PL 2013 Terbaru - Docx II
PL 2013 Terbaru - Docx II
PROGRAM LINIER
A. Pengertian Program Linier.
Program Linier (PL) adalah bagian dari Matematika yang membahas masalah nilai
optimum(nilai Maksimum atau Minimum). Nilai optimum dari suatu persoalan, menyangkut
beberapa syaratantara lain bentuk pertidaksamaan berbentuk linierdan tidak negative, Masalah
optimum tersebut dikaitkan dengan keuntungan maksimum., atau andaikan terjadi kerugian
diharapkan kerugian
berbentuk persamaan linier. maka disyaratkan bentuk yang lain adalah tidak negatif dan fungsi
sasarannya juga dibutuhkan.
Dalam penyelesaian kasus P.L. maka kita tidak terlepas dari pengertian matriks.
Suatu persamaan dengan m persamaan dan n variabel bebas, maka untuk menyelesaikan
persamaan tersebut mempunyai solusi tunggal atau banyak.
Kita harus menyelesaikan rank matriks.
Ada beberapa cara untuk menyelesaikan persamaan dengan m dan n variabel, setelah kita tahu
rank matriks, antara lain dengan cara substitusi, eliminasi gauss dan sebagainya.
Rank Matriks:
( Ax) mxn Bmx1
Determinant terbesar yang tidak sama dengan 0 (nol) jika persamaan
Dengan A adalah matriks berukuran mxn dan B matriks kolom mx1, mka untuk menyelesaikan
persamaan tersebut kita harus menyelesaikan Rank (r) matriks tersebut.
( Ax) mxn Bmx1
Jika rA r AB , maka dikatakan persamaan tidak punya penyelesaian.
Jika rA= rAB= p, dengan p = n persamaan maka mempunyai solusi tunggal.
Jika p < n, perbesaran punya solusi banyak.
Contoh:
1. 2x + y = 10
4x + 2y = 20
2 1
rA
440
4 2
, Artinya rA = 1
2 10
rAB
40 40 0
4 20
Artinya rAB = 1
rA = rAB = 1, m = 2, n = 2
rA = 1, n = 2,
p<n
1<2
banyak solusi
Misal :
2x + y = 10, dimana y =
2x = 10 x=5-
2. x + y = 5
2x y = 1
2 1
rA =
= (-1) 2
rAB = 2
rA = rAB = n = 2
m =2 , n = 2
(n-r) = 2-2 = 0
variabel sebarang
(m-r) = 2-2 = 0
P = n solusi tunggal
x+y=5
2=2
2x y = 1 +
3x = 6 ,
x = 2
( 42 78)
2
1 /4 0 b
( 42 78|10 01)b ( )( 12 27|10/4 01)b 2 b (10 23|1/2
1) ( )
Jawab:
1
4
1
3
( |
7/12
(1/6
2/3
1/3
0 b 2 b 1 0 7 /12 2 /3
1/3 2 1 0 1 1/6 1/3
2x + 1,5y
x
0, y
2.
120
80
0
maksimumkan f = 4x + 5y dengan syarat
2x + 3y
2x + 1,5y
x
0, y
120
80
Dari contoh 1 dan 2, fungsi f dikatakan sebagai fungsi sasaran dan fungsi syaratnya
berbentuk pertidaksamaan, juga vareabel x dan y harus
b. Carilah harga fungsi sasaran f yang terbesar/ terkecil pada titik-titik perpotongan dari
himpunan fisibel atau dengan cara menggunakan garis selidik.
2. Dengan metode simplek
Masalah PL dapat diselesaikan dengan cara simplek jika banyaknya vareabel pada fungsi
syarat lebih atau sama dengan dua. Pembahasan lebih lanjut untuk cara simplek setelah
contoh-contoh berikut.
Contoh-contoh :
1. Minimumkan f = 4x + 6y , dengan fungsi syarat
2x + 3y
120
2x + 1,5y
x
0, y
80
Jawab : untuk menyelesaikan dengan cara grafik dicari himpuna fisibel dengan cara
mencari daerah yang memenuhi
Semua fungsi syarat.
4x + 6y = 0, x = 0, y = 0
54
* 2x + 3y =120
40
x = 0, y = 40
(20,80/3
y = 0, x = 60
* 2x + 1,5y = 80
Fs
x = 0, y = 54
y = 0, x = 40
40
60
* 2x + 3y =120
* 2x + 1,5y = 80 -
syarat
1,5y = 40, sehingga y = 80/3 dan nilai x = 20
dari grafik di atas diperoleh titik-titik perpotongan dan nilai fungsi sasarannya adalah:
titik: (0,0), dengan nilai fungsi sasaran f = 4.0 + 6.0 = 0
(40,0), dengan nilai fungsi sasaran f = 44.40 + 6.0 = 160
(20,80/3), dengan nilai fungsi sasaran f = 4.20 + 6.(80/3) = 240
(0,40), dengan nilai fungsi sasaran f = 4.0 + 6.40 = 240
Karena kasus meminimumkan maka dicari harga fungsi sasaran f yang terkecil adalah
titik (0,0). Sehingga nilai minimum dari masalah di atas berada pada titik (0,0) denganh nilai
fungsui sasaran adalah 0
4
54
2. Maximumkan
f = 4x + 6y, dengan fungsi syarat
2x + 3y
2x + 1,5y
x
0, y
40
(20,80/3
120
80
Fs
40
60
terbesar , yaitu pada titik (20,80/3), dengan nilai fungsi sasaran f = 213,33
D.
1. 2) 4x + 6y = k = 24
3) Geser ke kiri
4) Ketemu titik yang dicari, (0,0)
5) Memenuhi harga f = 4x + 6y pada titik (0,0)
2. 2) 4x 5y = k = 20
3) geser ke kanan
4) Ketemu titik yang dicari (20, 80/3)
5) Memenuhi / memasukan harga f = 4x -5y di titik (20,80/3) diperoleh nilai 240
Dalam kenyataan masalah PL selalu berhubungan dengan soal cerita, sehingga sebelum
persoalan PL diselesaikan , harus diubah dulu soal cerita tersebut ke dalam bentuk baku model
matematika masalah PL, baru setelah itu diselesaikan masalah PL tersebut secara grafik atau
model simplek. Tergantung dari banyaknya vareabel dari masalah PL yang sedang dibicarakan.
Jika jumlah vareabel pada fungsi syarat dan fungsi tujuan lebih dari 2 vareabel penyelesaiannya
dianjurkan menggunakan metode siplek, tetapi jika jumlah vareabel pada fungsi syarat dan
fungsi tujuan hanya dua vareabel disarankan menggunakan cara grafik
Contoh :
1. Seorang petani mempunyai 16 Ha tanah yang dapat ditanami padi atau jagung. Sarana
produksi adalah tanah, modal dan air yang ketiganya terbatas. data mengenai sarana
perkwintal padi dan jagung beserta persediaan masing-masing tertera sebagai berikut :
Sarana
Tanah
Padi
1/5
Jagung
2/5
Persediaan
16 Ha
Modal
$3000
$2000
$120.000
Air
Untung
12
$2000
0
$1000
360 jam
berbentuk program linier dengan cara memisalkan padi = x dan jagung = y sehingga diperoleh
model matematika PL sebagai berikut :
1/5x + 2/5y
16
3000x + 2000y
12x + 0y
0, y
120.000
360
0
60
x = 20
40
y = 30
(20,30)
* x + 2y = 80
x = 0, y = 40
y = 0, x = 80
* 3x + 2y = 120
(30,15)
Fs
40
80
x = 0, y = 60
y = 0, x = 40
* x + 0y = 30
x =0, y = 0
y = 0, x = 30
Untuk mementukan nilai maksimum, maka diuji semua titik potong pada daerah himpunan
fisibel. Adapun titik-titik yang perlu di uji adalah :
titik (0,0), diperoleh nilai fungsi sasaran f = 2000x + 100y = 2000. 0 +100.0 = 0
(30,0),diperoleh nilai fungsi sasaran f = 60.000
(20,30),diperoleh nilai fungsi sasaran f = 70.000
(0,40),diperoleh nilai fungsi sasaran f = 40.000
(30,15),diperoleh nilai fungsi sasaran f = 75.000
Karena kasusnya adalah maksimum maka dicari nilai fungsi sasaran yang terbesar yaitu
75.000 di titik (30,15). Jadi keuntungan maksimum adalah #75.000
2. Sebuah perusahaan menghasilkan 2 jenis barang 1 dan 2. kedua barang tersebut
dikerjakan dengan menggunakan mesin A dan mesin B. Untuk membuat barang 1
diperlukan waktu 3 jam di Mesin A dan 4 jam di Mesin B. Untuk barang 2 diperlukan
waktu 6 jam di Mesin A dan 3 jam di Mmesin B. Kedua mesin masing-masing bekerja
tidak lebih 24 jam seharinya. Jika barang 1 dijual dengan harga $2000 dan barang 2 dijual
dengan harga $3000 perbuah. Tentukan banyak Barang 1 dan Barang 2 agar penjualan
maksimum?
Untuk menyelesaikan soal cerita tersebut di atas dapat dibuat model matematika yang
berbentuk program linier dengan cara memisalkan mesin A= A dan mesin B = B, barang
1 = x, Barang 2 = y, sehingga diperoleh tabel sebagai berikut :
Waktu (1 hari = 24 jam)
A
Penjualan
3 jam
4 jam
2000
6 jam
3 jam
3000
0, y
24
24
0
Setelah model PL diperoleh akan diselesaikan dengan cara grafik. Yaitu dengan cara
mencari himpunan fisibel dengan cara mencari titik potong sumbu X dan sumbu Y dari
masing-masing fungsi syarat. adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
* 3x + 6y = 24
X1
3x + 6y = 24
4x + 3y = 24
X2
8x + 6y = 48 -
* 3x + 6y = 24
x
0
8
y
4
0
-5x = -24
x = 4,8
8
y = 1,6
* 4x + 3y = 24
x
y
0
8
6
0
Fs
(4,8;1,6)
(0,0), nilai
f=0
(6,0), nilai
f = 12.000
pada
Proses I
1
1,2
Proses II
0,8
2
Proses III
0,5
0
Proses I
1
1,2
1200
Proses II
0,8
2
1600
Proses III
0,5
0
500
0,8 x + 2 y
0,5 x + 0 y
x
200, y
1200
1600
500
160
Setelah model PL diperoleh akan diselesaikan dengan cara grafik. Yaitu dengan cara
mencari himpunan fisibel dengan cara mencari titik potong sumbu x dan sumbu y dari
masing-masing fungsi syarat. adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
* x + 1,2 y = 1200
x
0
1200
y
1000 0
* 0,8 x + 2 y = 1600
x
y
0
80
2000
0
* 0,5 x + 0 y
500
x = 0, y = 0
y = 0, x = 1000
* 0,8 x + 2 y = 1600
0,5 x = 500
x = 1000
y = 400
Garis selidik :
x
+ 1,2 y = 1200
0,8 x +
x5
5x
2 y = 1600 x 3
+ 6 y = 6000
* 0,8x + 2y =1600
1200
= 200
800
= 720
(461,54;615)
* x + 1,2y = 1200
x
Fs
200
1000
2000
= 100, y = 1008
10
y = 106
f = 16.400.000
f = 13.280.000
f = 10.200.000
Jadi keuntungan maksimum = $16.910.000 di titk (461,54 ;615) atau dengan kata lain jumlah
radio yang diproduksi jenis radio A sebanyak 461,54 buah dan jenis radio B sebanyak 615
buah.
SOAL-SOAL LATIHAN
1.
11
BAB II
METODE SIMPLEK (ALGORITMA SIMPLEK)
Algoritma simplek adalah Suatu prosedur iterasi untuk mendapatkan solusi dasar yang
fisibel dari sistem persamaan-persamaan dan sekaligus mengetes jawaban yang optimum.
Metode simplek dapat menyelesaikan persoalan dalam program linear dengan banyaknya beba,
artinya banyaknya vareabel dalam fungsi syarat 2variabel atau lebih. Macam-macam kasus yang
dapat diselesaikan dengan metode simplek antara lain :
1. kasus maximum
2. kasus minimum
3. kasus campuran
A.
80
x + 2y 90
12
Zj
50
Xi\ Xj
S1
x
2
S2
Zj
Cj-Zj
40
Bi
Ri
y
1
S1
1
S2
0
80
80/2
1
0
2
0
0
0
1
0
90
0
90/1
50
40
13
Dengan kata lain yang terpilih sebagai baris kunci adalah baris pertama yang memiliki Ri
terkecil.
