Di susun oleh :
LISTRA DANIATY
11.71.13186
2ii
3
iii
4iv
5v
7
vii
KATA PENGANTAR
Palangkaraya.
2. Bapak dr. H. Fery Iriawan, MPH, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
3. Ibu Rabiatul Adawiyah, S.Farm., Apt, selaku Ketua Program Studi DIII
Farmasi Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, dan selaku Dosen
Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan
bimbingan dan arahan yang sangat berharga.
4. Bapak Umar Saifuddin, S.T.P,
meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan dan arahan yang
sangat berharga.
5. Dosen-dosen Program Studi D III Farmasi yang telah memberikan ilmu dan
bimbingan yang sangat berharga selama ini.
6. Orang tua tersayang yang selalu memberikan dukungan baik secara moral
maupun materil.
7. Teman-teman yang telah banyak memberikan semangat dan saran dalam
penulisan Karya Tulis Ilmiah.
8. Serta semua pihak yang telah membantu penulisan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
8
viii
Penulis dengan senang hati mengharapkan masukan, kritik dan saran dari
pembaca untuk kesempurnaan tulisan ini. Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah
ini bermanfaat untuk kita semua. Amin.
Palangka Raya,
Juni 2014
Listra Daniaty
11.71.13186
9
ix
10
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
ii
iii
iv
PERNYATAAN ..............................................................................................
RINGKASAN .................................................................................................
vi
viii
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................
A. Latar Belakang ...........................................................................
1
1
5
5
B. Lotion ..........................................................................................
1. Pengertian Lotion.................................................................
C. Pasar ............................................................................................
10
x
11
10
10
12
12
13
13
14
14
14
15
16
16
16
C. Populasi ......................................................................................
16
1. Populasi ...............................................................................
16
2. Sampel ................................................................................
16
17
17
1. Alat .....................................................................................
17
2. Bahan ..................................................................................
17
17
17
18
19
20
20
B. Pembahasan ...............................................................................
21
23
23
B. Saran ..........................................................................................
23
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
11
xi
12
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Hasil Analisis Pembentukan Amalgam .............................................. 20
Tabel 4.2 Hasil Analisis Reaksi Warna dengan Reagen Kalium Iodida ............. 20
12
xii
13
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
13
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan kosmetik harus disesuaikan dengan aturan pakainya.
Misalnya harus sesuai jenis kulit, warna kulit, iklim, cuaca, waktu
penggunaan, umur dan jumlah pemakaiannya sehingga tidak menimbulkan
efek yang tidak diinginkan. Sebelum mempergunakan kosmetik, sangatlah
penting untuk mengetahui lebih dulu apa yang dimaksud dengan kosmetik,
manfaat dan pemakaian yang benar. Maka dari itu perlu penjelasan lebih
terperinci mengenai kosmetik (Djajadisastra, 2005).
Saat ini beberapa kosmetik terutama lotion ditemukan mengandung
logam berat. Logam berat yang terkandung dalam kosmetik umumnya
merupakan zat pengotor (impuritis) pada bahan dasar pembuatan kosmetik.
Kandungan logam berat dalam kadar yang berlebih dalam kosmetik baik yang
ditambahkan dengan sengaja ataupun tidak sengaja sangat tidak dibenarkan
karena logam berat tersebut akan kontak dengan kulit secara berulang dan
apabila terabsorbsi, logam berat akan masuk ke dalam darah dan menyerang
organ-organ tubuh sehingga menimbulkan gangguan kesehatan. Logam berat
yang perlu diwaspadai sering terkandung dalam kosmetik adalah merkuri.
Dalam kosmetik, merkuri akan menembus kulit dan masuk ke dalam
tubuh kita melalui aliran darah. Ketika menggunakannya dalam
jangka
pendek, merkuri akan memberikan efek buruk pada tubuh seperti diare, mual
dan muntah serta iritasi kulit. Sedangkan efek penggunaan dalam jangka
panjangnya merkuri dapat menyebabkan gangguan bahkan kerusakan
permanen pada ginjal, saraf dan otak manusia.
