Jakarta,
Desember 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................ iii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................... 1
1. Latar Belakang.................................................... 1
2. Tujuan................................................................. 2
3. Sasaran............................................................... 2
4. Keluaran.............................................................. 3
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2015.............. 5
1. Prinsip Pelaksanaan .......................................... 5
2. Pelaksana........................................................... 6
3. Lokasi Kegiatan.................................................. 12
4. Kriteria Kelompok Penerima............................... 12
5. Pemanfaatan Dana............................................. 13
6. Tahap Pelaksanaan............................................ 14
BAB III INDIKATOR KEBERHASILAN.................................. 19
BAB IV PENDAMPINGAN dan PEMANTAUAN................... 21
BAB V PELAPORAN............................................................ 23
BAB VI PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN....... 25
BAB VII PENUTUP................................................................ 29
LAMPIRAN............................................................................. 31
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Lokasi Kegiatan Bantuan Pakan
Sapi Indukan Tahun 2015.................................. 33
Lampiran 2. Laporan Triwulan Kegiatan................................ 34
Lampiran 3. Kartu Record Indukan........................................ 35
Lampiran 4. Kebutuhan Pakan Sapi Potong.......................... 39
Lampiran 5. Jenis Rumput dan Legum serta Cara
Perbanyakannya................................................ 45
iv
PEDOMAN PELAKSANAAN
PENGUATAN PAKAN INDUK SAPI POTONG
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sub Sektor Peternakan dan Kesehatan hewan memiliki
peran yang sangat penting dalam mendukung pencapaian
ketahanan pangan Nasional khususnya pangan asal hewan.
Selain itu, sub sektor ini secara tidak langsung juga berperan
dalam pengentasan kemiskinan, sebagai penyedia sumber
energi alternatif dan ikut serta menjaga kelestarian lingkungan
hidup.
Saat ini daging sapi merupakan salah satu bahan pangan
pokok yang strategis karena dipelihara oleh 6,2 Juta
rumah tangga peternak (PSPK, 2011). Peningkatan jumlah
penduduk dan pendapatan serta peningkatan kesadaran
mengkonsumsi pangan bergizi mengakibatkan konsumsi
daging sapi semakin meningkat. Dalam beberapa tahun
terakhir, laju pertumbuhan penyediaan daging dari produksi
lokal masih lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan
konsumsi. Untuk sementara, guna memenuhi kekurangan
kebutuhan konsumsi tersebut, pemerintah masih melakukan
impor baik berupa daging maupun sapi bakalan.
2. Tujuan
Tujuan dari kegiatan penguatan pakan sapi potong induk :
a. Meningkatkan pemberian pakan yang berkualitas pada
ternak sapi potong induk.
b. Meningkatkan produktivitas ternak melalui pemberian
pakan yang sesuai dengan standar dan kebutuhan hidup
ternak.
3. Sasaran
Sasaran dari kegiatan penguatan pakan sapi potong Induk
adalah:
a. Meningkatkan pemberian pakan yang berkualitas pada
1.320 ekor ternak sapi potong induk.
b. Meningkatkan produktivitas ternak melalui pemberian
pakan yang sesuai dengan standar dan kebutuhan
hidup ternak potong induk pada 66 kelompok ternak sapi
potong.
4. Keluaran
Keluaran kegiatan penguatan pakan sapi potong induk
adalah :
a. Tersedianya pakan sapi potong induk untuk 1.320 ekor
pada 66 kelompok.
b. Adanya perbaikan performan ternak sapi potong induk
melalui peningkatan Body Condition Score (BCS)
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2015
1. Prinsip Pelaksanaan
a. Penguatan pakan sapi potong Induk adalah penyediaan
pakan berkualitas berupa pakan konsentrat dan hijauan
pakan ternak (HPT) pada kelompok peternak sapi potong
pembibitan atau pembiakan.
b. Jenis dan jumlah pakan konsentrat yang diberikan
kepada peternak yaitu pakan konsentrat sapi potong
induk yang berkualitas, dengan jumlah 2 kg/ekor/hari
selama 180 hari, yang diberikan pada 20 ekor sapi
potong induk/kelompok.
c. Dengan adanya pakan yang berkualitas diharapkan
peternak dapat mensubstitusi pakan penguat yang biasa
digunakan oleh peternak, sehingga terjadi peningkatan
penggunaan pakan yang berkualitas.
d. Kelompok yang dapat menerima penguatan pakan
adalah kelompok peternak yang mempunyai ternak sapi
potong induk sebagai usaha pembiakan atau pembibitan.
e. Sebagai salah satu persyaratan keberhasilan kegiatan
ini bahwa peternak juga wajib menyediakan pakan
hijauan yang berkualitas dengan cara melakukan
pengolahan lahan, penanaman bibit, dan pemeliharaan
serta pemanenan.