5.
0, y
40
48
Sebelum diselesaikan dengan cara simplek terlebih dahulu diselesaikan dengan cara
grafik yang nantinya untuk dibandingkan hasilnya dengan metode simplek
Adapun penyelesaian secara grafik adalah sebagai berikut
a. Dengan cara grafik
2x + y = 40
x
y
0
40
40
20
0
24
(10 2/3, 18 2/3)
x + 2y = 48
x
y
0
24
48
0
Fs
20
48
2x + y = 40
x1
2x + y = 40
x + 2y = 48
x2
2x + 4y = 96
-3y = -56
y = 18 2/3
x = 10 2/3
dengan fungsi sasaran f = 50x + 40y
diperoleh nilai yang memaksimalkan persoalan adalah di titik (10 2/3,18 2/3)
dengan nilai fungsi sasaran f = 50.(10 2/3) + 40.(18 2/3) = 3760/3
14
Setelah cara grafik didapatkan , langkah selanjutnya akan diselesaikan dengan metode
simplek sebagai berikut
b. Dengan cara simplek
Dengan metode
Zj
50
40
Xi\Xj
S1
x
2
S2
Zj
50
0
50
40
Bi
Ri
y
1
S1
1
S2
0
40
40/2
1
0
2
0
0
0
1
0
48
0
48/1
Cj-Zj
x
50
1
40
1/2
0
1/2
0
0
0
20
S2
Zj
0
50
1/2
25
-1/2
25
1
0
28
1000
Cj-Zj
x
0
1
15
0
-25
2/3
0
-1/3
10 2/3
y
Zj
0
50
1
40
-1/3
20
2/3
10
18 2/3
3760/3
Cj-Zj
-20
-10
40
18 2/3
Karena semua nilai Cj-Zj 0 maka kasus maksimum telah tercapai pada x = 10 2/3 dan
y = 18 2/3. Dengan nilai fungsi sasaran f = 50.10 2/3 + 40.18 2/3 = 3760/3
Ternyata dari contoh di atas, setelah diselesaikan dengan cara grafik dan dengan metode simplek
hasilnya sama. Artinya kita dapat menyelesaikan contoh di atas yang hanya terdiri 2 vareabel
dengan salah satu cara grafik atau metode simplek, tetapi bila banyaknya vareabel lebih dari dua
vareabel dianjurkan dengan metode simplek, karena cara grafik dengan demensi tiga kita akan
mengalami kesulitan dalam menggambar dan menentukan himpunan fisibel.
Contoh :
Tentukan nilai maksimum fungsi sasaran f = 2x + y
15
Dengan syarat :
2y - x
2y + x
2y + 2x
x
0, y
16
20
0
Jawab :
Ubah dulu bentuk di atas menjadi bentuk kanonik seperti bentuk berikut
f = y + 2x + 0S1 + 0S2 + 0S3
2y x + S1 + 0S2 + 0S3 = 8
2y + x + 0S1 + S2 + S3 = 16
2y + 2x + 0 S1 + S3 = 20
Setelah bentuk kanonik diperoleh. Siapkan tabel simplek seperti poses berikut. Lakukan proses
iterasi pada langkah-langkah simplek. Dengan mengikuti langkah berikut :
Ci
Zj
Bi
Ri
Xi/Xj
S1
x
2
y
-1
S1
1
S2
0
S3
0
8/-1=-8
S2
16
16/1=16
S3
Zj
2
0
2
0
0
0
0
0
1
0
20
0
20/2=10
Cj-Zj
S1
1
3
2
0
0
1
0
0
0
1/2
18
S2
-1/2
x
Zj
1
2
1
2
0
0
0
0
1/2
1
10
20
Cj-Zj
-1
2y + x
80
4y + x + 2z
x
0, y
120
0, z
0
16
jawab :
Ubah dulu bentuk di atas menjadi bentuk kanonik seperti bentuk berikut
x + 2y + S1 + 0S2 = 80
x + 4y +2z + 0S1 + S2 = 120
dengan fungsi sasaran f = 2x + 4y + 3z + 0S1 + 0S2
Setelah bentuk kanonik diperoleh. Siapkan tabel simplek seperti poses berikut. Lakukan proses
iterasi. Dengan mengikuti langkah berikut :
Ci
Cj
Bi
Ri
Xi/Xj
S1
x
1
y
2
z
0
S1
1
S2
0
80
40
S2
Zj
1
0
4
0
2
0
0
0
1
0
120
0
30
0
-1/2
20
40
1/4
30
120
120
Cj-Zj
S1
1/4
1/2
Zj
2
4
Cj-Zj
x
2
1/2
4
0
3
-1
0
0
0
-1
-2
40
y
Zj
0
2
1
4
1
0
-1/2
2
1/2
4
20
160
Cj-Zj
-1
-2
-2
-4
17
maka sistem persamaan dari fungsi syarat memiliki nilai positif( tidak melanggar
syarat).
2. Mencari kolom kunci
Dengan cara mencari nilai Cj-Zj yang terkecil
3. Mencari baris kunci
yaitu hasil bagi dari kuantitas dengan bilangan dalam kolom kunci yang terkecil dan
bukan negatif.
4. Mencari bilangan kunci
yaitu perpotongan baris kunci dengan kolom kunci.
5. Membuat baris baru
yaitu bilangan baris lama dikurangi hasil kali rasio dengan bilangan berkaitan dengan
baris kunci. Untuk mencari rasio dirumuskan B l rBr = 0, sehingga diperoleh harga
rasionya dan digunakan untuk menentukan bilangan baris baru.
6. Kasus minimum dicapai bila semua nilai Cj-Zj
0.
Bila belum dicapai maka diulang kembali, untuk baris berikutnya sampai dicapai semua
nilai Cj-Zj
0.
Dengan syarat : 2x + 4y 80
4x + 5y 125
x
0, y
1. Mengubah fungsi syarat menjadi bentuk sama dengan ( bentuk kanonik), caranya
dengan menambah variabel Slack (S) dan menambah vareabel artificial A.
Jadi bentuk kanoniknya adalah :
2x +4 y - S1+ A1 = 80
4x + 5y - S2+ A2 = 125
Atau bentuk kanonik dibawa ke bentuk kanonik sempurna seperti berikut
2x + 4y - S1 + 0S2 +A1 + 0A2 = 80
4x + 5y + 0S1 - S2 + 0A1 + A2 = 125 dengan
Fungsi sasaran f = 3x + 10y + 0S1 + 0S2 + MA1 + MA2
Bentuk tersebut merupakan bentuk kanonik yang sudah siap dimasukkan dalam tabel
simplek.
18
Cj
10
bi
Ri
Xi/Xj
S1
S2
A1
A2
-1
80
20
-1
125
25
Zj
6M
9M
-M
-M
-M
Cj-Zj
3-6M
10 9M
8.
9.
19
pada baris dua caranya: elemen-elemen beris dua dikurangi seperempat kali elemenelemen baris pertama. Selanjutnya cara lebih rinci lihat contoh berikut.
Contoh :
Dua buah makanan yang dibuat memerlukan 2 buah vitamin A dan B. Untuk membuat
makanan 1 diperlukan 2 unit vitamin A dan 3 unit vitamin B. Sedangkan untuk membuat
makanan 2 diperlukan 4 unit vitamin A dan 2 unit vitamin B. Bila keperluan sehari untuk vitamin
A dan vitamin B masing-masing paling sedikit 40 unit dan 50 unit. Sedangkan harga makanan
untuk makanan 1 adalah $ 3,- dan untuk makan 2 adalah $ 2,5,Berapa kebutuhan minimum?
Jawab :
25
Secara grafik
minimumkan f= 3x + 2,5y
Dengan syarat : 2x + 4y
3x + 2y
x
0, y
2x + 4y = 40
40
50
2x + 4y = 40
3x + 2y = 50
x = 0 , y = 10
x = 0, y = 25
y = 0, x = 20
y = 0, x = 16 2/3
16 2/3
20
3x + 2y = 50
Fs adalah himpunan yang memenuhi
Semua fungsi syarat
2x + 4y = 40 x 1
2x + 4y = 40
3x + 2y = 50 x 2
6x + 4y = 100
-4x = -60
x = 15
y = 2,5
20
0S1
Dengan f = 3x + 2,5y +
0S 2
MA1
MA2
).
21
Tabel simpleknya
Ci
Cj
2,5
bi
Ri
Xi/Xj
S1
S2
A1
A2
A1
-1
40
10
A2
-1
50
25
Zj
5M
6M
-M
-M
-M
Cj-Zj
3-5M
2,5 6M
2,5
-0,25
0,25
10
20
A2
0,5
-1
-0,5
30
15
Zj
5/4+2M
2,5
5/8+0,5M
-M
5/8-0,5M
Cj-Zj
7/4-2M
5/8-0,5M
-5/8+1/2M
2,5
-3/8
3/8
2,5
-1/4
15
Zj
2,5
-3/16
-7/8
3/16
7/8
15
Cj-Zj
3/16
7/8
M-3/16
M-7/8
2,5
3. Dalam kasus maksimum, fungsi syarat berbentuk pertidaksamaan lebih kecil atau sama
dengan ( ).
4. Dalam kasus minimum, fungsi syarat berbentuk pertidaksamaan lebih besar atau sama
dengan ( ).
5. Untuk kasus maksimum bila terdapat peubah artificial maka nilai M pada fungsi sasaran
dibei tanda negatif. Seperti gambaran berikut
Ci
Cj
Zj
...
...
...
-M
-M
-M
S1
S2
S3
A1
A2
A3
...
...
...
...
-M
-M
...
...
bi
Ri
-M
Cj-Zj
22
23
6. Untuk kasus minimum bila terdapat peubah artificial maka nilai M pada fungsi sasaran
diberi tanda positif. Seperti gambaran berikut.
Ci
Cj
Zj
...
...
...
S1
S2
S3
A1
A2
A3
...
...
...
...
...
...
bi
Ri
Cj-Zj
20
5x + 8y = 30
Persamaan persamaan yang disiapkan untuk tabel simplek adalah:
2x + 4y S1 + A1 + 0 A2 = 20
5x + 8y + 0S1 + 0A1 + A2 = 30,
dengan fungsi sasaran f = 7x + 5y + 0S1 + MA1 + MA2
jika bentuk kanonik tersebut dimasukkan dalam tabel simplek dan diselesaikan maka
diperoleh solusi PL kasus campuran. silakan dicoba
Beberapa ketentuan lain yang sering ditemukan dalam masalah PL:
1. kasus tidak mempunyai solusi.
Kasus ini terjadi jika pada kolom kunci masih terdapat peubah artificial setelah solusi
optimum diperoleh ( semua Cj Zj 0 untuk kasus minimum dan semua Cj Zj 0 untuk
kasus maksimum)
24
Contoh :
Maksimumkan fungsi sasaran f = x + 2y,
dengan syarat :x + y
x+y
x
0, y
4
6
0
6
4
Fs tidak ada
4
Secara grafik mereka tidak memiliki himpunan fisibel, sehingga dikatakan tidak memiliki
solusi. Jika diselesaikan dengan cara simplek, setelah semua nilai Cj-Zj positip maka pada
kolom Cj masih terdapat A (artificial) yang berdampak pada nilai fungsi sasaran dengan
harga yang tidak terbatas. Dengan demikian dapat disimpulkan masalah PL tersebut tidak
memiliki solusi
2. Kasus terdapat banyak jawaban
Suatu program linier akan mempunyai banyak jawab jika solusi optimum sudah tercapai
tetapi pada tabel akhir baris Cj-Zj memuat bilangan 0 (nol) pada peubah dasar (bukan peubah
slack atau artificial) dengan cara memasukkan peubah dasar yang belum masuk, maka
dengan proses iterasi lagi akan diperoleh solusi kedua dengan nilai fungsi sasaran yang sama,
solusi yang lain dapat dilakukan dengan cara kombinasi linier dari dua solusi yang sudah
diperoleh.
