Anda di halaman 1dari 21

Gugatan dan Sanggahan

Kelompok 7 Penagihan dan Sengketa Pajak

A. Dasar Hukum Gugatan dan


Sanggahan
UU no. 28 tahun 2007

Pasal 23

Apa saja yg dapat digugat

UU no. 22 tahun 2002

Pasal 1

Pengertian Gugatan

Pasal 40

Syarat Pengajuan Gugatan

Pasal 41

Yang mengajukan Gugatan

Pasal 42

Pencabutan Gugatan

Pasal 43

Gugatan & Penagihan Pajak

Pasal 1

Pengertian Gugatan & Sanggahan

Pasal 37

Pengajuan & Ganti Rugi

Pasal 38

Pengajuan & Syarat Sanggahan

Gugatan

UU no. 19 tahun 2000

Sanggahan

UU no. 19 tahun 2000

B. Pengertian Gugatan dan


GUGATAN
Sanggahan

Gugatan adalah

SANGGAHAN

Gugatan atau Sanggahan adalah upaya hukum terhadap pelaksanaan


penagihan pajak atau kepemilikan barang sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang bersangkutan
Pasal 1 ayat (22) UU no. 19 tahun 2000
Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau
penanggung Pajak terhadap pelaksanaan penagihan Pajak atau
terhadap keputusan yang dapat diajukan Gugatan berdasarkan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku
Pasal 1 ayat (7) UU no. 14 tahun 2002

Apa saja yang dapat diajukan


gugatan ?
a.
b.
c.
d.
e.

SKPKB
SKPKBT
SKPN
SKPLB
Pemotongan
atau
pemungutan
oleh pihak
ketiga

Pasal 23 ayat (2) UU KUP

a. Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau


Pengumuman Lelang
b. Keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak
c. Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan,
selain yang ditetapkan dalam pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26 UU KUP
d. Penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan Keberatan yang
dalam penerbitanya tidak sesuai dengan prosedur atau tata cara yang
telah diatur dalam ketentuan peraturan perundang undangan
perpajakan

Perihal Keputusan Keberatan

Apa saja yang dapat diajukan


gugatan ?

Pasal 37 ayat (1) UU no. 19 tahun 2000

Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melakukan Penyitaan, dan


Pengumuman Lelang

Gugatan dan sanggahan ditujukan ke


..

Gugatan

Gugatan Penanggung Pajak terhadap pelaksanaan Surat Paksa, Surat


Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau Pengumuman Lelang hanya dapat
diajukan kepada badan peradilan pajak (Pasal 37 (1) UU no. 19 th 2000)
Gugatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia kepada
Pengadilan Pajak (Pasal 40 (1) UU no. 14 th 2002)

Sanggahan

Sanggahan pihak ketiga terhadap kepemilikan barang yang disita hanya


dapat diajukan kepada Pengadilan Negeri. (Pasal 38 (1) UU no. 19 th
2000)

Gugatan perihal Penyanderaan

Pasal 34 ayat (3) UU no. 19 tahun 1997

Penanggung Pajak yang disandera dapat mengajukan gugatan


terhadap pelaksaaan penyanderaan hanya kepada Pengadilan
Negeri

C. Syarat syarat Gugatan

Gugatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia kepada


Pengadilan Pajak

C. Syarat syarat Gugatan

Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap pelaksanaan


penagihan Pajak adalah 14 hari sejak tanggal pelaksanaan penagihan
pajak
14 Hari

Pasal 23 (2) UU KUP

Batas Akhir
pengajuan Gugatan

C. Syarat syarat Gugatan

Jangka waktu 14 hari tidak mengikat apabila jangka waktu dimaksud


tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaan penggugat.
(14 Hari) Terjadi keadaan di luar kekuasaan penggugat

Pasal 23 (2) UU KUP

Batas Akhir
pengajuan Gugatan
tidak mengikat

C. Syarat syarat Gugatan

Perpanjangan jangka waktu tersebut adalah 14 hari terhitung sejak


berakhirnya keadan di luar kekuasaan penggugat

(14 Hari) Terjadi keadaan di luar


kekuasaan penggugat

Pasal 23 (2) UU KUP

Keadaan diluar
kekuasaan berakhir

Batas Akhir
pengajuan Gugatan
tidak mengikat

14 Hari

Batas Akhir
pengajuan
Gugatan

C. Syarat syarat Gugatan

Terhadap 1 pelaksanaan penagihan diajukan 1 surat gugatan

1 Pelaksanaan
Penagihan

1 Surat
Gugatan

2 Pelaksanaan
Penagihan

2 Surat
Gugatan

3 Pelaksanaan
Penagihan

3 Surat
Gugatan

Jumlah surat gugatan sama dengan jumlah pelaksanaan penagihan yang


akan digugat

Gugatan diajukan oleh

Gugatan dapat diajukan oleh penggugat, ahli warisnya, seorang


pengurus, atau kuasa hukumnya dengan disertai alasan-alasan yang
jelas, mencantumkan tanggal diterima, pelaksanaan penagihan,
atau Keputusan yang digugat dan dilampiri salinan dokumen yang
digugat.
Pasal 41 (1) UU no. 14 tahun
2002

