilaksanakan kendala utamanya adalah kita sulit menentukan
secara pasti ada berapa kombinasi model yang dapat dibuat, masih dihadapkan lagi persoalan
bagaimana kita mengisi sel yang memenuhi (m + n 1) dan ketidak pastian tabel mana yang
akan memberikan nilai yang minimum, karena sifat coba-coba tersebut.
B. Metode Steeping Stone
Langkah-langkah untuk menyelesaikan nilai optimum menurut Steeping Stone dalah
sebagai berikut:
a. Menyusun solusi dasar yang memenuhi syarat m + n 1 sel yang harus terisi dengan
menggunakan salah satu metode yang ada NWC, VAM dan inspeksi.
b. Setelah fungsi dasar yang memenuhi syarat diperoleh maka langkah selanjutnya
mecari Opportunity Cost (OC) dari sel-sel yang kosong dengan cara membuat siklus
yang tertutup.
c. Kalau ada sel kosong yang memiliki OC positif maka penyelesaian optimum belum
tercapai dan perbaikan harus diadakan dengan cara mengikutsertakan sel kosong yang
mempunyai OC terbesar.
d. Besarnya OC = - (siklus)

Misalkan diberikan model transportasi

tabel awal menggunakan cara inspeksi seperti

berikut.

D1
O1

10 12

D2

D3
4

15 9

D4
30

D5
5

55

45

O2

20 1

25 6

45

12

30

10

15

106

401

50

OC terbesar

O3

30

O4
40

20

50

30

40

Maka cara melakukan perbaikan dengan cara mengikut sertakan sel kosong yang mempunyai OC
terbesar.
Ilustrasi : berdasar tabel di atas akan diberikan cara menghitung OC sel kosong:
Misal kita ingin mengisi OC pada sel kosong untuk O2D1
untuk mengisi sel O2D1 kita harus membuat siklus dulu .Adapun cara membuat suklus adalah
memasukkan selkosong dengan OC terbesar dihubungkan dengan sel terisi yang memiliki jarak
terdekat. Misal kita akan memasukkan sel O2D1 yang memiliki OC terbesar, maka siklus
terpendeknya adalah: siklus O2D1 adalah (O2D1 O2D3 + O1D3 O1D1). Sedangkan hasil
hitungan OC sel kosong O2D1 adalah:
OC sel kosong O2D1 = - (O2D1 O2D3 + O1D3 O1D1)
= - ( 8 6 + 9 12) = 21
Begitu juga dengan cara yang sama kita dapat menghitung sel kosong yang lain yaitu

46

OC untuk O4D1
OC O4D1= - (O4D1 O4D3 + O1D3 O1D1)
= - ( 10 6 + 9 12)
= -1
OC untuk O3D2
OC O3D2 = - (O3D2 O2D2 + O2D3 O1D3 + O1D1 O3D1)
= - (12 1 + 6 - 9 + 12-1)
= - 19
Contoh di atas, kita hanya menghitung 3 OC pada sel kosong faktanya kita harus menghitung 12
OC pada sel kosong. Dari 12 OC pada sel kosong tersebut harus dicari

mana yang OCnya

positif terbesar itulah yang masuk dalam tabel perbaikan, sampai semua sel kosong yang ada
semua OCnya sudah nol atau negatif. Bila dihitung semuannya ternyata yang mempunyai OC
positif terbesar adalah OC sel O2D1 , sehingga

sel O2D1 harus diperbaiki dengan cara

memasukkan sel tersebut untuk tabel perbaikan atau diisi dengan menggunakan siklus (O 2D1
O2D3 + O1D3 O1D1) dengan barang yang dimasukkan sebanyak 10 unit,sel O2D3 berkurang 10,
sel O1D3 bertambah 10 serta sel O 1D1 berkurang 10 menjadi nol, sehingga dari tabel di atas
berubah menjadi tabel berikut.
D1

D2

D3

O1

12

O2

108

20 1

O3

301

O4

D4

D5

25 9

30 5

55

45

12

30

10

15

10 6

40 1

50

40

20

50

30

40

15

Setelah program diperbaiki seperti bentuk di atas apakah program perbaikan merupakan solusi
minimal?
Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus mengullangi langkah (b), yaitu mencari OC dari selsel yang kosong apakah masih terdapat nilai OC positif?. Bila masih ditemukan sel kosong
dengan OC positif maka program belum optimal, sehingga kita harus mengulangi langkah (c)
yaitu memasukan sel kosong yang mempunyai OC terbesar diikut sertakan dalam perbaikan
program. Program dicek kembali dan seterusnya hingga akhirnya tercapai solusi minimal.Untuk
di cek. Bahwa tabel di atas semua OC sudah tidak ada yang positif, sehingga minimal tercapai.
Ternyata jawaban pertanyaan di atas adalah biaya minimal sudah tercapai, karena semua sel
kosong setelah dihitung nilai OC sudah nol atau negatif dengan nilai biaya f = 8.10 + 1.30 +
1.20 + 9.25 + 6.15 + 6.10 + 5.30 1.40 = 695
47

C. Cara Modi
Cara lain untuk mencari solusi optimum adalah dengan cara Modi. Adapun langkah-langkah
penyelesaian dengan cara modi adalah sebagai berikut:
a. Mencari solusi dasar yang memenuhi syarat sel terisi sebanyak (m + n 1), Cara mengisi
table awal bias menggunakan salah satu metode NWC, VAM, atau inspeksi.
Jika jumlah sel yang terisi melebihi dari (m + n 1) maka salah hitung
- Tetapi jika sel yang terisi kurang dari (m + n 1) maka solusi table awal mengalami
degenerate atau kemerosotan.
b. Menentukan OC dari setiap sel kosong, caranya :
Tentukan bilangan baris dari bilangan kolom secara lengkap.
Untuk setiap sel terisi berlaku Cij = Ui + Vj biasanya diambil U1 = 0
1 Hitung implied cost dari setiap sel yang kosong dengan bilangan baris dan bilangan
kolom.
1. Tentukan OC dari setiap sel kosong dimana OC = (Ui + Vj ) Cij.
Jika setiap sel kosong sudah tidak adasel yang mempunyai OC positif maka solusi
sudah optimal, tetapi jika masih ada sel kosong yang memiliki OC positif maka
program belum optimal, sehingga perlu diperbaiki.
c. Merancang perbaikan program yaitu dengan cara memasukkan sel kosong yang memiliki
OC positif terbesar yang diikut sertakan dalam program perbaikan.
Contoh 1:
Carilah Solusi minimum dari model transportasi dengan tabel awal dengan cara Inspeksi
Cij

D1

D2

10 12

O1

D3
4

D4
159

D5

30 5

oc=(0+4)-4 =0
8

O2
30

20 1

O4

256

=4

V3=9

oc= -

oc = -

12

oc = -

oc = -

oc = -

oc = -

10

15

40 1

oc = -

oc = -

40

10

45

U2 = -3

50

V
1

=
30

U3 = -10

50

U4 = - 3

1
1
V

oc = -

20
V4=5

U1 = 0

oc=(0+4)-9=-5

oc=(-3+11)-8=1

O3

55

30

40

V5=4

Dari di atas setelah semua sel kosong dihitung nilai OCnya , ternyata masih ada sel O 2D1 yang
masih positif dengan nilai OC = (-3 + 11)-8 = + 1, sehingga sel O 2D1 masuk dalam sel perbaikan
sengan siklusnya adalah (O2D1 O2D3 + O1D3 O1D1) dengan barang yang dimasukkan
sebanyak 10 unit,sel O2D3 berkurang 10, sel O1D3 bertambah 10 serta sel O1D1 berkurang 10
menjadi nol, sehingga dari tabel di atas berubah menjadi tabel berikut.
Cij
O1
O2
O3
O4

D1

D2
12

10
30 1
10

20

D3
25 9
156

D4
30

D5
5

12

15

40 1

10

55
45
30
50

U1 = 0
U2 = -3
U3 = -10
U4 = -3
48

40
V1=11

20
V2= 4

50
V3=9

30
V4=5

40
V5=4

Karena OC = Ui + Vj Cij, keseluruhannya telah berharga 0 maka telah mencapai


optimum dengan nilai biaya adalah
f

= 25.9 + 30.5 + 10.8 + 20.1 + 15.6 + 30.1 + 10.6 + 40.1 = 695

Contoh 2:
Carilah Solusi minimum dari model transportasi dengan tabel awal dengan cara VAM
Cij
O1
O2
O3
O4

D1

D2
12

10
30 1

D3
25 9
156

20

12

10

15

40

10
50
V3=9

20
V2= 4

V1=11

D4
30

D5
5

40 1
40
V5=4

30
V4=5

55
45
30
50

U1 = 0
U2 = -3
U3 = -10
U4 = -3

Karena semua OC = Ui + Vj Cij 0 maka telah mencapai optimum dengan nilai biaya
minimum f = 695
Contoh 3
Carilah Solusi minimum dari model transportasi dengan tabel awal dengan cara NWC

