Anda di halaman 1dari 8

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

LAPISAN OZON

Oleh :
INKA MELATI MAHARANI
Kelas VII C/ No. Abs 12

SMPIT AL HUDA WONOGIRI


Tahun Ajaran 2014/2015

Lapisan ozon
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lapisan Ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 48 km (12 - 30 mil) di atas
permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini
mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekulmolekul oksigen. Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi
campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon
relatif stabil.
Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila
terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi
kehidupan di Bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat
menyebabkan kanker. Oleh karena itu, para ilmuwan sangat khawatir ketika mereka
menemukan bahwa bahan kimia kloro fluoro karbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai
media pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap lapisan
ini. Bila dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar
Matahari yang menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul
ozon. Setiap satu molekul CFC mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon. Oleh
karena itu, penggunaan CFC dalam aerosol dilarang di Amerika Serikat dan negara-negara
lain di dunia. Bahan-bahan kimia lain seperti bromin halokarbon, dan juga nitrogen
oksida dari pupuk, juga dapat menyerang lapisan ozon.
Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab
meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan
tertentu, memengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan
meningkatnya karbondioksida (lihat pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan
plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya
kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan
akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner.
Lubang Ozon[sunting | sunting sumber]
Pada awal tahun 1980-an, para peneliti yang bekerja di Antartika mendeteksi hilangnya ozon
secara periodik di atas benua tersebut. Keadaan yang dinamakan lubang ozon (suatu area
ozon tipis pada lapisan ozon) ini, terbentuk saat musim semi di Antartika dan berlanjut
selama beberapa bulan sebelum menebal kembali. Studi-studi yang dilakukan dengan balon

pada ketinggian tinggi dan satelit-satelit cuaca menunjukkan bahwa persentase ozon secara
keseluruhan di Antartika sebenarnya terus menurun. Penerbangan-penerbangan yang
dilakukan untuk meneliti hal ini juga memberikan hasil yang sama.
Pada tahun 1987, ditandatangani Protokol Montreal, suatu perjanjian untuk perlindungan
terhadap lapisan ozon. Protokol ini kemudian diratifikasi oleh 36 negara termasuk Amerika
Serikat. Pelarangan total terhadap penggunaan CFC sejak 1990 diusulkan oleh Komunitas
Eropa (sekarang Uni Eropa) pada tahun 1989, yang juga disetujui oleh Presiden AS George
Bush. Pada Desember 1995, lebih dari 100 negara setuju untuk secara bertahap menghentikan
produksi pestisida metil bromida di negara-negara maju. Bahan ini diperkirakan dapat
menyebabkan pengurangan lapisan ozon hingga 15 persen pada tahun 2000. CFC tidak
diproduksi lagi di negara maju pada akhir tahun 1995 dan dihentikan secara bertahap
di negara berkembang hingga tahun 2010. Hidrofluorokarbon atau HCFC, yang lebih sedikit
menyebabkan kerusakan lapisan ozon bila dibandingkan CFC, digunakan sementara sebagai
pengganti CFC, hingga 2020 pada negara maju dan 2016 di negara berkembang. Untuk
memonitor berkurangnya ozon secara global, pada tahun 1991, National Aeronautics and
Space Administration (NASA) meluncurkan Satelit Peneliti Atmosfer. Satelit dengan berat 7
ton ini mengorbit pada ketinggian 600 km (372 mil) untuk mengukur variasi ozon pada
berbagai ketinggian dan menyediakan gambaran jelas pertama tentang kimiawi atmosfer di
atas.

(Pengertian Lapisan Ozon Dalam Atmosfer


dan Strukturnya) Ozon adalah zat oksidan yang kuat, beracun, dan zat pembunuh jasad

renik yang kuat juga. Ozon biasanya digunakan untuk mensterilkan air isi ulang, serta dapat
juga digunakan untuk menghilangkan warna dan bau yang tidak enak pada air.
Ozon terbentuk secara alamiah di stratosfer. Pembentukan dan perusakan ozon
di stratosfer merupakan mekanisme perlindungan bumi dari sinar UV dari matahari. Di
troposfer ozon terbentuk melalui reaksi fotokimia pada berbagai zat
pencemar udara.
Ozon terdapat dalam lapisan stratosfer dan juga dalam lapisan troposfer. Ozon yang
terdapat dalam stratosfer berfungsi melindungi manusia dan mahluk hidup di bumi dari
penyinaran sunar UV. Sedangkan ozon yang terdapat pada lapisan troposfer memiliki efek
yang berbeda terhadap bumi dan mahluk hidup di dalamnya, walaupun susunan kimianya
sama. Ozon di troposfer ini bersifat racun dan merupakan salah satu dari gas rumah kaca.
Selain itu, ozon di troposfer juga menyebabkan kerusakan pada tumbuhan, cat, plastik dan
kesehatan manusia.

