DAN LED
PROPOSAL
TUGAS AKHIR
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Teknik Elektro
ditulis oleh :
Muhamad Kusdinar (0905929)
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR
oleh
Nama
: MUHAMAD KUSDINAR
NIM
: 0902959
Program Studi : S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
Konsentrasi
: TEKNIK TENAGA ELEKTRIK
Dilaksanakan
: Semester 10/ Tahun Akademik 2013/2014
Bandung, Februari 2014
Disetujui oleh,
Pembimbing I
Pembimbing II
..................................................
NIP.
..................................................
NIP.
Mengetahui,
Ketua Tugas Akhir
Hasbullah, S. Pd., M. T.
NIP. 19740716 200112 1 003
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Judul
ANALISIS PERBANDINGAN KARAKTERISTIK LAMPU CFL,
PIJAR DAN LED
1.2 Latar Belakang
Baru-baru ini program yang sedang digalakkan PLN bagi para
konsumennya adalah untuk menghemat energi listrik dalam pemakaian
lampu. Penghematan ini dilakukan dengan cara menggunakan jenis lampu
yang paling hemat energi saat ini atau mengganti lampu terpasang dengan
lampu yang paling hemat energi.
Kenyataan yang dihadapi saat ini, masyarakat masih banyak yang
belum mengenal atau belum memahami apa yang dimaksud dengan
lampu hemat energi. Masyarakat cenderung memilih lampu yang murah
dan mudah didapatkan di pasaran tanpa mengetahui dengan pasti
konsumsi energi dan lampu tersebut. Hemat energi adalah suatu temayang
menarik perhatian penuh di
seluruh
masyarakat
umum,
tapi
dalam
2.
Dalam penelitian ini dilakukan terhadap 3 jenis Lampu yaitu CFL, Pijar
dan LED.
1.5 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis akan
menentukan berbagai permasalahan yang akan dianalisis sebagai berikut:
1. Bagaimana Karakteristik Lampu CFL, Pijar dan LED
2. Bagaimana Konsumsi arus dan daya listrik pada lampu CFL, Pjar dan
LED
3. Bagaimana efisiensi lampu CFL, Pijar dan LED
1.6 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui:
1. Karakteristik Lampu CL, Pijar dan LED; dan
2. Perbandingan konsumsi arus dan daya listrik antara lampu CFL, Pijar
dan LED
1.7 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Penulis.
a. Sebagai syarat untuk memenuhi penyusunan Tugas Akhir guna
mendapatkan gelar Sarjana dari program studi Pendidikan
Teknik Elektro di Universitas Pendidikan Indonesia.
b. Sebagai wahana guna mengembangkan wawasan, pengetahuan,
dan konsep mengenai karakteristik lampu berbasis LED serta
perbandingan konsumsi daya bila dibandingkan dengan lampu
yang sudah ada.
2. Bagi Universitas Pendidikan Indonesia.
Tugas Akhir ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam upaya penghematan energi listrik di lingkungan
Universitas khususnya di gedung FPTK, tanpa mengurangi kualitas
cahaya sesuai SNI.
3. Bagi Pembaca.
Sebagai media informasi perihal karakteristik lampu berbasis
LED serta perbandingan konsumsi daya bila dibandingkan dengan
lampu yang sudah ada. Tugas Akhir ini juga diharapkan dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya penghematan
energi listrik tanpa mengurangi kualitas cahaya sesuai dengan SNI.
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 Pencahayaan
2.1.1
dari
energi
cahaya
lainnya
dalam
spektrum
elektromagnetis.
Cahaya dipancarkan dari suatu benda dengan fenomena sebagai
berikut:
dan
molekul
memancarkan
radiasi
dimana
V
f
2.1.2
Panjang Gelombang
(m)
380 420
420 495
495 566
566 589
589 627
627 780
pendistribusian cahaya, penempatan dan perlindungan lampulampu, dan dihubungkannya lampu ke pasokan daya.
Lux: Merupakan satuan metrik ukuran cahaya pada suatu
permukaan. Cahaya rata-rata yang dicapai adalah rata-rata tingkat
lux pada berbagai titik pada area yang sudah ditentukan. Satu lux
setara dengan satu lumen per meter persegi.
Tinggi mounting: Merupakan tinggi peralatan atau lampu diatas
bidang kerja.
Efficacy cahaya terhitung: Perbandingan keluaran lumen terhitung
dengan pemakaian daya terhitung dinyatakan dalam lumens per
watt.
Indeks Ruang: Merupakan perbandingan, yang berhubungan
dengan ukuran bidang keseluruhan terhadap tingginya diantara
tinggi bidang kerja dengan bidang titik lampu.