Lotion adalah sediaan cair berupa suspensi atau dispersi, digunakan
sebagai obat luar. Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk serbuk
halus dengan bahan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air
(o/w atau m/a) dengan surfaktan yang cocok (Depkes RI, 1979).
11
26 November
2009
Tentang Kosmetik
Mengandung Bahan Berbahaya dan Zat Warna yang Dilarang, telah menarik
dari peredaran kosmetik yang tidak memenuhi ketentuan untuk dimusnahkan.
Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa timbal sebagai bahan kosmetik
hanya boleh digunakan pada pewarna rambut dengan ketentuan kadar
maksimum sebesar 0,6% dihitung dalam bahan timbal, raksa/Merkuri dan
senyawanya dilarang digunakan dalam bahan kosmetik kecuali fenil raksa
nitrat dan tiomersal dapat digunakan sebagai pengawet dalam sediaan sekitar
mata dengan ketentuan kadar maksimum sebesar 0,007 % dihitung sebagai
Hg, dan logam berat yang dilarang digunakan dalam bahan kosmetik seperti
arsen beserta senyawanya, kadmium beserta senyawanya, talium beserta
senyawanya dan antimoni.
Pasar Blauran merupakan pasar rakyat yang sering dikunjungi warga
dari Kabupaten dan Kota Palangkaraya. Pasar ini buka dari sore hari hingga
malam hari karena banyaknya masyarakat yang berbelanja untuk memenuhi
kebutuhan. Pasar ini menjual banyak pilihan diantaranya pakaian, jam, dan
berbagai macam kosmetik diantaranya lotion. Seiring dengan perkembangan
zaman dan teknologi, produk lotion banyak bermunculan dengan berbagai
merk dan harga. Banyak pedagang kosmetik di pasar blauran Kota Palangka
Raya menjual berbagai produk lotion yang telah memiliki nomor registrasi.
Penggunaan lotion serta komposisi zat berbahaya yang terkandung di
dalam sediaan suatu lotion perlu diperhatikan. Karena apabila digunakan
dalam
jangka
waktu
panjang
dan
berlebihan
dikhawatirkan
dapat
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan
bahwa :
1. Apakah terdapat bahan berbahaya pada lotion yang dijual di pasar
Blauran Kota Palangka Raya ?
2. Apakah lotion dengan nomor registrasi yang dijual di pasar Blauran Kota
Palangka Raya aman dari kandungan logam berat merkuri ?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah whitening lotion yang
memiliki nomor registrasi BPOM yang dijual di Pasar Blauran Kota Palangka
Raya.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dalam uraian diatas maka rumusan masalah
pada penelitian ini adalah apakah pada whitening lotion yang memiliki nomor
registrasi BPOM yang dijual di Pasar Blauran Kota Palangka Raya
mengandung logam berat merkuri?
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui lotion yang memiliki nomor registrasi BPOM yang dijual di Pasar
Blauran Kota Palangka Raya mengandung logam berat merkuri.
F. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini, manfaat bagi pengguna kosmetik sediaan lotion
yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Dapat mengetahui apakah lotion yang memiliki nomor registrasi BPOM
dijual di Pasar Blauran Kota Palangka Raya aman dari kandungan logam
berat merkuri.
2. Dapat
menambah
pengetahuan
dan
pengalaman
penulis
untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kosmetika
1. Pengertian Kosmetika
Kosmetika menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1176/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Notifikasi
Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan
pada bagian luar tubuh manusia (epidermis. rambut, kuku, bibir dan organ
genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk
membersihkan,
mewangikan,
mengubah
penampilan
dan
atau
55
b. Kosmetika Modern
Kosmetik modem adalah kosmetik yang diproduksi secara
pabrik (laboratorium), di mana telah dicampur dengan zat-zat kimia
untuk mengawetkan kosmetika tersebut agar tahan lama, sehingga
tidak cepat rusak (Retno I.S. Tranggono, 1992).