Contoh :
maksimumkan f = 6x + 2y dengan syarat :
4x + 5y
3x + y
x
0, y
20
0,
26
Cj
Bi
Ri
Xi/Xj
S1
x
4
y
5
S1
1
S2
0
20
1
0
0
0
1
0
6
0
S2
Zj
Cj-Zj
S1
62
0
1/3
1/3
Zj
12
Cj-Zj
0
11/3
0
1
-4/3
12
-2
Cj
Xi/Xj
S1
x
011/31
x
Zj
1
6
Cj-Zj
y
2
6
x
Zj
1
6
Cj-Zj
y
-4/3
S1
S2
1/3
2
0
0
1/3
2
0
3/11
-2
-4/11
0
1
0
2
0
-1/11
0
0
5/11
2
Bi
Ri
12
36/11
2
12
36/11
10/11
12
-2
Karena semua Cj Zj 0, maka solusi maksimum tercapai dengan x = 10/11 ; y = 36/11 dan
nilai fungsi sasaran f = 12 yang merupakan solusi kedua. Himpunan penyelesaian yang lain
dapat di rumuskan merupakan kombinasi linier dari dua buah solusi dengan rumus.
Xn= bx1 + (1-b)x2
Yn = by1 + (1-b) y2, dengan nilai b R ( bilangan real)
Disini diberikan contoh mencari solusi lain bila menggunakan solusi pertama x =2 ; y = 0
dan solusi kedua x = 10/11; y = 36/11 dan dengan mengambil nilai b =1/2 diperoleh solusi
ketiga yaitu:
x3 = . 2 + ( 1- ) 10/11 = 1 + 10/22 = 32/22 = 16/11
y3 = . 0 +(1- ) 36/11 = 0 + 36/22 = 18/11
dengan nilai f = 6x + 2y = 6. 16/11 + 2. 18/11 = 96/11 + 36/11 = 12
27
untuk sisitem PL yang memiliki 3 vareabel (x,y,z). untuk mencari solusi yang lain dengan
rumus sama yaitu :
xn = b x1+ (1-b) x2
yn = b y1+ (1-b)y2
zn = b z1+ (1-b)z2, dengan nilai b R ( bilangan real)
nilai tersebut dapat ditentukan dengan cara yang sama seperti halnya menentukan harga x dan
y seperti di atas
3. Konsep jawab yang tidak terbatas
Sistem Program linier dikatakan mempunyai jawab yang tidak terbatas apabila dalam proses
iterasi kolom kunci yang terpilih untuk dilakukan perbaikan tetapi semua unsur-unsur dalam
kolom kunci semuanya nilainya negatif.
Contoh :
Maksimumkan :
f = x + 2y dengan syarat:
-x + y
x
0, y
2 ,x+y
Untuk menyelesaikan kasus ini dapat diselesaikan dengan cara grafik atau dengan metode
simplek, dalam kasus ini akan diselesaikan dengan metode simplek sebagai berikut :
Ci
Cj
-M
Bi
Ri
6
S
x
-1
y
1
S
1
S
0
A
0
A
Zj
1
-M
1
-M
0
0
M
M
-M
-M
-4M
-4M
1+M
-1
2+M
0
1
1
-M
Cj-Zj
y
-2
-M
-1
-2
2M
2M
-M
Zj
2
1
-2
-M
Cj-Zj
y
3+2M
0
0
1
-2M
-1/2
-2M
-1
0
1/2
x
Zj
1
1
0
2
-1/2
-1,5
-1
-3
1/2
1,5
Cj-Zj
1,5
-M-1,5
4-2M
3
-3
-1
Karena Cj Zj pada kolom kunci harganya 3 (pada kolom empat), yang akan dijadikan
peubah pengganti bilangan-bilangan semuanya negatif, akibatnya akibatnya ketika kita akan
mencari baris kunci diperoleh nilai Ri semuanya negatif seperti yang terlihat pada tabel di atas,
sehigga tidak mungkin kita bisa mencari baris kunci. Kesimpulannya PL tersebut mempunyai
solusi yang tidak terbatas.
28
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Maksimumkan f = x + 2y
Dengan syarat x + 3y 10
x+y6
xy3
x,y 0
2. Minimumkan f = 5x + 2y 4z
Dengan syarat 3x + 2y + 4z 18
2x y + 3z 40
y+z7
x, y ,z 0
3. Pemilik perusahaan mempunyai persediaan 3 macam bahan mentah yang masing-masing
tersedia 24, 18 dan 36 satuan. Dengan memproduksi dua macam barang dengan menggunakan
3 macam bahan mentah tersebut. Satu unit (satuan) barang pertama memerlukan 4,2 dan 3
unit bahan mentah pertama, kedua ketiga. Satu unit barang kedua memerlukan 6, 1 dan 9 unit
bahan mentah pertama, kedua dan ketiga. Apabila semua hasil produksi dijual, satu unit
barang pertama laku Rp 5 ribu dan satu unit kedua laku Rp 8 ribu dan barang ketiga Rp 10
ribu. Berapa produksi masing-masing barang agar jumlah penerimaan hasil penjualan
maksimum dengan pembatasan bahwa bahan mentah yang dipergunakan tidak melebihi
persediaan yang ada dan produksi tidak mungkin negatif (xj 0, j = 1,2, 3, xj = jumlah
produksi barang j). Pergunakan metode simpleks.
4. Tiga macam produksi masing-masing harus diproses melalui tiga macam mesin. Mesin
pertama, mesin kedua, mesin ketiga hanya bisa dipakai masing-masing selama 60 jam, 40 jam
dan 80 jam selama satu minggu. Barang pertama harus diproses malalui mesin pertama, kedua
dan ketiga, masing-masing memerlukan waktu selama 3 jam, 2 jam dan 1 jam. Barang kedua
selama 2 jam, 1 jam dan 3 jam dan barang ketiga selama 2 jam, 2 jam dan 2 jam. Satu satuan
barang pertama, kedua dan ketiga, apabila dijual dapat menghasilkan keuntungan masingmasing sebesar Rp 2 ribu, Rp 4 ribu dan Rp 3 ribu. Berapa produksi masing-masing barang
selama satu minggu agar dapat dicapai jumlah keuntungan yang maksimum dengan
memperhatikan pembatasan bahwa mesin tidak bisa bekerja lebih lama dari waktu yang
disebutkan diatas. Pergunakan metode simpleks.
BAB III
PRIMAL DAN DUAL
Primal dan Dual adalah masalah program linier yang saling berhubungan. Misalnya ada model
program linier seperti dibawah ini:
Katun
Baju I
2
Baju II
1
Tersedia
16
Sutera
11
29
Teteron
Harga
1
$30
3
$50
15
16
11
15
0, y
Dengan fungsi sasaran memaksimumkan f = 30x + 50y. Bila model matematika dijadikan
persamaan 1 maka persamaan 1 sebagai primalnya. Sedangkan untuk menentukan dualnya
adalah:
2p + q + r
p + 2q + 3r
p,q,r
30
50
Jika persamaan ini sebagai persamaaan 2, maka persamaan 2 sebagai dualnya, atau sebaliknya.
Soal:
Dari contoh di atas tentukanlah solusi primal dan dualnya:
Jawab:
10
3,5
3
(3,4,7,2)
Fs
8
11
15
x + 3y = 15
x + 3y = 15............(2)
x = 15
3y = 15-x
y =3
y = (15-x)/3
x + 2(15 - x)/3 =11
x + 10- (2x)/3 = 11
x =3
y=4
x =8,y = 16
2x + y = 16
2x + 4y = 22 -
Baju I = x = 7
-3y = -6
y=2
x=7
Setelah solusi primal diperoleh untuk menetukan solusi dualnya:
x =7 >0
y = 2> 0
p>0
q>0
r=0
= 30
= 50
2
=11
=16
<15
2p + 4q = 100
p = 70/3, q = 10/3, r = 0
-3q = -70
q = 70/3
= 930/3 = 310
p = 10/3
r=0
Contoh:
Tentukan solusi primal dan dual dari
x + 2y
3x + 2y
12, x
0, y
31
13
22
3
4
812
Dengan model primalnya adalah :
Maksimalkan fung sasaran f = 3x + 4y
Dengan fungsi sasaran x + 2y
3x + 2y
x
0, y
8
12,
0,
13
22
=8=12
=3
=4
Dari data tabel tersebut untuk menyelesaikan solusi dual dengan memperhatikan harga x > 0 dan
y > 0, diperoleh persamaan ke kanan sehingga diperoleh persamaan dualnya adalah :
p+3q=3
2p+2q=4
Bentuk tersebut merupakan sistema persamaan dengan dua vareabel dan memiliki solusi tunggal
dengan nilai p = 1,5 dan q = 0,5
Jadi solusi dualnya pada p = 1,5 dan q = 0,5.
Dengan nilai fungsi sasaran g = = 8p + 12q
g = 8.1,5 + 12.0,5
= 12 + 6 = 18
Ciri khas solusi primal dan dual betul mana kala harga funsi sasaran solusi primal dan solusi dual
sama. Dalam cintoh di atas solusi primal adalah 18, sedangkan solusi dual juga 18 sehingga
solusi primal dan dual hasilnya sama. Dengan kata lain penyelesaian primal dan dual betul.
32
33
CATATAN:
Bila kasus maksimum dianggap primal dan syarat pertidaksamaan belum memenuhi kasus
maksimum, maka pertidaksamaan harus diubah dahulu sebelum menentukan dualnya yang
merupakan kasus minimum.
Contoh: maksimumkam f = 4U+ 3V + W,
dengan fungsi syarat:
U + 2V + W
2U V + 5W
5U + 2V + W
U,V,W
6
7
0,
Model PL tersebut belum berbentuk baku, sehingga bila ditemukan model PL belum berbentuk
baku, maka untuk menentukan solusi primal maupun dualnya, ubah dulu bentuk pertidaksamaan
menjadi bentuk baku.adapun bentuk baku model primal dan dual adalah:
Misalkan Primalnya Maksimumkan f = f(x,y,z)
Dengan syarat AX B
Maka bentuk baku dualnya adalah minimalkan g = g (p,q,r,s)
Dengan syarat CY D
atau sebaliknya bila model primalnya minimalkan f = f(x,y,z)
dengan syarat AX B
maka model dualnya maksimalkan g = g(p,q,r,s)
dengan syarat CY D
Bentuk di atas adalah bentuk kasus maksimum yang belum baku karena fungsi syarat berbentuk
lebih besar atau sama dengan ( ) , maka sebelum menentukan dualnya diubah dulu kebentuk
baku kasus maksimum yaitu fungsi syarat diubah ke bentuk lebih kecil atau sama dengan.
Adapun hasil ubahannya adalah :
maksimumkan f = 4U + 3V + W
dengan fungsi syarat -U 2V W
-2
-2U + V 5W
-5U 2V W
U,V,W
-6
-7
-2x + y 2z 3
-x 5y z 1
x,y,z
dari model tersebut baru dapat diselesaikan solusi primal dan dual dengan langkah-langkan yang
sudah dijelaskan.
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Tentukan solusi primal dan dual dari maksimumkan f = 3x + 5y + 2z
Dengan syarat 2x y + 3z 6
x + 2y + 4z 8
x 0, y 0, z 0
2. Tentukan solusi primal dan dial dari minimumkan f 2x +6y + 7z
Dengan syarat x + 2y + 5z 4
2x y + 2z 3
3x + 5y +z 1
x 0, y 0, z 0
3. Tentukan solusi primal dan dual dari maksimumkan f = 10u +12v + 12w
Dengan syarat 5u +2v + w 3
u + 2v + 4w 3
u 0, v 0, w 0
4. Cari x, y yang memaksimumkan f = 2x + y
Dengan syarat : 3x + 5y 15
6x + 2y 24
x 0, y 0
rumuskan persoalan rangkap (dual problem) berdasarkan persoalan utama tersebut. Kemudian
pecahkan persoalan utama dan rangkap dengan menggunakan metode simplek! Tunjukan
bahwa fmaks = f min
5. Cari x, y, z yang memaksimumkan f = 10x + y + 2z
Dengan syarat : x + y 2z 10
4x + y + z 20
x 0, y 0, z 0
rumuskan persoalan rangkap berrdasarkan persoalan utama diatas! Dengan menggunakan
metode simplek pecahkan persoalan utama dan persoalan rangkap tersebut!
35
36
BAB IV
KEMROSOTAN(degeneracy)
Kasus degenerasi timbul karena adanya 2 hal:
1. Tabel program simplek awal dapat sedemikian rupa bahwa satu atau lebih variabel
bernilai 0 (dalam kolom kwantitas). Jika hal ini terjadi, maka nilai hasil pembagian yang
menentukan minimum pergantian adalah 0. maka akan terjadi bahwa proses pergantian
tidak dapat dilaksanakan karena variabel yang harus diganti sudah bernilai 0.
