Anda di halaman 1dari 17

MEMBURU HILAL AWAL RAMADHAN DAN AWAL SYAWAL

1436 HIJRIAH DALAM UPAYA MEMPERSATUKAN


UMAT MUSLIM DI INDONESIA
Fenomena mengejar hilal awal romadhan dan awal syawal
pada

kegiatan

pelaksanaan

pemantauan

dan

inventarisasi

permasalahan hukum Istbat rukyatul hilal awal ramadhan 1436 H


bertepatan dengan tanggal
direktorat

pranata

dan

17 Juni 2015,

tatalaksana

di Subdit Syariah

perkara

perdta

agama

Direktorat Jenderal Mahkamah Agung Republik Indonesia, yang


telah dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2015.
Sebagaimana kita ketahui bahwa dasar hukum kegiatan
tersebut adalah berlandasakan kepada :
1. Undang-Undang No. 48 Tahun 2009

Tentang Kekuasaan

Kehakiman;
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah
Agung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4359) sebagaimana telah di ubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009;
3. Undang-Undang Nomor. 7

tahun 1989 tentang Peradilan

Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang


Nomor. 3 tahun 2006 khususnya Pasal 52 A dan perubahan
kedua oleh Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009

tentang

Peradilan Agama.
4. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No. 1/KMA/SK/I/2009
tentang

Penunjukan

Pejabat

Kuasa

Pengguna

Anggaran/Pengguna Barang di lingkungan Mahkamah Agung


RI.

5. Keputusan

Sekretaris

Mahkamah

Agung

RI

No.

02/Sek/SK/I/2009 tentang petunjuk Pelaksanaan pembayaran


Anggaran dan Belanja Negara di Lingkungan Mahkamah Agung
RI dan semua Lingkungan Peradilan di seluruh Indonesia;
6. Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama DIPA
Ditjen Badilag Mahkamah Agung RI tentang Penunjukan
Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang pada
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung
Republik Indonesia.
Ketentuan pada Pasal 52 A Undang-undang No. 3 tahun
2006

tentang

Pengadilan

Agama

yang

mempunyai

tugas

memberikan itsbat kesaksian rukyat hilal dan penentuan awal


bulan pada tahun Hijriyah, juga mempunyai kewenangan sesuai
tugas

dan

pemantauan

fungsinya
dan

yang

pada

inventarisasi

khususnya

permasalahan

melaksanakan
hukum

Istbat

rukyatul hilal awal ramadhan 1436 H bertepatan dengan tanggal


17 Juni 2015 di Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Agama
Makasar, bertujuan untuk memantau terhadap tugas dan fungsi
Pengadilan

Agama

Makasar

didalam

mempersiapkan

dan

melaksanakan sidang itsbat sesuai yang telah diamanatkan oleh


Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 Pasal 52 A berlaku di seluruh
Wikayah Hukum Negara Republik Indonesia.
Pelaksanaan Sidang Itsbat atas Penugasan Pengadilan
Tinggi Agama Makasar kepada Pengadilan Agama Makasar untuk
mempersiapkan

segala

kelengkapan

persidangan

pelaksanaan Rukyatul Hilal Awal Ramadhan 1436 H

di

lokasi

di Pantai

Losari Gedung GTC Makasar, apabila ada masyarakat/oramas


yang hadir meminta untuk di itsbatkan oleh Pengadilan Agama.
Sebagimana kita ketahui bahwa pelksanaan pemantauan hilal

dilaksanakan di Pantai Losari

Di GTC Makasar

Di

Makasar., pada Tanggal 16 Juni dengan dihadiri oleh :


1. Gubernur Makasar, yang diwakili oleh utusannya.
2. Kepala Kantor Wilayah KEMENAG

Makasar, Drs. H.Abdula

Wahid Tahir.M.Ag.
3. Ketua BHR Makasasr : Drs. H.Abbas Fadil, MM.
4. Ketua NU Wilayah Makasar.
5. Ketua PP Muhammadiyah Wilayah Makasar.
6. Ketua Badan LITBANG Wilayah Makasar.
7. Ketua BMKG Wilayah Makasar, Ariyo Fauzi.
8. Masyarakat Front Pembela Islam Wilayah Makasar.
9. Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia Wilayah Makasar.
10.

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Wilayah Makasar.

11. Peliputan dilakukan

oleh TV. ONE, MNC TV, METRO TV,

KOMPAS TV DAN TV MAKASAR.


