Anda di halaman 1dari 5

CONTOH

No

Urusan/Indikator

Permasalahan

A.
II

ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


FOKUS KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

1
1.1

Pendidikan
Angka Melek
Huruf

1.2

Angka rata-rata
lama sekolah

1.3

Angka partisipasi
kasar SD/MI

1.4
1.4.
1

APM
APM SD/MI/Paket
A

Kegiatan
pengentasan buta
aksara, seperti
program koran ibu,
kelompok belajar
masyarakat (KBM),
kelompok belajar
usaha (KBU),
frekuensinya masih
sangat rendah.
Banyaknya lansia
yang tidak bisa
membaca
Masih rendahnya
tingkat partisipasi
sekolah pada semua
jenjang pendidikan
Masih rendahnya
akses penduduk usia
sekolah
mendapatkan
pendidikan
Kurangnya akses dan
layanan pendidikan di
jenjang SD/MI

Kondisi layanan
pendidikan dasar
antar kecamatan

Faktor Penentu
Keberhasilan

Mengoptimalkan kelompok
belajar masyarakat,
kelompok belajar usaha,
peningkatan koordinasi dan
sinergitas antar pemangku
kepentingan

Meningkatkan
kualitas layanan
pendidikan gratis
pada semua jenjang
pendidikan
Meningkatkan akses
pendidikan pada
penduduk usia
sekolah
Dengan peningkatan
partisipasi
masyarakat terhadap
akses sekolah jenjang
SD, maka jenjang
berikutnya
diantisipasi dengan
berbagai program
dan kegiatan
terutama pada
perluasan akses dan
layanan pendidikan
Difasilitasi kecamatan
untuk disamakan
angka disparitasnya,

belum berimbang
1.4.
2

APM
SMP/MTs/Paket B

1.4.
3

APM
SMA/SMK/MA/Pak
et C

Kesehatan
Angka kematian
bayi

2.1

2.2

Persentase balita
gizi buruk

Banyak usia sekolah


SD (12 tahun) sudah
di jenjang SMP dan
usia sekolah SMP (13
tahun) sudah di
jenjang SMA
Sama dengan
permasalahan di
jenjang SMP

Kurangnya
pemahaman akan
pentingnya
kesehatan ibu hamil
Masih rendahnya
kualitas pelayanan
kesehatan

Sistim surveillance
yang kurang berjalan
baik untuk
mendeteksi mereka
yang rentan gizi
buruk

III
1.

Fokus Seni Budaya dan Olahraga


Pemuda dan

terutama
menyangkut sarana
prasarana
Sosialisasi dan
penerapan standar
pelayanan minimal
(SPM) untuk setiap
jenjang di satuan
pendidikan
Sosialisasi dan
penerapan standar
pelayanan minimal
(SPM) untuk setiap
jenjang di satuan
pendidikan
Meningkatkan
kualitas pelayanan
terutama ibu dan
anak
Memberikan
pelatihan dan
pemahaman terkait
pola hidup sehat
terhadap ibu hamil
dan menyusui
Peningkatan akses
masyarakat dalam
pelayanan kesehatan
dan gizi yang
bermutu
Meningkatkan
pengetahuan
masyarakat dalam
mengasuh anak
Pembuatan regulasi
dalam rangka
penguatan
koordinasi/kerjasama
dengan lintas sector
terkait penanganan
gizi buruk

1.1

Olahraga
Jumlah club
olahraga

Belum meratanya
penyediaan klub
olahraga yang
dilengkapi dengan
sarana dan
prasarana yang
memadai

1.2

Jumlah gedung
olahraga

Belum maksimalnya
sinkronisasi program dan
kegiatan antar
pemprov/pemkot dalam
rangka pembinaan
pengembangan potensi
kepemudaan

B
I

ASPEK PELAYANAN UMUM


Fokus Layanan Urusan Wajib

1.