f.
b. Provinsi
Tahapan pelaksanaan,
8)
Produsen
pakan
harus
melaporkan
produksinya ke dinas peternakan atau dinas
yang membidangi fungsi peternakan Provinsi/
Kabupaten/Kota dengan tembusan ke
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan c.q. Direktorat Pakan Ternak; dan
c. Kabupaten/Kota
Tahapan pelaksanaan,
Produsen
pakan
harus
melaporkan
produksinya ke dinas peternakan atau dinas
yang membidangi fungsi peternakan Provinsi/
Kabupaten/Kota dengan tembusan ke
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan c.q Direktorat Pakan Ternak; dan
10
d. Kelompok
11
3. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan penguatan pakan sapi potong Induk
diprioritaskan pada lokasi sentra pembiakan/ pembibitan sapi
potong dan cukup tersedia lahan untuk penyediaan sumber
hijauan pakan ternak yang berkualitas. Kegiatan Penguatan
Sapi Potong Induk pada tahun 2015 dialokasikan pada 66
lokasi di 8 Provinsi sebagaimana tercantum pada Lampiran-1.
12
5.
Pemanfaatan Dana
Alokasi dana untuk kegiatan penguatan pakan sapi potong
induk, sesuai dengan DIPA masing-masing Satker, yaitu :
a. Pengadaan Pakan Konsentrat
Pengadaan pakan konsentrat disesuaikan dengan
Rencana Kebutuhan Kelompok (RKK) dan anggaran.
b. Penyediaan Pakan Hijauan
13
e. Operasional
6. Tahap Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan penguatan pakan sapi potong
Induk pada tahun 2015 meliputi :
a. Persiapan
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan ini
diperlukan berbagai persiapan oleh pusat dan daerah
provinsi/ kabupaten/ kota sebagai berikut :
14
1) Perencanaan Operasional
15
c.
Pelaksanaan Kegiatan :
1) Proses CP/CL dilakukan Oleh Tim Teknis di Kab/
kota.
2) Verifikasi dilakukan oleh Tim Provinsi.
3) Penetapan lokasi/kelompok tani ternak terpilih.
4) Workshop dilakukan di Satker Provinsi.
5) Pengadaan Pakan dilakukan oleh Satker Daerah
(Prov/ Kab).
6) Penyediaan pakan hijauan (pengadaan bibit,
pengolahan lahan, penanaman, dan pemeliharaan)
di kelompok.
7) Pakan didistribusikan ke kelompok.
8) Pelaksanaan pemberian pakan konsentrat di
kelompok ternak sebanyak 2 kg/ekor/ hari selama
180 hari.
9) Pelaksanaan peningkatan kemampuan peternak di
kelompok.
10) Pengelolaan administrasi kelompok.
11) Pengawasan mutu pakan dilakukan oleh pejabat
fungsional
pengawas
mutu
pakan/petugas
pengawas mutu pakan.
12) Pendampingan dan pemantauan dilakukan oleh
tim pusat (bersama komisi pakan), tim provinsi dan
Kab/ kota minimal 2 kali (pada saat awal program
dan menjelang akhir program).
16
17
BAB III
INDIKATOR KEBERHASILAN
19
BAB IV
PENDAMPINGAN dan PEMANTAUAN
21
BAB V
PELAPORAN
23
BAB VI
PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN
25
NO
26
TITIK KRITIS
POTENSI RESIKO
DAMPAK
Penyusunan Pedoman
Pelaksanaan, Petunjuk
Pelaksanaan dan
Petunjuk Teknis
Pelaksanaan kegiatan
terlambat
Sosialisasi yang
dilakukan oleh Tim Pusat/
Tim Pembina Provinsi/
Tim Teknis Kabupaten/
Kota
Kegagalan kegiatan
karena pelaksana
kegiatan atau kelompok
tidak/kurang paham
terhadap aturan kegiatan
Pelaksanaan seleksi
calon penerima dan calon
lokasi (CP/CL) yang
dilakukan oleh Tim Teknis
Kabupaten/Kota
Pelaksanaan verifikasi
yang dilakukan oleh Tim
Pembina Provinsi
Pelaksanaan kegiatan
terhambat
Peternak tidak
mendapatkan pakan
konsentrat berkualitas
sesuai yang
dipersyaratkan
Kegagalan kegiatan
karena hasil yang
diharapkan tidak
tercapai
Penyaluran pakan
konsentrat ke kelompok
Kegagalan kegiatan
karena tidak sesuai yang
dipersyaratkan
Jumlah/kualitas pakan
yang disalurkan tidak
sesuai dengan yang
dipersyaratkan
NO
TITIK KRITIS
POTENSI RESIKO
DAMPAK
Pemberian pakan
konsentrat pada ternak
Kegagalan kegiatan
karena tidak sesuai
dengan pedoman
Bimbingan teknis,
monitoring dan evaluasi
Pencatatan pemberian
pakan dan BCS
Pencatatan pemberian
pakan dan penilaian
BCS tidak dilakukan
Format laporan tidak
dimengerti oleh
kelompok
Sulit dilakukan
evaluasi keberhasilan/
kegagalan program
Sulit dilakukan
pengambilan
kebijakan pada
kegiatan tahun
mendatang
27
BAB VII
PENUTUP
29
LAMPIRAN
31
Lampiran 1
DAFTAR LOKASI KEGIATAN*
BANTUAN PENGUATAN PAKAN TERNAK SAPI POTONG INDUK TAHUN 2015
No. Provinsi
1.