2. Nilai hasil pembagian yang tidak negatif yang menentukan baris kunci mungkin sama
untuk 2 atau lebih variabel yang sedang dalam baris. Jika ini terjadi maka akan terjalin
adanya suatu keterkaitan dalam pemilihan terhadap baris kunci. Dalam hal ini,
penghapus terhadap salah satu variabel yang terikat akan mengakibatkan bahwa variabel
terikat lainnya akan susut menjadi 0. Sebagai akibat dari tindakan ini maka satu atau
lebih vektor basis akan memiliki nilai 0.
Usaha untuk menyelesaikan kasus ini akan menunjukan bahwa:
1. Setelah berkali-kali Iterasi, penyelesaian optimal akan diperoleh. Atau
2. Masalah mulai menjalani suatu siklus, sehingga menghalangi tercapainya suatu
penyelesaian optimal.
Contoh masalah: Maksimumkan: 22x + 30y + 25z, dengan syarat:
2x + 2y
100 ; 2x + y + z
Ci
Cj
100 ; x + 2y + 2z
22
30
25
x
2
Xi/Xj
S1
S2
S3
Zj
22
100 ; x
0, y
S1
1
S2
0
1
0
2
0
2
0
Cj-Zj
x
22
1
30
0
S2
30
y
Zj
0, z
0
bi
Ri
S3
0
100
50
100
100
0
0
0
0
1
0
100
50
25
-2
0
1
0
0
0
-1
-3/2
50
50/3
0
15
1
30
2
30
-1/2
0
0
0
1
15
50
50/2
22
Cj-Zj
x
0
1
0
0
9
0
-7
0
0
2/3
-8
-1/3
100/3
25
-1/2
1/3
1/3
50/3
30
y
Zj
0
22
1
30
0
25
1/2
5/2
-2/3
3
1/3
11
50/3
Cj-Zj
-5/2
-3
-11
Cj-Zj 0 maka sudah mencapai nilai maksimum dengan x = 100/3, y = 50/3, z = 50/3.
Catatan :
37
1. Pemilihan salah satu variabel terikat secara Semarang dapat menyebabkan langkah dan
proses yang lebih panjang untuk mencapai solusi yang optimal.
2. Suatu situasi yang lebih gawat lagi, jika pemilihan variable terikat secara sebarang
mengakibatkan suatu proses siklus.
Untuk lebih mudahnya di dalam menyelesaikan masalah dengan bentuk kemerosotan dalah
dengan prosedur sebagai berikut:
1. Tentukan variable-variabel terikat atau barisnya.
2. Untuk setiap kolom identiti (dimulai kolom paling kiri dalam identiti dengan memproses
satu demi satu dari kanan), hitunglah suatu perbandingan dengan membagi angka setiap
baris terikat dengan bilangan kolom kunci yang ada di dalam baris tersebut (jadi matrik
satuan).
3. Bandingkan hasil bagi ini, kolom demi kolom, diproses ke kanan. Untuk perbandingan
pertama kali tidak sama, ikatan sudah putus.
4. Diantara barisan-barisan yang terikat, yang satu dimana perbandingan aljabarnya lebih
kecil ditunjuk sebagai baris kunci.
5. Jika perbandingan dalam identiti tidak mematahkan ikatan bentuklah perbandinganperbandingan untuk kolom-kolom dari badan utama, dan pilih baris kunci sebagai
dijelaskan dalam langkah 3 dan 4.
SOAL-SOAL LATIHAN
1. BULOG bermaksud mengangkut beras dari 3 gudang beras ke daerah minus (daerah
kekurangan beras). Beras tersedia dalam 3 gudang beras, masing-masing sebanyak 120,
160 dan 160 satuan. Tiga daerah minus tesebut memerlukan beras masing-masing
sebanyak 140, 200 dan 80 satuan. Biaya angkut beras dalam satuan, dinyatakan dalam
ribuan rupiah adalah sebagai berikut : dari gudang pertama ke daerah minus 1,2,3sebesar
1, 2 dan 3 ribuan rupiah. Dari gudang kedua kedaerah minus 1,2,3 sebesar 4, 3 dan 5
ribuan rupiah. Dari gudang ketiga ke daerah minus 1,2,3 sebesar 1, 2 dan 3 ribuan rupiah.
Buatlah pengaturan distribusi beras tersebut sehingga tercapai jumlah biaya transportasi
minimum.ingat suplai > permintaan.
BAB V
MODEL TRANSPORTASI
38
Model transportasi merupakan model khusus dari PL dengan tujuan untuk mengangkut
barang tunggal dari berbagai asal (Origin) ke berbagai tujuan (Destination), dengan biaya angkut
serendah mungkin. Banyaknya barang yang tersedia di berbagai asal dan jumlah barang yang
diminta oleh berbagai asal dengan berbagai tempat tujuan tersirat dalam masalah yang harus
ditangani.
Model transportasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Fungsi obyektif yang linier.
n
c x
j 1
f(x) = cx + cx + cx + ... =
2. Struktur persyaratan linier.
n
a
j i i 1
ij
x j bi
i 1,2,3,........., m
j 1,2,3,..........., n
Dengan aij merupakan koefisien struktural yang mencerminkan spesifikasi teknik yang
akan dibahas dan ia tampil sebagai variabel struktural dalam persyaratan struktural.
bi
b1
b2
.........................................................................
j = 1,2,3,......,n
Si > 0
i = 1,2,3,......,m
39
D2
.............
Dn
bi(Kapasitas)
O1
C11
C12
.............
C1n
O2
C21
C22
.............
C2n
.............
.............
.............
.............
.............
On
Cn1
Cn2
.............
Cnn
bi
di
permintaan
di
D1
40
12
O2
O3
D2
15
D3
4
D4
5
12
D5
5
bi
55
40
45
10
20
30
40
50
7
10
O4
15
10
9
di
40
20
50
30
40
180
180
Dari tabel tersebut diperoleh banyaknya Origin = 4, Distination = 5, maka jumlah sel yang
harus diisi sebanyak (4 + 5 1) sel = 8 sel
Syarat pertama terpenuhi, sedangkan nilai awal fungsi tujuan adalah:
f =12.40 + 1.5 + 4.10 + 7.20 + 9.10 + 1.40 = 1095
40
Nilai fungsi tujuan f= 1095 di atas diperoleh dengan cara menjumlahkan hasil kali harga cij
dengan kapasitas pada sel terisi
Cara II: VAM
Cara VAM adalah cara mengisi sel tabel transportasi dengan memperhatikan beda kolom dan
beda baris. Yang masuk sebagai sel terisi adalag sel dengan ongkos termurah pada beda kolom
atau beda baris terbesar.
Berdasarkan pada hasil hitungan beda kolom dan beda baris dari dua ongkos terendah, maka
dapat dilihat bahwa nilai beda kolom dan beda baris pada tabel transportasi yang terbesar adalah
7 yang berada pada kolom D1, sehingga sel yang perlu disi dulu adalah sel O3D1 dengan jumlah
dengan ongkos termurah pada kolom D1 dan kuantitas D1 sebesar 40 akan diisi O3 sebesar 30,
berdampak kapasitas O3 sebesar 30 habis untuk memenuhi kebutuhan D1 sementara kebutuhan
D1 sebesar 40 baru terisi 30 dari O3 dan masih kekurangan 10.
Secara rinci dapat dilihat tabel transportasi berikut.
D1
D2
D3
D4
D5
Beda
kolom
O1
12
O2
O3
301
12
O4
10
15
Beda baris
0
40 10
20
1
50
55
45
30
0
5
6
30
40
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada sel O 3D1 telah terpenuhi, maka berakibat baris pada O3
dapat dihilangkan, sehigga ukuran tabel trasportasi yang semula berukuran (4x5) berubah
menjadi (3 x 5).
D1
D2
D3
D4
D5
Beda kolom
O1
12
O2
40 7
O4
10
15
Beda baris
2
10
3
20
0
50
1
30
55
45
50 10
40 0
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada sel O2D5 telah terpenuhi, maka berakibat kolom pada
D5 dapat dihilangkan, sehigga ukuran tabel trasportasi yang semula berukuran (3x5) berubah
menjadi (3 x 4).
41
D1
D2
D3
D4
Beda kolom
O1
12
O2
20 1
O4
10
15
Beda baris
45 25
20 0
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada sel O2D2 telah terpenuhi, maka berakibat kolom pada
D2 dapat dihilangkan, sehigga ukuran tabel trasportasi yang semula berukuran (3x4) berubah
menjadi (3 x 3). Dengan cara yang sama diperoleh tabel transportasi berikut yang pada
akhirnya akan diperoleh tabel awal dengan cara VAM
D1
D3
D4
Beda kolom
O1
12
305
55 25
O2
25
O4
10
Beda baris
10
1
10
50
30 0
D1
D3
Beda kolom
O1
12
O2
O4
10
106
Beda baris
25
25
10 0
.
10
D1
D3
Beda kolom
O1
12
O2
10 8
Beda baris
50 40
25
25 15
0
.
10 0
D3
O1
25 9
O2
156
Beda baris
40
Beda kolom
25
15
42
.
40
Secara keseluruhan tabel menggunakan metode VAM adalah sbb:
ORIGIN
DESTINATION
D1
D2
D3
D4
O1
12
259
O2
10
O3
301
12
O4
10
15
40
20
Beda baris
20
TOTAL
D5
Biaya
total
45
30
1.30 +
401
50
1.20 +
50
30
40
15
10
30
55
180
8.10 +
180
9.25 +
6.15 +
43
ORIGIN
DESTINATION
TOTAL
D1
D2
D3
D4
O1
1012
159
30
O2
201
O3
301
O4
40
256
12
10
D5
15
20
10
40
50
30
40
10
55 25 0
45 25 0
30 0
50 10 0
180
25
180
Biaya total : f = 12.10 + 1.30 + 20.1 + 9.15 + 6.25 + 6.10 + 5.30 + 1.40 = 705
Terlihat bahwa biaya yang diperlukan dari tabel awal dengan menggunakan tiga model
diperoleh: tertinggi NWC sebesar 1095 , selanjutnya Inspeksi sebesar 705 dan terendah adalan
VAM sebesar 695 . Sehingga timbul pertanyaan bagaimana menentukan biaya minimum?
Menguji nilai minimum
Setelah tabel awal sudah diperoleh dengan menggunakan salah satu cara (NWC,VAM dan
Inspeksi), untuk mengetahui apakah model transportasi sudah mencapai minimum, maka dapat
dilakukan dengan 3 cara yaitu:
A. Coba-coba
B. Steeping Stone
C. Modi
Seseorang ketika akan menyelesaikan kasus transportasi dapat memilih salah satu cara,
dalam pembahasan selanjutnya buku ini akan banyak menggunakan cara Modi.
Tahap
selanjutnya akan dijelaskan masing-masing cara mencari nilai minimum sebagai berikut:
A.
Metode Coba-coba
Metode ini adalah metode yang paling sederhana dengan cara coba-coba mengisi sel yang
ada dengan aturan sel terisi sebanyak (m + n 1) . Metode ini tidak mungkin digunakan
untuk nilai m dan n yang besar, karena kurang efektif.
O1
D1
D2
20 3
30 5
50
O2
20
40
20
30
70
70
Sel yang diisi O1D1, O1D2 , O2D1, dengan ongkos f = 20.3 + 30.5 + 20.1 = 230 (cara yang
baik karena hasil yang minimum). Sedangkan bila menggunakan model dua nilai f = 330
yang lebih tinggi dari model satu yang model penjabaranya seperti berikut.
Cara coba-coba model dua
D1
D2
O1
40 3
105
O2
20
40
30
50
8
20
70
70
berikut.
D1
O1
10 12
D2
D3
4
15 9
D4
30
D5
5
55
45
O2
20 1
25 6
45
12
30
10
15
106
401
50
OC terbesar
O3
30
O4
40
20
50
30
40
Maka cara melakukan perbaikan dengan cara mengikut sertakan sel kosong yang mempunyai OC
terbesar.