O1

D1
304

D2
10

D3
3

D4

D5
2

OC = +3
5

O2
O3

20

Oc = +3

O4

10

20

15

55

15 3

20
V4=1

15
V5=-1

OC = 0

OC= +6

OC = +3

OC = +4

30
V1=4

30
V2= 3

30
V3=4

bi
40
U1= 0
30
U2=-1
35
U3=2
20
U4=4

ternyata masih ada sel O4D3yang masih positif dengan nilai OC = (4 +4)-2 = + 6, sehingga sel
O4D3 masuk dalam sel perbaikan sengan siklusnya adalah (O 4D3 O4D4+ O3D4 O3D3) dengan
barang yang dimasukkan sebanyak 5 unit,sel O4D4 berkurang 5, sel O3D4 bertambah 5 serta sel
O3D3 berkurang 5 , sehingga dari tabel di atas berubah menjadi tabel berikut
O1

D1
25

D2
15

D3
3

D4

D5
2

OC = +3
5

O2
O3
O4

15

Oc = +3

OC = 0

30
V1=4

30
V2= 3

15

15

30
V3=4

20
5

15 3
20
V4=1

bi
40
U1= 0
30
U2=-1
35
U3=2
20
U4=-2

15
V5=-1
49

Dengan cara yang sama selanjutnya hasil perbaikan table seperti berikut.

O1

D1
10

D2
30

D3
3

D4

1
OC = +3

O2
O3

30

15

30
V1=4

30
V2= 3

D5
2

OC = +2
3

20

OC = 0

O4

30
V3=4

15 3
20
V4=4

bi
40
U1= 0
30
U2=-1
35
U3=-1
20
U4=-2

15
V5=5

Dengan cara yang sama selanjutnya hasil perbaikan table seperti berikut.

O1

D1
10

D2

D3
30

D4
1

D5
2

OC = +2
5

O2
O3

15

302

20

OC = 0

O4

30
V1=4

30
V2= 3

30
V3=1

15 3
20
V4=4

bi
40
U1= 0
30
U2=-1
35
U3=-1
20
U4=-2

15
V5=5

Dengan cara yang sama selanjutnya hasil perbaikan table seperti berikut.
D1
O1

D2

O2

D3
30

302

D4
10

O3

25 3

O4

30
V1=2

30
V2= 3

10

D5
2

OC = 0

2
OC = + 2

30
V3=1

15 3
20
V4=2

bi
40
U1= 0
30
U2=-1
35
U3=1
20
U4=0

15
V5=3

Dengan cara yang sama selanjutnya hasil perbaikan table seperti berikut.
D1
O1
O2
O3

D2

10 3

D3
30

302

D4
10

10

D5
2

15

bi
40
U1= 0
30
U2=-1
35
50

30
V1=2

30
V2= 3

O4

20

30
V3=1

20
V4=2

U3=1
20
U4=0

15
V5=1

Semua OC pada sel kosong semuanya sudah negatif maka kasus minimum dipenuhi dengan
nilai minimum f = 3. +1.30 +2.10 +2.30 + 3.10 + 3.10 +2.15 +2.20 = 240
Penyelesaian transportasi kasus maksimum
Untuk menyelesaikan transportasi kasis maksimum dapat dilaksanakan dengan langahlangkah sebagai berikut:
1. Kurangkan semua Cij dengan harga Cij yang terbesar.
2. Setelah semua Cij dikurangi dengan Cij yang terbesar maka kasusnya akan berubah
menjadi kasus minimum.
3. Ikutilah kasus minimum dengan cara di depan.
4. Harga fungsi sasarannya diambil dari tabel awal sebelum dikurangi Cij yang terbesar.
Contoh:
Tentukan keuntungan-keuntungan maksimum bila Cij menyatakan bahwa yang diperoleh dari
tabel berikut :

D1
O1

56

O2

16

O3
dj

D2
4

D3
8

56

16

82

24

77

16

66

24

36

16

72

bi

41

102

41

215

215

Syarat maksimum : Ui + Vj Cij > 0


Untuk menyelesaikan kasus maksimum, caranya dengan mengubah menjadi kasus minimum.
Adapun langkahnya dengan cara mengurangi semua Cij dengan Cij yang terbesardalan hal ini
semua Cij dikurangi dengan 24, sehingga diperoleh tabel berikut:

D1
O1
O2

D2

56-20
16

-8

D3
-16

-16

OC= +4

OC= +12

66 0

-8

U1 = 0
U2 = 12

OC=+20

O3

-16

36-8

410

U3 = 4

OC=0

51

V1=-20

V2=-12 V3=-4

Setelah semua Cij dikurang dengan C22 =24 (Cij terbesar) tabel di atas sudah berubah
menjadi kasus minimum sehingga untuk menyelesaikan dapat diikuti langkah-langkah kasus
minimum seperti di atas. Adapun langkah langkahnya adalah memasukkan sel O2D3 yang
memiliki OC = 20 (OC terbesar) merupakan sel yang memerlukaan perbaikan. Adapun sel
O2D3 dengan siklusnya adalah (O2D3- O2D2+ O3D2- O3D3) . dengan perbaikan tersebut hasil
tabelnya perbaikan adalah berikut:
D1

D2

D3

O1

56-20

O2

-8

-16

OC=+4

OC=+20

25

-16

77-8

16

O3

-16

OC= -

V1=-20

U1 = 0

41 -8 U2 = 12
0

U3 = 4

OC= 0

V2=-12 V3=-4

Dari tabel di atas, maka sel O1D3 merupakan sel yang perlu diperbaiki, dengan siklusnya adalah
(O1D3- O1D1+ O2D1- O2D3) adapun hasil tabel perbaikan adalah berikut
D1
O1

D2

15-20

-16

D3
41 -16

U1 = 0

OC= +4

O2

57 -8

250

-8 U2 = 12
OC= +4

-16

O3

77 -8

OC= +4

U3 = 4

OC= -

V1=-20 V2=-12

V3=-16

Dari tabel di atas, maka sel O1D2 merupakan sel yang perlu diperbaiki, dengan siklusnya adalah
(O1D2 - O1D1 + O2D1- O2D2) adapun hasil tabel perbaikan adalah berikut
D1
-20

O1

D2

D3

15-16

41-16

U1 = 0

100

-8

U2 = 16

OC = -

O2

72-8

OC= + 8

O3

-16

77 -8

OC=0

OC=-

V1=-24

V2=-16 V3=-16

U3 = 8

52

Dari tabel di atas, maka sel O2D3 merupakan sel yang perlu diperbaiki, dengan siklusnya adalah
(O2D3 O2D2 + O1D2 O1D3) adapun hasil tabel perbaikan adalah berikut
D1
-20

O1

D2

D3

25-16

31-16

U1 = 0

OC= +4

72-8

O2

10 -8 U2 = 8

OC = -16

O3

77 -8

OC=+ 8

OC=-

V1=-16

V2=-16 V3=-16

U3 = 8

Dari tabel di atas, maka sel O3D1 merupakan sel yang perlu diperbaiki, dengan siklusnya adalah
(O3D1 O3D2 + O1D2 O1D3 + O2D3 O2D1) adapun hasil tabel perbaikan adalah berikut
D1

D2
-20

O1

D3

56-16

-16

OC=-

OC = -

-8

O2

41

-16

-8

31

U1= 0
82

41 -8

OC = 0

O3

56

46

U2= 16
77

OC=-

72

102

U3= 8

41

V1= -24 V2= -16 V3=-24


Karena semua sel kosong telah memiliki OC negatif atau nol maka kasus minimum
tercapai. Karena kasusnya maksimum, maka hasil di atas di bawa ke tabel transportasi awal atau
tabel semula dengan hasil berikut.
D1

D2

D3

kuantita
s
56

O1

568

O2

4116

24

41 16

82

O3

318

4616

24

77

kapasita

72

102

41

s
Pada program terakhir telah mencapai maksimal , dengan nilai maksimum
f = 8.56 + 16. 41 + 16. 41 + 8. 31 + 16. 46
= 448 + 656 + 656 +248 + 736 = 2744
53

D. Masalah transportasi dimana Origin dan Deman tidak seimbang (Permintaan dan
Persediaan tidak seimbang)
Kasus ini diakibatkan oleh bi dj, hal ini dimungkinkan oleh 2 hal:
1. bi > dj
maka kita menambah D semu/dumy dengan Cij dibuat harganya nol
Contoh:
D1

D2

D3

bi

O1

200

O2

400

200

200

100

600
500

Karena jumlah bi dengan jumlah dj tidak sama, maka kasus tersebut dakatakan kasus
tidak seimbang. Untuk menyelesaikan kasus ini maka kita harus menambah Destinaton
semu (Ds) , karena bi > dj hasil tabel berikut :
D1