Selain
berdasarkan
bahan
yang
digunakan
dan
cara
B. Lotion
1. Pengertian lotion
Lotion adalah sediaan kosmetika golongan emolien (pelembut) yang
mengandung air lebih banyak. Sediaan ini memiliki beberapa sifat, yaitu
sebagai sumber lembab bagi kulit, memberi lapisan minyak yang hampir
sama dengan sebum, membuat tangan dan badan menjadi lembut, tetapi
tidak berasa berminyak dan mudah dioleskan. Hand and body lotion
(lotion tangan dan badan) merupakan sebutan umum bagi sediaan ini di
pasaran (Sularto, et al, 1995).
Lotion dapat juga didefinisikan sebagai suatu sediaan dengan
medium air yang digunakan pada kulit tanpa digosokkan. Biasanya
mengandung substansi tidak larut yang tersuspensi, dapat pula berupa
larutan dan emulsi di mana mediumnya berupa air. Biasanya ditambah
gliserin untuk mencegah efek pengeringan, sebaliknya diberi alkohol
untuk cepat kering pada waktu dipakai dan memberi efek penyejuknya
(Anief, 1984). Wilkinson 1982 menyebutkan, lotion adalah produk
kosmetik yang umumnya berupa emulsi, terdiri dari sedikitnya dua cairan
yang tidak tercampur dan mempunyai viskositas rendah serta dapat
mengalir dibawah pengaruh gravitasi. Lotion ditujukan untuk pemakaian
pada kulit yang sehat.
Jadi, lotion adalah emulsi cair yang terdiri dari fase minyak dan fase
air yang distabilkan oleh emulgator, mengandung satu atau lebih bahan
aktif di dalamnya. Lotion dimaksudkan untuk pemakaian luar kulit sebagai
pelindung. Konsistensi yang berbentuk cair memungkinkan pemakaian
yang cepat dan merata pada permukaan kulit, sehingga mudah menyebar
dan dapat segera kering setelah pengolesan serta meninggalkan lapisan
tipis pada permukaan kulit (Lachman et al., 1994).
2. Formulasi Lotion
Sediaan lotion tersusun atas komponen zat berlemak, air, zat
pengemulsi dan humektan. Komponen zat berlemak diperoleh dari lemak
maupun minyak dari tanaman, hewan maupun minyak mineral seperti
minyak zaitun, minyak jojoba, minyak parafin, lilin lebah dan sebagainya.
Zat pengemulsi umumnya berupa surfaktan anionik, kationik maupun
nonionik. Humektan bahan pengikat air dari udara, antara lain gliserin,
sorbitol, propilen glikol dan polialkohol (Jellineck, 1970).
Dalam pembuatan lotion, faktor penting yang harus diperhatikan
adalah fungsi dari lotion yang diinginkan untuk dikembangkan. Fungsi
dari lotion adalah untuk mempertahankan kelembaban kulit, melembutkan
2. Fungsi Pasar
Dalam
kehidupan
sehari-hari,
pasar
tentunya
sangat
10
DAN
MAKANAN
REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR
10
11
11
12
0,1 ppm;
konsentrasi
tertinggi
Hg pada
12
13
14
(Wartawarga, 2012).
E. Efek Negatif Penggunaan Kosmetik Mengandung Merkuri
Pemakaian kosmetik yang mengandung Merkuri dapat mengakibatkan :
1. Dapat memperlambat pertumbuhan janin
2. Mengakibatkan keguguran (Kematian janin dan Mandul)
3. Flek hitam pada kulit akan memucat (seakan pudar) dan bila pemakaian
dihentikan, flek itu dapat / akan timbul lagi & bertambah parah (melebar).