Ilustrasi : berdasar tabel di atas akan diberikan cara menghitung OC sel kosong:
Misal kita ingin mengisi OC pada sel kosong untuk O2D1
untuk mengisi sel O2D1 kita harus membuat siklus dulu .Adapun cara membuat suklus adalah
memasukkan selkosong dengan OC terbesar dihubungkan dengan sel terisi yang memiliki jarak
terdekat. Misal kita akan memasukkan sel O2D1 yang memiliki OC terbesar, maka siklus
terpendeknya adalah: siklus O2D1 adalah (O2D1 O2D3 + O1D3 O1D1). Sedangkan hasil
hitungan OC sel kosong O2D1 adalah:
OC sel kosong O2D1 = - (O2D1 O2D3 + O1D3 O1D1)
= - ( 8 6 + 9 12) = 21
Begitu juga dengan cara yang sama kita dapat menghitung sel kosong yang lain yaitu
46
OC untuk O4D1
OC O4D1= - (O4D1 O4D3 + O1D3 O1D1)
= - ( 10 6 + 9 12)
= -1
OC untuk O3D2
OC O3D2 = - (O3D2 O2D2 + O2D3 O1D3 + O1D1 O3D1)
= - (12 1 + 6 - 9 + 12-1)
= - 19
Contoh di atas, kita hanya menghitung 3 OC pada sel kosong faktanya kita harus menghitung 12
OC pada sel kosong. Dari 12 OC pada sel kosong tersebut harus dicari
positif terbesar itulah yang masuk dalam tabel perbaikan, sampai semua sel kosong yang ada
semua OCnya sudah nol atau negatif. Bila dihitung semuannya ternyata yang mempunyai OC
positif terbesar adalah OC sel O2D1 , sehingga
memasukkan sel tersebut untuk tabel perbaikan atau diisi dengan menggunakan siklus (O 2D1
O2D3 + O1D3 O1D1) dengan barang yang dimasukkan sebanyak 10 unit,sel O2D3 berkurang 10,
sel O1D3 bertambah 10 serta sel O 1D1 berkurang 10 menjadi nol, sehingga dari tabel di atas
berubah menjadi tabel berikut.
D1
D2
D3
O1
12
O2
108
20 1
O3
301
O4
D4
D5
25 9
30 5
55
45
12
30
10
15
10 6
40 1
50
40
20
50
30
40
15
Setelah program diperbaiki seperti bentuk di atas apakah program perbaikan merupakan solusi
minimal?
Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus mengullangi langkah (b), yaitu mencari OC dari selsel yang kosong apakah masih terdapat nilai OC positif?. Bila masih ditemukan sel kosong
dengan OC positif maka program belum optimal, sehingga kita harus mengulangi langkah (c)
yaitu memasukan sel kosong yang mempunyai OC terbesar diikut sertakan dalam perbaikan
program. Program dicek kembali dan seterusnya hingga akhirnya tercapai solusi minimal.Untuk
di cek. Bahwa tabel di atas semua OC sudah tidak ada yang positif, sehingga minimal tercapai.
Ternyata jawaban pertanyaan di atas adalah biaya minimal sudah tercapai, karena semua sel
kosong setelah dihitung nilai OC sudah nol atau negatif dengan nilai biaya f = 8.10 + 1.30 +
1.20 + 9.25 + 6.15 + 6.10 + 5.30 1.40 = 695
47
C. Cara Modi
Cara lain untuk mencari solusi optimum adalah dengan cara Modi. Adapun langkah-langkah
penyelesaian dengan cara modi adalah sebagai berikut:
a. Mencari solusi dasar yang memenuhi syarat sel terisi sebanyak (m + n 1), Cara mengisi
table awal bias menggunakan salah satu metode NWC, VAM, atau inspeksi.
Jika jumlah sel yang terisi melebihi dari (m + n 1) maka salah hitung
- Tetapi jika sel yang terisi kurang dari (m + n 1) maka solusi table awal mengalami
degenerate atau kemerosotan.
b. Menentukan OC dari setiap sel kosong, caranya :
Tentukan bilangan baris dari bilangan kolom secara lengkap.
Untuk setiap sel terisi berlaku Cij = Ui + Vj biasanya diambil U1 = 0
1 Hitung implied cost dari setiap sel yang kosong dengan bilangan baris dan bilangan
kolom.
1. Tentukan OC dari setiap sel kosong dimana OC = (Ui + Vj ) Cij.
Jika setiap sel kosong sudah tidak adasel yang mempunyai OC positif maka solusi
sudah optimal, tetapi jika masih ada sel kosong yang memiliki OC positif maka
program belum optimal, sehingga perlu diperbaiki.
c. Merancang perbaikan program yaitu dengan cara memasukkan sel kosong yang memiliki
OC positif terbesar yang diikut sertakan dalam program perbaikan.
Contoh 1:
Carilah Solusi minimum dari model transportasi dengan tabel awal dengan cara Inspeksi
Cij
D1
D2
10 12
O1
D3
4
D4
159
D5
30 5
oc=(0+4)-4 =0
8
O2
30
20 1
O4
256
=4
V3=9
oc= -
oc = -
12
oc = -
oc = -
oc = -
oc = -
10
15
40 1
oc = -
oc = -
40
10
45
U2 = -3
50
V
1
=
30
U3 = -10
50
U4 = - 3
1
1
V
oc = -
20
V4=5
U1 = 0
oc=(0+4)-9=-5
oc=(-3+11)-8=1
O3
55
30
40
V5=4
Dari di atas setelah semua sel kosong dihitung nilai OCnya , ternyata masih ada sel O 2D1 yang
masih positif dengan nilai OC = (-3 + 11)-8 = + 1, sehingga sel O 2D1 masuk dalam sel perbaikan
sengan siklusnya adalah (O2D1 O2D3 + O1D3 O1D1) dengan barang yang dimasukkan
sebanyak 10 unit,sel O2D3 berkurang 10, sel O1D3 bertambah 10 serta sel O1D1 berkurang 10
menjadi nol, sehingga dari tabel di atas berubah menjadi tabel berikut.
Cij
O1
O2
O3
O4
D1
D2
12
10
30 1
10
20
D3
25 9
156
D4
30
D5
5
12
15
40 1
10
55
45
30
50
U1 = 0
U2 = -3
U3 = -10
U4 = -3
48
40
V1=11
20
V2= 4
50
V3=9
30
V4=5
40
V5=4
Contoh 2:
Carilah Solusi minimum dari model transportasi dengan tabel awal dengan cara VAM
Cij
O1
O2
O3
O4
D1
D2
12
10
30 1
D3
25 9
156
20
12
10
15
40
10
50
V3=9
20
V2= 4
V1=11
D4
30
D5
5
40 1
40
V5=4
30
V4=5
55
45
30
50
U1 = 0
U2 = -3
U3 = -10
U4 = -3
Karena semua OC = Ui + Vj Cij 0 maka telah mencapai optimum dengan nilai biaya
minimum f = 695
Contoh 3
Carilah Solusi minimum dari model transportasi dengan tabel awal dengan cara NWC
O1
D1
304
D2
10
D3
3
D4
D5
2
OC = +3
5
O2
O3
20
Oc = +3
O4
10
20
15
55
15 3
20
V4=1
15
V5=-1
OC = 0
OC= +6
OC = +3
OC = +4
30
V1=4
30
V2= 3
30
V3=4
bi
40
U1= 0
30
U2=-1
35
U3=2
20
U4=4
ternyata masih ada sel O4D3yang masih positif dengan nilai OC = (4 +4)-2 = + 6, sehingga sel
O4D3 masuk dalam sel perbaikan sengan siklusnya adalah (O 4D3 O4D4+ O3D4 O3D3) dengan
barang yang dimasukkan sebanyak 5 unit,sel O4D4 berkurang 5, sel O3D4 bertambah 5 serta sel
O3D3 berkurang 5 , sehingga dari tabel di atas berubah menjadi tabel berikut
O1
D1
25
D2
15
D3
3
D4
D5
2
OC = +3
5
O2
O3
O4
15
Oc = +3
OC = 0
30
V1=4
30
V2= 3
15
15
30
V3=4
20
5
15 3
20
V4=1
bi
40
U1= 0
30
U2=-1
35
U3=2
20
U4=-2
15
V5=-1
49
Dengan cara yang sama selanjutnya hasil perbaikan table seperti berikut.
O1
D1
10
D2
30
D3
3
D4
1
OC = +3
O2
O3
30
15
30
V1=4
30
V2= 3
D5
2
OC = +2
3
20
OC = 0
O4
30
V3=4
15 3
20
V4=4
bi
40
U1= 0
30
U2=-1
35
U3=-1
20
U4=-2
15
V5=5
Dengan cara yang sama selanjutnya hasil perbaikan table seperti berikut.
O1
D1
10
D2
D3
30
D4
1
D5
2
OC = +2
5
O2
O3
15
302
20
OC = 0
O4
30
V1=4
30
V2= 3
30
V3=1
15 3
20
V4=4
bi
40
U1= 0
30
U2=-1
35
U3=-1
20
U4=-2
15
V5=5
Dengan cara yang sama selanjutnya hasil perbaikan table seperti berikut.
D1
O1
D2
O2
D3
30
302
D4
10
O3
25 3
O4
30
V1=2
30
V2= 3
10
D5
2
OC = 0
2
OC = + 2
30
V3=1
15 3
20
V4=2
bi
40
U1= 0
30
U2=-1
35
U3=1
20
U4=0
15
V5=3
Dengan cara yang sama selanjutnya hasil perbaikan table seperti berikut.
D1
O1
O2
O3
D2
10 3
D3
30
302
D4
10
10
D5
2
15
bi
40
U1= 0
30
U2=-1
35
50
30
V1=2
30
V2= 3
O4
20
30
V3=1
20
V4=2
U3=1
20
U4=0
15
V5=1
Semua OC pada sel kosong semuanya sudah negatif maka kasus minimum dipenuhi dengan
nilai minimum f = 3. +1.30 +2.10 +2.30 + 3.10 + 3.10 +2.15 +2.20 = 240
Penyelesaian transportasi kasus maksimum
Untuk menyelesaikan transportasi kasis maksimum dapat dilaksanakan dengan langahlangkah sebagai berikut:
1. Kurangkan semua Cij dengan harga Cij yang terbesar.
2. Setelah semua Cij dikurangi dengan Cij yang terbesar maka kasusnya akan berubah
menjadi kasus minimum.
3. Ikutilah kasus minimum dengan cara di depan.
4. Harga fungsi sasarannya diambil dari tabel awal sebelum dikurangi Cij yang terbesar.
Contoh:
Tentukan keuntungan-keuntungan maksimum bila Cij menyatakan bahwa yang diperoleh dari
tabel berikut :
D1
O1
56
O2
16
O3
dj
D2
4
D3
8
56
16
82
24
77
16
66
24
36
16
72
bi
41
102
41
215
215
D1
O1
O2
D2
56-20
16
-8
D3
-16
-16
OC= +4
OC= +12
66 0
-8
U1 = 0
U2 = 12
OC=+20
O3
-16
36-8
410
U3 = 4
OC=0
51
V1=-20
V2=-12 V3=-4
Setelah semua Cij dikurang dengan C22 =24 (Cij terbesar) tabel di atas sudah berubah
menjadi kasus minimum sehingga untuk menyelesaikan dapat diikuti langkah-langkah kasus
minimum seperti di atas. Adapun langkah langkahnya adalah memasukkan sel O2D3 yang
memiliki OC = 20 (OC terbesar) merupakan sel yang memerlukaan perbaikan. Adapun sel
O2D3 dengan siklusnya adalah (O2D3- O2D2+ O3D2- O3D3) . dengan perbaikan tersebut hasil
tabelnya perbaikan adalah berikut:
D1
D2
D3
O1
56-20
O2
-8
-16
OC=+4
OC=+20
25
-16
77-8
16
O3
-16
OC= -
V1=-20
U1 = 0
41 -8 U2 = 12
0
U3 = 4
OC= 0
V2=-12 V3=-4
Dari tabel di atas, maka sel O1D3 merupakan sel yang perlu diperbaiki, dengan siklusnya adalah
(O1D3- O1D1+ O2D1- O2D3) adapun hasil tabel perbaikan adalah berikut
D1
O1
D2
15-20
-16
D3
41 -16
U1 = 0
OC= +4
O2
57 -8
250
-8 U2 = 12
OC= +4
-16
O3
77 -8
OC= +4
U3 = 4
OC= -
V1=-20 V2=-12
V3=-16
Dari tabel di atas, maka sel O1D2 merupakan sel yang perlu diperbaiki, dengan siklusnya adalah
(O1D2 - O1D1 + O2D1- O2D2) adapun hasil tabel perbaikan adalah berikut
D1
-20
O1
D2
D3
15-16
41-16
U1 = 0
100
-8
U2 = 16
OC = -
O2
72-8
OC= + 8
O3
-16
77 -8
OC=0
OC=-
V1=-24
V2=-16 V3=-16
U3 = 8
52
Dari tabel di atas, maka sel O2D3 merupakan sel yang perlu diperbaiki, dengan siklusnya adalah
(O2D3 O2D2 + O1D2 O1D3) adapun hasil tabel perbaikan adalah berikut
D1
-20
O1
D2
D3
25-16
31-16
U1 = 0
OC= +4
72-8
O2
10 -8 U2 = 8
OC = -16
O3
77 -8
OC=+ 8
OC=-
V1=-16
V2=-16 V3=-16
U3 = 8
Dari tabel di atas, maka sel O3D1 merupakan sel yang perlu diperbaiki, dengan siklusnya adalah
(O3D1 O3D2 + O1D2 O1D3 + O2D3 O2D1) adapun hasil tabel perbaikan adalah berikut
D1
D2
-20
O1
D3
56-16
-16
OC=-
OC = -
-8
O2
41
-16
-8
31
U1= 0
82
41 -8
OC = 0
O3
56
46
U2= 16
77
OC=-
72
102
U3= 8
41
D2
D3
kuantita
s
56
O1
568
O2
4116
24
41 16
82
O3
318
4616
24
77
kapasita
72
102
41
s
Pada program terakhir telah mencapai maksimal , dengan nilai maksimum
f = 8.56 + 16. 41 + 16. 41 + 8. 31 + 16. 46
= 448 + 656 + 656 +248 + 736 = 2744
53
D. Masalah transportasi dimana Origin dan Deman tidak seimbang (Permintaan dan
Persediaan tidak seimbang)
Kasus ini diakibatkan oleh bi dj, hal ini dimungkinkan oleh 2 hal:
1. bi > dj
maka kita menambah D semu/dumy dengan Cij dibuat harganya nol
Contoh:
D1
D2
D3
bi
O1
200
O2
400
200
200
100
600
500
Karena jumlah bi dengan jumlah dj tidak sama, maka kasus tersebut dakatakan kasus
tidak seimbang. Untuk menyelesaikan kasus ini maka kita harus menambah Destinaton
semu (Ds) , karena bi > dj hasil tabel berikut :
D1
D2
D3
Ds
bi
O1
200
O2
400
200
200
100
100
600
600
Setelah kita menambah Ds , maka kasusnya berubah menjadi kasus seimbang, kita bisa
mengisi tabel awal dengan salah satu cara (NWC, VAM, Inspeksi) dan setelah diisi
kita dapat menentukan nilai optimum dengan cara modi. Tabel awal di bawah dilakukan
dengan cara NWC.