D2

D3

Ds

bi

O1

200

O2

400

200

200

100

100

600
600
Setelah kita menambah Ds , maka kasusnya berubah menjadi kasus seimbang, kita bisa
mengisi tabel awal dengan salah satu cara (NWC, VAM, Inspeksi) dan setelah diisi
kita dapat menentukan nilai optimum dengan cara modi. Tabel awal di bawah dilakukan
dengan cara NWC.
D1

D2

O1

100 5

O2

D3
4

100

200 3

100

Ds

200

bi

200

100 1

100 0

400

100

100

600
600

Tabel di atas merupakan kasus yang sudah seimbang (bi = dj). Selanjutnya untuk kasus
dimana dj > bi kita tinggal menambah Origin semu/O semu seperti kasus dua beriku.
2. bi < dj
maka kita menambah O semu/origin semu dengan Cij diberi harga nol.
Contoh:
D1

D2

D3

bi

O1

200

O2

300

200

400

100

500
700
54

Karena jumlah bi dengan jumlah dj tidak sama, maka kasus tersebut dakatakan kasus
tidak seimbang. Untuk menyelesaikan kasus ini maka kita harus menambah Origin semu
(Os), karena bi < dj hasilnya tabel berikut :
D1

D2

D3

O1

200

O2

300

Os

200

200

400

100

700
700

Setelah kita menambah Os , maka kasusnya berubah menjadi kasus seimbang, kita bisa
mengisi tabel awal dengan salah satu cara (NWC, VAM, Inspeksi) dan setelah diisi kita
dapat menentukan nilai optimum dengan cara modi.

D1
O1

150

D2

D3

50 4

O2

3003

Os

100

150

1000

450

100

200

300
200
700
700

Contoh: tentukan nilai minimum dari tabel transportasi berikut


D1

D2

D3

O1

56 4

56

O2

2616

5624

16

82

O3

Os

82

46 16 3124
0

102

300

77
30

61

Dari tabel di atas akan dicari nilai minimum dengan cara modi sebagai berikut

55

D1
O1

D2
4

56

16

O2

D3

26

OC = + 4

OC = + 4

24

3116

25

O3

77 16

24

Os

300

V1=4

V2=12

U1=0
U2=12
U3=4
U4=-4

V3=4

Dari tabel di atas, maka sel O1D3 merupakan sel yang perlu diperbaiki, dengan siklusnya
adalah (O1D3 O1D1 + O2D1 O2D3 ) adapun hasil tabel perbaikan adalah berikut

D1

D2

D3

254

O1

318

U1=0

OC = 4

5716

O2

2524

16

U2=12

OC = 0
8

O3

77

16

24

U3=4

300

U4=-8

OC = 0
0

Os

OC = + 4

V1=4

V2=12

V3=8

Dari tabel di atas, maka sel O1D2 merupakan sel yang perlu diperbaiki, dengan siklusnya
adalah (O1D2 O1D1 + O2D1 O2D2 ) adapun hasil tabel perbaikan adalah berikut
D1
O1
O2

D2

D3

258

318

24

16

8216

U1=0
U2=12

OC = +4
8

O3

77

16

24

U3=8

300

U4=-8

OC = +4
0

Os

OC = 0

V1=4

V2=8

V3=8

Dari tabel di atas, maka sel O2D3 merupakan sel yang perlu diperbaiki, dengan siklusnya
adalah (O2D3 O1D3 + O1D1 O2D1 ) adapun hasil tabel perbaikan adalah berikut
56

D1
O1

D2

31 4

O2

5116

O3

D3

258

24

31 16

16

24

U3=8

300

U4=-4

77

U1=0
U2=12

OC = +4
0

Os

OC = + 4

V1=4

V2=8

V3=4

Dari tabel di atas, maka sel O3D1 merupakan sel yang perlu diperbaiki, dengan siklusnya
adalah (O3D1 O3D2 + O1D2 O1D1 ) adapun hasil tabel perbaikan adalah berikut
D1
O1

O2

D2

D3

568

5116

24

31 16

O3

31 8

4616

24

U3=8

Os

300

U4=0

U1=0
U2=16

OC = +8

V1=0

V2=8

V3=0

Dari tabel di atas, maka sel O3D1 merupakan sel yang perlu diperbaiki, dengan siklusnya
adalah (OsD2 OsD3 + O2D3 O2D1 + O3D1 O3D2 ) adapun hasil tabel perbaikan adalah
berikut
D1

D2
568

O2

21

16

24

16

O3

61 8

1616

Os

O1

D3

30

61

24

56
U1=0
82
U2=16
77
U3=8
30

U4=-8
82

102

61

V1=0

V2=8

V3=0

Semua OC pada sel kosong sudah negatif semua sehingga minimum tercapai dengan nilai
minimum f = 8.56 + 16.21 + 16.61 + 8. 61 + 16. 16 + 0.30
= 448 + 336 + 976 +256 + 0 = 2.016
E. Kasus solusi banyak

57

Suatu solusi dari masalah transportasi nilai optimalnya tidak selalu tunggal, (mungkin
banyak), karena penentu solusi optimal bila untuk setiap OC sel kosong harus 0. Bila di
dalam solusi optimal terdapat OC = 0 pada sel kosong maka dengan memasukkan sel yang
mempunyai OC = 0 itu juga merupakan solusi optimal yang fungsi sasarannya = fungsi
sebelumnya.
Contoh 1:
Carilah Solusi minimum dari model transportasi dengan tabel awal dengan cara Inspeksi
Ci

D1

D2

j
O1

20

D3

20

D4

D5

159

35 5

oc= -

oc = -

oc=(0+4)-4 =0
8

O2

30

25

oc=(-3+11)-8=1
15

oc = -

oc = -

oc = -

oc = -

15

10

10 6

451

oc = -

oc = -

50
V1=11

30
V2= 4

O3

30

O4

70

U1 = 0

55

U2 = -3

30

U3 = -10

55

U4 = - 3

oc=(0+4)-10=-6

10

oc = -

50
V3=9

35
V4=5

45
V5=4

Dari tabel di atas setelah semua sel kosong dihitung nilai OCnya , ternyata masih ada sel O 2D1
yang masih positif dengan nilai OC = (-3 + 11)-8 = + 1, sehingga sel O 2D1 masuk dalam sel
perbaikan sengan siklusnya adalah (O2D1 O2D3 + O1D3 O1D1) dengan barang yang
dimasukkan sebanyak 20 unit,sel O2D3 berkurang 20, sel O1D3 bertambah 20 serta sel O1D1
berkurang 20 menjadi nol, sehingga dari tabel di atas berubah menjadi tabel berikut.
Cij

D1

O1

20

D2

D3
4

D4

D5

359

35 5

oc= -

oc = -

oc=(0+4)-4 =0

O2

20

O3

30

O4

15

oc = -

oc = -

oc = -

oc = -

15

10

10 6

451

oc = -

oc = -

30

50
V1=11

30
V2= 4

70

U1 = 0

55

U2 = -3

30

U3 = -10

55

U4 = - 3

oc=(0+4)-10=-6

10

oc = -

50
V3=9

35
V4=5

45
V5=4

Karena semua OC = Ui + Vj Cij 0 maka telah mencapai minimum dengan nilai biaya
adalah
f

= 35.9 + 35.5 + 20.8 + 30.1 + 5.6 + 30.1 + 10.6 + 45.1


58

= 315 + 175 + 160 + 30 + 30 + 30 + 60 + 45 = 845


Terlihat bahwa tebel di atas, pada sel O1D2 memiliki OC = 0 yang menunjukkan ciri solusi
banyak, sehingga dengan memasukkan sel O1D2 sebagai sel yang diperbaiki maka akan
diperoleh solusi kedua dengan hasil berikut:
Cij

D1

O1

20

O2

20 8

O3

D2

D3

D4

D5

30 4

59

35 5

10

70

U1 = 0

356

55

U2 = -3

oc= -

oc = -

15

30

U3 = -10

oc = -

oc = -

oc = -

oc = -

15

10

10 6

451

55

U4 = - 3

oc = -

oc = -

30

O4

50
V1=11

oc = -

30
V2= 4

50
V3=9

35
V4=5

45
V5=4

Nilai minimum f = 30.4 + 5.9 + 35.5+ 20.8 + 35.6 + 30.1 + 10.6 + 45.1
= 120 +45 + 175 + 160+ 210 + 30 + 60 + 45 = 845
Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika kasus optimum tercapai , tetapi ada OC sel kosong
memiliki harga sama dengan nol, maka transportasi tersebut memiliki solusi banyak, untuk
menentukan solusi yang lain caranya dengan memasukkan sel kosong yang memiliki OC sama
dengan nol diikutkan dalam perbaikan.
F. Kasus degenerate/kemerosotan
Kasus degenerate terjadi apabila jumlah sel yang terisi dari masalah transportasi kurang
dari (m + n 1) kasus ini bisa terjadi :
1. Degenerite bisa terjadi diawal penentuan masalah transportasi ( cara penentuan tabel
awal bisa menggunakan salah satu cara :metode NWC, VAM, Inspeksi).
Contoh :
D1
O1
O2

200
6

200

D2
5

D3

kuantitas

200

100

200

200
300

100

Dengan mengisi tabel awal dengan cara NWC,tabel yang terisi hanya 3 sel pada hal
seharusnya ada 4 sel, hal ini terjadi degenerate. Sehingga untuk memenuhi sel terisi
(m + N -1) harus menambah satu sel dengan nilai dan dipilih pada sel O1D2 yang
memiliki ongkos termurah seperti tabel di atas.