2.
3.
4.
Jawa Barat
Jawa Tengah
DIY
Jawa Timur
Kabupaten/ Kota
Cianjur
Jumlah Paket
(Kelompok)
3
Indramayu
Subang
Magelang
Wonogiri
Sragen
Grobogan
Blora
Bantul
Gunung Kidul
Sleman
Malang
Lamongan
Pamekasan
5.
Banten
Tangerang
6.
Sumbar
Pasaman Barat
7.
NTB
Lombok Timur
Lombok Tengah
Lombok Utara
Lombok Barat
Lampung Timur
Lampung Tengah
Way kanan
8.
Lampung
Jumlah
66
33
Lampiran 2
LAPORAN TRIWULAN
PENGUATAN PAKAN SAPI POTONG INDUK
TINGKAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
TA. 2015
Provinsi /Kabupaten/Kota
: ....................................................
Alokasi Dana 2015
: Rp. .............................................
: Rp. .............................................
: ......... kelompok
: (harap lampirkan)
1. PerkembanganPelaksanaan Kegiatan
No
Nama Kelompok
Alamat
Kelompok
Perkembangan Pelaksanaan
Kegiatan
Realisasi
Fisik
(%)
Realisasi
Keuangan
(Rp.)
Kelembagaan
1.
2.
3.
2.
34
35
UMUR :
18
Konsentrat
Hijauan
24
23
21
20
19
Paraf
22
Tanggal
17
16
15
14
13
12
11
10
Jenis Pakan
(kg)
Bulan Ke
HARGA BELI :
JENIS SAPI :
NOMOR SAPI :
IDENTITAS SAPI :
KELOMPOK :
NAMA PETERNAK :
..
.Ha
Panen Ke-
Ket
..
..
..
..
..
Luas HPT
..
CATATAN
36
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
NAMA ANGGOTA
NO.
NAMA KELOMPOK :
ALAMAT KELOMPOK :
JENIS TERNAK :
NOMOR SAPI
UMUR
TERNAK
4
BOBOT / LINGKAR
DADA AKHIR
6
SKOR BCS
AWAL
AKHIR
7
8
----------------------------------------------------------------------
.,.-2015
Ketua Kelompok
BOBOT / LINGKAR
DADA AWAL
5
DATA S/C
10
DATA CI
Lampiran 3b
37
10
NAMA KELOMPOK
NO.
KETUA KELOMPOK
3
ALAMAT
KELOMPOK
4
JENIS SAPI
RATA-RATA RATA-RATA
UMUR
BOBOT / LD
TERNAK
AWAL
5
5
AKHIR
14
----------------------------------------------------------------------
.,.-2015
Kepala Dinas Kabupaten/ Kota
RATA-RATA
BOBOT/ LD
AKHIR
12
Lampiran 3c
38
10
NAMA KABUPATEN
NO.
NAMA PROVINSI :
AKHIR
14
----------------------------------------------------------------------
.,.-2015
Kepala Dinas Provinsi
12
RATA-RATA
RATA-RATA
RATA-RATA
UMUR TERNAK BOBOT / LD AWAL BOBOT/ LD AKHIR
Lampiran 3d
Lampiran 4
Kebutuhan Pakan Sapi Potong Induk
PENDAHULUAN
Pembibitan sapi potong di Indonesia sebagian besar adalah
peternakan rakyat yang biasanya merupakan usaha sambilan dan
belum berorientasi agribisnis. Pembibitan dilakukan oleh peternak
dengan menggunakan sapi betina (induk/ dara) untuk tujuan
perkembangbiakan atau produksi anak sapi. Dalam pembibitan
sapi potong rakyat yang diperlukan adalah upaya memperpendek
jarak beranaka dan meningkatkan jumlah kelahiran ternak sapi.
