Alhamdulillahhirrobbilaalamiin,
Kehadirat Allah
SWT
berkat
rahmat
puji
dan
serta
hidayah-Nya
saya
dapat
kata
dapat
bermanfaat
dan
dapat
kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Keperawatan
merupakan
salah
satu
profesi
dan
negara
bagian
atau
provinsi.
Perawat
harus
mampu
TUJUAN
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui konsep tentang etik dan dilema etik
khususnya dibidang keperawatan
2.
Tujuan Khusus
a.
b.
c.
f.
g.
BAB II
ISI
A
DEFINISI ETIK
Etik adalah norma-norma yang menentukan baik-buruknya tingkah laku
manusia, baik secara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup
ke arah tujuannya ( Pastur scalia, 1971 ). Etika juga berasal dari bahasa
yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David (1978) berarti
kebiasaaan . model prilaku atau standar yang diharapkan dan kriteria
tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak
diartikan sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi prilaku. (Mimin.
2002).
Dari pengertian di atas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang
menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat
yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan
tingkah laku yang benar, yaitu : baik dan buruk serta kewajiban dan
tanggung jawab
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara
hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang
mempengaruhi perilaku profesional. Berdasarkan uraian diatas, dapat
disimpulkan
bahwa
etik
merupakan
istilah
yang
digunakan
untuk
TIPE-TIPE ETIKA
Bioetik
Bioetika merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi
dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut,
bioetika difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan
antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan
theology. Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etika
pada moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan
pengobatan
pada
manusia.
Pada
lingkup
yang
lebih
luas,
bioetik
ethics/Etik
klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada
masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien. Contoh clinical
dalam
tindakan
keperawatan
serta
dianalisis
untuk
yang
mengarahkan
tanggung
jawab
moral
yang
mendasari
TEORI ETIK
Dalam
etika
masih
dijumpai
banyak
teori
yang
mencoba
untuk
menjelaskan suatu tindakan, sifat, atau objek perilaku yang sama dari sudut
pandang atau perspektif yang berlainan. Beberapa teori etik adalah sebagai
berikut :
1.
Utilitarisme
Sesuai
dengan
dari
bahasa latinnya utilis yang artinya bermanfaat. Teori ini menekankan pada
perbuatan yang menghasilkan manfaat, tentu bukan sembarang manfaat
tetapi manfaat yang banyak memberikan kebahagiaan kepada banyak
orang. Teori ini sebelum melakukan perbuatan harus sudah memikirkan
konsekuensinya terlebih dahulu.
2.
Deontologi
Deontology berasal dari kata deon dari bahasa yunani yang artinya
kewajiban. Teori ini menekankan pada pelaksanaan kewajiban. Suatu
perbuatan akan baik jika didasari atas pelaksanaan kewajiban, jadi selama
melakukan kewajiban sudah melakukan kebaikan. Teori ini tidak terpatok
pada konsekuensi perbuatan dengan kata lain teori ini melaksanakan
terlebih dahulu tanpa memikirkan akibatnya. (Aprilins, 2010)
D
1.
PRINSIP-PRINSIP ETIK
Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa
dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan
memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang
lain. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang
menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat
perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang
perawatan dirinya.
2.
3.
Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap
orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk
terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar
untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
4.
5.
Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap
klien
dan
untuk
meyakinkan
kebenaran.
bahwa
dengan
Informasi
klien
sangat
kemampuan
harus
ada
agar
mengerti.
seseorang
untuk
menjadi
akurat,
komprensensif,
dan
objektif
untuk
memfasilitasi
pemahaman
dan
individu
untuk
menghargai
janji
dan
Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus
dijaga privasinya. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan
kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak
ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan
oleh klien dengan bukti persetujuan. (Geoffry hunt. 1994)
1.
Mengidentifikasi,
mengorganisasikan,
memeriksa
dan
membenarkan
Kode
etik
keperawatan
merupakan
suatu
pernyataan
pasien, keluarga masyarakat, teman sejawat, diri sendiri dan tim kesehatan
lain. Pada dasarnya, tujuan kode etik keperawatan adalah upaya agar
perawat, dalam menjalankan setiap tugas dan fungsinya, dapat menghargai
dan menghormati martabat manusia. Tujuan kode etik keperawatan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien
atau pasien, teman sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik
dalam profesi keperawatan maupun dengan profesi lain di luar
profesi keperawatan.
2. Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang silakukan oleh
praktisi keperawatan yang tidak mengindahkan dedikasi moral
dalam pelaksanaan tugasnya.
3. Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan
tugasnya diperlakukan secara tidak adil oleh institusi maupun
masyarakat.
4. Merupakan
dasar
dalam
menyusun
kurikulum
pendidikan
DILEMA ETIK
Dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan
mengenai perilaku yang layak harus di buat. (Arens dan Loebbecke, 1991:
77). Untuk itu diperlukan pengambilan keputusan untuk menghadapi dilema
etika tersebut. Enam pendekatan dapat dilakukan orang yang sedang
menghadapi dilema tersebut, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
a.
Mengkaji situasi
b.
c.
d.
Melaksanakan rencana
e.
Mengevaluasi hasil
e.
f.
Membuat keputusan
b.
c.
d.
e.
Mempertimbangkan
berbagai
alternatif-alternatif
yang
mungkin
dilaksanakan
f.
g.
Memberi keputusan
h.
i.
Analisa situasi hingga hasil aktual dari keputusan telah tampak dan
menggunakan informasi tersebut untuk membantu membuat keputusan
berikutnya.
b.
Mengidentifikasi dilema
c.
d.
Melengkapi tindakan
b.
c.
d.
e.
f.
Prinsip Etik
1. Respect (Hak untuk dihormati)
Perawat harus menghargai hak-hak pasien/klien
2. Autonomy (hak pasien memilih)
Hak pasien untuk memilih treatment terbaik untuk dirinya
3. Beneficence (Bertindak untuk keuntungan orang lain/pasien)
Kewajiban untuk melakukan hal tidak membahayakan pasien/ orang lain dan
secara aktif berkontribusi bagi kesehatan dan kesejahteraan pasiennya
Hak-hak Pasien :
1.Hak untuk diinformasikan
2.Hak untuk didengarkan
3.Hak untuk memilih
4.Hak untuk diselamatkan
Informed Consent
Informed consent adalah dokumen yang legal dalam pemberian persetujuan
Tujuan
Pengkajian
Diagnosa keperawatan
Ditegakkan untuk mencari perbedaan serta mencari tanda dan gejala yang
sulit diketahui untuk mencegah kerusakan/ gangguan yang lebih luas.
4.
Perencanaan keperawatan
Intervensi
Evaluasi
Dilakukan secara cepat, terus menerus dan dalam waktu yang lama untuk
mencapai keefektifan masing-masing tindakan/ terapi, secara terus-menerus
menilai kriteria hasil untuk mengetahui perubahan status pasien.
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pasien kritis prioritas pemenuhan
kebutuhan tetap mengacu pada hirarki kebutuhan dasar Maslow dengan
tidak meninggalkan prinsip holistik.
Respon individu dan keluarga terhadap pengalaman keperawatan kritis
Penyakit kritis adalah kejadian dramatis emosional yang dialami pasien dan
keluarganya. Untuk beberapa situasi tertentu persiapan dari segi psikologis
perlu dilakukan. Perawat kritis berada di posisi yang paling tepat untuk
memahami kondisi yang dialami pasien dan keluarganya dan membantu
mereka untuk beradaptasi dengan situasi yang ada. Gejala fisik dari penyakit
kritis yang mengancam jiwa, seperti nyeri tingkat akhir atau perdarahan
biasanya disertai dengan respon psikologis dari pasien dan keluarganya,
seperti:
1.
Cemas
2.
Takut
3.
Panik
4.
Marah
5.
Perasaan bersalah
6.
Distres spiritual
yang dirawat di unit kritis untuk waktu 5 tahun sudah dapat menjalani rawat
jalan di rumah masing-masing. Pasien unit kritis yang ada sekarang ini tidak
mungkin bertahan hidup di masa lalu dikarenakan buruknya sistem
perawatan kritis yang ada. Sudah direncanakan di beberapa rumah sakit
akan adanya unit kritis yang lebih besar dan kemungkinan mendapatkan
pelayanan perawatan kritis di rumah atau tempat-tempat alternatif lainnya.
Perawat kritis harus tetap memantau informasi terbaru dan mengembangkan
kemampuan yang dimiliki untuk mengelola metode dan teknologi perawatan
terbaru. Seiring dengan perkembangan perawatan yang dilakukan pada
pasien semakin kompleks dan banyaknya metode ataupun teknologi
perawatan baru yang diperkenalkan, perawat kritis dipandang perlu untuk
selalu meningkatkan pengetahuannya.