59

Contoh 1 Carilah biaya minimum dari tabel merosot diawal program berikut
D1

D2

D3

O1

202

O2

15 4

20

15

25

20

40

25

60
60

D1
O1

D2
20

O2

D3

15 4

U1 = 0

U2 = 3

U1 = 0

251

U2 = 1

25

V1 = 2

V1 = 1

V3 = -2

D1

D2

D3

O1

52

O2

153
V1 = 2

15

V1 = 1

V3 = 0

Nilai minimal dicapai dengan biaya minimum f = 2.5 +1.15 +3.15 +1.25 = 95
2. Degenerite bisa terjadi pada saaat pertengahan mencari nilai optimum.
Langkah untuk mengatasi kasus degenerate dengan cara menambah (epsilon)
sehingga syarat sel yang terisi (m + n 1) dipenuhi. Jika kasus merupakan kasus
minimum letakkan harga pada ongkos yang terendah. Sedangkan harga sendiri
mendekati 0, sehingga penjumlahan atau pengurangan dengan tidak mempengaruhi
harga.
Kemerosotan saat menentukan program optimum terjadi karena :Dengan
memasukan Oppurtunity Cost tertinggi mengakibatkan kekosongan 2 sel atau lebih
diantara sel tersebut dalam program. Agar tidak terjadi kemerosotan maka biasanya
bisa ditempatkan pada sel dengan ukuran ongkos terendah yang telah mengalami
kemerosotan tadi.

60

Contoh 2 Carilah biaya minimum dari tabel merosot di pertengahan proses berikut:
D1
30

O1
O2
O3
O4

D2
10 3
20 2

4
5
3

30
D1
O1
O2
O3
O4

30

4
5

D2
10
20

D4
2

10 3
5 6

D3

10
56
4

D1

D2

D3
15 3
52

203
5
V4 = 7

52

V3 = 4

D2

D3

D4

15

20 3

V3 = 4

5 3
V5 = 5

U1= 0
U2 = -1
U3 = -4
U4 = -2

D5

V2 = 3

U1= 0
U2 = -1
U3 = 2
U4 = 4

D5
6

15

V2 = 3

5 3
V5 = -1

5
V1 = 4

D4

153
15 2

15
5
V4 = 1

D5

V3 = 4

D4

V2 = 3

25

D1

2
3

V1 = 4

40
30
20
10

153
55
20

15

254

D5

V1 = 4

O1
O2
O3
O4

O1
O2
O3
O4

30

D3

V4 = 2

2
3

5
V5 = 5

U1= 0
U2 = -1
U3 = 1
U4 = -2

61

D1
O1
O2
O3
O4

O1
O2
O3
O4

D2
20 4
5

D4
15

D5

52

52

153

102
V1 = 4

D1
20

V2 = 3

V3 = 4

D2

4
5

10
V1 = 4

1
3

30
V2 = 3

V3 = 1

D2
5

D3
15

V4 = 2

D1
O1
O2
O3
O4

D3
15 3
15 2

15 3
10 2
V1 = 4

30
V2 = 3

D4
5

V5 = 1
D5
2

15

D5
2

15

V3 = 1

U1= 0
U2 = -1
U3 = 1
U4 = -2

V5 = 1

D4
1

V4 = 2

D3

U1= 0
U2 = -1
U3 = 1
U4 = -2

20

V4 = 2

U1= 0
U2 = -1
U3 = -1
U4 = -2

V5 = 3

Nilai minimal telah tercapai dengan f = 5.4 + 15.1 + 20.2 + 30.2 + 15.3 + 5.2 + 10.2 = 210
CATATAN :
Suatu solusi dari masalah transportasi nilai optimalnya tidak selalu tunggal, karena suatu
solusi optimal bila untuk setiap Oppurtunity Cost setiap sel kosong 0.
Bila didalam solusi optimal terdapat OC = 0 maka dengan memasukan sel yang
mempunyai OC = 0 tersebut juga akan merupakan solusi optimal yang fungsi sasarannya akan
sama dengan fungsi sebelumnya.
G. Kasus Jalan Rusak
Jika Masalah transportasi ada salah satu jalan rusak, maka untuk menyelesaikan
persoalan tersebut dengan cara jalan yang rusak tersebut tidak akan diisi biarpun biayanya
murah, karena pada hakekatnya ketika terdapat jalan rusak dampaknya memerlukan biaya
yang mahal. Untuk itu agar sel yang memuat jalan rusak diberi kode M sehingga tidak akan
terisi, tetapi untuk menghitung jumlah sel terisi sel pada jalan risak tidak dihitung.

62

Contoh 1: Carilah Solusi minimum dari model transportasi Jika Jalan O2D4 rusak

Ci
j
O1

D1

D2

19

D3

D4

D5

bi

10

80

O2

60

O3

15

30

O4

15

12

13

55

50

40

50

35

50

Solusi minimum dari model transportasi akan diselesaikan dengan tabel awal cara Inspeksi
Ci

D1

j
O1

1519

D2

D3
4

D4
309

D5

35 5

oc = 0
8

O2
30

O4

15

50
V1=19

401

206

oc = -

15

oc = -

oc = -

oc = -

oc = -

12

13

12

501

oc = -

oc = -

oc = -

40
V2= 4

80

U1 = 0

60

U2 = -3

30

U3 = -18

55

U4 = - 4

oc = -

oc = 19-3-8=8

O3

10

50
V3=9

35
V4=5

50
V5=5

Pada sel O2D4 agar tidak terisi maka diberi lambang M, karena kalau tidak diberi lambing M
kemungkinan besar akan terisi, sebab ongkosnya murah.
Dari tabel di atas setelah semua sel kosong dihitung nilai OCnya , ternyata masih ada sel O 2D1
yang masih positif dengan nilai OC = (-3 + 19)-8 = + 8, sehingga sel O 2D1 masuk dalam sel
perbaikan sengan siklusnya adalah (O2D1 O2D3 + O1D3 O1D1) dengan barang yang
dimasukkan sebanyak 15 unit,sel O2D3 berkurang 15, sel O1D3 bertambah 15 serta sel O1D1
berkurang 15 menjadi nol, sehingga dari tabel di atas berubah menjadi tabel berikut.

63

Cij

D1

O1

19

D2
4

oc = -

O3

459

D5

35 5

10

56

15

oc = 12
oc = -

15

5
50
V1= 11

40
V2= 4

80

U1 = 0

60

U2 = -3

30

U3 = -10

55

U4 = 4

oc= -

401
1

30

O4

D4

oc=(0+4)-4 =0

158

O2

D3

oc = -

oc = -

oc = -

oc = -

13

12

501

oc = 0

oc = -

50
V3=9

35
V4=5

50
V5=-3

Karena semua OC = Ui + Vj Cij 0 maka telah mencapai minimum dengan nilai biaya
adalah
f

= 45.9 + 35.5 + 15.8 + 40.1 + 5.6 + 30.1 + 5.15 + 50.1


= 405 + 175 + 120 + 40 + 30 + 30 + 75 + 50 = 925

SOAL-SOAL LATIHAN
1. Seorang manager pemasaran diminta mengelola 5 pabrik dengan kapasitas masingmasing 90, 60, 40, 80, 50 dan 6 agen dengan kapasitas masing-masing agen 50, 70, 60,
70, 60, 40. Bila biaya tiap unit tertera dalam tabel sebagai berikut :
D1

D2

D3

D4

D5

D6

O1

10

O2

O3

O4

O5

10

Tentukan model pendistribusian agar diperoleh biaya minimaldan tentukan biaya yang
diperlukan?
2. Seorang manager pemasaran diminta mengelola 5 pabrik dengan kapasitas masingmasing 80, 60, 50, 70, 65 dan 6 agen dengan kapasitas masing-masing agen 80, 70, 50,
70, 60, 70. Bila keuntungan tiap unit tertera dalam tabel sebagai berikut :

64

D1

D2

D3

D4

D5

D6

O1

15

20

12

10

O2

25

15

18

O3

18

16

17

13

25

O4

20

10

25

17

O5

18

16

19

10

17

30

Tentukan model pendistribusian agar diperoleh keuntungan maksimum dan tentukan


keuntungannya?
3. Dengan informasi berikut, cari pemecahan persoalan transportasi yang optimal dengan
menggunakan metode batu loncatan (modi)
Pabrik bahan
bangunan
P1
P2
P3