Targetnya adalah jarak beranak kurang dari 14 bulan, angka
perkawinan hingga jadi adalah kurang dari 1,5, angka kelahiran
pedet lebih dari 70% dan kematian pedet prasapih kurang dari
5%. Untuk mencapai target itu, penyediaan pakan pada sapi induk
/ dara perlu ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan nutrisi untuk
pembibitan sapi potong. Kebutuhan nutrisi untuk sapi pembibitan
meliputi kebutuhan nutrisi untuk sapi dara dan sapi induk setelah
melahirkan.
Pada pembibitan sapi potong, pemberian pakan secara cukup
diperlukan terutama saat sebelum dikawinkan, bunting tua, dan
setelah melahirkan. Sapi perlu memperoleh pakan yang cukup
minimal selama satu bulan sebelum dikawinkan, hal ini bertujuan
untuk memperbaiki kondisi sapi induk, sehingga kesuburannya
meningkat dan perkawinannya berhasil.
Pemberian pakan secara cukup artinya sapi diberi pakan rumput
(hijauan) sesuai kebutuhannya dan diberikan pakan tambahan
sebanyak 1 - 2,5% dari bobot badan sapi. Pakan tambahan yaitu
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Induk Sapi Potong
Tahun 2015
39
40
sapi
Pertumbuhan
182
22,0
25,4
273
29,5
33,7
300
34,8
40,1
Bunting
409
36,7
t.a.d
500
32,9
t.a.d
Laktasi
409
64,0
67,8
Sumber : Gunawan et al (1998)
36,0
48,1
56,8
t.a.d
t.a.d
61,3
Kebutuhan air untuk ternak secara umum dapat dipenuhi dari air
minum, air yang terkandung di dalam makanan, dan air metabolik.
Untuk menjamin agar ternak dapat mendapatkan air sesuai
kebutuhanntya, maka sebaiknya air disediakan secara ad libitum
pada ternak.
41
42
43
44
Lampiran-5
Jenis Rumput dan Legum serta Cara Perbanyakannya
Jenis Rumput dan Legum
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Rumput :
Andropogon gayanus
Andropogon nodosis
Brachiaria decumbens
Brachiaria ruziziensis
Chloris gayana
Digitaraia decumbens
Hyparrhenia rufa
Melinis minutiflora
Panicum coloratum
Panicum maximum
Panicum muticum
Paspalum dilatatum
Paspalum notatum
Pennisetum landestinum
Pennisetum purpureum
Pennisetum purpureum cv
mott
17. Pennisetum pediselatum
18. Setaria sphacelata
19. Sorghum sudanense
B. Leguminosa :
1. Pueraria javanica
2. Pueraria triloba
3. Calopogoniummucunoides
4. Centrosema pubescens
5. Centrosema plumieri
6. Flemingia congesta
7. Clytoria ternatea
8. Stylosanthes glacilis
9. Sesbania glandiflora
Nama lokal
Cara perbanyakan
Benih/biji
Stek/pols
Rumput galega
Rumput bangbang
Rumput bede
Rumput ruzi
Rumput rhodes
Rumput pangola
Rumput janggut
Rumput bau
Rumput kolor
Benggala
Kolo jono
Rumput australia
Rumput dahlia
Rumput kikuyu
Rumput gajah
Rumput gajah odot
Benih/biji
Benih/biji
Benih/biji
Benih/biji
Benih/biji
Benih/biji
Benih/biji
Benih/biji
Benih/biji
-
Stek/pols
Stek/pols
Stek/pols
Stek/pols
Stek/pols
Stek/pols
Stek/pols
Stek/pols
Stek/pols
Stek/pols
Stek/pols
Stek/pols
Stek/pols
Stek/pols
Stek/pols
Stek/pols
Rurmput india
Rumput padi
Rumput sudan
Benih/biji
Benih/biji
Benih/biji
Stek/pols
Stek/pols
Stek/pols
Kudzu
Kalopo
Sentro kecil
Sentro besar
Hahapaan
Stylo
Turi
Benih/biji
Benih/biji
Benih/biji
Benih/biji
Benih/biji
Benih/biji
Benih/biji
Benih/biji
Stek
stek
-
45
Lampiran-...
Budidaya Kebun Rumput
Langkah-langkah yang harus diperhatikan agar budidaya
rumput yang kita kelola menghasilkan hijuan yang optimum :
A. Pemilihan lokasi
B. Pemilihan bibit dan bahan penanaman
C. Pengolahan tanah dan penanaman
D. Pemeliharaan
E. Pemanenan
F. Peremajaan
A.