D1
D2
O1
100 5
O2
D3
4
100
200 3
100
Ds
200
bi
200
100 1
100 0
400
100
100
600
600
Tabel di atas merupakan kasus yang sudah seimbang (bi = dj). Selanjutnya untuk kasus
dimana dj > bi kita tinggal menambah Origin semu/O semu seperti kasus dua beriku.
2. bi < dj
maka kita menambah O semu/origin semu dengan Cij diberi harga nol.
Contoh:
D1
D2
D3
bi
O1
200
O2
300
200
400
100
500
700
54
Karena jumlah bi dengan jumlah dj tidak sama, maka kasus tersebut dakatakan kasus
tidak seimbang. Untuk menyelesaikan kasus ini maka kita harus menambah Origin semu
(Os), karena bi < dj hasilnya tabel berikut :
D1
D2
D3
O1
200
O2
300
Os
200
200
400
100
700
700
Setelah kita menambah Os , maka kasusnya berubah menjadi kasus seimbang, kita bisa
mengisi tabel awal dengan salah satu cara (NWC, VAM, Inspeksi) dan setelah diisi kita
dapat menentukan nilai optimum dengan cara modi.
D1
O1
150
D2
D3
50 4
O2
3003
Os
100
150
1000
450
100
200
300
200
700
700
D2
D3
O1
56 4
56
O2
2616
5624
16
82
O3
Os
82
46 16 3124
0
102
300
77
30
61
Dari tabel di atas akan dicari nilai minimum dengan cara modi sebagai berikut
55
D1
O1
D2
4
56
16
O2
D3
26
OC = + 4
OC = + 4
24
3116
25
O3
77 16
24
Os
300
V1=4
V2=12
U1=0
U2=12
U3=4
U4=-4
V3=4
Dari tabel di atas, maka sel O1D3 merupakan sel yang perlu diperbaiki, dengan siklusnya
adalah (O1D3 O1D1 + O2D1 O2D3 ) adapun hasil tabel perbaikan adalah berikut
D1
D2
D3
254
O1
318
U1=0
OC = 4
5716
O2
2524
16
U2=12
OC = 0
8
O3
77
16
24
U3=4
300
U4=-8
OC = 0
0
Os
OC = + 4
V1=4
V2=12
V3=8
Dari tabel di atas, maka sel O1D2 merupakan sel yang perlu diperbaiki, dengan siklusnya
adalah (O1D2 O1D1 + O2D1 O2D2 ) adapun hasil tabel perbaikan adalah berikut
D1
O1
O2
D2
D3
258
318
24
16
8216
U1=0
U2=12
OC = +4
8
O3
77
16
24
U3=8
300
U4=-8
OC = +4
0
Os
OC = 0
V1=4
V2=8
V3=8
Dari tabel di atas, maka sel O2D3 merupakan sel yang perlu diperbaiki, dengan siklusnya
adalah (O2D3 O1D3 + O1D1 O2D1 ) adapun hasil tabel perbaikan adalah berikut
56
D1
O1
D2
31 4
O2
5116
O3
D3
258
24
31 16
16
24
U3=8
300
U4=-4
77
U1=0
U2=12
OC = +4
0
Os
OC = + 4
V1=4
V2=8
V3=4
Dari tabel di atas, maka sel O3D1 merupakan sel yang perlu diperbaiki, dengan siklusnya
adalah (O3D1 O3D2 + O1D2 O1D1 ) adapun hasil tabel perbaikan adalah berikut
D1
O1
O2
D2
D3
568
5116
24
31 16
O3
31 8
4616
24
U3=8
Os
300
U4=0
U1=0
U2=16
OC = +8
V1=0
V2=8
V3=0
Dari tabel di atas, maka sel O3D1 merupakan sel yang perlu diperbaiki, dengan siklusnya
adalah (OsD2 OsD3 + O2D3 O2D1 + O3D1 O3D2 ) adapun hasil tabel perbaikan adalah
berikut
D1
D2
568
O2
21
16
24
16
O3
61 8
1616
Os
O1
D3
30
61
24
56
U1=0
82
U2=16
77
U3=8
30
U4=-8
82
102
61
V1=0
V2=8
V3=0
Semua OC pada sel kosong sudah negatif semua sehingga minimum tercapai dengan nilai
minimum f = 8.56 + 16.21 + 16.61 + 8. 61 + 16. 16 + 0.30
= 448 + 336 + 976 +256 + 0 = 2.016
E. Kasus solusi banyak
57
Suatu solusi dari masalah transportasi nilai optimalnya tidak selalu tunggal, (mungkin
banyak), karena penentu solusi optimal bila untuk setiap OC sel kosong harus 0. Bila di
dalam solusi optimal terdapat OC = 0 pada sel kosong maka dengan memasukkan sel yang
mempunyai OC = 0 itu juga merupakan solusi optimal yang fungsi sasarannya = fungsi
sebelumnya.
Contoh 1:
Carilah Solusi minimum dari model transportasi dengan tabel awal dengan cara Inspeksi
Ci
D1
D2
j
O1
20
D3
20
D4
D5
159
35 5
oc= -
oc = -
oc=(0+4)-4 =0
8
O2
30
25
oc=(-3+11)-8=1
15
oc = -
oc = -
oc = -
oc = -
15
10
10 6
451
oc = -
oc = -
50
V1=11
30
V2= 4
O3
30
O4
70
U1 = 0
55
U2 = -3
30
U3 = -10
55
U4 = - 3
oc=(0+4)-10=-6
10
oc = -
50
V3=9
35
V4=5
45
V5=4
Dari tabel di atas setelah semua sel kosong dihitung nilai OCnya , ternyata masih ada sel O 2D1
yang masih positif dengan nilai OC = (-3 + 11)-8 = + 1, sehingga sel O 2D1 masuk dalam sel
perbaikan sengan siklusnya adalah (O2D1 O2D3 + O1D3 O1D1) dengan barang yang
dimasukkan sebanyak 20 unit,sel O2D3 berkurang 20, sel O1D3 bertambah 20 serta sel O1D1
berkurang 20 menjadi nol, sehingga dari tabel di atas berubah menjadi tabel berikut.
Cij
D1
O1
20
D2
D3
4
D4
D5
359
35 5
oc= -
oc = -
oc=(0+4)-4 =0
O2
20
O3
30
O4
15
oc = -
oc = -
oc = -
oc = -
15
10
10 6
451
oc = -
oc = -
30
50
V1=11
30
V2= 4
70
U1 = 0
55
U2 = -3
30
U3 = -10
55
U4 = - 3
oc=(0+4)-10=-6
10
oc = -
50
V3=9
35
V4=5
45
V5=4
Karena semua OC = Ui + Vj Cij 0 maka telah mencapai minimum dengan nilai biaya
adalah
f
D1
O1
20
O2
20 8
O3
D2
D3
D4
D5
30 4
59
35 5
10
70
U1 = 0
356
55
U2 = -3
oc= -
oc = -
15
30
U3 = -10
oc = -
oc = -
oc = -
oc = -
15
10
10 6
451
55
U4 = - 3
oc = -
oc = -
30
O4
50
V1=11
oc = -
30
V2= 4
50
V3=9
35
V4=5
45
V5=4
Nilai minimum f = 30.4 + 5.9 + 35.5+ 20.8 + 35.6 + 30.1 + 10.6 + 45.1
= 120 +45 + 175 + 160+ 210 + 30 + 60 + 45 = 845
Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika kasus optimum tercapai , tetapi ada OC sel kosong
memiliki harga sama dengan nol, maka transportasi tersebut memiliki solusi banyak, untuk
menentukan solusi yang lain caranya dengan memasukkan sel kosong yang memiliki OC sama
dengan nol diikutkan dalam perbaikan.
F. Kasus degenerate/kemerosotan
Kasus degenerate terjadi apabila jumlah sel yang terisi dari masalah transportasi kurang
dari (m + n 1) kasus ini bisa terjadi :
1. Degenerite bisa terjadi diawal penentuan masalah transportasi ( cara penentuan tabel
awal bisa menggunakan salah satu cara :metode NWC, VAM, Inspeksi).
Contoh :
D1
O1
O2
200
6
200
D2
5
D3
kuantitas
200
100
200
200
300
100
Dengan mengisi tabel awal dengan cara NWC,tabel yang terisi hanya 3 sel pada hal
seharusnya ada 4 sel, hal ini terjadi degenerate. Sehingga untuk memenuhi sel terisi
(m + N -1) harus menambah satu sel dengan nilai dan dipilih pada sel O1D2 yang
memiliki ongkos termurah seperti tabel di atas.
59
Contoh 1 Carilah biaya minimum dari tabel merosot diawal program berikut
D1
D2
D3
O1
202
O2
15 4
20
15
25
20
40
25
60
60
D1
O1
D2
20
O2
D3
15 4
U1 = 0
U2 = 3
U1 = 0
251
U2 = 1
25
V1 = 2
V1 = 1
V3 = -2
D1
D2
D3
O1
52
O2
153
V1 = 2
15
V1 = 1
V3 = 0
Nilai minimal dicapai dengan biaya minimum f = 2.5 +1.15 +3.15 +1.25 = 95
2. Degenerite bisa terjadi pada saaat pertengahan mencari nilai optimum.
Langkah untuk mengatasi kasus degenerate dengan cara menambah (epsilon)
sehingga syarat sel yang terisi (m + n 1) dipenuhi. Jika kasus merupakan kasus
minimum letakkan harga pada ongkos yang terendah. Sedangkan harga sendiri
mendekati 0, sehingga penjumlahan atau pengurangan dengan tidak mempengaruhi
harga.
Kemerosotan saat menentukan program optimum terjadi karena :Dengan
memasukan Oppurtunity Cost tertinggi mengakibatkan kekosongan 2 sel atau lebih
diantara sel tersebut dalam program. Agar tidak terjadi kemerosotan maka biasanya
bisa ditempatkan pada sel dengan ukuran ongkos terendah yang telah mengalami
kemerosotan tadi.