Efficacy Beban Target: Nilai efficacy beban terpasang yang dicapai
dengan efisiensi terbaik, dinyatakan dalam lux/W/m.
Faktor pemanfaatan (UF): Merupakan bagian flux cahaya yang
dipancarkan oleh lampu-lampu, menjangkau bidang kerja. Ini
merupakan suatu ukuran efektivitas pola pencahayaan.
Intensitas Cahaya dan Flux:
Satuan intensitas cahaya I adalah candela (cd) juga dikenal dengan
international candle. Satu lumen setara dengan flux cahaya, yang
jatuh pada setiap meter persegi (m2) pada lingkaran dengan radius
satu meter (1m) jika sumber cahayanya isotropik 1-candela (yang
bersinar sama ke seluruh arah) merupakan pusat isotropik
lingkaran. Dikarenakan luas lingkaran dengan jarijari r adalah 4r2, maka lingkaran dengan jari-jari 1m memiliki luas
4m2, dan oleh karena itu flux cahaya total yang dipancarkan oleh
sumber 1- cd adalah 41m. Jadi flux cahaya yang dipancarkan oleh
sumber cahaya isotropik dengan intensitas I adalah:
Flux cahaya (lm) = 4 intensitas cahaya (cd)
Perbedaan antara lux dan lumen adalah bahwa lux berkenaan
dengan luas areal pada mana flux menyebar 1000 lumens, terpusat
pada satu areal dengan luas satu meter persegi, menerangi meter
persegi tersebut dengan cahaya 1000 lux. Hal yang sama untuk
1000 lumens, yang menyebar ke sepuluh meter persegi, hanya
menghasilkan cahaya suram 100 lux.
Hukum Kuadrat Terbalik
Hukum kuadrat terbalik mendefinisikan
hubungan
antara
Penerapan khusus
Ra > 90
akurat
diperlukan
misal
80 < Ra < 90
60 < Ra < 80
40 < Ra < 60
akurat
penting
atau
untuk
alasan
penampilan
misal
cahaya
peraga
Dimana perubahan warna yang
cukup/ moderate diperlukan
Dimana perubahan warna
memiliki sedikit arti namun
adanya penyimpangan warna
tidak dapat diterima
Dimana perubahan warna tidak
20 < Ra < 40
warna
dapat
diterima
Kesalah pahaman yang umum terjadi adalah bahwa suhu warna dan
perubahaan warna keduanya menjelaskan sifat yang sama terhadap
lampu. Selain itu, suhu warna menjelaskan penampilan warna
Pengertian Lampu
Lampu pijar (incandescent lamp) menggunakan filamen tipis di
dalam bola kaca yang hampa udara. Arus listrik mengalir dan memanaskan
filamen. Pada suhu yang sangat tinggi, cahaya akan berpijar pada filamen
tersebut. Apabila bohlam bocor dan oksigen menyentuh filamen panas,
reaksi secara kimia akan terjadi sehingga lampu rusak dan tidak dapat
digunakan lagi.
Cahaya lampu pijar dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik
dalam suatu kawat halus. Dalam kawat ini, energi listrik diubah menjadi
panas dan cahaya. Kalau suhu ditingkatkan, panjang gelombangakan
bergeser. Maksimum grafik energi akan bergeser ke arah gelombang yang
lebih pendek, kearah warna ungu.
Bola lampu pijar terdiri dari hampa udara atau berisi gas, yang
dapat menghentikan oksidasi dari kawat pijar tungsten/wolfram, namun
tidak akan menghentikan penguapan. Warna gelap bola lampu dikarenakan
tungsten yang teruapkan mengembun pada permukaan lampu yang relatif
dingin. Dengan adanya gas inert, akan menekan terjadinya penguapan, dan
semakin besar berat molekulnya akan makin mudah menekan terjadinya
penguapan.
Cahaya
pada LED
dipancarkan dalam
Dimana pada sebuah atom, elektron bergerak pada suatu orbit yang
mengelilingi sebuah inti atom. Elektron pada orbit yang berbeda memiliki
jumlah energi yang berbeda. Elektron yang berpindah dari orbit dengan
tingkat energi lebih tinggi ke orbit dengan tingkat energi lebih rendah perlu
melepas energi yang dimilikinya. Energi yang dilepaskan ini merupakan
bentuk dari foton sehingga menghasilkan cahaya.Semakin besar energi
yang dilepaskan, semakin besar energi yang terkandung dalam foton.
LED adalah sejenis diodasemikonduktor istimewa.Seperti sebuah
dioda normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi
penuh, atau di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah
struktur yang disebut p-n junction.Panjang gelombang dari cahaya yang
dipancarkan, dan warnanya, tergantung dari selisih pita energi dari bahan
yang membentuk p-n junction.