Ozon memiliki rumus kimai O3, menyerupai


rumus kimia molekul oksigen O2 dengan sebuah atom oksigen lebih banyak. Pada suhu
kamar ozon berupa gas, terkondensasi pada suhu -112 C menjadi zat cair yang berwarna
biru. Ozon yang cair ini akan membeku pada -251,4 C, sedangkan pada suhu di atas 100 C
ozon dengan cepat mengalami dekomposisi.
Dari molekol O2, melalui reaksi. Ozon yang terbentuk akan kembali pecah menjadi
molekul oksigen. Dalam alam, pembentukan dan destruksi ozon ada dalam keadaan

seimbang, sehingga kadar ozon terdapat dalam keseimbangan dinamik. Kedua reaksi ini
secara efektif dapat menghalangi sinar UV ekstrem dan UV-C serta sebagian besar sinar UVB untuk sampai ke bumi. Inilah mekanisme alam yang melindungi bumi dan penghuninya
dari penyinaran UV gelombang pendek yang berbahaya bagi kehidupan. Kedua reaksi ini
juga mengakibatkan naiknya suhu di dalam stratosfer dibandingkan suhu di troposfer.
Kira-kira 3 milyar tahun yang lalu, sebagai hasil evolusi di bumi muncul mahluk hidup yang
berklorofil, mulailah terjadi proses fotosintesis yang salah satu hasilnya adalah O2. semakin
lama, kadar O2 semakin tinggi, sehingga semakin meningkat kadar ozon yang terbentuk.
Dengan demikian, semakin banyak pula sinar UV gelombnag pendek yang terhalang oleh
lapisan ozon untuk sampai ke permukaan bumi. Dan inilah cikal bakal kehidupan di daratan.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, pertambahan jumlah oenduduk dan kemajuan industri
serta pembangunan mengakibatkan lapisan ozon ini mulai berlubang. Lubang ozon ini sangat
merisaukan karena dengan berkurangnya kada ozon berarti semakin bertambah sinar UV-B
yang akan sampai ke bumi. Dampak bertambahnya sinar UV-B ini akan sangat besar
terhadap mahluk hidup di bumi.
Terjadinya lubang ozon ini diakibatkan adanya peningkatan kadar NOx dari pembakaran
bahan bakar pesawat, naiknya kadar N2O karena akibat pembakaran biomassa dan
oenggunaan pupuk, dimana N2O ini merupakan sumber terbentuknya NO.
Selain itu, zat kimia yang kita kenal clorofuorocarbon atau CFC berpengaruh sangat besar
terhadap perusakan ozon. CFC ini adalah segolongan zat kimia yang terdiri atas tiga jenis
unrus, yaitu klor (Cl), fluor (F) dan karbon (C). CFC inilah yang mendominasi permasalahan
perusakan ozon dan menjadi zat yang sangat dicurigai sebagai penyebab terjadinya kerusakan
ozon. CFC ini tidak ditemukan di alam, melainkan merupakan zat hasil rekayasa manusia.
CFC tidak beracun, tidak terbakar dan sangat stabil karena tidak mudah bereaksi. Karenanya
menjadi zat yang sangat ideal untuk industri. CFC banyak digunakan sebagai zat pendingin
dalam kulkas dan AC mobil (CFC-12), sebagai bahan untuk membuat plastik busa, bantal
kursi dan jok mobil (CFC-11), campuran CFC-11 dan CFC-12 digunakan untuk pendorong
aerosol, serta CFC-13 yang biasa digunakan dalam dry cleaning.
Ozon dan lapisan ozon adalah dua hal yang semakin sering kita dengar. Bahwa ozon dengan
lapisan ozonnya yang melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan

matahari. Bahwa fakta semakin menipisnya lapisan ozon yang memici pemanasan global.
Bahkan di beberapa bagian bumi kita, seperti kutub, lapisan ozon sudah berlubang.
Apa itu ozon dan lapisan ozon? Apa fungsi lapisan ozon? Apa yang menyebabkan kerusakan
lapisan ozon? Dan apa yang bakal terjadi jika lapisan ini mengalami penipisan bahkan
berlobang? Bagi sebagian kita pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin telah diketahui
jawabnya. Namun tidak ada salahnya kita mengulang kembali pengetahuan dasar tentang
lingkungan bumi ini.
Ozon adalah gas yang secara alami terdapat di atmosfir. Tersusun oleh tiga molekul oksigen
atau biasa dilambangkan O3. Ozon terdapat di dua wilayah atmosfer yaitu di stratosfer dan
troposfer. Di troposfer (sekitar 10-16 km dari permukaan bumi) terkandung 10% lapisan ini.
Sisanya yang 90% terdapat di lapisan stratosfer (50 km dari troposfer).
Fungsi laipsan ozon adalah untuk melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang
dipancarkan matahari. Sebanyak 99% radiasi ini ditahan oleh lapisan ozon dan hanya sisanya,
1% radiasi yang sampai ke bumi. Hal ini membuat radiasi tersebut tidak berbahaya bagi
makhluk hidup di bumi.
Sayangnya lapisan pelindung radiasi ultarviolet ini semakin mengalami penipisan bahkan
kerusakan. Hasil pengamatan di tahun 1980-1991 mendapati lubang pada lapisan ozon yang
membesar hingga hampir seluas benua Australia. Penelitian pada 2011 menunjukkan hasil
yang mulai membaik. Lubang tersebut masih tersisa di atas kutub utara, Rusia, dan Autralia.

Apa yang terjadi jika lapisan


ini mengalami penipisan bahkan berlobang? Penipisan lapisan ozon akan meningkatkan
radiasi sinar ultraviolet sinar matahari sampai ke bumi. Hal ini berbagai dampak langsung
bagi kesehatan manusia seperti kanker, tumbuhan, dan hewan. Pun mengakibatkan
meningkatnya suhu bumi (pemanasan global) yang memicu mencairnya es di kutub,
meningkatnya

permukaan

air

laut,

tidak

menentunya

cuaca

dan

iklim,

dan

meningkatnya bencana alam. Kesemuanya memberikan dampak lanjutan di berbagai bidang


mulai kesehatan, ekonomi, sosial, hingga pertahanan dan keamanan.
Menipisnya lapisan ozon ini dipicu oleh meningkatnya penggunaan Bahan Perusak Ozon
(BPO).

Bahan

ini

dan hidroklorofluorokarbon (HCFC).

diantaranya
Keduanya

kerap

adalah kloroflorokarbon (CFC)


digunakan

sebagai

pendingin

(refrigeran) pada lemari es dan AC, bahan dorong (aerosol) untuk kaleng semprot pengharum
ruangan, peralatan kosmetik, cat semprot, semprot nyamuk, dll. Zat ini bertahan dalam
bentuk gas hingga terkumpul dalam jumlah yang semakin besar dan melayang ke atas sampai
ke stratosfer. Sinar ultraviolet menguraikannya menjadi atom klor. Atom klor bereaksi dengan
ozon dan melepaskan atom oksigennya yang labil. Satu atom klor dapat menyebabkan
hancurnya ribuan molekul ozon.
Penipisan lapisan ozon juga disebabkan oleh meningkatnya karbon monoksida yang
dihasilkan kendaraan bermotor dan pabrik. Penggundulan hutan pun turut berkontribusi
lantaran kemampuan pohon dan hutan dalam menyerap gas-gas pemicu kerusakan lapisan
ozon.
Dibutuhkan kepedulian dan aksi nyata dari semua pihak untuk mencegak semakin rusaknya
lapisan ozon. Selain membuat peringatan Hari Ozon Internasional, PBB-pun di tahun ini
menjadikan Hari Lingkungan Hidup 2014 sebagai salah satu kampanye global untuk
meningkatkan kepedulian atas bahaya pemanasan global. Dengan tema Raise your voice,

not the sea level mengingatkan bahaya pemanasan global terutama bagi pulau-pulau kecil di
negara berkembang. Kesemua itu berawal dari penipisan lapisan ozon yang
telah melindungi bumi kita.

Anda mungkin juga menyukai