60
Contoh 2 Carilah biaya minimum dari tabel merosot di pertengahan proses berikut:
D1
30
O1
O2
O3
O4
D2
10 3
20 2
4
5
3
30
D1
O1
O2
O3
O4
30
4
5
D2
10
20
D4
2
10 3
5 6
D3
10
56
4
D1
D2
D3
15 3
52
203
5
V4 = 7
52
V3 = 4
D2
D3
D4
15
20 3
V3 = 4
5 3
V5 = 5
U1= 0
U2 = -1
U3 = -4
U4 = -2
D5
V2 = 3
U1= 0
U2 = -1
U3 = 2
U4 = 4
D5
6
15
V2 = 3
5 3
V5 = -1
5
V1 = 4
D4
153
15 2
15
5
V4 = 1
D5
V3 = 4
D4
V2 = 3
25
D1
2
3
V1 = 4
40
30
20
10
153
55
20
15
254
D5
V1 = 4
O1
O2
O3
O4
O1
O2
O3
O4
30
D3
V4 = 2
2
3
5
V5 = 5
U1= 0
U2 = -1
U3 = 1
U4 = -2
61
D1
O1
O2
O3
O4
O1
O2
O3
O4
D2
20 4
5
D4
15
D5
52
52
153
102
V1 = 4
D1
20
V2 = 3
V3 = 4
D2
4
5
10
V1 = 4
1
3
30
V2 = 3
V3 = 1
D2
5
D3
15
V4 = 2
D1
O1
O2
O3
O4
D3
15 3
15 2
15 3
10 2
V1 = 4
30
V2 = 3
D4
5
V5 = 1
D5
2
15
D5
2
15
V3 = 1
U1= 0
U2 = -1
U3 = 1
U4 = -2
V5 = 1
D4
1
V4 = 2
D3
U1= 0
U2 = -1
U3 = 1
U4 = -2
20
V4 = 2
U1= 0
U2 = -1
U3 = -1
U4 = -2
V5 = 3
Nilai minimal telah tercapai dengan f = 5.4 + 15.1 + 20.2 + 30.2 + 15.3 + 5.2 + 10.2 = 210
CATATAN :
Suatu solusi dari masalah transportasi nilai optimalnya tidak selalu tunggal, karena suatu
solusi optimal bila untuk setiap Oppurtunity Cost setiap sel kosong 0.
Bila didalam solusi optimal terdapat OC = 0 maka dengan memasukan sel yang
mempunyai OC = 0 tersebut juga akan merupakan solusi optimal yang fungsi sasarannya akan
sama dengan fungsi sebelumnya.
G. Kasus Jalan Rusak
Jika Masalah transportasi ada salah satu jalan rusak, maka untuk menyelesaikan
persoalan tersebut dengan cara jalan yang rusak tersebut tidak akan diisi biarpun biayanya
murah, karena pada hakekatnya ketika terdapat jalan rusak dampaknya memerlukan biaya
yang mahal. Untuk itu agar sel yang memuat jalan rusak diberi kode M sehingga tidak akan
terisi, tetapi untuk menghitung jumlah sel terisi sel pada jalan risak tidak dihitung.
62
Contoh 1: Carilah Solusi minimum dari model transportasi Jika Jalan O2D4 rusak
Ci
j
O1
D1
D2
19
D3
D4
D5
bi
10
80
O2
60
O3
15
30
O4
15
12
13
55
50
40
50
35
50
Solusi minimum dari model transportasi akan diselesaikan dengan tabel awal cara Inspeksi
Ci
D1
j
O1
1519
D2
D3
4
D4
309
D5
35 5
oc = 0
8
O2
30
O4
15
50
V1=19
401
206
oc = -
15
oc = -
oc = -
oc = -
oc = -
12
13
12
501
oc = -
oc = -
oc = -
40
V2= 4
80
U1 = 0
60
U2 = -3
30
U3 = -18
55
U4 = - 4
oc = -
oc = 19-3-8=8
O3
10
50
V3=9
35
V4=5
50
V5=5
Pada sel O2D4 agar tidak terisi maka diberi lambang M, karena kalau tidak diberi lambing M
kemungkinan besar akan terisi, sebab ongkosnya murah.
Dari tabel di atas setelah semua sel kosong dihitung nilai OCnya , ternyata masih ada sel O 2D1
yang masih positif dengan nilai OC = (-3 + 19)-8 = + 8, sehingga sel O 2D1 masuk dalam sel
perbaikan sengan siklusnya adalah (O2D1 O2D3 + O1D3 O1D1) dengan barang yang
dimasukkan sebanyak 15 unit,sel O2D3 berkurang 15, sel O1D3 bertambah 15 serta sel O1D1
berkurang 15 menjadi nol, sehingga dari tabel di atas berubah menjadi tabel berikut.
63
Cij
D1
O1
19
D2
4
oc = -
O3
459
D5
35 5
10
56
15
oc = 12
oc = -
15
5
50
V1= 11
40
V2= 4
80
U1 = 0
60
U2 = -3
30
U3 = -10
55
U4 = 4
oc= -
401
1
30
O4
D4
oc=(0+4)-4 =0
158
O2
D3
oc = -
oc = -
oc = -
oc = -
13
12
501
oc = 0
oc = -
50
V3=9
35
V4=5
50
V5=-3
Karena semua OC = Ui + Vj Cij 0 maka telah mencapai minimum dengan nilai biaya
adalah
f
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Seorang manager pemasaran diminta mengelola 5 pabrik dengan kapasitas masingmasing 90, 60, 40, 80, 50 dan 6 agen dengan kapasitas masing-masing agen 50, 70, 60,
70, 60, 40. Bila biaya tiap unit tertera dalam tabel sebagai berikut :
D1
D2
D3
D4
D5
D6
O1
10
O2
O3
O4
O5
10
Tentukan model pendistribusian agar diperoleh biaya minimaldan tentukan biaya yang
diperlukan?
2. Seorang manager pemasaran diminta mengelola 5 pabrik dengan kapasitas masingmasing 80, 60, 50, 70, 65 dan 6 agen dengan kapasitas masing-masing agen 80, 70, 50,
70, 60, 70. Bila keuntungan tiap unit tertera dalam tabel sebagai berikut :
64
D1
D2
D3
D4
D5
D6
O1
15
20
12
10
O2
25
15
18
O3
18
16
17
13
25
O4
20
10
25
17
O5
18
16
19
10
17
30
Suplai dalam
Lokasi Proyek
Permintaan dalam
L1
L2
L3
satuan
45
50
20
satuan
35
40
40
Informasi biaya angkut per satuan barang dari pabrik ke lokasi proyek dalam ribuan Rp.
Proyek
L1
L2
L3
P1
P2
P3
5
20
5
10
30
8
10
20
12
Dari
BAB VI
ASSIGMENT PROBLEM (MASALAH PENUGASAN)
A. PENDAHULUAN
65
Masalah penugasan (Assigment problem) merupakan salah satu persoalan transportasi yang
merupakan kasus khusus dari masalah linier programming pada umumnya. Sehingga sebagai
dasar penyelesaian masalah penugasan adalah linier programming dan khususnya transportasi
yang mengalami degenerate (penyusutan). Dalam dunia usaha atau bisnis dan industry
manajemen sering mengalami masalah-masalah yang berhubungan penugasan optimal dari
bermacam-macam sumber yang produktif atau personalia yang mempunyai tingkat efisiensi yang
bebeda, untuk tugas yang berbeda pula.
Masalah penugasan (Assigment Problem) pertama-tama dikenalkan oleh seorang ahli
matematika dari Hongaria yang bernama D Konig dalam tahun 1916, dimana aturan mainnya
adalah sebagai berikut : Jika dalam suatu perusahaan tersedia n fasilitas (mesin, orang dan
peralatan) hanya dapat melaksanakan pekerjaan satu jenis. Jadi masalah penugasan akan
mencakup sejumlah n sumber yang mempunyai n tugas. Sehingga bentuk penugasan dapat kita
susun dalam matriks dengan ukuran atau ordo n x n, dimana baris menyatakan sumber-sumber
dan kolom menyatakan tugas-tugas.
B. MODEL DAN MACAM-MACAM PERSOALAN PENUGASAN
1. Model Matematika Masalah Penugasan
Secara matematika masalah penugasan dapat kita tulis dalam suatu bentuk
linierprogramming sebagai berikut :
m
Z = CijXij
i=1 j=1
(memaksimumkan/meminimumkan)
Dengan syarat :
1. Xij = (Xij)2
m
i=1
j=1
Xij= Xij=1
2.
3. Xij 0
Dengan :
Z = Nilai optimum (max/min) dari persoalan penugasan
Cij = Ongkos atau keuntungan yang sudah diketahui
Xij = Pekerjaan I yang dikerjakan oleh j
Dari syarat tersebut diatas dapat kita terjemahkan sebagai berikut :
1. Karena Xij = (Xij)2, maka nilai dari Xij adalah
1, kalau pekerjaan I dikerjakan oleh mesin j
Xij =
0, untuk yang lain
2.
i=1
j=1
Xij= Xij=1
, artinya
Setiap baris dalam kolom matriks X akan mempunyai satu sel atau kotak dengan nilai
satu, sedang kotak lainnya nol. Ini berarti suatu himpunan dengan n elemen harus dipilih
66
dari matriks C = (Cij), sedemikian rupa sehingga tidak ada dua garis atau kolom yang
mempunyai elemen sama, atau dengan kata lain tiap baris atau kolom hanya terdapat satu
harga Xij = 1 dan lainnya nol, dan baris yang satu dengan baris yang lainnya tidak boleh
sama.
3. Xij 0 artinya nilai Xij minimal nol dan maksimal 1, sehingga kita mencari Xij = 0 dan
kapan Xij = 1, atau dengan kata lain persyaratan dari Xij tidak negatif.
2. Macam-macam Persoalan Penugasan
Pada prinsipnya peersoalan penugasan adalah suatu persoalan untuk mencari nilai
optimal, sehingga dari sini suatu perusahaan atau instansi berusaha bagaimana suatu
persoalan bisa mencapai nilai minimum?, atau dengan perkataan lain bagaimana suatu
pekerjaan dapat diselesaikan dengan biaya minimum, sedangkan dalam kasus maksimum
biasanya dipakai untuk mencari tingkat keuntungan maximum atau indek produktifitas,
artinya efektifitas pelaksanaan tugas oleh karyawan individu diukur dengan jumlah
kontribusi keuntungan.
Seperti pada pembicaraan didepan bahwa persoalan penugasan disyaratkan berbentuk
bujur sangkar, artinya jumlah sumber sama dengan jumlah tugas. Dari sini maka
persoalan penugasan mempunyai tiga bentuk yaitu :
1. Bentuk bujur sangkar, yaitu bentuk penugasan dimana banyaknya tugas sama dengan
banyaknya sumber.
2. Bentuk segi empat, yaitu bentuk penugasan dimana jumlah pekerjaan tidak sama
dengan jumlah sumber. Maka biar menjadi bentuk bujur sangkar harus ditambah
semu(karyawan
atau
pekerjaan
semu)
tergantung
bentuknya.
Dan
dalam
kenyataannya selisih antara baris dan kolom hanya satu, karena kalau terlalu banyak
selisihnya maka biasanya pimpinan akan mengambil kebijaksanaan.
3. Bentuk khusus yaitu bentuk penugasan dari salah satu bentuk (1) dan (2), namun
kadang-kadang beberapa elemen matriks tidak diketahui. Ada sejumlah alas an
mengapa terdapat elemen yang tidak diketahui? Tidak lain karena pertimbangan
perusahaan, dan perusahaan menginginkan agar tidak dipakai.
67
persoalan
penugasan
dengan
menggunakan
metode
1. Kurangkan nilai terendah dalam sel tak tertutup terhadap semua sel-sel tak tertutup
dari matriks TOC.
2. Tambahkan nilai terendah ini pada sel-sel yang terletak pada persimpangan dua
garis.
e. Ulangi langkah (c) dan (d) bila masalah penugasan belum optimum sampai tercapai
nilai optimum.
2. Penyelesaian Persoalan Penugasan Kasus Maksimum
Untuk menyelesaikan kasus maksimum dalam persoalan penugasan sama dengan
kasus minimum yaitu :
1. Metode coba-coba
Bahkan untuk Metode Coba-coba sama dengan kasus minimum, artinya mencari nilai
optimum (maximum) dari n! alternatif yang telah dicari.
2. Metode transportasi
Sebelum langkah-langkah dalam metode transportasi dilakukan, maka terlebih dahulu
dilakukan pengurangan semua Cij dengan Cij yang terbesar dari matriks transportasi. Nilai
Cij yang telah mengalami transportasi akan berubah menjadi kasus minimum. Setelah
menjadi kasus minimum maka langkah-langkah dalam kasus minimum dapat diikuti hingga
tercapai nilai optimum(minimum) dari tabel kasus minimum, maka kita kembalikan pada
tabel awal untuk menentukan nilai maksimum.