Pada LED ada empat hal yang harus dibuktikan melalui proses
binning, yaitu konsistensi warna, colour rendering, usia pakai (lifetime),
dan efikasi (jumlah cahaya per daya) yang dinyatakan dalam satuan lumen
per watt (LPW).
Fungsi binning adalah memastikan setiap LED yang dihasilkan
memenuhi standar tersebut. Jika sebuah lampu LED memenuhi setiap
standar, maka ia akan memperoleh predikat Bin 1. Predikat ini terus
menurun ke Bin 2, Bin 3, dan seterusnya, sesuai dengan tingkat pemenuhan
standar kualitas dari setiap lampu LED yang diuji.Makin besar angka Binnya, artinya makin tidak memenuhi standarlah si lampu yang diuji.
Dari hasil binning ini, hanya lampu berpredikat Bin 1 dan Bin 2
yang dinyatakan lulus dan siap dipasarkan. Bagaimana nasib lampulampu
LED dengan predikat Bin3 dan seterusnya. Lampulampu ini tetap dijual
juga, karena tidak lulus binningbukan berarti tidak bisa dipakai.Harganya
pun jelas lebih rendah daripada LED yang lulus uji.
Tak seperti lampu pijar dan neon, LED mempunyai kecenderungan
polarisasi. Chip LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan
hanya akan menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat
dari bahan semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus. listrik
mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya. Chip
LED pada
Gambar Steradian
2
Karena luas permukaan bola 4 r , maka di sekitar titik tengah
bola terdapat 4
A
R2
(steradian)
sedikit daripada permukaan yang lebih terang, karena itu dibutuhkan iluminansi
yang sama dengan permukaan yang lebih terang.
2.2.2
2.2.3
2.2.4
Komponen PLTMH
Komponen-komponen sipil yang ada pada PLTMH, yakni:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
b.
d.
Maka
pada
PLTMH
dibutuhkan
peralatan-peralatan
pengaman seperti :
a.
b.
c.
digunakan
untuk
mengatur
besar-
penghantar
arus
ke
beban
komplemen
yang
yang
mendeteksi
perubahan
arus
dan
Pengertian DLC
DLC berfungsi sebagai pengatur speed turbin (governor) untuk
system pembangkit dengan generator sinkron. Sedangkan IGC berfungsi
sebagai pengatur tegangan (AVR) untuk system pembangkit dengan
generator asinkron (IMAG). Dengan cara menyeimbangkan antara daya
turbin (input power) dengan daya generator (output power) dan
mengatur besar kecilnya daya yang dibuang ke ballast load.
DLC/IGC ini merupakan generasi baru dimana system controlnya
berbasis MicroProcessor/MicroController, dimana dapat mengontrol
pembangkit dengan ketelitian yang tinggi. Dengan sistem ini frequency
generator dapat dikontrol dengan mudah dan akurat. Meskipun berbasis
microprocessor, komponen-komponen DLC tahan terhadap tegangan
spike/petir dan full static design. Nominal aplikasi frekuensi adalah 50
Hz atau 60 Hz, sesuai dengan setting pada switch. DLC disimpan pada
DAFTAR PUSTAKA
Prih, Sumardjati, dkk. (2008). Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 2.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Saputro, Jimy Harto. (2013). Analisis Penggunaan Lampu LED pada
Penerangan Dalam Rumah. Semarang : UNDIP Tembalang.
Setiawidayat Sabar dan Sriyanto Wahyu. Karakteristik Lampu Hemat Energi
(LHE) Merk Panasonic, Shinyoku, dan ACR Ditinjau Dari Pengaruh
Suplai Tegangan Listrik. Malang : Universitas Widyagama Malang
Sukisno, Toto dan Nugroho, Yusuf. Analisis Pengaruh Kombinasi Lampu Pijar,
TL Dan Lampu Hemat Energi Terhadap Kualitas Daya Listrik Di Rumah
Tangga. Yogya : Universitas Negeri Yogyakarta
Tjandrakusuma, Winarto. (2013). LED Sebagai Lampu Masa Depan yang Hemat
Listrik dn Ramah Lingkungan. Bandung: Institut Teknologi Bandung
Wahyu.(2012). Analisa Efisisensi Pemakaian Listrik dengan Lampu LED Untuk
Penerangan Depot LPG Tg. Priok. Jakarta : Pertamina Learning Center.
Zulfikar, Riki. (2012). Evaluasi Kebutuhan Daya Listrik dan Kemungkinan
Untuk Penghematan Energi Listrik di Hotel Santika Bogor. Bogor :
Universitas Pakuan Bogor.
DATA PRIBADI
Nama
: Muhamad Kusdinar
NIM
: 0905929
Alamat
: +62 856-9566-3932
: muhamad_kusdinar@yahoo.com
kec