Berdasarkan data Badan MeteorologiKlimatologi DannGeofisika
Wilayah Makasar adalah sebagai berikut :
Posisi Awal Bulan Ramadhan 1436 Hijriah /Selasa 16 Juni 2015.

DATA YANG KAMI DAPAT DARI KEMENAG DAN BMKG WILAYAH


MAKASAR ADALAH SEBAGAI BERIKUT DIBAWAH INI :

Berdasarkan data yang kami himpun, dimana perhitungan Awal Bulan


Syawal 1436 H :
Hal ini dapat kita ketahui bahwa dikarenakan belum menyatunya
kriteria dalam penanggalan hisab Urfi dan hisab Hakiki, ilmu Hisab (ilmu
hitung) untuk pembuatan penanggalan Islam merupakan ilmu pengetahuan
yang penting dan harus dilestarikan dan dikembangkan sesuai dengan
kemajuan

teknologi

dan

pengetahuan

yang

telah

dicapai

umat

manusia. Ilmu Hisab diperlukan untuk pembuatan kalendar Islam yang


menjadi kesepakatan bersama untuk dipergunakan dalam kehidupan seharihari, atas dasar masalah tersebut maka perlu pengaturan kalendar Islam
yang ditetapkan oleh masing-masing Negara di dunia (kalendar Islam yang
lazim

dan

benar,

berkekuatan

hukum

dan

disahkan

oleh

yang

berwewenang, mempunyai legitimasi), hal ini juga sangat diperlukan untuk


transaksi masyarakat muslim dan non-muslim dan jadual kenegaraan dan
acuan waktu ibadah umat Islam.
KALENDER TAQWIM STANDARD INDONESIA
Negara Republik Indonesia berpenduduk mayoritas beragama Islam
dan Negara Republik Indonesia dikenal sebagai negeri dengan jumlah umat
Islam terbesar di dunia. Negara Republik Indonesia memerlukan kalendar
Islam untuk keperluan pengaturan kegiatan berbangsa dan bernegara.
Kalendar Islam yang dipergunakan Negara bersifat unik, mempunyai aturan
baku, mempunyai konsistensi dan mempunyai kepastian. Umat Islam
Indonesia secara formal saat ini menggunakan Taqwim Standard sebagai
kalendar Islam negara. Hari-hari libur dan hari- hari besar umat Islam secara
nasional tertera dalam Taqwim Standard dan dipergunakan sebagai jadual
acara resmi kenegaraan, dan bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan
(muslim maupun non muslim).

Kalendar Islam Taqwim Standard dibuat

dengan cara hisab hakiki, menggunakan perhitungan astronomi dan kriteria


awal bulan Islam. Saat ini kalendar Islam Taqwim Standard mempergunakan
kriteria 2-3-8 (di wilayah Indonesia tinggi bulan pada hari ke 29: saat
matahari terbenam sama atau lebih tinggi dari 2 derajat, sudut elongasi atau
jarak sudut Bulan Matahari sama atau lebih besar dari 3 derajat dan/atau
umur bulan 8 jam dari ijtimak/konjungsi hingga Matahari terbenam (atau

Bulan terbenam)). Musyawarah kerja Nasional Hisab Rukyat diselenggarakan


tiap tahun, musyawarah tersebut memberikan masukan awal bulan Islam
sebagai dasar untuk menentukan hari libur nasional pada hari-hari besar
umat Islam. Tabel 2.1 merupakan kalendar Taqwim Standard Indonesia hasil
perhitungan hisab hakiki dengan kriteria 2-3-8.1

Tabel 2.1: Padanan Awal Bulan Hijriah pada tahun 2015 M (kriteria
taqwim standard)

Tanggal Hijriah

Tanggal Masehi

Hari

1 Rabiul Akhir 1436 H

22 Januari 2015

Kamis

1 Jumadal Ula 1436 H

20 Februari 2015

Jumat

1 Jumadal
Akhirah 1436 H

22 Maret 2015

Ahad

1 Rajab 1436 H

20 Aprl 2015

Senin

1 Syaban 1436 H

19 Mei 2015

Selasa

1 Ramadhan 1436 H

18 Juni 2015

Kamis

1 Syawal 1436 H

17 Juli 2015

Jumat

1 Dzulkaedah 1436 H

16 Agustus 2015

Ahad

1 Dzulhijjah 1436 H

15 September 2015

Selasa

1.http://personal.fmipa.itb.ac.id/moedji/2015/06/17/awal-ramadhan-dan-awalsyawal-1436-h-2/