46
Pemilihan Lokasi
Faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam menentukan
lokasi penanaman rumput unggul :
(1). Kesuburan tanah dan topografi
Tanah dengan kualifikasi bagus saat ini diprioritaskan
untuk tanaman pangan guna mencukupi kebutuhan
hidup pokok manusia, sedangkan lahan yang tersisa
digunakan untuk menanam hijauan makanan ternak
dengan perbaikan perlakuan tanah dan pemupukan.
Sedangkan topografi berpengaruh terhadap cara
pengolahan tanah dan pola penanaman hijauan.
(2). Sumber air
Air diperlukan untuk sebagai perantara tanaman
mengambil
unsur
hara
dari
tanah
dan
mendistribusikannya ke seluruh jaringan sebagai
bahan baku dalam proses fotosintesa untuk
kelangsungan produksi hijauan.
(3). Sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi
Kelancaran sarana dan prasarana dari lokasi
penanaman ke pemasaran dan tempat pembelian
bahan dan alat penanaman akan menentukan efisiensi
usaha tani.
B.
C.
47
48
D.
Pemeliharaan
(1). Perawatan rumput dapat dilakukan dengan
pendangiran 3 - 4 kali per tahunnya atau
pendangiran dilakukan setiap kali pemangkasan dan
atau tergantung dari kondisi daerah masing-masing.
(2). Adapun pendangiran rumput ini dapat dilakukan
melalui 2 cara, yaitu : dengan cara membersihkan
tanamanan liar, baru kemudian penggemburan tanah
disekitarnya
atau
langsung
dilaksanakan
penggemburan tanah dengan cara pencangkulan
disekitar rumpun rumput dengan membalikkan tanah
tersebut.
(3). Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk memberikan zat zat
makanan
pada
tanaman,
mempertahankan
kesuburan tanah dan memperbaiki struktur tanah
(4). Pengairan
dilakukan
7
hari
setelah
dilaksanakannya pemupukan. Dalam pelaksanaan ini
harus diperhatikan jangan sampai kedapatan air yang
menggenang sebab dapat menyebabkan kerusakan
tanaman dan bahkan kematian tanaman.
E.
Pemanenan
Pada musim penghujan secara umum rumput sudah dapat
dipanen pada usia 40 - 45 hari. Sedangkan pada musim
kemarau berkisar 50 - 55 hari. Lebih dari waktu tersebut,
kandungan nutrisi semakin turun dan batang semakin
keras sehingga bahan yang terbuang (tidak dimakan oleh
ternak) semakin banyak.
Sedangkan mengenai panen pertama setelah tanam dapat
dilakukan setelah rumput berumur minimal 60 hari. Apabila
terlalu awal, tunas yang tumbuh kemudian tidak sebaik
yang di panen lebih dari usia 2 bulan.
Pada pemotongan batang rumput sebaiknya ditinggalkan
10 cm dari permukaan tanah. Pemotongan batang
49
50
Peremajaan
Peremajaan rumput dapat dilakukan setelah tanaman
tersebut mencapai umur
3 4 tahun atau setinggitingginya 4,5 tahun. Hal ini tergantung situasi dan konsidi
daerahnya. Sedangkan pelaksanaannya dapat dilakukan
secara bertahap, yaitu diantara rumpun lama ditanam stek
atau pols baru, setelah tanaman tresebut mulai tumbuh
dengan baik, maka rumpun lama dibongkar. Begitu
seterusnya sehingga kebutuhan runput potongan tetap
tersedia.
Lampiran-5
Cara Penanaman Rumput Unggul dan Legume
1.
Pengolahan tanah
Adalah suatu perlakuan mekanis terhadap tanah dengan
tujuan menciptakan sifat fisik dari tanah yang baik bagi
kehidupan dan pertumbuhan tanaman
a. Pembersihan tanah, tujuannya adalah membersihkan
lahan dari tanaman liar yang akan menganggu
pertumbuhan rumput. Hal yang penting juga adalah
mempertahankan beberapa tanaman sebagai peneduh
ternak dan pencegah erosi.
b. Pembajakan tanah, bertujuan memecah lapisan tanah
menjadi bongkah-bongkah agar proses mineralisasi
bahan-bahan organic berlangsung dengan cepat.
c. Penggaruan dan pembuatan bedengan, bertujuan
menghancurkan bongkahan-bongkahan padat menjadi
struktur remah sekaligus membersihkan sisa-sisa
perakaran dari tanaman liar. Sebelum proses ini tanah
dapat diberikan pemupukan awal dengan pupuk
organic (pupuk kandang) ataupun anorganik (N,P,K)
2.
Penanaman
Penanaman biasanya dimulai pada awal musim hujan,
setelah pengolahan tanah selesai.