Suplai dalam

Lokasi Proyek

Permintaan dalam

L1
L2
L3

satuan
45
50
20

satuan
35
40
40

Informasi biaya angkut per satuan barang dari pabrik ke lokasi proyek dalam ribuan Rp.
Proyek

L1

L2

L3

P1
P2
P3

5
20
5

10
30
8

10
20
12

Dari

BAB VI
ASSIGMENT PROBLEM (MASALAH PENUGASAN)
A. PENDAHULUAN

65

Masalah penugasan (Assigment problem) merupakan salah satu persoalan transportasi yang
merupakan kasus khusus dari masalah linier programming pada umumnya. Sehingga sebagai
dasar penyelesaian masalah penugasan adalah linier programming dan khususnya transportasi
yang mengalami degenerate (penyusutan). Dalam dunia usaha atau bisnis dan industry
manajemen sering mengalami masalah-masalah yang berhubungan penugasan optimal dari
bermacam-macam sumber yang produktif atau personalia yang mempunyai tingkat efisiensi yang
bebeda, untuk tugas yang berbeda pula.
Masalah penugasan (Assigment Problem) pertama-tama dikenalkan oleh seorang ahli
matematika dari Hongaria yang bernama D Konig dalam tahun 1916, dimana aturan mainnya
adalah sebagai berikut : Jika dalam suatu perusahaan tersedia n fasilitas (mesin, orang dan
peralatan) hanya dapat melaksanakan pekerjaan satu jenis. Jadi masalah penugasan akan
mencakup sejumlah n sumber yang mempunyai n tugas. Sehingga bentuk penugasan dapat kita
susun dalam matriks dengan ukuran atau ordo n x n, dimana baris menyatakan sumber-sumber
dan kolom menyatakan tugas-tugas.
B. MODEL DAN MACAM-MACAM PERSOALAN PENUGASAN
1. Model Matematika Masalah Penugasan
Secara matematika masalah penugasan dapat kita tulis dalam suatu bentuk
linierprogramming sebagai berikut :
m

Z = CijXij
i=1 j=1

(memaksimumkan/meminimumkan)

Dengan syarat :
1. Xij = (Xij)2
m

i=1

j=1

Xij= Xij=1

2.

3. Xij 0
Dengan :
Z = Nilai optimum (max/min) dari persoalan penugasan
Cij = Ongkos atau keuntungan yang sudah diketahui
Xij = Pekerjaan I yang dikerjakan oleh j
Dari syarat tersebut diatas dapat kita terjemahkan sebagai berikut :
1. Karena Xij = (Xij)2, maka nilai dari Xij adalah
1, kalau pekerjaan I dikerjakan oleh mesin j
Xij =
0, untuk yang lain
2.

i=1

j=1

Xij= Xij=1

, artinya

Setiap baris dalam kolom matriks X akan mempunyai satu sel atau kotak dengan nilai
satu, sedang kotak lainnya nol. Ini berarti suatu himpunan dengan n elemen harus dipilih
66

dari matriks C = (Cij), sedemikian rupa sehingga tidak ada dua garis atau kolom yang
mempunyai elemen sama, atau dengan kata lain tiap baris atau kolom hanya terdapat satu
harga Xij = 1 dan lainnya nol, dan baris yang satu dengan baris yang lainnya tidak boleh
sama.
3. Xij 0 artinya nilai Xij minimal nol dan maksimal 1, sehingga kita mencari Xij = 0 dan
kapan Xij = 1, atau dengan kata lain persyaratan dari Xij tidak negatif.
2. Macam-macam Persoalan Penugasan
Pada prinsipnya peersoalan penugasan adalah suatu persoalan untuk mencari nilai
optimal, sehingga dari sini suatu perusahaan atau instansi berusaha bagaimana suatu
persoalan bisa mencapai nilai minimum?, atau dengan perkataan lain bagaimana suatu
pekerjaan dapat diselesaikan dengan biaya minimum, sedangkan dalam kasus maksimum
biasanya dipakai untuk mencari tingkat keuntungan maximum atau indek produktifitas,
artinya efektifitas pelaksanaan tugas oleh karyawan individu diukur dengan jumlah
kontribusi keuntungan.
Seperti pada pembicaraan didepan bahwa persoalan penugasan disyaratkan berbentuk
bujur sangkar, artinya jumlah sumber sama dengan jumlah tugas. Dari sini maka
persoalan penugasan mempunyai tiga bentuk yaitu :
1. Bentuk bujur sangkar, yaitu bentuk penugasan dimana banyaknya tugas sama dengan
banyaknya sumber.
2. Bentuk segi empat, yaitu bentuk penugasan dimana jumlah pekerjaan tidak sama
dengan jumlah sumber. Maka biar menjadi bentuk bujur sangkar harus ditambah
semu(karyawan

atau

pekerjaan

semu)

tergantung

bentuknya.

Dan

dalam

kenyataannya selisih antara baris dan kolom hanya satu, karena kalau terlalu banyak
selisihnya maka biasanya pimpinan akan mengambil kebijaksanaan.
3. Bentuk khusus yaitu bentuk penugasan dari salah satu bentuk (1) dan (2), namun
kadang-kadang beberapa elemen matriks tidak diketahui. Ada sejumlah alas an
mengapa terdapat elemen yang tidak diketahui? Tidak lain karena pertimbangan
perusahaan, dan perusahaan menginginkan agar tidak dipakai.

67

C. PENYELESAIAN PERSOALAN PENUGASAN


1. Penyelesaian Persoalan Penugasan Kasus Minimum
Setelah kita mengetahui model matematika persoalan penugasan, maka langkah
selanjutnya adalah menyelesaikan. Adapun untuk menyelesaikan persoalan penugasan ada
tiga cara yaitu :
1. Metode Coba-coba
Cara ini adalah cara penyelesaian yang paling rendah, mudah akan tetapi tidak
efisien. Adapun untuk menyelesaikanialah dengan cara permutasi sejumlah kualitas
dengan n buah jenis pekerjaan. Sehingga dari n buah permutasi tersebut akan diperoleh n!
cara pengaturan atau alternatif. Metode coba-coba ini dapat kita lakukan kalau jumlah n,
tetapi kalau sudah menyangkut untuk n yang sangat besar akan tidak efektif, karena kita
harus mencari alternative dari n! buah kemungkinan yang harus kita pilih.
2. Metode Transportasi
Karena persoalan penugasan merupakan masalah khusus dari transportasi maka
dapat kita selesaikan dengan metode transportasi. Perlu kita tegaskan disini, bahwa
penyelesaian persoalan penugasan hanya dapat kita selesaikan dengan metode
transportasi kasus degenerite.
Adapun langkah-langkah untuk menyelesaikan adalah :
a. Menyusun tabel awal masalah transportasi dengan salah satu metode : NWC (North
West Corner), pendekatan Vogel, atau inspeksi (coba-coba).
b. Karena degenerate, maka harus melengkapi tabel awal, yaitu menambah sel kosong
yang belum terisi agar aturan m + n 1 sel harus terisi dipenuhi.
c. Menguji solusi dasar sudah optimal, bila belum maka kita lakukan perbaikan tabel
dasar, dengan cara Stoping Stone atau Modi sampai akhirnya ditemukan solusi
optimum.
3. Metode Assigment
Untuk menyelesaikan

persoalan

penugasan

dengan

menggunakan

metode

Assigment, maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :


a. Tentukan tabel OC (Oportunity Cost) dengan mengurangkan nilai terendah dari setiap
baris dari matriks payoff terhadap semua nilai dari baris.
b. Tentukan tabel TOC (Total Opurtunity Cost) dengan mmengurangkan nilai terendah
setiap kolom dari matriks yang diperoleh (a) terhadap semua nilai dari kolom yang
bersangkutan.
c. Tentukan apakah suatu penugasan sudah optimum?. Adapun untuk menentukan uji
tersebut kita lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tutuplah semua nilai nol dalam matriks TOC dengan garis-garis vertical atau
horizontal dengan jumlah seminimal mungkin.
2. Jika jumlah garis dari langkah (1) sama dengan jumlah b aris atau kolom matriks,
maka persoalan dalam penugasan sudah optimum. Tetapi bila belum maka
dilanjutkan tahap berikutnya.
d. Perbaikan matrik TOC dengan jalan sbb:
68

