Anda di halaman 1dari 6

-bagian meldiAnalisis kunjungan rumah

a.

Karakteristik Demografis Keluarga


Dari hasil wawancara didapatkan anggota keluarga adalah sebagai berikut:

No Nama
1

Kedudukan L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Penderita

Parto

Kepala

Wiharjo

Rumah

Sumiyati

Tangga
Anggota

76 th

Tidak

klinik
-

Bekerja
P

65 th

Tidak
Bekerja

Eko

Anggota

Kartini

Anggota

DM
Asam Urat
-

36 th

Ibu

Rumah
5

Reyhan

Anggota

Tangga
Pelajar

Farhan

Anggota

Pelajar

b. Identitas Penderita
1. Nama
2. Umur
3. Jenis Kelamin
4. Agama
5. Pekerjaan
6. Alamat
7. Status Pernikahan
8. Tanggal Kunjungan

: Ibu Sumiyati
: 65 tahun
: Perempuan
: Islam
: Tidak bekerja
: Kebon Baru RT 02 RW X, Kartasura
: Menikah
: 6 November 2014

c. Penetapan Masalah Pasien


Pasien yang kami kunjungi adalah Ibu Sumiyati usia 65 tahun yang tinggal
dalam keluarga yang berbentuk extended family bersama suami, putri ketiga, menantu,
beserta kedua cucunya di Kebon Baru, Kartasura.

Berdasarkan anamnesis yang dilakukan, pasien telah menderita Diabetes


Mellitus sejak tahun 2010. Hal ini disebabkan kebiasaan pasien mengemil dan
meminum minuman manis selama sebelumnya bekerja sebagai penjual di pasar.
Selain itu, pasien juga menderita asam urat sejak 1 tahun yang lalu. Pasien mengeluh
sering haus, sering kencing di malam hari, serta rasa nyeri dan kaku di telapak kaki.
Kontrol ke Puskesmas dilakukan 2 minggu sekali. 1 bulan yang lalu pasien sempat
mengalami hipoglikemia hingga hampir pingsan dengan kadar Gula Darah Puasa 46
mg/dl. Hal ini disebabkan pasien lupa makan malam sementara obat untuk
menurunkan kadar gula darah (glibenclamide) selalu rutin diminum. Setelah itu
hingga sekarang pasien sudah berhenti meminum obat untuk DM. Pada pemeriksaan
fisik yang kami lakukan, ditemukan keadaan umum pasien adalah compos mentis
dengan tekanan darah 130/80 mmHg dan heart rate 100 kali/menit dan didapatkan
kadar gula darah sewaktu 282 mg/dl.
Sementara itu tidak didapatkan adanya riwayat penyakit diabetes maupun
asam urat pada keluarga pasien, juga tidak ditemukan kebiasaan merokok ataupun
minum alkohol. Riwayat sosio ekonomi dari Ibu Sumiyati sendiri, beliau dan
suaminya sudah tidak bekerja dan untuk pemenuhan kehidupan sehari-hari semua
dibiayai oleh anak dan menantunya. Pasien memiliki riwayat kebiasaan makan yang
cukup baik karena makan dilakukan secara teratur dengan pengurangan porsi makan
dan pembatasan konsumsi gula. Hal ini dapat dilakukan atas pengawasan putri
ketiganya.
d. Fungsi Keluarga
1) Fungsi biologis
- Anggota keluarga pasien yang tinggal serumah dengan pasien adalah
Parto Wiharjo (suami), Kartini (anak ketiga), Eko (menantu), serta
-

kedua cucunya Farhan dan Reyhan.


Penyakit yang diderita pasien saat ini adalah diabetes mellitus dan

asam urat.
- Pasien pernah mengalami hipoglikemi.
2) Fungsi sosial
Pasien akrab menjalin hubungan kerja sama dengan tetangga dan aktif
dalam kegiatan lansia seperti Posyandu dan senam lansia.
3) Fungsi psikologis
- Penderita tinggal serumah dengan suami, anak ketiga, menantu, dan
-

dua orang cucu.


