(Sosioemosional)
Perkembangan
Sosioemosional
Usia 0-2 tahun
Tahap perkembangan psikososial usia 0-2 tahun
Tahap 2 (autonomy vs shame & doubt) : pembentukan 0-18 bulan 18 bulan – 3 tahun
kemandirian dan rasa malu/ragu-ragu
Tahap trust vs mistrust
Anak mendapatkan kebutuhan dasar (kebutuhan fisik dan psikis)
Trust terbentuk
Tidak takut berlebihan jika ditinggal ibu/caregiver karena yakin akan kembali lagi
Mistrust juga dibutuhkan untuk mendeteksi situasi tidak nyaman/bahaya dan membedakan
Peran penting : ibu orang yang jujur dan tidak jujur
Tahap autonomy vs shame & doubt
Mulai muncul keinginan dan ingin melakukan
aktivitas sehari-harinya sendiri
Jika tahap pertama (pembentukan trust) belum terpenuhi, dapat menghambat keinginan anak
Peran penting : orangtua untuk mandiri karena anak belum merasa dunianya aman dan nyaman untuk dihadapi sendiri
Temperamen anak
Temperamen: karakteristik/sifat bawaan setiap individu (terbentuk sejak dalam kandungan);
dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan (pengasuhan, budaya, stimulasi, dll)
• Jarang mengalami masalah dalam • Tingkat aktivitas cenderung rendah • Cenderung tegang dan sering
pengasuhan atau proses belajar • Adaptasi terhadap perubahan menunjukkan mood negative
• Cenderung memiliki mood positif membutuhkan waktu • Sering menangis keras/tertawa
• Tidak terlalu reaktif terhadap • Cenderung menarik diri dari keras
perubahan stimulasi baru • Menarik diri dari stimulasi baru
• Mudah beradaptasi • Mood pertengahan antara positif • Susah beradaptasi dengan
• Jadwal tidur dan makan mudah dan negatif perubahan (termasuk rutinitas
diatur • Jadwal tidur dan makan lebih baru)
• Lebih mudah mencoba makanan teratur daripada ‘difficult’, tetapi • Jadwal tidur dan makan susah
baru kurang dibandingkan ‘easy’ diatur
• Mudah tersenyum pada orang • Ketertarikan terhadap stimulasi • Susah menerima makanan baru
baru baru muncul bertahap setelah • Susah dekat dengan orang baru
• Menghadapi kondisi tertekan diulang-ulang & tidak dalam • Sering tantrum saat merasa terteka
dengan sedikit rewel keadaan tertekan
Attachment (kelekatan)
Attachment & bonding
• Bonding: ikatan emosi yang muncul pada awal pertemuan dengan
anak (bersifat satu arah dari orangtua/pengasuh ke anak)
• Attachment: ikatan emosi yang lebih bertahan sepanjang waktu
antara orangtua/pengasuh dan anak (bersifat 2 arah)
Interaksi antara faktor biologis maupun lingkungan membentuk kemampuan bahasa pada anak
Bentuk attachment (kelekatan) yang dapat terbentuk
Stranger anxiety
• Kecemasan yang muncul karena berada pada tempat baru atau
bertemu dengan orang baru
• Dapat muncul sejak usia 6 bulan, tetapi rata-rata muncul pada
usia 8-9 bulan
• Bayi yang jarang bertemu dengan orang baru atau jarang diajak
ke tempat baru memiliki kecenderungan untuk merasa cemas
Opini & Fakta seputar Perkembangan Sosioemosional
Terapkan pengasuhan yang sensitif (peka terhadap apa yang anak butuhkan) dan responsive (tanggap saat anak
membutuhkan)
Jika kedua orangtua bekerja, pastikan bayi mendapatkan pengasuh pengganti yang juga dapat memberikan
pengasuhan sensitif (peka) dan responsive (tanggap)
Sebisa mungkin hindari berganti-ganti pengasuh (jika di daycare, pastikan anak mendapatkan pengasuh yang
konsisten)
Kenali temperamen anak dengan baik dan berikan respon yang tepat sesuai dengan temperamen anak
Buat rutinitas yang jelas untuk kegiatan sehari-hari anak (terutama jadwal makan, tidur, mandi)
Saat ingin meninggalkan anak (misalnya berangkat kerja), biasakan untuk pamit pada anak terlebih dahulu
(walaupun mungkin anak akan menangis)
Prinsip penting dalam memenuhi kebutuhan
sosioemosional usia 18 bulan ke atas
Untuk anak usia 18 bulan ke atas, berikan kesempatan anak untuk melakukan sendiri tugas sederhana sehari-hari
(seperti meletakkan sepatu di rak sepatu, makan dengan sendok sendiri, dll)
Coba kenali perasaan dan ekspresi anak, kemudian sampaikan pada anak (misalnya saat anak tampak kesal karena
susah memakai sepatunya, orangtua dapat berkata “adek kenapa? Kesulitan pasang sepatunya ya? Yuk pelan-pelan
ya kita pasang bareng”)
Hargai jika anak mulai melakukan penolakan, karena ini adalah bagian dari perkembangan psikososialnya
Berikan penjelasan yang lebih positif jika ingin mengarahkan perilaku anak (misalnya: mengganti kalimat “jangan duduk
di meja” dengan kalimat “duduknya di kursi ya”)
Mulailah menyampaikan dan menjelaskan aturan atau konsekuensi pada anak usia 18 bulan ke atas
Semoga bermanfaat!