Metode penanaman :
a. Penanaman dengan stek (Rumput Gajah, Rumput
Raja)
Cara penanaman :
1. Pilih batang rumput yang tidak terlalu tua, potong
dengan ukuran 20-30 cm (ada 2-3 buku)
2. Tancapkan stek batang dengan posisi miring 3040 dengan 2 buku masuk ke dalam tanah dan 1
buku di atas permukaan tanah.
51
52
3.
4.
b.
c.
d.
53
Lampiran-6
54
55
Lampiran-7
JENIS BENIH/BIBIT HIJAUAN PAKAN TERNAK
A. Rumput
1. Brachiaria brizantha
Gambaran umum
- tanaman semak tinggi mencapai 120 cm
- batangnya tegak dengan tangkai bunga bisa mencapai 180 cm
- daunnya panjang dan tipis
56
Persyaratan tumbuh
- sangat cocok untuk daerah tropis lembab dengan musim kering
kurang dari 6 bulan
- tinggi tempat 0 3000 m dpl
- tumbuh dengan baik pada berbagai jenis tanah termasuk tanah
berpasir dan tanah masam dengan Ph 3,5 4
- berkembang baik pada berbagai jenis tanah termasuk tanah berpasir
dan tanah masam dengan Ph 3,5 4
- berkembang baik sekali pada tanah yang subur
- pertumbuhan kurang pada tanah yang drainasenya buruk
0
- suhu optimal optimal : 30 -35
- Biji yang baru dipanen lambat pertumbuhannya karena mempunyai
sifat dorminansi. Dorminansi dapat ditanggulangi dengan
perendaman dalam asam atau biji disimpan dulu selama 6-8 bulan.
- Kombinasi yang baik dengan Arachis pintoi, Centrosema pubescens,
Desmodium ovalifolium dan Stylosanthes spp.
Perbanyakan
- Dengan biji
- Dengan sobekan rumpun
- Dengan stek batang
Produksi
- Produksi bahan kering = 20 ton/ha
- Produksi benih = 100-500 kg/ha
57
2. Brachiaria decumbens
58
Pengelolaan
- Tumbuh pada ketinggian 1.200-1.750 m diatas permukaan laut
- Curah hujan 1.500 mm atau lebih.
- Struktur tanah ringan, sampai berat
- Sangat rensponsif terhadap pemupukan nitrogen
- Mampu tumbuh pada lereng terjal
- Tidak tahan genangan air
3. Brachiaria humidicola
59
Penahan erosi
Padang penggembalaan
Gambaran umum
- Menyebar dengan stolon dan rizoma
- Membentuk hamparan lebat
- Sangat tahan penggembalaan berat
Persyaratan tumbuh
- Tumbuh pada ketinggian 1.000-2.000 m diatas permukaan laut
- Curah hujan 1.299 mm/tahun.
- Tolerans terhadap kesuburan tanah yang rendah
- Tahan terhadap genangan air
- Tolerans terhadap panas, kekeringan dan dapat tumbuh kembali
setelah pembakaran terbakar
- Responsif terhadap pemupukan N
- Dapat beradaptasi pada semua jenis tanah
- pH tanah rendah (asam) sampai tinggi (basa)
Pengelolaan
- Berkembang dengan biji
- Dapat ditanam bersama Siratro dan Centro yang paling baik dengan
Arachis pintoi
Perbanyakan
- Dengan sobekan rumput (pols), jarak tanam 1x2 m
- Dengan biji 2-5 kg/ha.
Produksi
- Benih 200 kg/ha biji
- Hijauan 25 ton bahan kering/ha
60
Pengelolaan
- biji yang baru dipanen berdaya kecambah buruk, tetapi pertumbuhan
biji akan menjadi baik (70%) setelah penyimpanan selama 6-18
bulan di tempat kering.
- Daya tumbuh biji kering rata-rata rendah yaitu 15 % (ditanam segera
setelah panen), pernah dilaporkan mencapai 95 %.
- pemotongan pertama setelah 4-6 bulan.
- pemotongan selanjutnya dengan interval 4-6 bulan (musim hujan)
dan 60 hari sekali dimusim kemarau.
- Pembongkaran tanaman setelah 5-7 tahun
Perbanyakan dengan biji 3,5 4 kg/ha
Produksi
- hijauan 2-9 ton bahan kering/ha/thn (tanpa pemupukan), bisa
mencapai 24 ton BK/ha/thn dengan pemupukan lengkap
- Produksi benih bervariasi 150-1500 kg/ha tergantung kultivar dan
kondisi pertumbuhan.
4. Panicum maximum
61
62
5. Pennisetum purpureum
Nama umum
Daerah asal
Fungsi tanaman
- sebagai penutup tanah
- rumput potongan
- dibuat silase,
Gambaran umum
- tumbuh tegak, membentuk rumpun dengan tinggi dapat mencapai
1,8 3,6 m, berumur panjang
- Sistim perakaran kuat dan dalam
- Batang tebal dan kera
- Daun relatif besar, tepinya tebal mengkilap.
