Anda di halaman 1dari 3

Rahman (bukan nama sebenarnya), user Dokita, mengeluh ada rasa tak nyaman seperti

terbakar di daerah dada, disertai naiknya rasa asam dari perut. Keluhan ini terutama terjadi
beberapa saat setelah sarapan dan juga sering timbul di malam hari, sehingga sangat
mengggangu. Karena kuatir ini adalah gejala penyakit jantung koroner, Rahman lalu
berkonsultasi dengan dokter. Menurut dokter, dia menderita penyakit yang disebut GERD.
Ingin mengetahui lebih lanjut tentang GERD, Rahman bertanya pada tim dokter Dokita.
Berikut konsultasinya:
1.
Apa
yang
dimaksud
GERD
?
GERD adalah singkatan dari Gastroesophageal Reflux Disease yaitu penyakit yang timbul
akibat ada reflux (aliran membalik) isi lambung ke esofagus (pipa saluran pencernaan).
2.
Kenapa
terjadi
GERD
?
Normalnya makanan dan minuman dari mulut akan turun ke lambung lewat esofagus, pada
perbatasan esofagus dan lambung terdapat sebuah lingkaran otot (sphincter) yang disebut
lower esophageal sphincter (LES). LES berfungsi sebagai pintu masuk, akan terbuka saat
makanan/minuman masuk ke lambung dan akan segera menutup lagi setelah
makanan/minuman lewat sehingga dapat mencegah membalik-kembalinya (reflux)
makanan/minuman
ke
esofagus.
Pada GERD diduga terdapat gannguan fungsi LES sehingga selain makanan/minuman, asam
lambung juga akan reflux ke esofagus bahkan sampai ke tenggorokan dan mulut dengan
segala konsekuensinya.
3.
Apa
faktor
yang
berperan
dalam
terjadi
Faktor
yang
berperan
terjadinya
gejala
GERD
1)
Melemahnya
fungsi
2)
Efek
iritasi
oleh
asam
3)
Terlambatnya
pengosongan
isi
4) Peninggian tekanan dalam perut
4.
Apa
faktor
risiko
Faktor
risiko
terjadinya
1)
Hiatus
2)
3)
4)
Pola
hidup
tak
sehat
seperti
5) Obat2an tertentu seperti obat antihipertensi

terjadi
GERD

merokok

GERD
ialah

?
:
LES
lambung
lambung

GERD
ialah

atau

?
:
hernia
Obesitas
Kehamilan
pecandu
alkohol

5.
Apa
yang
dimaksud
dengan
Hiatus
hernia
?
Hiatus hernia adalah suatu kelainan bawaan dimana pangkal lambung (fundus) yang
seharusnya terletak di rongga perut dibawah sekat perut (diafragma), tertarik/terdorong ke
atas sehingga berada di dalam rongga dada. Kondisi ini selain mengganggu fungsi LES, juga
memudahkan refluks asam lambung ke esofagus.
6.
Apa
Gejala
GERD
dapat
1)
Keluhan
Dua keluhan utama penderita ialah :

gejala
dibagi
bersumber

menjadi

GERD
dua
di

?
kelompok.
esofasus.

Rasa nyeri terbakar dibelakang tulang dada (heartburn) yang menyebar ke leher,
umumnya terjadi 30 60 menit setelah sarapan, dan sering diduga kelainan jantung
koroner.

Rasa ada makanan/minuman balik ke mulut (regurgitasi) sehingga mulut terasa asam
dan pahit. Keluhan ini juga sering terjadi pada malam hari, karena saat berbaring
kemungkinan asam lambung membalik ke atas lebih mudah terjadi.

2) Keluhan diluar esofagus.

Batuk menahun

Serak dan tenggorokan sakit

Asma

7.
Apa
komplikasi
GERD
Pada GERD yang tidak terkelola dengan baik dapat terjadi komplikasi :

Luka lecet sampai tukak (ulcus) di esofagus.

Perdarahan di esofagus

Penyempitan (strictur) esofagus

Erosi pada gigi-geligi

Barretts esophagitis (radang esofasus) yang diduga dapat memicu kanker.

Radang pita suara menahun

Asthma

Dampak lain yang lebih serius ialah terhisapnya asam ke saluran nafas yang dapat
memicu radang paru.

8. Apa pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memastikan apakah seorang terkena
GERD
?
Untuk lebih menyakinkan apakah seseorang terkena GERD, dokter akan sarankan
pemeriksaan :

Endoskopi kalau perlu biopsi.

Pemeriksaan radiologi dengan Barium

Tes keasaman (pH) esofagus.

9.
Bagaimana
cara
Tujuan pengelolaan GERD ialah :

Menghilangakn keluhan/gejala

Menyembuhkan radang yang telah terjadi

Mencegah terjadi komplikasi

Langkah
pengobatan
a) Perubahan pola hidup.

pengelolaan

GERD

GERD

meliputi

Hindarin berbaring dan membungkuk dalam 3 jam sesudah sarapan

Tidur dengan kepala/dada lebih tinggi

Hindarin makanan pedas, banyak berlemak dan coklat

Hindari minuman asam (juice tomat/jeruk) dan alkohol

Kurangi porsi makanan

Stop merokok

Kurangi berat badan,

b) Obat-obatan.

Obat golongan antasida, untuk netralkan asam lambung, contoh Mylanta(R)

Obat golongan Histamin-2 (H2) antagonis, untuk mengurangi pelepasan asam


lambung , contoh Ranitidin.

Obat golongan Proton Pump Inhibitor (PPI), untuk mengurangi produksi asam
lambung, contoh Omeperazole

c)
Operasi.
Terutama untuk penderita yang tak dapat diatasi dengan perubahan pola hidup, penggunaan
obat-obatan dan telah terjadi komplikasi. Umumnya dilakukan tindakan Fundoplication.

Anda mungkin juga menyukai