Kesetimbangan uap-air
Harga Tekanan uap tiap cairan tetap pada
suhu tertentu
2. Tegangan Permukaan
Gaya pada permukaan cairan per cm yang melawan
meluasnya permukaan
Terjadi pada antar muka : fasa cair-fasa gas
fasa cair-fasa padat
Contoh : tetesan air berbentuk bulat
(luas permukaan menjadi minimum)
3. Titik didih
Suhu pada saat dimana fasa cair dan fasa uap berada dalam
keadaan seimbang
MENDIDIH
Titik didih suatu cairan tergantung pada sifat cairan dan
tekanan atmosfir dimana cairan tsb mendidih
4. Titik Beku
Suhu pada saat dimana fasa padat dan fasa cair berada dalam
keadaan seimbang
MEMBEKU
Titik didih suatu cairan tergantung pada sifat cairan dan
tekanan atmosfir dimana cairan tsb menbeku.
= PA 0 X A
Dimana : PA
PB
PA0
PB0
XA
dan
P B = PB0 X B
= tekanan parsial A
= tekanan parsial B
= tekanan uap A pada keadaan murni
= tekanan uap B pada keadaan murni
= fraksi mol A
= P A0 X A
PA
= PA0 (1-XB)
PA
= PA 0 - P A 0 X B
PA PA0 = -PA0 XB
PA 0 P A = P A 0 X B
PA = PA0 XB
Dengan demikian Hukum Raoult dapat dinyatakan :
Berkurangnya tekanan uap suatu solvent dalam larutannya =
Hasil kali tekanan uap solvent murni tersebut dikali
fraksi mol solutenya
tb = m kb
Dimana : tb = penurunan titik beku
m = molalitas larutan
kb = konstanta penurunan titik beku/molal
Hasil pengukuran tb yang tepat dapat digunakan untuk
menghitung Berat molekul solute, dimana :
Mr =
1000 kb W2
W1 tb
td = m kd
Dimana : td = penurunan titik beku
m = molalitas larutan
kd = konstanta penurunan titik beku/molal
Hasil pengukuran td yang tepat juga dapat digunakan
untuk menghitung Berat molekul solute, dimana :
Mr =
1000 kd W2
W1 td
4. TEKANAN OSMOSA
Osmosa :
Proses difusi solvent melalui membran yang semi permiabel
dari larutan dengan konsentrasi rendah ke larutan dengan
konsentrasi yang lebih tinggi
Menurut Vant Hoff
tekanan osmosa dapat dinyatakan sebagai :
P V = n RT
V = n RT
Dimana : = tekanan osmosa
n = jumlah mol solute
Tonus
Contoh : Suatu membran yang permeabel terhadap air dan urea dan
impermeabel terhadap gula dan gliserin
urea 0,1 M
gula 0,1 M
urea 0,1 M
gliserin 0,1 M
ISOOSMOTIK
HYPOTONIK
ISOOSMOTIK
HYPERTONIK
Urea 0,1 M +
Gliserin 0,1 M
Gula 0,1 M
Gula 0,1 M
Gliserin 0,1 M
ISOOSMOTIK
ISOTONIK
TIDAK ISOOSMOTIK
ISOTONIK
Ketonusan Darah
Ketonusan sel darah merah dapat ditentukan dengan meletakkan
sel darah merah dalam larutan NaCl, karena membran sel darah
merah bersifat impermeabel terhadap NaCl
Larutan NaCl 0,9 % dikenal sebagai larutan isotonik dalam darah,
sebab tidak menyebabkan perubahan pada sel darah merah.
HEMOLISA
2. Larutan NaCl dengan konsentrasi > 0,9 % mempunyai :
merupakan larutan yang HYPERTONUS terhadap sel darah merah
PLASMOLISA