1. Kurangkan nilai terendah dalam sel tak tertutup terhadap semua sel-sel tak tertutup
dari matriks TOC.
2. Tambahkan nilai terendah ini pada sel-sel yang terletak pada persimpangan dua
garis.
e. Ulangi langkah (c) dan (d) bila masalah penugasan belum optimum sampai tercapai
nilai optimum.
2. Penyelesaian Persoalan Penugasan Kasus Maksimum
Untuk menyelesaikan kasus maksimum dalam persoalan penugasan sama dengan
kasus minimum yaitu :
1. Metode coba-coba
Bahkan untuk Metode Coba-coba sama dengan kasus minimum, artinya mencari nilai
optimum (maximum) dari n! alternatif yang telah dicari.
2. Metode transportasi
Sebelum langkah-langkah dalam metode transportasi dilakukan, maka terlebih dahulu
dilakukan pengurangan semua Cij dengan Cij yang terbesar dari matriks transportasi. Nilai
Cij yang telah mengalami transportasi akan berubah menjadi kasus minimum. Setelah
menjadi kasus minimum maka langkah-langkah dalam kasus minimum dapat diikuti hingga
tercapai nilai optimum(minimum) dari tabel kasus minimum, maka kita kembalikan pada
tabel awal untuk menentukan nilai maksimum.
3. Metode Assignment
Untuk menyelesaikan persoalan penugasan dengan metode assignment untuk kasus
maximum adalah langkah-langkah berikut :
a. Tentukan tabel OL(Opportunity Loss) dengan mengurangkan nilai tertinggi dari
setiap baris dari matriks payoff terhadap semua nilai dalam baris dan kalikan
dengan (-1).
b. Tentukan tabel TOL (Total Opportunity Loss) dengan mengurangkan nilai terindah
dari setiap kolom dari matriks yang diperoleh langkah (a).
c. Tentukan apakah suatu penugasan sudah optimum?. Adapun untuk menentukan uji
tersebut kita lakukan langkah-langkah sbb:
1. Tutuplah semuanilai nol dalam matriks TOL dengan garis-garis vertical atau
horizontal dengan jumlah seminimal mungkin.
2. Jika jumlah baris dari langkah (1) sama dengan jumlah baris atau kolom
matriks, maka persoalan dalam penugasan sudah optimum. Tetapi bila belum
maka dilanjutkan tahap berikutnya.
d. Perbaikan matriks TOL dengan jalan sbb;
1. Kurangkan nilai terindah dalam sel tak tertutup terhadap semua sel-sel dari
matriks TOL.
2. Tambahkan nilai terendah ini pada sel-sel yang terletak pada persimpangan dua
garis.
e. Ulangi langkah (c) dan (d) bila masalah penugasan belum optimum sampai
tercapai nilai optimum.
f. Kembalikan ke tabel awal untuk menentukan nilkai maximum.
69

D. Contoh Penggunaan
Sebuah biro jodoh mempunyai empat klien wanita dank lien pria yang ingin
dinikahkan. Biro jodoh tersebut menyusun tabel pasangan dengan skala nol sampai dengan
sepuluh dengan asumsi skala nol untuk pasangan paling jelek dan skala sepuluh untuk
pasangan paling serasi. Adapun sebagai criteria atau rambu-rambu penentuan skala adalah:
1. Kecantikan
6. Agama
2. Pendidikan
7. Kepribadian
3. Kekayaan
8. Kemasyarakatan/social
4. Keturunan
9. Hoby/selera
5. Pekerjaan
10. Status : bujang/duda
Dari hasil pengamatan maka diperoleh maka diperoleh tabel skala penilaian adalah sbb:
Calon
Penganten
Wanita

P
Q
R
S

A
7
5
3
6

B
4
9
5
5

C
7
3
6
0

D
3
8
2
4

E
10
7
9
8

Penyelesaian :
Karena jumlah pengantin pria satu lebih banyak daripada pengantin wanita, maka salah
satu calon pengantin pria tidak akan mendapatkan pasangan. Untuk mengatasi hal ini maka kita
buat pengantin wanita bohong-bohongan (Dummy) yang berpasangan dengan pengantin pria
mempunyai skala nol sehingga bentuk matriksnya menjadi:

70

10

Langkah pertama adalah menentukan OL sebagai berikut:


3

Karena masing-masing kolom memuat bilangan nol, maka langkah dua menentukan TOL
otomatis dipenuhi, sehingga kita lanjutkan langkah tiga yaitu menguji optimal
3

0 Garis vertical

garis horisontal

Karena belum optimal (3 < 5) maka kita lanjutkan langkah empat sbb:
1

Juga belum optimal (4 < 5), maka kita lanjutkan uji optimal :
0

Karena sudah optimal (5 = 5), maka solusi dapat dicari dengan pasangan yang cocok adalah sbb:
P C dengan skala 7
Q B dengan skala
R E dengan skala 9
S A dengan skala 6
Sedangkan yang tidak memperoleh pasangan adalah calon pengantin pria dengan nama D.

71

Kesimpulan:
1. Assignment problem merupakan masalah khusus dalam masalah transportasi.
2. Ada 3 cara penyelesaian tetapi yang paling efektif adalah dengan metode assagment.
3. Kasus optimum tidak selalu terpilih yang mempunyai skor tertinggi dalam kasus
maksimum dan skor terendah dalam kasus minimum.
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Suatu perusahaan besar ingin menyelesaikan 3 macam pekerjaan (jobs) melalui 3 jenis
mesin. Setiap jenis pekerjaan (jobs) hanya boleh diselesaikan oleh satu mesin saja. Biaya
penyelesaian setiap jenis pekerjaan oleh jenis mesin tertentu dapat dilihat dalam tabel
biaya. Aturlah pekerjaan ini pada setiap mesin sehingga diperoleh jumlah biaya
penugasan yang minimum.
Tabel biaya
M
P

M1

M2

M3

P1

P2

P3

2. Pecahkan persoalan penugasan (assignment problem) sehingga diperoleh jumlah biaya


penugasan yang minimum, berdasarkan informasi berikut:
M

M1

M2

M3

M4

P1

18

24

28

32

P2

13

17

19

P3

10

15

19

22

P4

12

16

20

25

72

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Alamat : Kampus UMP dukuhwaluh PO Box 202 Telp. 636751Purwokerto
UJIAN SISIPAN SEMESTER GASAL TH. 1992/1993
MATA KULIAH
: PROGRAM LINIER
SEMESTER/JURUSAN
: V/PEND.MATEMATIKA
HARI/TANGGAL
: 11.00 12.30
DOSEN PENGUJI
: Joko Purwanto
1. Memenimumkan f(x) = 5x + 7y dengan syarat
10x + 3y 90
4x + 6y 72
7x + 5y 105
x, y 0
Dengan cara grafik dan simplek
2. Suatu perusahaan alat elektronik memebeli 4 jenis alat elektronik, keempat jenis
memerlukan 4 macam proses dan keempat proses tersebut dihitung dalam jam & unit
seperti dalam tabel

Proses

Jenis I

II

III

IV

kemampuan

Pemasangan

3,5

600 jam

Test lab

1,5

1,2

1,2

120 jam

Tahanan
Kapasitas

4
2

3
2

3
2

3
3

400 jam
300 jam

Keuntungan

425

625

500

450

Tentukan keuntungan maksimum dengan syarat jenis I paling banyak 40 buah. Dan
tentukan jenis barang yang diproduksi.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Alamat : Kampus UMP dukuhwaluh PO Box 202 Telp. 636751Purwokerto
73

UJIAN MID SEMESTER GASAL TH. 1993/1994


MATA KULIAH
: PROGRAM LINIER
SEMESTER/JURUSAN
: V/PEND.MATEMATIKA
HARI/TANGGAL
: 11.00 12.30
DOSEN PENGUJI
: Joko Purwanto
KERJAKAN !
1. Suatu perusahaan radio membuat 2 jenis radio, katakanlah radio A & B dimana dalam
pembuatannya diperlukan 3 proses, dimana perinciannya tertera sebagai berikut :

Jenis radio

Proses I

Proses II

Proses III

0,8

0,5

1,2

Dimana perusahaan tersebut dikerjakan dalam waktu :


Untuk proses I tersedia 1200 jam
Untuk proses II tersedia 1600 jam
Untuk proses III tersedia 500 jam
Jika harga jual untuk radio A Rp 10.000 dan radio B Rp 20.000 dan biaya produksi
tertutup bila dibuat paling sedikit 200 radio A dan radio B.
-

Tentukan berapa banyak radio dibuat?

Tentukan berapa hasil penjualan perusahaan tersebut!

2. Harga bahan kimia A, b, C masing-masing Rp 10, Rp 12, Rp 12. Untuk membuat


pupuk I diperlukan bahan kimia A, B dan C masing-masing 5,2 dan 1. Dan pupuk II
diperluikan bahan kimia A, B, c masing-masing 1,2 dan 4. Bila kebutuhan pupuk I
dan II minimum 30 dan 20 maka:
a.