1 Muharram 1437 H

14 Oktober 2015

Rabu

1 Safar 1437 H

13 November 2015

Jumat

1 Rabiul Awal 1437 H

13 Desember 2015

Ahad

Musyawarah kerja Nasional Hisab Rukyat mendikusikan dan


mempertimbangkan hasil perhitungan dan penetapan awal bulan Islam dari
berbagai ormas Islam. Selain itu, secara khusus Musyawarah kerja Nasional
Hisab Rukyat memberi masukkan bagi Menteri Agama dalam penetapan
awal bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah dalam sidang itsbat. Di
Indonesia

penetapan

menggunakan

cara

awal

bulan

Hisab

dan

Ramadhan,
Rukyat,

Syawal

untuk

dan

keperluan

Dzulhijjah
tersebut

diselenggarakan gelar sidang itsbat. Pada akhirnya secara operasional


kalendar nasional diputuskan diselenggarakan dalam Keputusan bersama
Menteri

Agama,

Pendayagunaan

Menteri
Aparatur

Tenaga
Negara

Kerja
dan

dan

Transmigrasi,

Reformasi

Birokrasi

Menteri
Republik

Indonesia.
Hari hari libur Nasional pada Tabel 2.2 dan kalendar negara 2015
yang berisi hari hari libur nasional didasarkan pada Keputusan bersama
Menteri

Agama,

Pendayagunaan

Menteri
Aparatur

Tenaga
Negara

Kerja
dan

dan

Transmigrasi,

Reformasi

Birokrasi

Menteri
Republik

Indonesia, No 16 tahun 2014, No 310 tahun 2014 dan 07/SKB/MENPANRB/09/2014. Perubahan atas keputusan bersama Menteri Agama, Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No 5 tahun 2014, 03/SKB/MEN/V/2014
dan 02/SKB/MENPAN/V/2014 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama
tahun 2015.

Tabel 2.2 : Hari Libur Nasional 2015 di Indonesia


Hari Libur Nasional
Tahun Baru Masehi

Tahun 2015
Kamis, 1 Januari

1
Tahun Baru Imlek 2566 Kongzili Kamis, 19 Februari
2
Hari raya Idul Adha 1436 H

Kamis, 24 September

Tahun Baru Hijriah 1437 H

Rabu, 14 Oktober

4
Hari Raya Nyepi, Tahun Baru
5 Saka 1937S

Sabtu, 21 Maret

Wafat Isa Almasih/ Yesus


6 Kristus

Jumat, 3 April

Maulid Nabi saw , Rabiul Awal


7 1436 H

Sabtu, 3 Januari,

Maulid Nabi saw , Rabiul Awal


8 1437 H

Kamis, 24 Des

Hari buruh Internasional

Jumat, 1 Mei

Kenaikan Yesus Kristus

Kamis, 14 Mei

Hari raya Waisak 2559

Selasa, 2 Juni

Proklamasi Kemerdekaan RI

Senin, 17 Agustus

Isra Miraj nabi saw 1436 H

Sabtu, 16 Mei

1
0

1
1

1
2

1
3

Idul Fitri 1436H, 1 2 Syawal


1 1436 H
4

Jm, Sb; 17, 18 Juli;

Cuti Idul Fitri 1436H

Cuti: Km, 16 Juli, Sn-Sl,


20,21 Juli

Hari Natal

Jumat, 25 Desember

1
5

PERHITUNGAN ASTRONOMI HISAB HAKIKI TAQWIM STANDARD


Penetapan awal bulan Hijriah dalam kalendar Taqwim Standard pada tahun 2015
Masehi telah mengacu perhitungan astronomi antara lain (1) Tanggal terjadinya
konjungsi atau ijtimak dibandingkan dengan hasil perhitungan ijtimak (Espenak,
NASA) diperlihatkan dalam Tabel 2.3 dan (2) Tinggi Bulan saat Matahari terbenam
pada hari momen konjungsi berlangsung, diperlihatkan dalam Tabel 2.4.