3. Metode Assignment
Untuk menyelesaikan persoalan penugasan dengan metode assignment untuk kasus
maximum adalah langkah-langkah berikut :
a. Tentukan tabel OL(Opportunity Loss) dengan mengurangkan nilai tertinggi dari
setiap baris dari matriks payoff terhadap semua nilai dalam baris dan kalikan
dengan (-1).
b. Tentukan tabel TOL (Total Opportunity Loss) dengan mengurangkan nilai terindah
dari setiap kolom dari matriks yang diperoleh langkah (a).
c. Tentukan apakah suatu penugasan sudah optimum?. Adapun untuk menentukan uji
tersebut kita lakukan langkah-langkah sbb:
1. Tutuplah semuanilai nol dalam matriks TOL dengan garis-garis vertical atau
horizontal dengan jumlah seminimal mungkin.
2. Jika jumlah baris dari langkah (1) sama dengan jumlah baris atau kolom
matriks, maka persoalan dalam penugasan sudah optimum. Tetapi bila belum
maka dilanjutkan tahap berikutnya.
d. Perbaikan matriks TOL dengan jalan sbb;
1. Kurangkan nilai terindah dalam sel tak tertutup terhadap semua sel-sel dari
matriks TOL.
2. Tambahkan nilai terendah ini pada sel-sel yang terletak pada persimpangan dua
garis.
e. Ulangi langkah (c) dan (d) bila masalah penugasan belum optimum sampai
tercapai nilai optimum.
f. Kembalikan ke tabel awal untuk menentukan nilkai maximum.
69
D. Contoh Penggunaan
Sebuah biro jodoh mempunyai empat klien wanita dank lien pria yang ingin
dinikahkan. Biro jodoh tersebut menyusun tabel pasangan dengan skala nol sampai dengan
sepuluh dengan asumsi skala nol untuk pasangan paling jelek dan skala sepuluh untuk
pasangan paling serasi. Adapun sebagai criteria atau rambu-rambu penentuan skala adalah:
1. Kecantikan
6. Agama
2. Pendidikan
7. Kepribadian
3. Kekayaan
8. Kemasyarakatan/social
4. Keturunan
9. Hoby/selera
5. Pekerjaan
10. Status : bujang/duda
Dari hasil pengamatan maka diperoleh maka diperoleh tabel skala penilaian adalah sbb:
Calon
Penganten
Wanita
P
Q
R
S
A
7
5
3
6
B
4
9
5
5
C
7
3
6
0
D
3
8
2
4
E
10
7
9
8
Penyelesaian :
Karena jumlah pengantin pria satu lebih banyak daripada pengantin wanita, maka salah
satu calon pengantin pria tidak akan mendapatkan pasangan. Untuk mengatasi hal ini maka kita
buat pengantin wanita bohong-bohongan (Dummy) yang berpasangan dengan pengantin pria
mempunyai skala nol sehingga bentuk matriksnya menjadi:
70
10
Karena masing-masing kolom memuat bilangan nol, maka langkah dua menentukan TOL
otomatis dipenuhi, sehingga kita lanjutkan langkah tiga yaitu menguji optimal
3
0 Garis vertical
garis horisontal
Karena belum optimal (3 < 5) maka kita lanjutkan langkah empat sbb:
1
Juga belum optimal (4 < 5), maka kita lanjutkan uji optimal :
0
Karena sudah optimal (5 = 5), maka solusi dapat dicari dengan pasangan yang cocok adalah sbb:
P C dengan skala 7
Q B dengan skala
R E dengan skala 9
S A dengan skala 6
Sedangkan yang tidak memperoleh pasangan adalah calon pengantin pria dengan nama D.
71
Kesimpulan:
1. Assignment problem merupakan masalah khusus dalam masalah transportasi.
2. Ada 3 cara penyelesaian tetapi yang paling efektif adalah dengan metode assagment.
3. Kasus optimum tidak selalu terpilih yang mempunyai skor tertinggi dalam kasus
maksimum dan skor terendah dalam kasus minimum.
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Suatu perusahaan besar ingin menyelesaikan 3 macam pekerjaan (jobs) melalui 3 jenis
mesin. Setiap jenis pekerjaan (jobs) hanya boleh diselesaikan oleh satu mesin saja. Biaya
penyelesaian setiap jenis pekerjaan oleh jenis mesin tertentu dapat dilihat dalam tabel
biaya. Aturlah pekerjaan ini pada setiap mesin sehingga diperoleh jumlah biaya
penugasan yang minimum.
Tabel biaya
M
P
M1
M2
M3
P1
P2
P3
M1
M2
M3
M4
P1
18
24
28
32
P2
13
17
19
P3
10
15
19
22
P4
12
16
20
25
72
Proses
Jenis I
II
III
IV
kemampuan
Pemasangan
3,5
600 jam
Test lab
1,5
1,2
1,2
120 jam
Tahanan
Kapasitas
4
2
3
2
3
2
3
3
400 jam
300 jam
Keuntungan
425
625
500
450
Tentukan keuntungan maksimum dengan syarat jenis I paling banyak 40 buah. Dan
tentukan jenis barang yang diproduksi.
Jenis radio
Proses I
Proses II
Proses III
0,8
0,5
1,2
Tentukan jumlah bahan kimia yang harus dibeli dan berapa mereka harus
membayar !
b. Tentukan masing-masing pupuk harus dibuat! ( note ingat primal dan dual)
G2
G3
G4
P1
P2
P3
P4
: 4x + 3y 24
3x + 5y 30
x+y8
x, y 0
3x + 5y + 2z 50
2x + 6y + 3z 40
x,y,z 0
MATA KULIAH
SEMESTER/JURUSAN
WAKTU
DOSEN PENGUJI
: PROGRAM LINIER
: V/PEND.MATEMATIKA
: 90 MENIT
: Joko Purwanto
1. Dalam suatu kolam dipelihara 2 jenis ikan, A dan B. masing-masing mempunyai berat
rata-rata 2 kg dan 1 kg. tersedia untuk ikan dua jenismakanan M1 dan M2. Tiap hari ikan
A rata-rata memerlukan 1 unti M1 dan 3 unit M2. Sedangkan untuk ikan B diperlukan 2
unit M1 dan 1 unit M2. Jika setiap hari tersedia 5000 unit M1 dan 900 unit M2
bagaimanakah pengisian kolam supaya diperoleh total berat ikan maksimum.
2. Dengan metode simplek meminimumkan f(x) = 2x + 3y dengan syarat x + y 8 ; 7x + y
21 ; x 4 ; x,y 0.
Tentukan pula solusi dual bila mungkin!
3. Sejenis barang diangkut dari 5 tempat keeempat (4) tujuan dengan suplay barang masingmasing 30, 40, 50, 60, 20 dan permintaan dari tempat tujuan masing-masing 40, 30, 40,
50.
Bila daya angkut baranmg dari asal ke tujuan tertera pada tabel sebagai berikut :
D1
D2
D3
D4
O1
O2
O3
O4
O5
a. Bagaimana cara pengaturan barang agar diperoleh biaya minimal dan berapa biaya
transpartasi ? (hati-hati ingat kasus transfortasinya)
b. Masalah di atas mempunyai solusi tunggal atau banyak ?
Beri alas an yang pasti!
1. Sebuah perusahaan menghasilkan dua jenis barang I dan II. Kedua batang dibuat dengan
menggunakan mesin A dan mesin . untuk membuat barang I diperlukan waktu 3 jam
mesin A dan 4 jam mesin B, sedangkan untuk barang II diperlukan waktu 6 jam mesin A
dan 3 jam mesin B, kedua mesin masing-masing bekerja tidak lebih 24 jam. Bila harga
jual barang I & II masing-masing Rp 20.000 dan Rp 30.000, berapa banyaknya barang I
& II dibuat agar penghasilan maximum.
2. Selesaikan solusi primal dan dual dari persoalan meminimumkan f = 5x + 7y dengan
syarat 10 x+ 3y 90
4x + 6y 72
7x + 5y 105
x, y 0
dan berapa nilai optimalnya?
3. Seorang direktur disuruh mengelola 5 pabrik dengan 6 agen penyalur dengan kapasitas
pabrik masinr-masing 80, 60, 50, 70, 50 dan kapasitas agen masing-masing 40, 70, 50,
70, 60, 40.
Bila ongkos transportasi dari pabrik ke agen penyalur tertera dalam tabel dibawah ini
D1
D2
D3
D4
D5
D6
O1
10
O2
O3
O4
O5
10
3x + 3y + 2z 33
4x + 2y + 3z 50
x, y, z 0
D1
D2
D3
D4
D5
O1
O2
O3
O4
O5
D1
D2
D3
D4
D5
D6
O1
12
O2
O3
10
O4
15
O5
13
10
80
D1
D2
D3
D4
D5
D6
O1
10
O2
O3
O4
O5
10
81
: Program Linier
: Sabtu,13 Nopember 2010
:V
: 90 menit
: Joko Purwanto
: Tutup Buku
III.
Tentukan solusi Primal dan Dual dari kasus minimumkan 120x 80y + 40z
Dengan syarat : 8x + 2y + 4z 40
-5x -4y + 5z 20
-2x + 5y 10z 50
x, y , z 0
: Program Linier
: Senin, 19Januari 2011
:V
: 90 menit
: Joko Purwanto
: Tutup Buku
D2
D3
D4
O1
O2
2
3
7
2
5
4
2
3
O3
O4
O5
a. Bagaimana cara pengaturan barang agar diperoleh biaya minimal dan berapa biaya
transportasi bila O2D2 rusak? ( hati-hati kasus transportasi)
b. Masalah di atas solusi tunggal atau banyak? Beri alasan yang pasti.
83
: Program Linier
: Jumat, 20 Januari 2012
:V
: 90 menit
: Joko Purwanto
: Tutup Buku
8; 3x + 4y = 12
x,y 0
a. Tentukan himpunan fisibel
b. Tentukan nilai x dan y yang memaksimalkan fungsi sasaran
III. Sejenis barang diangkut dari lima tempat menuju empat tempat dengan suplay barang
masing-masing 40, 50, 60, 70 30 dan permintaan tempat tujuan masing-masing 40, 60, 60,
70. Bila biaya angkut barang dari asal ke tujuan tertera pada tabel berikut:
D1
D2
D3
D4
O1
O2
1
3
2
2
5
2
8
6
O3
O4
O5
c. Bagaimana cara pengaturan barang agar diperoleh biaya minimal dan berapa biaya
transportasi .
84
d. Masalah di atas solusi tunggal atau banyak? Beri alasan yang pasti.
: Program Linier
: Jumat, 25 Januari 2013
:V
: 90 menit
: Joko Purwanto
: Tutup Buku
x y = 0 ; 4x + 6y 12 ; x + 2y
8; 5x +5y = 20
x,y 0
a. Tentukan himpunan fisibel
b. Tentukan nilai x dan y yang memaksimalkan fungsi sasaran
III. Sejenis barang diangkut dari lima tempat menuju empat tempat dengan suplay barang
masing-masing 400, 500, 600, 700, 300 dan permintaan tempat tujuan masing-masing 400,
600, 600, 700. Bila biaya angkut barang dari asal ke tujuan tertera pada tabel berikut:
D1
D2
D3
D4
O1
O2
1
4
4
2
5
1
6
3
O3
10
O4
O5
85
e. Bagaimana cara pengaturan barang agar diperoleh biaya minimal dan berapa biaya
transportasi .
f. Masalah di atas solusi tunggal atau banyak? Beri alasan yang pasti.
DAFTAR PUSTAKA
Hotniar Siringoringo(2005). Pemrograman Linier.Graha Ilmu, Yogyakarta.
Nunik Soematojo(1998). Program Linier. Karunika,UT, Jakarta.
N Paul Loomba. Linier Programming. MC. Graw Hill Book Company.
M. Marghi(1981).Matrik dan Perencanaan Linier. Armico, Bandung.
B. Soesanto(1981). Program Linier. FMIPA, UGM, Yogyakarta.
Howard Anton(1987). Penerapan Aljabar Linier. Airlangga, Jakarta.
J Supranto(1988). Researt Operas. UI Press, Jakarta.
Pangestu Subagyo(1983). Dasar-dasar Operations Researt. BPFE, Yogyakarta.
Tumpal JR Sitinjak(2006). Riset Operasi. Graha Ilmu,Yogyakarta.
86