- Bunga tersusun dalam tandan dengan panjang 30 cm, berwarna
keemasan
- Mampu bersaing dengan rumput lain
- Kurang tahan terhadap genangan air
- Menghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi
63
Persyaratan tumbuh
- Tumbuh pada ketinggian 0 -3.000 m diatas permukaan laut.
- Curah hujan 1.500 mm/tahun.
Pengelolaan
- Ditanam dalam larikan dengan jarak 90 -120 cm, kedalaman 15 cm
- Bila ditanam bersama Centro, jarak tanam 60-90 cm
- Jumlah benih Centro 2-3 kg/ha, ditanam diantara larikan
- Perlu pemupukan dan pendangiran
- Pemotongan setiap 40 hari pad musim hujan dan 90 hari sekali
musim hujan dan 90 hari sekali pada musim kemarau
Perbanyakan dengan stek batang 2.000 batang/ha
Produksi
- Benih yang baik baru dapat diperoleh pada ketinggian lahan lebih
dari 1.000 m, diatas permukaan laut tetapi daya tumbuhnya rendah
produksi hijauan 100-200 ton/ha/tahun.
- Hijauan 25 ton bahan kering/ha
-
64
B. Tanaman Leguminosa
1. Arachis pintoi
Nama umum
: Kacang Arachis, Kacang Pinto
Daerah asal
: Brazil
Fungsi tanaman
- Penutup tanah,
- pasture dibawah tanaman perkebunan
- Padang penggembalaan campuran
Gambaran umum
- Tanaman tahunan, mirip kacang tanah
- Perakaran dalam kuat, akarnya berkembang dengan banyak cabang,
lunak dan membentuk lapik tebal sampai kira-kira 20 cm, tinggi
batang 50 cm
65
Daun terdiri atas 4 lembar, bila ditanam pada daerah yang disinari
cahaya matahari penuh, berwarna hijau pucat, bila ditanam dibawah
naungan berwarna hijau gelap, warna bunga kuning.
Persyaratan tumbuh
- Dapat tumbuh pada tanah liat berpasir dengan pH rendahh,
ke3suburan rendh dan mengandung aluminium tinggi
- Toleransi sedang terhdapa aluminium
- Toleransi tinggi terhadap Mn
- Kurang Toleransi terhadap tanah bergaram
Pengelolaan
- Biji yang masih segar mempunyai tingkat dormancy yang tinggi dan
dapat dikurangi dengan mengeringkan antara 35-45 derajat C
selama 10 hari.
- Biji ditanam dengan kedalaman 2-6 cm
Perbanyakan
- Dapat ditanam dengan biji atau polong (10 -15 kg)
- Dengan stek batang
- Dapat ditanam bersama dengan rumput BD, rumput bahia dan
kikuyu.
66
2.
Calliandra calotyrsus
Nama umum
Daerah asal
: Kaliandra
: Amerika Tengah
Fungsi tanaman
- sebagai hijauan potongan
- kayunya sebagai kayu bakar, dan dapat digunakan untuk pulp
(pembuatan kertas)
- sebagai penahan erosi dan meningkatkan kesuburan tanah
Gambaran umum
- berbentuk pohon/semak kecil, tinggi antara 4- 6 m
- diameter batang mencapai 30 cm
- kulit pohonnya hitam kecoklatan
67
2. Centrosema pubescens
Nama umum
Daerah asal
: Centro
: Amerika Selatan
Fungsi tanaman
Sebagai penutup tanah, tanaman sela dan pencegah erosi
Gambaran umum
- tumbuhan menjalar, memanjat dan melilit
- batang agak berbulu, tidak berkayu
- berdaun tiga pada setiap tangkai daun
- bentuk helai daun oval/agak elips
- bunga relatif besar tersusun dalam tandan, warna bunga ungu
terang sampai ungu muda atau putih
Persyaratan tumbuh dapat ditanam bersama rumput benggala, molasses
dan kolonjono
68
Perbanyakan tanaman
- Dengan biji 3 5 kg/ha
- Sebelum ditanam, biji sebaiknya direndam air hangat 30 menit
Produksi benih 300kg/ha
3. Desmanthus virgatus
69
Pengelolaan
harus dipotong/digembala secepatnya
Perbanyakan
- dengan biji 2 6 kg/ha
- bijinya keras, sehingga harus diskarifikasi secara mekanik, digosok
dengan kertas amplas atau direndam dengan air panas sebelum
disemaikan
Produksi rata rata 7,6 ton bahan kering, tetapi dilaporkan dapat
mencapai 23 ton/ha (hawai) dan 70 ton/ha (Australia)
4.