Bila dalam proses penggugat


meninggal dunia atau pailit ?

Apabila selama proses Gugatan, penggugat meninggal dunia, Gugatan


dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli
warisnya, atau pengampunya dalam hal penggugat pailit.
Pasal 41 (2) UU no. 14 tahun
2002

Bila selama proses Gugatan, penggugat melakukan


penggabungan, peleburan, pemecahan/pemekaran
usaha, atau likuidasi ?

Apabila selama proses Gugatan, penggugat melakukan penggabungan,


peleburan, pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi, permohonan
dimaksud dapat dilanjutkan oleh pihak yang menerima pertanggung
jawaban karena penggabungan, peleburan,
pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi dimaksud.
Pasal 41 (3) UU no. 14 tahun
2002

Pasal 42 UU no. 14 tahun 2002

Pencabutan Gugatan

Terhadap Gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (1),


dapat diajukan surat pernyataan pencabutan kepada Pengadilan
Pajak.

Gugatan yang dicabut tersebut dihapus dari daftar sengketa dengan :

a. Penetapan ketua dalam hal surat pernyataan diajukan SEBELUM


SIDANG
b. Putusan Majelis/Hakim Tunggal melalui pemeriksaan dalam hal surat
pernyataan pencabut diajukan SETELAH SIDANG atas persetujuan
Sidang
tergugat

Gugatan yang telah dicabut tidak dapat diajukan kembali

Pasal 43 UU no. 14 tahun 2002

Pencabutan Gugatan

Gugatan tidak menunda atau menghalangi dilaksanakannya


penagihan Pajak atau kewajiban perpajakan. (ayat 1)
Proses Gugatan

Penagihan tetap jalan sesuai jadwal


Jatuh tempo
utang pajak

Pasal 43 UU no. 14 tahun 2002

Pencabutan Gugatan

Penggugat dapat mengajukan permohonan agar tindak lanjut


pelaksanaan penagihan Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
ditunda selama pemeriksaan Sengketa Pajak sedang berjalan,
sampai ada putusan Pengadilan Pajak. (ayat 2)

Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat diajukan


sekaligus dalam Gugatan dan dapat diputus terlebih dahulu dari
pokok sengketanya (ayat 3)

Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat


dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat
mendesak yang mengakibatkan kepentingan penggugat sangat
dirugikan jika pelaksanaan penagihan Pajak yang digugat itu
dilaksanakan (ayat 4)

Pasal 38 UU no. 19 Tahun 1997

C. Syarat syarat Sanggahan


1. Sanggahan pihak ketiga terhadap kepemilikan barang yang disita hanya
dapat diajukan kepada Pengadilan Negeri.
2. Pengadilan Negeri yang menerima surat sanggahan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) memberitahukan secara tertulis kepada
Pejabat.
3. Pejabat menangguhkan pelaksanaan penagihan pajak hanya terhadap
barang yang disanggah kepemilikannya sejak menerima
pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
4. Sanggahan pihak ketiga terhadap kepemilikan barang yang disita tidak
dapat diajukan setelah lelang dilaksanakan

Pasal 37 UU no. 19 Tahun 1997

D. Ganti Rugi dalam Proses Gugatan Wajib Pajak


atau Penanggung Pajak atas Pelaksanaan Penagihan
Pajak
(1a) Dalam hal gugatan Penanggung Pajak sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) dikabulkan, Penanggung Pajak dapat memohon pemulihan
nama baik dan ganti rugi kepada Pejabat.
(1b) Besarnya ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1a) paling
banyak Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).
(1c) Perubahan besarnya ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1b) ditetapkan dengan Keputusan Menteri atau Keputusan Kepala Daerah

Terimakasih

Kelompok 7

Faisal Labib Zulfiqar


Hasna Patriatik Nur Pratiwi
Rizky Fadilla Fitriyanti

(12)
(15)
(29)

Udi Hammin Faroja

(36)

Wiradinata Lambok Silaban

(38)

Anda mungkin juga menyukai