Hubungan dengan suami, anak-anak, menantu, dan cucu terjalin

komunikasi baik.
Pasien paling dekat dengan putrinya.

Penentu keputusan terbanyak dan perawatan ketika pasien jatuh sakit

adalah putrinya.
- Penyelesaian masalah dilakukan dengan cara baik
4) Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan
- Penghasilan utama keluarga pasien adalah dari suami anak ketiganya,
begitu pula dengan biaya berobat pasien. Terkadang pasien mendapat
-

kiriman uang dari putra-putrinya yang lain.


Keuangan keluarga dikelola oleh menantu dari anak ketiga sehingga
tidak diketahui penghasilan dan pengeluaran keluarga pasien setiap

5)
6)

harinya.
Fungsi penguasaan masalah dan kemampuan beradaptasi
Cara penyelesaian masalah keluarga dengan dilakukan dengan baik-baik
Hubungan dengan masyarakat sekitar berlangsung dengan baik
Fungsi fisiologis
Fungsi fisiologis keluarga diukur dengan APGAR score. APGAR score
adalah skor yang digunakan untuk menilai fungsi keluarga ditinjau dari
sudut pandang setiap anggota keluarga yang lain. Skor APGAR untuk Ibu
Sumiyati adalah sebagai berikut :
Indikator
Adaptation

Penjelasan
Skor
Ibu Sumiyati puas dengan 2 (sering/selalu)
keluarga

saya

karena

masing-masing

anggota

keluarga
menjalankan
Partnership

sudah
kewajiban

sesuai dengan seharusnya.


Ibu Sumiyati puas dengan 2 (sering/selalu)
keluarganya karena dapat
membantu

memberikan

solusi
permasalahan
Growth

terhadap
yang

dihadapi.
Ibu Sumiyati puas dengan 1 (kadang)
kebebasan yang diberikan
keluarganya

untuk

mengembangkan
Affection

kemampuan yang dimiliki.


Ibu sumiyati puas dengan 2 (sering/selalu)
kehangatan/ kasih sayang

yang

diberikan

keluarganya
Ibu Sumiyati puas dengan 2 (sering/selalu)

Resolve

waktu

yang

disediakan

keluarga untuk menjalin


kebersamaan
Total Skor

9
(fungsi keluarga sehat)

7) Fungsi patologis
Untuk menilai adanya fungsi patologis, dilihat adakah permasalahanpermasalahan yang menyangkut social, cultural, religious, economic,
educational, dan medical. Dari hasil anamnesis, tidak ditemukan adanya
fungsi patologis.
- Social : pasien menjalin hubungan yang baik dengan sesama anggota
-

keluarga dan anggota masyarakat serta aktif mengikuti kegiatan lansia.


Cultural : tidak mempercayai pengobatan komplementer dan tradisional

yang tidak ditangani oleh dokter (dukun, klenik).


Religion : pasien menjalankan sholat dan sering mengikuti kegiatan

keagamaan (pengajian).
Economic : kebutuhan pasien sehari-hari dan pengobatan terpenuhi dari

anak dan menantunya


Educational : pasien berpendidikan hingga SD
Medical : pasien menggunakan fasilitas kesehatan, rutin berobat di

Puskesmas, dan telah memiliki asuransi kesehatan BPJS.