14
15
F. Reaksi Warna
Metode identifikasi terbagi menjadi reaksi fisika, reaksi kimia, dan
reaksi fisika-kimia. Reaksi kimia terdiri dan pembentukan gas atau bau,
pembentukan warna, dan pembentukan endapan. Reaksi warna atau
pembentukan warna pada reaksi kimia mempunyai beberapa keuntungan dan
kerugian. Kerugian dan penggunaan reaksi wama, yaitu warnanya dapat
ditutupi oleh ketidakmurnian atau adanya senyawa lain. Sedangkan
keuntungan dan reaksi warna, antara lain:
a. Sederhana sehingga mudah dilakukan
b. Mudah diinterprestasikan
c. Warna terbentuk dengan cepat dan mudah diamati
d. Sensitifitasnya cukup tinggi
e. Murah
f. Tidak memerlukan alat yang mahal dan keahlian yang tinggi
(Chang Raymond, 2005)
15
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini berjenis penelitian eksperimental. Eksperimen adalah
kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui segala gejala atau
pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu
(Notoatmodjo, 2005).
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi atau universe adalah keseluruhan objek penelitian atau
objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2005). Populasi dari penelitian ini
adalah lotion dengan nomor registrasi BPOM yang dijual di Pasar Blauran
yang beralamat di Jalan A. Yani Komplek Pasar Besar Palangka Raya .
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang dambil dan keseluruhan objek yang
diteliti dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Pada
penelitian ini, diambil sampel dari sebagian populasi whitening lotion yang
dijual dengan nomor registrasi BPOM yang dijual di Pasar Blauran Kota
Palangka Raya sebanyak 5 (lima) sampel yaitu lotion Lovely, Marina,
Vaseline, Citra, dan Thai.
16
16
17
17
18
2. Pengujian Sampel
a. Ekstraksi (Chang, 2005)
Prosedur kerja:
Timbang sampel kurang lebih 5 gram, kemudian sampel dimasukan
kedalam corong pisah, setelah itu ekstraksi dengan 20 mL eter, kocok
kuat hingga homogen lalu buang fase eter secara perlahan, ulangi
proses ekstraksi sampai 2 kali. Panaskan hingga sampel hampir
kering, fase ditambah 5 mL campuran asam klorida pekat dan dan
asam nitrat pekat (3 : 1), kemudian Uapkan di atas penangas sampai
hampir kering, setelah itu tambahkan lagi 5 mL campuran asam
klorida pekat dan asam nitrat pekat (3 : 1), Uapkan kembali di atas
penangas air sampai hampir kering, ulangi sekali lagi, tambahkan 10
mL aquadest, didihkan sebentar, dinginkan, dan saring.
b. Cara uji identifikasi merkuri (Hg) (Svehla, 1990)
a. Uji amalgam
Diambil 3 mL larutan sampel, masukan kedalam tabung reaksi,
kemudian amplas batang tembaga sampai mengkilap, lalu
celupkan ke dalam larutan uji untuk beberapa saat, jika positif
mengandung merkuri maka batang tembaga akan dilapisi bercak
abu-abu mengkilap. Panaskan pada nyala api bebas, warna abuabu akan hilang.
b. Uji reaksi warna dengan kalium iodida (KI)
Masukkan ke dalam tabung reaksi sejumlah 1 mL larutan sampel,
kemudian ditambahkan 2 tetes larutan Kalium lodida 0,5 N
perlahan melalui dinding tabung reaksi. Harus tidak terjadi
endapan jingga, jika terjadi endapan jingga maka positif
mengandung merkuri.
18
19
3. Analisis Hasil
a. Reaksi negatif jika tidak ada bercak abu-abu mengkilap pada uji
amalgam
b. Reaksi negatif jika tidak ada perubahan warna orange dengan endapan
merah jingga pada uji reaksi warna
c. Lotion tidak boleh mengandung Merkuri/air raksa
d. Proses analisis disertai dengan kontrol positif dan kontrol negatif
sehingga dapat ditarik kesimpulan.
19
20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Tabel 4.1. Hasil Analisis Pembentukan Amalgam
Kode
Nama Produk
Sampel
K1
Kontrol positif (+)
K2
Lotion Lovely
Lotion Marina
Lotion Vaseline
Lotion Citra
Lotion Thai
Ket.