Gliricidia sepium
70
Fungsi tanaman
- Sebagai tanaman naungan/pelindung, pagar hidup
- Penunjang tanaman lain (vanili dan merica)
- Tanaman batas pemilikan tanah (pagar) yang tidak mengganggu
tanaman pertanian
Gambaran Umum
- berbentuk pohon dengan ukuran sedang
- Tumbuh tegak, akar dapat menembus tanah cukup dalam
- Cirri khas tanaman ini adalah warna hijau daun yang terang pada
bagian permukaan dan agak pucat pada bagian belakang
- Bunganya keungungan
- Pertumbuhan vegetatof gamal cukup baik karena pertumbuhan tunas
setelah pemangkasan setiap pohon rata-rata 20 tunas
- Tahan terhadap musim kemarau panjang (4-6 bulan)
Persyaratan tumbuh
- dapat tumbuh pada beberapa jenis tanah, termasuk tanah yang
kurang subur
Ketinggian tempat mencapai 0 1300 m dari permukaan laut
- Curah hujan 650 3500 mm
- Dapat tumbuh pada tanah yang masam
Pengelolaan tanaman
- sebagai pagar ditanam dengan jarak tanam 25 cm
- sebagai hijauan potongan, tanaman dipangkas dengan tinggi pangkas
1 m
- tidak seperti leguminosa yang lain, biji gamal tidak membutuhkan
perlakuan skarifikasi, ditanam sedalam 2 3 cm dalam kantong
plastic (polybag, yang sudah diisi campuran tanah dan pupuk
kandang
- Batang/stek yang akan digunakan sebaiknya bagian bawah setiap
cabang yang cukup tua
- panjang stek yang dipergunakan antara 30 100 m penampang/garis
tengah batang antar 2 - 6 cm
71
5.
Leucaena leucocephala
72
Gambaran umum
- Berbentuk pohon, dapat mencapai tinggi lebih dari 10 m, dengan
diameter batang 20 cm
- Pada musim kemarau daun-daun akan gugur dan apabila air
cukup tersedia akan tumbuh kembali
- Berakar dalam dan pada akar serabut kecil dekat permukaan
tanah terdapat bintil bintil akar yang berisi bakteri (rizobium)
yang mampu mengikat nitrogen dan udara sebagai zat makanan
yang sekaligus dapat menyuburkan tanah
- Berbunga dan berbuah sepanjang tahun dengan warna bunga
putih kekuningan berbentuk bola
Persyaratan tumbuh
- Tumbuh baik pada ketinggian 0 700 m diatas permukaan laut
- Menghendaki drainase yang baik
- Pertumbuhan waktunya lambat, sampai umur 6 minggu tingginya
hanya 30 cm, setelah itu pertumbuhannya cepat dan pada saat
umur 6 bulan tingginya mencapai 2 m
- Dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur
- Kurang tahan terhadap tanah asam
- Dapat tumbuh pada struktur tanah sedang sampai berat
Pengelolaan tanaman
- Pada awal penanaman perlu perawatan yang intensif
- Pemangkasan pertama dapat dilkukan setelah tanaman
mencapai tinggi 1,5 2 m dan pemangkasan berikutnya setiap 4
bulan
- Tinggi pemangkasan 0 -1 m dari permukaan tanah
Perbanyakan
- Dengan menggunakan biji (1-2kg/ha)
- Karena biji lamtoro masih cukup keras, maka untuk mempercepat
perkecambahan, perlu perlakuan khusus (baik direndam air
73
6.
Sesbania grandiflora
74
Gambaran umum
- Tumbuh tegak dapat mencapai tinggi sampai 15 m dengan diameter
batang bawah 30 cm
- Cabangnya sedikit, bentuk buah panjang seperti kacang panjang
dengan warna hijau pada waktu masih muda, dan coklat kekuningan
pada saat sudah masak
Persyaratan tumbuh
- Tumbuh baik pada dataran rendah sampai dengan ketinggian 800 m
dari permukaan laut, peka terhadap suhu dingin
- Curah hujan antara 2.000-4.000mm/tahun
- Tidak tumbuh dengan baik pada tanah kritis, toleran terhadap tanah
basa dan agak asam, tumbuh di daerah tropis yang lembab
- Dapat ditanam pada areal khusus di Australia dan india perhektar
luasan mencapai 3.000 pohon
Pengelolaan tanaman
Biji tidak perlu perlakuan khusus, pertumbuhan vegetative kurang,
biasanya ditanam pada daerah batas saluran irigasi, jalan dan
pematang sawah
Jarak tanam 2 m
Perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji
Produksi
- hijauan 27 kg/pohon/th
- kayu 20 25
75