8) Kesimpulan permasalahan fungsi keluarga
Dari sini dapat disimpulkan tidak ada permasalahan fungsi keluarga.
e. Struktur Keluarga (Genogram)
Sumiyati (65)
*

Parto Wiharjo
(76)

DM
Mardiyo
no (44)

Yani

Eko

Sumarno
(39)

Dini
(16)

Hilda
(11)

Iswati
(32)
Hampir
DM

Mursyid

Fori

Marsh
a

Kartini
(36)

Reyha
n

Farhan

Sinji

Keterangan:
= Tinggal serumah
(*)

= Pasien
f. Pola Interaksi Keluarga
- Harmonis
g. Keadaan Rumah dan Lingkungan (Indoor dan Outdoor)
Fungsi indoor dan outdoor menunjukkan gambaran lingkungan dalam dan luar
rumah apakah telah memenuhi syarat-syarat kesehatan. Meliputi lantai, dinding,
ventilasi, pencahayaan, sirkulasi udara, sumber air bersih, jarak jamban dengan
rumah, serta pengelolaan sampah dan limbah. Rumah Ibu sumiyati layak untuk
ditinggali. Hal ini dinilai dari :
- Ukuran rumah yang cukup besar, yang terdiri atas ruang tamu, 3 kamar tidur,
-

ruang makan dan dapur, dan kamar mandi.


Dinding rumah merupakan tembok permanen dari batu bata, ventilasi dan

cahaya rumah yang cukup, lantai rumah dari keramik.


Kamar mandi terdapat di dalam rumah dengan air berasal dari PAM
Terdapat tempat sampah di dapur dan depan rumah. Tidak terlihat sampah

yang berserakan. Keadaan secara umum rumah rapi dan bersih.


h. Denah rumah
Kebun
Kamar
KM

Dapur dan Tempat Makan


Kamar Utama

Ruang Tamu

i. Daftar Masalah
1. Masalah medis : Diabetes Mellitus dan Asam Urat
2. Masalah non medis : Tidak ada
j. Kesimpulan dan saran
1. Kesimpulan

Kamar

Dari hasil wawancara mendalam yang dilakukan terhadap pasien, dapat


disimpulkan bahwa diagnostik holistik bagi pasien Ibu Sumiyati adalah sebagai
berikut : pasien menderita diabetes mellitus tipe 2 dan asam urat. Pasien secara
umum tidak memiliki masalah psikologis dan sosial. Penyakit pasien tersebut
disebabkan oleh faktor perilaku yaitu pola makan yang tidak baik, sedangkan
penyebab penyakit dari segi psikologis dan sosial tidak ditemukan. Penyakit yang
diderita pasien mengakibatkan berbagai gangguan, yaitu secara biologis aktivitas
menjadi terbatas. Dampak secara psikologis tidak ditemukan pada pasien, tetapi
dampak secara sosial terlihat dari berkurangnya aktivitas interaksi pasien dengan
masyarakat sekitar meskipun tetap berlangsung.
2. Saran
a.) Pasien
1. Terapi medikamentosa
- Metformine untuk terapi DM
- Allupurinol untuk terapi asam urat
2. Edukasi
- Diet sehat :
Kurangi makanan dengan kandungan gula tinggi.
Makan dengan KH kompleks : nasi (nasi merah jika bisa), roti,
bukan KH sederhana seperti : es krim, sirup, selai, minuman ringan,
permen.
Kurangi makanan dengan kadar purin tinggi seperti sayur bayam
dan emping.
Makan harus tetap teratur.
- Latihan fisik ringan seperti berjalan kaki dan senam lansia
- Mempertahankan BB ideal
- Meningkatkan kebersihan pribadi dan lingkungan
- Kontrol kadar gula darah dan asam urat ke Puskesmas
b.) Keluarga Pasien
1. Keluarga pasien agar tetap memperhatikan kesehatan pasien dan memberikan
pasien cukup perhatian dan kasih saying.
2. Keluarga pasien agar selalu mengingatkan pasien untuk kontrol secara rutin
ke puskesmas dan rutin meminum obat
3. Keluarga pasien agar mengingatkan pasien untuk dapat menjaga pola makan
secara teratur.
4. Anak-anak pasien memiliki risiko untuk menderita diabetes, sehingga
mereka harus sedini mungkin memperbaiki gaya hidup dan pola makan agar
terhindar dari penyakit tersebut.

Anda mungkin juga menyukai