Perumahan
Rumah tangga
pengguna air
bersih

Belum
terpetakannya
wilayah yang akan
dilayani oleh system
penyediaan air
minum serta belum
optimalnya
pemanfaatan dan
pengelolaan air baku
air minum

Lingkungan

Belum optimalnya

1.1

1.2

Peningkatan jumlah
dan kualitas klub
olahraga
Peningkatan
pengetahuan dan
pemahaman
masyarakat akan
pola hidup sehat
melalui olahraga
Peningkatan upaya
fasilitasi penyediaan
sarana dan prasarana
klub olahraga
Meningkatkan
koordinasi antara
pusat, maupun
daerah
Peningkatan upaya
fasilitasi penyediaan
sarana dan prasarana
gedung olahraga

Peningkatan cakupan
pengguna air bersih
khususnya pada
masyarakat
perdesaan yang
terjangkau oleh PDAM
melalui penyediaan
dan prasarana air
minum dan
penambahan
kapasitas dan system
sambungan rumah
air minum serta
perlindungan sumber
air baku dari
pencemaran
lingkungan
Mengoptimalkan

pemukiman
kumuh

2.1

Pemberdayaan
perempuan dan
perlindungan
anak
Persentase
partisipasi
perempuan di
lembaga
pemerintah

3.

pelaksanaan
identifikasi lokasi
dan kebutuhan
penanganan
lingkungan
pemukiman kumuh
Belum optimalnya
pengetahuan dan
pemahaman akan
pola hidup bersih
dan sehat

pelaksanaan
identifikasi lokasi dan
kebutuhan
penanganan
lingkungan
pemukiman kumuh
Mengoptimalkan
peningkatan
pengetahuan dan
pemahaman akan
pola hidup bersih dan
sehat

Rendahnya
partisipasi
perempuan di
lembaga legislative
Tingginya dominasi
laki-laki pada
jabatan structural
strategis di lembaga
pemerintah
(eksekutif)
Belum ada kebijakan
afirmasi untuk
mendorong
keterwakilan
perempuan di
jabatan strategis
lembaga pemerintah

3.1

Kependudukan
dan Catatan Sipil
Rasio penduduk
berKTP per
satuan penduduk

Kurangnya
kesadaran
masyarakat tentang
administrasi
kependudukan

3.2

Rasio Bayi

Kurangnya

Meningkatkan upaya
pendidikan politik
bagi perempuan di
masyarakat dan
lembaga
Peningkatan
kapasitas dan skill
caleg perempuan,
aktifis organisasi
perempuan, dan
tokoh perempuan
(toma,toda,toga)
Kebijakan afirmasi
untuk memberi ruang
yang setara antara
aparatur perempuan
dan laki-laki dalam
menduduki jabatan
structural lembaga
pemerintah

Peningkatan
pelayanan dan
pemahaman kepada
masyarakat tentang
administrasi
kependudukan
Peningkatan

berakte kelahiran

kesadaran
masyarakat tentang
administrasi
kependudukan

3.3

Rasio pasangan
berakte nikah

Kurangnya
kesadaran
masyarakat tentang
administrasi
kependudukan

3.4

Ketersediaan
database
kependudukan
skala Kota

Pengoperasian dan
pemeliharaan sistem
informasi
administrasi
kependudukan
(SIAK) secara
terpadu terkendala
dengan belum
adanya jaringan dari
Dirjen
Kependudukan dan
Catatan sipil pada
server yang ada di
Kota, sehingga
proses penyediaan
database di Kota
dilakukan server
manual melalui
backup data
kependudukan dari
Sistem informasi
administrasi
kependudukan
(SIAK) masing
masing kecamatan.

3.5

Dst...

pelayanan dan
pemahaman kepada
masyarakat tentang
administrasi
kependudukan
Peningkatan
pelayanan dan
pemahaman kepada
masyarakat tentang
administrasi
kependudukan
Peningkatan
kapasitas dan
pengetahuan
aparatur pemerintah
dalam penyusunan
database
kependudukan yang
berkualitas dan
akurat.
Peningkatan
koordinasi antar
tingkatan
pemerintahan dalam
pengoperasian dan
pemeliharaan sistem
informasi dan
database
kependudukan.

Anda mungkin juga menyukai