+
_
_
_
_
_
_
Tabel 4.2. Hasil Analisis Reaksi Warna dengan Reagen Kalium Iodida
Kode
Sampel
Nama Produk
K1
K2
A
B
C
D
E
20
20
Ket.
+
-
21
B. Pembahasan
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 5 sampel, semua sampel
memiliki nomor registrasi dan belum diteliti pada penelitian sebelumnya serta
tidak termasuk dalam daftar produk kosmetik yang sudah ditarik oleh BPOM
dari pasaran. Sehingga masih banyak ditemukan pada pedagang kosmetik di
Pasar Blauran Kota Palangka Raya.
Pada penelitian identifikasi merkuri pada sediaan lotion secara analisis
kualitatif dilakukan dengan menggunakan uji pada batang tembaga atau Cu
dan uji dengan reaksi warna menggunakan reagen Kalium Iodida. Sebelum
melakukan penelitian, pertama-tama dilakukan persiapan larutan terlebih
dahulu, kemudian diekstraksi masing-masing sampel dengan pelarut non polar
yaitu eter. Mula-mula sampel ditimbang sebanyak kurang lebih 5 gram
kemudian dimasukan kedalam corong pisah, kemudian diekstraksi dengan
ditambahkan eter sebanyak 20 mL dan dikocok kuat. Hal ini dimaksudkan
karena eter merupakan pelarut non polar, dan didalam lotion terdapat bahanbahan yang bersifat non polar seperti lemak, sehingga digunakan eter untuk
memisahkan lemak serta zat-zat non polar lainnya yang terkandung di dalam
sampel lotion.
Tahap berikutnya, fase eter dibuang dan proses ini dilakukan sebanyak
2 kali lagi. Selanjutnya masing-masing sampel dipanaskan sampai sisa eter
menguap dan hampir kering. Kemudian pada ekstrak tersebut ditambahkan
sebanyak 10 mL larutan air raja yang berfungsi untuk melarutkan garamgaram yang sukar larut. Air raja atau aqua regia merupakan campuran antara 3
volume asam klorida pekat dan 1 volum asam nitrat pekat. Cairan ini sangat
reaktif, dapat merusak berbagai bahan logam termasuk platina. Gas yang
timbulkan pun bersifat merusak. Sehingga saat pengerjaannya harus dilakukan
di tempat ruangan asam. Ekstrak yang dilarutkan air raja dipanaskan diatas hot
plate hingga diperoleh ekstrak yang hampir kering. Selanjutnya ditambahkan
dengan aquades sebanyak 10 mL dan didihkan dan didinginkan. Selanjutnya
disaring dan hasil filtratnya dimasukkan kedalam tabung reaksi.
21
22
22
23
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 5 sampel lotion
yang dijual di Pasar Blauran Kota Palangkaraya tidak terdeteksi mengandung
merkuri.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disarankan :
1. Kepada pembaca dan masyarakat yang menggunakan lotion agar lebih
berhati-hati dalam memilih lotion yang beredar dipasaran dan sebaiknya
menggunakan lotion yang sudah terdaftar di BPOM.
2. Diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan untuk pengujian logam berat
merkuri pada lotion yang tidak memiliki ijin edar / terdaftar di BPOM
3. Diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan untuk pengujian-pengujian
kandungan berbahaya lainnya seperti timbal pada lipstik, hidrokinon dan
asam retinoat pada krim wajah guna menambah ilmu pengetahuan dan
memperluas wawasan.
4. Perlu dilakukan pemeriksaan rutin oleh instansi terkait untuk memperkecil
penyebaran kosmetik yang berbahaya.
2323
24
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M. 1984. Ilmu Farmasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Buyung.
2011.
Makalah
Krim
Wajah
Pemutih.
http://buyungcrem.wordpress.com/about/makalah-krim-pemutih/. Jakarta,
dalam jurnal penelitian Marlyantina, Risda 2013. Analisis Kualitatif
Logam Berat Merkuri pada Krim Pemutih dengan Metode Reaksi Warna.