Tentukan jumlah bahan kimia yang harus dibeli dan berapa mereka harus
membayar !

b. Tentukan masing-masing pupuk harus dibuat! ( note ingat primal dan dual)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Alamat : Kampus UMP dukuhwaluh PO Box 202 Telp 636751Purwokerto
74

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TH. 1993/1994


MATA KULIAH
: PROGRAM LINIER
SEMESTER/JURUSAN
: V/PEND.MATEMATIKA
WAKTU
: 90 MENIT
DOSEN PENGUJI
: Joko Purwanto

1. Tentukan fungsi maksimem dari f(x) = x + 2y dengan syarat


2x + y 4
2x + y 6
x, y 0
2. Pemilik perusahaan mempunyai persediaan tiga macam barang mentah masing-masing
24, 18 dan 36 satuan. Dia ingin memproduksi barang dengan menggunakan tiga macam
bahan mentah tersebut. Jika untuk memproduksi barang satu dibutuhkan masing-masing
4,2 dan 3 unit bahan mentah dan barang dua dibutuhkan masing-masing 6,1 dan 9 unit.
Tentukan pendapatan yang diperoleh jika harga masing-masing barang adalah : barang I
Rp 5.000,00. Barang II Rp 8.000,00 dan barang III Rp 8.000,00.
Berapa produksi masing-masing barang ? (selesaikan lewat dual)
3. Empat perusahaan masing-masing memproduksi 40, 30, 10 dan 20 dalam satuan ton,
akan disimpan dalam gudang dengan kapasitas gudang masing-masing 30, 30, 15 dan 10
dalam satuan ton.
Bila biaya pengangkutan tiap unit masing-masing tempat tertera dalam tabel:
G1

G2

G3

G4

P1

P2

P3

P4

Tentukan masing-masing kapasitas gudang mencapai optimum. Tentukan biaya


pengangkutan total ! (perhatikan model kasus transportasi)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Alamat : Kampus UMP dukuhwaluh PO Box 202 Telp. 636751Purwokerto
75

UJIAN MID SEMESTER GASAL TH. 1995/1996


MATA KULIAH
: PROGRAM LINIER
SEMESTER/JURUSAN
: V/PEND.MATEMATIKA
WAKTU
: 90 MENIT
DOSEN PENGUJI
: Joko Purwanto

1. Dengan metode simplek, maksimumkan


f = 2x + 5y
dengan syarat

: 4x + 3y 24
3x + 5y 30
x+y8
x, y 0

2. Tentukan nilai maksimum f = x + 9y + z dengan syarat


x + 2y + 3z 9
3x + 2y + 2z 15
x,y,z
0
3. Tentukan solusi dual dan primalnya serta harga fungsi sasaran dari kasus maksimum
f = 35 x + 60y + 30z dengan syarat

3x + 5y + 2z 50
2x + 6y + 3z 40
x,y,z 0

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Alamat : Kampus UMP dukuhwaluh PO Box 202 Telp. 636751Purwokerto
UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TH. 1994/1995
76

MATA KULIAH
SEMESTER/JURUSAN
WAKTU
DOSEN PENGUJI

: PROGRAM LINIER
: V/PEND.MATEMATIKA
: 90 MENIT
: Joko Purwanto

1. Dalam suatu kolam dipelihara 2 jenis ikan, A dan B. masing-masing mempunyai berat
rata-rata 2 kg dan 1 kg. tersedia untuk ikan dua jenismakanan M1 dan M2. Tiap hari ikan
A rata-rata memerlukan 1 unti M1 dan 3 unit M2. Sedangkan untuk ikan B diperlukan 2
unit M1 dan 1 unit M2. Jika setiap hari tersedia 5000 unit M1 dan 900 unit M2
bagaimanakah pengisian kolam supaya diperoleh total berat ikan maksimum.
2. Dengan metode simplek meminimumkan f(x) = 2x + 3y dengan syarat x + y 8 ; 7x + y
21 ; x 4 ; x,y 0.
Tentukan pula solusi dual bila mungkin!
3. Sejenis barang diangkut dari 5 tempat keeempat (4) tujuan dengan suplay barang masingmasing 30, 40, 50, 60, 20 dan permintaan dari tempat tujuan masing-masing 40, 30, 40,
50.
Bila daya angkut baranmg dari asal ke tujuan tertera pada tabel sebagai berikut :
D1

D2

D3

D4

O1

O2

O3

O4

O5

a. Bagaimana cara pengaturan barang agar diperoleh biaya minimal dan berapa biaya
transpartasi ? (hati-hati ingat kasus transfortasinya)
b. Masalah di atas mempunyai solusi tunggal atau banyak ?
Beri alas an yang pasti!

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Alamat : Kampus UMP dukuhwaluh PO Box 202 Telp. 636751Purwokerto
77

UJIAN SEMESTER GASAL TH. 1995/1996


MATA KULIAH
: PROGRAM LINIER
SEMESTER/JURUSAN
: V/PEND.MATEMATIKA
WAKTU
: 90 MENIT
DOSEN PENGUJI
: Joko Purwanto

1. Sebuah perusahaan menghasilkan dua jenis barang I dan II. Kedua batang dibuat dengan
menggunakan mesin A dan mesin . untuk membuat barang I diperlukan waktu 3 jam
mesin A dan 4 jam mesin B, sedangkan untuk barang II diperlukan waktu 6 jam mesin A
dan 3 jam mesin B, kedua mesin masing-masing bekerja tidak lebih 24 jam. Bila harga
jual barang I & II masing-masing Rp 20.000 dan Rp 30.000, berapa banyaknya barang I
& II dibuat agar penghasilan maximum.
2. Selesaikan solusi primal dan dual dari persoalan meminimumkan f = 5x + 7y dengan
syarat 10 x+ 3y 90
4x + 6y 72
7x + 5y 105
x, y 0
dan berapa nilai optimalnya?
3. Seorang direktur disuruh mengelola 5 pabrik dengan 6 agen penyalur dengan kapasitas
pabrik masinr-masing 80, 60, 50, 70, 50 dan kapasitas agen masing-masing 40, 70, 50,
70, 60, 40.
Bila ongkos transportasi dari pabrik ke agen penyalur tertera dalam tabel dibawah ini
D1

D2

D3

D4

D5

D6

O1

10

O2

O3

O4

O5

10

Tentukan biaya minimum dan kapasitas masing-masing agen!

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
78

Alamat : Kampus UMP dukuhwaluh PO Box 202 Telp. 636751Purwokerto


UJIAN SEMESTER GASAL TH. 1996/1997
MATA KULIAH
: PROGRAM LINIER
SEMESTER/JURUSAN
: III/PEND.MATEMATIKA
WAKTU
: 90 MENIT
DOSEN PENGUJI
: Joko Purwanto
1. Dalam suatu kolam setiap periode waktu diisi dengan 2 jenis ikan T dan M, rata-rata
berat ikan T = 2 kg sedang M rata-rata beratnya 1 kg. untuk kedua jenis ikan ini tersedia
dua jenis makanan A dan B. ikan T rata-rata tiap hari butuh 1 unit A dan 3 unit B. ikan M
membutuhkan 2 unit A dan unit B. jika tiap hari tersedia 500 unit A dan 900 unit B.
bagaimana pengisian ikan supaya jumlah berat ikan maximum!
2. a. minimumkan f = 3x + 4y + 5z dengan syarat

3x + 3y + 2z 33
4x + 2y + 3z 50
x, y, z 0

b. tentukan pula solusi dualnya!


3. Lima buah pabrik masing-masing memproduksi hasil 49,75,105, 84, 45 unit dan akan
didistribusikan kedalam lima agen dengan kapasitas agen masing-masing 37, 65, 80, 56,
78 unit. Bila biaya transportasi masing-masing tertera sbb:

D1

D2

D3

D4

D5

O1

O2

O3

O4

O5

Bila jalan dari O3 ke D3 rusak bagaimana model pendistribusiannya agar biaya


transportasi minimum!

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
79

Alamat : Kampus UMP dukuhwaluh PO Box 202 Telp. 636751Purwokerto


UJIAN SEMESTER GANJIL TH. 1997/1998
MATA KULIAH
: PROGRAM LINIER
SEMESTER/JURUSAN
: III/PEND.MATEMATIKA
WAKTU
: 90 MENIT
DOSEN PENGUJI
: Joko Purwanto
1. Dengan menggunakan Simplek maksimumkan f = x + y
dengan syarat x y 1,
x 3y -3
x,y 0
2. Maksimumkan f : 3x + 5y + 2z
Dengan syarat 2x y + 3z 6
X + 2y + 4z 8
x, y, z 0
a. Tentukan solusi primal dan nilai maksimum!
b. Tentukan solusi dualnya!
3. Seorang manager pemasaran mengelola lima pabrik dan enam agen, dengan kapasitas
pabrik 90, 60, 50, 80, 50 dan kapasitas agen 50, 70, 50, 80,60, 40 bila biaya transportasi
dari pabrik ke agen sebagai berikut:

D1

D2

D3

D4

D5

D6

O1

12

O2

O3

10

O4

15

O5

13

10

Bagaimana model pendistribusian agar biaya operasioanl minimum!

