Anda di halaman 1dari 5

Definisi Istilah-istilah

1. MODELS
Beberapa pendapat mengenai definisi model menurut beberapa ahli, di
antaranya :
- Menurut Sagala (2009:175) model diartikan sebagai kerangka konseptual
-

yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan.


Model adalah pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat

atau dihasilkan (Departemen P dan K, 1984:75).


Model adalah abstraksi dari sistem sebenarnya, dalam gambaran yang
lebih sederhana serta mempunyai tingkat prosentase yang bersifat
menyeluruh, atau model adalah abstraksi dari realitas dengan hanya
memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya

(Simamarta, 1983: ix xii).


Model adalah representasi dari suatu objek, benda, atau ide-ide dalam
bentuk yang disederhanakan dari kondisi atau fenomena alam. Model
berisi informasi- informasi tentang suatu fenomena yang dibuat dengan

tujuan untuk mempelajari fenomena sistem yang sebenarnya.


2. PRINCIPLES
Principles merupakan suatu peraturan atau asas dasar yang mewakili apa yang
diinginkan oleh seseorang atau kelompok mengenai suatu hal. Merupakan
bagian dari pengalaman atau pemaknaan dari objek tertentu.
3. FACT
Fakta adalah suatu hal yang benar-benar nyata terjadi. Oleh karenanya
pernyataan antara satu orang dengan orang yang lainnya mengenai suatu fakta
pasti akan sama. Biasanya di dalam suatu fakta sudah ada bukti-bukti
pendukung yang menguatkan fakta tersebut. Selain itu, pasti telah dilakukan
pengujian pula dalam suatu fakta, sehingga kebenaran dan kevalidan
pernyataan mengenai suatu fakta bisa dipertanggungjawabkan.
4. EXPERIMENT
Secara sederhana, eksperimen dapat diartikan sebagai sebuah percobaan yg
bersistem dan berencana (biasanya digunakan untuk membuktikan kebenaran
suatu teori)

Eksperimen dapat didefenisikan dalam arti yang lebih luas sebagai kegiatan
terinci yang direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu
masalah atau menguji sesuatu hipotesis. Suatu eksperimen akan berhasil jika
variabel yang dimanipulasi dan jenis respon yang diharapkan dinyatakan
secara jelas dalam suatu hipotesis, juga kondisi-kondisi yang akan dikontrol
sudah tepat. Untuk keberhasilan ini, maka setiap eksperimen harus dirancang
dulu kemudian di uji coba.
5. THEORIES
Beberapa pandangan para ahli mengenai pengertian teori, yaitu :
- Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang
saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis
mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan
maksud menjelaskan fenomena alamiah (John W Creswell, Research
Design: Qualitative & Quantitative Approach, (London: Sage, 1993) hal
-

120)
Dari bukunya Erwan dan Dyah (2007) teori menurut definisinya adalah
serangkaian

konsep

yang

memiliki

hubungan

sistematis

untuk

menjelaskan suatu fenomena sosial tertentu. Lebih lanjut beliau


mengatakan bahwa teori merupakan salah satu hal yang paling
fundamental yang harus dipahami seorang peneliti ketika ia melakukan
penelitian karena dari teori-teori yang ada peneliti dapat menemukan dan
merumuskan permasalahan sosial yang diamatinya secara sistematis untuk
-

selanjutnya dikembangkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis penelitian.


Teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran yang
menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori
dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah.
Manusia membangun teori untuk menjelaskan, meramalkan, dan
menguasai fenomena tertentu (misalnya, benda-benda mati, kejadiankejadian di alam, atau tingkah laku hewan)

Dari pandangan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada


dasarnya teori adalah sebuah konsep abstrak yang mengindikasikan
adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita
memahami sebuah fenomena, baik fenomena alam maupun fenomena

sosial yang terjadi. Teori ini biasanya sudah terbukti kebenarannya.


6. HYPOTHESIS
Hipotesis menurut beberapa ahli, di antaranya :
- Menurut Dani Vardiansyah (2008 : 10), hipotesis atau hipotesa adalah
jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena
-

masih harus dibuktikan kebenarannya.


Menurut Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti (2007:137),
hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap
suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah (belum tentu

kebenarannya) sehingga harus diuji secara empiris.


Menurut Mundilarso, mengatakan bahwa hipotesis adalah pernyataan
yang masih lemah tingkat kebenarannya sehingga masih harus diuji
menggunakan teknik tertentu. Hipotesis dirumuskan berdasarakan teori,
dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang
masih sangat sementara. Hipotesis adalah pernyataan keadaan populasi
yang akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi yang

dikumpulkan melalui sampel.


Menurut Trealese (1960) hipotesis adalah suatu keterangan sementara dari

suatu fakta yang dapat diamati.


Dari definisi menurut beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
hipotesis merupakan suatu pernyataan yang sifatnya masih merupakan
dugaan dan harus membutuhkan pengujian yang empiris untuk

mendapatkan kebenaran dari dugaan tersebut.


7. SCIENTIFIC LAW
Scientific berarti ilmiah, dan law sendiri berarti hukum, maka scientific law
adalah hukum ilmiah yang terjadi berdasarkan fakta dan teori yang dapat

dipertanggungjawabkan

kevalidan

dan

kebenarannya.

Hukum

digunakan untuk mengikat suatu permasalahan atau konsep ilmiah.

ilmiah

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual. Jakarta : Depdiknas


Jumadi.2003.(Pembelajaran Kontekstual dan Implementaisnya)
Kasihani E.S.2002.(Contextual and Teaching Learning)
Mahmud Achmad (Teknik Simulasi dan Pemodelan)
http://www.businessdictionary.com/definition/principles.html#ixzz2trsvRD5g
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2286061-pengertian-hipotesismenurut-para-ahli/#ixzz2trnpPfP8
http://a.tribalfusion.com/h.click/

Anda mungkin juga menyukai