Palangka Raya: Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
BPOM. 2011. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik
Indonesia Nomor Hk.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 Tentang
Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika. Jakarta: BPOM
Chang Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep-konsep inti. Noviandri Indra,
Wahyuningrum Deana, Achmad Hiskia, MauchsidinHidayat, Penerjemah.
Jakarta: Erlangga-The McGraw Hill Companies. Terjemah dari: General
Chemistry: The Essential Concepts.
Depkes RI. 1929. Pharmacopee 5. Jakarta: Depkes RI.
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi 3. Jakarta: Depkes RI.
Dewi Muliyawan dan Neti Suriana, 2013. A Z tentang Kosmetik. Jakarta:
Gramedia.
Djajadisastra, 2005. Tekhnologi Kosmetik. Tangerang : Departemen Farmasi
FMIPA Universitas Indonesia
HAM, Mulyono. 2009. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta:
Penerbit Bumi Aksara. Hal.40:208, dalam jurnal penelitian Marlyantina,
Risda 2013. Analisis Kualitatif Logam Berat Merkuri pada Krim Pemutih
dengan Metode Reaksi Warna. Palangka Raya: Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya.
Jellineck, S. (1970). Formulation and Function of Cosmetics. New York : Wiley
Interscience.
Lachman, L., H.A. Lieberman, and J.L. Kanig. 1994. Teori dan Praktek Farmasi
Industri, Jilid II, Edisi III. Jakarta : Universitas Indonesia.
24
25
Marlyantina, Risda. 2013. Analisis Kualitatif Logam Berat Merkuri pada Krim
Pemutih dengan Metode Reaksi Warna. Palangka Raya: Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya.
Menkes RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1176/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Notifikasi Kosmetika. Jakarta:
Menkes RI.
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian.Ciawi, Bogor Selatan: Penerbit Ghalia
Indonesia. Hal. 63.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Permono,
Didit.
2010.
Bahaya
Merkuri.
(http://tambangsttnas.blogspot.com/2010/02/bahaya-merkuri.html)
11 April 2014.
Retno I.S. Tranggono. 1992. Kiat Apik Menjadi Sehat dan Cantik. Jakarta:
Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Retno I.S. Tranggono. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik.
Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Retno I.S. Tranggono. 2014. Buku Pegangan Dasar Kosmetologi. Jakarta:
Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Schmitt, W.H. 1996. Skin Care Products. In : Williams, D.F. and W.H. Schmitt
(Ed).
London: Cosmetics And Toiletries Industry. 2nd Ed. Blackie
Academy and
Profesional.
Setyaningsih, Owi, Erliza Hambali, dan Muharamia Nasution. 2007. Aplikasi
Minyak Sereh
Wangi (Citronella Oil) dan Geraniol Dalam
Pembuatan Skin Lotion penolak Nyamuk.
Jurnal Teknologi Indonesia
Vol 17(3) : 97-103.
Sudarmo, Unggul. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga,
dalam jurnal penelitian Marlyantina, Risda 2013. Analisis Kualitatif
Logam Berat Merkuri pada Krim Pemutih dengan Metode Reaksi Warna.
Palangka Raya: Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
25
26
26
27
Kalium lodida 0,5 N diencerkan dalam labu ukur sampai 25 mL, dengan
perhitungan:
N
0,5N
= 0,5 x 166 x
= 2,075gram 2 gram
27
28
28
29
Buang fase eter secara perlahan, ulangi proses ekstraksi sampai 2 kali
fase ditambah 5 mL campuran asam klorida pekat dan dan asam nitrat pekat
Tambahkan lagi 5 mL campuran asam klorida pekat dan asam nitrat pekat
Uapkan kembali di atas penangas air sampai hampir mengering, ulangi sekali lagi
Tambahkan 10 mL aquadest
29
30
Ditambahkan 2 tetes larutan Kalium lodida 0,5 N perlahan melalui dinding tabung
reaksi. (Harus tidak terjadi endapan jingga, jika terjadi endapan jingga maka
positif mengandung merkuri)
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54