80

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Alamat : Kampus UMP dukuhwaluh PO Box 202 Telp. 636751Purwokerto
UJIAN SEMESTER GASAL TH. 1998/1999
MATA KULIAH
: PROGRAM LINIER
SEMESTER/JURUSAN
: III/PEND.MATEMATIKA
WAKTU
: 90 MENIT
DOSEN PENGUJI
: Joko Purwanto
4. Suatu developer merencanakan membangun rumah untuk 540 orang. Banyak rumah yang
akan dibangun tidak lebih dari 120 buah terdiri atas 2 tipe untuk disewakan dengan biaya
sewa tiap tahun: tipe A untuk 4 orang sewa pertahun Rp 1.600.000,00 dan tipe B untuk 6
orang dengan biaya sewa Rp 2.000.000,00. Tantukan banyaknya rumah dan uang sewa
yang diperoleh?
5. Maksimumkan f = 5x y + 2z dengan syarat :
7x + 2y z 8
-3x + 3y + 3z 4
3x y + 6z 8
x, y, z 0
a. Tentukan nilai fungsi sasaran?
b. Tentukan solusi dualnya?
6. Seorang manager pemasarn diminta mengelola 5 pabrik dengan kapasitas masing-masing
80, 60, 50, 70, 50 dan 6 agen dengan kapasitas masing-masing agen 40, 70, 50, 70, 60,
40. Bila keuntungan tiap unit tertera dalam tabel sebagai berikut :

D1

D2

D3

D4

D5

D6

O1

10

O2

O3

O4

O5

10

Tentukan model pendistribusian agar diperoleh keuntungan maksimum dan tentukan


keuntungannya?

81

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Alamat : Kampus UMP dukuhwaluh PO Box 202 Telp. 636751Purwokerto
SOAL UJIAN MID SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2009/2010
Mata uji
Hari/ tanggal
Semester
Waktu
Dosen
Sifat

: Program Linier
: Sabtu,13 Nopember 2010
:V
: 90 menit
: Joko Purwanto
: Tutup Buku

Kerjakan Soal Berikut:

I. Diketahui fungsi sasaran f = 200x + 300y


Dengan syarat x y 0
2x + 3y 24
x + 5y 10
x,y 0
a. Tentukan himpunan fisibel
b. Tentukan nilai x dan y yang memaksimalkan fungsi sasaran
II. Minimumkan f = 4x + 8y + 2z
Dengan syarat : 0,5x +2y + 4z 40
x + y -2z 60
x, y , z 0

III.

Tentukan solusi Primal dan Dual dari kasus minimumkan 120x 80y + 40z
Dengan syarat : 8x + 2y + 4z 40
-5x -4y + 5z 20
-2x + 5y 10z 50
x, y , z 0

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


82

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


Alamat : Kampus UMP dukuhwaluh PO Box 202 Telp. 636751Purwokerto
SOAL UJIAN SEMESTER GASAL TH. AKADEMIK 2010/2011
Mata uji
Hari/ tanggal
Semester
Waktu
Dosen
Sifat

: Program Linier
: Senin, 19Januari 2011
:V
: 90 menit
: Joko Purwanto
: Tutup Buku

Kerjakan Soal Berikut:


I. Diketahui fungsi sasaran f = 5x + 8y
Dengan syarat x y = 0 ; 2x + 3y 6 ; x + 2y = 10 ; 3x + 4y = 24
x,y 0
a. Tentukan himpunan fisibel
b. Tentukan nilai x dan y yang memaksimalkan fungsi sasaran
II. Tiga macam barang produksi masing-masing diproses melalui tiga mesin. Mesin
pertama, kedua dan ketiga hanya bisa dipakai masing-masing 60 jam,40 jam, dan 80 jam
selama satu minggu. Barang pertama harus diprosen melalui tiga mesin masing-masing
memerlukan waktu 3 jam,2 jam dan 3jam. Barang kedua memerlukan waktu 2 jam, 5 jam
dan 1 jam. Barang ketiga memerlukan waktu 3 jam, 4jam, dan 2 jam. Bila masing-masing
barang memberikan keuntungan
$ 30, $ 20 dan $ 40. Berapa barang harus diproduksi dalam satu minggu agar memperoleh
keuntungan maksimum?. Dan tentukan solusi dualnya.
III. Sejenis barang diangkut dari lima tempat menuju empat tempat dengan masing-masing suplay
barang masing-masing 40, 50, 60, 70, 30 dan permintaan tempat tujuan masing-masing 50,
50, 60, 60. Bila biaya angkut barang dari asal ke tujuan tertera pada tabek berikut:
D1

D2

D3

D4

O1
O2

2
3

7
2

5
4

2
3

O3

O4

O5

a. Bagaimana cara pengaturan barang agar diperoleh biaya minimal dan berapa biaya
transportasi bila O2D2 rusak? ( hati-hati kasus transportasi)
b. Masalah di atas solusi tunggal atau banyak? Beri alasan yang pasti.
83

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Alamat : Kampus UMP dukuhwaluh PO Box 202 Telp. 636751Purwokerto
SOAL UJIAN SEMESTER GASAL TH. AKADEMIK 2011/2012
Mata uji
Hari/ tanggal
Semester
Waktu
Dosen
Sifat

: Program Linier
: Jumat, 20 Januari 2012
:V
: 90 menit
: Joko Purwanto
: Tutup Buku

Kerjakan Soal Berikut:


I. Diketahui fungsi sasaran f = 10x + 15y
Dengan syarat 2x y = 0 ; 2x + 3y 6 ; x + 2y

8; 3x + 4y = 12

x,y 0
a. Tentukan himpunan fisibel
b. Tentukan nilai x dan y yang memaksimalkan fungsi sasaran

II. Tentukan solusi primal dan solusi dual dari


minimalkan 1000 x + 1500 y + 150 z
dengan syarat 75 x +120 y + 25 z 50000
25 x + 75 y + 15 z 10000
x ,y , z 0

III. Sejenis barang diangkut dari lima tempat menuju empat tempat dengan suplay barang
masing-masing 40, 50, 60, 70 30 dan permintaan tempat tujuan masing-masing 40, 60, 60,
70. Bila biaya angkut barang dari asal ke tujuan tertera pada tabel berikut:
D1

D2

D3

D4

O1
O2

1
3

2
2

5
2

8
6

O3

O4

O5

c. Bagaimana cara pengaturan barang agar diperoleh biaya minimal dan berapa biaya
transportasi .
84

d. Masalah di atas solusi tunggal atau banyak? Beri alasan yang pasti.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Alamat : Kampus UMP dukuhwaluh PO Box 202 Telp. 636751Purwokerto
SOAL UJIAN SEMESTER GASAL TH. AKADEMIK 2012/2013
Mata uji
Hari/ tanggal
Semester
Waktu
Dosen
Sifat

: Program Linier
: Jumat, 25 Januari 2013
:V
: 90 menit
: Joko Purwanto
: Tutup Buku

Kerjakan Soal Berikut:


I. Diketahui fungsi sasaran f = 20x + 25y
Dengan syarat

x y = 0 ; 4x + 6y 12 ; x + 2y

8; 5x +5y = 20

x,y 0
a. Tentukan himpunan fisibel
b. Tentukan nilai x dan y yang memaksimalkan fungsi sasaran

II. Tentukan solusi primal dan solusi dual dari


minimalkan 100 x + 150 y + 200 z
dengan syarat 50x +100 y + 25 z 5000
25 x + 50 y + 20z 1000
x ,y , z 0

III. Sejenis barang diangkut dari lima tempat menuju empat tempat dengan suplay barang
masing-masing 400, 500, 600, 700, 300 dan permintaan tempat tujuan masing-masing 400,
600, 600, 700. Bila biaya angkut barang dari asal ke tujuan tertera pada tabel berikut:
D1

D2

D3

D4

O1
O2

1
4

4
2

5
1

6
3

O3

10

O4

O5

85

e. Bagaimana cara pengaturan barang agar diperoleh biaya minimal dan berapa biaya
transportasi .
f. Masalah di atas solusi tunggal atau banyak? Beri alasan yang pasti.

DAFTAR PUSTAKA
Hotniar Siringoringo(2005). Pemrograman Linier.Graha Ilmu, Yogyakarta.
Nunik Soematojo(1998). Program Linier. Karunika,UT, Jakarta.
N Paul Loomba. Linier Programming. MC. Graw Hill Book Company.
M. Marghi(1981).Matrik dan Perencanaan Linier. Armico, Bandung.
B. Soesanto(1981). Program Linier. FMIPA, UGM, Yogyakarta.
Howard Anton(1987). Penerapan Aljabar Linier. Airlangga, Jakarta.
J Supranto(1988). Researt Operas. UI Press, Jakarta.
Pangestu Subagyo(1983). Dasar-dasar Operations Researt. BPFE, Yogyakarta.
Tumpal JR Sitinjak(2006). Riset Operasi. Graha Ilmu,Yogyakarta.

86

Anda mungkin juga menyukai