Tabel 2.3 Momen konjungsi/ijtimak (Ijtmk) akhir Bulan Hijriah pada tahun 2015
LI
LA
(ILn)

ILV Ijtimak Penentu


n
Awal

Tanggal
Ijtm(2015)

Jam (wib)
Ijtmk

Ijtmk
USNO/NASA

J:m (wib)

J:m (wib)

1722 113 69
4
9

Rabiul Akhir 1436 20 Januari


H
(Sl)

20:14

20:14

1722 114 70
5
0

Jumadal Ula 1436 19 Februari


H
(Km)

06:47

06:47

1722 114 71
6
1

Jumadal Akhirah 1436 H

16:36T

16:36T

1722 114 72
7
2

Rajab 1436 H

01:57p

01:57p

1722 114 73
8
3

Syaban 1436 H

11:13

11:13

1722 114 74
9
4

Ramadhan 1436 H 16 Juni (Sl)


21:05

21:05

20 Maret
(Jm)
19 April (Ah)

18 Mei (Sn)

1723 114 75
0
5

Syawal 1436 H

16 Juli (Km)

1723 114 76
1
6

Dzulkaedah 1436 14 Agustus


H
(Jm)

1723 114 77
2
7

Dzulhijjah 1436 H 13 Septmber


(Ah)

1723 114 78
3
8

Muharram 1437 H 13 Oktober


(Sl)

1723 114 79
4
9

Safar 1437 H

1723 115 80
5
0

Rabiul Awal 1437 11 Desember


H
(Jm)

12 Novmber
(Km)

08:24

08:24

21:53

21:53

13:41P,t

13:41P,t

07:06

07:06

00:47

00:47

17:29

17:29

Keterangan :
Jumlah awal BI = (1150 1139) + 1 = 12 atau (17235 17224)+ 1 = 12. BI
= Bulan Islam, TH = Tahun Hijriah, LA = Lunasi Astronomi, LI = Lunasi Islam
atau ILn = Islamic Lunation Number [ LI = (TH 1) x 12 + BIs; Muharram =
1, Safar = 2, Rabiul Awal = 3, Rabiul Akhir = 4, Jumadil Awal/ Jumadal Ula =
5, Jumadil Tsani / Jumadal Akhirah = 6, Rajab = 7, Syaban = 8, Ramadhan =
9, Syawal = 10, Dzulkaedah = 11, Dzulhijjah = 12; LI LA = 16085], ILVn =
Islamic Lunation Variant Number (1, 2, 3, 235), ILVn = 1, semua ILn=1 + n
x 235, ILVn = (Frac (ILn / 235)x235).
Ah=Ahad, Sn=Senin,
Sb=Sabtu.

Sl=Selasa,

Rb=Rabu,

Km=Kamis,

Jm=

Jumat,

GMC = Gerhana Matahari Cincin (A), GMS = Gerhana Matahari Sebagian(P),


GMT = Gerhana Matahari Total (T), GBT = Gerhana Bulan Total (t), GBS =
Gerhana Bulan Sebagian(p), GBP = Gerhana Bulan Penumbra (n).

Sedangkan pelaksanaan Sidang Itsbat di Wilayah Hukum


Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta telah mempersiapkan segala
kelengkapan persidangan di lokasi pelaksanaan Rukyatul Hilal
Awal Sywala 1436 H

di POB Syeh Bela Belu, Mancingan

Parangkusumo Yogyakarta, apabila ada masyarakat/oramas yang


hadir meminta untuk di itsbatkan oleh Pengadilan Agama bantul.
Perlu di ketahui bahwa pelaksanaan pemantauan hilal yang
dilaksanakan di di POB Syeh Bela Belu, Mancingan
Parangkusumo Yogyakarta

pada

Tanggal

16 Juli

2015

dengan dihadiri oleh :


1.Ketua NU wilayah yogyakarta .
2. Kepala Kantor Wilayah KEMENAG wilayah Yogyakarta.
3. Ketua BHR wilayah Yogyakarta.
4. BMKG Wilayah Yogyakarta. .
5. Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia Wilayah yogyakarta.
6. Peliputan dilakukan oleh TV. ONE dan TVRI Yogyakarta.
Dan berikut ini adalah data foto yang kami liput :

Berdasarkan data Badan Hisab Rukyat di Wilayah Yogyakarta


adalah sebagai berikut :

Demikianlah artikel ini kami buat berdasarkan data yang kami dapat
di wilayah Makasar dan Yogyakarta dan semoga bermanfaat bagi umat
muslim di Indonesia., dan apabila didalam penulisan artikel ini terdapat
kesalahan mohon dimaklum, karena keterbatasan pengetahuan penulis.
Wassallam,
Timur Abimanyu, SH.MH

Anda mungkin juga menyukai